Anda di halaman 1dari 4

Nama : Okta Pramuning Tiyas

NIM : 201604
Matkul : Pancasila ( Sri Rahayu, S.SiT, M.Kes )

TUGAS MERESUM
BAB 1 Pancasila Sebagai Pedoman
 KETUHANAN YANG MAHA ESA
1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
 KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu
dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
 PERSATUAN INDONESIA
1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal
Ika.
 KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada
8. Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan.
 KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bersifat boros.
8. Tidak bergaya hidup mewah.
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.
11. Menghargai hasil karya orang lain.
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
BAB 2 PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA
1. Latar Belakang P4
- Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi.
- Tercantum dalam UUD 1945
- Ditetapkan oleh PPKI tgl 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945
- Di undangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II no. 7
2. Dengan banyaknya permasalahan menyebabkan tergerusnya nilai-nilai pancasila
Misalnya:
- MASALAH PERPAJAKAN
- MASALAH KORUPSI
- MASALAH LINGKUNGAN
- MASALAH DISITEGRASI BANGSA
- MASALAH DEKADENSI MORAL
- MASALAH NARKOBA
- MASALAH PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN
- MASAAH TERORISME
3. Butir-Butir P4
- Sila 1 : 7 Butir
- Sila 2 : 10 Butir
- Sila 3 : 7 Butir
- Sila 4 : 10 Butir
- Sila 5 : 11 Butir
BAB 3 POKOK PIKIRAN UUD 1945
1. Pokok pikiran yang pertama :
Pokok pikiran ini merupakan penjabaran dari sila ketiga Pancasila.
2. Pokok pikiran yang kedua :
Pokok pikiran ini merupakan penjabaran sila kelima Pancasila.
3. Pokok pikiran yang ketiga :
Pokok pikiran ini merupakan penjabaran sila keempat Pancasila.
4. Pokok pikiran yang ke empat :
Pokok pikiran keempat ini merupakan dasar moral negara yang pada hakikatnya
merupakan suatu penjabaran dari sila pertama dan sila kedua Pancasila.

Kesimpulan :
Empat pokok pikiran ini merupakan penjelasan dari inti alinea keempat Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Atau dengan kata lain
keempat pokok pikiran tersebut tidak lain adalah merupakan penjabaran dari dasar negara,
yaitu Pancasila.
 PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
SILA 1-5
1. Sila Pertama
Contoh penerapan Sila ini di lingkungan masyarakat yaitu:
1. misalnya menyayangi, mengasihi satu sama lain.
2. menghargai keyakinan yang berbeda di lingkungan masyarakat.
3. selalu menjaga kebersihan di lingkungan masyarakat dan sebagainya.
4. Menolong tetangga yang sedang kesusahan, mendapat musibah.
5. Saling menghormati antar umat beragama.
2. Sila Kedua
1. misalnya mengadakan pengendalian tingkat polusi udara agar udara yang dihirup bisa
tetap nyaman.
2. menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar.
3. mengadakan gerakan penghijauan dan sebagainya.
4. meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan.
5. menumbuhkembangkan kemampauan dan kepeloporan masyarakat.
6. menumbuhkan ketanggapsegeraan masya-rakat untuk melakukan pengwasan sosial.
3. Sila Ketiga
1. penyuluhan dalam pengenalan tata nilai tradisional dan tata nilai agama yang
mendorong perilaku manusia untuk melindungi sumber daya dan lingkungan di
masyarakat sekitar.
4.Sila Ke empat
1. Misalnya di lingkungan masyarakat sedang ada berlangsungnya penyelesaian suatu
masalah di lingkungan RT itu sendiri, nah sebagai warga masyarakat hendaknya kita
mengambil keputusan dan penyelesaian secara bijaksana tanpa adanya diskriminasi.
2. Ketika adanya perkumpulan antar desa ,membahas mengenai dana antar desa, warga
masyarakat berhak memilih dan mengajukan perwakilan dari masing masing desa
tersebut.
5.Sila Ke Lima
1. Sebagai warga masyarakat hendaknya kita memperhatikan kelestarian fungsi dan
keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan
ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta penataan ruang yang pengaturannya diatur
sesuai dengan undang-undang.
2. Mendelegasikan secara betahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan
pemeliharaan lingkungan hidup secara adil, sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga
yang diatur dengan undang undang;

Anda mungkin juga menyukai