Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KALKULUS DASAR I

SISTEM BILANGAN REAL


DOSEN PENGAMPU : Ayi Ahmad Maulana Yusup, M.Pd.

Kelompok 7 :
Achmad Rizki ()
Chandra Fauzan ()
Putri Priska Priatna ()
Muhammad Rizky Basarah ()
Rezky Alfariz ()
Arief Raihan Fabyan ()

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER


PRODI TEKNIK INDUSTRI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah kalkulus
dasar I tentang “Sistem Bilangan Real” dengan baik dan lancar.
Dalam penulisan laporan ini kami merasa masih banyak kekurangan
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi mengingat kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan laporan ini.
Demikian kata pengantar ini kami buat mudah-mudahan laporan ini
bermandfaat bagi pembaca untuk menambah wawan.

Jakarta, 20 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Bilangan Real
2.1.1 Bilangan Irasional
2.1.2 Bilangan Rasional
2.1.2.1 Bilangan Pecahan
2.1.2.2 Bilangan Bulat
2.1.2.2.1 Bilangan Bulat Negatif
2.1.2.2.2 Bilangan Cacah
2.1.2.2.2.1 Bilangan Nol
2.1.2.2.2.2 Bilangan Asli
2.1.2.2.2.2.1 Bilangan Ganjil
2.1.2.2.2.2.2 Bilangan Genap
2.1.2.2.2.2.3 Bilangan Prima
2.1.2.2.2.2.4 Bilangan Komposit
SOAL
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Daftar Pustaka
I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sistem bilangan adalah hal pokok dalam sebuah ilmu matematika, bisa juga
dikatakan sebagai inti dari suatu ilmu matematika itu sendiri. Sistem bilangan ini
terbagi menjadi banyak macamnya, adapun yang kami sajikan dalam makalah ini
adalah mengenai Bilangan Real.
1.2 TUJUAN
Tujuan menyusun makalah :
• Memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah kalkulus
• Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan tentang Bilangan Real
• Menemukan solusi dari suatu permasalahan yang terkait dengan Bilangan
Real.
II
PEMBAHASAN

2.1 SISTEM BILANGAN REAL


Bilangan real adalah sistem bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk
desimal. Bilangan desimal adalah bilangan dengan basis 10, yang terdiri dari
angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Matematikawan mendefinisikan representasi
bilangan real sebagai simbol ℝ.
Setiap bilangan real dapat diidentifikasi sebagai titik pada garis Satuan
panjang Misalnya, bilangan pada penggaris adalah bilangan real karena dapat
dikenali sebagai garis digital pada penggaris.

Macam-macam Bilangan Real


Bilangan Real (R)

Bilangan Irrasional
Bilangan Pecahan
Bilangan Rasional Bilangan Bulat
Bilangan Ganjil
(Q) Negatif
Bilangan Bulat (Z) Bilangan Nol
Bilangan Cacah Bilangan Genap
Bilangan Asli (N)
Bilangan Prima

Bilangan
Komposit
2.1.1 BILANGAN IRRASIONAL
bilangan irasional adalah bilangan real yang tidak bisa dibagi (hasil
baginya tidak pernah berhenti). Dalam hal ini, bilangan irasional tidak bisa
dinyatakan sebagai a/b, dengan a dan b sebagai bilangan bulat dan b tidak sama
dengan nol. Jadi bilangan irasional bukan merupakan bilangan Rasional . Contoh
yang paling populer dari bilangan irasional adalah bilangan π, √2, dan bilangan
𝑒 .

Bilangan π sebetulnya tidak tepat, yaitu kurang lebih 3.14, tetapi


π = 3,1415926535.... atau
π = 3,14159 26535 89793 23846 26433 83279 50288 41971 69399 37510...
Untuk bilangan √2 :

√2 = 1,4142135623730950488016887242096.... atau
√2 = 1,41421 35623 73095 04880 16887 24209 69807 85696 71875 37694 80731
76679 73798..
dan untuk bilangan 𝑒 :
𝑒 = 2,7182818....

2.1.2 BILANGAN RASIONAL (Q)


Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai a/b di
mana a, b bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0. di mana batasan dari
bilangan rasional adalah mulai dari selanga (-∞, ∞).
Bilangan bisa dikatakan dapat dibagi menjadi 2 sekup besar yaitu bilangan
rasional dan bilangan irasional. Bila kita mengatakan bilangan rasional berarti di
dalamnya sudah mencakup bilangan bulat, bilangan asli, bilangan cacah, bilangan
prima dan bilangan-bilangan lain yang menjadi subset dari bilangan rasional.
Contoh bilangan rasional :
𝑎 𝑐
Jika = maka, ad = bc
𝑏 𝑑
𝑎 𝑐 𝑎𝑑+𝑏𝑐
• + =
𝑏 𝑑 𝑏𝑑
𝑎 𝑐 𝑎𝑑−𝑏𝑐
• - =
𝑏 𝑑 𝑏𝑑
𝑎 𝑐 𝑎𝑐
• · =
𝑏 𝑑 𝑏𝑑
𝑎 𝑐 𝑎𝑑
• ÷ =
𝑏 𝑑 𝑏𝑐
𝑎 −𝑎 𝑎
• -( ) = =
𝑏 𝑏 −𝑏
𝑎 𝑏
• ( )-1 = jika a ≠ 0
𝑏 𝑎
1 √𝑎
• =
√𝑎 𝑎
Bilangan rasional dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu bagian pecahan dan
bilangan bulat (Z).

2.1.2.1 BILANGAN PECAHAN


Pecahan, atau disebut fraksi adalah istilah dalam matematika yang
𝑎
memiliki bentuk 𝑏 dimana b ≠ 0. Dalam hal ini a merupakan pembilang dan b
merupakan penyebut. Hakikat transaksi dalam bilangan pecahan adalah
bagaimana cara menyederhanakan pembilang dan penyebut. Penyederhanaan
pembilang dan penyebut akan memudahkan dalam operasi aritmatika sehingga
tidak menghasilkan angka yang terlalu besar tetapi tetap mempunyai nilai yang
sama.
Jenis-jenis pecahan :

• Pecahan desimal adalah sebuah bilangan yang selalu ditandai dengan tanda
koma (,). Bilangan desimal bisa didapat melalui pembagian antara pembilang
dan penyebut suatu pecahan.

1
Contohnya angka 1 adalah pembilang dan angka 2 adalah penyebut. Jika
2
ingin mengubah pecahan tersebut menjadi desimal, maka harus dilakukan
pembagian antara pembilang dan penyebut menjadi 1 : 2 = 0,5 .
• Bilangan Pecahan Biasa merupakan pecahan yang terdiri atas pembilang dan
penyebut dimana pembilang < penyebut.
• Pecahan Campuran merupakan suatu bentuk pecahan yang terdiri dari
bilangan bulat, pembilang dan penyebut. Pecahan campuran adalah
penyederhanaan dari pecahan biasa tidak murni. Yang dimaksud pecahan
biasa tidak murni adalah pecahan yang angka pembilang > penyebut.
20
Contohnya Contohnya , angka 20 merupakan pembilang, angka 4
4
merupakan penyebut. Bisa dilihat pembilangnya lebih besar dari penyebut,
sehingga dapat disederhanakan dengan cara membagi pembilang dengan
penyebutnya.

2.1.2.2 BILANGAN BULAT (Z)

Bilangan bulat adalah kumpulan atau himpunan yang nilainya bulat.


Bilangan bulat sendiri terdiri dari bilangan bulat negatif dan bilangan cacah.
Himpunan bilangan bulat dilambangkan dengan huruf Z. Huruf Z berasal dari
kata Zahlen (bahasa Jerman) yang artinya bilangan.

Contoh bilangan bulat :

{...,-6,-5,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,5,...}

Semakin kecil Semakin besar

2.1.2.2.1 BILANGAN BULAT NEGATIF

Bilangan bulat negatif adalah himpunan bilangan yang bernilai negatif.


Bilangan negatif biasanya memiliki lambang atau simbol minus (-) sebelum
penulisan angkanya.

Contoh bilangan negatif :

{...,-1107,-1108,-1109,-1110,-1111,... dst}

2.1.2.2.2 BILANGAN CACAH


Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu
{0, 1, 2, 3, 4, 5...}, atau himpunan bilangan asli ditambah 0. Bilangan cacah selalu
tidak bertanda negatif. Ciri dari bilangan cacah dikenali pada bilangan-bilangan
yang membentuk himpunan. Himpunan bilangan cacah dapat berupa bilangan
bulat yang tidak negatif atau bilangan asli yang ditambah nol. Selain itu, bilangan
cacah selalu bertanda positif dan umumnya diberi notasi “C“. Bilangan cacah
terdiri dari bilangan nol dan dan bilangan asli.

2.1.2.2.2.1 BILANGAN NOL

Bilangan nol adalah bilangan yang berarti kosong atau tidak ada objek
apapun. Bilangan nol di lambangkan dengan angka 0.

2.1.2.2.2.2 BILANGAN ASLI (N)

Bilangan asli, atau bisa juga disebut bilangan bulat positif, terdiri dari
bilangan 1, 2, 3, dst. Bilangan asli terbagi menjadi bilangan ganjil, bilangan
genap, bilangan prima, dan bilangan komposit.

Sc image :
https://akupintar.id/documents/portlet_file_entry/20143/blog+1+%281%29.png/71041
d64-1d87-da90-4ab9-2c9247f44b19?imagePreview=1

2.1.2.2.2.2.1 BILANGAN GANJIL


Bilangan ganjil adalah bilangan tidak habis di bagi dengan dua.
Contoh bilangan ganjil :
{...,1,3,5,7,...,dst}
Rumus urutan bilangan ganjil n=2n-1
2.1.2.2.2.2.2 BILANGAN GENAP
Bilangan genap adalah bilangan-bilangan yang merupakan kelipatan dari 2
atau bisa habis dibagi 2.
Contoh bilangan genap :
{...,2,4,6,8,10,...dst}
Rumus urutan bilangan genap n=2n
2.1.2.2.2.3 BILANGAN PRIMA
Bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari angka 1, yang
faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. Bilangan 2 dan 3 adalah
bilangan prima, sedangkan 4 bukan bilangan prima karena 4 memiliki faktor
selain 1 dan 4, yakni 2.
11 Contoh bilangan prima :
{2,3,5,7,11,13,17,19,23,29,31}
2.1.2.2.2.4 BILANGAN KOMPOSIT
Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih dari 1 yang bukan
merupakan bilangan prima. Bilangan komposit dapat dinyatakan
sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil perkalian dua bilangan prima atau
lebih.
15 contoh bilangan komposit
{4,6,8,9,10,12,14,15,16,18,20,21,22,24,25}
Atau bisa juga disebut bilangan yang mempunyai faktor lebih dari dua.
SOAL
III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Bilangan real adalah ilangan yang merupakan gabungan dari bilangan
rasional dan bilangan irasional. Dan bilangan rasional dibagi lagi menjadi beberapa
bilangan mulai dari pecahan sampai dengan bilangan komposit.

3.2 DAFTAR PUSTAKA


• https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/bilangan-bulat-pengertian-garis-
bilangan-perbandingan-bilangan-bulat-operasi-bilangan-bulat-dan-contoh-
1
• https://akupintar.id/info-
pintar?p_p_id=com_liferay_blogs_web_portlet_BlogsPortlet&p_p_lifecyc
le=0&p_p_state=normal&p_p_mode=view&p_r_p_tag=bilangan+bulat+n
egatif
• https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/21/151731869/macam-
macam-bilangan-dan-pengertiannya?page=all
• https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/10/062000469/bilangan-
ganjil-dan-genap-jawaban-soal-belajar-dari-rumah-10-september-sd
• https://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_komposit
• https://id.wikipedia.org/wiki/Pecahan
• https://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_prima
• https://id.wikipedia.org/wiki/Paritas_(matematika)
• https://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_asli
• https://www.suara.com/tekno/2021/09/02/123433/bilangan-asli-
pengertian-sejarah-dan-contohnya?page=all
• https://id.wikipedia.org/wiki/Paritas_nol

Anda mungkin juga menyukai