PENDAHULUAN
Terjemahan bukan hanya sekadar mengalihkan bahasa saja, namun lebih dalam
lagi seorang penerjemah harus memperhatikan aspek yang ada di dalamnya seperti,
bagaimana kesepadanan makna, konteks, dan budayanya. Sehingga seorang
penerjemah, selain menguasai dua bahasa, perlu untuk memahami budaya masing-
masing baik budaya yang ada pada bahasa sumber maupun bahasa sasaran yang
dapat mendukung di dalam proses penerjemahan sendiri.
1
bahasa Indonesia yang tidak memiliki keberagaman huruf tersebut. Selain itu,
susunan pola kalimat dalam kedua bahasa yang digunakan juga berbeda. Dalam
bahasa Jepang memiliki susunan pola kalimat, yaitu Subjek Objek Predikat (S-O-
P), sedangkan dalam bahasa Indonesia sendiri memiliki sususnan pola kalimat
Subjek Predikat Objek (S-P-O). Untuk itu penerjemah haruslah jeli dalam
melakaukan penerjemahan.
Dalam mengubah bahasa satu ke bahasa lainnya ini dibutuhkan teknik, supaya
hasil terjemahan dari bahasa sumber (BSu) ke bahasa sasaran (BSa) dapat diterima
oleh penutur BSa. Dalam Moentaha (2006:30) jenis-jenis terjemahan dibagi
menjadi empat, yaitu terjemahan menurut ragam bahasa, bentuk teks, hierarki
bahasa, dan tingkat isi. Terjemahan menurut tingkat isi ini dibagi lagi menjadi tiga
kelompok metode terjemahan, yaitu ekuivalensi, analog, dan teknik terjemahan.
2
Dalam kelompok teknik terjemahan terdapat 11 teknik yang dapat dilakukan
penerjemah saat tidak memungkinkan dilakukannya proses terjemahan dengan
metode representatif.
Dari 11 teknik yang ada, yang akan diteliti oleh penulis adalah terjemahan bebas.
Teknik terjemahan bebas digunakan yang menghasilkan sebuah teks terjemahan
bebas. Selain terjemahan bebas ada pula teknik yang disebut terjemahan harfiah.
Dalam Moetaha (2006:48), terjemahan harfiah memprioritaskan bentuk dan
struktur bahasa yang pada awalnya hanya menggunakan teknik penerjemahan kata
per kata, kemudian mengadakan pendekatan agar sesuai dengan bahasa sasaran.
Sedangkan teknik terjemahan bebas memprioritaskan pada penekanan bahasa
sasaran, dengan mengacu kepada gambaran dan padanan situasi, sehingga akan
menghasilkan suatu terjemahan yang terkesan lebih alami dan lebih mudah
dipahami oleh pengguna bahasa sasaran. Namun dalam terjemahan bebas, akan
adanya pergeseran makna atau modulasi yang dihasilkan. Oleh karena itu, dalam
menganalisis modulasi, analisis konteks situasi yang meliputi field (bidang dan
pokok masalah), tenor (suasana umum), dan mode (cara) menjadi sangat penting
karena menjadi faktor penentu teks, seperti menentukan bentuk dan makna suatu
teks.
1. Data (1)
3
森口:「 牛乳の問題からこんなこと言っても、いまいちピンと来ない
かもしれませんね」
Bahkan jika kamu mengatakan hal seperti ini karena masalah susu, itu
mungkin tidak cukup.
(Kokuhaku, 2008:10)
(Confession, 2019:10)
Pada data (1) merupakan hasil terjemahan bebas. Teknik yang mendukung
terjemahan bebas tersebut ialah teknik kompresi yang dibuktikan dengan hasil
terjemahan yang lebih singkat, namun tetap mempertahankan makna nya. Menurut
Moentaha (2006 : 72) Teknik kompresi ialah teknik yang membuat terjemahan
menjadi lebih ringkas, lebih singkat dan padat dengan tetap mempertahankan
maksud meski merubah strukrur kalimat. Pada kalimat ima ichi pin to konai
kamoshiremasen い ま い ち ピ ン と 来 な い も し れ ま せ ん . Dalam kamus
elektronik Weblio (weblio.jp) bila diartikan perkata maka いまいち memiliki
makna 余り良くないこと<hal yang kurang baik> kemudian dalam Matsuura
(1994 : 788) ピンとこない yang merupakan bentuk negasi dari ピントくる
dengan makna <sadar> ; <insaf> sehingga dapat diartikan ピンとこない dengan
<tidak sadar> lalu かもしれません yang berarti <mungkin> ; <barang kali>.
Apabila disimpulkan dari penjabaran diatas いまいちピンと来ないかもしれま
せん dapat diartikan dengan 'mungkin tidak cukup menyadari hal baik' ini memiliki
kesepadan makna dengan hasil terjemahannya ‘Mungkin kalian tidak akan
langsung mengerti’ yang bermaksud menjelaskan situasi ketidakpahaman atas hal
yang dilakukan. Digunakan teknik kompresi untuk mewakili kalimat tersebut
dengan objek yang sama yaitu “masalah susu”, karena yang dimaksud oleh
4
pembicara yakni Moriguchi adalah hal – hal yang tidak bisa diselesasikan oleh
perubahan pola pikir. Walaupun kalimat di atas mengubah keseluruhan gramatikal
dan arti harfiah, namun maksudnya tetap tersampaikan dengan baik.
2. Data (2)
森口:辞職です。
Jishoku desu.
Pengundurkan diri
(Kokuhaku, 2008:11)
5
1.3 Tujuan Peneliitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mendeskirpsikan latar belakang teknik terjemahan bebas dalam novel
Kokuhaku karya Minato Kanae
2. Mendeskripsikan pergeseran yang terjadi pada terjemahan bebas dalam
novel Kokuhaku karya Minato Kanae.
6
1.6 Metode dan Teknik Penelitian
Penulis mengunakan metode deskriptif analisis dalam menyusun penelitian ini.
Menurut Djajasudarma (2006), metode deskriptif merupakan gambaran ciri-
ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri. Data yang
dikumpulkan bisa berasal dari naskah, wawancara, catatan, foto, videotape,
dokumen pribadi, dan sebagainya.
Adapun langkah-langkah yang penulis tempuh dalam menyusun
penelitian ini adalah:
1. Studi Pustaka
Pengumpulan data-data dengan membaca bahan penelitian berupa
novel Kokuhaku karya Minato Kanae dan terjemahannya, buku-buku
teori landasan, kamus, serta media elektronik. Bahan penelitian penulis
diperoleh dari Perpustakaan Pusat Studi Bahasa Jepang, koleksi pribadi,
dan internet.
2. Inventarisasi
Pengumpulan data-data yang akan dijadikan sebagai objek penelitian
yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis.
3. Klasifikasi
Pengelompokan data atau penyusunan data sebagai acuan penulis
dalam melakukan penelitian.
4. Analisis
Menganalisis perubahan makna yang digunakan dalam penerjemahan
novel Kokuhaku karya Minato Kanae dengan memperhatikan status
sosial karakter, situasi, dan makna semantis.
5. Simpulan
Menarik kesimpulan atau inti yang didapat dari penelitian yang telah
dilakukan.
7
Bab I tersusun dari pemaparan menenai latar belakang, identifikasi masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II
Bab II tersusun dari pemaparan mengenai teori-teori terjemahan, teknik
terjemahan penambahan, penghilangan, dan parafrasa, serta teori mengenai
pergeseran dalam terjemahan.
BAB III
Bab III tersusun dari pemaparan analisis mengenai penggunaan teknik
terjemahan bebas pada novel Kokuhaku karya Minato Kanae serta pergeseran
yang terjadi di dalamnya.
BAB IV
Bab IV tersusun dari simpulan dan hasil analisis mengenai teknik terjemahan
bebas yang menyebabkan perubahan makna dalam terjemahan novel
Kokuhaku karya Minato Kanae.