E. Kegunaan Tafsir
Media mengenal dan mengetahui maksud Allah swt dalam firman-Nya Upaya memahami keberadaan al-Qur`an
sebagai petunjuk Allah swt berkaitan dengan iman, islam, dan ihsan (akidah, syareat, dan akhlak) Usaha untuk
mengerti aspek-aspek kemukjizatan al-Qur`an, seperti aspek bahasa, isi, dan keindahan (balaghiyah) al-Qur`an
Sarana mengantarkan manusia ke tingkat derajat ibadah tertinggi Motivasi dan inspirasi bagi pengamalan
kalam Allah.
“SEJARAH TAFSIR”
B. Priode Tafsir
1. Dilihat dari Kodifikasi
a) Periode Pertama belum tertulis (budaya lisan).
- Di Masa Nabi saw
- Di Masa Sahabat
- Di Masa Tabi’in
Pada masa Tabi’in yang berakhir tahun 150 H lebih kuat menggunakan bentuk tafsir bi al-Ma`tsur
b) Periode Kedua pada masa Bani Umayyah (Umar bin Abdul aziz th 99-101 H ) sampai 207 H (Budaya Tulis).
- Ditulis bergabung dengan bab khusus pada kitab-kitab hadis
- Pada uumumnya di periode ini bentuknya tafsir bi al-ma`tsur
c) periode ke tiga pada 207 H
- Ditulis dalam kitab tafsir khusus (berdiri sendiri)
- Mufassir pertama adalah al-farra` dengan Ma’ani al-Qur`an
“TAFSÎR IJMÂLIY”
A. Pengertian Tafsîr Ijmâliy
a. Etimologi
1. Tafsîr berarti penjelasan, interpretasi, penerangan, atau pemaknaan
2. Ijmâl bermakna global, ringkasan, sederhana, ikhtisar, atau singkat
b. Terminologi
1. Cara menafsirkan al-Qur`an secara umum (global)
2. Cara menjelaskan makna al-Qur`an secara sistematis baik dari segi hukum dan hikmahnya dengan global
dan sederhana
3. Cara menerangkan arti al-Qur`an secara berurutan sesuai dengan mushaf Usmnani dengan bahasa yang
sederhana dan mencakup
E. Tujuan
a. Membuktikan ketelitian al-Qur`an
b. Mengukuhkan bahwa tidak terdapat kontradiksi dalam al-Qur`an
c. Memperjelas makna dan kandungan ayat
d. Tidak ada kontradiksi antara ayat dengan hadis
e. Mengkompromikan pendapat para mufassir yang berbeda