Anda di halaman 1dari 2

“Konsinyasi” :merupakan suatu perjanjian di mana salah satu pihak yang memiliki barang

menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan


memberikan komisi (tertentu).

Hak-hak dan Kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan Perjanjian Konsinyasi


Ketentuan-ketentuan dalam perjanjian konsinyasi pada umumnya dinyatakan secara
tertulis yang menekankan sifat hubungan kerjasama antara kedua pihak. Ketentuan yang
diatur dalam perjanjian itu biasanya meliputi : komisi penjualan,syarat-syarat pembayaran
dan penyerahan barang, pengumpulan piutang dan tanggungjawab atas kerugian karena
piutang tidak dapat ditagih, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh komisioner dalam rangka
penerimaan, penyimpangan dan penjualan barang, penyelesaian kepada pengamat dan bentuk
serta jangka waktu (periode) laporan-laporan yang harus disajikan kepada pihak pengamat.
Selain ketentuan-ketentuan yang diatur secara spesifik di dalam perjanjian, hubungan
kerjasama di dala transaksi konsinyasi juga berlaku ketentuan-ketentuan umum yang diatur
oleh Undang-undang (hukum) yang berlaku di dalam dunia perdagangan, antara lain:
1. tentang hak-hak komisioner
2. tentang kewajiban-kewajiban komisioner

Contoh 1:
Fa. Baru yang bertempat kedudukan di Semarang berusaha di bidang perdagangan
barang-barang elektronik. Khusus untuk pesawat TV yang dijualnya, Fa. Baru mengadakan
kerjasama dalam bentuk perjanjian konsinyasi dengan PT. Jaya Elektronic Industrial and
Trading Company di Jakarta. Beberapa ketentuan penting yang berhubungan dengan
perjanjian konsinyasi tersebut adalah sebagai berikut:
- Kepada Fa. Baru diberikan komisi 25% dari hasil penjualan.
- Ongkos angkut lokal yang dikeluarkan oleh Fa. Baru, seluruhnya diganti oleh pihak
pengamat.
- Fa. Baru diberi kelonggaran untuk menentukan syarat-syarat pembayaran kepada
langganannya, akan tetapi tanggungjawab pengumpulan piutang sepenuhnya terletak
pada Fa. Baru.
- Harga jual yang ditetapkan adalah Rp 10.000,00 untuk setiap buah pesawat TV.

Transaksi konsinyasi selama 1 bulan pertama dan prosedur pembukuan pada masing-masing
cara yang dijelaskan di atas, nampak sebagai berikut:
Pencatatan pada Buku-Buku Komisioner (Consigner) Fa. Baru
Transaksi penjualan konsinyasi Transaksi penjualan konsinyasi
Transaksi-Transaksi
dicatat terpisah (tidak) dicatat secara terpisah
1 September 1980
(1) Penerimaan barang komisi dari
PT. Jaya, berupa 100 buah TV (Memorandum)* (Memorandum)*
untuk dijual dengan harga @ Rp
100.000,00
1 September s/d 30 Sepetember 1980
(2) Dijual 100 pesawat TV dengan a) Piutang Dagang 10.000.000,00
harga @ Rp 100.000,00, komisi Piutang Dagang (D) 10.000.000,00 (D)
penjualan atas barang-barang Barang-barang 10.000.000,00 Penjualan (K) 10.000.000,00
tersebut adalah 25% Komisi (K) b) Pembelian (D) 7.500.000,00
Hutang (PT. Jaya) 7.500.000,00
(K)

(3) Dibayar ongkos angkat lokal Barang-barang Komisi Hutang (PT. Jaya) 50.000,00
untuk 100 buah TV sebesar Rp (D) 50.000,00 Kas 50.000,00
50.000,00 Kas (K) 50.000,00

(4) Penerimaan piutang dari Kas (D) 10.000.000,00 Kas (D) 10.000.000,00
langganan atas pnjualan 100 Piutang Dagang 10.000.000,00 Piutang Dagang 10.000.000,00
buah TV tersebut pada transaksi (K) (K)
(2)
30 September 1980
(5) Perhitungan komisi atas hasil Barang-barang Komisi
penjualan 100 buah TV (D) 2.500.000,00 _
(25% × Rp 10.000.000) Pendapatan 2.500.000,00
= Rp 2.500.000,00) Komisi (K)

(6) Pengiriman perhitungan hasil Barang-barang Komisi Hutang (PT. Jaya) (D) ) 7.450.000,00
penjualan 100 buah TV kepada (D) 7.450.000,00 Kas 7.450.000,00
PT. Jaya Jakarta dan sekaligus Kas (K) 7.450.000,00
pengiriman uangnya, sebesar :
Rp 7.450.000,00

Anda mungkin juga menyukai