Anda di halaman 1dari 6

Tugas Aplikasi Bahasa Inggris

Dosen Pengampu:

Dra. Rahmanelli M.Pd

Disusun Oleh:

Jihan fathia khairunnisa ( 19045136 )

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
Soal :

1) Bedakanlah antara terjemahan, interpretasi, dan transformasi ?


2) Jelaskan pengertian terjemahan kata demi kata, harfiah, dan terjemahan bebas ?
3) Jelaskan prosedur yang dilakukan dalam terjemahan?
4) Jelaskan perangkat yang dibutuhkan oleh penerjemah ?

Jawab :

1. Bedakanlah antara terjemahan, interpretasi, dan transformasi

Perbedaan antara terjemahan, interprestasi dan transformasi dapat dilihat dari pengertiannya
masing masing sebagai berikut;

Menurut Eugene A. Nida Menerjemahkan berarti menciptakan padanan yang paling


dekat dalam bahasa penerima terhadap pesan bahasa sumber, pertama dalam makna, dan kedua
dalam hal gaya bahasanya. Makna merupakan proposisi utama karena merupakan isi pesan
tersebut, sedang gaya bahasa menempati urutan kedua kedudukannya yang patut
dipertimbangkan. Sedangkan Terjemahan merupakan suatu proses pengungkapan baik lisan
maupun tulisan yang terjadi dalam bahasa sasaran dengan maksud dan diperkirakan
menyampaikan pesan yang sama seperti terdapat pada bahasa aslinya Transformasi adalah
pemindahan bentuk dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran meliputi pemindahan bentuk
kata dalam kalimat.

2. Pengertian terjemahan kata demi kata, terjemahan harfiah dan terjemahan


bebas!

 Penerjemahan Kata Demi Kata

Penerjemahan kata demi kata adalah suatu tipe penerjemahan yang pada dasarnya masih
sangat terikat pada tataran kata (Catford, 1974:25). Dengan kata lain penerjemahan kata demi
kata adalah suatu tipe penerjemahan yang hanya memindahkan secara langsung isi teks bahasa
sumber ke dalam bahasa sasaran secara kata demi kata tanpa mengadakan perubahan susunan
kata bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.

Hasil penerjemahan dengan menggunakan cara ini biasanya terasa kaku, dan seringkali
sukar dipahami maksudnya. Karena itu penerjemahan ini hanya bisa diterapkan dengan baik bila
ada kesamaan struktur antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Apabila antara bahasa sumber
dan bahasa sasaran tak ada kesamaan struktur maka hasil penerjemahan dengan menggunakan
cara ini tidak akan memuaskan. Maka tepatlah yang dikatakan Soemarno (1987:7), "Seorang
penerjemah yang masih cenderung menerjemahkan kata demi kata menunjukkan bahwa dia
belum mempunyai kemampuan yang cukup. Dia belum menguasai bahasa sumber dan belum
berpengalaman".
 Penerjemahan Bebas

Penerjemahan bebas adalah suatu tipe penerjemahan yang tidak terikat pada pencarian
padanan kata atau kalimat tetapi pencarian padanan itu lebih ditekankan pada tataran yang lebih
luas daripada kalimat (Catford, 1974:25). Penerjemahan ini sangat mementingkan isi ceritanya
saja. Penerjemah mempunyai kebebasan penuh dalam mengungkapkan hasil terjemahannya.
Memang dengan kebebasan penuh dalam pengungkapan ke dalam bahasa sasaran oleh
penerjemah ini merupakan keuntungan tersendiri, namun demikian sebagaimana dikatakan oleh
Soemarno (1987:7) dengan kebebasan penuh itu hasil terjemahan yang diperoleh mudah
meyimpang dari pesan yang diungkapkan dalam naskah asli, terutama bagi penerjemah yang
belum menguasai bahasa sumber dengan baik.

 Penerjemahan Harfiah

Penerjemahan tipe ini terletak antara penerjemahan bebas. Penerjemahan harfiah


mungkin mula-mula dilakukan seperti penerjemahan kata demi kata, tetapi kemudian
penerjemah melakukan perubahan-perubahan untuk disesuaikan dengan struktur yang ada dalam
bahasa sasaran (Catford, 1974:25). Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang penerjemahan
kata demi kata, penerjemahan bebas dan penerjemahan harfiah, Soemarno (1988:25)
memberikan contoh sebagai berikut.

Contoh terjemahan kata demi kata, terjemahan bebas dan terjemahan harfiah berdasarkan Kamus
Inggris Indonesia, (Echols dan Shadily, 1982:24).

Kata : "He made a fine showing in the meet"

Jika diterjemahkan secara kata demi kata menjadi "Dia membuat sebuah bagus pertunjukan di
dalam itu pertandingan".

Jika diterjemahkan secara harfiah menjadi "Dia membuat sebuah pertunjukan yang bagus dalam
pertandingan itu"

Dan jika diterjemahkan secara bebas menjadi "Baik benar hasilnya dalam pertandingan itu *)

3. Prosedur yang dilakukan dalam terjemahan

Vinay dan Darbenet dalam Munday (2001: 56-58) membagi penerjemahan menjadi dua yakni
penerjemahan langsugn dan tidak langsung (direct translation dan oblique translation).

 Penerjemahan Langsung
 Peminjaman
Peminjaman merupakan metode yang paling sederhana. Penerjemah hanya akan menulis
kembali istilah bahasa sumber ke dalam bahasa yang diterjemahkan tanpa melakukan modifikasi
apapun. Metode ini digunakan agar dapat membawa suasana bahasa sumber ke bahasa sasaran
serta mengatasi tidak adanya istilah yang sama pada bahasa sasaran. Metode ini juga dilakukan
karena adanya perbedaan lingkungan, budaya, atau pandangan hidup antara pemakai bahasa
sumber dan pemakai bahasa sasaran.
 Calque

Kalke (Calque) serupa dengan metode peminjaman namun ada proses penerjemahan. Istilah
asing yang tidak memiliki dalam bahasa sasaran kemudian diterjemahkan bagian-bagian. Istilah
terjemahan tersebut nantiknya dapat menjadi bagian dari bahasa sasaran

 Penerjemahan Harfiah

Metode ini berusaha memaknai setiap kata yan ada dalam kalimat bahasa sumber serta
menyesuaikannya dengan kaidah bahasa sasaran. Jika dengan metode ini makna telah
tersampaikan maka tugas penerjemah telah selesai. Jika makna belum tersampaikan maka perlu
menerapkan metode lainnya.

 Penerjemahan tidak Langsung


 Transposisi

Metode ini dilakukan dengan mengubah satu level bahasa ke level bahasa yang lainnya.
Misalnya dari kata ke frase atau bahkan ke kalimat. Kalimat majemuk juga dapat diterjemahkan
ke dalam kalimat yang sederhana, atau dua kalimat sederhana dapat diterjemahkan menjadi
sebuah kalimat majemuk.

 Modulasi

Metode modulasi merupakan metode pergeseran sudut pandang. Pergeseran sudut


pandang makna bisa berupa mengubah kalimat aktif menjai pasif, makna negatif menjadi positif,
dan sebaliknya. Contohnya kata sick yang diterjemahkan menjadi tidak sehat.

 Padanan

Metode padanan/ ekuivalensi yaitu metode yang memodifikasi kata-kata dari bahasa
sumber sehingga sesuai dengan kaidah bahasa sasaran. Misalnya kata modification yang
diterjemahkan menjadi modifikasi, atau fiction yang diterjemahkan menjadi fiksi.

 Adaptasi

Metode adaptasi merupakan metode yang paling ekstrim dilakukan. Metode ini dilakukan
jika dalam bahasa umber tidak ditemukan dalam bahasa sasaran. Misalnya ‘konsep hidup
bersama sebelum menikah’ yang serupa dengan ‘kumpul kebo’ namun dapat diterjemahkan
menjadi konsep ‘keluarga’.
4. perangkat yang dibutuhkan oleh penerjemah

Menerjemahkan berarti memproduksi sesuatu yang baru atas sebuah naskah dan banyak
kesulitan yang dilalui dalam proses tersebut. Mattews dan Nida mengatakan bahwa menterjemah
sebuah puisi secara utuh sama artinya dengan menciptakan puisi baru. Oleh karena itu, setiap
penerjemah selalu dibebani oleh persyaratan dalam menjalankan misinya sebagai penerjemah.

Perangkat penerjemah antara lain :

a. Kamus KBBI offline maupun Cetak


Kamus KBBI Offline - Dibuat oleh Bapak Ebta Setiawan. KBBI atau Kamus Besar
Bahasa Indoesia sangat diperlukan untuk membantu memperkaya kosa kata bahasa
Indonesia yang diperlukan seorang penerjemah. Referensi ejaan yang benar dapat
dimasukkan dengan mudah dalam program ini. Edisi yang digunakan adalah KBBI
edisi Kedua. Sementara Edisi Cetak sudah hadir Edisi Keempat dan Kelima konon
hadir di tahun 2016.
b. WordWeb - Kamus gratis Inggris-Inggris yang tersedia dalam versi gratis dan berbayar.
Untuk versi berbayar Anda bisa menyertakan berbagai kamus Oxford dll.
c. Babylon - Seperti halnya WordWeb, aplikasi kamus ini tersedia dalam versi gratis dan
berbayar. Tersedia pula beberapa kamus gratis yang bisa di-download untuk menambah
kamus yang Anda.
d. Google Translate - Selain menerjemahkan kalimat dalam bentuk panjang yang saya
akui semakin membaik karena keterlibatan banyak pihak yang memberikan masukan.
Aplikasi berbasis online ini juga menyediakan arti kata jika kita memasukkan kata per
kata. Google juga bahkan menyediakan sinonimnya di sini.

 Syarat Penerjemah

Semua penerjemah hendaknya tahu baik sumber maupun sasaran, dan memiliki
kecakapan dalam mengungkapkan bahasa penerima, serta mengenalkan budaya pada produk
masyarakat penerima. Penerjemah harus memiliki berbagai disiplin ilmu, menguasai bahasanya
sendiri dan mengikuti perkembangannya.

 Peran Penerjemah

Seorang penerjemah harus terampil dan berkopetensi dalam berkomunikasi secara verbal
serta mampu mengatasi kesulitan yang menyangkut; (a). mengagumi bahasa yang dipergunakan
dalam naskah yang diterjemahkan dengan ikhlas, (b) mampu mengungkapkan kreativitas secara
baik atas naskah aslinya, (c) menghargai isi naskah asli dengan maksud menyingkat pesan isinya
agar tidak terlewatkan.

 Motif Penerjemah
Penerjemah ilmuwan yang mengetahui bidangnya, bila ia bermaksud menghasilkan
terjemahan yang baik ia harus menambah kemampuannya dalam hal imaginasi dan gaya bahasa.
Penerjemah tidak layak tetapi mempunyai niat baik dengan sekadar pasang kata, atau frasa tanpa
menimbulkan kejelasan makna dan gaya bahasanya tidak karuan. Penerjemah sekaligus penulis
profesional yang mampu melakukan tanggapan tetapi tidak setajam ilmuwan dengan melakukan
tambal sulam sehingga menyerupai naskah aslinya.

 Sikap Penerjemah

Penerjemah dan Penulis, penerjemah harus tahu latar belakang penulis naskah aslinya.
Penerjemah dan Pembaca, penerjemah selain bertanggung jawab terhadap hasil terjemahannya,
tetapi juga bertanggung jawab atas pembaca terjemahannya. Penerjemah dan Karya, baik atau
jeleknya hasil terjemahan tergantung kepada siapa penerjemahnya, penerjemah terikat dari
penulis naskah aslinya.

Anda mungkin juga menyukai