Anda di halaman 1dari 18

Metode

Penerjemahan
MARGARETHA INEZ GRIANDINI –
170241608544
MASTNA PUTRI WAHYU SYAFITRI -
170241608541
Metode, Metode Penerjemahan
• Metode

• Metode penejermahan adalah

• Pemilihan metode menghasilkan jenis terjemahan.

• Tujuan penerapan metode : agar kegiatan penerjemahan yang dilakukan lebih


efisien dan efektif.

• Dalam praktiknya, penerjemah memilih salah satu metode yang sesuai untuk
siapa dan untuk tujuan apa penerjemahan dilakukan.
8 Jenis Metode Penerjemahan

SL emphasis TL
emphasis

W-for-w transl. (1) (5)


Adaptation
Literal translation (2) (6) Free translation
Faithful translation (3) (7) Idiomatic
translation
Semantic translation (4) (8) Communicative
8 Metode Penerjemahan menurut Newmark

• Word-for-word translation
• Literal translation
• Faithful translation
• Semantic translation
• Adaption
• Free translation
• Idiomatic translation
• Communicative translation
Secara garis besar kedelapan metode ini dapat
digolongkan menjadi 2, yaitu:
- 4 (empat) yang berorientasi pada BSu
- 4 (empat) yang berorientasi pada BSa
Metode Penerjemahan
Berorientasi kepada
BSu
Penerjemahan kata demi kata (Word-for word translation)
Penerjemahan harafiah (literal translation)
Penerjemahan setia (faithful translation)
Penerjemahan semantis (semantic translation)
Metode
Penerjemahan
Berorientasi kepada
BSa
Adaptasi (Saduran)

Metode ini adalah bentuk penerjemahan yang paling bebas dan paling dekat
dengan BSa. Metode Adaptasi lebih menekankan kepada isi pesan, sedangkan
bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan pembaca BSa. Biasanya, tokoh, latar
belakang, dan konteks sosial disesuaikan dengan kebudayaan BSa.

• As white as snow – Seputih kapas


• English :
Hey, Jude don’t make it bad
Take a sad song and make it better
Remember to let her into your heart
Then you start to make it better

• Indonesia
Kasih, dimaknakah engkau
Mengapa kau tinggal aku
Ingatlah selalu padaku
Janji setiamu takkan kulupa
Penerjemahan bebas (free translation)

Memproduksi materi tanpa cara atau isi tanpa bentuk yang asli. Biasanya
terjemahan tersebut merupakan parafrasa yang lebih panjang dari yang asli.
Seringkali disebut ‘terjemahan intralingual’, sering bertele-tele dan congkak dan
sama sekali bukan terjemahan.

• Tsu : Tatik is growing with happiness.


Tsa : Tati, hatinya berbunga-bunga.

• Tsu : Look, little guy, you-all shouldn’t be doing this.


Tsa : Dengar nak, mengapa kamu semua melakukan hal- hal seperti ini. Ini
tidak baik.
Penerjemahan idiomatis (idiomatic translation)

• Mereproduksi pesan asli tetapi cenderung mendistorsi nuansa makna dengan


memilih koloqualisme dan idiom yang tidak terdapat dalam Bahasa aslinya.

• Mengupayakan penemuan padanan istilah, ungkapan, dan idiom dari apa yang
tersedia dalam BSa.

I can’t relate to that – Saya tidak mengerti maksudnya.


Penerjemahan komunikatif (communicative translation)

• Menghasilkan makna kontekstual dari aslinya sedemikian rupa baik isi maupun
Bahasa yang mudah diterima dan dipahami oleh pembaca

• Dilakukan jika dalam penerjemahan yang dipentingkan adalah pesannya, tetapi


tanpa harus menerjemahkannya secara bebas. Metode ini memperhatikan
prinsip-prinsip komunikasi, yaitu tujuan penerjemahan dan sidang pembacanya.
Melalui metode penerjemahan ini memungkinkan suatu versi Bsu diterjemahkan
menjadi beberapa versi dalam Bsa.

Beware the dog – Awas anjing galak.


• Newmark, Peter. (1988). A Textbook of Translation. Hertfordshire: Prentice
Hall International English Language Teaching.

Anda mungkin juga menyukai