Anda di halaman 1dari 27

Jurnal Reading

STEWARTS’S CLINICAL REMOVABLE


PARTIALS PROSTHODONTIC 4TH EDITION
(CHAPTER 4) – PAGES 219-243

DISUSUN OLEH :
AMIRA KHOIRUNNISA A
160112190510
DENA FADHILAH M
PEMBIMBING I 160112190511 PEMBIMBING II
WINA MEILIZA 160112190512
DR. LISDA DAMAYANTI, DRG., ISTA MEIDARLINA,
PENDAHULUAN

Pembuatan desain merupakan langkah awal dalam


pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan. Untuk
membuat gigi tiruan yang baik diperlukan desain yang
baik. Baik disini adalah desain yang mampu
memenuhi syarat syarat dari gigi tiruan yaitu estetik,
fonetik, fungsional.
PENDAHULUAN

Pertimbangan desain yang kurang tepat dapat menyebabkan kerusakan


pada gigi maupun pada jaringan sekeliling. Oleh karena itu diperlukan
desain yang baik untuk dapat mengontrol gaya yang ada pada rongga
mulut.

Aspek yang perlu diperhatikan sebelum membuat gigi tiruan sebagian


lepasan :
• anatomi
• fisiologis
• fisik
• mekanis
Gaya yang diperlukan tidak besar
namun harus adekuat agar tidak
DIRECT merusak gigi penyangga.

RETENTI Bukan merupakan pemanfaatan


ON satu satunya karena masih
terdapat komponen lainnya.
SUMBER POTENSIAL RETENSI
TAMBAHAN

Gaya Adhesi Kontrol Kontrol


dan Kohesi Gesekan Neuromuscula
r
DESAIN CANGKOLAN

KONFIGUR
ASI
SEGIEMPAT
Tujuannya untuk
terbentuk koneksi
retensi yang stabil

Kelas III Modifikasi 1


KONFIGUR
ASI
TRIPODAL
Untuk stabilitas
mekanis

Kelas II Modifikasi 1
KONFIGUR
ASI
BILATERAL
Bertujuan untuk
mencegah terjadinya
ungkitan kelas 1

Kelas I
DESAIN CANGKOLAN
CANGKOLAN SIRKUMFERENSIAL

Gambar 4-29 (a) Penggunaan lengan cangkolan sirfumferensial yang meliputi daerah gerong mesiofasial pada
lengkung tidak bergigi sebagian Kelas I harus dihindari. (b) Pembebanan oklusal pada landasan berujung bebas
menghasilkan rotasi pada protesa disekitar rest distal (c) Dua pertiga bagian proksimal dari lengan cangkolan
bergerak ke anterior sementara sepertiga terminal cangkolan menggerakkan penyangga bergerak ke arah superior.
Gaya yang diberikan pada gigi penyangga menghasilkan gaya tipping yang dapat bersifat destruktif.
DESAIN CANGKOLAN
CANGKOLAN SIRKUMFERENSIAL

Gambar 4-30 (a) Lengan cangkolan reverse circle mengarahkan retainer untuk meliputi gerong
distofasial dalam lengkungan edentulous sebagian Kelas I. (b) Beban oklusal pada landasan
berujung bebas menghasilkan rotasi protesa disekitar mesial rest seat. (c) Saat beban oklusal
diterapkan pada basis gigi tiruan, sepertiga terminal dari lengan cangkolan merangkul ketinggian
kontur mesiodistal abutmen. Ini memberikan gaya yang diarahkan ke mesial pada abutment yang
dapat ditoleransi dengan baik jika kontak proksimal yang baik dengan gigi asli yang berdekatan ada.
DESAIN CANGKOLAN
CANGKOLAN
VERTIKAL

Gambar 4-31 (a) Proyeksi vertikal cangkolan-T meliputi daerah gerong stofasial pada
lengkungan bergigi sebagian Kelas I. (b) Pembebanan oklusal pada landasan beujung bebas
menghasilkan rotasi prostesis di sekitar sandaran distal. (c) Saat basis gigi tiruan bergeser ke
arah jaringan pendukung, ujung cangkolan bergerak ke apikal dan mesial. Ini mentransmisikan
gaya yang relatif kecil, yang diarahkan secara mesial ke abutmen. Gaya ini dapat ditoleransi
dengan baik karena kontak dengan gigi asli yang berdekatan.
DESAIN CANGKOLAN
CANGKOLAN
VERTIKAL

Gambar 4-32 (a) Pada lengkung kelas I, proyeksi vertikal cangkolan-I mengikuti daerah gerong fasial atau
mesial ke puncak mesiodistal dari permukaan fasial gigi penyangga. (b) Pemuatan beban oklusal pada
landasan berujung bebas menghasilkan rotasi protesa disekitar rest seat mesial (c) Saat basis gigi tiruan
bergerak menuju jaringan pendukung, ujung cangkolan bergerak secara apikal dan mesial, melepaskan gigi
penyangga. Teori mekanik dari desain ini secara dramatis mengurangi transmisi gaya pada gigi penyangga.
DESAIN CANGKOLAN
CANGKOLAN
VERTIKAL

Gambar 4-33 Eliminasi sandaran dari permukaan distal gigi penyangga


memungkinkan terjadi impaksi makanan dan debris di antara gigi
penyangga dan plat pemandu dari protesa (tanda panah).
DESAIN CANGKOLAN
CANGKOLAN
KOMBINASI

Untuk mengurangi gaya


yang dikirimkan ke gigi
penyangga.

Cangkolan kombinasi; cangkolan fleksibel wrought-wire fasial,


cangkolan resiprokal lingual, sandaran disto-oklusal dan plat pemandu
distal.
SPLINTING GIGI
PENYANGGA Indikasi
Tujuan
• Memperkuat gigi dengan
dukungan periodontal yang • Kehilangan perlekatan
kurang baik. periodontal.
• Distribusi beban lebih efektif. • Gigi penyangga
• Meningkatkan stabilitas memiliki akar yang
fasiolingual. runcing dan pendek.

Kontraindikasi Keuntungan
• Gigi penyangga yang • Stabilisasi lintas
lemah. lengkung.
• Gigi penyangga • Tahan terhadap gaya
tunggal. horizontal.
Meningkatkan stabilitas fasiolingual Splint untuk gigi dengan gangguan
dapat dicapai dengan memperpanjang Melakukan splinting pada gigi premolar pertama periodontal. Banyak cangkolan, banyak
splint disekitar lengkung kurva dan kedua dengan gigi tiruan sebagian cekat, sandaran, menyiapkan guide planes, dan
(premolar kedua ke insisif lateral kiri) beban yang diterapkan dapat didistribusikan konektor utama rigid berfungsi untuk
antara dua penyangga, akan meningkatkan menstabilkan pergerakan gigi.
efektifitasnya.

(a) P2 rentan terhadap gaya yang berlebihan. (b) Gigi tiruan sebagian cekat dari gigi premolar
kedua menuju canine agar menstabilkan gigi penyangga premolar. (c) Peningkatan prognosis
yang lebih baik.
RETENSI INDIRECT

• Komponen yang membantu menahan


rotasi dan atau perpindahan dari
GTSL.
• Diletakkan pada garis fulkrum
berlawanan dengan basis gigi tiruan.
• Kebutuhan retensi indirect bervariasi
tergantung dari tipe GTSL.

Retainer indirect dapat meminimalkan rotasi yang terjadi ketika ada


gaya pelepasan ditempatkan pada dasar perluasan distal
RETENSI INDIRECT
Lengkung Kelas I

Retensi indirect atau


retainer harus diposisikan
di anterior dari garis
fulkrum.

Sandaran mesio-oklusal pada premolar pertama berfungsi sebagai


retainer indirect.
RETENSI INDIRECT
Lengkung Kelas II

Retensi indirect atau


retainer harus diposisikan
di anterior dari garis
fulkrum.

Sandaran disto-oklusal pada premolar pertama kiri, berfungsi sebagai retainer


indirect.
Lengkung Kelas II

Sandaran disto-oklusal pada P2 kiri terlalu dekat Sandaran embrasure antara premolar pertama dan
dengan garis fulkrum. Pada desain kerangka ini premolar kedua kiri sebagai retainer indirect.
ditambahkan sandaran mesio-oklusal pada P1 kiri,
untuk memberikan retensi indirect yang efektif.
RETENSI INDIRECT
Lengkung Kelas III

Tidak terlalu dibutuhkan Jika penyangga dapat


karena tidak ada perluasan memberikan dukungan dan
basis yang akan digunakan stabilitas GTSL, operator
untuk membuat lengan tuas. dapat memilih memasang
susunan cangkolan non-
retentif pada gigi.
RETENSI INDIRECT
Lengkung Kelas IV

Retensi indirect atau


retainer harus diposisikan
di posterior dari garis
fulkrum. (Kebalikan dari
Kelas I dan Kelas II)

Sandaran embrasure memberikan efek retensi indirect untuk kerangka ini.


REST TAMBAHAN
Sandaran Mesio
Occlusal berfungsi
untuk mendukung
lingual plat mayor
konektor

Peletakkan sandaran pada mesio occlusal


dan tidak diletakkan terlalu kedistal dari
mesial fossa gigi P1.
OKLUSI BASIS GIGI
• Selaras dengan pergerakan sendi
temporomandibular dan neuromuskulatur. •TIRUAN
Perluasan landasan stabilisasi.
• Mengikuti oklusi sebenarnya. • Perluasan landasan × berlebihan.
• Kontak gigi tiruan harus sama baik • Ekstensi distal basis gigi tiruan pada RB
dengan kontak gigi asli. harus selalu meluas kearea retromolar pad
Untuk mengembalikan oklusi pada sendi pada mandibula.
pengunyahan agar tidak terjadi gangguan • Ekstensi distal basis gigi tiruan RA harus
tmj.
selalu menutupi tuberositas.
KONEKTOR
MAYOR Konektor Mayor
• Lingual plat konektor
mayor sangat efektif
dalam menopang gigi
anterior yang melemah.

lingual yang didisain dengan tepat dan


cukup kaku secara efektif mendistribusikan
gaya keseluruh lengkung mandibula.
KONEKTOR REST AND REST
MINOR
Kontak enamel ke logam memiliki dua
tujuan utama: SEATS
• Preparasi membentuk sudut kurang
1. Menyediakan jalur arah pemasukan dari 90 derajat.
dan pelepasan yang berbeda, • Preparasi harus membulat seperti
dengan demikian membantu sendok × undercut.
mempertahankan protesa. • Operator harus memastikan bahwa
2. Stabilitas yang lebih baik pada semua rest seat dipreparasi dengan
protesa dengan memberikan benar dan sandaran yang sesuai
peningkatan ketahanan terhadap dipasang dengan benar.
gaya yang diarahkan secara
horizontal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai