Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN


( Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran)

DOSEN PENGAMPU:

EFFI ASWITA LUBIS, Dra., M.Pd., M.Si


RINI HERLINA, SE,M.Si,Ak

Di Susun Oleh

Kelompok 11

ERNI FITRI DAELI 7192442013

SRI KARINA BR SEBAYANG 7193342012

SUSI APRIANTI BR TARIGAN 7192442010

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI A 2019

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

AGUSTUS 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa. Karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya Kami telah berhasil menyelesaikan Makalah “Prinsip-Prinsip Pemanfaatan Media
Pembelajaran”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan sebaik-baiknya.
Dengan tersusunnya makalah ini, banyak diperoleh manfaat serta ilmu yang didapat, kami
berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dari penulisan, maka dari itu kritik dan saran
kami butuhkan untuk memperbaiki makalah yang kami buat sehingga menjadi lebih baik. Atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Medan , September 2021

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................2


DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Tujuan............................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 5
A. Mind Mapping Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran........................................... 5
B. Pemanfaatan Media ....................................................................................................... 5
C. Prinsip – Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran..................................................... 7
D. Strategi Pemanfaatan..................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan
Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium”
dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada
sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan
penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan
dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan
istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional
materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan
nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam
perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari
“elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia
Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.
Dengan masuknya pengaruh tekhnologi audio pada sekitar pertengahan abad ke -20
alat visual ini dilengkapi dengan digunakannya alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio
visual. Bermacam peralatan digunakan guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa
melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mungkin terjadi
kalau hanya digunakan alat bantu visual semata.
Mengingat besarnya peran media bagi pembelajaran, Maka di makalah ini akan
membahas mengenai prinsip – prinsip pemanfaatan media .

B. Tujuan

 Mengetahui Apa itu Pemanfaatan Media Pembelajaran


 Mengetahui Prinsip-prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran
 Mengetahui Strategi pemanfaatan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mind Mapping Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran

B. Pemanfaatan Media
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan
sangat penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem
pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk
mencocokkan pembelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pembelajar agar
dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama
kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pembelajar, serta memasukannya ke dalam
prosedur oragnisasi yang berkelanjutan.
Kawasan pemanfaatan mungkin merupakan kawasan Teknologi Pembelajaran,
mendahului kawasan desain dan produksi media pembelajaran yang sistematis. Kawasan ini
berasal dari gerakan pendidikan visual pada dekade pertama abad ke 20, dengan didirikannya

5
museum-museum. Pada tahun-tahun awal abad ke-20, guru mulai berupaya untuk
menggunakan film teatrikal dan film singkat mengenai pokok-pokok pembelajaran di kelas.
Di antara penelitian formal yang paling tua mengenai aplikasi media dalam pendidikan
ialah studi yang dilakukan oleh Lashley dan Watson mengenai penggunaan film-film pelatihan
militer Perang Dunia I (tentang pencegahan penyakit kelamin). Setelah Perang Dunia II,
gerakan pembelajaran audio-visual mengorganisasikan dan mempromosikan bahan-bahan
audio visual, sehingga menjadikan persediaan bahan pembelajaran semakin berkembang dan
mendorong cara-cara baru membantu guru. Selama tahun 1960-an banyak sekolah dan
perguruan tinggi mulai banyak mendirikan pusat-pusat media pembelajaran.
Karya Dale pada 1946 yang berjudul Audiovisual Materials in Teaching, yang di
dalamnya mencoba memberikan rasional umum tentang pemilihan bahan dan aktivitas belajar
yang tepat. Pada tahun, 1982 diterbitkan diterbitkan buku Instructional Materials and New
Technologies of Instruction oleh Heinich, Molenda dan Russel. Dalam buku
ini mengemukakan model ASSURE, yang dijadikan acuan prosedur untuk merancang
pemanfaatan media dalam mengajar. Langkah-langkah tersebut meliputi :
1. Analyze leraner (menganalisis pembelajar)
2. State Objective (merumuskan tujuan)
3. Select Media and Materials (memilih media dan bahan)
4. Utilize Media and Materials (menggunakan media dan bahan)
5. Require Learner Participation (melibatkan siswa)
6. Evaluate and Revise (penilaian dan revisi)
Pemanfaatan Media yaitu penggunaan yang sistematis dari sumber belajar. Proses
pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi
desain pembelajaran. Misalnya bagaimana suatu film diperkenalkan atau ditindaklanjuti dan
dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga
dikaitkan dengan karakteristik pembelajar. Seseorang yang belajar mungkin memerlukan
bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktek atau
sumber belajar.[1]
Ada beberapa alas an, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa. Alasan yang pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar
siswa. Alasan kedua mengapa penggunaan media pengajaran dapat mempertingi proses dan
hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berfikir siswa.[2]
Secara umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar,
yaitu:
1. media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi
pengajaran yang disajikan.

6
2. media pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak didik
berdasarkan latar belakang sosial ekonomi
3. media pengajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan pengalaman belajar
yang sulit diperoleh dengan cara lain.
4. media pengajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur
tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misalnya
menyaksikan pemutaran film tentang suatu kejadian atau peristiwa. rangkaian dan urutan
kejadian yang mereka saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka pelajari secara
teratur dan berkesinambungan.
5. media pengajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha
mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan.
6. media pengajaran dapat mengurangi adanya verbalisme dalam suatu proses (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) (Latuheru, 1988:23-24).

C. Prinsip – Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran

1. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media


1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari
sesuatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfugsi sebagai
tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu
dibutuhkan.
2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam
usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
3. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang
digunakan.
4. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran
5. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang
menggunkannya

7
6. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru
dapat memanfaatkan multy media yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar
mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar
2. Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi dalam pemanfaatan media pengajaran dalam
PBM, yakni
1. Media pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan
2. Media pengajaran tersebut merupakan media yang dapat dilihat atau didengar
3. Media pengajaran yang digunakan dapat merespon siswa belajar
4. Media pengajaran juga harus sesuai dengan kondisi individu siswa
5. Media pengajaran tersebut merupakan perantara (medium) dalam proses pembelajaran
siswa
3. Penggunaan media pengajaran seharusnya mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
1. Guru harus berusaha dapat memperagakan atau merupakan model dari suatu pesan (isi
pelajaran) disampaikan
2. Jika objek yang akan diperagakan tidak mungkin dibawa kedalam kelas, maka kelaslah
yang diajak kelokasi objek tersebut
3. Jika kelas tidak memungkinkan dibawa kelokasi objek tersebut, usahakan model atau
tiuannya
4. Bilamana model atau maket juga tidak didapatkan, usahakan gambar atau foto-foto dari
objek yang berkenaan dengan materi (pesan) pelajaran tersebut
5. Jika gambar atau foto juga tidak didapatkan, maka guru berusaha membuat sendirimedia
sederhana yang dapat menarik perhatian belajar siswa
6. Bilamana media sederhana tidak dapat dibuat oleh guru, gunankan papan tulis untuk
mengilustrasikan objek atau pesan tersebut memlalui gambar sederhana dengan garis
lingkaran.
4. Beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran, yaitu [3]
1. pemanfaatan media dalam situasi kelas atau di dalam kelas, yaitu media pembelajaran
dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan pemanfaatannya
dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.
Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang hendak
dicapai , materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu , serta strategi
belajar mengajar sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih
haruslah sesuai dengan ketiga hal itu ialah tujuaan , materi dan strategi pembelajaran.[4]
2. pemanfaatan media di luar situasi kelas atau di luar kelas, meliputi

8
(a) pemanfaatan secara bebas yaitu media yang digunakan tidak diharuskan kepada
pemakai tertentu dan tidak ada kontrol dan pengawasan pada pembuat atau pengelola
media, serta pemakai tidak dikelola dengan prosedur dan pola tertentu
(b) pemanfaatan secara terkontrol yaitu media itu digunakan dalam serangkaian kegiatan
yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan untuk dipakai oleh sasaran pemakai (populasi target) tertentu dengan
mengikuti pola dan prosedur pembelajaran tertentu hingga mereka dapat mencapai
tujuan pembelajaran tersebut
Biasanya sasaran didik diatur dalam kelompok- kelompok belajar. Setiap kelompok
diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh seorang tutor. Sebelum
memanfaatkan media tujuan pembelajaran akan yang akan dicapai dan dibahas atau
ditentukan terlebih dahulu . Kemudian mereka dapat belajar dari media itu secara
berkelompok atau secara perorangan .[5]
3. pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal, meliputi
(a) pemanfaatan media secara perorangan, yaitu penggunaan media oleh seorang saja
(sendirian saja)
Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang jelas
sehingga orang dapat menggunakannya dengan mandiri , artinya orang itu tidak perlu
bertanya kepada orang lain tentang bagaimana cara menggunakannya alat apa yang
diperlukan , dan bagaimana mengetahui bahwa ia telah berhasil dalam belajar.
Bila di dalam suatu ruangan ada beberapa orang yang belajar menggunakan media
secara perorangan , sebaiknya masing – masing menempati karel sehingga tidak
saling menggannggu . Karel ialah meja belajar yang disekat – sekat menjadi bagian
kecil hanya cukup untuk duduk seorang. Tiap karel dilengkapi dengan perlengkapan
media seperti tape recorder, proyektor film bingkai , ear phone, layar kecil dan
sebagainya .
(b) pemanfaatan media secara kelompok, baik kelompok kecil (2—8 orang) maupun
kelompok besar (9—40 orang)
Media yang digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan :
a. Suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga semua anggota
kelompok dapat mendengarnya .
b. Gambar atua tulisan dalam media itu harus cukup besar sehingga dapat dilihat
oleh semua anggota kelompok itu.
c. Perlu adanya alat penyaji yang dapat memperkeras suara (amplifier ) dan
membesarkan gambar (proyektor).[6]

9
4. media dapat juga digunakan secara massal, artinya media dapat digunakan oleh orang
yang jumlahnya puluhan, ratusan bahkan ribuan secara bersama-sama.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru
dalam memanfaatkan suatu media untuk digunakan dalarn proses belajar mengajar harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu
1. tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
2. isi materi pelajaran,
3. strategi belajar mengajar yang digunakan,
4. karakteristik siswa yang belajar.
Karakteristik siswa yang belajar yang dimaksud adalah tingkat pengetahuan siswa terhadap
media yang digunakan, bahasa siswa, artinya isi pesan yang disampaikan melalui media harus
disesuaikan dengan tingkat kemampuan berbahasa atau kosakata yang dimiliki siswa sehingga
memudahkan siswa dalam memahami isi materi yang disampaikan melalui media. Selain itu,
penting juga untuk memperhatikan jumlah siswa. Artinya media yang digunakan hendaknya
disesuaikan dengan jumlah siswa yang belajar.

D. Strategi Pemanfaatan

1. Persiapan sebelum menggunakan media supaya kegitan belajar mengajar dapat berjalan
dengan baik maka segala sesuatu yang akan digunakan dalam pembelajaran harus
dipersiapkan.
2. Kegiatan selama menggunakan media suasana yang tenang amat diperlukan selama
menggunakan media
3. Kegiatan tindak lanjut kegiatan tindak lanjut iniialah untuk mnjajagi apakah tujuan telah
tercapai dan untuk memantpkan pemahaman terhadap materi instruksional yang
disampaikan melalui media bersangkutan.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari makalah tersebut dapat disimpulkan bahwa media sangat penting dalam
pembelajaran sehingga kita harus menguasai prinsip-prinsip manfaat dari media agar
mudah dalam menggunakan dan menerapkan media tersebut.
Prinsip-prinsip tersebut yaitu:
1. pemanfaatan media dalam situasi kelas atau di dalam kelas
2. pemanfaatan media di luar situasi kelas atau di luar kelas
a. pemanfaatan secara bebas
b. pemanfaatan secara terkontrol
3. pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau missal
a. pemanfaatan media secara perorangan
b. pemanfaatan media secara kelompok
4. media dapat juga digunakan secara missal.

B. SARAN

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah semoga makalah yang telah ditulis oleh penulis
ini dapat bermanfaat bagi banyak orang yang membacanya, kami sadar makalah yang kami buat
ini masi jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kriti dan saran dari
para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai.2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Profesor.Dr.H. Asnawir dan Drs.M.Basyiruddin Usman, M. Pd.2002. Media
Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press
Prof.Dr. Azhar Arsyad, MA.2006. Media Pembelajaran. Jakarta: GRAFINDO Persada.
http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-pembelajaran/
http://unesa.info/tep/media/isi.php?autor=alim

12

Anda mungkin juga menyukai