Anda di halaman 1dari 1

Kata Imam Ibnu Katsir rahimahullah, “Allah berfirman bahwa perkara itu tidak

sesuai dan tidak seperti yang kalian angan-angankan hai orang Yahudi. Dan tidak
sesuai dengan selera dan keinginan kalian”. Artinya urusan gaib, urusan surga,
urusan neraka, itu bukan urusan kalian, bukan sesuai selera kalian. Akan tetapi
orang yang mengamalkan dosa-dosa besar dan dosa-dosa itu telah meliputi dia dan
tidak memiliki kebaikan sedikit pun juga, bahkan seluruh perbuatannya buruk. Maka
ia pasti masuk kedalam api neraka.

Maka Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa orang yang tidak beriman itu


tidak mempunyai kebaikan sama sekali. Kenapa? Karena orang yang wafat diatas
kekafiran, kesyirikan, Allah batalkan seluruh amalnya.

Allah mengatakan orang-orang yang akan dimasukkan kedalam surga. Surga adalah
milik Allah. Allah mengatakan bahwa yang masuk surga adalah orang yang beriman
dan beramal shalih.

ada beberapa faidah yang dapat dipetik dari surah Al-Baqorah Ayat 81-83. Yakni:
 Orang Yahudi percaya kepada kehidupan akhirat, mereka meyakini surga dan
neraka. Tapi keyakinan ini tidak ada manfaatnya. Karena mereka mendustakan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
 Kebiasaan orang Yahudi adalah berkata tanpa ilmu.
 Haramnya berfatwa tanpa ilmu.
 Bahwa pahala siksa tidak ditentukan oleh kedudukan seseorang. Tidak
ditentukan oleh nasab.
 Orang-orang yang dilingkupi oleh dosa-dosa besarnya dan tidak punya kebaikan
sama sekali, maka ia masuk neraka dan tidak akan pernah keluar dari neraka.
 Orang yang melakukan perbuatan dosa, tapi dia tidak dilingkupi oleh dosa karena
dia masih memiliki kebaikan, maka ia bukan orang yang masuk ke neraka secara
kekal. Akan tetapi dia akan diadzab sesuai dengan kadar dosanya tersebut.
Kecuali jika Allah maafkan (mendapat syafaat).
 Penduduk api neraka dari kalangan orang-orang kafir, kekal dalam api neraka.
 Bahwa orang yang akan masuk surga adalah orang yang beriman dan bermal
shalih. Dan disebut amal shalih jika memenuhi dua syarat. Yakni Ikhlas dan
sesuai dengan tuntunan Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
 Bahwa sebatas iman, tidak cukup untuk masuk surga sampai disertai dengan
amal shalih.
 Amal saja tidak cukup, sampai betul-betul berasal dari keimanan
 Bagaiamana ketinggian Al-Qur’an dalam memberikan pengajaran. Dimana Allah
setelah menyebutkan tentang penduduk neraka, Allah sebutkan setelahnya
penduduk surga. Hal ini agar seimbang antara takut dan harap.
 Orang yang sudah masuk surga, mereka kekal didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai