Anda di halaman 1dari 11

TRANSFORMASI SEMATAN KLAUSA RELATIF

PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN


YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

Shofiyuddin
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
Email: shofiunirow@gmail.com
DOI: http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v17i2.9660

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi transformasi sematan klausa relatif, (2)
menjelaskan proses terjadinya transformasi sematan, dan (3) menjelaskan kaidah transformasi
yang terdapat pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, simak, dan catat. Data dalam
penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang terdapat pada terjemahan ayat-ayat Alquran yang
mengandung transformasi sematan. Sumber datanya adalah teks terjemahan Alquran yang
mengandung etika berbahasa. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan
ekstralingual dan padan intralingual. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik
triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat 41 kalimat transformasi
sematan klausa relatif yang terdapat pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika
berbahasa, (2) proses transformasi sematan pada teks terjemahan Alquran yang mengandung
etika berbahasa, (3) kaidah transformasi berdasarkan jenis kalimat terbagi menjadi dua, yaitu
kalimat kompleks dan kalimat sederhana. Kalimat sederhana hanya terdiri atas satu proses
transformasi saja dan dalam penelitian ini terdapat sepuluh.

Kata kunci: transformasi sematan klausa relatif; teks terjemahan Alquran; etika berbahasa

TRANSFORMATION OF RELATIVE EMBEDDED CLAUSES


IN THE HOLY QURAN TEXT TRANSLATION
CONTAINING LANGUAGE ETHICS

Abstract
This research aims to (1) identify kinds of relative embedded clauses transformation; (2)
describe the transformation process, and (3) describe the transformation principles of the
Holy Quran translation that contains language ethics. The data collection techniques for the
study involved documents mining, observation and recording. The data were in the form of
translated sentences of the Quran that contained embedded transformation. The data source
was translated text of the Quran that reflected language ethics. Data analysis of this study
involved intralingual and extralingual methods. Data triangulation was also employed to
cross-check the reliability of the data. The results of the analysis indicate that (1) there are
forty-one sentences of relative embedded clauses transformation in the translated text of the
Holy Quran that contains language ethics, (2) embedded transformation process in the
translation of the Quran contains language ethics, and (3) the transformation principles
based on sentence types are of two types: complex and compound sentences. A compound
sentence only involved one transformation process, and there are ten such sentences
revealed in the present study.

Keywords: Relative embedded clauses transformation; translation of the Holy Quran;


language ethics.

221
222 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 17, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 221-231

PENDAHULUAN perintah bersabar ketika mendengar ucapan


yang kasar (surat Sad ayat 17), dan lain-lain.
Alquran adalah kitab suci umat Islam yang Teks terjemahan Alquran (yang
berisi firman Allah yang diturunkan kepada mengandung etika berbahasa) dalam bentuk
nabi Muhammad dengan perantara malaikat bahasa Indonesia mempunyai variasi pada
Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan pembentukan kalimatnya. Salah satu variasi
sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi yang ada adalah terdapatnya kalimat turunan
umat manusia (KBBI, 2005). Sebagai atau transformasi. Kalimat transformasi
sebuah kitab, Alquran menjadi pegangan adalah proses pembentukan unsur bahasa
bagi manusia (khususnya kaum muslimin) dari struktur dasar ke struktur turunan
untuk melaksanakan aktivitas dalam (Samsuri, 1982, p.221).
kehidupannya. Alquran pada dasarnya Terdapat lima proses pembentukan
mengandung tiga pokok ajaran, yaitu ajaran kalimat turunan Bahasa Indonesia, yaitu (1)
keimanan, ajaran akhlak atau budi pekerti, transformasi tunggal, (2) transformasi
dan ajaran berbagai rupa hukum yang sematan, (3) transformasi rapatan, (4)
bersangkutan dengan pergaulan hidup transformasi fokus, (5) transformasi khusus.
masyarakat bagi insan di dunia. Dengan kata Transformasi tunggal bertolak dari sebuah
lain, Alquran itu mengandung aqidah, kalimat dasar, sedangkan transformasi
syari’ah, dan akhlak. sematan dan rapatan bertolak dari dua buah
Salah satu ajaran mengenai akhlak kalimat. Transformasi fokus memindahkan
atau budi pekerti yang terdapat dalam unsur-unsur yang difokuskan ke bagian lain
Alquran adalah etika dalam berbahasa. Etika dalam kalimat, pada umumnya ke bagian
berbahasa adalah sistem tindak laku depan. Transformasi khusus merupakan
berbahasa menurut norma-norma budaya pembentukan kalimat-kalimat turunan
(Chaer dan Agustina, 2010, p.172). Etika secara khusus (Samsuri, 1982, p.221). Pada
berbahasa mengarahkan manusia dalam dasarnya, setiap transformasi merupakan
menggunakan bahasa dengan benar dan kaidah yang digunakan oleh pengguna
dapat menciptakan saling berterima antara bahasa Indonesia untuk membentuk sebuah
mitra tutur dengan lawan tutur. Markhamah, kalimat.
Ngalim, Muinudinillah, Sabardila, dan Penelitian ini difokuskan pada
Susilowati (2012, p.151) mengutarakan pembahasan kalimat transformasi sematan
bahwa penggantian yang paling sering pada teks terjemahan Alquran yang
muncul pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa. Teks
mengandung etika berbahasa yaitu terjemahan Alquran yang mengandung etika
penggantian sama tataran, karena pada teks berbahasa yang dijadikan bahan kajian
terjemahan Alquran yang mengandung etika adalah sebagaimana hasil kajian Sabardila
berbahasa berisi tentang kalam dari Allah (2003) yang menggunakan metode digital
(sebagai penutur) yang disampaikan kepada Alquran. Ada lima jenis transformasi
Nabi Muhammad Saw. (mitra tutur) melalui sematan, yaitu klausa relatif, pelengkap frasa
perantara malaikat Jibril. nomina, pelengkap frasa verba, pelengkap
Sabardila (2003) dalam penelitiannya frasa ajektiva, dan pelengkap frasa numeralia
yang menggunakan metode digital Alquran atau preposisi (Samsuri, 1982, p.302-323).
telah menemukan 109 ayat pada teks Terdapatnya transformasi sematan
terjemahan Alquran yang mengandung etika menjadikan variasi dalam pembentukan
berbahasa. Contoh etika berbahasa yang kalimat, sehingga kalimat tidak terlihat
terdapat dalam teks terjemahan Alquran monoton. Variasi yang bisa dilihat dari
yang ditemukan oleh Sabardila (2003) adalah adanya proses transformasi sematan adalah
melunakkan suara ketika berbicara (surat Al- adanya bentukan kalimat dasar ke kalimat
Lukman ayat 19), larangan menuduh orang turunan, variasi struktur kalimat, dan variasi
lain tanpa dasar (surat Yasin ayat 76), panjang pendeknya kalimat.

p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312


Shofiyuddin, Transformasi sematan klausa relatif … 223

Berdasarkan transformasi sematan HASIL DAN PEMBAHASAN


yang terdapat pada teks terjemahan Alquran,
ada tiga bahasan dalam penelitian ini. 1. Jenis Transformasi Sematan Klausa
Pertama, mengidentifikasi jenis transformasi Relatif pada Teks Terjemahan
sematan yang terdapat pada teks terjemahan Alquran yang Mengandung Etika
Al-quran. Kedua, memaparkan proses Berbahasa.
terjadinya transformasi sematan pada teks a. Data (1) Terjemahan Surat Al-
terjemahan Alquran. Ketiga, menjelaskan Baqarah (2): 40
kaidah transformasi yang terdapat pada teks “Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-
terjemahan Alquran yang mengandung etika Ku yang telah Aku anugerahkan
berbahasa. kepadamu, dan penuhilah janjimu
kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku
kepadamu, dan hanya kepada-Ku-lah
METODE kamu harus takut”.
Penelitian ini merupakan penelitian 1) Data (1) berasal dari proses
kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam transformasi berikut.
penelitian ini dilakukan secara triangulasi, (1a) Hai Bani Israil, ingatlah akan
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan nikmat-Ku.
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan (1b) Nikmat-Ku itu telah Aku
makna. Data dalam penelitian ini berupa anugerahkan kepadamu.
kalimat transformasi sematan yang terdapat (1c) Penuhilah janjimu kepada-
pada teks terjemahan Alquran yang Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku
mengandung etika berbahasa, sedangkan kepadamu, dan hanya
sumber datanya adalah teks terjemahan kepada-Ku-lah kamu harus takut.
Alquran yang mengandung etika berbahasa. Frase “nikmat-Ku” pada (1b)
teknik pengumpulan data dilakukan dengan dilesapkan dan diganti dengan
teknik dokumentasi, simak, dan catat. Data partikel yang. Itulah sebabnya
dalam penelitian ini diuji keabsahannya transformasi ini termasuk
dengan teknik triangulasi. Penelitian ini transformasi sematan klausa
menggunakan teknik triangulasi sumber relatif.
data. Teknik analisis data dilakukan dengan 2) Kaidah transformasi.
metode padan intralingual dan padan Pada data (1) terjadi proses
ekstralingual. Metode padan intralingual transformasi rapatan pada (1a)
adalah metode analisis dengan cara dahulu, baru dilakukan proses
menghubungkan-bandingkan unsur-unsur transformasi sematan pada (1a
yang bersifat lingual, baik yang terdapat dan 1b), kemudian dilakukan
dalam satu bahasa maupun dalam beberapa penggabungan dengan
bahasa yang berbeda (Mahsun, 2006, p.112). transformasi pada (1c).
Metode padan intralingual yang digunakan
adalah teknik hubung banding membedakan b. Data (2) Terjemahan Surat Al-
(HBB). Baqarah (2): 204
“Dan di antara manusia ada orang yang
ucapannya tentang kehidupan dunia
menarik hatimu dan dipersaksikannya
kepada Allah (atas kebenaran) isi
hatinya, padahal ia penantang yang paling
keras”.

(2i) “Dan di antara namusia ada orang


yang ucapannya tentang kehidupan dunia

p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312


224 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 17, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 221-231

menarik hatimu dan dipersaksikannya perkataan yang berbekas dalam diri


kepada Allah (atas kebenaran) isi mereka”.
hatinya”.
1) Data (3) berasal dari proses
1) Data (2i) berasal dari proses transformasi berikut.
transformasi berikut. (3a) Karena itu, berpalinglah dari
(2ia) Dan di antara manusia ada mereka dan berilah mereka pelajaran,
orang. dan katakanlah kepada
(2ib) Orang itu ucapannya mereka perkataan.
tentang kehidupan dunia (3b) Perkataan itu berbekas dalam
menarik hatimu. diri mereka.
(2ic) Ucapannya tentang Kata “perkataan” pada (3b)
kehidupan dipersaksikannya dilesapkan dan diganti dengan
kepada Allah. partikel yang. Inilah yang disebut
Kata “orang” pada (2ib) dengan transformasi sematan
dilesapkan dan diganti dengan klausa relatif.
partikel yang. Itulah sebabnya 2) Kaidah transformasi.
transformasi ini termasuk Data (3) terjadi proses
transformasi sematan klausa transformasi rapatan pada (3a)
relatif. dahulu, setelah itu baru
dilakukan transformasi sematan
(2ii) “Padahal ia penantang yang paling pada (3a dan 3b).
keras”.
2) Data (2ii) berasal dari proses d. Data (4) Terjemahan Surat Al-
transformasi berikut. Maidah (5): 13
(2iia) Ia penantang. “(Tetapi) karena mereka melanggar
(2iib) Penantang itu paling keras. janjinya, kami kutuk mereka dan
Penantang pada kalimat (3iib) kami jadikan hati mereka keras
dilesapkan dan diganti dengan membatu. Mereka suka mengubah
partikel yang. Itulah sebabnya perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya,
transformasi ini disebut dan mereka (sengaja) melupakan sebagian
transformasi sematan klausa dari apa yang mereka diperingatkan
relatif. dengannya, dan kamu (Muhammad)
3) Kaidah transformasi. senantiasa akan melihat kekhianatan dari
Data (2i) terjadi proses mereka, kecuali sedikit di antara mereka,
transformasi sematan pada (2ia maka maafkanlah mereka dan
dan 2ib) dahulu, baru dilakukan biarkanlah mereka, Sesungguhnya Allah
penggabungan dengan menyukai orang-orang yang berbuat
transformasi pada (2ic). ihsan”.
Transformasi (2iia) dan (2iib)
dilakukan terlebih dahulu, 1) Data (4) berasal dari proses
setelah itu baru dipertentangkan transformasi berikut.
dengan gabungan (2ia+2ib) dan (4a) Mereka suka mengubah
(2ic). perkataan (Allah) dari tempat-
c. Data (3) Terjemahan Surat An-Nissa’ tempatnya, dan mereka (sengaja)
(2): 13 melupakan sebagian dari apa yang
“Mereka itu adalah orang-orang yang mereka diperingatkan dengannya, dan
Allah mengetahui apa yang di dalam kamu (Muhammad) senantiasa akan
hati mereka. Karena itu, berpalinglah melihat kekhianatan dari mereka,
dari mereka dan berilah mereka pelajaran, kecuali sedikit di antara mereka,
dan katakanlah kepada mereka maka maafkanlah mereka dan

p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312


Shofiyuddin, Transformasi sematan klausa relatif … 225

biarkanlah mereka, sesungguhnya Maha Pengampun lagi Maha


Allah menyukai orang-orang. Penyantun.”
(4b) Orang-orang itu berbuat ihsan.
Kata ulang “orang-orang” pada 1) Data (6) berasal dari proses
(4b) dilesapkan dan diganti transformasi berikut.
dengan partikel yang. Inilah yang (6a) Hai orang-orang yang beriman
disebut dengan transformasi (6b) Janganlah kamu menanyakan
sematan klausa relatif. hal-hal.
2) Kaidah transformasi. (6c) Hal-hal itu jika diterangkan
Data (4) terjadi proses kepadamu.
transformasi rapatan pada (4a) (6d) Niscaya menyusahkan kamu
dahulu, setelah itu baru dan jika kamu menanyakan di
dilakukan transformasi sematan waktu Al- Quran itu
pada (4a dan 4b). sedang diturunkan, niscaya akan
diterangkan kepadamu.
e. Data Data (5) Terjemahan Surat Al- Kata ulang “hal-hal” pada (6c)
Maidah (5): 85 dilesapkan dan diganti dengan
“Maka Allah memberi mereka partikel yang. Inilah yang disebut
pahala terhadap perkataan yang dengan transformasi sematan
mereka ucapkan (yaitu) surge yang klausa relatif.
mengalir sungai-sungai di dalamnya, 2) Kaidah transformasi.
sedang mereka kekal di dalamnya. Data (6) terjadi proses
Dan itulah balasan (bagi) orang-orang transformasi rapatan pada (6a
yang berbuat kebaikan (yang ikhlas dan 6b) dahulu, setelah itu baru
keimanannya)”. dilakukan transformasi sematan
pada (6a+6b dan 6c), kemudian
1) Data (5) berasal dari proses digabungkan dengan
transformasi berikut. transformasi pada (6d).
(5a) Dan itulah balasan (bagi) orang- g. Data (7) Terjemahan Surat Al-
orang. An’aam (6): 108
(5b) Orang-orang itu berbuat “Dan janganlah kamu memaki
kebaikan (yang ikhlas keimanannya). sembahan-sembahan yang mereka sembah
Kata ulang “orang-orang” pada selain Allah, maka mereka akan memaki
(5b) dilesapkan dan diganti Allah dengan melampaui batas tanpa
dengan partikel yang. Inilah yang pengetahuan. Demikianlah Kami
disebut dengan transformasi perintah bagi setiap umat-umat
sematan klausa relatif. mereka. Kemudian kepada Tuhan
2) Kaidah transformasi. merekalah kembali mereka, lalu dia
Data (5) terjadi proses memberikan kepada mereka apa
transformasi sematan pada (5a yang mereka kerjakan.”
dan 5b).
f. Data (6) Terjemahan Surat Al- 1) Data (7) berasal dari proses
Maidah (5): 101 transformasi berikut.
“Hai orang-orang yang beriman, (7a) Dan janganlah kamu memaki
janganlah kamu menanyakan hal-hal sembahan-sembahan.
yang jika diterangkan kepadamu, niscaya (7b) Sembahan-sembahan itu mereka
menyusahkan kamu dan jika kamu sembah selain Allah.
menanyakan di waktu Al-Quran itu (7c) Mereka akan memaki Allah
sedang diturunkan, niscaya akan dengan melampaui batas tanpa
diterangkan kepadamu. Allah pengetahuan.
memaafkan tentang hal-hal itu. Allah

p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312


226 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 17, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 221-231

Kata ulang “sembahan- transformasi sematan klausa


sembahan” pada (7b) dilesapkan relatif.
dan diganti dengan partikel yang. 2) Kaidah transformasi.
Inilah yang disebut dengan Data (8) terjadi proses
transformasi sematan klausa transformasi sematan pada (8a
relatif. dan 8b) dahulu, setelah itu baru
2) Kaidah transformasi. terjadi proses transformasi
Data (7) terjadi proses rapatan (simpulan) pada
transformasi sematan pada (7a [(8a+8b) dan (8c)].
dan 7b) dahulu, setelah itu baru b. Unsur sematan ada yang disematkan
terjadi proses transformasi di tengah
rapatan (simpulan) pada Data ini unsur sematan
[(7a+7b) dan (7c)]. berada di tengah. Transformasi
2. Proses Transformasi Sematan Klausa rapatan terjadi terlebih dahulu,
Relatif berdasarkan Tempat Unsur setelah itu baru sematan, kemudian
yang Disematkan. rapatan lagi. Jadi, unsur sematan
a. Unsur sematan ada yang disematkan diapit oleh dua rapatan.
di awal 1) Data (9): R-S-R (Rapatan-
Data ini unsur sematan Sematan-Rapatan)
berada di awal, setelah itu baru Terjemahan Surat Al-Baqarah (2):
diikuti dengan transformasi rapatan. 40
Variasi yang muncul adalah unsur “Hai Bani Israil, ingatlah akan
sematannya ada yang satu dan ada nikmat-Ku yang telah Aku
yang dua, begitu pula dengan unsur anugerahkan kepadamu, dan
rapatannya ada yang satu dan ada penuhilah janjimu kepada-Ku,
yang dua, namun unsur sematan niscaya Aku penuhi janji-Ku
tetap berada di awal. kepadamu, dan hanya kepada-Ku-lah
1) Data (8): S-R (Sematan-Rapatan) kamu harus takut”.
Terjemahan Surat Al-An’aam (6):
108 Data (9) berasal dari proses
“Dan janganlah kamu memaki transformasi berikut.
sembahan-sembahan yang mereka (9a) Hai Bani Israil, ingatlah akan
sembah selain Allah, maka mereka nikmat-Ku.
akan memaki Allah dengan (9b) Nikmat-Ku itu telah Aku
melampaui batas tanpa pengetahuan”. anugerahkan kepadamu.
(9c) Penuhilah janjimu kepada-Ku,
Data (8) berasal dari proses niscaya Aku penuhi janji-Ku
transformasi berikut. kepadamu, dan hanya
kepada-Ku-lah kamu harus takut.
(8a) Dan janganlah kamu Frase “nikmat-Ku” pada (9b)
memaki sembahan-sembahan. dilesapkan dan diganti dengan
(8b) Sembahan-sembahan itu partikel yang. Itulah sebabnya
mereka sembah selain Allah. transformasi ini termasuk
(8c) Mereka akan memaki Allah transformasi sematan klausa
dengan melampaui batas tanpa relatif.
pengetahuan. 2) Kaidah transformasi.
Kata ulang “sembahan- Data (9) terjadi proses
sembahan” pada (8b) dilesapkan transformasi rapatan pada (9a)
dan diganti dengan partikel yang. dahulu, baru dilakukan proses
Inilah yang disebut dengan transformasi sematan pada (9a
dan 9b), kemudian dilakukan

p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312


Shofiyuddin, Transformasi sematan klausa relatif … 227

penggabungan dengan 1) Data (11): S-R-R-S (Sematan,


transformasi pada (9c). Rapatan, Rapatan, Sematan)
c. Unsur sematan ada yang disematkan Terjemahan Surat Al-Baqarah (2):
di akhir 204
Data ini unsur sematan “Dan di antara manusia ada orang
berada di akhir dan transformasi yang ucapannya tentang kehidupan
rapatan terjadi di awal. Variasi yang dunia menarik hatimu dan
muncul adalah unsur sematannya dipersaksikannya kepada Allah (atas
ada yang satu dan ada yang dua, kebenaran) isi hatinya, padahal ia
namun unsur sematan tetap berada penantang yang paling keras”.
di awal.
1) Data (10): R-S (Rapatan- (11i) “Dan di antara namusia ada
Sematan) orang yang ucapannya tentang
Terjemahan Surat An-Nissa’ (2): kehidupan dunia menarik hatimu
13 dan dipersaksikannya kepada Allah
“Karena itu, berpalinglah dari mereka (atas kebenaran) isi hatinya”.
dan berilah mereka pelajaran, dan
katakanlah kepada mereka Data (11i) berasal dari proses
perkataan yang berbekas dalam diri transformasi berikut.
mereka”. (11ia) Dan di antara manusia ada
orang.
Data (10) berasal dari proses (11ib) Orang itu ucapannya
transformasi berikut. tentang kehidupan dunia
(10a) Karena itu, berpalinglah menarik hatimu.
dari mereka dan berilah mereka (11ic) Ucapannya tentang
pelajaran, dan kehidupan dipersaksikannya
katakanlah kepada mereka kepada Allah.
perkataan. Kata “orang” pada (11ib)
(10b) Perkataan itu berbekas dilesapkan dan diganti dengan
dalam diri mereka. partikel yang. Itulah sebabnya
Kata “perkataan” pada (10b) transformasi ini termasuk
dilesapkan dan diganti dengan transformasi sematan klausa
partikel yang. Inilah yang disebut relatif.
dengan transformasi sematan (11ii) “Padahal ia penantang yang
klausa relatif. paling keras”.
1) Kaidah transformasi. Data (11ii) berasal dari proses
Pada data (10) terjadi proses transformasi berikut.
transformasi rapatan pada (10a) (11iia) Ia penantang.
dahulu, setelah itu baru (11iib) Penantang itu paling
dilakukan transformasi sematan keras.
pada (10a dan 10b). Penantang pada kalimat (11iib)
d. Unsur sematan ada yang disematkan dilesapkan dan diganti dengan
di awal dan akhir partikel yang. Itulah sebabnya
Data ini unsur sematan transformasi ini disebut
berada di awal dan akhir, sedangkan transformasi sematan klausa
transformasi rapatan berada di relatif.
tengah. Jadi, rapatan diapit oleh dua 2) Kaidah transformasi.
sematan. Variasi yang muncul adalah Data (11i) terjadi proses
unsur rapatannya ada yang satu dan transformasi sematan pada (11ia
ada yang dua, namun unsur sematan dan 11ib) dahulu, baru dilakukan
tetap berada di awal dan akhir. penggabungan dengan

p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312


228 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 17, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 221-231

transformasi pada (11ic). transformasi sematan pada


Transformasi (11iia) dan (11iib) (12ia+12ib) dan (12ic).
dilakukan terlebih dahulu, Transformasi sematan pada
setelah itu baru dipertentangkan (12iia dan 12iib) dilakukan
dengan gabungan (11ia+11ib) terlebih dahulu, setelah itu baru
dan (11ic). digabungkan dengan
e. Unsur sematan ada yang disematkan transformasi pada (12ia+12ib)
di tengan dan akhir dan (12ic).
1) Data (12): R-S-R-S (Rapatan- f. Unsur sematan ada yang disematkan
Sematan-Rapatan-Sematan) di awal dan tengah
Terjemahan Surat Al-Ahzab (33): Data ini unsur sematan
32 berada di awal dan tengah,
“Maka janganlah kamu tunduk sedangkan transformasi rapatan
ketika berbicara sehingga berada di tengah dan akhir. Variasi
berkeinginanlah orang yang ada tersebut membentuk pola berurutan,
penyakit dalam hatinya, dan namun tetap diawali sematan dan
ucapkanlah perkataan yang baik. diakhiri rapatan. Terdapat 3 data
yang unsur penyematnya berada di
(12i) “Maka janganlah kamu awal dan tengah.
tunduk ketika berbicara sehingga 1) Data (13): S-R-S-R (Sematan-
berkeinginanlah orang yang ada Rapatan-Sematan-Rapatan)
penyakit dalam hatinya”. Terjemahan Surat Al-Mujadalah
(58): 9
Data (12i) berasal dari proses “Apakah tiada kamu perhatikan
transformasi berikut. orang-orang yang telah dilarang
(12ia) Maka janganlah kamu mengadakan pembicaraan rahasia,
tunduk ketika berbicara. kemudian mereka kembali
(12ib) Berkeinginanlah orang itu. (mengerjakan) larangan itu dan
(12ic) Orang itu ada penyakit mereka mengadakan pembicaraan
dalam hatinya. rahasia untuk berbuat dosa,
Kata “orang” pada (30ic) permusuhan dan durhaka kepada
dilesapkan dan diganti dengan Rasul”.
partikel yang. Inilah disebut
proses transformasi sematan (13i) Apakah tiada kamu
klausa relatif. perhatikan orang-orang yang telah
(12ii) “Ucapkanlah perkataan yang dilarang mengadakan pembicaraan
baik”. rahasia, kemudian mereka kembali
Data (12ii) berasal dari proses (mengerjakan) larangan itu.
transformasi berikut.
(12iia) Ucapkanlah perkataan. Data (13i) berasal dari proses
(12iib) Perkataan itu baik. transformasi berikut.
Kata “perkataan” pada (12iib) (13ia) Apakah tiada kamu
dilesapkan dan diganti dengan perhatikan orang-orang.
partikel yang. Inilah yang disebut (13ib) Orang-orang itu telah
dengan proses transformasi dilarang mengadakan
sematan klausa relatif. pembicaraan rahasia.
2) Kaidah transformasi. (13ic) Mereka kembali
Pada data (12i) terjadi proses (mengerjakan) larangan itu.
transformasi rapatan (hasilan) Kata ulang “orang-orang” pada
pada (12ia dan 12ib) dahulu, (13ib) dilesapkan dan diganti
setelah itu baru dilakukan dengan partikel yang. Inilah

p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312


Shofiyuddin, Transformasi sematan klausa relatif … 229

sebabnya transformasi ini Terjemahan Surat Al-Balad (90):


disebut transformasi sematan 17
klausa relatif. “Dan dia termasuk orang-orang yang
(13ii) Mereka mengadakan beriman dan saling berpesan untuk
pembicaraan rahasia untuk berbuat bersabar dan saling berpesan untuk
dosa, permusuhan dan durhaka berkasih sayang”.
kepada Rasul.
(14i) Dan dia termasuk orang-orang
Data (13ii) berasal dari proses yang beriman.
transformasi berikut. Data (14i) berasal dari proses
(13iia) Mereka mengadakan transformasi berikut.
pembicaraan rahasia. (14ia) Dan dia termasuk orang-
(13iib) Mereka berbuat dosa. orang.
(13iic) Mereka mengadakan (14ib) Orang-orang itu beriman.
permusuhan, mereka durhaka Kata ulang “orang-orang” pada
kepada Rasul. (14ib) dilesapkan dan diganti
Kata “mereka” pada (13iib) dengan partikel yang. Inilah
dilesapkan dan diganti dengan sebabnya transformasi ini
partikel untuk. Itulah sebabnya disebut transformasi sematan
transformasi ini disebut klausa relatif.
transformasi sematan pelengkap (14ii) “saling berpesan untuk
frase ajektiva. bersabar dan saling berpesan untuk
2) Kaidah transformasi berkasih sayang”.
Data (13i) terjadi proses
transformasi sematan pada (13ia Data (49ii) berasal dari proses
dan 13ib) dahulu, setelah itu transformasi berikut.
baru dilanjutkan dengan (14iia) Orang-orang itu saling
transformasi pada (13ic). berpesan
Transformasi sematan pada (14iib) Orang-orang itu bersabar.
(13iia dan 13iib) dilakukan Kata ulang “orang-orang” pada
terlebih dahulu, setelah itu baru (14iib) dilesapkan dan diganti
digabungkan dengan dengan partikel untuk. Inilah
transformasi pada (13iic), lalu sebabnya transformasi ini
digabungkan dengan disebut transformasi sematan
transformasi pada (13ia+13ib pelengkap frase verba.
dan 13ic). (14iii) saling berpesan untuk berkasih
g. Unsur sematan ada yang disematkan sayang.
di awal, tengah, akhir Data (14iii) berasal dari proses
Data ini unsur sematan transformasi berikut.
berada di awal, tengah, dan akhir, (14iiia) Orang-orang itu saling
sedangkan transformasi rapatan berpesan.
berada di tengah. Variasi tersebut (14iiib) Orang-orang itu berkasih
membentuk pola berurutan, namun sayang.
tetap diawali dan diakhiri dengan Kata ulang “orang-orang” pada
sematan. Terdapat 3 data yang unsur (14iiib) dilesapkan dan diganti
penyematnya berada di awal, tengah, dengan partikel untuk. Inilah
dan akhir. sebabnya transformasi ini
1) Data (14): S-R-S-R-S (Sematan- disebut transformasi sematan
Rapatan-Sematan-Rapatan- pelengkap frase verba.
Sematan) 2) Kaidah transformasi

p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312


230 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 17, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 221-231

Data (14i) terjadi proses belum sempurna akalnya, harta


transformasi sematan pada (14ia kamu yang dijadikan Allah untuk
dan 14ib). Transformasi sematan Sematan
pada (14iia dan 14iib) dilakukan
terlebih dahulu, setelah itu baru kamu sebagai pokok kehidupan”.
digabungkan dengan Rapatan
transformasi pada (14iiia dan
14iiib), dan digabungkan lagi
dengan transformasi pada (14ia b. Pada Kalimat Sederhana
dan 14ib). Tingkat kesederhanaan
3. Kaidah Transformasi Sematan kalimat dilihat berdasarkan variasi
Klausa Relatif transformasi yang terdapat dalam
a. Pada Kalimat Kompleks kalimat. Kalimat komplek di
Struktur kalimat kompleks, dalamnya terdapat transformasi
satu kalimat tidak hanya terdiri atas sematan dan transformasi rapatan
satu klausa, tetapi beberapa klausa. atau sematannya lebih dari satu,
Pada kajian ini, kekomplekan sedangkan kalimat sederhana di
didasarkan pada variasi jumlah dalamnya hanya terdapat satu
sematan dan rapatan dalam susunan transformasi sematan.
kalimat. 1) Data (17) Terjemahan surat Al-
1) Sematan-Rapatan-Sematan- Baqarah (2): 235
Rapatan (disingkat S-R-S-R) “Dan janganlah kamu bera’zam
Data (15) Terjemahan Surat Al- (bertetap hati) untuk beraqad nikah”.
Mujadalah (58): 9 Sematan

“Apakah tiada kamu perhatikan 2) Data (18) Terjemahan Surat Al-


orang-orang yang telah dilarang Mujadalah (58): 9
Sematan “Cukuplah bagi mereka neraka
Jahanam yang akan mereka
mengadakan pembicaraan rahasia, masuki.”
kemudian mereka kembali Sematan
Rapatan
SIMPULAN
(mengerjakan) larangan itu dan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat
mereka mengadakan pembicaraan
diperoleh dua simpulan bahwa (1) tempat
Sematan
unsur sematan pada teks terjemahan
Alquran yang mengandung etika berbahasa
rahasia untuk berbuat dosa,
ada yang di awal, tengah, akhir, awal-akhir,
permusuhan dan durhaka kepada Rasul”.
tengah-akhir, akhir-tengah, dan awal-tengah-
Rapatan
akhir, dan; (2) kaidah transformasi
berdasarkan jenis kalimat terbagi menjadi
2) Sematan-Rapatan-Sematan
dua, yaitu kalimat kompleks dan kalimat
(disingkat S-R-S)
sederhana. Kalimat kompleks terdiri lebih
Data (16) Terjemahan Surat An-
dari satu proses transformasi yang
Nissa’ (4): 5
menghasilkan formasi: Sematan-Rapatan-
“Dan janganlah kamu menyerahkan
Sematan, Sematan-Rapatan-Sematan-
kepada orang-orang yang
Rapatan.
Sematan

p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312


Shofiyuddin, Transformasi sematan klausa relatif … 231

DAFTAR RUJUKAN Markhamah, Ngalim, A., Muinudinillah, B.,


Sabardila, A., & Susilowati. (2012).
Chaer, A., & Agustina, L. (2010). Transformasi penggantian pada
Sosiolinguistik perkenalan awal. teks terjemahan Alquran yang
Jakarta: Rineka Cipta. mengandung etika berbahasa. Kajian
Linguistik dan Sastra, 24(2), 139-151
Mahsun. (2006). Metode penelitian bahasa:
tahapan strategi, metode, dan tekniknya. Samsuri. (1982). Tata kalimat bahasa Indonesia.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Malang: Sastra Hudaya.
Sabardila, A. (2003). Etika berbahasa dalam Tim Penyusun. (2005). Kamus Besar Bahasa
islam: kajian secara linguistik. FKIP: Indonesia. (Edisi ke-3). Jakarta: Pusat
Universitas Muhammadiyah Bahasa Departemen Pendidikan
Surakarta. Nasional Balai Pustaka.

p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312

Anda mungkin juga menyukai