Anda di halaman 1dari 18

JOB SHEET

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


ANTENATAL CARE

AKADEMI KEBIDANAN
DELI HUSADA
DELITUA
2016
JOB SHEET

PROGRAM STUDI : KEBIDANAN

MATA KULIAH : ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

KETERAMPILAN : MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANTENATAL


CARE

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000
jiwa pertahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwa per tahun.
Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi terutama di Negara berkembang sebesar 99%
(Manuaba, 1998 : 8).

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu
indikator utama derajat kesehatan suatu negara.Berdasarkan SDKI 2012, AKI tercatat
mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup dan AKB 32 per 1.000 kelahiran hidup.AKI ini
jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu.AKB turun
sedikit dibanding hasil SDKI 2007, yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup.Untuk provinsi NTT,
Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 306/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian
Bayi (AKB) 57/1.000 kelahiran hidup.

Kematian saat melahirkan biasanya menjadi penyebab utama mortalitas(Abdul Bari


Saifuddin,2009).Kematian ibu ini biasanya disebut kematian maternal yaitu kematian wanita
hamil atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa mempertimbangkan umur dan
jenis kehamilan,tetapi bukan karena kecelakaan (kadour,2008).

Angka kematian ibu dinegara maju berkisar antara 3-5 per 100.000 kelahiran
hidup,sedangkan dinegara berkembang berkisar antara 50-800 per 100.000 kelahiran

[AUTHOR NAME] 2
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
hidup.Negara dengan jumlah AKI terbesar menurut data WHO tahun 2009 adalah
india,Nigeria,Pakistan,Republik Kongo,dan
Ethiopia,Tanzania,Afghanistan,Banglades,Cina,Kenya,Indonesia dan Uganda.Negara-negara
penyumbang 67% dari seluruh kematian ibu didunia (dwi Sarwani,2009)

Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung.Penyebab langsung
kematian ibu adalah faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan
nifas seperti perdarahan, pre eklampsia/eklampsia, infeksi, persalinan macet dan
abortus.Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang memperberat
keadaan ibu hamil seperti EMPAT TERLALU (terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak
melahirkan, dan terlalu dekat jarak melahirkan) dan TIGA TERLAMBAT (terlambat
mengambil keputusan, terlambat sampai di tempat rujukan dan terlambat mendapat
pertolongan di tempat rujukan). Faktor berpengaruh lainnya adalah ibu hamil yang menderita
penyakit menular seperti Malaria, HIV/AIDS, Tuberkulosis, Sifilis; penyakit tidak menular
seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus, gangguan jiwa; maupun yang mengalami kekurangan
gizi.

Salah satu program yang paling efektif untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia
adalah dengan upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan
kesehatan ibu hamil oleh tenaga kesehatan yang professional yang sesuai dengan standar
pelayanan Antenatal Care (ANC),yaitu timbang Berat Badan (BB),ukuran Tekan
Darah,Ukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU),Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
lengkap,pemberian tablet zat besi,tes terhadap penyakit menular dan di akhiri temawicara
dalam rangka persiapan meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih
di fasilitas kesehatan dan rujukan. Selain itu, diperlukan partisipasi dan kesadaran ibu akan
pentingnya memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan ataupun pusat pelayanan
kesehatan.

Sejak tahun 1974 pemeriksaan fisik sudah di terima sebagai bagian praktik bidan.
Perluasan pemeriksaan fisik ini sudah ditingkatkan seiring dengan perluasan praktik bidan
.Berdasarkan hasil pemeriksaan ditentukan diagnosis atau masalah sebagai dasar untuk
melaksanakan tindakan.

[AUTHOR NAME] 3
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor pelayanan kesehatan, seperti asuhan kebidanan yang sesuai dengan manajemen
kebidanan.Oleh karena itu ibu hamil perlu diberikan asuhan pada masa kehamilan untuk
deteksi dini adanya tanda bahaya kehamilan agar angka kematian dan kesakitan ibu hamil
dapat ditekan.

Pemeriksaan fisik pada ibu dilakukan setelah dilakukannya anamnesa. Sebelum


memulai pemeriksaan, perawat harus menjelaskan pada ibu dan kelurga apa yang akan
dilakukan. Berikan mereka waktu untuk mengajukan pertanyaan sehingga mereka dapat
memahami pentingnya pemeriksaan tersebut.

Pada pemeriksaan pertama perlu ditentukan apakah ibu sedang hamil, dan bila hamil
maka perlu ditentukan umur kehamilannya.Pada setiap pemeriksaan kehamilan dengan
melihat dan meraba ditentukan apakah ibu sehat dan janin tumbuh dengan baik.Tinggi fundus
uteri sesuai dengan perhitungan umur kehamilan dan pada umur kehamilan lebih lanjut
ditentukan letak janin.

Banyak ibu merasa malu membuka bajunya dan memperlihatkan bagian tubuhnya, hal
ini perlu diperhatikan oleh perawat untuk menjaga privasi pasien tutuplah bagian tubuhnya
ibu dengan kain, sehingga hanya bagian tubuh yang diperiksa saja yang terbuka. Ibu
hendaknya diperiksa dengan sentuhan yang hati-hati dengan sikap bersahabat sambil
menjelaskan apa yang akan dilakukan dan alasan melakukannya.Untukmengetahui keadaan
kesehatan ibu dan janin serta perubahan yang terjadi pada suatu pemeriksaan ke pemeriksaan
berikutnya.

Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor pelayanan kesehatan, seperti asuhan kebidanan yang sesuai dengan manajemen
kebidanan.Oleh karena itu ibu hamil perlu diberikan asuhan pada masa kehamilan untuk
deteksi dini adanya tanda bahaya kehamilan agar angka kematian dan kesakitan ibu hamil
dapat ditekan.

[AUTHOR NAME] 4
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
TUJUAN PEMBELAJARAN

1.2. Pembelajaran umum


Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu
memahami cara pemeriksaan fisik pada ibu hamil secara komprehensif meliputi biologi,
psikologi, sosial dan spiritual terhadap klien dan keluarga serta untuk menambah wawasan
bagi pembaca serta meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan kebidanan.

1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian data pada ibu hamil
2. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang muncul dari hasil pengkajian.
3. Mengantisipasi masalah potensial yang muncul.
4. Melakukan kebutuhan segera sesuai dengan masalah potensial.
5. Membuat rencana tindakan.
6. Melakukan tindakan sesuai intervensi.
7. Melakukan evaluasi dan pendokumentasian.

PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN ANC


[AUTHOR NAME] 5
KUNJUNGAN AWAL
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.

2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.

3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

LANGKAH 1 2 3 4

NILAI

I. MENYAMBUT IBU
1. Menyambu ibu dan seseorang yang menemani ibu

2. Memperkenalkan diri kepada ibu

3. menanyakan nama dan usia ibu

II. RIWAYAT KEHAMILN SEKARAG

4. Keluhan umum

5. HPHTdan apakah normal

6. Gerakan janin

7. Tanda-anda bahaya dan peyulit

8. Obat yag dikonsumsi (termasuk jamu)

9. Kekhawatiran-kekhawatira khusus

III. RIWAYAT KEHAMILAN YANG LALU

10. Jmlah kehamilan

11. Jumlah anak yang lahir hidup

12. Jumlah kelahiran premature

13. Jumlah Keguguran

[AUTHOR NAME] 6
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
14. Persalinan dengan tindakan (operasi sesar, forsep, vakum)

15. Riwayat perdarahan pada persalian atau pasca persalinan

16. Kehamilan dengan tekanan darah tinggi

17. Berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg

18. Masalah janin

IV. RIWAYAT KESEHATAN/PENYAKIT YG


DIDERITA SEKARANG & DULU

19. Masalah kariovaskuler

20. Hipertensi

21. Diabetes

22. Malaria

23. Penyakit/kelamin HIV/Aids

24. Imuisasi toxoid tetanus (TT)

25. Lainnya

V. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

26. Status perkawinan

27. Respons ibu dan keluarga

28. Riwayat KB

29. Dukungan keluarga

30. Pengambil keputusan dalam keluarga

31. Gizi yag dikonsumsi dan kebisaan makan, vitamin A

32. Kebiasaan hidup sehat, merokok, minum minuman keras,


mengkonsumsi obat terlarang

33. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari

34. Tempat dan Petugas Kesehatan yang diinginkan untuk


membantu persalinan

VI. PEMERIKSAAN FISIK

1. Meminta pasien untuk mengosongkn kandung kemih dan


menampungnya di bengkok (urine mead stream)

[AUTHOR NAME] 7
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
2. Mencuci tangan

3. Menjelaskan seluruh prosedur sambil melakukan


pemeriksaan

4. Mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk klarifikasi


sambil melakukan pemeriksaan sesuai dengan kebutuhn dan
kelayakan

A. TANDA-TANDA VITAL

5. Mengukur tinggi dan berat badan

6. Mengukur teknan darah, nadi dan suhu

7. Meminta pasien untuk melepaskan pakaian dan meawarkan


kain linen untuk menutup tubuhnya (atau meminta pasien
untuk melonggarkan pakaiannya dan menggunakannya
sebagai penutup tubuh

8. Membantu pasien berbaring di meja/tikar tempat tidur


pemeriksaan yang bersih

B.KEPALA DAN LEHER

9. Memeriksa apakah terjadi edema pada wajah

10. Memeriksa apakah mata :

a. Pucat pada kelopak bagian bawah


b. Berwarna kuning
11. Memeriksa apakah rahang pucat dan memeriksa gigi

12. Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui :

a. Pembesaran kelenjar tiroid


b. Pembesaran pembuluh limpe
C. DADA

PARU-PARU

13. Inspeksi : kesimerisan bentuk dan gerak perafasan, warna


kulit dada, retraksi, jaringan perut

14. Palpasi : Gerakan dinding dada, tactil vremitus secara


sistematis

15. Perkusi : Batas-batas paru secara sistematis

16. Auskultasi : bagian anterior

JANTUNG

[AUTHOR NAME] 8
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
17. Nilai bunyi jantung

PAYUDARA

18. Dengan posisi klien disamping, memeriksa payudara :

a. Bentuk, ukuran da simetris atau tidak


b. Putting payudara menonjol atau masuk ke dalam
c. Adanya kolostrum atau cairan lain
19. Pada saat klien megangkat tangan ke atas kepala,
memeriksa payudara untuk mengetahui adanya retraksi atau
dimplig

20. Klien berbaring degan tangan kiri di atas, lakukan palpasi


secara sistematis pada payudara sebelah kiri (sesudah itu
sebelah kanan juga) dari arah payudara, axila dan notest,
kalau-klau erdapat :

a. Massa
b. Pembesaran pembuluh limfe
D. ABOMEN

21. Memeriksa apakah terdapat bekas luka operasi

22. Mengukur tiggi fundus uteri dengan meggunakan tangan


(kalau > 12 minggu) atau pita ukuran (kalau > 22 minggu)

23. Melakukan palpasi pada abdomen untuk mengetahui leak,


presentasi, posisi dan penurunan kepala janin

24. Menghitung denyut jantung janin (dengan fetoskop kalau


18 minggu)

E. PANGGUL: GENIALIA LUAR

25. Membantu klien mengambil posisi untuk pemeriksaan


paggul dan meutup tubuh untuk menjkaga privsi

26. Melepaskan perhiasan di jari dan di lengan

27. Mencuci tangan dengan sabun dan air, serta


mengeringkannya engan menggunakan kain yang bersih (atau
di udara terbuka/kering)

28. Memakai sarung tangan baru atau yang biasa dipakai lagi
yang sudah didesinfeksi tanpa terkontaminasi

29. Menjelaskan tindkan yang dilakukan sambil terus


melakukan pemeriksaan

[AUTHOR NAME] 9
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
30. Memisahkan labia mayora dan memeriksa labia minora,
kemudian klitoris, lubang uretra dan introitus vagina untuk
melihat adanya :

a. Tukak atau luka


b. Varices
c. Cairan (warna, kosistensi, jumlah dan bau)
31. Mengurut uretra dan pembuluh skene untuk mengeluarkan
cairan nanah dan darah

32. Melakukan palpasi pada kelenjar bartholini untuk


mengetahui adanya :

a. Pembengkakan

b. Massa atau kista

c. Cairan

33. Sambil melakukan pemeriksaan selalu mengamati wajah


ibu untuk mengetahui apakah ibu merasakan sakit atau nyeri
karena prosedur ini

F. PANGGUL : PEMERIKSAAN MENGGUNAKAN


SPEKULUM

34. Memperlihatkan speculum kepada ibu sambil menjelaskan


bahwa benda tersebut akan dimasukkan ke dalam vagina ibu
dan bagaimana hal ini akan terasa oleh ibu

35. Menjelaskan pada ibu bagaimana caranya agar rileks


selama dilakukan pemeriksaan (misalnya : bernafas melalui
mulut atau dada atau lemaskan badan sambil kedua kaki tetap
diregangkan)

36. Meminta ib untuk mengataka jika apa yang dilakukan


menyebabkan ibu merasa tidak nyaman

37. Basahi speculum dengan air (yang hangat jika


memungkinkan) atatu lumuri dengan jeli (jika idak ada
spesime yang diambil)

38. Memegang speculum dengan miring, memisahkan bagian


labia dengan tangan yang lain dan masukkan speculum
dengan hati-hati, hindari menyentuh uretra dan clitoris

39. Memutar speculum dan membuka (blade)nya untuk


melihat serviks

[AUTHOR NAME] 10
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
40. Memeriksa serviks untuk melihat adanya :

a. Cairan atau darah


b. Adanya luka
c. Apakah serviks sudah membuka atau belum
41. Memeriksa dinding vagina utuk melihat adanya :

a. Cairan atau darah


b. Luka
42. Menutup mengeluarkan speculum secara hati-hati dengan
posisi miring

43. Meletakkan speculum yang sudah digunakan dalamseuah


tempat unuk didekontaminasi

G. PANGGUL : PEMERIKSAAN BIMANUAL

44. Menjelaskan kepada ibu bahwa pemeriksaan dilakukan


berkesinambungan dan apa yang akan dirasakan ibu

45. meminta ibu untuk mengatakan kalau ibu merasa tidak


nyman karena pemeriksaan yang dilakkan

46. Memasukkan dua jari ke dalam vagina, merenggangkan ke


dua jari tersebu dan menekan ke bawah

47. Mencari letak serviks dn merasakan untuk mengetahui :

a. Pembukaan (dilatasi)
b. Rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan/nyeri goyang)
48. Menggunakan 2 tangan (satu tangan di atas abdomen, 2
jari di dalam vagina) untuk palpasi uterus (hanya pada
trimester saja) :

a. Ukuran, bentuk dan posisi


b. Mobilisasi
c. Rasa nyeri (amati wajah ibu)
d. Massa
49.Melepaskan tangan pelan-pelan, melepaskan sarung tagan
dan meuaskannya ke dalam laruan dekontaminasi

50. Membantu ibu unuk bangun dari meja/tempat tidur/tikar


pemeriksaan

51. Mengucapkan terima kasih atas kerjasama ibu dan


meminta ibu untuk mengenakan pakaiannya
52. Mencuci tangan dengan sabun dan air serta mengeringkan
di udara terbuka atau melapnya dengan kain bersih

[AUTHOR NAME] 11
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
H. TANGAN DAN KAKI

53. Memeriksa apakah tangan dan kaki : Edema dan pucat


pada kuku jari

54. Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya


varises

55. Mengukur lingkar lengan atas

56.Memeriksa refleks patella untuk melihat apakah terjadi


gerakan hypo atau hyper

I. PUNGGUNG

57. Inspeksi kesimetrisan bentuk dan gerak, warna kulit, luka

58. Perkusi bagian punggung secara sistematis

VII. PEMBELAJARAN/PENDIDIKAN KESEHATAN

59. Memberitahukan kepada ibu hasil temuan dalam


pemeriksaan

60. Memberithukan usia kehamilan

61. Megajari ibu megenai ketidaknyamanan yag mungkin


akan dialami ibu

62. Sesuai dengan usia kehamilan :

a. Nutrisi
b. Olah raga ringan
c. Istirahat
d. Kebersihan
e. Pemberian ASI
f. KB pasca salin
g. Tanda-tanda bahaya
h. Aktivitas seksual
i. Kegiatan sehari-hari dan pekerjan
j. Obat-obatan dan merokok
k. Body mekanik
l. Pakaian dan sepatu
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%

45

TANGGAL

PARAF PEMBIMBING

[AUTHOR NAME] 12
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN PALPASI MENURUT LEOPOLD

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.

2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.

3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

PENUNTUN BELAJAR

PEMERIKSAAN PALPASI MENURUT LEOPOLD

N KASUS
LANGKAH / TUGAS
O 1 2 3 4 5

[AUTHOR NAME] 13
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
1. Menyiapkan alat-alat di dekat klien

Memberitahu klien mengenai prosedur pemeriksaan

2. Mencuci tangan dan mengeringkannya

Pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan

3. Mengatur posisi ibu hamil senyaman mungkin

Perhatikan dengan baik privacy ibu, tutupi bagian ekstremitas dan perut
ibu dengan selimut

4. Melakukan pemeriksaan Leopold I :

Menentukan bagian janin yang terdapat di bagian fundus serta mengukur


tinggi fundus

a. Anjurkan ibu agar berbaring dengan santai, kedua kaki ibu ditekuk,
selimut di kebawahkan sampai kira-kira berada di atas symphisis.
Pemeriksaan menghadap ke arah muka ibu, uterus diketengahkan
terlenih dahulu, lalu raba bagian tubuh janin yang berada di daerah
fundus uteri

b. Masih dalam posisi yang sama, ambillah pita pengukur lalu raba
daerah symphisis letakkan pita pengukur pada pinggir atas symphisis
kemudian bentangkan mengikuti pembesaran perut ibu ke arah fundus
uteri.

Pita pengukur hendaknya dipasang terbalik (angka dalam cm


menghadap ke perut ibu) dan membaca angka pada pita pengukur.
Dengan tujuan agar hasil pemeriksaan lebih akurat

5. Melakukan pemeriksaan Leopold II

Menentukan batas samping kanan dan kiri terhadap uterus ibu

Kedua tangan pemeriksa bergeser ke batas samping kanan dan kiri ibu,
lalu rabalah bagian janin yang terdapat pada sebelah kanan ibu, apakah
terdapat tahanan yang lurus, keras, panjang serta mendatar seperti papan
(punggung janin) ataukah teraba tonjolan-tonjolan kecil (ekstremitas
janin)

6. Melakukan pemeriksaan Leopold III

Menentukan bagian terendah janin, serta apakah bagian terendah itu


sudah memasuki pintu atas panggul atau belum.

Tangan pemeriksa meraba bagian terendah janin yang terdapat di daerah


pinggir symphisis, lalu goyangkan sedikit, jika masih dapat digoyangkan

[AUTHOR NAME] 14
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
maka bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul. Jika tidak
dapat digoyangkan maka bagian terendah janin sudah memasuki pintu
atas panggul.

7. Mencuci tangan dan mengeringkannya

8. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu

9. Mencatat hasil pemeriksaan kepada ibu

SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%

27

TANGGAL

PARAF PEMBIMBING

Kesimpulan

PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :

1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.

2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih
perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak
terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

PENUNTUN BELAJAR KASUS

PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN

NO. LANGKAH/TUGAS 1 2 3 4

1. Siapkan :

Alat :

a. Haemometer

[AUTHOR NAME] 15
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
b. Lancet
c. Bengkok
d. Autoclick
Bahan :

a. Tissue
b. Kapas alkohol
c. HCL 0,1 N
Aquades

2. Alat haemometer dalam keadaan bersih dan kering, isi tabung


sahli dengan larutan HCl 0,1 N sampai angka 2

3. Bersihkan dan beri antiseptik daerah kapiler jari dengan


menggunakan kapas alkohol 70%

4. Buat perdarahan dengan menusukkan blood lancet pada daerah


kapiler jari tersebut

5. Darah yang keluar dihisap menggunakan pipet sahli sampai


angka 20

6. Masukkan darahke dalam tabng sahli, aduk dengan batang


pengaduk kaca

7. Diamkan selama 4 menit (hematin akan berubah menjdi asam


hematin)

8. Encerkan dengan aquadest tetes demi tetes sampai larutan sama


dengan warna standar pada haemometer

9. Baca skala miniskus yang ditunjukkan pada skala tabung sahli

SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%

45

TANGGAL

PARAF PEMBIMBING

[AUTHOR NAME] 16
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
REFERENSI

1. Saminem. 2008. Kehamilan Normal. Jakarta: EGC.


2. Uliyah, Musrifatul, Alimul Hidayat Azis. 2006. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
3. Salmah, dkk. 2006.Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
4. Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: salemba
medika.
5. Rabe,Thomas.2003.buku saku ilmu kebidanan.jakarta:hipokrates.
6. Prawirahardjo,sarwono.2009.ilmu kebidanan.jakarta:PT. Bina pustaka.
7. Departemen Kesehatan RI.1992.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam
KonteksKeluarga:Jakarta
8. DepartemenKesehatanRI.1998.Asuhan kebidananIbu Hamil (Antematal).Modul
DiklatJarak Jauh.Jakarta
9. Departemen Kesehatan RI.1999.Buku Acuan Pelatihan Asuhan Persalinan
Dasar:Jakarta
10. Pendidikan Kesehatan tenaga panduan pengajaran.2003.Antenatal Asuhan
KebidananFisiologi Dosen Diploma III Kebidanan, As
11. Ambarwati, Eny Retna. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta :Nuha Medika.
12. E. Doengoes, Marilynn dan Mary France Moorhouse. 2001. Rencana Perawatan
Maternal / Bayi Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan
Klien.Jakarta : EGC.

[AUTHOR NAME] 17
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA
13. Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
14. Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC.

[AUTHOR NAME] 18
AKADEMI KEBIDANAN DELI HUSADA DELITUA

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen16 halaman
    Bab Iv
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen2 halaman
    Bab Vi
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen10 halaman
    Bab V
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen20 halaman
    Bab Ii
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • LEAFLET ROM TERBARUUUUi
    LEAFLET ROM TERBARUUUUi
    Dokumen2 halaman
    LEAFLET ROM TERBARUUUUi
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Materi Pelatihan Kualitatif
    Materi Pelatihan Kualitatif
    Dokumen3 halaman
    Materi Pelatihan Kualitatif
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Tahun
    Tahun
    Dokumen7 halaman
    Tahun
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Modul Pemasangan Infus
    Modul Pemasangan Infus
    Dokumen9 halaman
    Modul Pemasangan Infus
    DANIEL SURANTA GINTING
    0% (1)
  • Satuan Acara Penyuluhan DBD
    Satuan Acara Penyuluhan DBD
    Dokumen3 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan DBD
    Ade Ramdhan Gumelar
    Belum ada peringkat
  • PEMBATAS
    PEMBATAS
    Dokumen8 halaman
    PEMBATAS
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • RS Mitra Sejati Lamaran Kerja
    RS Mitra Sejati Lamaran Kerja
    Dokumen1 halaman
    RS Mitra Sejati Lamaran Kerja
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Sap Rom New
    Sap Rom New
    Dokumen13 halaman
    Sap Rom New
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Modul Profesi Bidan (Teori)
    Modul Profesi Bidan (Teori)
    Dokumen180 halaman
    Modul Profesi Bidan (Teori)
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Tugas Keperawatan Komunitas Akper
    Tugas Keperawatan Komunitas Akper
    Dokumen1 halaman
    Tugas Keperawatan Komunitas Akper
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Isi Leininger
    Isi Leininger
    Dokumen21 halaman
    Isi Leininger
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Modul Praktik Pemeriksaan Fisik
    Modul Praktik Pemeriksaan Fisik
    Dokumen124 halaman
    Modul Praktik Pemeriksaan Fisik
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Tahun
    Tahun
    Dokumen7 halaman
    Tahun
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Pak Adi Fix
    Jurnal Pak Adi Fix
    Dokumen7 halaman
    Jurnal Pak Adi Fix
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • SBLM Dinas Profesi
    SBLM Dinas Profesi
    Dokumen1 halaman
    SBLM Dinas Profesi
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Skip To Content METERI KEPERAWATAN
    Skip To Content METERI KEPERAWATAN
    Dokumen8 halaman
    Skip To Content METERI KEPERAWATAN
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • RPS NSA 846 Manajemen Keperawatan
    RPS NSA 846 Manajemen Keperawatan
    Dokumen24 halaman
    RPS NSA 846 Manajemen Keperawatan
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen24 halaman
    Presentation 1
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Myasthenia Gravis
    Myasthenia Gravis
    Dokumen19 halaman
    Myasthenia Gravis
    EKaa Surya DirGayani
    Belum ada peringkat
  • Modul Profesi Bidan (Teori)
    Modul Profesi Bidan (Teori)
    Dokumen180 halaman
    Modul Profesi Bidan (Teori)
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat
  • Teori Lazarus
    Teori Lazarus
    Dokumen35 halaman
    Teori Lazarus
    DANIEL SURANTA GINTING
    Belum ada peringkat