Geometri Datar
Macam-Macam
Pengertian Segitiga Segiempat Luas Bangun Datar Keliling Bangun Datar Pengertian Lingkaran
Luas Layang-layang
Luas Trapesium
1. Titik adalah benda geometri dalam pikiran yang tidak memiliki ukuran.
4. Bidang adalah bagian yang terbentuk dari tiga titik yang tidak kolinear
5. Kolinear adalah tiga buah titik yang dapat dilalui sebuah garis
6. Tidak Kolinear adalah titik- titik yang tidak semuanya pada satu garis
7. Segitiga adalah gabungan dari tiga segmen garis yang titik – titiknya tidak kolinear.
10.Garis bagi pada segitiga adalah garis yang membagi suatu sudut pada segitiga menjadi dua
bagian sudut yang sama besar
11. Garis tinggi pada segitiga adalah garis yang ditarik dari satu titik secara tegak lurus ke sisi
depannya atau perpanjangan sisi di depannya
K = AB + BC + CA
L = ½ .a.t
13. Dua Segitiga kongruen adalah dua buah segitiga yang ketiga sisinya sama dan sebangun.
14. Teorema segitiga yang kongruen:
a. Jika dua buah sisi dan sudut apit sisi itu sama ( S-Sd-S ) (S= Sisi , Sd = Sudut )
b. Jika satu sisi sama dan kedua sudut pada sisi itu sama (Sd-S-Sd )
c. Jika satu sisi sama , sudut pada sisi itu dan sudut dihadapan sisi itu sama (S-Sd-Sd)
d. Jika segitiga itu siku-siku dan sebuah sisi siku – siku dan sisi miringnya sama.
15. Sisi-sisi yang bersesuaian ialah sisi-sisi di hadapan sudut yang sama besar
16. sudut-sudut yang bersesuaian ialah sudut-sudut yang menghadap sisi-sisi yang sama
panjang.
17. segi empat adalah gabungan dari empat ruas garis yang ditentukan oleh empat titik, tiga
titik di antaranya tidak segaris.
a. Jajargenjang adalah suatu segi empat yang sisi sepasang-sepasang sejajar
b. Persegi Panjang adalah suatu jajargenjang yang salah satu sudutnya siku-siku
c. Belah ketupat adalah jajargenjang yang dua sisinya yang berurutan sama panjang.
d. Persegi adalah Jajargenjang yang salah satu sudutnya siku-siku dan semua sisinya sama
panjang
e. Trapesium adalah Segi empat yang dua sisnya sejajar dan sisi yang lain tidak harus
sejajar.
f. Layang – layang adalah segi empat yang memiliki dua pasang sisi berdekatan sama
panjang.
1. Aksioma 1. Melalui dua buah titik hanya dapat dilukis sebuah garis lurus saja.
2. Aksioma 2. Jika swebuah garis lurus dan sebuah bidang datar mempunyai dua titik
peesejutuan, maka garis lurus itu terletak seluruhnya pada bidang datar itu.
3. Aksioma 3. Tiga buah titik sembarang (artinya: ketiga titik itu tidak terletak pada sebuah
garis lurus) selalu dapat dilalui oleh sebuah bidang datar.
4. Teorema 1. Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sembarang
5. Teorema 2. Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik (di luar garis itu)
6. Teorema 3. Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis yang berpotongan.
7. Dalam geometri ruang, hubungan yang mungkin terjadi antara dua bidang adalah kedua
bidang berhimpit, kedua bidang sejajar, kedua bidang berpotongan.
8. Dua buah garis dapat: berpotongan (terletak pada satu bidang), sejajar (terletak pada satu
bidang), atau bersilangan (terletak pada satu bidang).
13. Teorema 4. Jika a//b dan b pada V maka a//V (garis sejajar bidang).
14. Jika (a//c dan b//d), a dan b berpotongan, c dan d berpotongan maka bidang (a,b)// bidang
(c,d).
15. Jika a suatu garis , V suatu bidang, dengan a tegak lurus V, maka a tegak lurus dengan
semua garis yang terletak pada bidang V.
16. jika 𝒈 dan 𝒉 masing-masing merupakan garis dengan 𝒈 dan 𝒉 bersilangan. Untuk
menunjukkan 𝒈 ⊥ 𝒉, , cukup ditunjukkan 𝒈 ⊥ 𝑼, dimana bidang 𝑼 memuat 𝒉.
17. Berdasarkan kedudukan objek dalam ruang , kajian dalam jarak dalam ruang terdiri atas:
jarak antara 2 titik dalam ruang, jarak antara titik dan garis, jarak antar titik dan bidang,
jaraak antara dua garis sejajar, jarak antara garis an bidang, jarak antara dua bidang
sejajar, jarak antara 2 garis bersilangan.
KB 3: GEOMETRI TRANSFORMASI
Pada modul ini dibahas beberapa transformasi geometri, di antaranya translasi (pergeseran),
refleksi (pencerminan), rotasi (perputaran), dan dilatasi (perkalian).
Geometri
Transformasi
Pencerminan
Translasi kurva Komposisi translasi
terhadap garis y = x
Pencerminan
Komposisi rotasi
terhadap garis y =-x
Pencerminan
terhadap titik asal
(0,0)
Pencerminan
terhadap x = h
Pencerminan
terhadap garis y = k
Pencerminan
terhadap titik (m,n)
1. Transformasi geometri pada bidang adalah proses mengubah setiap titik koordinat menjadi
titik koordinat lain pada bidang tertentu. Transformasi geometri merupakan merupakan
fungsi yang injektif (into) sekaligus fungsi surjektif (onto) atau dikenal dengan fungsi yang
bijektif.
2. Pencerminan atau refleksi adalah transformasi yang memindahkan suatu titik dengan
menggunakan sifat benda dan bayangan pada cermin datar. Pada bidang kartesius sumbu-
X, sumbu-Y, garis x = y, x = h, y =k dapat digunakan sebagai sumbu cermin atau garis sumbu.
3. Definisi:
Suatu pencerminan pada sebuah garis s adalah suatu fungsi Ms yang didefinisikan untuk
setiap titik pada bidang sebagai berikut:
(i) Jika P∈s maka Ms (P) = P.
8. Dilatasi dapat diartikan sebagai perkalian. Ada juga yang mengartikan dilatasi sebagai
perbanyakan. Dilatasi merupakan suatu transformasi geometri yang mengubah ukuran
suatu bangun tetapi tidak mengubah bentuk bangun yang bersangkutan. Perubahan
bangun tersebut bisa memperkecil atau memperbesar ukuran. Karena itu kadang dilatasi
diartikan juga sebagai perbesaran.
KB 4: PEMBELAJARAN GEOMETRI
Pada modul ini akan dibahas tentang: (1) pentingnya teori belajar pada pembelajaran
geometri, penerapan teori-teori belajar dalam membelajarkan geometri, (2) model
pembelajaran berbasis masalah, (3) merancang pelaksanaan pembelajaran geometri, dan (4)
menilai pelaksanakan pembelajaran geometri.
Pembelajaran
Geometri
Pentingnya Teori
Perangkat
Belajar dalam Model Pembelajaran
Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Masalah
Geometri
Geometri
Mengorientasikan
Teori Bruner Peserta Didik pada Silabus
Masalah
Mengorganisasikan
Tahap Eanktif Peserta Didik untuk RPP
Nelajar
Mengembangkan
Bahan AJar dan
Tahap Ikonik Penyelidikan Individu
Sumber Belajar
atau Kelompok
Mengembangkan dan
Menyajikan Hasil
Tahap Simbolik Media Belajar
Karya dan
Memamerkannya
Instrumen Pengayaan
1. Teori Bruner adalah tiga tahapan belajar yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik.
(i) Tahap enaktif, adalah tahapan di mana seseorang atau anak dalam memahami objek-
objek atau dunia masih menggunakan gerak atau aktivitas motorik, misalnya melalui
pegangan, gigitan, sentuhan.
(ii) tahap ikonik, adalah tahapan di mana anak atau individu dalam memahami objek-objek
melalui persepsi statik, misialnya gambar-gambar dan visualisasi verbal.
(iii) Tahap simbolik, adalah tahapan di mana anak atau individu dalam memahami objek
sudah dapat menggunkan simbol-simbol. Pada tahap ini seseorang yang telah memiliki
ide-ide atau gagasan-gagasan dalam berbahasa dan logika.
2. Pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran
yang menggunakan masalah sebagai konteks pembelajaran
3. Tujuan pembelajaran berbasis masalah adalah untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik dalam berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan sekaligus mengembangkan
pengetahuannya.
4. Prinsip utama pembelajaran berbasis masalah adalah penggunaan masalah nyata sebagai
sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, keterampilan
menyelesaikan masalah dan serta mengembangkan pengetahuan.
5. Ciri khas dari model pembelajaran adalah adanya sintak atau tahapan – tahapan atau fase-
fase.
6. Pembelajarn berbasis masalah memiliki sintak : mengorientasikan peserta didik pada
masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, mengembangkan penyelidikan
individu atau kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan memamerkanya,
dan analisis, evaluasi proses pemecahan masalah
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) didefinisikan sebagai suatu rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan ataupun lebih.
8. kegiatan pembelajaran memiliki tiga tahap, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup