Dosen Pembimbing :
Mufaizah, M.Pd.I
Tim Penyusun :
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya
kepada kita kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalh ini. Untuk itu kami menyampaikan trimakasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari segala
hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimaat atau tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua.
Dan atas kekurangannya mohon di maklumi, kami juga menerima segala kritik dari pembaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Cover ..................................................................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsip prinsip penerjemah ...................................................................................... 2
B. Syarat syarat penerjemah ........................................................................................ 4
C. Kemampuan sebagai penerjemah ............................................................................ 4
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1. Mampu memahami tentang prinsip penerjemah.
2. Mampu mendeskripsikan syarat penerjemah.
3. Mampu menjadi penerjemah yang professional.
BAB II
PEMBAHASAN
Penerjemahan memiliki dua prinsip, yakni prinsip dasar dan prinsip umum.
A. Prinsip dasar
Terdapat beberapa tokoh yang mengemukakan prinsip-prinsip dasar penerjemahan.
Beberapa diantaranya yaitu Marthin Luther (1483-1546), yang mengemukakan bahwa
seorang penerjemah haruslah mampu:
1. Penerjemah haruslah sepenuhnya memahami isi dan maksud pengarang yang tertuang di
dalam bahasa sumber;
2. Penerjemah haruslah mempunyai pengetahuan bahasa yang sempurna, baik bahasa
sumber maupun bahasa sasaran;
3. Penerjemah haruslah menghindari kecenderungan menerjemahkan kata per kata, oleh
karena apabila teknik demikian ia lakukan maka ia akan merusak makna kata asli dan
keindahan ekspresi;
4. Penerjemah haruslah mampu menggunakan ungkapan-ungkapan yang biasa digunakan
sehari-hari;
5. Penerjemah haruslah berkemampuan menyajikan nada (tune) dan warna asli bahasa
sumber dalam karya terjemahannya[1].
B. Prinsip Umum
1. Menggunakan kalimat pendek. 30-45 kata per kalimat lebih dari mencukupi.
2. Menghilangkan kata mubazir.
3. Singkat, simpel, langsung bisa dipahami.
4. Menghindari bahasa yang sulit dipahami. Jika ada, menyertakan maknanya.
5. Tidak mengulang-ngulang kata yang sama.
6. Mematuhi EYD yang benar.
7. Kata bervariatif.
8. Tidak terpengaruh struktur asing
B. Syarat-Syarat Penerjemah
Untuk menghasilkan kualitas tetjemahan yang baik, para penerjemah disyaratkan, di
antaranya, tidak saja memiliki penguasaan bahasa sumber dan bahasa sasaran, tetapi juga menguasai
atau paling tidak mengetahui dengan baik bidang, disiplin ilmu, atau masalah yang hendak
ditetjemahkannya. Untuk menunjukkan arti penting dari ketiga syarat ini, hampir semua pakar
penterjemahan selalu memasukkan ketiga syarat tersebut ke dalam syarat-syarat lain yang
dirumuskannya.
Misalnya, Anton M. Moeliono mengajukan syarat utama yang harus dimi1iki penetjemah
meliputi :
a) penguasaan bahasa sumber.
b) penguasaan bahasa sasaran.
c) penguasaan bidang yang ditetjemahkan.
d) meyakini peneterjemahan bukanlah sekedar kiat, tetapi kegiatan yang berdasarkan teori
penetjemahan.
Dengan penjelasan yang lebih gamblang clan cukup rinci, Zuchridin Suryawinata
menyebutkan enam syarat yang harus dipenuhi oleh penerjemah yang baik, yakni :
a. Menguasai Bahasa Sumber, baik lisan maupun tulisan dengan kemampuan 95% pada
tingkat reseptif, dan 85%-90% pada tingkat produktif.
b. Menguasai Bahasa Target sepenuhnya, baik lisan maupun tulisan, pada kemampuan reseptif
maupun produktif.
c. Menguasai bidang ilmu, pengetahuan , ataupun kiat yang akan diterjemahkan, seticlaknya
konsep daasamya.
d. Mengetahui latar belakang sosial-budaya Bahasa Sumber yang akan diterjermahkan.
e. Memiliki keluwesan kebahasaan sehingga ia mudah beraclaptasi ke dalam kondisi Bahasa
Sumber dan Bahasa Target, tanpa dilandasi prasangka baik maupun buruk;
f. Memiliki keluwesan kultural, sehingga ia mudah beradaptasi dalam kondisi sosial budaya
Bahasa Sumber dan Bahasa Target, tanpa dilandasi prasangka baik atau buruk
1. Kemampuan Billingual
Menjadi multibahasa bukan satu-satunya keterampilan yang dibutuhkan penerjemah,
tetapi itu tentu yang paling penting. Penerjemah mempelajari bahasa mereka dalam banyak
cara berbeda; banyak yang tumbuh dalam rumah tangga dwibahasa atau negara, beberapa
mempelajari bahasa kedua atau ketiga mereka di sekolah dan kemudian mengejar
pengalaman di luar negeri, beberapa mengambil kursus bahasa intensif atau bekerja di luar
negeri selama beberapa tahun, dan juga sangat umum bagi penerjemah menjadi freelancer
setelah bekerja sebagai ahli bahasa militer atau pemerintah
2. Kemampuan Penerjemahan
3. Kemampuan Menulis
Seorang penerjemah menerjemahkan bukan hanya untuk dirinya sendiri. Dalam banyak
kasus, mereka justru menerjemahkan untuk orang lain. Jadi agar hasil terjemahan mereka
bisa dimengerti oleh orang lain, terkadang mereka juga perlu menuliskannya.
Kemampuan menulis bagi seorang penerjemah memang sangat penting. Bisa dibilang,
menerjemahkan dan menulis merupakan satu paket kemampuan yang tidak bisa dipisahkan.
Agar hasil terjemahan mudah dipahami, seorang penerjemah perlu menguasai kemampuan
menulis dengan baik.
Hal paling mendasar seputar tulis menulis yang harus dikuasai adalah pemahaman
tentang EYD. Mereka harus bisa menulis dengan benar baik saat menggunakan bahasa ibu
mereka sendiri atau saat menggunakan bahasa asing.
4. Kemampuan Mengedit
Saat seorang penerjemah diminta untuk menerjemahkan teks bahasa asing, mereka jelas
perlu menuliskan hasil terjemahan tersebut. Akan tetapi hasil terjemahan yang baik tidak
mungkin bisa didapatkan hanya dengan sekali coba, kesalahan-kesalahan bisa saja terjadi.
Bahkan tidak jarang, hasil terjemahan terlihat agak kacau dan sulit untuk dipahami.
Untuk memperbaiki tulisan dan hasil terjemahan, ada kalanya seorang penerjemah perlu
memeriksa kembali hasil pekerjaan mereka. Apakah masih ada pilihan kata yang kurang
tepat? Apakah struktur tulisannya masih sulit dipahami? Semua itu perlu dipastikan kembali.
Kemampuan mengedit akan sangat diperlukan untuk membantu mengatasi masalah-
masalah seperti ini. Softskill yang terkait dengan editing juga tidak kalah penting. misalnya
saja seperti ketelitian dan kesabaran, karena proses mengedit hasil terjemahan terkadang
membutuhkan beberapa kali pengulangan, kesabaran jelas sangat dibutuhkan.
Masih ada banyak pekerjaan terjemahkan yang belum bisa ditangani oleh software.
Hasil terjemahan dari seorang penerjemah profesional umumnya juga terdengar lebih hidup.
Ini sangat terlihat saat objek terjemahan tersebut berupa karya sastra. Industri yang bisa
digeluti oleh penerjemah juga masih cukup luas, terlebih di zaman sekarang.
Menerjemahkan dokumen bisnis, menerjemahkan buku, menerjemahkan video atau film
berbahasa asing, semua itu adalah ladang baru bagi para penerjemah. Ditambah dengan
semakin banyaknya platform freelancer, seorang penerjemah profesional juga seakan
memiliki tempat baru untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Selama mampu
menghasilkan terjemahan yang baik, peluang itu masih terbuka lebar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerjemahan merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan kesungguhan. Ini karena
penerjemahan yang tidak sungguh-sungguh akan menimbulkan kekeliruan dan akan
menimbulkan kesalahpahaman dari maksud pengarang, oleh karena itu membutuhkan prinsip
prinsip baik secara dasar maupun umum.
Begitu juga untuk menjadi penerjemah yang professional harus memenuhi syarat syarat
yang telah dirumuskan oleh beberapa ilmuwan tidak saja memiliki penguasaan bahasa sumber
dan bahasa sasaran, tetapi juga menguasai atau paling tidak mengetahui dengan baik bidang,
disiplin ilmu, atau masalah yang hendak ditetjemahkannya.
Kedua aspek tersebut ditunjang dengan kemampuan setiap individu penerjemah, baik
secara skill kebahasaan atau bilingual serta soft skill untuk menjadi penerjemah professional.
B. Saran
Menurut kami, mempelajari penerjemahan sangatlah penting dalam berbahasa selain
menambah pengetahuan juga memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang asing.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kami harap para pembaca dapat memakluminya, dan tentunya guna untuk memperbaiki
dan menyempurnakan makalah maka kami menerima segala kritik, saran atau masukan dari
semua kalangan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Suparno dan Mohammad Azhar, MAFAZA Pintar Menerjemahkan Bahasa Arab-
Indonesia, (Yogyakarta: 2005), hlm.15
Corinne McKay. 2006. How to Succeed as a Freelance Translator. Two Rat Press and
Translatewrite, Inc.
Zuchridin Suryawinata, Terjemahan: Pengantar Teori dan Praktek Oakarta: Depdikbud, 1989),
pp.49-50.