Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK PIROKSEN

Kelompok piroksen :
Ortopiroksen : Klinopiroksen :
 Enstatit  Diopsid
 Hypersthene  Augit
 Pigeonit
 Hedenbergit
 Aegirin – Augit
 Aegirin
 Jadeit
 Spodumen
Enstatit
 MgSiO3
 Tidak berwarna
 Bentuk prismatik
 Kadang menunjukkan tekstur schiller
 Belahan yang // (010) 1 arah, memotong sumbu c 2 arah
 Relief tinggi, n mineral > n balsam
 Birefringence agak lemah, warna interferensi kuning
pucat orde pertama
 Sudut pemadaman lurus
 Orientasi length slow
 Jarang ditemukan kembar
 Sumbu optik 2
 Tanda optik (+)
 Sudut 2V = 58° - 80°
Hypersthene
 (Mg,Fe)SiO3
 Tidak berwarna, hijau pucat, merah pucat
 Pleokroisme lemah dari kehijauan – kemerahan pucat
 Bentuk suhedral prismatik
 Kadang menunjukkan tekstur schiller
 Belahan yang // (010) 1 arah, memotong sumbu c 2 arah
 Relief tinggi, n mineral > n balsam
 Birefringence agak lemah, warna interferensi kuning
sampai merah orde pertama
 Sudut pemadaman lurus
 Orientasi length slow
 Sumbu optik 2
 Tanda optik (-)
 Sudut 2V = 63° - 90°
Diopsid
 Ca(Mg,Fe)(SiO3)2
 Tidak berwarna, hijau pucat – hijau terang
 Bentuk sub hedral, prismatik pendek
 Belahan yang // (110) 1 arah, memotong sumbu c 2 arah
 Relief cukup tinggi, n mineral > n balsam
 Birefringence agak lemah, warna interferensi orde kedua
bagian atas
 Sudut pemadaman c ^ z (-37°) – (-44°)
 Orientasi length slow
 Kembar jamak umum terdapat
 Sumbu optik 2
 Tanda optik (+)
 Sudut 2V = 58° - 60°
Augit
 Ca(Mg,Fe)(SiO3)2 [(Al,Fe) 2O3]
 Hampir tidak berwarna, hijau pucat, coklat keunguan
pucat
 Pleokroisme tidak ada – lemah
 Kadang berzona
 Bentuk prismatik pendek, segi 4 atau segi 8
 Belahan yang memotong sumbu c 2 arah
 Relief tinggi, n mineral > n balsam
 Birefringence menengah, warna interferensi orde kedua
bagian tengah
 Sudut pemadaman c ^ x (-36°) – (-45°)
 Orientasi length fast
 Kadang mempunyai pemadaman bergelombang yang
biasa disebut tekstur haur - glass
 Sumbu optik 2
 Tanda optik (+)
 Sudut 2V = 58° - 62°
Pigeonit
 mCaMg(SiO3)2
n(Mg,Fe)SiO3
 Tidak berwarna, hijau pucat – hijau terang
 Pleokroisme lemah sekali
 Bentuk anhedral
 Belahan yang memotong sumbu c 2 arah
 Relief cukup tinggi, n mineral > n balsam
 Birefringence menengah, warna interferensi orde kedua
bagian bawah – bagian atas
 Sudut pemadaman c ^ z 22° – 45°
 Orientasi length slow
 Kembar jamak umum terdapat
 Sumbu optik 2
 Tanda optik (+)
 Sudut 2V = 0° - 40°
Hedenbergit
 Ca(Fe,Mg)(SiO3)2
 Tidak berwarna – kehijauan
 Bentuk agregat yang kolumnar
 Belahan yang memotong sumbu c 2 arah
 Relief sangat tinggi, n mineral > n balsam
 Birefringence menengah, warna interferensi
ungu orde pertama
 Sudut pemadaman c ^ x 42°
 Orientasi length fast
 Sumbu optik 2
 Tanda optik (+)
 Sudut 2V = 60°
Aegirin – Augit
 Komposisi kimianya antara aegirin dan augit
 Berwarna hijau
 Pleokroisme dari kuning hijau sampai kehijauan
 Bentuk euhedral, prismatik pendek
 Belahan yang memotong sumbu c 2 arah
 Relief tinggi, n mineral > n balsam
 Birefringence agak kuat, warna interferensi orde kedua
bagian tengah
 Sudut pemadaman c ^ x 15° – 38°
 Orientasi length fast
 Sumbu optik 2
 Tanda optik (+) atau (-)
 Sudut 2V = 60°
Aegirin
 NaFe(SiO3)2
 Tidak berwarna, hijau pucat – hijau terang
 Pleokroisme lemah sekali
 Bentuk prisma panjang
 Belahan yang memotong sumbu c 2 arah
 Relief tinggi, n mineral > n balsam
 Birefringence kuat – sangat kuat, warna interferensi orde
kedua atau orde keempat
 Sudut pemadaman c ^ x 2° – 10°
 Orientasi length fast
 Sumbu optik 2
 Tanda optik (-)
 Sudut 2V = 60° - 66°
Jadeit
 NaAl(SiO3)2
 Tidak berwarna - hijau
 Beberapa varietas memiliki pleokroisme
 Bentuk granular - kolumnar
 Belahan yang memotong sumbu c 2 arah
 Relief agak tinggi, n mineral > n balsam
 Birefringence menengah, warna interferensi orde kedua
 Sudut pemadaman c ^ z 30° – 44°
 Orientasi length slow
 Kembar jamak umum terdapat
 Sumbu optik 2
 Tanda optik (+)
 Sudut 2V = 70° - 75°
Spodumen
 LiAl(SiO3)2
 Tidak berwarna, kadang berwarna ungu dan hijau
 Apabila sayatan tebal bisa ada pleokroisme
 Bentuk euhedral yang tabular
 Belahan yang memotong sumbu c 2 arah
 Relief cukup tinggi, n mineral > n balsam
 Birefringence menengah, warna interferensi orde
pertama bagian atas – orde kedua bagian tengah
 Sudut pemadaman c ^ z 23° – 27°
 Orientasi length slow
 Sumbu optik 2
 Tanda optik (+)
 Sudut 2V = 54° - 69°

Anda mungkin juga menyukai