Abstract
This study concerns with some methods of translation highlighting how to
anticipate the untranslatability of SL and to translate the naturalness of the
TL. The result of the study exhibits the structure shift (pergeseran struktur)
and modulation (sudut pandang) in Children Tale translations. The shifts and
modulation employed in translation utilized as a means of translating.
Keywords: translation, shift structure, transposition, modulation, semantic
shift
Abstrak
Kajian ini membahas beberapa metode terjemahan yang menyoroti
bagaimana mengantisipasi konsep dalam bahasa sumber yang tidak dapat
diterjemahkan dan kewajarannya dalam bahasa sasaran. Hasil dari kajian ini
memperlihatkan bahwa pergeseran struktur (structure shift) dan modulasi
yang digunakan sebagai alat untuk menerjemahkan.
Kata-kata kunci: penerjemahan, pergeseran struktur, transposisi, modulasi,
pergeseran semantik
292
Wiwiek Dwi Astuti: Pergeseran dan Modulasi dalam Cerita…..
293
Kandai Volume 9, Nomor 2, November 2013; 291-301
kaidah yang ada dalam bahasa sedikit ada dua hal yang terjadi, yaitu
sasaran. pergeseran di bidang struktur dan di
bidang semantik atau makna.
Teori Pergeseran Simatupang (1999) juga menyatakan
Pengertian dasar pergeseran bahwa pergeseran bentuk yang dapat
melibatkan perubahan bentuk dan terjadi antara lain sebagai berikut:
makna bahasa sumber ke dalam bahasa (1) pergesseran pada tataran morfem,
sasaran. Konsep pergeseran dapat (2) pergeseran pada tataran sintaksis,
dilihat dari dua persepsi yang berbeda dan
tentang terjemahan: (1) terjemahan (3) pergeseran pada tataran kategori
sebagai produk dan (2) terjemahan kata.
sebagai suatu proses. Sebagai produk Sebagai suatu proses, pengertian
konsep pergeseran (formal) identik pergeseran formal sejajar dengan
dengan konsep shiff yang diberikan istilah transposisi (transposition) yang
oleh Catfford (1965), yakni suatu dikemukakan oleh Newmark (1988)
konsep abstrak dalam teori terjemahan yakni suatu prosedur atau cara
yang mengacu pada suatu peristiwa penerjemahan melalui penyesuaian
atau keadaan dalam sebuah padanan bentuk gramatikal dari bahasa sumber
terjemahan yang diseleksi dari bahasa ke dalam bahasa sasaran.
sasaran dalam proses penerjemahan
tidak menunjukkan kesejajaran bentuk Teori Modulasi
terhadap bentuk teks (unit, struktur, Modulasi adalah strategi untuk
atau kelas) dalam bahasa sumber. menerjemahkan frasa, klausa, atau
Konsep ini merupakan kebalikan atau kalimat seperti pernyataan Newmark
penyimpangan dari konsep (1988: 88). Strategi ini digunakan jika
korespondensi formal yang oleh penerjemahan kata-kata dengan makna
Catfford didefinisikan sebagai kategori literal tidak menghasilkan terjemahan
apa saja dari sistem bahasa sasaran yang wajar.
yang dalam sistem bahasa tersebut
dapat dianggap menempati suatu METODE PENELITIAN
tempat atau menunjukkan distribusi Dalam penelitian ini akan
ataupun mempunyai fungsi yang dianalisis pergeseran dan modulasi
relative sejajar atau identik dengan yang terdapat dalam buku terjemahan
posisi atau distribusi atau fungsi yang The Youngest Frog „Si Bungsu Katak‟.
dimiliki oleh suatu kategori bahasa Sehubungan dengan hal tersebut,
sumber dalam sistem bahasa sumber metode penelitian yang dianggap
tersebut (Cattford, 1965: 32). cocok adalah deskripsi yang bersifat
Sebagai suatu proses pengertian kualitatif. Sesuai dengan permasalahan
pergeseran formal sejajar dengan yang akan dikaji, data yang diperlukan
istilah transposisi yang dikemukakan dalam penelitian ini mencakup (1)
oleh Newmark (1988), yakni suatu pergeseran dan (2) modulasi. Oleh
prosedur atau cara penerjemahan karena itu, sumber data yang
melalui penyesuaian bentuk gramatikal digunakan berupa dokumen. Adapun
dari bahasa sumber ke dalam bahasa sumber data utama dalam penelitian ini
sasaran. berupa buku yang berjudul The
Menurut Simatupang (1999) Youngest Frog (versi bahasa Inggris)
dalam proses menerjemahkan bahasa yang diterbitkan oleh Balai Pustaka
sumber ke bahasa sasaran paling pada tahun 1997, sedangkan buku versi
294
Wiwiek Dwi Astuti: Pergeseran dan Modulasi dalam Cerita…..
295
Kandai Volume 9, Nomor 2, November 2013; 291-301
Pada (3a) bentuk verbanya (5a) They lived on farming and fishing.
merupakan verba pasif, sedangkan (hlm 1)
pada (4b) bentuk verbanya berupa (5b) Mereka hidup sebagai petani dan
verba aktif. pencari ikan.
296
Wiwiek Dwi Astuti: Pergeseran dan Modulasi dalam Cerita…..
preposisi bergeser menjadi frasa (7a) She was suspicious and she
nomina. determined to find out the truth.
(hlm 4)
Pergeseran Satuan (7b) Putri Bungsu menaruh curiga
(1) Pergeseran dari Kalimat Majemuk dan mengetahui apa yang terjadi.
Menjadi Kalimat Tunggal
Pergeseran satuan dapat terjadi Pada (7a) she determined to find
dari hierarki yang lebih besar ke out the truth merupakan klausa,
hierarki yang lebih kecil atau sedangkan pada teks terjemahannya
sebaliknya. Berikut ini adalah contoh (7b) klausa itu berubah menjadi frasa
pergeseran dari kalimat majemuk verbal mengetahui apa apa yang
dalam bahasa Inggris menjadi kalimat terjadi. Pergeseran itu dilakukan
tunggal dalam bahasa Indonesia. sebagai upaya untuk menghilangkan
penerjemahan ulang subjek she dari
(6a)When the Youngest Princess bahasa Inggris agar terjemahan she
arrived home in the afternoon, to setelah konjungsi and tidak terkesan
her surprise, she found that the lewah (berlebih) di dalam bahasa
food for the Youngest Frog was Indonesia. Penyebabnya adalah bahwa
again untouched. (hlm 14) di dalam kaidah bahasa Indonesia,
(6b) Makanan untuk si Bungsu Katak, jika ada dua subjek yang sama di
suaminya, tidak disentuh lagi. dalam satu kalimat majemuk, salah
satu subjek itu dapat dilesapkan pada
Pada (6a) ada dua klausa yang kalimat kedua dan kalimat berikutnya
dibatasi oleh konjungsi when supaya kalimat tersebut menjadi
sehingga jenis kalimat termasuk efektif. Dengan demikian, she pada
kalimat majemuk bertingkat. Di klausa kedua dilesapkan.
dalam teks terjemahannya (6b) Contoh lain pergeseran dari
terjadi pergeseran dari kalimat satuan yang lebih tinggi menjadi
majemuk bertingkat menjadi kalimat satuan yang lebih rendah, yaitu dari
tunggal. The Youngest Princess pada klausa menjadi frasa dapat dilihat
(6a) berfungsi sebagai subjek anak pada contoh berikut.
kalimat, tetapi makanan untuk
suaminya pada (6b) juga sebagai (8a) He took his mother to live in the
subjek. Dengan kata lain, kasus Palace and he and the Youngest
semacam ini dapat juga dikatakan Princess lived happily ever after.
sebagai pergeseran fungsi kalimat, (hlm 17)
yaitu subjek dalam bahasa Inggris (8b) Ia mengajak pula ibunya untuk
tidak menjadi subjek lagi. tinggal bersamanya di istana.
(2) Pergeseran dari Klausa Menjadi Pada teks (8a) terdapat klausa
Frasa verbal the Youngest lived happily ever
Selain pergeseran dari kalimat after, sedangkan pada teks (8b)
majemuk menjadi kalimat tungal, ada terdapat frasa nominal. Dengan
juga pergeseran satuan yang berupa demikian, dapat dilihat adanya
perubahan dari klausa menjadi frasa. pergeseran satuan dari klausa verbal
Berikut ini adalah contohnya. menjadi frasa nominal.
297
Kandai Volume 9, Nomor 2, November 2013; 291-301
(3) Pergeseran dari Kata menjadi berperawakan tinggi besar dan kekar
Klausa pada (10b). Dengan demikian, melalui
Di dalam terjemahan juga pergeseran itu diperlukan teknik
sering terjadi pergeseran dari satuan penerjemah agar terjemahannya tidak
yang lebih kecil berupa kata di dalam dirasakan seperti terjemahan dan
bahasa Inggris menjadi satuan yang menjadi bagian tradisi tulisan dalam
lebih besar berupa klausa di dalam bahasa Indonesia.
bahasa Indonesia. Berikut ini adalah
contohnya. 4) Pergeseran dari Kata Menjadi
Frasa
(9a) Meanwhile, the wedding gift for Selain pergeseran kata menjadi
the Youngest Princess was put in klausa, ada juga pergeseran kata
a beautifully ornamented. (hlm menjadi frasa. Perhatikan contoh
12) berikut.
(9b) Sementara itu, di salah satu
ruangan istana telah tersedia (11a) None of them remembered that
mas kawin untuk Putri Bungsu they had promised to pick up
dalam periuk tembikar dengan their youngest brother. (hlm 7)
hiasan yang amat indah. (11b) Tak seorang pun dari mereka
yang ingat akan janjinya untuk
Pada (9a) bentuk the wedding menjemput kembali adik
gift merupakan kata yang berkategori bungsunya, si Bungsu Katak yang
nomina, sedangkan di dalam ditinggalkan mereka di sebuah
terjemahannya berubah bentuk pulau.
menjadi satuan yang lebih besar, yaitu
klausa verba, yaitu telah tersedia mas Pada contoh (11b) terlihat adanya
kawin untuk Putri Bungsu dalam pereseran tataran dari bahasa Inggris.
periuk tembikar dengan hiasan yang Pereseran tataran itu berupa
amat indah. Dengan demikian, dapat pergeseran pergeseran dari kata
dilihat pergeseran satuan dari kata menjadi frasa. Pergeseran pronominal
menjadi klausa. (Youngest brother) menjadi adik
Pergeseran nomina raksasa bungsunya, si Bungsu Katak yang
pada (10a) berikut menjadi klausa juga ditinggalkan mereka di sebuah pulau
terdapat pada (10b) berikut. itu dilakukan penerjemah agar
hubungan antarkalimat dapat
(10a) As usual, when the pumpkins dipertahankan sehingga informasi
were ripe enough to be picked a yang diberikan di dalam teks
giant came creeping toward the terjemahan itu tidak menjadi ambigu.
Youngest Frog‘s hut. (hlm 5) Hal semacam itu merupakan salah
(10b)Seperti waktu-waktu sebelumnya, satu teknik penerjemah agar
ketika buah-buah waluh sudah terjemahannya dirasakan seperti
masak untuk dipetik, makhluk bagian tradisi tulisan dalam bahasa
berperawakan tinggi besar dan Indonesia.
kekar mengendap-endap Ada juga pergeseran satuan
mendekati pondok si Bungsu dari yang lebih besar menjadi satuan
Katak. yang lebih kecil. Berikut ini adalah
Pada (10a) nomina giant contohnya.
bergeser menjadi klausa makhluk
298
Wiwiek Dwi Astuti: Pergeseran dan Modulasi dalam Cerita…..
(12a) The Youngest Frog‟s mother , perbedaan fokus antara teks sumber
one again, returned home dan teks sasaran. Misalnya contoh
saddened. (hlm 11) berikut.
(12b) Dimintanya lagi ibunya kembali a. I will pain the door tomorrow.
ke istana. b. Pintu itu akan saya cat esok
hari.
Pada (12a) frasa nomina The Penerjemahan dari bahasa Inggris
Youngest Frog‟s mother yang satu ke dalam bahasa Indonesia tersebut
unsurnya berupa pronominal posesif memperlihatkan bahwa yang menjadi
bergeser menjadi nomina ibunya fokus atau sudut pandang adalah
(12b). Teknik semacam ini juga subjek I dalam bahasa sumber dan
dilakukan penerjemah agar acuannya yang menjadi fokus atau sudut
jelas dan tidak ambigu. pandang dalam bahasa sasaran adalah
pintu itu. Dalam pada itu, ada pesan
yang diutamakan penutur atau penulis
Modulasi untuk mempertegas maksudnya, yaitu
Transposisi (structure shifts) pintu itu, bukan saya atau unsur lain
kadang-kadang tidak cukup untuk dalam kalimat itu. Selain itu, ada
mendapatkan padanan yang tepat cakupan makna (semantic field) yang
dalam bahasa Indonesia. Penerjemah terjadi pada proses penerjemahan,
juga perlu melakukan perubahan sudut yakni perbedaan cakupan makna dari
pandang (semantic shift). Menurut bahasa sumber ke bahasa sasaran.
Vinay dan Dalbernet (dalam Newmark, Cakupan makna itu dapat meluas atau
1988: 88), modulasi (yang lazim menyempit. Penyebab perluasan dan
disebut juga semantic shift) merupakan penyempitan itu adalah perbedaan
prosedur penerjemahan dalam budaya. Misalnya, rice dalam bahasa
pencarian padanan dan pengaturan Inggris dapat dipadankan menjadi
variasi melalui pengaturan/perubahan gabah, padi, beras, nasi, bubur,
sudut pandang perspektif dan kategori ketupat dan sebagainya yang
pemikiran dari bahasa Inggris ke dalam bergantung pada kata rice memiliki
bahasa Indonesia. Modulasi juga makna yang luas.
merupakan teknik penerjemahan dari Perbedaan sudut pandang/fokus
penerjemah yang mengubah sudut kategori kognitif antara bahasa
pandang, fokus, atau kategori kognitif sumber dan bahasa sasaran berakibat
dalam kaitannya dengan teks sumber. pada (1) pemampatan makna teks, (2)
Perubahan sudut pandang tersebut perenggangan makna teks, ( 3) fokus
dapat bersifat leksikal atau struktural. penekanan orang kedua, (4) fokus
Dengan kata lain, modulasi adalah penekanan orang ketiga, dan (5) fokus
upaya memberikan padanan yang penekanan peran.
secara semantis berbeda sudut pandang Selain modulasi dalam
artinya atau cakupan maknanya, tetapi pergeseran semantis dan cakupan
dalam konteks tertentu memberikan makna, terdapat modulasi sebagai
pesan dan makna yang sama. konsep yang dipergunakan atas dasar
Pergeseran semantis (semantic shifts) pandangan Newmark (1988:88 dalam
terdiri atas dua macam, yakni sudut Hoed, 1993:24). Modulasi itu dibagi
pandang (point of view) dan cakupan menjadi dua, yaitu modulasi wajib dan
makna (semantic field). Perbedaan modulasi bebas. Modulasi wajib adalah
sudut pandang terjadi karena adanya prosedur penerjemahan yang dilakukan
apabila suatu kata, frasa, atau struktur
299
Kandai Volume 9, Nomor 2, November 2013; 291-301
300
Wiwiek Dwi Astuti: Pergeseran dan Modulasi dalam Cerita…..
301