Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah metode diartikan sebagai
cara yang teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai
denganyang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Metode penerjemahan ini sangat terikat pada tataran kata, sehingga susunan kata
sangat dipertahankan. Dalam melakukan tugasnya, penerjemah hanya mencari padanan kata
BSu dalam BSa. Dilakukan dengan cara menerjemahkan kata demi kata dan membiarkan
susunan kalimat seperti dalam TSu. Susunan kata dalam kalimat terjemahan sama persis
dengan susunan kata dalam kalimat BSu. Setiap kata diterjemahkan satu-satu berdasarkan
makna umum atau diluar konteks, sedangkan kata yang berkaitan dengan budaya
diterjemahkan secara harfiah. Umumnya, metode ini digunakan pada tahap prapenerjemahan
pada penerjemahan teks yang sangat sukar atau antara dua bahasa yang sistem dan
strukturnya sangat berjauhan. Metode ini digunakan pada tahap analisis atau tahap awal
pwngalihan. Biasanya metode ini digunakan untuk penerjemahan tujuan khusus, namun tidak
lazim digunakan untuk penerjemahan yang umum.
Komponen Kalimat Arti/Makna
Saya
Sushi
(sudah) makan
Pernah
Kamu
Partikel
Sangat
Suka
memberikan hadiah kepada orang yang tidak bisa menghargai hadiah tersebut / tindakan
yang sia-sia.
Katak melompat
Suara air
Penerjemah sangat menekankan pada penggunaan istilah, kata kunci, ataupun ungkapan
yang harus dihadirkan dalam terjemahannya. Penerjemahan semantis lebih fleksibel jika
dibandingkan dengan penerjemahan setia.
telinga subur seseorang yang memiliki kemampuan untuk menilai lagu yang bagus.
perutnya berkurang
Tsa = He is a bookworm.
Tsu = Dia (laki laki) adalah seorang yang suka sekali membaca.
Frase bookworm diterjemahkan secara fleksibel yang diterima dalam Bsa. Tetapi
terjemahan diatas kurang tepat dan seharusnya diterjemahkan menjadi = Dia seorang
kutubuku.
Metode ini adalah bentuk penerjemahan yang paling bebas dan paling dekat dengan
BSa. Metode Adaptasi lebih menekankan kepada isi pesan, sedangkan bentuknya disesuaikan
dengan kebutuhan pembaca BSa. Biasanya, tokoh, latar belakang, dan konteks sosial
disesuaikan dengan kebudayaan BSa. Penerjemahan adaptasi ini banyak digunakan untuk
menerjemahkan puisi dan drama. Di sini terjadi peralihan budaya BSa dan BSu dan teks asli
ditulis kembali serta diadaptasikan ke dalam TSa.
Di tepi sebuah kampung ada seeko yang sangat cerdik namun licik. Ia suka mencuri
makanan penduduk yang tinggal di kampung tersebut.
Tsu =
Tsa =
Kasih, dimanakah
Mengupayakan penemuan padanan istilah, ungkapan, dan idiom dari apa yang
tersedia dalam BSa.
Peribahasa Jepang:
Orang yang pintar atau mahir dalam melakukan sesuatu pun dapat berbuat kesalahan.
Bsu :
Dilakukan jika dalam penerjemahan yang dipentingkan adalah pesannya, tetapi tanpa
harus menerjemahkannya secara bebas. Metode ini memperhatikan prinsip-prinsip
komunikasi, yaitu tujuan penerjemahan dan mimbar pembacanya. Melalui metode
penerjemahan ini memungkinkan suatu versi BSu diterjemahkan menjadi beberapa versi
dalam BSa.
Nababan (2003:41) menjelaskan bahwa penerjemahan komunikatif pada dasarnya
menekankan pengalihan pesan. Metode ini sanagt memperhatikan pembaca atau pendengar
BSa yang tidak mengharapkan adanya kesulitan-kesulitan dan ketidakjelasan dalam teks
teerjemahan. Metode ini juga sangat memperhatikan keefektifan bahasa terjemahan. Metode
penerjemahan ini berupaya sedemikian rupa agar menghasilkan makna kontekstual secara
tepat, sehingga aspek bahasa dapat diterima dan isi dapat langsung dipahami oleh pembaca
sasaran.
Contoh penerjemahan komunikatif