Anda di halaman 1dari 15

MINILAPARATOMI

(Laporan Supervisi)

UNIVERSITAS ANDALAS

Oleh :
dr. Muhammad Zaldy Rasyid Putra
Peserta PPDS OBGIN

Pembimbing :
dr. Pom Harry Satria, SpOG(K)

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)


Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
RSUD Pariaman
2020
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
(PPDS)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

Lembar Pengesahan

Nama : dr. Muhammad Zaldy Rasyid Putra


Semester : II (dua)
Keterampilan : Minilaparatomi

Telah mendapatkan supervisi atas kasus :


Nama Pasien : Ny. Erma Yulianti, 26 tahun
No. Rekam Medik : 17.49.74
Diagnosis Awal : P5A0H4
Diagnosis Akhir : P5A0H4 post Tubektomi Pomeroy ai anak
cukup

Pariaman, 8 September 2020


Mengetahui/Menyetujui Peserta PPDS 0
Pembimbing Obstetri & Ginekologi

( dr. Pom Harry Satria, SpOG(K)) ( dr. Muhammad Zaldy Rasyid Putra )

Mengetahui
KPS PPDS OBGIN
FK UNAND RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG

(Dr. dr. Bobby Indra Utama, SpOG(K))


SUPERVISI MINI LAPAROTOMI

Identitas Pasien

Nama : Ny. Erma Yulianti


Umur : 26 tahun
Tanggal : 08 September 2020

Anamnesis

Seorang pasien wanita umur 26 tahun menjalani kontrasepsi


mantap (kontap) pasca SC di RSUD Pariaman pada tanggal 08
September 2020.

Riwayat Penyakit Sekarang

 Pasien post partum SC


 Pasien sudah mempunyai 5 orang anak dan 1 kali keguguran.
 Riwayat demam (-), keputihan (-) dan trauma (-).

Riwayat Penyakit Dahulu


 Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru-paru, hati, ginjal,
Diabetes Mellitus dan Hipertensi
 Riwayat alergi disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


 Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan.,
menular dan kejiwaan
Riwayat Perkawinan : 1x tahun 2011
Riwayat Kehamilan/Abortus/Persalinan : 5/1/5
1. Tahun 2012, perempuan, 3000 gr, cukup bulan, spontan, bidan,
hidup.
2. Tahun 2014, laki-laki, 3000 gr, cukup bulan, spontan, bidan, hidup.
3. Tahun 2016, laki-laki. 2900 gr, cukup bulan, spontan, bidan, hidup
4. Tahun 2017, perempuan, 3000 gr, cukup bulan, spontan, di bidan,
hidup
5. Tahun 2019, Abortus usia kehamilan 8 minggu, abortus spontan
6. Tahun 2020, perempuan, 3000 gr, cukup bulan, spontan, di RSUD
Pariaman, hidup

Riwayat Kontrasepsi : tidak ada

Riwayat Imunisasi : tidak ada

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Komposmentis Kooperatif
Keadaan Gizi : Baik
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 84 x / menit
Frekuensi Nafas : 20 x / menit
Suhu : 36,8 oC
Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
Leher : JVP 5-2 cm H2O, Kelenjar tiroid tidak membesar
Thorak : Jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen : Status Obstetrikus
Genitalia : Status Obstetrikus
Ekstremitas : Edema -/-, Reflek Fisiologis +/+, Reflek Patologis -/-
Status Obstetrikus
Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak membuncit
Palpasi : FUT tak teraba.
NT (-), NL (-), DM (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal

Genitalia :

I : Vulva/Uretra tenang, perdarahan pervaginam (-).

Diagnosa
P5A0H4

Sikap
Persiapan pre-OP
Puasakan
Pemeriksaan darah rutin

Rencana
Kontap
Tanggal 8 September 2020

Jam 12.30 WIB : Dilakukan minilaparotomi (Tubektomi Pomeroy)


Jam 13.00 WIB : Selesai dilakukan minilaparotomi (Tubektomi
Pomeroy pada kedua tuba)

Keadaan pasien post operasi :


KU Kes TD Nd Nf T
Baik CMC 120/80 82 18 36,7

Diagnosa
P5A0H4 post sterilisasi Tubektomi Pomeroy hari I
Ibu dalam perawatan

Perawatan pasien post operasi


 Pasien tidur dengan kepala ditinggikan dengan 1 bantal (12 jam)
 Kontrol keadaan umum, vital sign, perdarahan pervaginam, nyeri
perut
 Boleh makan dan minum jika Bising usus (+)
 Terapi
 Amoxicillin tab 3 x 500 mg
 As Mefenamat tab 3 x 500 mg
 SF 1x1 tab
 Vit C 1x1 tab
LAPORAN OPERASI MINI LAPAROTOMI

Tanggal 08 September 2020, jam 12.30 WIB

 Pasien tidur telentang diatas meja operasi dalam anestesi spinal.


 Dilakukan tindakan aseptik untuk membersihkan lapangan operasi
dengan larutan betadin 10 % di daerah abdominalis.
 Daerah operasi diperkecil dengan menutupkan duk steril.
 Dilakukan insisi kulit secara transversal pada 2 cm di atas simphisis
pubis, sepanjang  2 cm. Insisi dilanjutkan ke lapisan subkutis.
 Fascia M.Rektus Abdominis diidentifikasi dan dibuka secara tajam
yang dimulai dengan membuat sayatan pada bagian tengahnya,
kemudian insisi diperlebar ke arah kiri dan kanan dengan gunting,
ketika menggunting ke arah kiri sisi yang pertama dipegang dengan
pinset chirurgis oleh operator yang lain oleh asisten, ketika
menggunting ke kanan fascia diangkat ke atas dengan
menggunakan pinset anatomis yang dimasukkan diantara fascia
dan peritonium secara hati-hati.
 M. rektus Abdominis kiri dan kanan dipisahkan secara tumpul
dengan tangkai skalpel kemudian diperlebar dengan 2 jari telunjuk
operator.
 Peritonium parietal diidentifikasi, dan dibuka secara tumpul,
diperlebar ke arah kiri dan kanan dengan kedua jari telunjuk.
 Setelah peritonium dibuka tampak uterus sesuai palpasi dari luar.
 Tuba kiri diidentifikasi dengan mencari fimbriae, kemudian
dilakukan Tubektomi secara Pomeroy. Tuba dijepit dengan klem
Babcock pada daerah yang avaskuler. Kemudian tuba diikat
menggunakan silk no.2.0. dan chromic catgut no. 1 pada bagian
bawahnya. Setelah itu bagian ujung tuba yang terikat dijepit dengan
klem dan dipotong dengan menggunakan gunting.
 Hal yang sama juga dilakukan pada tuba kanan.
 Setelah diyakini tidak ada perdarahan, peritonium dijahit jelujur
dengan kromik cat gut no 1. M. rektus Abdominis dijahit satu-satu
dengan kromik cat gut no 1. Fascia M. rektus abdominis dijahit
jelujur dengan kromik cat gut no.1. Subkutis dijahit satu-satu
dengan khromik cat gut no 2.0. Kulit dijahit subkutikuler dengan
vicryl rapide no.3.0.

 Keadaan post operasi :

KU Kes TD Nd Nf T
Sdg CMC 110/70 84 20 36,8

Supervisor Operator

dr. Pom Harry Satria, SpOG(K) dr. Muhammad Zaldy Rasyid


Putra
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
OBSTETRI & GINEKOLOGI
FK. UNAND / RSUP PARIAMAN

Laporan Operasi Mandiri

Nama : dr. Muhammad Zaldy Rasyid Putra


Semester : II (Patologi I)

Akan menjalani bimbingan operasi kasus :


Nama : Ny. Erma Yulianti
Umur : 26 tahun
Ruang Rawat : KR Kebidanan RSUD Pariaman
Diagnosa Pre Op : P5A0H54
Rencana Operasi : Mini laparotomi
Tanggal : 08 September 2020

Dengan pembimbing operasi (Konsulen) :


Nama : dr. Pom Harry Satria, SpOG(K)

Pariaman, 08 September 2020

Mengetahui / Menyetujui Peserta PPDS Obstetri &


Konsulen Ginekologi

(dr. Pom Harry Satria, SpOG(K)) (dr. M. Zaldy Rasyid Putra)


PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
OBSTETRI & GINEKOLOGI
FK. UNAND / RSUD PARIAMAN

Laporan Hasil Bimbingan Operasi

Nama : dr. Muhammad Zaldy Rasyid Putra


Semester : II (Patologi I)

Telah melakukan bimbingan operasi :

Pada Tanggal : 8 September 2020


Nama : Ny. Erma Yulianti
Umur : 26 tahun
Ruang Rawat : KR Kebidanan RSUD Pariaman
Diagnosa Pre Op : P5A0H4
Diagnosa Post Op : P5A0H4 Post Tubektomi Pomeroy

Hasil Penilaian
1. Pemeriksaan Pre OP : ……………………………………………….
2. Teori : ……………………………………………….
3. Teknik Operasi : ……………………………………………….
4. Perawatan Post OP : ……………………………………………….

Pariaman, 08 September 2020


Mengetahui / Menyetujui
Konsulen

dr. Pom Harry Satria, SpOG(K)


PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
OBSTETRI & GINEKOLOGI
FK. UNAND / RSUD PARIAMAN

Formulir Bimbingan Operasi

Nama : dr. Muhammad Zaldy Rasyid Putra


Semester : II (Patologi I)
Akan menjalani bimbingan operasi kasus :
Nama : Ny. Erma Yulianti
Umur : 26 tahun
Ruang Rawat : KR Kebidanan RSUD Pariaman
Diagnosa Pre Op : P5A0H4
Rencana operasi : Minilaparatomi
Tanggal : 8 September 2020

Dengan pembimbing supervisi :


Nama : dr. Pom Harry Satria, SpOG(K)

Diketahui Pariaman, 8 September 2020


Pembimbing Supervisi Peserta PPDS OBGIN

(dr. Pom Harry Satria, SpOG(K) ) (dr. Muhammad Zaldy Rasyid


Putra)
DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN
KONTRASEPSI MANTAP WANITA
(TUBEKTOMI)

Hari / Tanggal : Sabtu, 8 September 2020


Pembimbing : dr. Pom Harry Satria, SpOG(K)

Cakap tidak cakap

Nama Peserta : Muhammad Zaldy Rasyid Putra Semester : 2 ( dua )


Nama pasien : Ny. Erma Yulianti Umur : 26 tahun No MR : 17.49.74

LANGKAH-LANGKAH (PROSEDUR) TUBEKTOMI/ KASUS


MINILAPAROTOMI INTERVAL

Konseling Prabedah 0 1 2 3
1 Kenalkan diri anda dan sapa klien dengan hangat
2 Tanyakan kepada klien jumlah anak dan riwayat
obstetrinya
3 Telaah catatan medik untuk kemungkinan kontra indikasi
4 Jelaskan tentang teknik operasi, anestesi lokal dan
kemungkinan rasa sakit tidak enak selama operasi
5 Jelaskan bahwa operasi akan berjalan singkat
Persiapan Prabedah
6 Periksa kelengkapan peralatan bedah dan obat anestesi

7 Pasang tensimeter, periksa dan catat tensi, nadi,


pernapasan setiap 15 menit
8 Pasang wing needle

Asepsis dan Antisepsis


9 Pakai pakaian “kamar operasi”, topi, dan masker
10 Cuci dan sikat tangan dengan larutan antiseptic selama
3 menit
11 Pakai sarung tangan steril atau Desinfeksi Tingkat
Tinggi (DTT)
Persiapan Lapangan Operasi dan Penentuan Tempat
Insisi
12 Dilakukan anestesi secara TIVA
13 Tentukan tempat insisi pada dinding perut secara
melintang tepat 2 jari dibawah umbilicus
14 Lakukan tindakan asepsis (betadin atau jodium alcohol)
pada tempat insisi dengan gerakan melingkar dari
tengah ke arah luar, tutup dengan kain steril berlubang
di tengah
Membuka Dinding Abdomen
15 Lakukan insisi melintang pada kulit dan jaringan
subkutan sepanjang 3 cm pada tempat yang telah
ditentukan (gunakan perut pisau/posisi pisau horizontal)
16 Pisahkan jaringan subkutan secara tumpul (dengan
retractor) sampai terlihat fasia
17 Jepit fasia (dengan kocher) pada 2 tempat dalam arah
vertikal dengan jarak 2 cm, lakukan insisi dalam arah
horizontal, perlebar ke kiri dan ke kanan
18 Pisahkan jaringan otot secara tumpul pada garis tengah
dengan jari telunjuk atau klem arteri sehingga tampak
peritoneum dan lakukan infiltrasi anestesi lokal 3 cc
sambil menarik jarum
19 Jepit peritoneum dengan 2 klem, transiluminasi untuk
identifikasi, sisihkan omentum dan usus dari peritoneum
dengan menggunakan sisi luar gunting (bagian tumpul)
20 Gunting peritoneum ke arah vertikal 2 cm ke atas dan 1
cm ke bawah (sampai batas peritoneum-vesika urinaria)
21 Masukkan 2 buah bak (retraktor) pada tempat insisi
peritoneum dan regangkan untuk menampakkan uterus
pada lapangan operasi
22 Bila omentum atau usus menghalangi lapang pandang,
gunakan kassa gulung, jepit ujung kassa dengan klem
Mencapai Tuba
23 Indentifikasi uterus, kemudian tampakkan salah satu
kornu uteri dan ligamentum rotundum pada lapangan
operasi
24 Jepit tuba dengan pinset atau klem Babcock dan tarik
pelan-pelan keluar melalui lubang insisi sampai terlihat
fimbria
Memotong Tuba (Cara Pomeroy)
25 Jepit tuba pada 1/3 proksimal dengan klem Babcock
(daerah isthmus), angkat sampai tuba melengkung,
tentukan daerah mesosalping tanpa pembuluh darah
26 Tusukkan jarum bulat dengan benang catgut nomor 0
pada jarak 2 cm dari puncak lengkungan dan ikat salah
satu pangkal lengkungan tuba
27 Ikat kedua pangkal lengkungan tuba masing-masing
dengan menggunakan benang silk. Kemudian ikat
secara bersama-sama pangkal lengkungan tersebut di
bawah ikatan silk
28 Potong tuba tepat di atas ikatan benang
29 Periksa perdarahan pada tunggul tuba dan periksa
lumen tuba untuk meyakinkan tuba telah terpotong
30 Potong benang catgut 1 cm dari tuba dan periksa lumen
tuba untuk meyakinkan tuba telah terpotong
31 Lakukan tindakan yang sama pada sisi yang lain
Menutup Dinding Abdomen
32 Periksa rongga abdomen (kemungkinan perdarahan
atau laserasi usus) dan keluarkan kassa gulung
33 Jahit fasia dengan jahitan simpul atau angka 8 memakai
benang chromic catgut nomor 0
34 Jahit subkutis dengan jahitan simpul memakai benang
plain catgut nomor 0
35 Jahit kulit dengan jahitan subkutikuler dengan memakai
benang sutera nomor 0
Tindakan Pascabedah
36 Bersihkan luka insisi dan dinding abdomen sekitarnya
dengan alkohol atau betadin, tutup luka dengan kain
steril dan plester
37 Lepaskan tenakulum dan elevator uterus
38 Periksa tekanan darah, nadi, dan pernapasan
39 Tanyakan pada klien tentang keluhan subjektif
40 Pindahkan klien dari meja operasi ke ruang pulih untuk
pengamatan selama 1 jam
41 Instruksi kepada perawat untuk memeriksa dan
mengamati tensi, nadi, pernapasan dan perdarahan
melalui luka operasi dan vagina
Dekontaminasi
42 Bersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 %,
lepaskan dan biarkan terendam dalam larutan tersebut
selama 10 menit
43 Lepaskan gaun operasi, topi, serta masker dan taruh
pada tempat yang tersedia
44 Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
45 Periksa seluruh peralatan operasi yang telah dipakai,
rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
46 Periksa tabung dan jarum suntik yang telah dipakai,
direndam dalam larutan klorin 0,5 % di tempat terpisah
dari peralatan
47 Periksa kassa, sisa benang dan lain-lain yang telah
terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh telah
dimasukkan dalam plastik tertutup untuk dibuang
Konseling dan Instruksi Pascabedah
48 Tanyakan pada klien bila masih ada hal-hal yang ingin
diketahuinya tentang tubektomi
49 Jelaskan pada klien untuk menjaga agar daerah luka
operasi tetap kering
50 Jelaskan pada klien untuk tidak bersanggama selama 1
minggu
51 Jelaskan pada klien bahwa bila ada keluhan (rasa sakit
atau terjadi perdarahan dari luka operasi atau kemaluan)
segera kembali ke klinik untuk mendapat pertolongan
52 Beritahu klien bila tidak ada keluhan, periksa ulang 1
minggu lagi
53 Klien dipulangkan bila keadaan stabil setelah 4-6 jam

Pariaman, 8 September 2020


Penguji,

dr. Pom Harry Satria, SpOG(K)

Anda mungkin juga menyukai