Anda di halaman 1dari 1

REVIEW ARTIKEL JOURNAL

EKOLOGI BERBASIS SYARIAH:


ANALISIS WACANA KRITIS PEMIKIRAN MUDHOFIR ABDULLAH
Maghfur Ahmad

Nama : Nabila Firliya Zahra


NIM : 221310005
Kelas : AFI 4A
MK : Teologi Lingkungan Hidup

Artikel ini menganalisis pemikiran Mudhofir mengenai konservasi lingkungan sebagai


tujuan tertinggi syariah. Pemikiran Mudhofir bahwa konservasi lingkungan sebagai tujuan
tertinggi syariah tentu terasa asing di telinga. Al-maqasid al-V\DUL·DK selama ini dipahami
para ulama berhubungan lima pokok, yaitu menjaga agama, jiwa, kehormatan, harta benda,
dan keturunan. Al-EL·DK, problem lingkungan tidak pernah masuk pada rumusan maqasid
yang dikonstruksi ulama mana pun. Dalam konteks kajian keislaman hal ini tentu menarik
dicermati. Studi keislaman mengalami perkembangan yang menggembirakan, baik dalam hal
cakupan kajian, metode dan perspektifnya, maupun isu-isu yang ditelaah.
Studi keislaman mengalami perkembangan yang menggembirakan, baik dalam hal
mencakup kajian, metode dan perspektifnya, maupun isu-isu yang ditelaah. Merespon masalah
lingkungan hidup dalam konteks syariah, berarti berupaya memahami Islam dalam bingkai
masalah global. Terkait masalah lingkungan, masalah yang muncul adalah bagaimana Islam,
melalui kajian para pemikir, ulama, ilmuwan dan umatnya menjawab bencana lingkungan
sebagai salah satu bencana global.
Melalui kajian konservasi lingkungan berbasis syariah, Mudhofir mengombinasikan
antara kajian etis-juridis, ilmiahekologis, dan ekoteologi-ekosofis. Kajian ini bertujuan untuk
mengungkap bagaimana pemikiran Mudhofir tentang ekologi sebagai tujuan tertinggi syariah,
konteks sosial, dan argumen-argumen apa saja yang dipakai untuk membangun pemikirannya.
Selain itu, penelitian ini juga membahas kontribusi apa yang diberikan dalam
membangun studi Islam di Indonesia. Sebelumnya, Mudhofir pernah terlibat di berbagai
lembaga kajian, publikasi, dan kemasyarakatan. Ia pernah menjadi Direktur Pusat Kajian Islam
Yayasan Azhary Jakarta dan memimpin sejumlah jurnal di antaranya Jurnal Al-Ahkam dan
Dinika STAIN Surakarta. Mudhofir termasuk akademisi yang produktif.

Anda mungkin juga menyukai