Anda di halaman 1dari 3

Judul: Penyebab terjadinya perbedaan lama siang dan malam di belahan bumi

Nama : Razan Tenaya Athallah

NPM : 2006586175

Data Publikasi: Fisika Bumi Vol. 1. 2017. Islami, Nur. Kep. Riau: UNRI Press

Peta Konsep:
Lama Siang dan
Malam
Ditentukan
Oleh
Hasil
Mekanisme

Letak
Apotema/Hipotema
bumi
Penyebab

Gerakan Rotasi dan


Revolusi Bumi
Jauh/dekat belahan Diamati
bumi pada dengan
penerangan Menghasilkan
matahari ditentukan
oleh

Posisi equator bumi Revolusi


Posisi pengamat
dengan bidang edar memposisikan
dalam lintang bumi
bumi (sumbu) Adanya Rotasi: letak bumi
Siang dan malam terhadap
matahari

Memiliki
Kutub

Tepat
Saat Musim
Tidak lebih dari Lintang Tengah dingin, siang
hari kurang dari
23.5o ke utara Mengala
12 jam, dan
atau selatan mi sebaliknya.

Lintang tropis 23,5 Variasi rentang


° LU dan 23,5 ° LS waktu siang hari

Khatulistiwa Mengakibatkan
Disesuaikan Oleh
Sumbu Miring yang Ditentukan
cenderung 23.5o dari oleh
tegak lurus 90o
D
Ditentukan
Jumlah sinar Perubahan Musim
Mengalami Matahari oleh
Ditentukan
oleh
Posisi Matahari

Siang hari tepat 12 jam


apapun musimnya

Uraian Singkat Peta Konsep:

1. Rentang waktu siang dan malam suatu daerah ditentukan oleh letak (Apotema) titik
terjauh bumi dengan matahari, atau (Hipotema) adalah titik terdekat bumi dengan
matahari. Posisi ini bergantian sebagai akibat mekanisme rotasi dan revolusi bumi.
Perbedaan posisi Apotema dan Hipotema ini yang akan menyebabkan perbedaan lamanya
waktu siang dan malam di satu daerah dengan daerah lainnya.
2. Posisi Apotema dan Hipotema ini dalam perspektif kita manusia sebagai mahkluk hidup
yang yang menentukan Batasan waktu, bergantung pada posisi pengamat lintang di mana
ia berada. Terbagi dalam empat kategori, yang pertama tepat di garis khatulistiwa (garis
imajiner tengah-tengah planet antara dua kutub dan paralel terhadap poros rotasi planet)
yang mana matahari berada tepat di atas garis ini, sehingga daerah yang dilalui garis
khatulistiwa cenderung apapun musimnya tepat 12 jam tiap siang dan malamnya. Bagi
pengamat yang berada pada daerah lintang tropis (23,5 ° LU dan 23,5 ° LS) mendekati
khatulistiwa, lintang tengah, dan daerah kutub memiliki variasi perbedaan lamanya waktu
siang dan malam yang dapat disesuaikan (dikategorikan) melalui perubahan musim, saat
musim dingin, waktu siang kurang dari 12 jam, saat musim panas, waktu siang lebih dari
12 jam. Daerah tergantung pada setinggi atau serendah apa lintang tempat pengamat
berada terhadap posisi apotema dan hipotema bumi saat perubahan-perubahan musim
tersebut.
3. Ditinjau dari kajian fisikanya, posisi apotema dan hipotema ini ditentukan karena
karakteristik ekuator bumi dengan bidang edar bumi (sumbu) memiliki kemiringan
cenderung 23.5o dari tegak lurus. Sehingga daerah antar kutub utara dan selatan serta
paralel poros rotasi yang ada di dalamnya memiliki porsi panas (energi) matahari yang
berbeda-beda. Khatulistiwa di mana matahari tepat berada di atas kepala, tidak
terpengaruh derajat kemiringan ini, lain halnya dengan daerah lintang lain yang tentu akan
memiliki kecendrungan semisal lebih ke arah utara atau selatan.
4. Perubahan musim yang menjadi pengkategorian lamanya siang dan malam di berbagai
daerah lintas lintang di muka bumi ini, ditentukan oleh jumlah sinar matahari, jumlah ini
ditentukan oleh posisi matahari, sedangkan posisi matahari ditentukan oleh kemiringan
23.5o (Contoh: saat musim panas lebih dekat dengan matahari, bumi dalam posisi
hipotema) dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai