DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
JURUSAN GEOGRAFI
2020
Jenis – jenis dan karakteristik nya
Tanah merupakan salah satu material yang di dalamnya mengandung butiran mineral padat
yang tersedimentasi dan berasal dari pelapukan bahan organik serta berisi zat cair dan gas yang
mengisi ruang – ruang Pada partikel padat.
Secara umum, tanah terbagi atas dua bagian, yaitu tanah berkohesif dan tanah tidak berkohesif. Tanah
berkohesif contohnya adalah tanah lempung, sedangkan tanah tak berkohesif adalah tanah berpasir
45. Grumusol tanah dengan kadar liat lebih dari 30 persen, bersifat
mengembang jika basah dan retak-retak jika kering.
46. Tanah Vulkanik Tanah yang berasal dari abu gunung api, atau material
letusan gunung api yang sudah mengalami pelapukan.
Mengandung unsur hara, sifatnya sangat subur
47. Laterit Tanah yang tidak subur, terkandung banyak zat besi dan
alumunium sehingga menyebabkan tanah tidak subur.
48. Melanik Tanah yang ketebalannya 2/ kurang. Kandungan karbon
organic 6%.
49. Chernozem Tanah berwarna hitam, berkembang dengan baik untuk
waktu yang cukup lama.
50. Durids Tanah yang memilik lapisan tanah antara permukaan dan
kedalam tanah 100 cm.
51. Cryds salid Mempunyai lapisan tanah yang tipis, kesuburan tanah
yang baik dan kedalaman 100 cm.
52. Gypsids salid Mempunyai lapisan tanah yang tipis
56. Tanah padas Tanah yang cukup keras dan mnyerupai batuan.
60. Glei humus Berasal dari endapan alluvial terdapat di dataran yang
banyak cekungan, iklim yang basa, curah hujan yan lebih
dari 1.500 mm/tahun.
61. Planosol Terbentuk dari pelapukan batuan endapan di daerah
dataran rendah yang banyak mengandung alluvial.
62. Arenosol Bertekstur kasar dengan kedalaman sekurangnya 50 cm.
63. Brunizem Tanah yang memiliki kejenuhan basa lebih dari 50%.
66. Tanah Tua Unsur hara dan zat makanan di dalamnya berkurang
sehingga kurang cocok untuk lahan pertanian.
67. Tanah Dewasa Memiliki unsur hara dan zat makanan yang sangat
banyak yang dibutuhkan untuk perkembangan tumbuhan.
68. Terarosa Tanah yang memiliki lapisan merah yang tebal hingga
tidak tembus air.
69. Mesotrofik Tanahnya subur dengan kandungan mineral basa yang
sedang.
70. Mediteran merah Tanah mineral dengan perkembangan profil solum
kuning sedang hingga dangkal.
71. Ombrogen Tanah gambut yang terbentuk pada lingkungan yang
hanya dipengaruhi oleh air hujan.
72. Eutrofik Tanah gambut yang subur kaya akan bahan mineral, basa
dan unsur hara.
73. Anorganik Berasal dari pelapukan dan sisa tanaman serta berasal
dari kulit organisme yang telah lama mati.
74. Topogen Terbentuk dari aliran air pasang sungai.
75. Tanah pegunungan Terbentuk di topografi pegunungan, berasal dari sisa
tumbuhan yang berada di dataran tinggi.
76. Fibrik Tanah gambut yang belum melapuk dengan bahan
pembentuknya bisa dikenali
77. Gambut safrik Tanah yang sudah melapuk dan bahan asalnya tidak bias
dikenali. Berwarna coklat 75%
78. Yermosol Tanah yag terdapat pada iklim sangat kering.
83. Podsolik coklat Memiliki bahan karbon organik dan berwarna gelap
84. Grumusol tulf tetier Dengan ciri tekstur lempung berwarna kelabu,
mengandung besi, tingkat kesamaan berkisar antara 6 -
6,5, PH sedikit asam
85. Tanah marl Tanah dengan kontur bergelombang sehingga mengalami
peremajaan akibat tingkat erosi.
86. Grumusol Saliner Tanah dengan curah hujan 100 mm pertahun berwarna
hitam
87. Gambut saprik Tanah gambut yang sudah melapuk
89. Tanah Muda Mengandung unsur hara dan zat makanan yang masih
sedikit.
90. Aquaruts Tanah dengan kondisi tergenang
98. Tanah sangat Tanah yang hanya menyisakan unsur dan zat makanan
tua/mati yang sangat sedikit di dalamnya.
99. Mesotrofik Tanah gambut agak subur dengan dicirikan kandungan
mineral basa yang sedang.
100 Topogen Tanah gambut terbentuk dari lingkungan air sungai/ laut
lebih subur dari tanah ambrogen.