AKADEMI KEBIDANAN
DELI HUSADA
DELITUA
2016
JOB SHEET
PENDAHULUAN
Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000
jiwa pertahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwa per tahun.
Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi terutama di Negara berkembang sebesar 99%
(Manuaba, 1998 : 8).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu
indikator utama derajat kesehatan suatu negara.Berdasarkan SDKI 2012, AKI tercatat
mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup dan AKB 32 per 1.000 kelahiran hidup.AKI ini
jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu.AKB turun
sedikit dibanding hasil SDKI 2007, yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup.Untuk provinsi NTT,
Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 306/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian
Bayi (AKB) 57/1.000 kelahiran hidup.
Angka kematian ibu dinegara maju berkisar antara 3-5 per 100.000 kelahiran
hidup,sedangkan dinegara berkembang berkisar antara 50-800 per 100.000 kelahiran
[AUTHOR NAME] 2
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
hidup.Negara dengan jumlah AKI terbesar menurut data WHO tahun 2009 adalah
india,Nigeria,Pakistan,Republik Kongo,dan
Ethiopia,Tanzania,Afghanistan,Banglades,Cina,Kenya,Indonesia dan Uganda.Negara-negara
penyumbang 67% dari seluruh kematian ibu didunia (dwi Sarwani,2009)
Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung.Penyebab langsung
kematian ibu adalah faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan
nifas seperti perdarahan, pre eklampsia/eklampsia, infeksi, persalinan macet dan
abortus.Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang memperberat
keadaan ibu hamil seperti EMPAT TERLALU (terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak
melahirkan, dan terlalu dekat jarak melahirkan) dan TIGA TERLAMBAT (terlambat
mengambil keputusan, terlambat sampai di tempat rujukan dan terlambat mendapat
pertolongan di tempat rujukan). Faktor berpengaruh lainnya adalah ibu hamil yang menderita
penyakit menular seperti Malaria, HIV/AIDS, Tuberkulosis, Sifilis; penyakit tidak menular
seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus, gangguan jiwa; maupun yang mengalami kekurangan
gizi.
Salah satu program yang paling efektif untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia
adalah dengan upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan
kesehatan ibu hamil oleh tenaga kesehatan yang professional yang sesuai dengan standar
pelayanan Antenatal Care (ANC),yaitu timbang Berat Badan (BB),ukuran Tekan
Darah,Ukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU),Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
lengkap,pemberian tablet zat besi,tes terhadap penyakit menular dan di akhiri temawicara
dalam rangka persiapan meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih
di fasilitas kesehatan dan rujukan. Selain itu, diperlukan partisipasi dan kesadaran ibu akan
pentingnya memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan ataupun pusat pelayanan
kesehatan.
Sejak tahun 1974 pemeriksaan fisik sudah di terima sebagai bagian praktik bidan.
Perluasan pemeriksaan fisik ini sudah ditingkatkan seiring dengan perluasan praktik bidan
.Berdasarkan hasil pemeriksaan ditentukan diagnosis atau masalah sebagai dasar untuk
melaksanakan tindakan.
[AUTHOR NAME] 3
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor pelayanan kesehatan, seperti asuhan kebidanan yang sesuai dengan manajemen
kebidanan.Oleh karena itu ibu hamil perlu diberikan asuhan pada masa kehamilan untuk
deteksi dini adanya tanda bahaya kehamilan agar angka kematian dan kesakitan ibu hamil
dapat ditekan.
Pada pemeriksaan pertama perlu ditentukan apakah ibu sedang hamil, dan bila hamil
maka perlu ditentukan umur kehamilannya.Pada setiap pemeriksaan kehamilan dengan
melihat dan meraba ditentukan apakah ibu sehat dan janin tumbuh dengan baik.Tinggi fundus
uteri sesuai dengan perhitungan umur kehamilan dan pada umur kehamilan lebih lanjut
ditentukan letak janin.
Banyak ibu merasa malu membuka bajunya dan memperlihatkan bagian tubuhnya, hal
ini perlu diperhatikan oleh perawat untuk menjaga privasi pasien tutuplah bagian tubuhnya
ibu dengan kain, sehingga hanya bagian tubuh yang diperiksa saja yang terbuka. Ibu
hendaknya diperiksa dengan sentuhan yang hati-hati dengan sikap bersahabat sambil
menjelaskan apa yang akan dilakukan dan alasan melakukannya.Untukmengetahui keadaan
kesehatan ibu dan janin serta perubahan yang terjadi pada suatu pemeriksaan ke pemeriksaan
berikutnya.
Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor pelayanan kesehatan, seperti asuhan kebidanan yang sesuai dengan manajemen
kebidanan.Oleh karena itu ibu hamil perlu diberikan asuhan pada masa kehamilan untuk
deteksi dini adanya tanda bahaya kehamilan agar angka kematian dan kesakitan ibu hamil
dapat ditekan.
[AUTHOR NAME] 4
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
LANGKAH 1 2 3 4
NILAI
I. MENYAMBUT IBU
1. Menyambu ibu dan seseorang yang menemani ibu
4. Keluhan umum
6. Gerakan janin
9. Kekhawatiran-kekhawatira khusus
[AUTHOR NAME] 6
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
14. Persalinan dengan tindakan (operasi sesar, forsep, vakum)
20. Hipertensi
21. Diabetes
22. Malaria
25. Lainnya
28. Riwayat KB
[AUTHOR NAME] 7
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
2. Mencuci tangan
A. TANDA-TANDA VITAL
PARU-PARU
JANTUNG
[AUTHOR NAME] 8
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
17. Nilai bunyi jantung
PAYUDARA
a. Massa
b. Pembesaran pembuluh limfe
D. ABOMEN
28. Memakai sarung tangan baru atau yang biasa dipakai lagi
yang sudah didesinfeksi tanpa terkontaminasi
[AUTHOR NAME] 9
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
30. Memisahkan labia mayora dan memeriksa labia minora,
kemudian klitoris, lubang uretra dan introitus vagina untuk
melihat adanya :
a. Pembengkakan
c. Cairan
[AUTHOR NAME] 10
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
40. Memeriksa serviks untuk melihat adanya :
a. Pembukaan (dilatasi)
b. Rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan/nyeri goyang)
48. Menggunakan 2 tangan (satu tangan di atas abdomen, 2
jari di dalam vagina) untuk palpasi uterus (hanya pada
trimester saja) :
[AUTHOR NAME] 11
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
H. TANGAN DAN KAKI
I. PUNGGUNG
a. Nutrisi
b. Olah raga ringan
c. Istirahat
d. Kebersihan
e. Pemberian ASI
f. KB pasca salin
g. Tanda-tanda bahaya
h. Aktivitas seksual
i. Kegiatan sehari-hari dan pekerjan
j. Obat-obatan dan merokok
k. Body mekanik
l. Pakaian dan sepatu
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%
45
TANGGAL
PARAF PEMBIMBING
[AUTHOR NAME] 12
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN PALPASI MENURUT LEOPOLD
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
PENUNTUN BELAJAR
N KASUS
LANGKAH / TUGAS
O 1 2 3 4 5
[AUTHOR NAME] 13
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
1. Menyiapkan alat-alat di dekat klien
Perhatikan dengan baik privacy ibu, tutupi bagian ekstremitas dan perut
ibu dengan selimut
a. Anjurkan ibu agar berbaring dengan santai, kedua kaki ibu ditekuk,
selimut di kebawahkan sampai kira-kira berada di atas symphisis.
Pemeriksaan menghadap ke arah muka ibu, uterus diketengahkan
terlenih dahulu, lalu raba bagian tubuh janin yang berada di daerah
fundus uteri
b. Masih dalam posisi yang sama, ambillah pita pengukur lalu raba
daerah symphisis letakkan pita pengukur pada pinggir atas symphisis
kemudian bentangkan mengikuti pembesaran perut ibu ke arah fundus
uteri.
Kedua tangan pemeriksa bergeser ke batas samping kanan dan kiri ibu,
lalu rabalah bagian janin yang terdapat pada sebelah kanan ibu, apakah
terdapat tahanan yang lurus, keras, panjang serta mendatar seperti papan
(punggung janin) ataukah teraba tonjolan-tonjolan kecil (ekstremitas
janin)
[AUTHOR NAME] 14
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
maka bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul. Jika tidak
dapat digoyangkan maka bagian terendah janin sudah memasuki pintu
atas panggul.
27
TANGGAL
PARAF PEMBIMBING
Kesimpulan
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih
perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak
terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN
NO. LANGKAH/TUGAS 1 2 3 4
1. Siapkan :
Alat :
a. Haemometer
[AUTHOR NAME] 15
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
b. Lancet
c. Bengkok
d. Autoclick
Bahan :
a. Tissue
b. Kapas alkohol
c. HCL 0,1 N
Aquades
45
TANGGAL
PARAF PEMBIMBING
[AUTHOR NAME] 16
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
REFERENSI
[AUTHOR NAME] 17
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
13. Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
14. Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.
[AUTHOR NAME] 18
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA