PEMBENTUKAN KATA
Kelompok 3
Jilan Salsabila Laura Putri Prasetya
24010120120001 24010120120015
Aura Putri Elvina
24010120120013
Fadilla Febrianti Salma Assabila
24010120130051 24010120130101
Azhar Ahzany Gustian
24010120140065
JENIS KATA
verba Adverbia
adjectiva
Nomina Pronomina
Kata Tugas
Numeralia
Kata Kerja
menyatakan perbuatan atau tindakan, proses, dan keadaan yang bukan
merupakan sifat.
2. Verba Turunan
a. Verba berafiks
b. Verba bereduplikasi
c. Verba berproses gabung
d. Verba majemuk
Kata sifat
menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat orang/binatang/ benda.
1. Adjektiva dasar
6. Adjektiva denumeralia
2. Adjektiva turunan
7. Adjektiva de-interjeksi
3. Adjektiva deverbalisasi
8. Adjektiva majemuk
4. Adjektiva denominalisasi
9. Adjektiva eksesif
5. Adjektiva de-adverbialisasi
Kata Keterangan
memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau
kalimat.
2. Adverbia turunan
a. Adverbia reduplikasi
b. Adverbia gabungan
c. Adverbia yang berasal dari berbagai kelas
Kata Benda
b. Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang
sangat + KS
Contoh : buku yang mahal, pengetahuan yang sangat penting, orang yang baik.
Kata Ganti
a. Pronomina Persona
contoh : kami, kamu, ia, seseorang.
b. Pronomina Penunjuk
contoh : ini, itu, sana, sini, begini, begitu.
c. Pronomina Penanya
contoh : siapa, apa, mana, mengapa, kapan, dimana, bagaimana, dan berapa.
Kata Bilangan
a. Kata sandang
contoh : sang guru, para petani, si hitam manis
b. Kata depan
contoh : di, ke, dari, depan, atas, daripada, pada, dll.
c. Kata Hubung
contoh : dan, lalu, atau, tetapi, ketika, karena, kalau,
sehingga, seandainya, dll.
d. Partikel
e. Kata seru
BENTUK KATA
a. Kata Dasar c. Kata Ulang
kata yang tidak berimbuhan atau
kata yang mengalami proses
yang belum diberikan awalan,
pengulangan bentuk baik seluruh
akhiran, sisipan, dan
kata maupun sebagian.
penggabungan awalan akhiran.
c. Awalan te(R)-
memiliki variasi ter-, te-, dan tel-. Ketiga variasi tersebut muncul sesuai dengan
bentuk dasar yang dilekatinya
→
pe(N)- + teliti peneliti
pe(R)- + kerja
→
pekerja
→
pe(N)- + suluh penyuluh
pe(R)- + tapa
→
pertapa
→
pe(N)- + guna pengguna
pe(R)- + ajar pelajar
→
pe(N)- + rusak + -an perusakan
→
pe(N)- + sah + -an pengesahan
→
pe(R)- + ajar + -an pelajaran
f. Akhiran -an dan Konfiks ke-an
Kata benda yang mengandung akhiran -an umumnya menyatakan hasil,
sedangkan kata benda yang mengandung konfiks ke-an umumnya
menyatakan hal.
contoh :
1. Dia mengirimkan sumbangan sepekan lalu, tetapi kiriman itu belum kami terima.
2. Kehadiran beliau disana disambut dengan berbagai kesenian tradisional.
contoh :
1) Beliau sedang mengajar di kelas.
2) Beliau sedang mengajarkan bahasa Indonesia
h. Awalan ke-
membentuk kata benda dan kata bilangan, baik bilangan tingkat maupun
bilangan yang menyatakan kumpulan.
i. Akhiran Lain
terdapat pula beberapa akhiran yang berasal dari bahasa asing,
misalnya, -wan, -man, dan -wati dari bahasa Sanskerta; akhiran -i, -wi,
dan -iah dari bahasa Arab.
Pengulangan atau
Pengeponiman
reduplication
proses mengulang sebuah kata proses pembentukan kata dengan
atau bagian kata. mengambil nama diri menjadi nama umum.
a. Pengulangan leksikal
Misalnya kata jumbo yang pada awalnya hanya
contoh : kuda-kuda, mata-mata,
dipakai untuk menyebut gajah, sekarang sudah
langit-langit.
menjadi nomina umum untuk menyebut
b. Pengulangan Gramatikal
sesuatu yang berukuran besar.
contoh : mahasiswa-mahaiswa
Pengakroniman Pemenggalan
B. KATA TURUNAN
kata yang mendapat imbuhan dalam pembentukan kata. Imbuhan
terdiri dari awalan, sisipan, akhiran, dan gabungan awalan akhiran.
contoh : berkembang biak, perkembangbiakan, pascasarjana, non-ASEAN
C. BENTUK ULANG
Contoh : anak-anak, biri-biri, sayur-mayur, terus-menerus
D. GABUNGAN KATA
Contoh : orang tua, rumah sakit, anak-istri (anak dan istri), barangkali,
olahraga, sukacita, pertanggungjawaban, dan meyebarluaskan.
E. KATA DEPAN
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
contoh :
a. Di mana ada gula, di situ ada semut.
b. Mari kita berangkat ke kantor.
c. Pencuri itu keluar dari pintu belakang.
d. Mahasiswa itu akan berangkat ke luar negeri.
f. partikel
1. Partikel lah, kah, tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
contoh : Pergilah sekarang!
Apakah yang tersirat dalam buku itu?
3. Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, atau ‘tiap’ ditulis terpisah.
contoh : Harga BBM naik per 1 April.
Mereka masuk ke dalam ruangan rapat satu per satu.
g. singkatan
Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti tanda
titik pada setiap unsur singkatannya.
Contoh: A.H. Nasution (Abdul Haris Nasution)
M.B.A. (Master of Business Administrtion)
Bpk. (Bapak) 4) Sdr. (saudara)
Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis
dengan huruf kapital tanpa titik.
Contoh : SD, SIM, PT
Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
Contoh : dll. (dan lain-lain)
hlm. (halaman)
sda. (sama dengan di atas)
Yth. (yang terhormat)
Lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, mata uang tidak diikuti
tanda titik.
Contoh : 1) Cu (kuprum)
2) Cm (centimeter)
3) Kg (kilogram)
4) Rp (rupiah)
Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam suratmenyurat, setiap
hurufnya diikuti tanda titik.
Contoh : 1) a.n. (atas nama)
2) d.a. (dengan alamat)
3) u.p. (untuk beliau)
4) u.b. (untuk perhatian)
h. akronim
Contoh :
1) PASI (Pasukan Atletik Seluruh Indonesia)
2) Kowani ( Kngres Wanita Indonesia)
3) Pemilu (Pemilihan Umum)
k. kata sandang
Kata si , sang, hang, dang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan unsur
nama Tuhan.
Contoh :
b) Harimau sangat marah kepada sang kancil.
b) Berdoalah kepada Sang Pencipta.
B. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata Bersinonim
Banyak kata bersinonim yang berdenotasi sama, tetapi konotasinya berbeda.
Kata Bermakna Umum dan Bermakna Khusus
Kata bermakna umum digunakan dalam mengungkapkan gagasan yang bersifat
umum, sedangkan kata bermakna khusus digunakan untuk menyatakan gagasan
yang bersifat khusus atau terbatas.
ketepatan pilihan kata, kita pun harus berhati–hati menggunakan kata–kata yang
berejaan mirip seperti kata bahwa, bawa, dan bawah; gaji dan gajih; sangsi dan
sanksi. Kita pun harus berhati–hati menggunakan ungkapan tertentu seperti
bercerita tentang, bukan menceritakan tentang; sesuai dengan, bukan sesuai;
bergantung pada atau tergantung pada, bukan tergantung atau tergantung dari.
KATA SERAPAN
cara penyerapan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, yaitu
1. ADOPSI
proses terserapnya bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia dengan mengambil keseluruhan kata.
Contoh :
a. Supermarket 2. Adaptasi
b. Formal disesuaikan dengan lafal dan ejaan
bahasa Indonesia.
Contoh :
a. Maksimal (Maximal)
b. Organisasi (Organization)
3. terjemahan
Proses menerjemah dilakukan dengan mengambil maknanya saja,
sedangkan lafal dan ejaan diubah.
4. kreasi
Cara kreasi hampir sama dengan cara terjemahan. Perbedaanya
terletak pada bentuk fisik yang tidak dituntut sama. Misal pada kata
asing ditulis dalam 2 kata atau lebih, maka pada kata serapan
diperbolehkan jika hanya ditulis dalam satu kata saja.
KATA ISTILAH
istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas di bidang tertentu.
a. istilah umum
berasal dari bidang tertentu, yang karena dipakai secara luas, menjadi
unsur kosakata umum.
Misalnya: Anggaran belanja, penilaian, daya, radio, nikah, takwa
b. istilah khusus
maknanya terbatas pada bidang tertentu saja.
Misalnya: Apendektomi, kurtosis, bipatride, pleistosen