Anda di halaman 1dari 9

NAMA : FATMAWATI

NO. PESERTA : 201699548001


NO. INDUK MAHASISWA : 2008721148
UNIT KERJA : SMP SATAP NEGERI 2 KASIMBAR
MODUL 1 : GEOMETRI

Lk 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri


Judul Modul GEOMETRI
Judul Kegiatan Belajar 1. Geometri Datar
(KB) 2. Geometri Ruang
3. Geometri Transformasi
4. Pembelajaran Geometri
N Butir Respon/Jawaban
o Refleksi
1 Daftar peta KB 1: GEOMETRI DATAR
konsep Mempelajari tentang titik, garis, bidang, Luas, keliling bangun datar dan Lingkaran
(istilah dan
definisi) di
modul ini

Geometri Datar

Luas dan Keliling


Titik, Garis, dan Ruang Segitiga Segiempat Lingkaran
Bangun Datar

Macam-Macam
Pengertian Segitiga Segiempat Luas Bangun Datar Keliling Bangun Datar Pengertian Lingkaran

Garis-Garis Istimewa Luas Persegi Panjang Jari-Jari, Tali Busur,


pada Segitiga dan
daan Diameter
Melukisnya

Keliling dan Luas


Luas Persegi aris Singgung Lingkaran
Segitiga

Sudut Keliling, Sudut


Kekongruenan Segitiga Luas Jajargenjang
Pusat

Luas Belahketupat Luas Daerah Lingkaran

Luas Layang-layang

Luas Trapesium

1. Titik adalah benda geometri dalam pikiran yang tidak memiliki ukuran.

2. Garis adalah kumpulan tak terhingga titik tak kosong


3. Ruas garis adalah sebagian dari suatu garis yang dibatasi oleh dua titik

4. Bidang adalah bagian yang terbentuk dari tiga titik yang tidak kolinear
5. Kolinear adalah tiga buah titik yang dapat dilalui sebuah garis
6. Tidak Kolinear adalah titik- titik yang tidak semuanya pada satu garis
7. Segitiga adalah gabungan dari tiga segmen garis yang titik – titiknya tidak kolinear.

8. Titik sudut adalah pertemuan ujung-ujung ruas garis


9. Garis berat pada segitiga adalah garis yang ditarik dari suatu titik segitiga ke pertengahan
sisi di depannya

10.Garis bagi pada segitiga adalah garis yang membagi suatu sudut pada segitiga menjadi dua
bagian sudut yang sama besar

11. Garis tinggi pada segitiga adalah garis yang ditarik dari satu titik secara tegak lurus ke sisi
depannya atau perpanjangan sisi di depannya

12. Keliling dan Luas segitiga dirumuskan :


C
t
A a B

K = AB + BC + CA
L = ½ .a.t
13. Dua Segitiga kongruen adalah dua buah segitiga yang ketiga sisinya sama dan sebangun.
14. Teorema segitiga yang kongruen:
a. Jika dua buah sisi dan sudut apit sisi itu sama ( S-Sd-S ) (S= Sisi , Sd = Sudut )
b. Jika satu sisi sama dan kedua sudut pada sisi itu sama (Sd-S-Sd )
c. Jika satu sisi sama , sudut pada sisi itu dan sudut dihadapan sisi itu sama (S-Sd-Sd)
d. Jika segitiga itu siku-siku dan sebuah sisi siku – siku dan sisi miringnya sama.
15. Sisi-sisi yang bersesuaian ialah sisi-sisi di hadapan sudut yang sama besar
16. sudut-sudut yang bersesuaian ialah sudut-sudut yang menghadap sisi-sisi yang sama
panjang.
17. segi empat adalah gabungan dari empat ruas garis yang ditentukan oleh empat titik, tiga
titik di antaranya tidak segaris.
a. Jajargenjang adalah suatu segi empat yang sisi sepasang-sepasang sejajar

b. Persegi Panjang adalah suatu jajargenjang yang salah satu sudutnya siku-siku

c. Belah ketupat adalah jajargenjang yang dua sisinya yang berurutan sama panjang.

d. Persegi adalah Jajargenjang yang salah satu sudutnya siku-siku dan semua sisinya sama
panjang

e. Trapesium adalah Segi empat yang dua sisnya sejajar dan sisi yang lain tidak harus
sejajar.

f. Layang – layang adalah segi empat yang memiliki dua pasang sisi berdekatan sama
panjang.

LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR


a. Persegi Panjang
L=pxl
K = 2( p+l)
b. Persegi
L = s2
K = 4s
c. Jajargenjang
L=axt
K = 2(p+l)
d. Belah Ketupat
L = ½( d1 x d2 )
K = 4s
e. Layang – layang
L = ½( d1 x d2 )
K = 2( a+b)
f. Trapesium
L = ½( AB + CD ).t
K = AB+ BC +CD +DA
18. Definisi: Lingkaran adalah garis lengkung(kurva) yang bertemu pada ujungnya dan
merupakan himpunan titik-titik yang jaraknya sama terhadap titik tertentu.
19. Definisi: Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan sebuah titik pada
lingkaran dengan titik pusat lingkaran.
20. Diameter lingkaran adalah garis lurus yang melintasi titik pusat dan menghubungkan dua
titik pada lingkaran tersebut
21. tali busur merupakan ruas garis yang menghubungkan dua titik pada lingkaran.
22. Apotema adalah Ruas garis yang ditarik dari pusat dan tegak lurus tali busur.
23. Busur adalah Sebagian dari lingkaran yang terletak di antara kedua ujung tali busur.
24. Juring adalah daerah yang dibatasi oleh dua jari jari dan busur.
25. Tembereng adalah daerah yang dibatasi oleh tali busur dan busur
26. Definisi: Garis singgung adalah garis yang mempunyai persekutuan dengan lingkaran pada
dua buah titik yang berimpitan. Titik tersebut yang disebut sebagai titik singgung.
27. Definisi: Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari lingkaran. Sudut keliling
ialah sudut yang dibentuk oleh dua tali busur yang berpotongan pada lingkaran. Besarnya
sebuah busur lingkaran adalah besarnya sudut pusat pada busur itu.
28. Teorema
1
Sudut keliling = busurnya
2

29. Luas Lingkaran


22
L = π .r 2 ;( π= atau 3,14 ¿
7
KB 2: GEOMETRI RUANG
mempelajari objek geometri, kedudukan objek dalam ruang, jarak, kesejajaran dan
ketegaklurusan, menentukan objek-objek dalam ruang, dan menentukan jarak dan sudut dalam
ruang.

Hubungan antara Dua


Bidang

Kedudukan Titik, Garis dan Hubungan antara Dua Persekutuan antara 2


Bidang dalam Ruang Buah Garis bidang

Konsep Persekutuan antar Melukis titik tembus garis


Persekutuan antara 2 garis
Objek dalam Ruang pada bidang

Jarak antara 2 titik dalam Persekutuan antara garis


Kesejajaran
ruang dan bidang

Jarak antara titik dan garis Ketegaklurusan


Geometri Ruang

Jarak titik dan bidang

Jarak dalam Ruang

Jarak antara 2 garis sejajar

jarak antara garis dan


bidang

Jarak antara 2 garis


bersilangan

Sudut antara dua garis

Sudut antara garis dan


Sudut dalam Ruang
bidang

Volume bangun Ruang Sudut antara dua bidang

1. Aksioma 1. Melalui dua buah titik hanya dapat dilukis sebuah garis lurus saja.
2. Aksioma 2. Jika swebuah garis lurus dan sebuah bidang datar mempunyai dua titik
peesejutuan, maka garis lurus itu terletak seluruhnya pada bidang datar itu.
3. Aksioma 3. Tiga buah titik sembarang (artinya: ketiga titik itu tidak terletak pada sebuah
garis lurus) selalu dapat dilalui oleh sebuah bidang datar.
4. Teorema 1. Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sembarang
5. Teorema 2. Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik (di luar garis itu)

6. Teorema 3. Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis yang berpotongan.

7. Dalam geometri ruang, hubungan yang mungkin terjadi antara dua bidang adalah kedua
bidang berhimpit, kedua bidang sejajar, kedua bidang berpotongan.
8. Dua buah garis dapat: berpotongan (terletak pada satu bidang), sejajar (terletak pada satu
bidang), atau bersilangan (terletak pada satu bidang).

9. Rusuk adalah Garis persekutuan antara dua bidang.


10. Titik tembus antara garis dan bidang merupakan titik persekutuan antara garis dan bidang.
11. Hubungan antara dua garis dalam ruang terdapat tiga kemungkinan, yakni kedua garis
sejajar, kedua garis berpotongan, atau kedau garis bersilangan.
12. Teorema kesejajaran:
sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar. Jika terdapat 𝑎 dan 𝑏 dengan 𝑎
sejajar 𝑏 (𝑎//𝑏), maka kita dapat mengkontruksi sebuah bidang yang memuat 𝑎 dan 𝑏,
sebut bidang 𝑈.

13. Teorema 4. Jika a//b dan b pada V maka a//V (garis sejajar bidang).

14. Jika (a//c dan b//d), a dan b berpotongan, c dan d berpotongan maka bidang (a,b)// bidang
(c,d).

15. Jika a suatu garis , V suatu bidang, dengan a tegak lurus V, maka a tegak lurus dengan
semua garis yang terletak pada bidang V.
16. jika 𝒈 dan 𝒉 masing-masing merupakan garis dengan 𝒈 dan 𝒉 bersilangan. Untuk
menunjukkan 𝒈 ⊥ 𝒉, , cukup ditunjukkan 𝒈 ⊥ 𝑼, dimana bidang 𝑼 memuat 𝒉.
17. Berdasarkan kedudukan objek dalam ruang , kajian dalam jarak dalam ruang terdiri atas:
jarak antara 2 titik dalam ruang, jarak antara titik dan garis, jarak antar titik dan bidang,
jaraak antara dua garis sejajar, jarak antara garis an bidang, jarak antara dua bidang
sejajar, jarak antara 2 garis bersilangan.

KB 3: GEOMETRI TRANSFORMASI
Pada modul ini dibahas beberapa transformasi geometri, di antaranya translasi (pergeseran),
refleksi (pencerminan), rotasi (perputaran), dan dilatasi (perkalian).
Geometri
Transformasi

Pencerminan Translasi Rotasi Dilatasi Hasil kali transformasi

Pencerminan Rotasi terhadap titik Dilatasi dengan pusat Komposisi


Translasi titik
terhadap sumbu x pusat O(0,0) (0,0) pencerminan

Pencerminan Rotasi terhadap titik Dilatasi dengan pusat


Translasi garis Komposisi dilatasi
terhadap sumbu y pusat P(a,b) (a,b)

Pencerminan
Translasi kurva Komposisi translasi
terhadap garis y = x

Pencerminan
Komposisi rotasi
terhadap garis y =-x

Pencerminan
terhadap titik asal
(0,0)

Pencerminan
terhadap x = h

Pencerminan
terhadap garis y = k

Pencerminan
terhadap titik (m,n)

1. Transformasi geometri pada bidang adalah proses mengubah setiap titik koordinat menjadi
titik koordinat lain pada bidang tertentu. Transformasi geometri merupakan merupakan
fungsi yang injektif (into) sekaligus fungsi surjektif (onto) atau dikenal dengan fungsi yang
bijektif.
2. Pencerminan atau refleksi adalah transformasi yang memindahkan suatu titik dengan
menggunakan sifat benda dan bayangan pada cermin datar. Pada bidang kartesius sumbu-
X, sumbu-Y, garis x = y, x = h, y =k dapat digunakan sebagai sumbu cermin atau garis sumbu.
3. Definisi:
Suatu pencerminan pada sebuah garis s adalah suatu fungsi Ms yang didefinisikan untuk
setiap titik pada bidang sebagai berikut:
(i) Jika P∈s maka Ms (P) = P.

(ii) Jika P∈s maka Ms (P) = P’ sehingga garis s adalah sumbu . PP


´ ’
4. Translasi adalah perpindahan atau pergeseran setiap titik dengan arah dan jarak yang sama

Translasi Segiempat ABCD ke A’B’C’D’


ABCD ke A’B’C’D’
5. Definisi :
Suatu ruas garis berarah adalah sebuah ruas garis yang salah satu ujungnya dinamakan
(titik) pangkal dan ujung yang lain dinamakan (titik) akhir.
6. Definisi :
Suatu padanan G dinamakan suatu translasi atau geseran apabila ada ruas garis berarah
AB sehingga setiap titik P pada bidang menjadi P’ dengan G(P) = P’ dan. ⃗
⃗ PP' ekuivalen ⃗
AB
7. Rotasi atau perputaran pada bidang merupakan suatu transformasi yang memutar setiap
titik pada suatu bidang. Transformasi tersebut memindahkan titik-titik dengan memutar
titik-titik tersebut sejauh 𝜃 terhadap suatu titik pusat rotasi.

8. Dilatasi dapat diartikan sebagai perkalian. Ada juga yang mengartikan dilatasi sebagai
perbanyakan. Dilatasi merupakan suatu transformasi geometri yang mengubah ukuran
suatu bangun tetapi tidak mengubah bentuk bangun yang bersangkutan. Perubahan
bangun tersebut bisa memperkecil atau memperbesar ukuran. Karena itu kadang dilatasi
diartikan juga sebagai perbesaran.

KB 4: PEMBELAJARAN GEOMETRI
Pada modul ini akan dibahas tentang: (1) pentingnya teori belajar pada pembelajaran
geometri, penerapan teori-teori belajar dalam membelajarkan geometri, (2) model
pembelajaran berbasis masalah, (3) merancang pelaksanaan pembelajaran geometri, dan (4)
menilai pelaksanakan pembelajaran geometri.
Pembelajaran
Geometri

Pentingnya Teori
Perangkat
Belajar dalam Model Pembelajaran
Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Masalah
Geometri
Geometri

Mengorientasikan
Teori Bruner Peserta Didik pada Silabus
Masalah

Mengorganisasikan
Tahap Eanktif Peserta Didik untuk RPP
Nelajar

Mengembangkan
Bahan AJar dan
Tahap Ikonik Penyelidikan Individu
Sumber Belajar
atau Kelompok

Mengembangkan dan
Menyajikan Hasil
Tahap Simbolik Media Belajar
Karya dan
Memamerkannya

Analisis dan Evaluasi


Instrumen
Peoses Pemecahan
Penilaiandan Kisi-Kisi
Masalah

Instrumen Pengayaan

Bahan Ajar Remidial


dan Pengayaan

1. Teori Bruner adalah tiga tahapan belajar yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik.
(i) Tahap enaktif, adalah tahapan di mana seseorang atau anak dalam memahami objek-
objek atau dunia masih menggunakan gerak atau aktivitas motorik, misalnya melalui
pegangan, gigitan, sentuhan.
(ii) tahap ikonik, adalah tahapan di mana anak atau individu dalam memahami objek-objek
melalui persepsi statik, misialnya gambar-gambar dan visualisasi verbal.
(iii) Tahap simbolik, adalah tahapan di mana anak atau individu dalam memahami objek
sudah dapat menggunkan simbol-simbol. Pada tahap ini seseorang yang telah memiliki
ide-ide atau gagasan-gagasan dalam berbahasa dan logika.
2. Pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran
yang menggunakan masalah sebagai konteks pembelajaran
3. Tujuan pembelajaran berbasis masalah adalah untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik dalam berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan sekaligus mengembangkan
pengetahuannya.
4. Prinsip utama pembelajaran berbasis masalah adalah penggunaan masalah nyata sebagai
sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, keterampilan
menyelesaikan masalah dan serta mengembangkan pengetahuan.
5. Ciri khas dari model pembelajaran adalah adanya sintak atau tahapan – tahapan atau fase-
fase.
6. Pembelajarn berbasis masalah memiliki sintak : mengorientasikan peserta didik pada
masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, mengembangkan penyelidikan
individu atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan memamerkanya,
dan analisis, evaluasi proses pemecahan masalah
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) didefinisikan sebagai suatu rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan ataupun lebih.
8. kegiatan pembelajaran memiliki tiga tahap, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup

Anda mungkin juga menyukai