Anda di halaman 1dari 24

SPLINTING-SEBUAH DILEMA DALAM

PERAWATAN PERIODONTAL
INTERNATIONAL JOURNAL OF RESEARCH IN HEALTH AND
ALLIED SCIENCES, VOL. 4, ISSUE 3, MAY – JUNE 2018

MONICA CRISTABEL / 1995012


PEMBIMBING: DRG. HENRY Y MANDALAS, SP. PERIO
Pendahuluan

Splinting merupakan salah satu perawatan


periodontal ketika gigi harus menahan gaya diluar
batas fisiologis gigi itu sendiri

Alat yg digunakan untuk mempertahankan atau


menstabilkan gigi yang goyang pada posisi fungsionalnya

Diagnosis yang adekuat dan penatalaksanaan yang tepat


sangat ditekankan untuk meningkatkan kesehatan gigi,
sehingga mengurangi mobility
Manfaat biologis
dari splint:

Mengurangi regangan jaringan


periodontal dan mengencangkan
gigi

Reorientasi fisiologis pergerakan


gigi dari kemiringan patologis
hingga menstimulasi tekanan
vertikal
PEMILIHAN SPLINT HARUS DILAKUKAN
SETELAH MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR-
FAKTOR SEPERTI:.

• KONTUR GIGI
• JARAK GIGI
• LOKASI GIGI DI LENGKUNG RAHANG
• JANGKA WAKTU PENGGUNAAN SPLINT
• FISIOTERAPI ORAL
• ESTETIK
• TINGKAT KEKAKUAN YANG DIINGINKAN
Klasifikasi splinting:
• BERDASARKAN WAKTU/PERIODE PENGGUNAAN
Stabilisasi sementara
digunakan untuk
kurang dari 6 bulan

removable fixed

occlusal splint
intra koronal ekstra koronal
dengan kawat
hawley with kawat stainless
amalgam
splinting arch wire steel dengan resins
kawat & resin
amalgam & kawat
dengan etsa
amalgam, kawat etsa enamel &
dan resin komposit resin
komposit, resin & ortho soldered
kawat bands

brackets dan kawat


Klasifikasi splinting:
• BERDASARKAN WAKTU/PERIODE
PENGGUNAAN
Splint permanen

splint permanen:
digunakan tanpa batas

cekat/lepasan ekstra intra koronal

full/partial veneer crowns


yang di solder bersamaan

inlay/onlay di solder
bersamaan
Klasifikasi splinting:
BERDASARKAN TIPE DARI MATERIAL

Bonded composite resin Braided wire A splints


button splint splint
Klasifikasi splinting:
BERDASARKAN LOKASI

lokasi digigi

intra koronal ekstra koronal

kawat dengan resin tooth bonded plastic


komposit

inlays night guard

kawat nilon welded bands


• RESISTENSI TERHADAP
GAYA MIRING KEARAH
MESIODISTAL
Biomekanik
efek dari splint dicapai melalui
penggunaan alat yang mengikat dari splinting
beberapa gigi menjadi satu secara
kaku

Gaya mesiodistal yang Gaya ini cenderung


diterapkan pada splint akan merotasikan
atau jembatan stasioner seluruh unit dari
akan bertindak seperti gigi
gaya M

Stabilisasi yang maksimum


didapat melalui splinting yang
menahan gaya yang akan
mendorong gigi kearah
mesiodistal
2. DISTAL ABUTMENT Biomekanik
gaya miring kearah distal dari gigi tiruan
sebagian yang berakhiran bebas (free dari splinting
end) dan mungkin menjadi kelainan
periodontal pada gigi penyangga
4. RESISTENSI TERHADAP GAYA
Gaya ini mungkin akan diorientasikan TILTING KE BUCCOLINGUAL
secara fisiologis jika penyangga telah
displint ke mesial gigi yang berdekatan gaya bukolingual, gaya B cenderung
memiringkan splint kearah bukolingual
berhubungan dengan sumbu rotasi (garis
3. CANTILEVERED BRIDGE putus-putus b) yang bergerak mesiodistal
pada kedua gigi
tekanan pada oklusal kearah vertical yang
jatuh diluar sumbu panjang gigi akan
menginduksi terjadinya tilting sama •Efek dari splinting
dengan yang dihasilkan dari tekanan dari setidaknya menahan
horizontal gaya dari
Untuk mencegah, splinting dapat bukolingual.
digunakan untuk mendukung beberapa
jembatan kantilever
5. SPLINTING DISEKITAR
LENGKUNG GIGI
meletakkan splint disekitar lengkung gigi
Biomekanik
dari splinting
memunculkan ide dari multidirectional
splinting, untuk mendapatkan tekanan pada
oklusal kearah splints daripada
mendapatkan sudut yang tepat

6. RESISTENSI TERHADAP ROTASI


DISEKITAR SUMBU PANJANG GIGI
Setelah gigi diposisikan ulang dalam lengkung gigi,
mereka mungkin membutuhkan stabilisasi karena
berkurangnya dukungan periodontal

7. JARAK DAN EFEK SPLINTING


semakin jauh jarak gigi, semakin lemah efek
splint buccolingual, karena sedikit
kemiringan pada satu gigi akan
memungkinkan pergerakan besar pada gigi
lainnya
BEBERAPA FAKTOR YANG MENGATUR
PENGGUNAAN SPLINTS PERIODONTAL:

SEMU A K ELA INAN P ER IODONTAL HA R US DIHILA NGKAN SEBELUM P ERA WATAN.


PERADANGAN PADA STRUKTUR PER IODONTAL DAPAT MENGHASILKAN MOBILITY DARI
G A YA OK LUSAL YA NG NOR MA L DA N DUK UNGAN P ER IODONTAL YA NG NOR MA L

SERTAKAN JUMLAH GIGI YANG KUAT DI SPLINT.

SP L INT T IDA K BOLEH MENG ENAI GINGIVA, A TA U MENGIR ITASI BA G IA N L A IN DA R I


MEMBR AN MUK OSA K A R ENA DA P AT MENGHASILKAN K ELA INAN FU NG SI

SPLINT TIDAK MENGGANGGU KEBERSIHAN MULUT.


BEBERAPA FAKTOR YANG MENGATUR
PENGGUNAAN SPLINTS PERIODONTAL:

SPLINT HARUS SIMPEL DAN ESTETIK

KONSTRUKSI SPLINT HARUS MENYEBABKAN KEHILANGAN STRUKTUR GIGI


SEMINIMAL MUNGKIN

PASIEN HARUS MERAWAT SPLINT DENGAN TELITI

KORONAPLASTI DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENGURANGI TRAUMA OKLUSI.


KONTAK OKLUSAL YANG BERLEBIHAN DARI PARAFUNGSI ATAU KONTAK GIGI
YANG TIDAK NORMAL SERING MENYEBABKAN MOBILITAS BERLEBIHAN. JIKA
PENYEBAB KEGOYANGAN ADALAH OKLUSI MAKA TERAPI OKLUSAL
DILAKUKAN TERLEBIH DAHULU. MOBILITY DIEVALUASI DARI WAKTU KE WAKTU
UNTUK MENENTUKAN JIKA DAPAT DIKURANGI DENGAN PERAWATAN SPLINTING
UNTUK MENSTABILKAN KEGOYANGAN
GIGI DARI SEDANG HINGGA BERAT
YANG TIDAK DAPAT DIKURANGI

Indikasi DENGAN PENYESUAIAN OKLUSAL DAN


TERAPI PERIODONTAL
MENSTABILKAN GIGI AKIBAT TRAUMA
OKLUSAL SEKUNDER.

MENSTABILKAN GIGI DENGAN


MENINGKATKAN MOBILITAS GIGI YANG
MENGGANGGU FUNGSI PENGUNYAHAN
NORMAL
MEMFASILITASI PERAWATAN SCALLING
DAN BEDAH
MENSTABILKAN GIGI SETELAH
PERGERAKAN ORTODONTIK
MENSTABILKAN GIGI SETELAH TRAUMA
AKUT SEPERTI SUBLUKSASI, AVULSI

MECEGAH GIGI TIPPING DAN DRIFTING

MENCEGAH GIGI EKSTRUKSI


KEGOYANGAN GIGI SEDANG HINGGA

Kontraindikasi
PARAH DISERTAI PERADANGAN
PERIODONTAL DAN/ATAU TRAUMA
OKLUSAL PRIMER

KURANGNYA JUMLAH GIGI YANG KUAT


UNTUK MENSTABILKAN GIGI YANG
GOYANG
BELUM DILAKUKANNYA PENYESUAIAN
OKLUSAL PADA GIGI DENGAN TRAUMA
OKLUSAL

PASIEN YANG TIDAK MENJAGA


KEBERSIHAN RONGGA MULUT
Splinting • Direct bonding system:

untuk gigi menggunakan etsa dan light cured resin


di area interproksimal

anterior unfilled resins juga dapat digunakan


karena resistensi terhadap fraktur tinggi.

compressive strength yang adekuat dan


kebocoran margin yang minimal.
Splinting untuk gigi anterior

• Intracoronal wire & acrylic wire resin splint:


memerlukan preparasi untuk ruang dari sisi lingual gigi dan menstabilkan gigi
dengan menggunakan kawat stainless steel yang diletakan pada ruang tersebut

ruang yang dipreparasi ditengah diantara cingulum dan puncak insisal sekitar
1,5 mm.
Splinting • Intracoronal amalgam wire splint:
menggunakan restorasi resin dibagian

untuk gigi proksimal restorasi amalgam dari gigi


yang diperkuat dengan kawat untuk

posterior menstabilkan gigi posterior

menggunakan celah yang dipreparasi


dengan kedalaman 1.5mm dan lebar 2-3
mm
kawat stainless steel yang dikepang
digunakan dan ditutup dengan resin,
sebelum finishing & polishing
Splinting untuk gigi posterior

• Bite/night guard:
untuk penyesuaian oklusal

Splint oklusal mungkin kaku/lemah, terbuat dari akrilik/komposit


Protesa lepasan dan cekat

Ketika satu atau dua gigi hilang atau dicabut karena prognosisnya yang buruk,
keputusan harus diambil mengenai penggantian gigi yang hilang dan
menstabilkan gigi yang tersisa

Terdapat kontroversi mengenai gigi penyangga secara periodontal. Beberapa


penelitian menerima sebuah gigi dijadikan penyangga jika rasio mahkota : akar
sesuai. Jika rasio mahkota : akar secara periodontal tidak sesuai maka gigi
penyangga tersebut dicabut dan digunakan sebagai pontik alami setelah
perawatan saluran akar ekstra oral dan di splinting dengan gigi yang berdekatan
Splinting Ekstrakoronal

Permukaan enamel gigi di etsa, dengan asam fosfat 37%. Resin komposit akan saling
terikat dengan permukaan yang sudah di etsa dan terhubung dengan kuat pada gigi
satu dengan yang lain menyebabkan lebih banyak
plak, menyulitkan untuk
Splint dengan resin komposit dapat
menjaga ditambahkanmulut
kebersihan kekuatannya dengan
menambahkan serat-serat pada splint atau menggunakan
dan estetika fibers meshwork
untuk memperkuat material

Bahan yang digunakan untuk splinting ekstrakorinal:


• kawat stainless steel (paling sering digunakan),
• fiber reinforced composite,
• Komposit
• cast splints
Efek splinting pada jaringan
periodontal:

• Splinting pada gigi tidak akan mencegah atau memperlambat pertumbuhan


plak
• Gaya yang diterima pada satu gigi yang di splint akan didistribusikan
keseluruh unit (yaitu semua gigi yang termasuk dalam splint. Sehingga
mengurangi beban oklusal, karena gaya pd oklusal didistribusikan ke area
yang lebih besar
• Splint harus dirancang sedemikian rupa sehingga meminimalkan perlekatan
plak dan kalkulus, bertahan selama waktu yang terlah ditentukan, mampu
menjalankan fungsi yang telah ditentukan dan tidak mengganggu
penyembuhan dan estetik.
Hilangnya struktur pendukung gigi
mengakibatkan adanya mobility
pada gigi

Kesimpulan Peningkatan mobilitas gigi


mempengaruhi fungsi, estetik dan
kenyamanan pasien

Splinting memperpanjang harapan


hidup gigi yang goyang, menstabilkan
jaringan periodontal untuk melekat
kembali dan meningkatkan
kenyamanan, fungsi dan estetik
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai