Pada diagram I-7 menunjukkan bahwa seluruh responden dewasa sebanyak 30 orang
sudah menggunakan pasta gigi untuk membersihkan gigi.
Pada diagram I-8 memperlihatkan bahwa responden dewasa sebanyak 26 orang (87%)
sudah menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor, sedangkan 4 orang (13%) responden
yang tidak tahu apakah pasta gigi yang digunakan mengandung fluor atau tidak. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah menjaga kesehatan giginya dengan
baik.
Pada diagram I-11 menunjukkan bahwa dari seluruh responden anak yang ada yaitu
sebanyak 13 orang sudah menggunakan pasta gigi untuk membersihkan giginya setiap hari.
Pada diagram I-12 memperlihatkan bahwa sebanyak 12 orang dari responden anak
sudah menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor dan 1 orang anak tidak mengetahui
pasta gigi yang dipakai berfluoride atau tidak. Hal ini menunjukan bahwa responden sudah
dapat menjaga kesehatan giginya dengan baik.
Pada diagram I-15 menunjukkan jumlah gigi yang dimiliki responden. Mayoritas
responden yang memiliki gigi lebih dari 20 gigi sebanyak 25 orang (83%). Lalu, responden
yang memiliki 10-19 gigi sebanyak 3 orang (10%) dan responden yang memiliki 1-9 gigi
sebanyak 2 orang (7%).
Pada diagram I-16 diketahui bahwa frekuensi responden untuk konsumsi buah segar
sudah cukup baik dimana tidak ada responden yang jarang/tidak pernah konsumsi buah segar.
Namun, 11-12 orang dari 30 orang responden mengkonsumsi kopi manis, biskuit, kue, kue
manis dan roti setiap hari.
Pada diagram I-19 menunjukkan sebanyak 11 responden konsumsi susu manis tiap
hari dan 7 responden konsumsi biskuit dan kue manis setiap hari. Hal ini menunjukkan
konsumsi makanan dan minuman manis pada responden anak tinggi.
Pada diagram I-20 menunjukkan bahwa responden anak tidak pernah merokok
maupun mengunyah tembakau.
Berdasarkan diagram I-21 yang merupakan riwayat sakit gigi responden selama 12
bulan terakhir, sebagian besar responden sebanyak 17 orang (57%) mengaku memiliki
riwayat sakit gigi selama 12 bulan terakhir. Sisanya sebanyak 13 orang (43%) responden
tidak memiliki riwayat sakit gigi selama 12 bulan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar masyarakat di daerah Puskesmas Sukawarna memiliki riwayat sakit gigi
selama 12 bulan terakhir. Tingginya riwayat sakit gigi mungkin disebabkan karena kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.
Pada diagram I-22 menunjukkan penilaian responden terhadap kondisi gigi dan
gusinya. Responden yang menilai kondisi gigi dan gusinya buruk masing-masing sebanyak 4
dan 5 orang. Responden yang menilai kondisi gigi dan gusinya baik masing-masing sebanyak
15 dan 14 orang. Responden yang menilai kondisi gigi dan gusinya sedang masing-masing
sebanyak 10 orang, sedangkan masing-masing 1 orang menilai sempurna kondisi gigi dan
gusinya. Tidak ada responden yang menilai kondisi gigi dan gusinya sangat baik dan sangat
buruk, serta tidak ada yang tidak mengetahui kondisi gigi dan mulutnya. Berdasarkan data
tersebut, dapat disimpulkan bahwa kondisi gigi dan gusi masyarakat cukup baik.
Pada diagram I-25 memperlihatkan bahwa responden anak menilai kondisi gigi dan
gusinya berada dalam kategori baik masing-masing sebanyak 6 dan 8 orang, kondisi gigi dan
gusi dalam kategori buruk masing-masing sebanyak 5 dan 3 orang, sedangkan responden
anak yang tidak mengetahui kondisi gigi dan gusinya sebanyak masing-masing 2 orang.
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa sebagian besar anak tidak merasa terdapat
gangguan pada kesehatan gigi dan gusinya yang dapat mengganggu aktivitas mereka.
Pada diagram I-30 menunjukkan tingkat pendidikan terakhir pada orang dewasa.
Mayoritas respoden orang dewasa memiliki tingkat pendidikan terakhir yaitu sekolah
menengah atas (SMA) sebanyak 16 orang, sedangkan jumlah paling sedikit responden yaitu
berada pada tingkat pendidikan sekolah dasar (SD) sebanyak 3 orang.