4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi berkaitan
dengan bidang pekerjaan
4.2 Mengonstruksikan teks laporan observasi berkaitan bidang pekerjaan dengan memerhatikan isi
dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan menggali informasi, siswa dapat:
1. Menguraikan isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi berkaitan
dengan bidang pekerjaan dengan santun
2. Menentukan isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi berkaitan
dengan bidang pekerjaan dengan santun
3. Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi berkaitan
dengan bidang pekerjaan dengan santun dan penuh rasa tanggung jawab
4. Membenahi kesalahan berbahasa dalam teks laporan hasi observasi berkaitan bidang pekerjaan
dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis dengan penuh rasa percaya
diri
5. Menyajikan teks laporan hasil observasi berkaitan bidang pekerjaan dengan memerhatikan isi dan
aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis dengan penuh rasa percaya diri
E. Materi Pembelajaran
Aspek-aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi, yaitu:
1. Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri, mimiliki makna, dan dapat diujarkan sebagai
bentuk yang bebas. Contoh kata: buku.
a. Jenis-jenis kata, yaitu:
1. Nomina adalah kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung
dengan kata tidak, misalnya rumah adalah nomina karena tidak mungkin dikatakan tidak rumah.
Nomina biasanya dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dari kalimat. Nomina selain berupa kata
benda, orang, hewan, juga dapat berupa kata pengertian. Contoh:
a. Adik saya (S) adalah (P) seorang dokter. (P)
b. Ibu (S) membeli (P) papaya (O) di pasar. (Ket.)
Subjek pada kalimat (a) dan (b) serta objek pada kalimat (b) termasuk nomina.
2. Verba adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. verba disebut juga kata
kerja. Contohnya, memasak, memukul, terjatuh, dan menulis. Verba dalam kalimat menduduki fungsi
predikat (P), meskipun terkadang terdapat pada fungsi yang lainnya juga. contoh dalam kalimat:
a. Anak itu (S) memasak (P) sayur toge. (O)
b. Alif (S) sedang memukul (P) drum. (O)
c. Sekelompok remaja (S) terjatuh (P) dari lantai 3 hotel. (Ket.)
Predikat pada kalimat (a), (b), dan (c) merupakan verba.
3. Adjektiva adalah kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum dapat bergabung
dengan kata lebih dan sangat. Misalnya cantik = lebih cantik, mahal = sangat mahal. Adjektiva lebih
dikenal dengan kata sifat atau kata yang menggambarkan keadaaan.
4. Adverbia adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau
kalimat. Penanda adverbia adalah sangat, lebih, tidak. Misalnya sangat besar, lebih baik, tidak sakit.
5. Numeralia adalah kata (atau frasa) yang menunjukkan bilangan atau kuantitas. Numeralia disebut juga
kata bilangan. Contohnya dua, dan dua puluh buah mangga.
6. Preposisi adalah kata depan, biasanya terdapat di depan nomina. Contoh preposisi yaitu di, ke, dari,
untuk, pada, kepada.
7. Konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan
antarkalimat.
8. Pronomina adalah kata ganti.
2. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang non predikatif. Secara singkat, frasa disebut juga kelompok
kata. Contoh frasa: adik saya = FN
Adapun jenis-jenis frasa dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda. Dapat berfungsi
menggantikan kata benda. Contohnya buku tulis, lemari besi, ibu bapak. Contoh frasa nominal dalam
kalimat.
a. Ibuku (S) membelikan (P) buku tulis. (O/FN)
b. Ibu bapak (S) diminta (P) meninggalkan ruangan rapat. (Pel)
2. Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja. Dapat berfungsi menggantikan
kedudukan kata kerja dalam kalimat. Contoh, sedang belajar, akan datang, belum muncul, baru
menyadari. Contoh frasa verbal dalam kalimat.
a. Kelas X TKJ 2 (S/FN) sedang belajar (V/FV) bahasa Indonesia. (Pel./FN)
b. Lebaran idul adha (S/FN) akan datang (P/FV) jumat nanti.(Pel.FN)
3. Frasa ajektival, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat. Contoh, lebih pintar, tidak
cantik, hitam manis, murah sekali, agak jauh. Contoh frasa adjektival dalam kalimat:
a. Ani (S) terlihat (P) cantik sekali (Pel./F Adj.) dengan gaun merahnya.(Ket./ F Prep./ FN)
b. Jarak itu (S/FN) terkesan (P) agak jauh (Pel./F Adj.) dari pandangan.(Ket./F Prep./ FN)
4. Frasa adverbial yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata keterangan. Contoh: sangat besar,
lebih baik, tidak sakit. Contoh frasa adverbial dalam kalimat yaitu:
a. Baju Aji (S/FN) berukuran (P) sangat besar.(Pel./F Adverb.)
5. Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata depan. Contohnya di rumah,
dari Bandung, ke pantai, kepada nenek. Contoh frasa preposisional dalam kalimat yaitu:
a. Dede (S) sedang menulis (P/FV) surat (O) kepada neneknya.(Ket./FPrep.)
6. Frasa numeralia yaitu frasa yang unsur pembentuknya berinti kata bilangan. Contohnya dua bungkus
kopi, tiga puluh orang, dua orang guru, empat buah manga. Contoh frasa numeralia dalam kalimat,
yaitu:
a. Tito (S) mempersiapkan (P) dua renteng kopi (O/FN/FNum.) untuk persiapan persami nanti.
(Pel./FPrep.)
3. Afiksasi
Afiksasi adalah proses atau hasil penambahan imbuhan pada kata dasar. Jenis-jenis afiks yaitu:
1. Prefiks/awalan. Jenis-jenis prefiks yaitu: (men-), (meng-), (meny-), (me-), (mem-), (ber-), (bel-), (be-), (per-
), (pel-), (pe-), (ter-), (di-), (ke-)
2. Sufiks/akhiran. Jenis-jenis sufiks yaitu: (-an), (-kan), (-i)
3. Infiks/sisipan. Sisipan dalam bahasa Indonesia hanya terdapat 1 jenis yaitu sisipan (-in-). Penggunaan sisipan
(-in-) dalam bahasa Indonesia hanya dapat digunakan pada dua kata yaitu kerja=kinerja dan
sambung=sinambung.
4. Konfiks/gabungan awalan dan akhiran. Jenis-jenis konfiks yaitu (pe-an), (ke-an), (di-kan), (per-kan), (per-
an), (meng-i), (meng-kan), (mem,per-kan)
Sebuah kata dalam teks dapat berupa kata dasar atau kata turunan. Kata dasar adalah kata tunggal
yang tidak mendapatkan imbuhan. Sementara itu, kata turunan terbentuk melalui afiksasi, yaitu proses
penambahan imbuhan pada kata dasar. Suatu kata yang melalui proses afiksasi bisa saja berubah jenis. Sebagai
contoh, kata yang berjenis verba dapat berubah menjadi nomina dengan hanya menambah atau mengubah
imbuhan. Misalnya kata makan = jenis verba, tetapi dapat berubah menjadi nomina apabila ditambahkan
dengan akhiran (-an) yaitu menjadi kata makanan. Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika diberi
imbuhan me(N)-, be(R)-, di-,
No. Kata Jenis Imbuhan Kata Dasar bahkan terkadang ter- atau
ke-an. Sementara itu, kata
1. Disebut verba di- sebut
dasar yang sama dapat
2. Menakutkan verba me(N)-kan takut berubah menjadi nomina jika
3. Kemampuan nomina ke-an mampu diberi imbuhan pe(N)-,
pe(R)-, -an, atau terkadang
4. Getaran nomina -an getar ke-an. Di samping ini adalah
5. Menyusui verba me(N)-i susu contoh afiksasi:
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Kesatu:*)
Pendahuluan (15 menit)
Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik.
Guru bertanya kabar dan mengecek kehadiran siswa.
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya terkait dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi kehidupan.
Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian tertulis yang akan digunakan.
Kegiatan Inti (130 menit)
Tahap Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati Pemberian ransangan (stimulation)
a. Guru meminta siswa membaca contoh teks laporan hasil observasi dan
menggali informasi tentang materi teks laporan hasil observasi; isi dan
aspek kebahasaan.
b. Siswa melaksanakan instruksi guru;
Menanya Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)
a. Guru mengajukan pertanyaan tentang aspek-aspek kebahasaan yang
digunakan dalam teks laporan hasil observasi.
b. Siswa memberikan jawaban terkait pertanyaan guru berupa pendapat
pribadi berdasarkan informasi yang ditemukan.
Mengumpulkan Pengumpulan data (Data Collection)
Informasi a. Guru meminta pendapat dari beberapa siswa tentang aspek-aspek yang
digunakan dalam teks laporan hasil observasi
b. Siswa menyampaikan pendapat berdasarkan informasi yang telah
diperoleh.
Menalar/ Pembuktian (Verification)
Mengasosiasikan a. Guru meminta siswa menjelaskan kebenaran pendapat yang telah
dikemukakan.
b. Siswa memberikan alasan terkait pendapat yang sudah dikemukakan.
Mengomunikasikan Menarik simpulan/generalisasi (Generalization)
a. Guru meminta siswa menyimpulkan pendapat berdasarkan informasi yang
telah didapat baik melalui buku maupun pendapat rekan-rekannya.
b. Siswa memberanikan diri merumuskan pendapat yang tepat.
Penutup 15 menit
Guru meminta siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran pada hari ini.
Guru memberian refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan salam.
Pertemuan kedua*)
Pendahuluan (15 menit)
Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Guru bertanya kabar dan mengecek kehadiran siswa.
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya terkait dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi kehidupan.
Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian tertulis yang akan digunakan.
Kegiatan Inti (130 menit)
Tahap Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati Pemberian ransangan (stimulation)
a. Guru meminta siswa membaca dan mencermati teks laporan hasil observasi
untuk mengidentifikasi aspek-aspek kebahasaan yang digunakan dalam
menyusun teks laporan hasil observasi.
c. Siswa melaksanakan instruksi guru.
Menanya Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)
a. Guru mengajukan pertanyaan tentang identifikasi aspek-aspek kebahasaan
dalam teks laporan hasil observasi.
c. Siswa memberikan jawaban terkait pertanyaan guru berupa pendapat
pribadi (hipotesis) berdasarkan informasi yang ditemukan.
Mengumpulkan Pengumpulan data (Data Collection)
Informasi a. Guru membentuk kelompok belajar dengan mempertimbangkan
kemampuan akademik, gender, ras (@ 5 orang perkelompok).
b. Siswa diminta menganalisis aspek kebahasaan; kata, frasa, afiks, dan jenis-
jenis kalimat dalam teks laporan hasil observasi secara berkelompok dengan
menggunakan lembar kerja yang dibagiakan oleh guru.
Menalar/ Pembuktian (Verification)
Mengasosiasikan a. Guru memberikan arahan pada masing-masing kelompok untuk
menyelaraskan teori dan informasi yang diperoleh sebelumnya untuk
mengidentifikasi aspek-aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi.
b. Guru mengolah teori dan informasi yang diperoleh dari hasil kegiatan
sebelumnya untuk menganalisis aspek-aspek kebahasaan teks lapran hasil
observasi.
Mengomunikasikan Menarik simpulan/generalisasi (Generalization)
c. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil temuan kelompok.
d. Masing-masing perwakilan kelompok menyajikan hasil kerja kelompok.
e. Guru memberikan penjelasan terkait hasil temuan kelompok yang paling
tepat.
Penutup 15 menit
Guru meminta siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran hari ini.
Guru memberikan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan salam.
Pertemuan ketiga*)
Pendahuluan (15 menit)
Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Guru bertanya kabar dan mengecek kehadiran siswa.
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
Mendiskusikan kompetensi yang telah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya terkait dengan
kompetensi yang akan dipelajari.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi kehidupan.
Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian tertulis yang akan digunakan.
Kegiatan Inti (130 menit)
Tahap
Kegiatan
Pembelajaran
Mengamati Pemberian ransangan (stimulation)
b. Guru meminta siswa mencermati teks laporan hasil observasi yang di
dalamnya terdapat kesalahan kebahasaan.
d. Siswa melaksanakan instruksi guru.
Menanya Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)
b. Guru bertanya tentang teks laporan hasil observasi yang baik.
d. Siswa memberikan jawaban terkait pertanyaan guru berupa pendapat pribadi
(hipotesis).
Mengumpulkan Pengumpulan data (Data Collection)
Informasi c. Guru membentuk kelompok belajar dengan mempertimbangkan
kemampuan akademik, gender, ras (@ 5 orang perkelompok).
d. Secara berkelompok, siswa diminta menganalisis kesalahan berbahasa; kata,
frasa, afiks, dan jenis-jenis kalimat dalam teks laporan hasil observasi dengan
menggunakan lembar kerja yang dibagiakan oleh guru.
Menalar/ Pembuktian (Verification)
Mengasosiasikan
a. Guru memberikan arahan pada masing-masing kelompok untuk
menyelaraskan teori dan informasi yang diperoleh sebelumnya untuk
mengubah kesalahan berbahasa pada teks laporan hasil observasi.
b. Siswa mengolah teori dan informasi yang diperoleh dari hasil kegiatan
sebelumnya untuk mengubah kesalahan berbahasa yang ada dalam teks
lapran hasil observasi.
Mengomunikasikan Menarik simpulan/generalisasi (Generalization)
c. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil temuan kelompok.
d. Bersama kelompok, siswa menyajikan hasil kerja kelompok.
e. Guru memberikan penjelasan terkait hasil temuan kelompok yang paling
tepat.
Penutup 15 menit
Guru meminta siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran hari ini.
Guru memberikan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan salam.
2 2 14 16𝑥100
Contoh: = 80
20
∑ Skor Maksimal 20
b) Penugasan
Cermatilah teks laporan hasil observasi berikut!
Mengenal Suku Badui
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di
wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku yang
menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah salah satu keunikan Suku Badui, sehingga wajar mereka sangat
menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan.
Badui Dalam belum mengenal budaya luar dan terletak di hutan pedalaman. Karena belum
mengenal kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih memiliki budaya yang sangat asli. Mereka dikenal
sangat taat mempertahankan adat istiadat dan warisan nenek moyangnya. Mereka memakai pakaian yang
berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok. Pakaian Suku Badui Dalam pun tidak
berkancing atau kerah. Uniknya, semua yang dipakai Suku Badui Dalam adalah hasil produksi mereka
sendiri. Biasanya para perempuan yang bertugas membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian modern.
Selain itu, setiap kali bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak memakai alas kaki dan
terdiri dari kelompok kecil berjumlah 3-5 orang. Mereka dilarang menggunakan perangkat teknologi,
seperti HP dan TV.
Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (sunda: berasal dari suku sunda, wiwitan
: Asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek moyang (animisme) yang pada selanjutnya kepercayaan
mereka mendapat pengaruh dari Buddha dan Hindu. Kepercayaan suku ini merupakan refleksi kepercayaan
masyarakat Sunda sebelum masuk agama Islam.
Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis. Yang mereka tahu, ialah aksara
Hanacaraka (aksara Sunda). Anak-anak Suku Badui Dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya hanya sekitar
sawah dan kebun. Menurut mereka inilah cara mereka melestarikan adat leluhurnya. Meskipun sejak
pemerintahan Soeharto sampai sekarang sudah diadakan upaya untuk membujuk mereka agar mengizinkan
pembangunan sekolah, tetapi mereka selalu menolak. Dengan demikian, banyak cerita atau sejarah mereka
hanya ada di ingatan atau cerita lisan saja.
Badui Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Badui Dalam. Ada
beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga Badui Dalam ke Badui Luar. Pada dasarnya,
peraturan yang ada di Badui Luar dan Badui Dalam itu hampir sama, tetapi Badui Luar lebih mengenal
teknologi dibanding Badui Dalam.
Sumber: http://faidatulhikmah.blogspot.co.id dengan penyesuaian
Kunci Jawaban:
1. contoh masing-masing jenis kata pada teks di atas yaitu:
a. nomina = kepala
b. verba = taat
c. adjektiva =kecil
d. adverbial = ke Badui luar
e. numeralia = salah satu suku
2. contoh masing-masing jenis frasa pada teks di atas yaitu:
a. frasa nominal = orang kenkes
b. frasa verbal = sangat menjaga
c. frasa adjektival = sangat asli
d. frasa adverbial = dari dunia luar
e. frasa numeralia = 3-5 orang
3. berikut isian tabel.
No. Kata Dasar Jenis Kata Verba Imbuhan Nomina Imbuhan
1 Ikat Verba mengikat Meng- ikatan -an
2 Kepala Nomina berkepala Ber- Kepala-kepalaan -an
3 Taat Verba menaati Men-i ketaatan Ke-an
4 kecil Adjektiva mengecilkan Meng-kan kekecilan Ke-an
5 hasil nomina menghasilkan Meng-kan keberhasilan Keber-an
4. contoh jenis kalimat berdasarkan teks laporan tersebut yaitu:
a. kalimat definisi
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di
wilayah Kabupaten Lebak, Banten
b. kalimat deskripsi
Mereka memakai pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok.
c. kalimat simpleks
Mereka (S) dilarang (P) memakai pakaian modern.(Pel.)
d. kalimat kompleks
Kepercayaan suku ini (S) merupakan (P) refleksi kepercayaan masyarakat Sunda (Pel.) sebelum (kj)
masuk (P) agama Islam. (Pel)
Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat
bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Sampah dibumi ini akan
terus bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh manusia maupun alam. Berdasarkan
sifat dan bentuknya, sampah dibagi menjadi dua yaitu sampah Organik dan sampah Anorganik.
Sampah Organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan biasanya mudah membusuk. Contoh sampah
organik adalah sisa makanan, sayuran, dan daundaunan. Sampah ini dapat di olah menjadi kompos.
Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau undegradable. C. Contoh
sampah Anorganik adalah plastik, kayu, kaca, dan kaleng.
Dewasa ini sampah semakin bertambah terutama di Kota-Kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Perlu
disadari bahwa pelestarian lingkungan hidup bukanlah tanggung jawab Pemerintah saja, tetapi tanggung
jawab kita semua.
1. Berdasarkan teks laporan tersebut, identifikasilah kesalahan berbahasa dan ubahlah menjadi bahasa
yang benar sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia!
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota Kelompok :1.
2.
3.
4.
Jawablah dengan mengisi tabel berikut!
Kunci Jawaban:
Paragraf dan
Kalimat yang salah Pembenahan
Kalimat
Sampah dibumi ini akan terus Sampah di bumi ini akan terus bertambah
bertambah selama masih ada selama masih ada kegiatan yang Paragraf I,
kegiatan yang dilakukan oleh dilakukan oleh manusia maupun alam. kalimat ke-3
manusia maupun alam.
Berdasarkan sifat dan bentuknya, Berdasarkan sifat dan bentuknya, sampah
sampah dibagi menjadi dua yaitu dibagi menjadi dua yaitu sampah organik Paragraf I,
sampah Organik dan sampah dan sampah anorganik. kalimat ke-4
Anorganik.
Sampah ini dapat di olah menjadi Sampah ini dapat diolah menjadi Paragraf II,
kompos. kompos. kalimat ke-3
Perlu disadari bahwa pelestarian Perlu disadari bahwa pelestarian
lingkungan hidup bukanlah lingkungan hidup bukanlah tanggung Paragraf III,
tanggung jawab Pemerintah saja, jawab pemerintah saja, tetapi tanggung kalimat ke-2
tetapi tanggung jawab kita semua. jawab kita semua.
1. Skor 40 : jika menemukan 4 kesalahan berbahasa, diperbaiki dengan benar, dan dilengkapi dengan
keterangan paragraf dan nomor kalimat.
2. Nilai 30 : jika menemukan 3 kesalahan berbahasa, diperbaiki dengan benar, dan dilengkapi dengan
keterangan paragraf dan nomor kalimat.
3. Nilai 20 : jika menemukan 2 kesalahan berbahasa, diperbaiki dengan benar, dan dilengkapi dengan
keterangan paragraf dan nomor kalimat.
4. Nilai 10 : jika menemukan 1 kesalahan berbahasa, diperbaiki dengan benar, dan dilengkapi dengan
keterangan paragraf dan nomor kalimat.
Contoh Pengolahan Nilai
IPK Nomor Soal Skor Nilai
(Skor yang diperoleh*100): skor maksimal = NIlai Siswa
1 1 40
35𝑥100
Contoh:
40 = 88
∑ skor maksimal 40
3 ENGEL
4 HAJAR LA KOTA
6 LEA HINDOM
7 MELATI RUMAKAT
8 NURSITA W
10 SABARIA RUMASUKUN
11 SISKA MARDANI
12 VERONIKA HINDOM
14 YULIANA KABES
15 YULIINDA HERIETRENGGI
Keterangan:
)* berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan siswa berkaitan dengan materi yang
dipelajari.
)** rentang reward yang diberikan antara 1-5 untuk skala penilaian 0-100.
IPK 4.2.2 Menyajikan teks laporan hasil observasi berkaitan bidang pekerjaan dengan memerhatikan isi dan
aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis
Buatlah sebuah teks laporan hasil observasi secara individu! Kamu bisa mengonsultasikan tema yang
akan kamu kembangkan dengan guru di kelasmu.
Guru menyampaikan langkah-langkah berikut ini pada siswa.
1. Menentukan objek yang akan diamati!
2. Menyusun jadwal observasi yang akan dilakukan.
3. Melakukan observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau poin-poin
pengamatan terlebih dahulu.
4. Mencatat hasil observasi kamu. Bila memungkinkan siswa diminta mengambil foto dan
memvideokan observasi.
5. Menyusun teks laporan hasil observasimu dengan meperhatikan ketepatan isi, struktur, dan kaidah
kebahasaannya.
6. Presentasikan teks laporan hasil observasi di hadapan teman-temannya.
7. Memberi tanggapan (kritik dan saran) terhadap teks laporan hasil observasi yang disajikan
temannya.
8. Memublikasikan teks laporan hasil observasi di majalah dinding, majalah sekolah, blog, atau di
media cetak.
Nilai
NO NAMA SISWA
KD 3.2 KD 4.2
3.2.2 &
Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2.1 4.2.1 4.2.2
3.2.3
1 AMANDA ZAINUDIN
3 ENGEL
4 HAJAR LA KOTA
6 LEA HINDOM
7 MELATI RUMAKAT
8 NURSITA W
10 SABARIA RUMASUKUN
11 SISKA MARDANI
12 VERONIKA HINDOM
14 YULIANA KABES
15 YULIINDA HERIETRENGGI