Anda di halaman 1dari 44

Daftar Isi

Pendahuluan ................................................................................................................................. i

Sifat Utama Garis Singgung pada Elips ...................................................................................... 1

Persamaan Tali Busur Elips......................................................................................................... 7

Tempat Kedudukan Titik-Titik Garis Singgung ........................................................................ 11

Dalil-dalil Persamaan Elips ....................................................................................................... 18

Rangkuman ................................................................................................................................ 23

UJI KOMPETENSI ................................................................................................................... 24

Kunci Jawaban........................................................................................................................... 29

Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 41


Pendahuluan
Elips bukanlah bentuk yang asing lagi dalam kehidupan sehari-hari manusia. Manusia sering
menjumpai benda-benda yang berbentuk elips seperti bangunan yang berbentuk elips, lapangan
sepak bola yang berbentuk elips, serta dalam bidang pangan seperti telur yang berbentuk elips dan
lain sebagainya. Tetapi dalam modul ini akan lebih fokus membahas tentang elips dalam bidang
matematika disertai perhitungannya. Elips adalah himpunan semua titik yang jumlah jaraknya
terhadap dua titik tertentu besarnya tetap. Secara geometri Elips juga didefinisikan sebagai tempat
kedudukan titik-titik yang perbandingan jaraknya terhadap suatu titik dan suatu garis yang
diketahui besarnya tetap.
Spesifikasi modul ini membahas tentang sifat utama garis singgung pada elips, dan
persamaan tali busur. Garis singgung pada elips memiliki sifat yang unik karena garis
singgung di suatu titik pada elips membagi dua sama besar sudut antara garis yang melalui
titik fokus (titik api) yang satu dan garis yang melalui titik tersebut dengan titik fokus
lainnya. Selain tentang sifat utama tali busur pada elips juga diberikan penjelasan mengenai
persaman tali busur pada elips. Persamaan tali busur pada elips diperoleh melalui titik-titik
yang terletak pada elips dan letak titik-titik tersebut harus diperhatikan. Mungkin hal ini
masih terdengar abstrak, namun dalam modul ini akan disajikan pembuktian mengenai sifat utama,
serta pembuktian mengenai persamaan tali busur pada elips. Selain pembuktiannya juga telah
disajikan berbagai contoh soal yang dapat membantu untuk lebih memahami sifat utama garis
singgung pada elips dan persamaan tali busur pada elips.
Manfaat mempelajari sifat utama garis singgung pada elips dan persaamaan tali busur pada
elips adalah untuk menambah pengetahuan tentang sifat utama garis singgung pada elips dan
bagaimana menghitung persamaan tali busur pada elips.

Kompetensi Dasar:
Merumuskan persamaan dan menyelesaikan masalah berkaitan dengan elips

Tujuan Pembelajaran:

1. Mendeskripsikan sifat utama garis singgung pada elips


2. Menghitung besar sudut yang terbentuk antara garis yang melalui titik singgung dengan
titik-titik fokusnya

i
3. Menentukan persamaan tali busur pada elips
4. Menentukan kedudukan titik-titik tengah tali busur elips yang sejajar dengan sebuah garis
5. Menentukan kedudukan titik-titik potong garis singgung pada elips
6. Menentukan kedudukan titik potong garis singgung pada elips yang tegak lurus dengan
titik-titik fokusnya
7. Membuktikan Dalil 1 dan Dalil II Apollonius

ii
Sifat Utama Garis Singgung pada Elips

Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari modul ini, Pembaca diharapkan dapat menentukan
dan membuktikan sifat utama garis singgung pada elips

Sifat utama persamaan garis singgung pada elips adalah sebagai berikut.

Garis singgung di suatu titik pada elips membagi dua sama besar sudut antara
garis yang melalui titik itu dengan titik api yang satu dan garis yang melalui titik
tersebut dengan titik api lainnya.

Figure 1: Sifat Utama Garis Singgung

Berdasarkan sifat utama tersebut akan dibuktikan bahwa nilai dari 𝛼1 = 𝛼2 .


Bukti
 Misalkan titik singgung pada elips adalah T (𝑥1 , 𝑦1 ), maka persamaan garis singgung pada
2
𝑥2
elips dengan persamaan
𝑎2
+ 𝑦𝑏2 = 1 pada titik T adalah:
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
+ =1
𝑎2 𝑏2
 Selanjutnya kita akan mencari gradien garis singgung tersebut sebagai berikut:
𝑥1 𝑥 𝑦 1 𝑦
+ 2 =1
𝑎2 𝑏

1
𝑦1 𝑦 𝑥1 𝑥
=1−
𝑏2 𝑎2
𝑦 1 𝑦 𝑏2 𝑥 𝑥
2
= (1 − 12 )
𝑏 𝑦1 𝑎
2
𝑏2 𝑏 𝑥1
𝑦= − 𝑥
𝑦1 𝑎2 𝑦1
 Kita tahu bahwa gradien suatu garis dengan persamaan 𝑦 = 𝑚𝑥 adalah koefisien dari 𝑥,
maka gradien garis singgung pada elips adalah :
𝑏2 𝑥1
𝑦= −
𝑎2 𝑦1
 Di mana gradien garis singgung ini sama dengan besar tan 𝛽.
𝑏2 𝑥1
tan 𝛽 = −
𝑎2 𝑦1

Catatan:
Sekarang kita akan mencari tan 𝛼1 , yang merupakan sudut antara garis singgung pada elips dan
garis yang melalui titik singgung T dengan titik api 𝐹1 . Pertama, kita mencari gradien garis yang
melalui titik singgung T (𝑥1 , 𝑦1 ) dengan titik api 𝐹1 (𝑐, 0).

 Gradien garis yang melalui dua titik, yaitu:


𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦 2 − 𝑦 1 𝑥2 − 𝑥1
𝑦 − 𝑦 1 𝑥 − 𝑥1
=
0 − 𝑦 1 𝑐 − 𝑥1
𝑥 − 𝑥1
𝑦 − 𝑦1 = (−𝑦1 )
𝑐 − 𝑥1
−𝑦1 𝑥 + 𝑦1 𝑥1
𝑦 − 𝑦1 =
𝑐 − 𝑥1
−𝑦1 𝑦 𝑥
𝑦= 𝑥 + 1 1 + 𝑦1
𝑐 − 𝑥1 𝑐 − 𝑥1
 Maka gradien garis singgung yang melalui dua titik sama dengan tan 𝛾.
−𝑦1 𝑦1
tan 𝛾 = =
𝑐 − 𝑥1 𝑥1 − 𝑐
 Sekarang kita akan mencari tan 𝛼1 :

2
tan 𝛼1 = tan(𝛽 − 𝛾)
tan 𝛽 − tan 𝛾
=
1 + tan 𝛽 tan 𝛾
−𝑏2 𝑥1 𝑦1
− 𝑥 − 𝑐
𝑎2 𝑦1 1
=
−𝑏2 𝑥1 𝑦1
1+ 𝑥1 − 𝑐
𝑎2 𝑦1
−𝑏2 𝑥1 2 + 𝑏2 𝑥1 𝑐 − 𝑎2 𝑦1 2
𝑥1 𝑎2 𝑦1 − 𝑎2 𝑦1 𝑐
=
𝑥1 𝑎2 𝑦1 − 𝑎2 𝑦1 𝑐 − 𝑏2 𝑥1 𝑦1
𝑥1 𝑎2 𝑦1 − 𝑎2 𝑦1 𝑐
− 𝑏2 𝑥1 2 + 𝑎2 𝑦1 2 + 𝑏2 𝑥1 𝑐
=
𝑥1 𝑦1 𝑎2 − 𝑏2 − 𝑎2 𝑦1 𝑐
−𝑎2 𝑏2 + 𝑏2 𝑥1 𝑐
=
𝑥1 𝑦1 𝑐 2 − 𝑎2 𝑦1 𝑐
𝑏2 𝑥1 𝑐 − 𝑎2
=
𝑐𝑦1 𝑥1 𝑐 − 𝑎2
𝑏2
=
𝑐𝑦1

Catatan:
Kemudian, dengan cara yang sama kita akan mencari tan 𝛼2 . Jika kita lihat gambar di atas, 𝛼2 =
𝛿 + 𝜃. Maka dengan mudah kita mencari tan 𝛼2 = tan (𝛿 + 𝜃).

 Pertama, kita akan mencari tan 𝛿. Karena ∠ 𝛿 adalah sudut lancip, maka dengan mudah
kita dapat mencari nilai tan 𝛿.
samping
tan 𝛿 =
miring
𝑦1
tan 𝛿 =
𝑥1 + 𝑐
 Kedua, kita akan mencari tan θ, di mana tan θ = 𝑡𝑎𝑛 (180 − 𝛽) = −𝑡𝑎𝑛 𝛽
𝑏2 𝑥1
tan θ = − −
𝑎2 𝑦1

3
𝑏2 𝑥1
tan θ =
𝑎2 𝑦1
 Sekarang kita akan mencari tan 𝛼2 .
tan 𝛼2 = tan (𝛿 + 𝜃)
tan 𝛿 + tan 𝜃
=
1 − tan 𝛿 tan 𝜃
𝑦1 𝑏2 𝑥1
+
𝑥1 + 𝑐 𝑎2 𝑦1
=
𝑦1 𝑏2 𝑥1
1− 𝑥 + 𝑐
1 𝑎2 𝑦1
𝑏2 𝑥1 2 + 𝑏2 𝑥1 𝑐 + 𝑎2 𝑦1 2
𝑥1 𝑦1 𝑎2 + 𝑦1 𝑎2 𝑐
=
𝑥1 𝑦1 𝑎2 + 𝑦1 𝑎2 𝑐 − 𝑏2 𝑥1 𝑦1
𝑥1 𝑦1 𝑎2 + 𝑦1 𝑎2 𝑐
𝑏2 𝑥1 2 + 𝑎2 𝑦1 2 + 𝑏2 𝑥1 𝑐
=
𝑥1 𝑦1 𝑎2 − 𝑏2 + 𝑦1 𝑎2 𝑐
𝑎2 𝑏2 + 𝑏2 𝑥1 𝑐
=
𝑥1 𝑦1 𝑐 2 + 𝑦1 𝑎2 𝑐
𝑏2 𝑥1 𝑐 + 𝑎2
=
𝑐𝑦1 𝑥1 𝑐 + 𝑎2
𝑏2
=
𝑐𝑦1
𝑏2 𝑏2
∴ tan 𝛼1 = dan tan 𝛼2 = , maka terbukti bahwa 𝛼1 = 𝛼2 .
𝑐𝑦1 𝑐𝑦1
Contoh Soal
1. Tentukanlah sudut yang terbentuk antara garis singgung elips dengan garis yang
𝑥2 2
melalui titik-titik api pada persamaan elips 25
+ 𝑦9 = 1 yang berpotongan dengan

garis 𝑦 = 2𝑥.
Penyelesaian:
 Titik potong antara garis dan elips
𝑥2 𝑦2
+ =1
25 9

4
𝑥2 (2𝑥)2
+ =1
25 9
25𝑥2 + 60𝑥2 = 225
85𝑥2 = 225
225
𝑥2 =
85
𝑥1,2 = ±1.44
𝑦1,2 = 2(±1.44) = ±2.87
 Titik Fokus Elips

𝑐 = √𝑎2 − 𝑏2
𝑐 = √25 − 16
𝑐 = ±4
 Nilai tan 𝛼 (Dalam menentukan nilai c dan 𝑦1 anda harus memilih nilai positif atau
negatif, dalam hal ini penulis memilih menggunakan nilai yang positif)
𝑏2
tan 𝛼 =
𝑐𝑦1
9
tan 𝛼 =
4(2.87)
9
tan 𝛼 =
11.48
9
𝛼 = tan
11.48
𝛼 = 38.06°
2. Sudut yang terbentuk antara garis singgung elips dengan garis yang melalui titik-
titik api adalah 56.29°. Elips berpusat di (0,0) dan memilki fokus (-4,0) dan (4,0),
serta panjang sumbu mayor 12. Tentukanlah letak koordinat titik potong antara garis
yang menghubungkan titik api dengan garis singgung elips.
Penyelesaian:
 Sumbu Mayor
12 = 2𝑎
𝑎=6

5
 Titik Fokus
𝑐 2 = 𝑎2 − 𝑏2
𝑏2 = 𝑎2 − 𝑐 2
𝑏 2 = 6 2 − 42
𝑏2 = 20
 Persaman elips
𝑥2 𝑦2
+ =1
36 20
 Sudut yang terbentuk
𝑏2
𝑎 = tan−1
𝑐𝑦1
𝑏2
tan 𝛼 =
𝑐𝑦1
20
tan(56.29°) =
4𝑦1
20
1.5 =
4𝑦1
20
𝑦1 =
4(1.5)
𝑦1 = 3.33
 Subtitusi nilai 𝑦1
𝑥2 𝑦2
+ =1
36 20
20𝑥2 + 36𝑦2 = 720
20𝑥2 + 36(3.33)2 = 720
20𝑥2 + 400 = 720
20𝑥2 = 320
𝑥2 = 16
𝑥 = ±4
Sehingga koordinat 𝐴(𝑥, 𝑦) yang paling sesuai adalah (4, 3.33)

6
Persamaan Tali Busur Elips

Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari modul ini, Pembaca diharapkan dapat menentukan
dan membuktikan persamaan tali busur elips yang berada di dalam, pada, dan luar elips.

Berdasarkan gambar di samping, kita


mempunyai dua garis singgung yang melalui titik T
yang terletak di luar elips. Kita tahu bahwa persamaan
2
𝑥2
elips adalah 𝑎2
+ 𝑦𝑏2 = 1 dan titik-tiitk A1 (𝑥 , 𝑦 ) dan

A2 (𝑥" , 𝑦" ) merupakan titik-titik singgung elips yang


melalui titik T(𝑥1, 𝑦1 ) di luar elips.
Kita akan mencari persamaan tali busur elips yang
terbentuk melalui dia garis singgung yang melalui
titik T dengan memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Persamaan garis singgung di A1 (𝑥 , 𝑦 )adalah 𝑥𝑎2𝑥 + 𝑦𝑏2𝑦 = 1


Karena T(𝑥1, 𝑦1 ) terletak pada garis singgung maka persamaannya akan menjadi,
𝑥 𝑥1 𝑦 𝑦1
+ =1
𝑎2 𝑏2
" "
2. Persamaan garis singgung di A2 (𝑥" , 𝑦" ) adalah 𝑥𝑎2𝑥 + 𝑦𝑏2𝑦 = 1

Karena T(𝑥1, 𝑦1 ) terletak pada garis singgung maka persamaannya akan menjadi,
𝑥" 𝑥1 𝑦" 𝑦1
+ 2 =1
𝑎2 𝑏
Dari langkah (1) dan ke (2) kita bisa menyimpulkan bahwa :
𝑥1 𝑥 𝑦 1 𝑦
+ 2 =1
𝑎2 𝑏

Persamaan ini adalah persamaan tali busur singgung dari titik T (𝑥1, 𝑦1 ), dimana titik A1
(𝑥 , 𝑦 ) dan A2 (𝑥" , 𝑦" ) melalui garis. Tiga kriteria garis kutub elips dilihat dari letak titik T :
1. Jika T di luar elips maka garis kutub menjadi tali busur singgung.
2. Jika T pada elips maka garis kutub menjadi garis singgung.

7
3. Jika T di dalam elips maka garis kutub tidak memotong elips.

 Sifat Garis Kutub pada elips


1. Jika titik Q terletak pada garis kutub p dan titik P maka garis kutub q dari Q melalui P.
2. Jika satu titik P menjalani suatu garis q, maka garis kutub dari titik P berputar pada Q yaitu
kutub dari garis q.

 Garis-garis arah atau direkris elips


1. Kita memiliki persamaan T(x,y),
2 2
T (x,y) terletak di sebarang titik pada elips 𝑥𝑎2 + 𝑦𝑏2 = 1

2. Jarak T terhadap titik api 𝐹1 (𝑐, 0)adalah 𝑑1 = √(𝑥 − 𝑐)2 + 𝑦2

Jarak T terhadap titik api 𝐹2 (−𝑐, 0)adalah 𝑑2 = √(𝑥 + 𝑐)2 + 𝑦2


3. Maka, 𝑑22 − 𝑑12 = 4𝑥𝑐

Maka, 𝑑22 − 𝑑12 = 4𝑥𝑐


4. Karena T pada elips maka
𝑑1 + 𝑑2 = 2𝑎 … … … (3)
Akibatnya
4𝑐𝑥 2𝑐𝑥
(𝑑1 − 𝑑2 ) = = … … … . (4)
2𝑎 𝑎
5. Dari persamaan (3) dan (4)
𝑐 𝑎2
𝑑1 = −𝑥
𝑎 𝑐
𝑐 𝑎2
𝑑2 = +𝑥
𝑎 𝑐
2
Berdasarkan gambar x = ± 𝑎𝑐
Sehingga,
𝑐 𝑎2 𝑐
𝑑1 = −𝑥 =
𝑎 𝑐 𝑎
𝑐 𝑎2 𝑐
𝑑2 = +𝑥 =
𝑎 𝑐 𝑎
Menyatakan jarak T ke garis X.

8
2
Garis-garis x = ± 𝑎𝑐 disebut garis-garis arah atau disektris pada elips.

 Definisi elips (Lanjutan)


Elips adalah himpunan titik-titik yang perbandingan jaraknya terhadap suatu titik dan suatu
garis tertentu besarnya tetap. Nilai perbandingan itu lebih kecil dari 1 dan dinamakan eksentrisitas
numerik yang disimbolkan dengan e.

Contoh Soal :
1. Tentukan persamaan elips yang titik-titik apinya simetris terhadap sumbu Y dan titik O
yang memenuhi syarat bahwa jarak antara kedua garis-garis arahnya 48 dan eksentrisitas
numeriknya e = 13
Solusi:
2
 Titik-titik api elips simetris terhadap sumbu Y dan O, maka persamaan elips = ± 𝑎𝑐 .

 Jarak kedua garis arah adalah


𝑎2 1
2. = 48 atau 𝑐 = 𝑎2
𝑐 24
 Karena 𝑎𝑐 = 𝑒 = 13 maka c = 13 𝑎
1 2 1
 Jadi, 24 𝑎 = 3
𝑎 atau 𝑎2 − 8𝑎 = 0

 Karena a>0 maka a=8 dan akibatnya c=4 dan,


 𝑏2 = 𝑎2 -𝑐 2 = 64 − 16 = 48
2 2
𝑥 𝑦
∴ Jadi persamaan elipsnya adalah 64 + 48 =1
𝑏2 𝑥
Berdasarkan gambar, gradien garis singgung di T adalah, − 𝑎2 𝑦1
1

Gradien garis nomal yaitu garis yang melalui T dan tegak lurus garis singgung,
𝑎2 𝑦1
𝑏2 𝑥1
Jadi, persamaan garis normalnya adalah
𝑎2 𝑦1
𝑦 − 𝑦1 = (𝑥 − 𝑥1 )
𝑏2 𝑥1

9
D adalah titik potong garis normal dengan sumbu X, maka𝑦𝐷 = 0 dan 𝑥𝐷 dapat dicari sebagai
berikut:
−𝑏2 𝑥1 𝑦1 = 𝑎2 𝑥𝐷 𝑦1 − 𝑎2 𝑥1 𝑦1
Jadi,

(𝑎2 − 𝑏2 )𝑥1 𝑦1 𝑐 2 𝑥1
𝑥𝐷 = =
𝑎2 𝑦1 𝑎2
Jadi,
2
𝑐 2 2 𝑎
𝑐 𝑐 − 𝑥1
𝐷𝐹1 𝑐 − 𝑎2 𝑥1 𝑑1
= 2
= 2
=
𝐷𝐹2 𝑑2
𝑐 + 2 𝑥1 𝑐 2 𝑎𝑐 + 𝑥1
𝑐
𝑎

2. Tentukan persamaan elips yang titik-titik apinya terletak pada sumbu X dan simetris
terhadap O yang memenuhi syarat jarak kedua titik apinya adalah 8 dan jarak kedua haris
arahnya adalah 12!
Solusi :
 Jarak kedua titik api adalah 2c = 8, sehingga kita bisa memperoleh c = 4.
2
 Jarak kedua garis arahnya adalah 2. 𝑎𝑐 = 12 atau 𝑎2 = 12
2
𝑐.

 Karena c = 4, maka 𝑎2 = 12
2
4 = 24.

 𝑏2 = 𝑎2 -𝑐 2 = 24 − 16 = 8

10
2 2
 𝑥
Jadi persamaan elipsnya adalah 24 + 𝑦8 = 1

Tempat Kedudukan Titik-Titik Garis Singgung

Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari modul ini, Pembaca diharapkan dapat menentukan
dan membuktikan tempat kedudukan garis-garis singgung pada elips dalam 3 kondisi umum.

Pada bagian ini kita akan membahas kedudukan titik-titik yang berhubungan dengan garis
singgung pada sebuah elips. Terdapat tiga macam kedudukan titik-titik potong garis singgung pada
elips yaitu:
1. Titik tengah tali busur-tali busur yang sejajar garis 𝑦 = 𝑚𝑥
2. Garis-garis singgung pada elips yang saling tegak lurus
3. Titik-titik potong garis sunggung pada elips dengan garis yang tegak lurus dan melalui
titik-titik api.

A. Kedudukan titik-titik tengah tali busur pada elips yang sejajar dengan garis 𝒚 = 𝒎𝒙
2 2
 Misalkan kita memiliki persamaan elips 𝑥𝑎2 + 𝑦𝑏2 = 1 dan garis 𝑦 = 𝑚𝑥

𝑥2 𝑦2
+ =1
𝑎2 𝑏2
𝑦 = 𝑚𝑥
 Untuk mencari kedudukan titik-titik tengah tali-tali busur tersebut. Pertama akan
dicari titik-titik potong garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛 dengan elips (dimana 𝑛 adalah
konstanta/parameter). Kemudian akan dicari titik-titik tengahnya
𝑥2 𝑦 2
+ =1
𝑎2 𝑏2
𝑥2 (𝑚𝑥 + 𝑛)2
+ =1
𝑎2 𝑏2
𝑥2 𝑚2 𝑥2 + 2𝑚𝑛𝑥 + 𝑛2
+ =1
𝑎2 𝑏2
11
𝑏2 𝑥2 + 𝑎2 𝑚2 𝑥2 + 2𝑚𝑛𝑥 + 𝑛2 = 𝑎2 𝑏2
𝑏2 𝑥2 + 𝑎2 𝑚2 𝑥2 + 2𝑚𝑛𝑎2 𝑥 + 𝑎2 𝑛2 − 𝑎2 𝑏2 = 0
(𝑏2 + 𝑎2 𝑚2 )𝑥2 + 2𝑚𝑛𝑎2 𝑥 + 𝑎2 𝑛2 − 𝑎2 𝑏2 = 0
Dengan menggunakan rumus 𝐴𝐵𝐶, akan didapatkan akar-akar persamaan kuadrat
2
yang merupakan absis dari titik-titik potong antara garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛 dan elips 𝑥𝑎2 +
𝑦2
𝑏2
=1
Misalkan akar-akar persamaan kuadrat di atas adalah 𝑥1 dan 𝑥2 , maka titik tengah
tali busur tersebut adalah
𝑥1 + 𝑥2 𝑏 −2𝑚𝑛𝑎2 −𝑎2 𝑚𝑛
𝑥𝑇 = =− = = 2
2 2𝑎 2 𝑏2 + 𝑎2 𝑚2 𝑏 + 𝑎2 𝑚2
Dengan mensubtitusi nilai 𝑥𝑇 ke persamaan 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛, maka akan didapatkan
nilai 𝑦𝑇 yaitu:
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛
𝑦𝑇 = 𝑚𝑥𝑇 + 𝑛
−𝑎2 𝑚𝑛
𝑦𝑇 = 𝑚 +𝑛
𝑏2 + 𝑎2 𝑚2
−𝑎2 𝑚2 𝑛
𝑦𝑇 = +𝑛
𝑏2 + 𝑎2 𝑚2
−𝑎2 𝑚2 𝑛 𝑛 𝑏2 + 𝑎2 𝑚2
𝑦𝑇 = 2 + 2
𝑏 + 𝑎2 𝑚2 𝑏 + 𝑎2 𝑚2
𝑏2 𝑛
𝑦𝑇 =
𝑏2 + 𝑎2 𝑚2
Sehingga perbandingan nilai 𝑦𝑇 dan 𝑥𝑇 adalah
𝑏2 𝑛
𝑦𝑇 𝑏2 + 𝑎2 𝑚2
=
𝑥𝑇 −𝑎2 𝑚𝑛
𝑏 + 𝑎2 𝑚2
2

𝑦𝑇 𝑏2
=− 2
𝑥𝑇 𝑎 𝑚
𝑏2
𝑦𝑇 = − 𝑥𝑇
𝑎2 𝑚

12
Nilai tersebut hanyalah untuk satu titik saja, Jika kita ingin mencari seluruh titik-
titik tengah, maka dengan menggunakan persamaan diatas lalu membuat
generalisasi terhadap semua titik, akan di dapatkan:
𝑏2
𝑦=− 𝑥
𝑎2 𝑚
Berdasarkan persamaan di atas terlihat bahwa kedudukan titik-titik tengah tali
busur-tali busur yang sejajar garis 𝑦 = 𝑚𝑥 akan membentuk sebuah garis yang
disebut sebagai garis tengah elips.
2
Garis-garis tengah 𝑦 = 𝑚𝑥 dan 𝑦 = − 𝑎𝑏2 𝑚 𝑥 disebut sebagai garis-garis tengah
sekawan
2 2
Nilai gradien 𝑚1 dari 𝑦 = 𝑚𝑥 yaitu 𝑚 dan 𝑚2 dari 𝑦 = − 𝑎𝑏2 𝑚 𝑥 yaitu − 𝑎𝑏2 𝑚 disebut
sebagai arah-arah sekawan (sebab
gradien identic dengan arah dari
sebuah garis)
2 2
Jika 𝑚1 × 𝑚2 = 𝑚 − 𝑎𝑏2 𝑚 = − 𝑎𝑏2 <

0. Artinya 𝑚1 dan 𝑚2 berlawanan


tanda dan keduanya dipisahkan oleh
sumbu-sumbu kordinat.

B. Kedudukan titik-titik potong garis-garis singgung pada elips yang saling tegak lurus
2 2
 Misalkan kita memiliki persamaan elips 𝑥𝑎2 + 𝑦𝑏2 = 1

𝑥2 𝑦2
+ =1
𝑎 2 𝑏2

 Persamaan garis singgung pada elips di suatu titik pada elips tersebut adalah:

𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2

13
 Syarat garis tegak lurus adalah 𝑚1 . 𝑚2 = −1
Karena kita ingin mencari titik potong dari garis-garis singgung yang tegak lurus
maka kita akan mencari garis singgung yang tegak lurus dari garis singgung di
atas.
1
𝑚2 = −
𝑚1

Persamaan garis singgung yang tegak lurus dari 𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2 adalah

𝑦 = 𝑚2 𝑥 ± 𝑎2 𝑚2 2 + 𝑏2

1 𝑎2
𝑦=− 𝑥± 2
+ 𝑏2
𝑚 𝑚
 Eliminasi Parameter 𝑚

Persamaan garis 𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2 dapat ditulis menjadi:

𝑦 − 𝑚𝑥 = ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
𝑎2
Persamaan garus 𝑦 = − 𝑚1 𝑥 ± 𝑚2
+ 𝑏2 dapat di tulis menjadi:

𝑎2
𝑦 + 𝑚1 𝑥 = ± 𝑚2
+ 𝑏2 atau 𝑚𝑦 + 𝑥 = √𝑎2 + 𝑏2 𝑚2

𝑦 − 𝑚𝑥 = ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2

𝑚𝑦 + 𝑥 = √𝑎2 + 𝑏2 𝑚2
Kuadratkan kedua persamaan diatas
2
(𝑦 − 𝑚𝑥)2 = ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
2
(𝑚𝑦 + 𝑥)2 = ± √𝑎2 + 𝑏2 𝑚2

𝑦2 − 2𝑚𝑦𝑥 + 𝑚2 𝑥2 = 𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
𝑚2 𝑦2 + 2𝑚𝑦𝑥 + 𝑥2 = 𝑎2 + 𝑏2 𝑚2
1 + 𝑚2 𝑦2 + 1 + 𝑚2 𝑥2 = 1 + 𝑚2 𝑎2 + 1 + 𝑚2 𝑏2
𝑥2 + 𝑦2 = 𝑎2 + 𝑏2

14
Berdasarkan persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa kedudukan titik-titik potong dari garis-
garis singgung yang saling tegak lurus adalah berbentuk

lingkaran yang berjari-jari √𝑎2 + 𝑏2 . Lingkaran


tersebut disebut sebagai Lingkaran Orthopis atau
Lingkaran Monge

C. Kedudukan titik-titik potong garis singgung pada elips dengan garis yang tegak lurus
pada garis singgung tersebut dan melalui titik-titik api.
2 2
 Misalkan kita memiliki persamaan elips 𝑥𝑎2 + 𝑦𝑏2 = 1

𝑥2 𝑦2
+ =1
𝑎2 𝑏2

 Misalkan gradien garis singgung persamaan elips tersebut adalah

𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
 Persamaan garis yang melalui titik api dan tegak lurus garis singgung tersebut
adalah
1
𝑦=− (𝑥 ± 𝑐)
𝑚
 Kedua persamaan di atas dapat di tulis ke dalam bentuk:

𝑦 − 𝑚𝑥 = ±√𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
𝑚𝑦 = −𝑥 ± 𝑐
𝑚𝑦 + 𝑥 = ±𝑐

𝑚𝑦 + 𝑥 = ±√𝑎2 + 𝑏2

15
 Kuadratkan kedua Persamaan

𝑦 − 𝑚𝑥 = ±√𝑎2 𝑚2 + 𝑏2

𝑚𝑦 + 𝑥 = ±√𝑎2 − 𝑏2
 Persamaan 1
(𝑦 − 𝑚𝑥)2 = ±𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
𝑦2 − 2𝑦𝑚𝑥 + 𝑚2 𝑥2 = 𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
 Persamaan 2
(𝑚𝑦 + 𝑥)2 = ± 𝑎2 − 𝑏2
𝑥2 + 2𝑦𝑚𝑥 + 𝑚2 𝑦2 = 𝑎2 − 𝑏2
 Eliminasi Persamaan 1 dan persamaan 2
𝑦2 − 2𝑦𝑚𝑥 + 𝑚2 𝑥2 = 𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
𝑥2 + 2𝑦𝑚𝑥 + 𝑚2 𝑦2 = 𝑎2 − 𝑏2
 Maka diperoleh:
𝑦2 + 𝑚2 𝑥2 + 𝑥2 + 𝑚2 𝑦2 = 𝑎2 𝑚2 + 𝑎2
𝑦2 + 𝑚2 𝑦2 + 𝑚2 𝑥2 + 𝑥2 = 𝑎2 𝑚2 + 𝑎2
(1 + 𝑚2 )𝑦2 + (1 + 𝑚2 )𝑥2 = (1 + 𝑚2 )𝑎2
𝑥2 + 𝑦2 = 𝑎2
Berdasarkan persamaan di atas, dapat disumpulkan
bahwa kedudukan titik-titik potong garis singgung pada elips
dengan garis yang tegak lurus pada garis singgung tersebut
dan melalui titik-titik api berbentuk sebuah lingkaran dengan
pusat O (0,0) dan berjari-jari 𝑎. Lingkaran ini disebut
lingkaran titik kaki.

Contoh Soal

1. Tentukan persamaan garis singgung pada elips 𝑥2 + 4𝑦2 = 16 yang tegak lurus dengan
garis 𝑥 + 2𝑦 − 5 = 0
Penyelesaian:
 Ubah persamaan elips yang diketahui ke persamaan elips bentuk umum
𝑥2 + 4𝑦2 = 16
16
𝑥2 𝑦 2
+ =1
16 4
 Cari gradien dari persamaan garis yang diketahui
𝑥 + 2𝑦 − 5 = 0
2𝑦 = 5 − 𝑥
5−𝑥
𝑦=
2
5 1
𝑦= − 𝑥
2 2
 Maka diperoleh gradien yaitu − 12

 setelah itu cari gradien garis akibat garis yang tegak lurus
𝑚1 . 𝑚2 = −1
1
− . 𝑚2 = −1
2
𝑚2 = 2
 Maka persamaan garis singgung elips adalah

𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
𝑦 = 2𝑥 ± √(16)(4) + 4
𝑦 = 2𝑥 ± √(16)(4) + 4

𝑦 = 2𝑥 ± √68
∴ Jadi persamaan garis singgung elips 𝑥2 + 4𝑦2 = 16 yang tegak lurus dengan garis 𝑥 +

2𝑦 − 5 = 0 adalah 𝑦 = 2𝑥 ± √68

2. Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis singgung pada elips 2𝑥2 + 4𝑦2 =
16 di titik A(6,1)
Penyelesaian:
 Ubah persamaan elips 2𝑥2 + 4𝑦2 = 16 ke persamaan bentuk umum maka diperoleh
𝑥2 𝑦 2
+ =1
8 4
 Setelah itu substitusi titik A(6,1)
𝑥1 𝑥 𝑦 1 𝑦
+ =1
8 4

17
6𝑥 𝑦
+ =1
8 4
6𝑥 𝑦
+ =1
8 4
24𝑥 + 8𝑦 = 32
∴ Jadi persamaan garis yang tegak lurus dengan garis singgung pada elips2𝑥2 + 4𝑦2 = 16
di titik A(6,1) adalah 24𝑥 + 8𝑦 = 32

Dalil-dalil Persamaan Elips

Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari modul ini, Pembaca diharapkan dapat menentukan
dan membuktikan dalil-dalil Apollonius pada elips.

Terdapat dua macam dalil yang dikemukakan oleh seorang yang bernama Apolonius. Ia
memberikan nama dalil tersebut sebagai dalil 1 dan 2 Apolonius. Berikut adalah pernyataan dari
dalil 1 dan dua apolonius.

Dalil 1: Jumlah kuadrat dari dua garis tengah sekawan sama dengan jumlah kuadrat sumbu-
sumbunya.

Dalil 2: Luas jajaran genjang yang mengelilingi elips yang sisi-sisinya sejajar dengan garis –
garis tengah sekawan sama dengan luas persegi panjang yang sisi-sisinya sejajar dengan
sumbu-sumbu elips

Pembuktian:
 Dalil 1 Apolonius
 Misalkan: 𝑃1 (𝑥1 , 𝑦1 ) dan 𝑄1 (−𝑥1 , −𝑦1 ) adalah ujung-ujung garis tengah. Maka
persamaan garis singgungnya adalah
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
+ =1
𝑎2 𝑏2
𝑥1 𝑥𝑏2 + 𝑦1 𝑦𝑎2
=1
𝑎2 𝑏2
𝑥1 𝑥𝑏2 + 𝑦1 𝑦𝑎2 = 𝑎2 𝑏2
𝑦1 𝑦𝑎2 = 𝑎2 𝑏2 − 𝑥1 𝑥𝑏2
18
𝑎2 𝑏2 − 𝑥1 𝑥𝑏2
𝑦=
𝑦1 𝑎2
−𝑏2 𝑥1
sehingga gradiennya 𝑚1 = 𝑎2 𝑦1
𝑦1
𝑚2 =
𝑥1
−𝑏2 𝑥1 𝑦1
𝑚1 . 𝑚2 = 2 .
𝑎 𝑦 1 𝑥1
Catatan:
2
𝑚1 . 𝑚2 = −𝑏
𝑎2
(garis singgung di 𝑃1 sejajar dengan garis tengah yang sekawan dengan 𝑃1 𝑄1 ).

 Misalkan 𝑃2 𝑄2 , garis tengah yang sekawan dengan 𝑃1 𝑄1 maka persamaan garis 𝑃2 𝑄2


adalah
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
+ =0
𝑎2 𝑏2
 Maka koordinat 𝑃2 𝑑𝑎𝑛 𝑄2 merupakan titik potong garis 𝑃2 𝑄2 dengan elips
𝑥1 𝑥 𝑦 1 𝑦
+ 2 =0
𝑎2 𝑏
𝑥1 . 𝑥 𝑦 1 . 𝑦
+ =0
𝑎. 𝑎 𝑏. 𝑏
𝑦1 . 𝑦 𝑥 𝑥
= − 12
𝑏. 𝑏 𝑎
𝑥1 𝑥
𝑦 − 𝑎2
= 𝑦
𝑏 1
𝑏
𝑦 𝑥 𝑥 𝑏
= − 12 .
𝑏 𝑎 𝑦1
𝑦 𝑥 𝑥𝑏
= − 12
𝑏 𝑎 𝑦1
 Subtitusi nilai 𝑦𝑏 ke persamaan elips sehingga diperoleh:

𝑥2 −𝑥 𝑥𝑏
2
+ ( 21 )2 = 1
𝑎 𝑎 𝑦1
2 2 2
𝑥2 𝑥 𝑏 𝑥1
+ =1
𝑎2 𝑎4 𝑦1 2

19
2 2
𝑥2 𝑥2 𝑏 𝑥1
+ . =1
𝑎2 𝑎2 𝑎2 𝑦1 2
2
𝑏2 𝑥1 𝑥2
1+ =1
𝑎2 𝑦1 2 𝑎2
2
𝑎2 𝑦1 2 𝑏2 𝑥1 𝑥2
+ =1
𝑎2 𝑦1 2 𝑎2 𝑦1 2 𝑎2
2
𝑎2 𝑦1 2 + 𝑏2 𝑥1 𝑥2
=1
𝑎2 𝑦1 2 𝑎2

 Karena 𝑃1 (𝑥1 , 𝑦1 ) terletak pada elips, maka 𝑥1 2 𝑏2 + 𝑎2 𝑦1 2 = 𝑎2 𝑏2 sehingga diperoleh:


𝑎2 𝑏2 𝑥2
=1
𝑎2 𝑦1 2 𝑎2
𝑏2 𝑥2
=1
𝑦1 2 𝑎2
𝑏2 𝑥2
=1
𝑦1 2 𝑎2
𝑏2 𝑥2 = 𝑦1 2 𝑎2

2 𝑦1 2 𝑎2
𝑥 =
𝑏2
𝑎
𝑥 = ± 𝑦1
𝑏
 Sehingga 𝑦1,2 = ± 𝑎𝑏 𝑥1

 Misalkan 𝑂𝑃1 = 𝑎1 dan 𝑂𝑃2 = 𝑏1 , maka


𝑎2 𝑏2
𝑎1 2 + 𝑏1 2 = 𝑥1 2 + 𝑦1 2 + ( 2 𝑦1 2 + 2 𝑥1 2 )
𝑏 𝑎
𝑏2 2 𝑎2 2
= 𝑥1 2 + 𝑥 1 + 𝑦 1
2
+ 𝑦1
𝑎2 𝑏2
𝑏2 2 𝑎2 2
= 1+ 𝑥 1 + (1 + )𝑦1
𝑎2 𝑏2
𝑎2 𝑏2 2 𝑏2 𝑎2
= + 𝑥 1 + + 𝑦1 2
𝑎2 𝑎2 𝑏2 𝑏2
𝑎2 + 𝑏2 2 𝑎2 + 𝑏2
= 𝑥 1 + 𝑦1 2
𝑎2 𝑏2

20
2 𝑥1 2 𝑦 1 2
2
= 𝑎 +𝑏 ( 2 + 2)
𝑎 𝑏
= 𝑎2 + 𝑏2 (1)
= 𝑎2 + 𝑏2
∴ Terbukti bahwa jumlah kuadrat dari dua garis tengah sekawan sama dengan jumlah kuadrat
sumbu-sumbunya.

 Dalil Dua Apolonius


 Perhatikan gambar di bawah ini.

 Perhatikan jajaran genjang 𝑂𝑃1 𝐴𝑃2 .


𝐿𝑢𝑎𝑠 = 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
= 𝑎1 𝑏1 sin 𝛾
 Perhatikan bahwa 𝛾 = 𝛽 − 𝛼, maka sin 𝛾 = sin(𝛽 − 𝛼). Pertama, kita akan mencari sin 𝛽
dan cos 𝛽
sin 𝛽 = sin (180 − 𝜃)
= sin 𝜃
𝑦
= 1
𝑏1
cos 𝛽 = cos (180 − 𝜃)
= − cos 𝜃
𝑥2
= − −
𝑏1
𝑥2
=
𝑏1

21
 Kedua, kita mencari sin 𝛼 dan cos 𝛼
𝑦1
sin 𝛼 =
𝑎1
𝑥
cos 𝛼 = 1
𝑎1
 Kemudian kita akan mencari sin 𝛾 ∶
sin 𝛾 = sin(𝛽 − 𝛼)
= sin 𝛽 cos 𝛼 − cos 𝛽 sin 𝛼
𝑦 𝑥 𝑥 𝑦
= 1. 1− 2. 1
𝑏1 𝑎1 𝑏1 𝑎1
𝑥 𝑦 − 𝑥2 𝑦 1
= 1 1
𝑎1 𝑏1
 Maka diperoleh, luas jajaran genjang 𝑂𝑃1 𝐴𝑃2 = 𝑎1 𝑏1 sin 𝛾
𝑥 𝑦 − 𝑥2 𝑦 1
= 𝑎1 𝑏1 1 1
𝑎1 𝑏1
= 𝑥1 𝑦 1 − 𝑥2 𝑦 1
𝑏 𝑎
= 𝑥1 𝑥1 − − 𝑦 1 𝑦 1
𝑎 𝑏
𝑏 𝑎
= 𝑥1 2 + 𝑦 1 2
𝑎 𝑏
𝑥1 2 𝑦1 2
= 𝑎𝑏 +
𝑎2 𝑏2
= 𝑎𝑏
 Maka, luas jajaran genjang ABCD = 4. Luas jajajaran genjang 𝑂𝑃1 𝐴𝑃2
= 4𝑎𝑏
 Luas persegi panjang = 2𝑎 . 2𝑏 = 4𝑎𝑏

∴ Terbukti bahwa luas jajaran genjang yang mengelilingi elips yang sisi-sisinya sejajar dengan
garis – garis tengah sekawan sama dengan luas persegi panjang yang sisi-sisinya sejajar dengan
sumbu-sumbu elips

22
Rangkuman
 Sifat Utama Garis singgung di suatu titik pada elips membagi dua sama
besar sudut antara garis yang melalui titik itu dengan titik api yang satu dan garis
yang melalui titik tersebut dengan titik api lainnya.
 Tiga kriteria garis kutub elips dilihat dari letak titik T:
1. Jika T di luar elips maka garis kutub menjadi tali busur singgung.
2. Jika T pada elips maka garis kutub menjadi garis singgung.
3. Jika T di dalam elips maka garis kutub tidak memotong elips.
 Sifat Garis Kutub pada elips
1. Jika titik Q terletak pada garis kutub p dan titik P maka garis kutub q dari Q
melalui P.
2. Jika satu titik P menjalani suatu garis q, maka garis kutub dari titik P berputar
pada Q yaitu kutub dari garis q.
 Kedududkan Titik-titik potong pada garis-garis singgung elips
1. Kedudukan titik-titik tengah tali busur-tali busur yang sejajar garis 𝑦 = 𝑚𝑥
akan membentuk sebuah garis yang disebut sebagai garis tengah elips
2. Kedudukan titik-titik potong dari garis-garis singgung yang saling tegak

lurus adalah berbentuk lingkaran yang berjari-jari √𝑎2 + 𝑏2 . Lingkaran


tersebut disebut sebagai Lingkaran Orthopis atau Lingkaran Monge
3. Kedudukan titik-titik potong garis singgung pada elips dengan garis yang
tegak lurus pada garis singgung tersebut dan melalui titik-titik api berbentuk
sebuah lingkaran dengan pusat O (0,0) dan berjari-jari 𝑎. Lingkaran ini
disebut lingkaran titik kaki.
 Dalil- Dalil Apolonius
Dalil 1: Jumlah kuadrat dari dua garis tengah sekawan sama dengan jumlah
kuadrat sumbu-sumbunya.
Dalil 2: Luas jajaran genjang yang mengelilingi elips yang sisi-sisinya
sejajar dengan garis – garis tengah sekawan sama dengan luas persegi
panjang yang sisi-sisinya sejajar dengan sumbu-sumbu elips

23
UJI KOMPETENSI
A. Pilihan Ganda
1. Dari titik A (3, 3.2) dibuat garis singgung yang menyinggung elips dengan persamaan elips
𝑥2 𝑦2
25
+ 16
= 1. Besar sudut 𝛼 antara garis singgung dengan garis yang melalui titik A dan titik
api dari sebelah kanan elips adalah ….
a. 36,0360
b. 59,00
c. 59,0360
d. 36,590
e. 40°
2 2
2. Tan 𝛼 yang terbentuk antara garis singgung elips 𝑥8 + 𝑦4 = 1 dengan garis yang melalui titik
api adalah – 2. Koordinat titik singgung yang paling sesuai adalah ….
a. (−2, −1)
b. (−√6, −1)
c. (√6 − 1)
d. (−2, √6)
e. (2, √6)
3. Luas jajaran genjang yang dua titik sudutnya merupakan titik-titik api dari elips 𝑥2 + 2𝑦2 −
16 = 0 dan dua titik lainnya berimpit dengan ujung sumbu minor dari elips adalah ….
satuan luas.
a. 12
b. 14
c. 15
d. 16
4. Sebuah kelengkungan berbentuk setengah elips dengan lebar alas 48 meter dan tinggi 20
meter. Berapakah lebar kelengkungan itu pada ketinggian 10 meter dari alas?

a. 12√3
b. 24√3
c. −24√3

24
d. 14√3
e. −12√3
2 2
𝑥 𝑦
5. Tentukan persamaan garis yang tegak lurus dengan garis singgung pada elips 16 + 48 = 1 di
titik A(-2,6)
a. y = 𝑥 ± 8
b. 𝑦 = 𝑥 ± 4
c. 𝑦 = 𝑥 ± 16
d. 𝑦 = 𝑥 ± 48
e. 𝑦 = 𝑥 ± 6
6. Diketahui elips dengan persamaan 9𝑥2 + 25𝑦2 = 225, jarak antar kedua garis arahnya
adalah….
25
a. 8
9
b. 2
25
c. 2
8
d. 25
2
e. 25
7. Persamaan elips yang memiliki fokus (0,2) dan direkris 4 adalah….
2
𝑥2
a. 8
+ 𝑦4 = 1
2
𝑥2
b. 8
+ 𝑦2 = 1
2
𝑥2
c. 4
+ 𝑦8 = 1
2
𝑥2
d. 2
+ 𝑦8 = 1
𝑥2 𝑦2
e. 16
+ 4
=1
2 2
x
8. Tentukan persamaan garis singgung pada elips 16 + 𝑦8 = 1 ditik A (3,1)
a. 𝑦 = 8 – 32 𝑥
3
b. 𝑦 = 8 + 2
𝑥

c. 𝑦 = 8 – 34 𝑥

d. 𝑦 = 16 – 32 𝑥

25
3
e. 𝑦 = 8 + 2
𝑥
𝑥2 𝑦2
9. Diketahui persamaan elips 81
+ 72
= 1, dibuat garis yang melalui titik titik fokus dari
sebelah kanan elips yang sejajar dengan sumbu y. Persamaan garis yang tegak lurus
dengan garis melalui titik fokus tersebut yang sejajar dengan sumbu y adalah ….
a. 𝑦 = −8 dan 𝑦 = 8
b. 𝑦 = −8𝑥 dan 𝑦 = 8𝑥
c. 𝑦 = −16𝑥 + 2 dan 𝑦 = 8
d. 𝑦 = 12𝑥 dan 𝑦 = 8
2
𝑥2 𝑦
10. Persamaan Tali busur elips 49
+ 25 = 1 yang dibagi dua sama panjang oleh titik 𝐴(2, 2)
adalah:
a. 98𝑦 + 50𝑥 = 296
b. 98𝑦 − 50𝑥 = 296
c. −98𝑦 + 50𝑥 = 296
d. −98𝑦 − 50𝑥 = 296
e. 98𝑦 + 50𝑥 = −296
𝑋2 𝑌2
11. Tentukan persamaan tali busur ellips 32
+ 24 = 1 sehingga titik ( 2,3 ) merupakan titik
tengah tali busur itu
a. 𝑦 = − 12 𝑥 + 2

b. 𝑦 = − 13 𝑥 + 4

c. 𝑦 = − 14 𝑥 + 5

d. 𝑦 = − 15 𝑥 + 3

e. 𝑦 = − 16 𝑥 + 1
12. Tentukanlah jari-jari lingkaran monge yang memiliki persamaan elips dengan titik pusat
(0,0), titik fokus (10,0) dan (-10,0) dengan panjang sumbu mayor 24 adalah
a. √168
b. √178
c. √188
d. √198
e. √208

26
( x  2) 2 ( y  3) 2
13. Persamaan garis singgung ellips + = 1 yang tegak lurus garis 2x + 3y –
25 16
1 = 0 adalah...
a. 3x – 2y +5
b. 3x +2y + 29
c. -3x -2y - 29
d. 2x +3y +5
e. 2x – 3y - 5
x2 y2
14. Persamaan garis singgung pada elips   1 melalui titik p(2,7), titik singgungnya
100 25
berada pada titik...
a. (8,3) dan (-6,4)
b. (8,3) dan (-6, 13)
c. (8, 58
14
) dan (-6, 4)

d. (8, 58
14
) dan (-6, 13)

e. (8,3) dan (-6, 46


14
)
(𝑥 − 1)2 (0 −2) 2
15. Persamaan garis singgung pada elips, 12
+ 16
= 1 dititik potong nya dengan
sumbu x adalah...
a. 2𝑥 − 𝑦 + 8 = 0
b. 2𝑥 − 𝑦 − 8 = 0
c. 𝑥 − 2𝑦 − 8 = 0
d. 𝑥 − 2𝑦 + 8 = 0
e. 𝑥 + 2𝑦 − 8 = 0

27
B. Essay
2 2
1. 𝑥
Tentukan persamaan garis singgung pada elips 18 + 𝑦8 = 1 yang tegak lurus dengan garis 3𝑥 +

5𝑦 = 25.
2. Suatu elips dengan persamaan 4𝑥2 + 9𝑦2 − 48𝑥 + 72𝑦 + 144 = 0 dan titik A (11, -1,7) pada
elips. Dari titik tersebut dibuat garis dengan titik fokus. Tentukan besar sudut antara garis yang
melalui titik A dengan titik fokus dengan garis singgung elips pada titik A.
3. Tentukan persamaan garis singgung ellips 9x2 + 2y2 – 18x + 4y – 7 = 0 yang melalui titik (0,
2).
2 2
𝑥 𝑦
4. Tentukanlah luas lingkaran titik kaki pada elips yang memiliki fokus 25 + 36 = 1.
2
𝑋2
5. Tentukan luas jajar genjang yang dua titik sudutnya adalah titik-titik api dari ellips 10
+ 𝑦6
dan dua titik lainnya berimpit dengan ujung-ujung sumbu pendek dari ellips.

28
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda

1. ∎ Titik fokus elips : 𝑐 = √𝑎2 − 𝑏2

= √25 − 16
= √9
= ±3
 Kemudian, kita akan mencari tan 𝛼 (dengan menentukan nilai c ambil yang positif
karena diketahui di soal bahwa titik api dari sebelah kanan elips).
𝑏2
tan 𝛼 =
𝑐𝑦1
16
tan 𝛼 =
3 . 3,2
5
tan 𝛼 =
3
5
𝛼 −1 = tan
3
𝛼 = 59,0360

2. ∎ Cari titik fokus elips 𝑐 = √𝑎2 − 𝑏2

= √8 − 4
= √4
= ±2
 Cari nilai 𝑦1

𝑏2
tan 𝛼 =
𝑐𝑦1
4
−2 =
2𝑦1
−4𝑦1 = 4
𝑦1 = −1
 Substitusi nilai 𝑦1 ke persamaan elips
𝑥2 𝑦 2
+ =1
8 4

29
𝑥2 (−1)2
+ =1
8 4
𝑥2 1
+ =1
8 4
4𝑥2 + 8
=1
32
4𝑥2 + 8 = 32
4𝑥2 = 24
𝑥2 = 6
𝑥 = ± √6

Maka koordinat titik singgung adalah (𝑥, 𝑦) = √6, −1

3. ∎ Cari titik fokus elips

𝑥2 + 2𝑦2 − 16 = 0
𝑥2 + 2𝑦2 = 16
𝑥2 𝑦 2
+ =1
16 8
𝑐 = √𝑎2 − 𝑏2
= √16 − 8
= √8
= ±2√2

 Sumbu minor = √𝑏2 = √8 = 2√2


 Kita akan mencari luas jajaran genjang. Perhatikan gambar di bawah ini.
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴𝐵𝐶𝐷 = 4 . 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐴𝑂𝐷
 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐴𝑂𝐷 = 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥2𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

𝑎𝑙𝑎𝑠 = 𝑓𝑜𝑘𝑢𝑠 = 2√2


𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 = 2√2
2√ 2 . 2 √ 2
𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝐴𝑂𝐷 = = 2√4 = 4 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠
2
Maka, 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴𝐵𝐶𝐷 = 4 . 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐴𝑂𝐷 = 4 . 4 = 16

30
4. Pada soal diberikan panjang alas yaitu 48 meter, maka dari yang diketahui bisa ditentukan
1 1
nilai a yaitu 𝑎 = 2
𝑥 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑎𝑙𝑎𝑠 = 2
𝑥 48 = 24

 Nilai b sudah ditentukan yaitu tinggi elips itu yakni 20 meter


2 2
 Persamaan elips adalah 𝑥𝑎2 + 𝑦𝑏2 = 1 sehingga persamaan elips dari nilai a dan b yang sudah
diperoleh di atas
𝑥2 𝑦2
+ =1
(24)2 (20)2
𝑥2 𝑦2
+ =1
576 400
 Akan dicari lebar kelengkungan elips pada ketinggian 10 meter (𝑦 = 10) maka diperoleh:
𝑥2 (10)2
+ =1
576 400
𝑥2 100
+ =1
576 400
5. Substitusi titik A(-2,6) ke persamaan elips yang diberikan, maka diperoleh persamaan
garis singgung sebagai berikut:

𝑥1 𝑥 𝑦 1 𝑦
+ =1
16 48

−2𝑥 6𝑦
+ =1
16 48
−96𝑥 + 96𝑦 = 768
 Cari gradien garis singgung dari persamaan garis singgung yang telah diperoleh
−96𝑥 + 96𝑦 = 768
96𝑦 = 768 + 96𝑥
768 + 96𝑥
𝑦=
96
 maka diperoleh gradient garis singgung adalah 1(𝑚1 = 1)
 Setelah itu cari 𝑚2 dengan cara
𝑚1 . 𝑚2 = −1
1. 𝑚2 = −1
𝑚2 = −1

31
 maka diperoleh 𝑚2 = −1
 Substitusi 𝑚2 = −1 ke persamaan garis singgung elips

𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2
maka diperoleh
𝑦 = 1𝑥 ± √(16)(1) + 48
𝑦 = 𝑥 ± √(16) + 48

𝑦 = 𝑥 ± √64
𝑦=𝑥±8
2 2
𝑥 𝑦
Jadi persamaan garis yang tegak lurus dengan garis singgung pada elips 16 + 48 = 1 di

titik A(-2,6) adalah 𝑦 = 𝑥 ± 8

6. ∎ Cari titik – titik fokus elips: 𝑐 = √𝑎2 − 𝑏2

= √25 − 16
= √9
= ±3
 Persamaan garis yang melalui titik fokus dari sebelah kanan elips(3,0) yang sejajar
dengan sumbu y adalah
𝑥=3
 Perpotongan antara elips dengan garis 𝑥 = 3.
Substitusi𝑥 = 3 ke persamaan elips .
𝑥2 𝑦 2
+ =1
81 72
32 𝑦 2
+ =1
81 72
9 𝑦2
+ =1
81 72
9𝑦2 = 648 − 72
9𝑦2 = 576
576
𝑦=
9
𝑦 = √64
𝑦 = ±8
32
Maka, garis yang tegak lurus dengan garis yang melalui titik fokus dan sejajar
dengan sumbu y adalah 𝑦 = −8 dan 𝑦 = 8
7. 9x2 + 25y2 = 225
Persamaan elipsnya menjadi:
x2 𝑦 2
+ =1
25 9
Dari persamaan diketahui bahwa
a2 = 25, nilai a = 5
b2 = 9, nilai b = 3
c2 = a2 - b2
c2 = 25 – 9 = 16, nilai c = 4
Jarak antar dua garis arah:
2
2 𝑎𝑐 = 2 25
4
, jadi jarak antar dua garis arahnya adalah 25
2
8. Fokus F1 (0,2) dan F2 (0,-2) dan sumbu y sebagai sumbu panjang,
Direkris : 𝑦 = 𝑏𝑒 = 4, nilai b = 4e
Nilai c = 2
c = 𝑒 , nilai be = 2, nilai e = 2𝑏

maka, b = 4e, b = 4. 2𝑏 , b2 = 8
a2 = b2 - c2
a2 = 8 – 4
a2 = 4, nilai a = 2
2 2
Jadi persamaan elipsnya adalah: x4 + 𝑦8 = 1

𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
9. 𝑎2
+ 𝑏2
=1
3𝑥 𝑦
+ =1
16 8
3𝑥 + 2𝑦 = 16
2𝑦 = 16 − 3𝑥
3
𝑦 = 8– 𝑥
2
10. Persamaan garis kutub/polarnya adalah

33
2𝑥 2𝑦
+ =1
49 25
50𝑥 + 98𝑦 = 1.225
50 1.225
𝑦=− 𝑥+
98 98
 Gradien 𝑚1 = − 50
98

 Persamaan garis yang memiliki gradien yang sama dan melalui titik (2,2) adalah:
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )
50
𝑦−2 = − (𝑥 − 2)
98
98(𝑦 − 2) = −50(𝑥 − 2)
98𝑦 − 196 = −50𝑥 + 100
98𝑦 + 50𝑥 = 296
11. Di ketahui a2 = 32
b2 = 24
T (2,3) = XT = 2 = YT = 3
Misalkan tali busur Y = mx + n
2
Y = 𝑎−𝑏
2𝑚 𝑋

−24
32= 32𝑚
96m = -48
m = -1/2
2 2
n = X1 −𝑏𝑎2+𝑎
𝑚2
𝑚

2−24+32+ 14
n= −16

n = −16
−8

n=2
Jadi persamaan tali busur ellips terseut adalah Y = -1/2x + 2

12. Sumbu mayor 2𝑎 = 24


𝑎 = 12
𝑏2 = 𝑎2 − 𝑐 2
𝑏2 = 144 − 100

34
𝑏2 = 22
Persamaan elipsny adalah
𝑥2 𝑦 2
+ =1
144 44
Jari-jari lingkaran mongeny adalah

𝑟 = √𝑎2 + 𝑏2
𝑟 = √144 + 44
𝑟 = √188
13. Misalkan m adalah kemiringan garis singgung yang dicari.
Garis 2x + 3y – 1 = 0 mempunyai kemiringan -23, sedangkan garis singgung yang diminta tegak
lurus dengan di atas, yang berarti perkalian antar kemiringan garis = –1. Jadi
2 3
m.(  ) = –1 atau m = .
3 2
Berdasarkan rumus (4) maka persamaan garis singgung yang dicari adalah :
2
3 3
y+3 = (x – 2)  5 2     4 2
2 2
3 1
y+3 = x–3  289
2 2
3 1
y+3 = x – 3  .17
2 2
 2y + 6 = 3x – 6  17
 3x – 2y – 12  17 =0
Jadi persamaan garis singgung yang dicari adalah 3x – 2y + 5 = 0 dan 3x – 2y – 29 = 0
xx1 yy1 𝑥.2 𝑦.7
14. 2
 2  1 ⟺ 100 + 25 = 1
a b
y = − 14 𝑥 + 25
7
2
X 2 y2 𝑥2 −14𝑥+25
  1 ⟺ 100 + 7
=1
100 25 25

x2 – 2x - 48 = 0 → ( x-8) (x+6) = 0
x = 8 dan x = -6

35
1 25
 untuk x  8 maka y   .8  3
14 7
1
 untuk x  6 maka y    6   25  4
14 7
Maka, titik singgungnya adalah 8,3 dan  6,4 

15. Dicari dahulu titik – titik potongnya dengan sumbu 𝑋 → 𝑌 = 0


(𝑥 − 1)2 (0 − 2)2
+ =1
12 16
(𝑥 − 1)2 1 (𝑥 − 1)2 3
+ =1 → = (𝑥 − 1) = 9
12 4 12 4
𝑥 − 1 = ±3 → x1 = 4. Didapat M (4, 0)
𝑥 − 1 = −3 → x2 = -2 . Didapat N (-2, 0)
Garis singgung di M (4, 0)
( 𝑋1−1) (𝑋−1)
12
+ (𝑦1−2)16(𝑦 – 2) =1
(4−1)(𝑥−1)
12
+ (0−2)(
16
𝑦−2)
=1
(𝑥 − 1) ( 𝑦 − 2)
+ = 2(𝑥 − 1) − (𝑦 − 2) = 8
4 8
2𝑥 − 2 − 𝑦 + 2 = 8
2𝑥 − 𝑦 − 8 = 0
Garis singung di N (-2, 0)
(𝑥1 − 1 )(𝑥 − 1) (𝑦1 − 2)( 𝑦 − 2)
+ =1
12 16
(−2 − 1) (𝑥 − 1) (0 − 2) (𝑦 − 2)
+ =1
12 12
(𝑥 − 1) (𝑦 − 2)
+ = 2(𝑥 − 1) − (𝑦 − 2) = 8
4 8
2𝑥 − 2 − 𝑦 + 2 = 8
2𝑥 − 𝑦 − 8 = 0

B. Essay
1. Cari gradien garis yang diketahui
3𝑥 + 5𝑦 = 25
5𝑦 = 25 − 3𝑥

36
25 − 3𝑥
𝑦=
5
3𝑥
𝑦=5−
5
3𝑥
𝑦=− +5
5
sehingga diperoleh gradien 1 yaitu − 35 (𝑚1 = − 35 )
Karena garis yang diketahui tegak lurus dengan elips maka bisa dicari gradien 2, yaitu dengan
cara 𝑚1 . 𝑚2 = −1 maka diperoleh:
𝑚1 . 𝑚2 = −1
−3
. 𝑚2 = −1
5
−5
𝑚2 = −1 𝑥
3
5
𝑚2 =
3
Misalkan persamaan garis singgung yaitu 𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑎2 𝑚2 + 𝑏2

5 25
𝑦= 𝑥± (18) +8
3 9
5
𝑦 = 𝑥 ± √50 + 8
3
5
𝑦 = 𝑥 ± √58
3
2 2
𝑥
Jadi persamaan garis singgung pada elips 18 + 𝑦8 = 1 yang tegak lurus dengan garis 3𝑥 + 5𝑦 = 25

adalah 𝑦 = 53 𝑥 ± √58
2. Cari titik fokus elips :

4𝑥2 + 9𝑦2 − 48𝑥 + 72𝑦 + 144 = 0


4 𝑥2 − 12𝑥 + 9 𝑦2 + 8𝑦 = −144
4 𝑥2 − 12𝑥 + 36 + 9 𝑦2 + 8𝑦 + 16 = −144 + 144 + 144
4(𝑥 − 6)2 + 9(𝑦 + 4)2 = 144
(𝑥 − 6)2 (𝑦 + 4)2
+ =1
36 16
𝑐 = √𝑎2 − 𝑏2

37
𝑐 = √36 − 16
𝑐 = √20
𝑐 = ±2√5
Karena berpusat pada (𝑝, 𝑞) yaitu (6, −4), maka titik fokus dari elips adalah :

𝐹1 = (𝑝 + 𝑐, 𝑞) = 6 + 2√5, −4

𝐹2 = (𝑝 − 𝑐, 𝑞) = 6 − 2√5, −4

 Cari nilai tan 𝛼


𝑏2
tan 𝛼 =
𝑐𝑦1
16
tan 𝛼 =
(6 + 2√5)(−1,7)
16
tan 𝛼 =
−10,2 − 3,4√5
16
tan 𝛼 =
−17,8
16
𝛼 −1 = tan
−17,8
𝛼 = 41,950

3. Jelas bahwa titik (0, 2) tidak terletak pada ellips tersebut. Dalam hal ini kita tidak bisa
menggunakan persamaan Ax1x + Cy1y + ½ D(x1 + x) + ½ E(y1 + y) + F = 0 secara langsung.
Misalkan (x1, y1) adalah titik singgung dari garis singgung ellips yang melalui (0, 2). Maka
persamaan garis singgung yang dicari dalam bentuk

9x1x + 4y1y – ½18(x1 + x) + ½2(y1 + y) – 7 = 0

 –9x1x + 4y1y – 9x1 – 9x + y1 + y – 7 = 0 (1)

Karena garis singgung melalui titik (0, 2), maka persamaan di atas harus memenuhi koordinat
(0, 2), sehingga

–9x10 + 4y12 – 9x1 – 90 + y1 + 2 – 7 = 0

38
 y1 = x1 + 5/9 (2)

Tetapi titik (x1, y1) berada pada ellips, akibatnya berlaku hubungan

9x12 + 4y12 –18x1 + 2y1 – 7 = 0 (3)

Substitusi persamaan (2) ke (3) diperoleh persamaan kuadrat dalam x1,

1053x2 – 936x – 377 = 0

4 5
yang memberikan penyelesaian untuk x1 =  . Dengan demikian juga diperoleh nilai
9 3

5 4 5 5
y1 = 1  . Jadi koordinat titik-titik singgungnya pada ellips adalah  + ,1+ 
3 9 3 3 

4 5 5
dan  – ,1–  . Selanjutnya dengan persamaan dapat diterapkan pada kasus ini
9 3 3 

untuk mendapatkan persamaan garis singgung yang dicari atau mensubstitusikan nilai-nilai
(x1, y1) ke persamaan 1. Terdapat dua garis singgung yang dicari.

4 5 5
Pertama yang melalui titik  + ,1+  adalah
9 3 3 

5  5   
4
–9  +  x + 4 1   y – 9  4 + 5  – 9x + 1  5  + y – 7 = 0
9 3  
 3  9 3  
 3 

4 8
 (13 + 3 5 )x – (5 + 5 )y + (10 + 5)=0
3 3

4 5 5
Dan kedua yang melalui titik  – ,1–  adalah
 9 3 3 

5  5   
4
–9  –  x + 4 1   y – 9  4 – 5  – 9x + 1  5  + y – 7 = 0
9 
3   
3  9 3   3 
 
4 8
 (13 – 3 5 )x + (5 – 5 )y – (10 – 5)=0
3 3
4. Persamaan Elipsnya adalah:

39
𝑥2 𝑦 2
+ =1
25 36
Rumus Lingkaran titik kaki adalah :

𝑟 = √𝑎
𝑟 = √25
𝑟=5
Luas lingkaran titik kaki adalah
𝐿 = 𝜋𝑟2
= 3.14(5)(5)
= 314 𝑐𝑚2
5. Focus elips

𝑐 = √10 − 6
𝑐 = √4
𝑐=2
Koordinat-koordinat jajar genjang adalah
𝐴 = (0, 2.45)
𝐵 = (0, −2.45)
𝐶 = (−2. 0)
𝐷 = (2, 0)
Luas Jajar genjang adalah :
(𝑑1 ×𝑑2 )
𝐿=
2
4 × 4.9
𝐿=
2
𝐿 = 9.8

40
Daftar Pustaka
Ahmad, K & Jain, P. (1996). Textbook of analytical geometry of two dimensions. New Delhi:
New Age Internasional Publisher.
Burdette, A. (1971). Analytic geometry. California: Academic Press.
Casey, J, (1893). A treatise on the analytical geometry of point, line, circle and conic section.
London: University Press.
Smith, P.F. (1905). Analytic geometry. Boston: Ginn and Company.
Sukirman. (2007). Geometri analitik bidang dan ruang. Jakarta: Universitas Terbuka
Yates, R. (1961). Analytic geometry with calculus. New Jersey: Prentice-Hall.

41

Anda mungkin juga menyukai