Anda di halaman 1dari 18

FADHILA

ILFANI WIDIASTUTI
KHAIRUL FADILAH
 Savory (1969:13), menyebutkan bahwa : Translation is made possibly by an equivalence of
thought that lies behind its different verbal expressions.
Artinya, Terjemahan itu mungkin dibuat dengan kesamaan ide yang ada dibalik
ungkapan verbalnya yang berbeda.
 Pinchuck (1977:38), menyebutkan bahwa : Translation is a process of finding a TL equivalent
for a SL utterance.
Artinya, terjemahan adalah sebuah proses untuk menemukan padanan bahasa sasaran
dengan pernyataan bahasa sumber.
 Mildred L. Larson dalam bukunya “ A Meaning Based Translation, A Guide to Cross-
language Equivalence ”, yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Kencanawati Taniran,
menyatakan bahwa Penerjemahan merupakan pengalihan makna dari bahasa sumber ke
dalam bahasa sasaran. Maknalah yang dialihkan dan harus dipertahankan,
sedangkan bentuk boleh diubah.
 Newmark (1981), menyebutkan bahwa : translation is a craft consisting in the attempt to
replace a written massage and/or statement in one language by the same message and/or
statement in another language.
Artinya, penerjemahan adalah suatu keahlian atau seni yang berusahauntuk
mengganti suatu pesan atau pernyataan tertulis dalam suatu bahasa dengan pesan atau
pernyataan yang sama dalam bahasa lain.
 1. Borrowing,
 Translation techniques are done by borrowing a word or phrase from BSu. The
borrowing may be pure borrowing without naturalized borrowing or adjustment to
spelling or pronunciation. The official dictionary on the BSa becomes the
benchmark of whether the word or phrase is a loan or not.
 1. Peminjaman
 Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan meminjam kata atau ungkapan dari
BSu. Peminjaman itu bisa bersifat murni (pure borrowing) tanpa penyesuaian atau
peminjaman yang sudah dinaturalisasi (naturalized borrowing) dengan penyesuaian
pada ejaan ataupun pelafalan. Kamus resmi pada BSa menjadi tolok ukur apakah
kata atau ungkapan tersebut merupakan suatu pinjaman atau bukan.

 Example:
 I control the bulldozer remove rocks.
 (Saya mengendalikan buldoser untuk menghilangkan bebatuan).
2. calque
Translation techniques are done by translating the phrase or word BSu literally. This
technique is similar to the reception technique.
2. Kalke
Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan menerjemahkan frasa atau kata BSu
secara literal. Teknik ini serupa dengan teknik penerimaan.

Example:
• He is the new General Manager in PT Aneka Tambang
• (Dia adalah jendral menejer yang baru di PT Aneka Tambang)
3. Literal Translation
The literal translation (also called linear translation) is between word-by-word
translation and free translation. In the process of translation, the trainer seeks a Bsu
grammatical construction that is commensurate or close to Bsa. This literal translation
is independent of context. This translation was initially performed like word-for-word
translation, but the translator then adjusted the order of his words according to the
grammatical Bsa.
3. Penerjemahan Harfiah
Penerjemahan harfiah (literal translation) atau disebut juga penerjemahan lurus (linear
translation) berada di antara penerjemahan kata-demi-kata dan penerjemahan bebas
(free translation). Dalam proses penerjemahannya, penerjamah mencari konstruksi
gramatikal Bsu yang sepadan atau dekat dengan Bsa. Penerjemahan harfiah ini
terlepas dari konteks. Penerjemahan ini mula-mula dilakukan seperti penerjemahan
kata-demi-kata, tetapi penerjemah kemudian menyesuaikan susunan kata-katanya
sesuai dengan gramatikal Bsa.

Example:
• The manager of freeport gave the gift to Michael last week.
• (Manajer freeport memberi hadiah kepada Michael minggu lalu).
4. Transposition
Translation techniques where translators make changes to grammatical categories.
This technique is the same as the category shift techniques, structures and units. As the
word becomes a phrase.
4. Transposisi
Teknik penerjemahan dimana penerjemah melakukan perubahan kategori gramatikal.
Teknik ini sama dengan teknik pergeseran kategori, struktur dan unit. Seperti kata
menjadi frasa.

Example:
• I have no control to drilling over this condition.
• Saya tidak memiliki kendali untuk melakukan pengeboran kondisi ini.
5. Modulation
Translation techniques are applied by changing the point of view, focus or cognitive
categories in relation to the BSu. The change of viewpoint can be lexical or structural.
5. Modulasi
Teknik penerjemahan yang diterapkan dengan mengubah sudut pandang, fokus atau
kategori kognitif dalam kaitannya dengan BSu. Perubahan sudut pandang tersebut dapat
bersifat leksikal atau struktural.

Example:
• No employees can not explode the granite.
• (Semua karyawan bisa meledakkan granit).
6. Adaptation
This technique is known as cultural adaptation techniques. This technique is done by
replacing the existing cultural elements BSu with similar cultural elements and exist in the
BSa. This can be done because the cultural elements in BSu are not found in the BSa, or
the cultural elements of the BSa are more familiar to the target audience. This technique is
the same as the cultural equivalent technique.
6. Adaptasi
Teknik ini dikenal dengan teknik adaptasi budaya. Teknik ini dilakukan dengan mengganti
unsur-unsur budaya yang ada BSu dengan unsur budaya yang mirip dan ada pada BSa.
Hal tersebut bisa dilakukan karena unsur budaya dalam BSu tidak ditemukan dalam BSa,
ataupun unsur budaya pada BSa tersebut lebih akrab bagi pembaca sasaran. Teknik ini
sama dengan teknik padanan budaya.

Example:
• Grasberg is a mine with a depth of 3280 feet from the earth’s surface.
• (Grasberg adalah tambang dengan ke dalaman mencapai 1000 meter dari permukaan
bumi).
7. Amplification
Translation technique by explicitly or paraphrasing an implicit information in BSu.
This technique is similar to explicit, additive, exclusive paraphrase. Footnotes are part
of the amplification. The reduction technique is the opposite of this technique.
7. Amplifikasi
Teknik penerjemahan dengan mengeksplisitkan atau memparafrase suatu informasi
yang implisit dalam BSu. Teknik ini sama dengan eksplisitasi, penambahan, parafrasa
eksklifatif. Catatan kaki merupakan bagian dari amplifikasi. Teknik reduksi adalah
kebalikan dari teknik ini.

Example:
• There are many Indonesians in PT freeport.
• (Banyak warga negara Indonesia di PT freeport itu).
8. Description, translation technique applied by using a term or phrase with description
of its form and function.
8. Deskripsi (description),
Teknik penerjemahan yang dilterapkan dengan menggantikan sebuah istilah atau
ungkapan dengan deskripsi bentuk dan fungsinya.

Example:
• I dig the Over burden.
• (Saya menggali over burden), Over Burden, yaitu lapisan tanah (batuan) yang
menutupi lapisan batubara
9. Free Translation
Free translation is a translation that prefers the content of the Bsu text form. Usually
this method is paraphrased longer than the original form, intended to make the
content or message more clearly accepted by Bsa users. The translation is long-
winded and long-term, even the translation looks like it is not a translation.
9. Penerjemahan Bebas
Penerjemahan bebas (free translation) merupakan penerjemahan yang lebih
mengutamakan isi dari pada bentuk teks Bsu. Biasanya metode ini berbentuk
parafrase yang lebih panjang daripada bentuk aslinya, dimaksudkan agar isi atau
pesan lebih jelas diterima oleh pengguna Bsa. Terjemahannya bersifat bertele-tele dan
panjang lebar, bahkan hasil terjemahannya tampak seperti bukan terjemahan.

Example:
• The granite rocks in the earth.
• (Batuan granite ada di perut bumi).
 Not Understanding Translation Objectives
(Tidak Memahami Tujuan Terjemahan)
 Problem Ambiguity in Text
(Masalah Ambiguitas dalam Teks)
 Forgetting Cultural Sensitivity when Translating
(Melupakan Kepekaan Budaya ketika Menerjemahkan)
 Understanding the Meaning of Vocabulary
The first thing to learn is to increase vocabulary mastery, if necessary for a
day commitment must memorize the meaning of at least 5 English
vocabulary. This way if applied in a discipline can improve a person's English
skills quickly.
 Memahami Arti Kosa Kata

Hal pertama yang harus dipelajari yaitu memperbanyak penguasaan kosa


kata, bila perlu buat komitmen sehari harus menghafalkan arti dari minimal 5
kosa kata bahasa Inggris. Cara seperti ini apabila diterapkan secara disiplin
dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris seseorang secara cepat.
 Mastering the English Grammar
Often the question arises, important vocabulary or grammar when learning
English? Actually both are equally important, but the mastery of vocabulary is
more emphasized in the early process of learning English. Mastering a lot of
vocabulary then we will be able to interpret the sentence or know how to
translate English even without the grammar, while mastering the grammar
without vocabulary then we remain "blind" with the English language.

 Menguasai Tata bahasa Bahasa Inggris


Sering muncul pertanyaan, penting kosa kata atau tata bahasa saat belajar
bahasa Inggris? Sebenarnya keduanya sama penting, namun penguasaan kosa
kata lebih ditekankan pada proses awal belajar bahasa Inggris. Menguasai
banyak kosa kata maka kita akan bisa mengartikan kalimat atau tahu cara
menerjemahkan bahasa Inggris meskipun tanpa adanya tata bahasa sekalipun,
sedangkan menguasai tata bahasa tanpa kosa kata maka kita tetap “buta”
dengan bahasa Inggris.
 Often Practice English
Once the vocabulary and grammar have been mastered then we move to the next stage
of training and continue to exercise. Why is this so important? Because the practice of
both speaking, listening, writing and reading English is like a perfect. Theory without
practice then the science we get will not last long, so the practice of English should be
done immediately when we already understand a lot of vocabulary and grammar.

 Sering Latihan Bahasa Inggris


Setelah kosa kata dan tata bahasa sudah dikuasai maka kita melangkah ke tahap
berikutnya yakni latihan dan terus latihan. Kenapa hal ini begitu penting? Karena latihan
baik itu speaking, listening, writing dan reading bahasa Inggris itu ibarat sebagai
penyempurna. Teori tanpa praktek maka ilmu yang kita dapatkan tidak akan bertahan
lama, jadi praktek bahasa Inggris harus segera dilakukan saat kita sudah mengerti
banyak kosa kata dan tata bahasa.
Do not ever be embarrassed because the more often the practice
of our English language skills will increase rapidly. If you need to
join a community of English lovers who are widely spread on the
Internet and still familiarize themselves using English in
everyday life so that knowledge that has been obtained does not
quickly disappear.

Jangan pernah malu karena semakin sering latihan maka


kemampuan berbahasa Inggris kita akan semakin meningkat
pesat. Bila perlu bergabung dengan komunitas pencinta bahasa
Inggris yang banyak tersebar di Internet dan tetap biasakan diri
menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari hari supaya
ilmu yang sudah didapatkan tidak cepat hilang begitu saja.
 http://www.englishindo.com/2011/01/definisi-terjemahan.html
 http://linguistik-penerjemahan.blogspot.co.id/2011/12/teknik-penerjemahan.html
 http://anindyatrans.com/cara-menerjemahkan-bahasa-inggris-secara-cepat-dan-
mudah/
 http://gungwe.staff.ub.ac.id/2012/02/20/tiga-kesulitan-dalam-penerjemahan-dan-
cara-mengatasinya/
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai