Anda di halaman 1dari 50

KOMPONEN GIGI

TIRUAN SEBAGIAN
LEPASAN
Gigi Tiruan Resin Akrilik
• Bagiannya :
– Penahan / Retainer.
• Retainer langsung
Berupa cengkeram
• Retainer tidak langsung
Berupa plat anterior setinggi cingulum
– Anasir gigi :
• Akrilik
• Porcelin
– Plat dasar
Bagian-bagian Gigi tiruan sebagian
kerangka logam :
• Gigi tiruan (anasir gigi)
• Sandaran oklusal
• Penahan : - langsung
- tidak langsung
• Konektor utama (mayor connector)
• Konektor tambahan (minor connector)
Gambar GTS Kerangka Logam
Penahan / Retainer

Penahan (Retainer)
bagian geligi tiruan sebagian lepasan

yang berfungsi memberi retensi dan


karenanya mampu menahan protesa
tetap pada tempatnya.
Penahan dibagi dalam dua kelompok:

1. Penahan Langsung (direct retainer)


 berkontak langsung dengan permukaan
gigi penyangga dan dapat berupa
cengkeram atau kaitan presisi.

2. Penahan Tak Langsung (indirect retainer)


 memberikan retensi untuk melawan
gaya yang cenderung melepas protesa ke
arah oklusal dan bekerja pada basis.
RETENSI

 Karakteristik geligi tiruan, yaitu kemampuan


menahan gaya pemindah yang cenderung
mengubah antara permukaan geligi tiruan
dengan jaringan mulut dimana protesa itu
berada.

Contoh gaya-gaya ini:


- Gaya gravitasi
- Otot kunyah
- Proses pengunyahan
- Berbicara,dll
Kemampuan menahan gaya dapat diperoleh
dengan berbagai cara berikut ini :
1. Cengkeram
2. Kaitan Presisi
3. Gesekan (friksi = frictional fit) antara tepi geligi
tiruan dengan gigi
4. Adhesi dan Kohesi
5. Tekanan Atmosfir
6. Bagian basis yang melewati daerah gerong gigi
turut memberi retensi, walaupun terbatas
7. Bagian basis yang melewati daerah gerong
jaringan lunak

8. Pembentukan tepi jaringan pada permukaan


poles protesa membantu menyempurnakan
penutupan tepi, di samping sebagai kunci
mekanis (mechanical lock) jaringan pada
saat fungsi

9. Gaya Gravitasi

10. Retensi Tak Langsung membantu


menambah retensi.
Cengkeram
Penggolongan Cengkeram

1. Menurut Konstruksinya :
• Cengkeram Tuang atau Cor ( cast clasp )

• Cengkeram Kawat ( wrought wire clasp )

• Cengkeram Kombinasi (combination clasp )


2.Menurut Desainnya :
• CengkeramSirkumferensial
(circumferential clasp or circumferential
type clasp)

• Cengkeram Batang ( bar arm or bar type


clasp )
 
3. Menurut Arah Datang Lengannya :
• Cengkeram Oklusal (occlusally
approaching clasp )
 sifatnya menarik

• Cengkeram Gingival (gingivally


approaching clasp )
 sifatnya mendorong 
Prinsip Desain Cengkeram

• Pemelukan
• Pengimbangan
• Retensi
• Dukungan
• Stabilisasi
• Pasifitas
Gambar Pemelukan Cengkeram
Pada Permukaan Gigi
Bagian-bagian Cengkeram
1. Badan Cengkeram (body)
 terletak antara lengan dan sandaran
oklusal

2. Lengan Cengkeram (arm)


    
 terdiri dari bahu dan termina

3. Bahu Cengkeram (shoulder)


 bagian lengan yang berada di atas
garis survai, biasanya tegar
  4. Ujung Lengan (terminal)
 bagian ujung lengan cengkeram.

  5. Sandaran (rest)


 bagian yang bersandar pada
permukaan oklusal/insisal gigi
penahan.

6. Konektor Minor (minor connector)


 bagian yang menyatukan
cengkeram dengan
kerangka logam geligi tiruan.
Gambar Bagian-bagian Cengkeram
(a)sandaran; (b) badan; (c) bahu; (d,h) lengan;
(e) lengan; (f,g) konektor minor
 
Cengkeram hanya dapat berfungsi dengan
baik bila merupakan suatu kesatuan yang
terdiri dari :
1. Satu Lengan retentif dengan ujung yang
berada di bawah garis survai atau pada
daerah gerong retentif.
2. Satu Lengan pengimbang yang secara
keseluruhan berada di daerah non-
retentif.
3. Satu sandaran oklusal.
4. Satu atau lebih konektor minor.
Gambar Lengan-lengan Cengkeram
A. Lengan retentif : (r) bagian kaku;
(s) bagian setengah kaku; (f) bagian fleksibel.
B. Lengan pengimbang = semua bagian kaku
CENGKERAM KAWAT
• Cengkeram kawat
merupakan jenis cengkeram yang
lengan‑lengannya terbuat dari kawat jadi (wrought
wire).

• Kawat jadi yang sering dipakai biasanya terbuat dari


Kawat Aloi Khrom Nikel dan dapat diperoleh dalam
tiga jenis ketegaran, yaitu Soft (500‑650 N/mm2), Hard
(1400‑1600 N/mm2) dan Springhard (1800‑2000
N/mm2).
• Ukuran dan Jenis yang sering dipakai untuk
keperluan pembuatan geligi tiruan sebagian adalah
yang Bulat dengan Garis Tengah 0,7 mm untuk gigi
Anterior dan 0,8 mm untuk gigi posterior.

• Kawat jadi yang akan digunakan sebagai


cengkeram harus kuat, permukaannya licin dan
mengkilat, tahan terhadap pengaruh dalam mulut,
seperti tak berkarat, tak memberi rasa dan netral
dalam arti tidak menimbulkan aliran listrik galvanis.
Syarat-syarat dalam pembuatan cengkeraman
kawat:
1. Kontak cengkeram dengan permukaan gigi
penyangga merupakan kontak kontinu dan berupa
kontak garis bila penampangnya bulat dan kontak
bidang bila penampangnya setengah bulat.

2. Lengan cengkeram harus melewati garis survai,


biasanya 1‑2 mm di atas tepi gingiva (cukup 1 mm
saja, bila sandaran oklusal mampu menahan gaya
pemindah ke arah gingiva).
3. Badan cengkeram sirkumferensial harus terletak di atas
titik kontak gigi penyangga.
4. Sandaran dan badan tidak boleh mengganggu oklusi
maupun artikulasi.
5. Ujung lengan cengkeram harus dibulatkan dan tidak
boleh menyentuh gigi tetangga dan melukai jaringan
lunak.
6. Pada permukaan cengkeram tak boleh ada tanda bekas
tang. Tanda ini menunjukkan kurang baiknya manipulasi
pembengkokan, sehingga akan mempengaruhi daya
tahan cengkeram.
Keuntungan Pemakaian Cengkeram Kawat

• Lentur
• Retensinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan
• Memberi efek estetik lebih baik     
• Penutupan permukaan gigi lebih minim dibanding
cengkeram tuang.
• Indikasi pemakaian lengan retentif cengkeram
kawat lebih luas
• Teknik pembuatan lebih mudah
Kerugian Pemakaian Cengkeram Kawat

• Mudah terjadi distorsi


• Mudah patah
• Kelenturan dan tidak dipreparasinya sandaran
oklusal kurang memberi dukungan yang
mernuaskan
• Lengan kawat yang lentur kurang atau tak mampu
menahan gaya horisontal atau lateral
Macam‑macam Cengkeram Kawat

Cengkeram Kawat

Cengkeram Kawat Oklusal Cengkeram Kawat Gingival


(Circumferential Type Clasp ) (Bar Type Clasp )
Cengkeram Kawat Oklusal
Bentuk-bentuk Cengkeram Kawat Oklusal:
1. Cengkeram Tiga Jari
Berbentuk seperti Akers Clasp,cengkeram ini
dibentuk dengan jalan menyoldir
lengan‑lengan kawat pada sandaran atau
menanamnya ke dalam basis.
2. Cengkeram Dua Jari
 Berbentuk sama seperti Akers Clasp tetapi tanpa
sandaran, yang bila perlu dapat ditambahkan
berupa sandaran cor.
3. Cengkeram Jackson
 Indikasi pemakaian cengkeram ini sama seperti
pada butir 2, sebetulnya cengkeram ini
merupakan Penahan Langsung Ortodontik.
4. Cengkeram Setengah Jackson
 Cangkolan ini disebut pula Cengkeram Satu Jari
atau Cengkeram C.
5. Cengkeram S
Berbentuk seperti huruf S, cengkeram ini
bersandaran pada Singulum gigi
Kaninus. Biasa dipakai untuk
Kaninus bawah, dapat pula
digunakan untuk Kaninus atas, bila ruang
interoklusalnya cukup.
6. Cengkeram Panah (Arrow Crib)
Disebut Panah, karena berbentuk anak panah
yang ditempatkan pada interdental gigi, dan
diperuntukkan bagi anak‑anak dimana retensi kurang.
Itulah sebabnya cengkeram ini dipakai untuk protesa
sementara selama masa pertumbuhan.
7. Cengkeram Adam
Indikasi pemakaian sama seperti pada
butir 7.
 
8. Rush Anker Crib
Cengkeram ini berindikasi pemakaian sama
seperti Cengkeram Embrasur.
 
 
 
 
 
Cengkeram Kawat Gingival
Bentuk cengkeram:
1. Cengkeram Meacock
 Spoon denture anak

2. Cengkeram Panah Anker


 sudah jadi disoldir dengan kerangka logam

3. Cengkeram Penahan Bola

4. Cengkeram C
Cengkeram Meacock Cengkeram panah anker

Cengkeram Penahan Bola Cengkeram C


CENGKERAM TUANG
Bentuk Cengkeram Tuang Oklusal
1. Cengkeram Akers (Akers Clasp)
Syarat:
- Sandaran oklusal yang berfungsi mencegah pergerakan geligi
tiruan kearah gingiva.
- Bagian pengimbang yang berfungsi menahan pergerakan
horisontal.
- Lengan retentif yang berfungsi mencegah pergerakan vertikal ke
arah oklusal.

Indikasi:
 Gigi Molar dan Premolar, terutama bila gigi tidak miring, estetik
tidak penting dan letak gerong retentif jauh dari daerah tak bergigi.
2. Cengkeram Kail lkan
 merupakan modifikasi Cengkeram Akers  satu
atau kedua lengannya diputar membalik untuk
menempati gerong retentif dekat daerah tak bergigi.

3. Cengkeram Mengarah Belakang


Indikasi :
 gigi posterior dengan retensi sedikit, dengan
memanfaatkan gerong retentif pada bagian distal dan
mesiobukal, seperti pada Molar atas. Konektor minor
cengkeram ini ditempatkan pada permukaan mesiopalatal
dengan sandaran di bagian distal.
Cengkeram Akers Cengkeram Kail Ikan

Cengkeram Mengarah Belakang


4. Cengkeram Mengarah Belakang Membalik
 Modifikasi dari jenis terdahulu dan memanfaatkan
gerong mesiolingual dengan konektor minor pada permukaan
mesiobukal dan sandaran di sebelah distal. Indikasi : Molar
bawah yang sering miring ke lingual

5. Cengkeram Setengah Setengah


Indikasi :
 Gigi Premolar yang berdiri sendiri dan terdiri dari
2 buah lengan dan 2 buah sandaran. Ujung lengan
bukalnya biasa ditempatkan pada gerong mesiobukal
dengan pertimbangan estetik.
Cengkeram Mengarah Belakang Membalik

Cengkeram Setengah Setengah


6. Cengkeram Kaninus
Indikasi:
- Kaninus bawah
- Kaninus atas, bila faktor estetik diabaikan
Sandaran diletakkan pada bagian mesioinsisal. Konektor minornya
berjalan ke bawah dari sisi mesiolingual, sedangkan lengannya dari
singulum ke arah distal lalu membelok ke bukal dan berakhir pada
gerong mesiolabial.

7. Cengkeram Akers Ganda


Indikasi:
Pada sisi rahang yang tidak kehilangan gigi, misalnya pada Kasus Kelas
II dan II Kennedy tanpa modifikasi, serta berdesain bilateral. Cengkeram
ini terdiri dari dua buah cengkeram Akers yang bersatu; dengan
demikian mempunyai dua lengan bukal, dua lengan lingual dan dua
sandaran oklusal.
Cengkeram Kaninus

Cengkeram Akers Ganda


8. Cengkeram Embrasur
 Seperti cengkeram Akers Ganda, karena
mempunyai 4 lengan dan dua sandaran.
Perbedaan hanya terletak pada lengan bukal,
yang pada cengkeram ini terletak pada embrasur gigi
dan pendek saja.

9. Cengkeram Multipel
 merupakan dua buah Akers ditempatkan saling
berhadapan dan lengan lingualnya disatukan .
Cengkeram Embrasur

Cengkeram Multiple
10. Cengkeram Cincin
Indikasi: Molar terakhir yang berdiri sendiri.
Molar bawah konektor minornya ada di mesial dengan lengan
memutari permukaan bukal dan distal serta berakhir pada gerong
mesiolingual. Pada Molar atas, konektor ada di mesial, lalu lengannya
memutari bagian palatal dan distal serta berakhir pada gerong
Mesiobukal.
Karena panjangnya, cengkeram ini harus disertai Lengan Penguat
(reinforcement arm or supporting strut) pada permukaan non‑retentif,
dengan atau tanpa sandaran oklusal tambahan. Adanya sandaran di
bagian distal ini dapat mencegah pergerakan ke arah mesial dari gigi
penyanggah yang miring.
Lengan penguat harus dianggap sebagai konektor minor, dari mana
lengan retentif berasal. Lengan Pengimbang disini adalah bagian antara
sandaran utama dan lengan penguat.
11. Cengkeram Cincin Membalik
Indikasi:
Gigi penyangga yang terletak anterior dari daerah
tak bergigi. Sebetulnya cengkeram ini efektif, tetapi
karena banyak menutupi permukaan gigi penyangga,
maka secara estetik tidak menguntungkan.

12. Cengkeram Lengan Panjang


 Bila letak garis survai sedemikian rendahnya
sehingga perlu digunakan gerong gigi
tetangga, maka lengan cengkeram Akers dapat
diperpanjang sampai masuk ke gerong tetangga.
Cengkeram cincin Cengkeram cincin membalik

Cengkeram Lengan Panjang


13. Cengkeram Kombinasi
Cengkeram sirkumferensial sering dikombinasikan
dengan cengkeram gingival. Tujuan penggunaan cengkeram
ini adalah memanfaatkan kelebihan dari masing‑masing
tipe cengkeram.
Kombinasi ini bisa meliputi beberapa kesatuan :
1.Lengan retentif cengkeram tuang sirkumferensial
dengan lengan non­-retentif cengkeram gingival
sebagai pengimbang.
2.Lengan retentif cengkeram kawat dikombinasikan
dengan lengan non‑retentif cengkeram gingival
sebagai pengimbang.
3.Lengan retentif cengkeram gingival dengan lengan
non‑retentif cengkeram tuang sirkumferensial sebagai
pengimbang.
Cengkeram Kombinasi

Anda mungkin juga menyukai