Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PROSEDUR PENERJEMAHAN TAKARIR

OLEH FANSUBBER GOMUNIME

DALAM SERIAL DRAMA “KYOU KARA ORE WA!!”

1. Latar Belakang

Penerjemahan adalah suatu proses interpretasi makna teks, ujaran,

wacana, maupun gestur dari bahasa sumber (Bsu) untuk menyampaikan padanan

yang sama ke dalam bahasa sasaran (Bsa). Dikutip dari kamus etimologi

www.etymonline.com, “penerjemahan” berasal dari kosakata bahasa Yunani,

translationem atau translatio. Translatio berarti ‘menyeberangkan, menghapus,

membawa; transfer makna’. Sedangkan menurut situs KBBI daring,

penerjemahan diartikan sebagai proses, cara, perbuatan menerjemahkan;

pengalihbahasaan.

Menurut Catford (1965: 1), “translation is an operation performed on

languages: a process of substituting a text in one language for a text in another”

atau penerjemahan adalah suatu operasi yang diterapkan pada bahasa: suatu

proses substitusi teks satu bahasa ke teks bahasa lain. Newmark (1988: 5)

mengatakan, “translation is rendering the meaning of a text into another

language in the way that the author intended the text.” atau penerjemahan

adalah aktivitas mengubah makna teks ke bahasa lain sesuai dengan maksud

pengarang.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dikaji di

dalam skripsi ini adalah: Bagaimana penerapan prosedur penerjemahan pada

teks takarir yang dilakukan fansubber Gomunime dalam drama Kyou Kara Ore

Wa!!?

3. Batasan Masalah

Pembatasan masalah bertujuan agar penelitian tidak terlalu luas,

sehingga dalam skripsi ini penelitian hanya dilakukan sebatas prosedur

penerjemahan takarir saja, sebagai bagian dari kajian penerjemahan.

4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan ditulisnya skripsi ini adalah

untuk menjelaskan penerapan prosedur penerjemahan pada teks takarir yang

dilakukan oleh fansubber Gomunime dalam serial drama Kyou Kara Ore Wa!!

Episode 1-10.

5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diuraikan atas dua, yaitu secara teoritis maupun

praktis.

a. Manfaat teoretis

Secara teoritis manfaatnya dikaitkan dengan khasanah ilmu pengetahuan

b. Manfaat praktis

Secara praktis manfaatnya misalnya dapat dikaitkan dengan pembelajaran

bahasa, guru, siswa, dsb.


6. Tinjauan Pustaka

Dalam skripsi ini digunakan teori penerjemahan untuk memaparkan

prosedur penerjemahan takarir yang dikerjakan oleh fansubber Gomunime

dalam serial drama Kyou Kara Ore Wa!! dari bahasa Jepang (BSu) ke bahasa

Indonesia (BSa). Dijumpai beberapa penelitian terdahulu yang membahas

mengenai penerjemahan dan takarir (subtitel). Berikut disajikan beberapa

penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini.

Pertama, jurnal yang berjudul Analisis Penerjemahan Subtittling Film

Lesson for an Assassin di JTV oleh Ummatin (2015). Ummatin di dalam

jurnalnya melakukan penelitian mengenai teknik penerjemahan takarir dalam

film Lesson for an Assassin yang ditayangkan di salah satu televisi lokal

Indonesia, JTV. Di dalam penelitiannya, Ummatin menggunakan teori mengenai

teknik penerjemahan menurut Hariyanto (2003). Metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Perbedaan penelitian

yang dilakukan oleh Ummatin dengan skripsi ini terdapat pada fokus penelitian.

Penelitian Ummatin fokus pada teknik penerjemahan, sedangkan skripsi ini

fokus pada prosedur penerjemahan. Persamaannya adalah terletak pada sumber

data penelitian, yang bersumber dari takarir sebuah film.

Kedua, skripsi yang berjudul Analisis Teknik Penerjemahan Tindak

Tutur Ekspresif dalam Novel Kimi no Nawa oleh Salsabila (2020). Salsabila

dalam skripsinya mengkaji mengenai aplikasi teknik penerjemahan pada tindak

tutur ekspresif. Metode yang digunakan dalam skripsi Salsabila adalah metode

padan translasional yang menggunakan bahasa lain sebagai penentu untuk

dibandingkan dengan bahasa yang diteliti, akan tetapi Salsabila tidak


menuliskan siapa ahli yang menetapkan metode ini. Persamaan skripsi Salsabila

dengan skripsi ini adalah sama-sama mengkaji tentang penerjemahan. Perbedaan

terletak pada fokus penelitian dan metode analisis data. Salsabila fokus

membahas teknik penerjemahan dengan metode padan translasional, sedangkan

skripsi ini difokuskan pada prosedur penerjemahan dengan metode padan

intralingual menurut Azwardi (2018: 109).

Ketiga, skripsi oleh Fitriani (2019) yang berjudul Teknik Penerjemahan

Tindak Tutur Direktif pada Novel Laskar Pelangi ke dalam Novel Niji no

Shounentachi. Fitriani dalam skripsinya membahas mengenai aplikasi teknik

penerjemahan pada tindak tutur direktif. Perbedaan skripsi yang ditulis oleh

Fitriani dengan skripsi ini terdapat pada fokus penelitian. Fitriani berfokus pada

teknik penerjemahan, sedangkan skripsi ini difokuskan pada prosedur

penerjemahan.

7. Landasan Teori

Teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah teori yang

berkaitan dengan penerjemahan dan prosedur penerjemahan. Teori-teori tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut.

7.1 Penerjemahan

Newmark (1988: 5) mengatakan bahwa “translation is rendering the

meaning of a text into another language in the way that the author intended

the text.” atau penerjemahan adalah suatu aktivitas mengubah makna sebuah

teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran sesuai maksud dari pengarang.

Menurut Catford (1965: 1), “translation is an operation performed

on languages: a process of substituting a text in one language for a text in


another” atau penerjemahan adalah suatu operasi yang diterapkan pada

bahasa: suatu proses substitusi teks satu bahasa ke teks bahasa lain.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerjemahan adalah aktivitas

mengalihbahasakan teks dari bahasa sumber (Bsu) ke bahasa lain yang

dinamakan bahasa sasaran (Bsa). Produk penerjemahan adalah terjemahan

teks sasaran (Tsa) yang sama maknanya dengan teks sumber (Tsu).

7.2 Prosedur Penerjemahan

Newmark (1988: 81) menyatakan bahwa ada 14 prosedur yang dapat

digunakan oleh penerjemah dalam proses penerjemahannya. Meskipun

terdapat 14 macam prosedur, akan tetapi belum tentu keseluruhan prosedur

tersebut dapat digunakan dalam proses penerjemahan yang melibatkan

bahasa Jepang sebagai BSu dan bahasa Indonesia sebagai BSa. Oleh karena

itu, dari 14 macam prosedur penerjemahan, ada lima macam yang akan

digunakan di dalam skripsi ini. Kelima macam prosedur penerjemahan dapat

diuraikan sebagai berikut.

1. Transposisi

Transposisi merupakan suatu prosedur yang melibatkan perubahan

grammar dari Bsu ke Bsa. Catford (1965: 73) mengistilahkan transposisi

dengan istilah shift. Lebih lanjut, Catford (1965: 73) menggolongkan

prosedur transposisi menjadi dua golongan:

(1) Transposisi level (level shift), apabila unsur yang terdapat pada Bsu

memiliki padanan gramatikal yang berbeda pada Bsa.

(2) Transposisi kategori (category shift), terdiri atas: (1) Structure shift

atau transposisi struktural, adanya pertukaran posisi dari BSu ke BSa.


(2) Class shift atau transposisi kelas kata, terjadi perubahan kelas

kata dari BSu ke BSa. (3) Unit shift atau transposisi unit, perubahan

terjadi pada tingkatan kata dari BSu ke BSa. (4) Intra-system shift

atau transposisi intra-sistem, adanya unsur baik dalam BSu maupun

BSa yang saling tidak mendapatkan padanan.

2. Modulasi

Modulasi atau pergeseran makna menurut Vinay dan Darbelnet

dalam Newmark (1988: 88) adalah prosedur penerjemahan yang

berhubungan dengan perubahan sudut pandang dan perspektif. Oeinada

(2016: 32) menguraikan jenis-jenis modulasi menjadi: (1) aktif ⇋ pasif,

(2) negatif ganda ⇋ positif, (3) abstrak ⇋ konkret, (4) sebab ⇋ akibat,

(5) satu bagian ⇋ bagian yang lain, dan (6) pembalikan istilah.

3. Adaptasi

Adaptasi atau penyesuaian adalah prosedur penerjemahan yang

terjadi karena adanya ungkapan kultural yang susah dicarikan

padanannya, baik BSu maupun BSa.

4. Pemadanan Berkonteks

Prosedur penerjemahan yang memperhatikan konteks dari teks

BSu ke teks BSa.

5. Pemadanan Bercatatan
Pemadanan bercatatan terjadi apabila teks BSu tidak

menghasilkan padanan yang diharapkan pada teks BSa setelah melalui

berbagai prosedur penerjemahan. Hal semacam ini berlaku apabila BSu

tidak memiliki padanan leksikal sama sekali dalam BSa.

8. Metode dan Teknik Penelitian

Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai

maksud; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu

kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan (Djajasudarma, 2010:1).

Tahapan dalam penelitian:

a. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data di dalam skripsi ini

adalah metode simak. Menurut Azwardi (2018: 103), yang dimaksud dengan

metode simak adalah mengumpulkan data melalui proses menyimak

penggunaan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Metode simak memiliki teknik

dasar yang disebut sebagai teknik sadap. Teknik sadap merupakan upaya

penyadapan yang dilakukan terhadap suatu bahasa. Teknik sadap memiliki

teknik lanjutan, salah satunya adalah teknik catat.

Berikut tahapan pengumpulan data:

1. Menonton serial drama “Kyou Kara Ore Wa!!” episode 1-10 secara

keseluruhan dengan memperhatikan takarir bahasa Indonesianya.

2. Memilih ungkapan-ungkapan dalam drama “Kyou Kara Ore Wa!!” episode

1-10 secara acak sebagai data.

3. Mengklasifikasikan data yang dijadikan sumber data dalam penelitian.


b. Metode dan Teknik Analisis Data

Setelah pengumpulan data selesai, tahap selanjutnya adalah analisis data.

Analisis dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan prosedur penerjemahan

apa saja yang digunakan oleh fansubber Gomunime dalam menerjemahkan

serial drama Kyou Kara Ore Wa!! ke dalam takarir berbahasa Indonesia.

Analisis data menggunakan metode padan intralingual.

Menurut Azwardi (2018: 109), metode padan intralingual adalah metode

analisis data yang menghubungkan unsur-unsur dalam bahasa, baik dalam satu

bahasa yang sama maupun bahasa yang berbeda. Metode padan intralingual

mempunyai teknik lanjutan: (1) hubung-banding menyamakan (HBS), (2)

hubung-banding membedakan (HBB), dan (3) hubung-banding menyamakan hal

pokok (HBSP). Tujuan dari penggunaan teknik-teknik tersebut adalah untuk

menemukan perbedaan dan persamaan antara data-data yang diperbandingkan.

c. Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis

Tahapan setelah data selesai dianalisis adalah tahap penyajian hasil

analisis data. Dalam skripsi ini, hasil analisis data disajikan dengan

menggunakan metode informal. Mahsun dalam Azwardi (2018: 170),

menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan metode informal adalah hasil

analisis data dirumuskan dengan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami.

Pada skripsi ini disajikan hasil analisis data dengan menjelaskan prosedur apa

saja yang digunakan dalam penerjemahan takarir oleh fansubber Gomunime

dalam serial drama Kyou Kara Ore Wa!!.


9. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan

skripsi. Bab II Tinjauan Pustaka, mencakup penelitian-penelitian sebelumnya

yang sejenis serta teori-teori yang berhubungan dengan penelitian. Bab III

Analisis, berisi pembahasan mengenai prosedur penerjemahan yang diterapkan

dalam takarir serial drama Kyou Kara Ore Wa!! oleh fansubber Gomunime. Bab

IV Penutup, menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian skripsi serta saran

untuk skripsi-skripsi selanjutnya yang berhubungan dengan prosedur

penerjemahan.

DAFTAR PUSTAKA

Azwardi, Azwardi. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Banda Aceh: Syiah Kuala University Press Darussalam

Catford, John Cunnison. 1965. A Linguistic Theory of Translation. London: Oxford

University Press

Fitriani, Riri. 2019. “Teknik Penerjemahan Tindak Tutur Direktif pada Novel Laskar

Pelangi ke dalam Novel Niji no Shounentachi”. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya,

Sastra Jepang, Universitas Andalas, Padang

Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. London: Prentice Hall International

Ltd
Salsabila, Jihan. 2020. “Analisis Penerjemahan Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel

Kimi no Nawa”. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya, Sastra Jepang, Universitas

Andalas, Padang

www.etymonline.com. Diakses pada 7 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai