Anda di halaman 1dari 1

Reflection Epistemology

Felice Evangeline Huang

Dari video pertama (BERANI BERUBAH: Pilot Jualan Mie Ayam - Liputan6.com)
saya dapat impresi bahwa bapak tersebut sangat down to earth & tidak gengsian untuk mencari usaha untuk
meneruskan kehidupan keluarganya walaupun perkerjaan seperti “Tukang mie ayam” itu sering dipandang rendah,
itu sama sekali tidak menghentikan dirinya dari keinginannya untuk survive dibandingkan gengsi karna memiliki
perkerjaan yang selama ini digolong terpandang dan bergengsi.

Dari video kedua (Berani Berubah: Angkringan Ala Fotografer)


Saya tidak mendapat impresi yang jauh beda, lagi-lagi, seorang fotografer itu adalah perkerjaan yang cukup
bergengsi dan juga terpandang juga, saya tahu ini karna saya punya cukup banyak temen fotografer dan mereka
berpenghasilan cukup tinggi, untuk seorang fotografer berubah menjadi sebuah penjual angkringan dengan istrinya
tentu saja tidak gampang, tapi Ketika dilihat, dia sudah melakukan yang terbaik untuk survive dalam pandemic ini
dan pandai mengambil keuntungan dalam situasi yang sekarang tidak ideal.

Dari video ketiga (Kerja Keras Susi, Dari Siswa DO Menjadi Menteri)
Saya mendapat impresi bahwa ibu Susi ini Wanita yang amat Tangguh dan hebat, dia berani untuk memulai bisnis,
menghilangkan mafia yang ada di perairan Indonesia, dan juga bisa menjadi contoh yang baik dalam lebih banyak
hal lagi, salah satu hal yang paling saya kagumi adalah dia walaupun sudah di DO Ketika SMA, dia sama sekali
tidak takut untuk mengambil resiko untuk membangun bisnis, dan untuk seseorang yang tidak berpendidikan terlalu
tinggi/maupun orang yang berpendidikan tinggi, dia sudah membuktikan dirinya kompeten tanpa lulus
SMA/memiliki gelar sarjana.

Dan dari video terakhir (Kick Andy: Ngelmu Sampai Mati (3))
Dan terakhir dari semua videonya, di video ini menceritakan seorang ibu, atau lebih tepatnya nenek-nenek yang juga
luar biasa keren dan juga pekerja keras, kita semua tahu bahwa semakin tua orang akan semakin buruk ingatan
mereka dan juga semakin susah untuk belajar, namun kita telah dibuktikan salah dengan ibu satu ini karna dia di
masa tuanya telah menjunjung Pendidikan S1-S3 di jurusan yang cukup sulit juga, bahkan sekaligus mengajar juga
sebagai dosen, saya sungguh salut dengan beliau yang tidak peduli kepada stereotype bahwa orang tua itu sudah
susah belajar dan lain sebagainya, bahkan beliau dapat memecahkan rekor MURI Sarjana Tertua, pada tahun 2014.

Refleksi Pribadi Saya:


Sejujurnya, saya tidak merasa bahwa saya orang yang fixed mindset secara total maupun orang yang growth
mindset, saya lebih ke tengah-tengah, saya cenderung lebih ke orang yang melakukan apapun saja yan saya mau,
jadi melihat orang gagal maupun sukses, itu tidak mempengaruhi saya sama sekali karna saya memang se-self
centered itu, saya secara pribadi berpikir bahwa diri kita itu adalah diri kita, tidak apa-apa kalau kita tidak seperti
orang lain/sebaliknya karna kita memang diciptakan unik dengan kelebihan yang berbeda, oleh karna itu, saya
melihat di video-video yang tadi sudah saya review, saya mendapatkan message “Kenapa harus seperti orang lain
kalau saya bisa hebat sendiri?” seperti Ibu Susi, Ibu yang mengambil berbagai gelar di hari tuanya, fotografer yang
menjadi pedagang angkringan itu, dan lain-lain, mereka bisa saja seperti orang lain & hidup biasa-biasa saja, namun
mereka memilih untuk keluar daeri zona nyaman mereka & mempertaruhkan banyak hal yang beresiko, itulah
alasan aku salut dengan mereka, dan secara pribadi, saya sudah punya mindset mereka, dan saya bisa dengan
percaya diri mengatakan hal tersebut, Kelemahan saya adalah saya cuman kesulitan membagi waktu dan prioritas.

Anda mungkin juga menyukai