Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2020
Soal :
Jawab :
Perbedaan antara terjemahan, interprestasi dan transformasi dapat dilihat dari pengertiannya
masing masing sebagai berikut;
Penerjemahan kata demi kata adalah suatu tipe penerjemahan yang pada dasarnya masih
sangat terikat pada tataran kata (Catford, 1974:25). Dengan kata lain penerjemahan kata demi
kata adalah suatu tipe penerjemahan yang hanya memindahkan secara langsung isi teks bahasa
sumber ke dalam bahasa sasaran secara kata demi kata tanpa mengadakan perubahan susunan
kata bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.
Hasil penerjemahan dengan menggunakan cara ini biasanya terasa kaku, dan seringkali
sukar dipahami maksudnya. Karena itu penerjemahan ini hanya bisa diterapkan dengan baik bila
ada kesamaan struktur antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Apabila antara bahasa sumber
dan bahasa sasaran tak ada kesamaan struktur maka hasil penerjemahan dengan menggunakan
cara ini tidak akan memuaskan. Maka tepatlah yang dikatakan Soemarno (1987:7), "Seorang
penerjemah yang masih cenderung menerjemahkan kata demi kata menunjukkan bahwa dia
belum mempunyai kemampuan yang cukup. Dia belum menguasai bahasa sumber dan belum
berpengalaman".
Penerjemahan Bebas
Penerjemahan bebas adalah suatu tipe penerjemahan yang tidak terikat pada pencarian
padanan kata atau kalimat tetapi pencarian padanan itu lebih ditekankan pada tataran yang lebih
luas daripada kalimat (Catford, 1974:25). Penerjemahan ini sangat mementingkan isi ceritanya
saja. Penerjemah mempunyai kebebasan penuh dalam mengungkapkan hasil terjemahannya.
Memang dengan kebebasan penuh dalam pengungkapan ke dalam bahasa sasaran oleh
penerjemah ini merupakan keuntungan tersendiri, namun demikian sebagaimana dikatakan oleh
Soemarno (1987:7) dengan kebebasan penuh itu hasil terjemahan yang diperoleh mudah
meyimpang dari pesan yang diungkapkan dalam naskah asli, terutama bagi penerjemah yang
belum menguasai bahasa sumber dengan baik.
Penerjemahan Harfiah
Contoh terjemahan kata demi kata, terjemahan bebas dan terjemahan harfiah berdasarkan Kamus
Inggris Indonesia, (Echols dan Shadily, 1982:24).
Jika diterjemahkan secara kata demi kata menjadi "Dia membuat sebuah bagus pertunjukan di
dalam itu pertandingan".
Jika diterjemahkan secara harfiah menjadi "Dia membuat sebuah pertunjukan yang bagus dalam
pertandingan itu"
Dan jika diterjemahkan secara bebas menjadi "Baik benar hasilnya dalam pertandingan itu *)
Vinay dan Darbenet dalam Munday (2001: 56-58) membagi penerjemahan menjadi dua yakni
penerjemahan langsugn dan tidak langsung (direct translation dan oblique translation).
Penerjemahan Langsung
Peminjaman
Peminjaman merupakan metode yang paling sederhana. Penerjemah hanya akan menulis
kembali istilah bahasa sumber ke dalam bahasa yang diterjemahkan tanpa melakukan modifikasi
apapun. Metode ini digunakan agar dapat membawa suasana bahasa sumber ke bahasa sasaran
serta mengatasi tidak adanya istilah yang sama pada bahasa sasaran. Metode ini juga dilakukan
karena adanya perbedaan lingkungan, budaya, atau pandangan hidup antara pemakai bahasa
sumber dan pemakai bahasa sasaran.
Calque
Kalke (Calque) serupa dengan metode peminjaman namun ada proses penerjemahan. Istilah
asing yang tidak memiliki dalam bahasa sasaran kemudian diterjemahkan bagian-bagian. Istilah
terjemahan tersebut nantiknya dapat menjadi bagian dari bahasa sasaran
Penerjemahan Harfiah
Metode ini berusaha memaknai setiap kata yan ada dalam kalimat bahasa sumber serta
menyesuaikannya dengan kaidah bahasa sasaran. Jika dengan metode ini makna telah
tersampaikan maka tugas penerjemah telah selesai. Jika makna belum tersampaikan maka perlu
menerapkan metode lainnya.
Metode ini dilakukan dengan mengubah satu level bahasa ke level bahasa yang lainnya.
Misalnya dari kata ke frase atau bahkan ke kalimat. Kalimat majemuk juga dapat diterjemahkan
ke dalam kalimat yang sederhana, atau dua kalimat sederhana dapat diterjemahkan menjadi
sebuah kalimat majemuk.
Modulasi
Padanan
Metode padanan/ ekuivalensi yaitu metode yang memodifikasi kata-kata dari bahasa
sumber sehingga sesuai dengan kaidah bahasa sasaran. Misalnya kata modification yang
diterjemahkan menjadi modifikasi, atau fiction yang diterjemahkan menjadi fiksi.
Adaptasi
Metode adaptasi merupakan metode yang paling ekstrim dilakukan. Metode ini dilakukan
jika dalam bahasa umber tidak ditemukan dalam bahasa sasaran. Misalnya ‘konsep hidup
bersama sebelum menikah’ yang serupa dengan ‘kumpul kebo’ namun dapat diterjemahkan
menjadi konsep ‘keluarga’.
4. perangkat yang dibutuhkan oleh penerjemah
Menerjemahkan berarti memproduksi sesuatu yang baru atas sebuah naskah dan banyak
kesulitan yang dilalui dalam proses tersebut. Mattews dan Nida mengatakan bahwa menterjemah
sebuah puisi secara utuh sama artinya dengan menciptakan puisi baru. Oleh karena itu, setiap
penerjemah selalu dibebani oleh persyaratan dalam menjalankan misinya sebagai penerjemah.
Syarat Penerjemah
Semua penerjemah hendaknya tahu baik sumber maupun sasaran, dan memiliki
kecakapan dalam mengungkapkan bahasa penerima, serta mengenalkan budaya pada produk
masyarakat penerima. Penerjemah harus memiliki berbagai disiplin ilmu, menguasai bahasanya
sendiri dan mengikuti perkembangannya.
Peran Penerjemah
Seorang penerjemah harus terampil dan berkopetensi dalam berkomunikasi secara verbal
serta mampu mengatasi kesulitan yang menyangkut; (a). mengagumi bahasa yang dipergunakan
dalam naskah yang diterjemahkan dengan ikhlas, (b) mampu mengungkapkan kreativitas secara
baik atas naskah aslinya, (c) menghargai isi naskah asli dengan maksud menyingkat pesan isinya
agar tidak terlewatkan.
Motif Penerjemah
Penerjemah ilmuwan yang mengetahui bidangnya, bila ia bermaksud menghasilkan
terjemahan yang baik ia harus menambah kemampuannya dalam hal imaginasi dan gaya bahasa.
Penerjemah tidak layak tetapi mempunyai niat baik dengan sekadar pasang kata, atau frasa tanpa
menimbulkan kejelasan makna dan gaya bahasanya tidak karuan. Penerjemah sekaligus penulis
profesional yang mampu melakukan tanggapan tetapi tidak setajam ilmuwan dengan melakukan
tambal sulam sehingga menyerupai naskah aslinya.
Sikap Penerjemah
Penerjemah dan Penulis, penerjemah harus tahu latar belakang penulis naskah aslinya.
Penerjemah dan Pembaca, penerjemah selain bertanggung jawab terhadap hasil terjemahannya,
tetapi juga bertanggung jawab atas pembaca terjemahannya. Penerjemah dan Karya, baik atau
jeleknya hasil terjemahan tergantung kepada siapa penerjemahnya, penerjemah terikat dari
penulis naskah aslinya.