USULAN PENELITIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG
2019
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dengan selang waktu yang rutin. Menstruasi ini merupakan proses yang normal
pada perempuan saat usia reproduksi dan ketika fertilisasi sel telur tidak terjadi.1
menarke.2 Permulaan terjadinya menarke pada generasi saat ini terjadi lebih awal
SDKI 2012 menyatakan bahwa 23% perempuan usia 12 tahun dan 7% usia 10–11
tahun sudah mengalami menarke dan 89% usia menarke remaja Indonesia
termasuk dalam rentang usia 12–15 tahun. Persentase ini mengalami kenaikan dari
lonjakan pertumbuhan.6
1
Prevalensi gingivitis pada anak-anak meningkat seiring dengan pertambahan usia
terhadap faktor lokal. Reaksi hiperplastik pada gingiva mungkin terjadi pada area
dimana sisa makanan, materi alba, plak dan kalkulus menumpuk. 8 Perubahan
Indeks gingiva oleh Loe dan Silness adalah metode penilaian kesehatan
jaringan gingiva yang sudah diterima dan banyak digunakan karena indeks ini
82% remaja mengalami gingivitis yang jelas dan tanda-tanda perdarahan gingivia.
Hal ini dapat menjadi tolak ukur bahwa p revalensi gingivitis sangat terlihat jelas di
mata dunia. Sama dengan atau lebih tinggi terjadinya prevalensi gingivitis
dilaporkan terjadi pada usia anak-anak dan remaja di bagian dunia lainnya.9
indonesia. Suatu penelitian status kesehatan gigi dan mulut yang di lakukan pada
2
30 orang pralansia di Posbindu Kecamatan Indihiang kota tasikmalaya menjukkan
berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Hingga tahun 2019, tercatat belum pernah
terdapat penelitian mengenai gambaran kondisi gingiva secara klinis pada murid
gambaran kondisi gingiva secara klinis pada murid perempuan yang pertama kali
berusia 12 tahun yang dinilai dengan Indeks Gingiva Loe dan Silness.
3
1. Mengetahui berapa banyak murid perempuan usia 12 tahun di Yayasan
Ma’soem Bandung.
Al Ma’soem Bandung.
Al Ma’soem Bandung.
Ma’soem Bandung.
4
I.5 Kerangka Pemikiran
alveolar pada rahang serta menutupi daerah di sekitar leher gigi. 13 Gingiva
secara anatomis dibagi menjadi margin gingiva, gingiva cekat dan area
interdental.13
Margin gingiva atau gingiva tidak cekat merupakan tepi akhir atau
garis batas gingiva yang mengelilingi gigi. Margin gingiva biasanya memiliki
luas sekitar 1 mm dan luas ini membentuk dinding jaringan lunak dari sulkus
Gingiva cekat ini memiliki karakteristik yang tegas dan melekat erat pada
menempati ruang di antar permukaan proksimal gigi atau yang biasa disebut
berbentuk sedikit konkaf. Garis tepi lateral dan ujung dari papila interdental
dibentuk oleh margin gingiva yang melekat pada gigi yang berdampingan.13
melekat pada gigi atau tulang dengan baik serta terjadi perdarahan yang
5
Penyakit gingiva yang paling dominan terjadi ialah gingivitis.10
Gambaran klinis dari gingivitis dapat ditunjukkan dengan adanya salah satu
kalkulus atau plak tanpa adanya kehilangan perlekatan secara klinis atau
(sebelumnya
6
dikenal sebagai Bacteroides intermedius), diperkirakan meningkat dengan
peningkatan.
terhadap faktor lokal.8 Pada masa pubertas ini, peningkatan level gingivitis
ini tidak disertai dengan peningkatan level akumulasi plak. 15 Tetapi, reaksi
hiperplastik pada gingiva mungkin terjadi pada area dimana sisa makanan,
materi alba, plak dan kalkulus yang menumpuk.8 Jaringan gingiva yang
Pendarahan dapat terjadi dengan lebih mudah dan secara histologis gingiva
gingivitis menurut kriteria Loe dan Silness ini menilai seluruh permukaan
pada seluruh gigi, atau pada gigi te rtentu, atau pada permukaan tertentu pada
penilaian gingiva, yaitu: papila gingiva bagian distal fasial, margin gingiva
bagian fasial, papila gingiva bagian mesial fasial dan seluruh margin gingiva
7
bagian lingual.18 Instrumen yang tumpul biasnaya digunakan untuk mengukur
Nilai Kondisi
0 Tidak ada inflamasi
1 Inflamasi ringan dan tidak terdapat perdarahan saat
tersebut dan dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa tersebut, hasil dari
penilaian ini merupakan nilai indeks gingiva per orangan. Nilai tersebut
Nilai Kriteria
0,1 – 1,0 Gingivitis ringan
1,1 – 2,0 Gingivitis sedang
2,1 – 3,0 Gingivitis berat
kesehatan.19
Gambaran
klinis sama
Kondisi gingiva Faktor utama :
dengan gingiva
normal
a. Peningkatan respon normal
gingiva terhadap faktor
lokal.
b. Peningkatan Tidak
Bacteroides berpigmen mengalami
hitam (seperti gingivitis
Prevotella intermedia
dan Capnocytophaga) Gingivitis
9
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB I
III.1 Jenis Penelitian
pada satu saat tertentu. Kata satu saat bukan berarti semua subyek diamati tepat
pada satu saat yang sama, tetapi artinya tiap subyek hanya diobservasi satu kali
Dengan demikian maka pada studi cross-sectional peneliti tidak melakukan tindak
digunakan baik dalam studi klinis dan lapangan. Desain ini dapat digunakan pada
yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
kriteria berikut :
1. Kriteria Inklusi :
a. Perempuan
10
b. Murid usia 12 tahun di Yayasan Al Ma’soem
Bandung.
2. Kriteria Ekslusi :
c. Penderita leukimia
d. Merokok
peradangan, melekat pada gigi atau tulang dengan baik serta terjadi
menggunakan probe.9
11
Sedangkan gambaran klinis dari gingivitis dapat ditunjukkan
ketika ada stimulasi dan terdapat kalkulus atau plak tanpa adanya
melalui Indeks Gingiva oleh teori Loe dan Silness. 14 Indeks Gingiva
menurut teori Loe dan Silness sudah umum digunakan untuk mencatat
sampai 3.0 (0.1 – 1.0 : gingivitis ringan, 1.1 – 2.0 : gingivitis sedang
empat gigi posterior dan dua gigi anterior tertentu, yaitu : gigi yang
pertama kali erupsi di bagian distal dari gigi premolar kedua rahang
atas, biasanya gigi molar pertama rahang atas, tetapi terkadag gigi
12
Permukaan bukal adalah permukaan yang diperiksa untuk
gigi rahang atas kanan (gigi 11) dan permukaan labial insisif sentral
rahang bawah kiri (gigi 31). Jika terdapat kehilangan dari gigi anterior
13
Gambar 1 Permukaan Gigi yang Diperiksa dengan Indeks Green dan Vermillion.
1. Kaca mulut
2. Sonde
Gambar 3 Sonde
3. Pinset
14
Gambar 4 Pinset
bola kecil berdiameter 0,5 mm dan mempunyai tanda garis hitam yang
5. Baki
6. Cotton Pellet
7. Cotton Roll
8. Kertas tisu
9. Gelas kumur
11. Masker
12. Lap
16. Kursi
15
I.11.2 Bahan Penelitian
1. Alkohol 70%
2. Air
Ma’soem Bandung.
Bandung.
dibawa pulang dan diisi dengan bantuan orang tua murid. Seluruh
16
I.12.2 Tahap Pelaksanaan
disediakan.
Nilai Kondisi
0 Tidak ada inflamasi
1 Inflamasi ringan dan tidak terdapat perdarahan saat
Tabel III-1 Tabel Kriteria Penilaian Gingivitis Teori Loe dan Silness
Nilai Kriteria
0,1 – 1,0 Gingivitis ringan.
1,1 – 2,0 Gingivitis sedang.
2,1 – 3,0 Gingivitis berat.
17
Tabel III-2 Tabel Gambaran Gingiva Berdasarkan Tingkat Keparahan Gingivitis
Teori Loe dan Silness
disediakan.
melakukan pemeriksaan.
18
I.14 Bagan Alur Langkah Kerja
19
Pencatatan hasil penilaian kondisi gingiva
Pengolahan data
DAFTAR PUSTAKA
20
7. Ayu C, Karim A, Gunawan P, Wicaksono DA. Gambaran Status Gingiva
pada Anak Usia Sekolah Dasar di SD GMIM Tonsea Lama. 2007;8–12.
8. Chaitra TR, Manuja N, Sinha AA, Kulkarni AU. Hormonal effect on
gingiva : pubertal gingivitis. 2012;1–2.
9. G. Newman M, H. Takei H, R. Klokkevold P. Carranza’s CLINICAL
PERIODONTOLOGY. 11th Editi. A. Carranza F, editor. St. Louis:
ELSEVIER SAUNDERS; 2012.
10. Azodo CC, Agbor AM. Gingival health and oral hygiene practices of
schoolchildren in the North West Region of Cameroon. BMC Res Notes
[Internet]. 2015;8(1):4–9. Available from:
"http://dx.doi.org/10.1186/s13104-015-1350-2
11. Pengetahuan T, Usia A. PENGARUH STIMULASI PERMAINAN ULAR
TANGGA TENTANG GINGIVITIS TERHADAP PENGETAHUAN
ANAK USIA 8-11 TAHUN Studi terhadapSiswa SD Negeri Kuningan 04 ,
Kecamatan Semarang Utara. 2018;(November 2015):24–8.
12. Rahayu C, Widiati S, Widyanti N, Kesehatan P, Tasikmalaya K,
Kedokteran F, et al. Hubungan antara Pengetahuan , Sikap , dan Perilaku
terhadap Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status
Kesehatan Periodontal Pra Lansia di Posbindu Kecamatan Indihiang Kota
Tasikmalaya. 21(1):27–32.
13. Clinical Periodontology.
14. Idrees MM, Azzeghaiby SN, Hammad MM, Kujan OB. Prevalence and
severity of plaque-induced gingivitis in a Saudi adult population.
2014;35(11):1373–7.
15. Pari A, Ilango P, Subbareddy V, Katamreddy V, Parthasarthy H. Gingival
diseases in childhood – A review. J Clin Diagnostic Res. 2014;8(10):ZE01-
ZE04.
16. Moelyo AG, Wulandari A, Imas O, Rahma UP, Hidayah N,
Kesumaningtyas C, et al. Paediatrica Indonesiana. 2019;59(1):33–7.
17. Rodan R, Khlaifat F, Smadi L, Azab R, Abdalmohdi A. Prevalence and
severity of gingivitis in school students aged 6-11 years in Tafelah
Governorate, South Jordan: Results of the survey executed by National
Woman’s Health Care Center Oral Health. BMC Res Notes [Internet].
2015;8(1):1–7. Available from: "http://dx.doi.org/10.1186/s13104-015-
1532-y
18. Essentials of and Periodontics.
19. Masturoh I, Anggita N. METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN.
2018.
20. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi
21
ke-4. Jakarta: CV.Sagung Seto; 2011.
21. Kosova C. The Correlation between DMFT and OHI-S Index among 10-15
Years Old Journal of Dental and Oral Health The Correlation between
DMFT and OHI-S Index among 10-15 Years Old Children in Kosova.
2015;(July).
22