Anda di halaman 1dari 4

METODE TAFSIR DAN CORAKNYA

[Nabila Firliya Zahra - 221310005]*


Aqidah Filsafat Islam
Fakultas Ushuluddin Dan Adab, UIN SMH Banten
Jl. Raya Syeikh Nawawi Bantaniy No. 30 Curug Kota Serang, Kemanisan, Curug
nfirliyazahra@gmail.com

Abstract

Interpreting the Qur'an means revealing the instructions, finding the legal content and meaning
contained therein. Tafsir is one of the efforts to understand, explain the meaning and know the
content of the verses of the Qur'an. This effort has been done since the time of the Prophet
Muhammad. With this interpretation we as ordinary people can understand and know what the
meaning of the Qur'anic verse is. The method in tafsir is divided into several, namely tahliliy,
ijmali, maudu'i, and muqran methods. While the style is, fiqh style, Sufi, falsafi, and ilmi.

Keywords: Qur’an; tafsir; method and patterns.

Abstrak

Menafsirkan Al-Qur’an artinya mengungkap petunjuk, menemukan kandungan-kandungan


hukum dan makna yang terkandung di dalamnya. Tafsir adalah salah satu upaya untuk
memahami, menerangkan maksud serta mengetahui kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Upaya ini
sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW. Dengan adanya tafsir ini kita sebagai manusia
biasa dapat mengerti dan tahu apa maksud dari ayat Al-Qur’an tersebut. Adapun metode dalam
tafsir terbagi menjadi beberapa, yakni metode tahliliy, ijmali, maudu’i, dan muqran. Sedangkan
coraknya yakni, corak fiqih, sufi, falsafi, dan ilmi.

Kata Kunci: Al-Qur’an ; tafsir ; metode dan corak.


A. Pendahuluan gambar, bukan angka-angka,1 Menurut
Al-Qur’an adalah sebuah kitab suci Bogdan dan Taylor, sebagaimana yang
dikutip oleh Lexy J. Moleong, penelitian
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
kualitatif adalah prosedur penelitian
SAW. Al-Qur’an juga adalah kitab suci
yang menghasilkan data deskriptif
yang isinya adalah sebuah petunjuk hidup
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
bagi manusia untuk sepanjang masanya.
orang-orang dan perilaku yang diamati.2
Petunjuk yang ada di dalam Al-Qur’an dapat
Sementara itu, penelitian deskriptif
diketahui dengan menafsirkannya.
adalah suatu bentuk penelitian yang
Menafsirkan Al-Qur’an artinya mengungkap
ditujukan untuk mendeskripsikan atau
petunjuk, menemukan kandungan-
menggambarkan fenomena-fenomena
kandungan hukum dan makna yang
yang ada, baik fenomena alamiah
terkandung di dalamnya.
maupun rekayasa manusia,3
Tafsir adalah salah satu upaya untuk
Adapun tujuan dari penelitian
memahami, menerangkan maksud serta
deskriptif adalah untuk membuat
mengetahui kandungan ayat-ayat Al-Qur’an.
Upaya ini sudah dilakukan sejak zaman pencandraan secara sistematis, faktual,
dan akurat mengenai fakta dan sifat
Rasulullah SAW. Dengan adanya tafsir ini
populasi atau daerah tertentu.
kita sebagai manusia biasa dapat mengerti
dan tahu apa maksud dari ayat Al-Qur’an
C. Pembahasan
tersebut. Karena tak sedikit dari kita yang
kurang paham dengan maksud ayat itu A. Metode Tafsir
sendiri. Ada beberapa metode dalam
Tetapi dalam menafsirkan sebuah ayat penafsiran, yakni :
tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, a. Metode Tahliliy
termasuk orang awam seperti saya. Perlunya Metode tahliliy adalah metode yang
seseorang yang paham dalam hal menjelaskan tentang kandungan ayat-
menafsirkan. Karena dalam penafsiran Al- ayat Al-Quran dari seluruh aspeknya.
Qur’an ada beberapa metode, dan dalam Langkah-Langkah Metode Taḥlīliīy
penafsiran juga ada beberapa coraknya. Dalam menafsirkan al-Qur‟an, mufassir
Yang mana akan dibahas dalam jurnal ini. biasanya melakukan sebagai berikut:
Jika mendengar kata tafsir memang 1) Menerangkan suatu hubungan
terdengar tidak asing di telinga, tidak sedikit (munāsabah) baik antara satu ayat
dari kita yang tahu apa itu tafsir. Tafsir dengan ayat lain maupun antara satu
sangat berperan penting untuk dapat surah dengan surah lain.
menerangkan ayat yang terkandung di dalam 2) Menjelaskan sebab-sebab turunya
Al-Quran, bukan hanya menerangkan tapi ayat (asbāb al- nuzūl).
juga memaparkan kandungan ayat secara 3) Menganalisis mufradat (kosa kata)
jelas tanpa kurang. Sudah dapat dilihat dan lafal dari sudut pandang bahasa
bahwa peran tafsir memanglah sangat Arab.
penting, jika tidak ada tafsir bagaimana kita
hendak mengetahui kandungan-kandungan
ayat, maksud-maksud ayat yang ada dalam 1
Al-Quran. Jadi sebegitu pentingnya ilmu Sudarwan Danim, Menjadi Penelin Kualitatif
Rancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi
tafsir ini untuk kehidupan masyarakat Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian
muslim. Pemula Bidang Tim Sosial, Pendidikan, dan
Humaniora. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002 ),
B. Metode Penelitian Cet I, hlm 51.
2
Jenis penelitian ini adalah penelitian Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm 3.
kualitatif deskriptif, yaitu data yang 3
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,
dikumpulkan berbentuk kata-kata, hlm 17.
4) Memaparkan kandungan ayat secara asbāb al-nuzūl, kosakata, dan
umum dan maksudnya. sebagainya.7
5) Menerangkan unsur-unsur fashāḥah,
bayān dan i‟jāznya, bila dianggap perlu. B. Corak Tafsir
Khususnya, apabila ayat-ayat yang Selain metode, dalam tafsir juga
ditafsirkan itu mengandung keindahan terdapat hal lain yang disebut dengan
balāgah. corak atau laun. Corak ini adalah suatu
6) Menjelaskan hukum yang bisa ditarik karakter tertentu dari suatu tafsir atau
dari ayat yang dibahas, khususnya nuansa tertentu yang mewarnai suatu
apabila ayat-ayat aḥkām, yaitu tafsir. Corak tafsir adalah ragam, jenis
berhubungan dengan persoalan hukum. dan kekhasan suatu tafsir. Dalam
7) Menerangkan makna dan maksud pengertian yang lebih luas adalah nuansa
syara‟ yang terkandung dalam ayat atau sifat khusus yang mewarnai sebuah
yang bersangkutan.4 penafsiran dan merupakan salah satu
bentuk ekspresi intelektual seseorang
b. Metode Ijmali mufassir, ketika menjelaskan maksud-
` Metode Ijmālī dalah menafsirkan al- maksud dari al-Qur‟an.
Qur’an dengan cara menjelaskan ayat- Adapun corak-coraknya ialah :
ayat al-Quran dengan singkat dan a. Corak Fiqih
global, yaitu penjelasannya tanpa Tafsir corak fiqhi adalah tafsir
menggunakan uraian atau penjelasan yang bernuansa fikih, banyak penjelasan
yang panjang lebar, dan kadang penjelasan atau penafsiran-penafsiran
menjelaskan kosa katanya saja.5 hukum didalamnya.
c. Metode Muqarin Biasanya mufassirnya adalah ulama fikih
Metode muqaran adalah metode yang berusaha menafsirkan ayat-ayat al-
yang mengemukakan penafsiran ayat- Qur„an yang terkait dengan hukum.
ayat al-Qur‟an dan membahas suatu Maka biasanya pembahasan tafsir ini
masalah dengan cara membandingkan relative panjang.
antara ayat dengan ayat atau antar ayat
dengan hadis baik dari segi isi maupun b. Corak Sufi
redaksi atau antara pendapat-pendapat Tafsir corak sufi ditulis oleh para
para ulama‟ tafsir dengan sufi sendiri. Tafsir ini juga terbagi
menonojolkan segi perbedaan tertentu menjadi dua kelompok, yaitu tafsir sufi
dari obyek yang dibandingkan.6 nadzari dan tafsir sufi isyari. Tafsir sufi
d. Metode Maudu’i Nadzari berpendapat bahwa pengertian
Metode mauḍu’i adalah metode yang yang dikehendaki adalah pengertian
membahas ayat-ayat al- Qur‟an sesuai batin, bukan pengertian secara harfiah.
dengan tema atau judul yang telah Model penafsiran ini sering meggunakan
ditetapkan. Semua ayat yang berkaitan ta„wil. Sedangkan tafsir isyari adalah
dihimpun, kemudian dikaji secara tafsir yang berusaha menjelaskan ayat-
mendalam dan tuntas dari berbagai ayat al-Qur„an dengan isyarat-isyarat
aspek yang terkait dengannya, seperti tersembunyi yang menurut para sufi
hanya diketahui oleh mereka ketika
mereka melakukna suluk.

4
Corak Tafsir ini ada 2 Macam, yaitu:
M. Quraish Shihab, et.al, Sejarah dan Ulumul
a) Tasawuf Teoristis
Qur’an ( Jakarta: Pustaka Firdaus, 2013 )
5
Mundzir Hitami, Pengantar Studi al-Qur‟an Teori
dan pendekatan, (Yogyakarta: LkiS
Yogyakarta, 2012), h. 46
6 7
M. Quraish Shihab, 188 Muḥammad Baqir aṣ-Ṣadr, op. cit., h. 14
Aliran ini mencoba meneliti dan Qur’an. Dan yang seperti diketahui bahwa
mengkaji al-Qur‟an berdasarkan dalam penafsiran pun ada beberapa metode,
teori-teori mazhab dan sesuai dengan dan selain metode juga ada beberapa corak.
ajaran-ajaran orang-orang sufi. Di mana itu adalah kunci daripada tafsir itu
b) Tasawuf Praktis sendiri. Tafsirpun memiliki banyak fungsi
Yang dimaksud dengan taṣawuf berapa fungsinya yakni untuk memaparkan,
praktis adalah tasawuf yang menerangkan kandungan-kandungan ayat
mempraktekan gaya hidup sengsara, Al-Quran.
zuhud dan meleburkan diri dalam
ketaatan kepada Allah.
c. Corak Falsafi DAFTAR PUSTAKA
Tafsir corak falsafi adalah tafsir
ayat-ayat al-Qur„an yang dikaitkan Anwar, Rosihon. 2018. “Ulum Al-Qur’an,”
dengan bahasan-bahasan filsafat. 115.
Baik oleh yang menerima filsafat
seperti Ibn Sina maupun yang Azra, Azyumadi, and M Quraish Shihab.
menolaknya. 1999. Sejarah & ’Ulum Al-Qur’an.
d. Corak Ilmi Jakarta.
Tafsir dengan corak ilmi adalah Dr. Munzir Hitami, M.A. 2012. Pengantar
penafsiran terhadap ayat-ayat al- Studi Al-Qur’an, Teori Pendekatan.
Qur„an yang berhubungan dengan
ilmu pengetahuan. Atau usaha Moleong, Lexy J. 2018. Metodologi
mufassir untuk mnghubungkan ayat- Penelitian Kualitatif / Penulis, Prof.
ayat al-Qur„an dengan penemuan- DR. Lexy J. Moleong, M.A. Edisi revi.
penemuan ilmiah yang tujuannya Bandung.
adalah mengungkap kemu„jizatan
al-Quran. Muna, Wusulul. 2021. “Kajian Tafsir Di
e. Corak Adabi Ijtima’i Tengah Pandemi Covid-19 Di
Tafsir dengan corak adabi Madrasah Diniyah Darul Ulum
ijtima‟I adalah tafsir yang Kudus.” IAIN Kudus, 10–49.
menjelaskan ayatayat al-Qur„an dari
ungkapan-ungkapan bahasanya yang
teliti kemudian disampaikan dengan
bahasa yang lugas, menekankan
pada tujuan diturunkannya al-
Qur„an dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan social.8

C. Simpulan
Tafsir tanpa Al-Quran bukanlah apa-apa
begitupun sebaliknya. Dari penjelasan di
atas sudah jelas dan dapat dipastikan
bahwasanya tafsir dan Al-Quran selalu
beriringan, dimana keduanya saling
membutuhkan. Tafsir adalah suatu upaya
untuk memahami, menerangkan maksud
serta mengetahui kandungan ayat-ayat Al-

8
Acep Hermawan, op. cit., h. 116- 117

Anda mungkin juga menyukai