Available at http://jurnal.utb.ac.id/index.php/jpap/
Volume 1 Nomor 1
ABSTRAK
Tujuan pelayanan KB adalah meningkatkan jumlah peserta KB atas kesadaran dan tanggung jawab,
membina peserta KB aktif dalam rangka kelembagaan dan pembudayaan NKKBS, mencapai
sasaran penurunan tingkat kelahiran dan menngkatkan menciptakan Keluarga kecil sejahtera
melalui mengendalian pertumbuhan penduduk.
Penelitian tentang upaya peningkatan pelayanan Penyuluh Lapangan Keluarga berencana (PLKB)
berupa Faktor – faktor penghambat peningkatan pelayanan Penyluh Lapangan Keuarga Berencana
(PLKB) berupa kurangnya informasi kepada calon peserta KB ,sarana dan prasaranan pendukung
penyuluhan yang kurang memadai serta tingkat pengetahuan masyarakat terhadap program
Keluarga Berencana. Penyampaian informasi tentang KB dan melakukan edukasi mengenai
program Keluarga Berencana serta penggunaan alat kontrasepsi kepada Pasangan Usia Subur yang
ada di Kecamatan Tanjung Seneng dengan menggunakan sarana komunikasi langsung atau
komunikasi tatap muka dengan membuat acara penyuluhan yang dibuat dengan acara yang sesuai
dengan minat masyarakat setempat agar lebih dapat menarik minat serta perhatian dari pasangan
usia subur di kecamatan Tanjung Seneng.
9
seperti kehamilan dengan rentang usia tentu menghasilkan perubahan sesuai
yang berdekatan (kurang dari dua tahun), dengan apa yang diinginkan. Sebaliknya
kehamilan pada usia ibu yang terlalu tua, perubahan yang telah direncanakan
kehamilan pada usia ibu yang terlalu secara sistematis merupakan kegiatan
muda serta kehamilan yang terjadi pada pembangunan. Keberhasilan
istri yang sudah memiliki anak lebih dari pembangunan yang dilakukan
empat. Program peningkatan dan pemerintah dalam Program Keluarga
pelayanan KB mungkin tidak menjamin Berencana tidak dapat dilepaskan
kesehatan ibu dan anak secara langsung, keberhasilannya dari adanya peranan
tetapi dapat melindungi keluarga Petugas Lapangan Penyuluh Keluarga
terhadap kehamilan risiko tinggi, yang Berencana (PLKB). Undang-undang
diakibatkan oleh masalah-masalah No.10 Tahun 1992 tentang
kesehatan seperti hipertensi, diabetes perkembangan Kependudukan dan
mellitus, anemia dan penyakit-penyakit Pembangunan keluarga Sejahtera
kronis lainnya yang dapat berpengaruh mengamanatkan pada Bab VII pasal 24
terhadap kehamilan serta dapat ayat (1) setiap penduduk mempunyai hak
mengakibatkan cacat bawaan atau dan kesempatan yang seluas luasnya
kelainan genetik pada anak. dalam berperan serta dalam upaya
Program Keluarga Berencana adalah Perkembangan Kependudukan dan
program yang dikeluarkan pemerintah Pembangunan Keluarga Sejahtera, dan
dalam rangka mengendalikan hal ini dipertegas kembali dalam ayat ke
pertumbuhan dan angka kelahiran (2) yakni, peran serta yang dimaksudkan
penduduk, hal ini dilakukan untuk adalah dapat dilakukan melalui Lembaga
kesejahteraan keluarga Indonesia, yang Swadaya dan Organisasi Masyarakat,
sangat bermanfaat untuk peningkatan pihak Swasta dan perorangan, secara
kualitas di generasi Negara Indonesia sukarela, dan mandiri serta sesuai
mendatang. Program Keluarga dengan kemampuan masing masing.
Berencana yang dikeluarkan pemerintah Pasca otonomi daerah muncul, tahun
ini merupakan suatu upaya pemerintah 2004 fenomena pelaksanaan program
dalam melakukan pembangunan bagi Nasional keluarga Berencana dalam
Negara Indonesia. pembangunan sebagian kewenangan bidang keluarga
tersebut adalah sebuah hubungan yang berencana (KB) dan Keluarga Sejahtera
saling berkaitan dalam rangka (KS) diserahkan kepada Pemerintah
melakukan pengarahan, mengendalikan, Kab/Kota, berdasarkan Keputusan
dan juga mewujudkan setiap bentuk Presiden No. 103 tahun 2001 tentang
perubahan yang mengarah kepada kedudukan Tugas, fungsi kewenangan
kebutuhan masyarakat. batasan ini, tidak susunan Organisasi dan Tata Kerja
setiap perubahan yang terjadi dapat Lembaga Pemerintah Non Departemen,
disebut pembangunan, hal ini kemudian diubah lagi beberapa kali dan
dikarenakan sebuah pembangunan belum yang terakhir adalah Keputusan Presiden
JPAP
Available at http://jurnal.utb.ac.id/index.php/jpap/
Volume 1 Nomor 1
11
adalah orang yang paling bertanggung pertanyaan-pertanyaan mengenai hal
jawab atas keselamatan dirinya dan yang berhubungan dengan penelitian
keluarganya (anak-anak). Disamping yaitu mengenai Pelayanan PLKB
kepentingan orangtua juga terdapat (Penyuluh Lapangan Keluarga
kepentingan anak-anak, anak merupakan Berencana) di Kecamatan Tanjung
amanah dan karunia Tuhan yang harus Seneng Kota Bandar Lampung.
dijunjung tinggi sebagai pemberian yang
tidak ternilai harganya. Maka mengatur III. ANALISIS HASIL DAN
kelahiran merupakan salah satu cara PEMBAHASAN
dalam menghargai kepentingan anak-
Pelaksanaan Penelitian ini dituangkan
anak. Terakhir adalah kepentingan
dalam bentuk wawancara danangket.
masyarakat, masyarakat mengharapkan
Wawancara dilakukan kepada penyuluh
agar setiap orangtua sebagai kepala
KB, Tokoh Masyarakat, dan Akseptor
keluarga memelihara dengan baik
KB. Materi Wawancara terdiri atas
keluarga dan anak-anaknya sehingga
Program Kerja Penyuluh Keluarga
anak-anak mereka kelak dapat menjadi
Berencana, upaya yang telah dan akan
anggota masyarakat yang berguna bagi
dilakukan oleh Penyuluh, Keberadaan
orangtua dan bangsa. Dengan demikian
penyuluh dan perhatin masyarakat
keluarga diharapkan dapat membantu
terhadap keberadaaan penyuluh KB.
terlaksananya kesejahteraan seluruh
masyarakat. Tanpa bantuan dan
1. Wawancara dengan Sri Wahyuni,
kesungguhan keluarga-keluarga dalam
S.Sos., MM. (pengawas PLKB
usaha penurunan pertambahan penduduk
Kecamatan Tanjung Seneng).
yang cepat, pembangunan tidak berarti
(Mochtar, 1992). Hal ini berarti KB Berapa banyak tenaga penyuluh KB
menjadi hal yang penting bagi akseptor di Kecamatan Tanjung Seneng, ada
KB untuk menunda kehamilan dengan berapa kelompok KB di Kecamatan
menggunakan alat kontrasepsi. Tanjung seneng, dan bagaimana
dukungan masyarakat terhadap Tenaga
II. METODE PLKB dan sarana dan metode apa yang
digunakan untuk melakukan kegiatan
Tipe penelitian yang digunakan penyuluhan dan apa yang sudah
adalah tipe Kualitatif deskriptif yang dilakukan dan yang belum dilakukan
dimaksudkan untuk memberikan oleh penyuluh KB?
gambaran secara jelas mengenai ... PLKB di Kecamatan Tanjung Seneng
masalah-masalah yang diteliti, berjumkah 4 tenaga penyuluh yang
menginterpretasikan serta menjelaskan tersebar ke dalam 4 kelurahan.
data secara sistematis. Dasar penelitian dukungan masyarakat terhadap program
ini adalah survey, yaitu pembagian PLKB di Kecamatan Tanjung Seneng
kuesioner kepada responden yang berisi cukup baik dengan adanya peningkatan
JPAP
Available at http://jurnal.utb.ac.id/index.php/jpap/
Volume 1 Nomor 1
13
melakukan pendekatan dengan tokoh- adalah untuk mendapat dukungan
tokoh yang ada di wilayahnya baik tokoh baik politis maupun pelaksanaan
formal maupun tokoh informal, tahapan sesuai dengan peran dan fungsi
penyiapan ini bisa dikatakan sebagai masing-masing dengan penuh rasa
tahapan perencanaan sebagai tanggung jawab berdasarkan rencana
langkah awal dari proses mekanisme yang telah disepakati. Adapun
kerja meliputi : sasarannya adalah : Kepala
desa/lurah, perangkat desa/kelurahan,
1. Pendekatan Tokoh Formal; ketua RW, Babinsa, Babinmaspol,
Pendekatan Tokoh Formal adalah ketua LMD, TNI, Polri, dan
merupakan langkah awal yang harus sebagainya. Kegiatan dilakukan
dilakukan oleh PKB/PLKB dalam melalui : Kunjungan rumah,
suatu daerah baru atau dalam pertemuan perorangan, pertemuan
mengembangkan kegiatan baru kelompok baik yang bersifat resmi
adalah menghadap Kepala maupun tidak resmi. Tempat
Desa/Lurah untuk melaporkan Pendekatan tokoh formal dapat
kehadirannya di Desa, berbagi dilakukan di mana saja sesuai
wawasan (share vision) Program kebutuhan, misalnya di kantor, di
Kependudukan dan KB sebagai rumah, pada waktu pertemuan, baik
program Pemerintah, memohon waktu pagi, sore hari ataupun malam.
dukungan, serta izin untuk melakukan 2. Pendataan dan pemetaan;
pendataan dan pemetaan bersama Pendataan dan pemetaan adalah Suatu
kader IMP (PPKBD, Sub PPKBD dan proses kegiatan pengumpulan,
Kelompok kegiatan) di wilayah pencatatan, pengolahan,
kerjanya yang baru. PKB/PLKB penganalisaan dan penyajian data.
kemudian melakukan kunjungan Untuk mengenali wilayah kerjanya,
kepada para Tokoh-tokoh PKB/PLKB perlu melakukan
Formal lain di wilayah kerjanya pengenalan wilayah, mencakup batas
yang terdiri pada Petugas tingkat wilayah, data kependudukan, data KB
Desa/Kelurahan, seperti Bidan Desa, dan data yang relevan
Petugas Agama, Petugas Penerangan dengan kegiatan baru yang akan
dan lain-lain. Pendekatan tokoh dikembangkan (misalnya
formal ini harus dimanfaatkan untuk BKB,BKR,BKL) terutama tokoh
menyampaikan informasi, formal terkait dan tokoh informal di
berkonsultasi, meminta izin, meminta masing-masing RW/RT. Hasil
dukungan dan menyiapkan pendataan kemudian di petakan
kesepakatan dengan penggarapan sebagai dasar kegiatan operasional ke
program Kependudukan dan KB di depan. Pengumpulan data harus
wilayah kerja masing-masing. dilakukan secara benar dan lengkap.
Maksud dan Tujuan dari kegiatan ini Kemudian diolah dan disajikan,
JPAP
Available at http://jurnal.utb.ac.id/index.php/jpap/
Volume 1 Nomor 1
15
kegiatan mencatat hal-hal yang oleh penyuluh, 15,6 (32,20%) akseptor
berkaitan dengan masukan, proses setuju dengan pelayanan penyuluh KB,
maupun hasil kegiatan yang telah sebanyak 13 akseptor (26%) kurang
dilakukan, pencatatan ini terutama setuju dengan pelayanan penyuluh
dilakukan untuk hal-hal yang bersifat keluarga berencana dan sisanya
kuantitatif dengan menggunakan form sebanyak 2,5 akspetor tidak setuju
yang telah ditentukan di samping hal- dengan pelayanan penyuluh KB. Dari
hal yang bersifat kualitatif. Pelaporan hasil data tersebut dapat ditarik suatu
adalah suatu kegiatan melaporkan hal- kesimpulan bahwa terjadi peningkatan
hal yang telah dicatat di atas. Untuk pelayanan penyuluh KB rata – rata
data yang bersifat kuantitatif sebesar 34 persen yang diperoleh dari
dilaporkan dengan menggunakan jawaban sangat setuju dan setuju yang
formulir yang telah ditentukan. Untuk diberikan oleh responden.
hal-hal yang bersifat kualitatif, selain
dapat dilaporkan secara lisan melalui IV. PENUTUP
forum yang ada seperti staff meeting,
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan
rakor atau konsultasi dan lain-lain.
bahwa, adanya peningkatan pelayanan
Evaluasi adalah kegiatan penilaian dari
penyuluh KB. Untuk Penyampaian
seluruh kegiatan yang telah dilakukan
informasi tentang KB dan melakukan
berikut hasil-hasilnya sebagai bahan
edukasi mengenai program Keluarga
penyusunan rencana kegiatan
Berencana serta penggunaan alat
selanjutnya. Hasil Rekapitulasi
kontrasepsi kepada Pasangan Usia Subur
jawaban angket akseptor KB adalah
yang ada di Kecamatan Tanjung Seneng
sebagai berikut:
Table 1.
dengan menggunakan sarana komunikasi
Tabel Angket langsung atau komunikasi tatap muka
dengan membuat acara penyuluhan yang
dibuat dengan acara yang sesuai dengan
minat masyarakat setempat agar lebih
dapat menarik minat serta perhatian dari
pasangan usia subur di kecamatan
Tanjung Seneng.
DAFTAR BUKU
16
JPAP
Available at http://jurnal.utb.ac.id/index.php/jpap/
Volume 1 Nomor 1
17
Nama : SANDY CLAUDIO LABULU
Kelas : 3B Keperawatan
Nim : 201901072
Analisis Jurnal
Pelayanan PLKB (Penyuluh lapangan keluarga Berencana)
Dikecamatan Tanjung Seneng Kota Bandar Lampung
Selain itu, masalah lain yang muncul juga meliputi beberapa aspek
kehidupan lainnya seperti kesempatan pendidikan, kesempatan untuk
bekerja, dan kesehatan,sehingga pemerintahmulai mencari jalan keluar
untuk menekan dan mengendalikan laju pertambahan penduduk.
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita maupun pria. KB
merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga guna
16
mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
17