Anda di halaman 1dari 8

PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (ALGAE)

Protista mirip tumbuhan yang uniseluler sering disebut fitoplankton, sedangkan protista mirip
tumbuhan multiseluler sering disebut alga. Sama seperti namanya, protista mirip tumbuhan,
baik alga maupun fitoplankton mampu melakukan fotosintesis. Fitoplankton memiliki peranan
penting dalam memberikan oksigen ke atmosfer melalui proses fotosintesis yang dilakukan.

Ciri-ciri Algae diantaranya:

 Bersifat uniseluler atau multiseluler.


 Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari algae mikroskropis dengan ukuran 8 µm hingga
algae makroskropis dengan ukuran 60 m.
 Bentuk tubuh tetap karena adanya dinding sel.
 Algae uniseluler dapat hidup soliter ataupun membentuk koloni.
 Memiliki beberapa jenis klorofil (klorofil a, klorofil b, klorofil c, dan klorofil d) yang
tersimpan dalam kloroplas.
 Memiliki pigmen fotosintetik selain klorofil (xantofil [kuning], fikosianin [biru],
fukosantin [cokelat], fikoeritrin [merah], dan karotenoid).
 Memiliki bentuk kloroplas yang bervariasi (spiral, cakram, jala, mangkung, bulat, dan
lainnya).
 Dapat hidup seperti plankton, neuston, atau bentos.
 Bereproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan
pembentukan spora vegetatif) atau seksual (dengan konjugasi, singami, dan anisogami).

Protista mirip tumbuhan diklasifikasikan ke dalam tujuh filum, yaitu:

1. EUGLENOPHYTA

Filum Euglenophyta merupakan organisme uniseluler yang flagella (bulu cambuk), Bintik mata
yang dapat menangkap cahaya (disebut stigma), dan kloroplas. Beberapa anggota filum
Euglenophyta dapat hidup secara autotrof (menghasilkan makanan sendiri) maupun heteretrof
(memburu makanan). Ketika cahaya cukup, maka mereka akan hidup secara autotrof,
sedangkan ketika cahaya melemah, mereka akan hidup secara heterotrof. Biasanya ditemukan
di perairan dan berkembangbiak dengan cara membelah diri. Euglenophyta merupakan salah
satu protista yang mirip tumbuhan (mampu berfotosintesis) dan juga mirip hewan (dapat
melakukan pergerakan aktif).

2. CHRYSOPHYTA
Chrysophyta (Alga Emas): Filum Chrysophyta merupakan organisme yang anggotanya memiliki
variasi bentuk dan struktur. Alga biasanya berwarna cokelat-keemasan. Habitatnya banyak di
air tawar dan tanah lembab, juga dapat ditemukan di lautan. Pigmen warna yang dominan
terdapat pada tubuh Chrysophyta adalah karoten dan fikosantin sehingga tubuhnya berwarna
cokelat-keemasan. Namun juga dapat memiliki klorofil yang memberikan warna hijau.

3. PYRROPHYTA

Pyrrophyta atau Dinoflagellata (Ganggang Api), Penamaannya ganggang api muncul karena
beberapa ciri anggota protista mirip tumbuhan kelompok ini, contohnya mereka tampak
bersinar ketika malam hari. Beberapa pyrrophyta jumlahnya akan meningkat pesat pada waktu
tertentu, misalnya ketika air hangat dan kaya nutrisi sehingga membuat lautan tampak
berwarna merah kecoktlatan (red tide). Ketika muncul red tide, kondisi air akan miskin oksigen,
juga kadang-kadang menjadi beracun sehingga ketika fenomena ini terjadi banyak makhluk
hidup lain yang mati.

Sebenarnya warna ganggang api dapat beranekaragam, hijau, kuning, cokelat dan lainnya,
warna ini tergantung kepada pigmen yang lebih dominan dalam menyusun tubuhnya. Biasanya
ganggang api memiliki pigmen klorofil a dan c, santofil, dinosatin dan fikobilin. Spesies
dinoglagellata biasanya merupakan organisme uniseluler namun ada juga yang multiseluler.
Ganggang api ini memiliki dua flagellata yang dapat membuat gerakan memutar sehingga
sering juga disebut dinoflagellata (dino = pusaran air). Ganggang api umumnya merupakan
organisme fotoautotrof, tetapi ada juga spesies yang hidup sebagai parasit.

4. PHAEOPHYTA

Phaeophyta (ganggang cokelat) adalah kelompok protista mirip tumbuhan yang memiliki
pigmen dominan berupa karoten, yaitu fukosantin, sehingga memberikan warna cokelat pada
tubuhnya. Penamaan ganggang ini sesuai dengan ciri-cirinya, “phaeophyta” berasal dari
“phaeios” bahasa Yunani yang artinya cokelat. Selain fukosatin, ganggang cokelat juga memiliki
pigmen klorofil a, c, dan santofil.

Anggota dari Phaeophyta yang telah dikenali lebih dari 1000 spesies. Hampir semua ganggang
cokelat hidup di pinggir pantai, mereka kebanyakan merupakan organisme multiseluler yang
berbentuk seperti benang. Struktur phaeophyta sangat mirip dengan tumbuhan seutuhnya
karena memiliki akar, batang dan daun. Reproduksinya secara aseksual dengan membelah diri
menghasilkan zoospora atau secara fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan
menghasilkan gamet jantan dan betina.
5. BACILLARIOPHYTA

Bacillariophyta (Diatom) Filum ini merupakan filum yang memiliki anggota paling banyak
dibandingkan kelompok lain pada protista mirip tumbuhan. Spesiesnya yang telah dikenali
berjumlah sekitar 10.000. Secara umum Bacillariophyta merupakan organisme uniseluler yang
tidak begerak dan hidup sebagai plankton. Diatom dapat berbentuk seperti benang, bulat, atau
segitiga. Diatom memiliki struktur tubuh yang sangat khas, yaitu bagian tubuhnya terdiri atas
kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka), antara kotak dan tutup tersebut terdapat celah yang
disebut rafe. Dinding selnya mengandung pektin dan silikat, apabila organisme ini mati, maka
cangkang tersebut akan membentuk tanah. Diatom memiliki harga jual lumayan karena dapat
dimanfaatkan untuk berbagai hal.

6. RHODOPHYTA

Rhodophyta (Alga Merah) merupakan filum yang memiliki pigmen dominan fikobilin yaitu
fikoeitrin sehingga memberikan warna merah pada tubuhnya, namun rhodophyta juga memiliki
pigmen fikosianin yang memberikan warna biru (tidak dominan). Anggota filum ini yang telah
dikenali berkisar sekitar 4000 spesies yang umumnya merupakan organisme multiseluler.
Kebanyakan rhodophyta hidup di laut, dan sebagian kecil dapat ditemukan di air tawar.
Reproduksinya dapat berlangsung secara aseksual dan seksual. Secara aseksual rhodophyta
dengan membentuk tetraspora. Sedangkan secara seksual langsung dengan gamet jantan dan
betina.

7. CHLOROPHYTA

Chlorophyta (Alga Hijau) Sesuai dengan namanya, Chlorophyta memiliki tubuh berwarna
kehijauan. Pigmen dominan penyusun tubuhnya adalah klorofil, selain itu mereka juga memiliki
sedikit karotin (pigmen kuning). Dalam tubuh alga hijau klorofil berkumpul dalam suatu tempat
yang disebut kloroplas. Bentuk kloroplas pada masing – masing anggotanya bervariasi, ada yang
berbentuk bulat, bentuk spiral, seperti bintang, dan lain-lain. Chlorophyta merupakan
organisme uniseluler yang dapat berkoloni membentuk organisme multiseller sederhana.
Mereka sering ditemukan hidup pada habitat yang berair. Karena memiliki klorofil, alga hijau
merupakan makhluk hidup autotrof yang menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis.
Reproduksi dapat terjadi secara aseksual (melalui pembelahan biner) maupun secara seksual
(melalui Konjugasi).
Protista mirip tumbuhan ini dibagi menjadi 6 filum (kelas) yang dikelompokkan berdasarkan
pigmen dominan yang dimilikinya, di antaranya:

a. Chlorophyta (Alga hijau)

Kelompok yang pertama adalah chlorophyta. Chlorophyta memiliki pigmen klorofil a dan
klorofil b yang lebih dominan dibanding dengan pigmen karoten dan xantofil. Apasih klorofil a
dan klorofil b itu? Kalau klorofil a adalah pigmen yang menghasilkan warna hijau kebiruan pada
tanaman, sedangkan klorofil b adalah pigmen yang menghasilkan warna hijau kekuningan.
Kelompok alga hijau memiliki bentuk kloroplas yang bermacam-macam lho, di antaranya
bintang, mangkuk, dan spiral. Chlorophyta sebagian besar hidup pada perairan air tawar, tapi
dapat juga ditemukan di lingkungan yang lembab seperti tanah atau batang pohon yang
lembab. Contoh chlorophyta antara lain Ulva sp., Spirogyra sp., dsb.

Ulva sp. (sumber : flickr.com)

b. Chrysophyta (Alga emas)

Kelompok
chrysophyta memiliki
pigmen warna dominan
yaitu karoten (cokelat
kuning) dan pigmen
warna lain berupa
klorofil a dan klorofil c.
Klorofil c ini adalah
pigmen yang menghasilkan warna hijau cokelat pada tanaman. Chrysophyta tersusun atas satu
sel atau banyak sel dan memiliki kloroplas berbentuk cakram, pita, atau oval. Kelompok ini
dapat ditemukan di air tawar maupun air laut. Contoh chrysophyta adalah Diatom, Navicula sp.,
Pinnularia sp., dsb.

Diatom (sumber:
sites.google.com)

c. Phaeophyta (Alga
cokelat)

Kelompok alga yang ketiga adalah phaeophyta. Phaeophyta termasuk ke dalam kelompok alga
cokelat karena memiliki pigmen fikosantrin (cokelat) yang lebih dominan serta pigmen klorofil
a, klorofil c, dan karotenoid. Kelompok ini bersifat multiseluler dan sebagian besar dapat
ditemukan di laut, Squad. Contoh phaeophyta antara lain Fucus sp., Turbinaria sp., Laminaria
sp., Sargassum sp., dsb.

Fucus sp (sumber:
flickr.com)
d. Rhodophyta (Alga merah)

Selanjutnya adalah rhodophyta. Rhodophyta memiliki pigmen fikoeritrin (merah) lebih dominan
dibandingkan dengan pigmen karoten, xantofil, dan klorofil. Rhodophyta pada umumnya
bersifat multiseluler dan makroskopis. Kelompok ini dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau
pembuatan kosmetik. Contoh rhodophyta antara lain Eucheuma spinosum, Gracilaria sp.,
Gelidium sp., Erytrophylum sp., Macrocladia sp., dsb.

Glacilaria sp (sumber:

id.wikipedia.org)

e. Pyrrophyta (Alga api)

Pyrrophyta dikatakan sebagai alga api karena dapat memancarkan cahaya sehingga berwarna
merah menyala. Pyrrophyta memiliki pigmen klorofil a dan klorofil c. Kelompok alga ini tersusun
atas satu sel dan bergerak dengan menggunakan dua flagel yang berbentuk cambuk.
Pyrrophyta dapat hidup pada air tawar maupun laut. Contoh dari pyrrophyta adalah
Gymnodinium, Peridinium, Ceratium, dan Gonyaulax
Ceratium lineatum (sumber: nordicmicroalgae.org)

f. Euglenophyta

Kelompok alga yang terakhir adalah euglenophyta. Euglenophyta dikatakan mirip tumbuhan
karena euglenophyta memiliki klorofil a, klorofil b, dan karoten sehingga dapat berfotosintesis.
Sedangkan, dikatakan mirip hewan karena euglenophyta memiliki alat gerak berupa flagel yang
keluar dari selnya. Kelompok ini dapat hidup di daerah perairan. Contoh euglenophyta antara
lain Euglena viridis.
Euglena viridis (sumber: thoughtco.com)

Anda mungkin juga menyukai