Anda di halaman 1dari 19

OSTEOPOROSIS

DI
S
U
S
U
N

OLEH:
KELOMPOK : 2

NAMA : AGUSTIAR
DESY RAHMADANI
LAILA NUSYUR
MIFTAHUL JANNAH
NILNA MUNA
RAUZATUN MULIA
TEUKU AFDHAL WAHYUDI

YAYASAN PEMBANGUNAN KAMPUS JABAL GHAFUR


AKADEMI KEPERAWATAN JABAL GHAFUR SIGLI
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat, serta penyertaan-Nya, sehingga makalah  “Osteoporosis”  ini
dapat kami selesaikan.
Dalam penulisan makalah ini kami berusaha menyajikan bahan dan
bahasa  yang sederhana,singkat serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna serta masih terdapat
kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini. Maka kami berharap
adanya masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan dimasa yang akan
mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
dipergunakan dengan layak sebagaimana mestinya.

                                                                                          Sigli , Maret 2020

       
                                                                                                   Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................. 5
C. Tujuan.................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Pengertian.............................................................................. 6
B. Penyebab................................................................................ 7
C. Pencegahan Dan Pengobatan................................................. 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Osteoporosis merupakan masalah kesehatan karena beratnya
konsekwensi fraktur pada pasien dan sistim perawatan kesehatan. Data
retrospektif osteoporosis yang dikumpulkan di UPT Makmal Terpadu
Iminoendokrinologi, FKUI dari 1690 kasus osteoporosis, ternyata yang
pernah mengalami patah tulang femur dan radius sebanyak 249 kasus
(14,7%). Demikian pula angka kejadian pada fraktur hip (pinggul), tulang
belakang, dan wirst (pergelangan tangan) di RSUD Dr. soetomo Surabaya
pada tahun 2001-2005, meliputi 49 dari toyal83 kasus fraktur hip pada wanita
usia 60 tahun. Terdapat 8 dari 36 kasus fraktur tulang belakang dan terdapat
53 dari 173 kasus fraktur wirst. Dimana sebagian besar terjadi pada wanita
>60 tahun dan disebabkan oleh kecelakaan rumah tangga. 
Selain itu, juga memiliki implikasi yang penting pada keadaan social
dan ekonomi. Di Amerika dari 300.000 kasus fraktur osteoporosis pada tahun
1991 dibutuhkan dana $5 milyar. Dan diperkirakan akan membutuhkan dana
mencapai $30-$40 milyar pada tahun 2020. di Indonesia 426.300 fraktur
osteoporosis dibutuhkan dana $3.8 milyar . dapat dibayangkan biaya pada
tahun 2050. 
Berikut ini fakta mengenai penyakit osteoporosis yang dapat
membukakan mata dan meningkatkan kesadaran akan ancaman penyakit
osteoporosis.
Berdasarkan kajian dunia ada fakta bahwa : 
- Satu diantara tiga wanita diatas usia 50 tahun dan satu diantara 5 pria
diatas 50 tahun menderita osteoporosis. 
- Penderita osteoporosis di Eropa, Jepang dan Amerika sebanyak 75 juta
penduduk, sedangkan China 84 juta penduduk. 
- Ada 200 juta penderita osteoporosis di seluruh dunia. Risiko kematian
akibat patah tulang pinggul sama dengan kanker payudara. 

4
Berdasarkan studi di Indonesia, fakta-faktanya sebagai berikut : 
- Prevalensi osteoporosis untuk umur kurang dari 70 tahun untuk wanita
sebanyak 18-36%, sedangkan pria 20-27 %, untuk umur di atas 70 tahun
untuk wanita 53.6%, pria 38%.
- Lebih dari 50% keretakan osteoporosis pinggang diseluruh dunia
kemungkinan terjadi di Asia pada 2050 (Yayasan Osteoporosis
Internasional). 
- Mereka yang terserang rata-rata berusia diatas 50 tahun (Yayasan
Osteoporosis Internasional).
- Dua dari lima orang Indonesia memiliki risiko terkena penyakit
osteoporosis (DEPKES, 2006) 
- Jumlah penderita osteoporosis di Indonesia jauh lebih besar dari data
terakhir Depkes, yang mematok angka 19.7% dari seluruh penduduk
dengan alas an perokok di negri ini urutan ke-2 dunia setelah China. 

B. Rumusan Masalah
a. Apa  pengertian dari penyakit osteoporosis?
b. Apa yang menyebabkan terjadinya penyakit osteoporosis?
c. Bagaimana mencegah penyakit osteoporosis?

C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari penyakit osteoporosis dan apa saja
yang menyebabkan terjadinya osteoporosis juga pencegahan dari penyakit
osteoporosis.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Osteoporosis adalah kondisi progresif di mana tulang menjadi lemah
dan secara struktural lebih mungkin untuk fraktur atau patah. Biasanya, tubuh
membentuk jaringan tulang baru yang diserap oleh tubuh untuk
menyeimbangkan jumlah jaringan tulang yang dipecah dalam tubuh. Ini
adalah proses alami yang terjadi pada tubuh setiap manusia. Sepanjang bagian
awal kehidupan, jumlah tulang yang hilang dan jumlah yang diperoleh tetap
seimbang. Massa tulang (ukuran dan ketebalan) meningkat selama masa
kanak-kanak dan kehidupan dewasa awal, mencapai maksimum pada usia 20
sampai 25.
Patofisiologi osteoporosis terjadi di mana massa tulang rendah dan
kerusakan jaringan tulang microarchitectural terjadi, menyebabkan kerapuhan
tulang dan peningkatan risiko patah tulang. Ini hasil dapat berasal dari faktor
keturunan dan lingkungan yang mempengaruhi massa tulang dan kualitas
tulang. Sedangkan untuk memahami patogenesis osteoporosis dimulai dengan
mengetahui bagaimana pembentukan tulang dan remodeling terjadi.Risiko
osteoporosis lebih tinggi jika usia lanjut, riwayat keluarga osteoporosis,
menopause, riwayat patah tulang, orang tua memiliki riwayat penyakit patah
tulang pinggul, amenore, anorexia nervosa, gaya hidup tidak
aktif, diet rendah kalsium atau vitamin D, rendah testosteron
(hipogonadisme), merokok, terlalu banyak minum alkohol, mengkonsumsi
obat tertentu (termasuk beberapa obat anti-kejang, hormon tiroid dalam dosis
besar, atau steroid), dan sebagainya. Kondisi hormonal tertentu juga dapat
mempengaruhi penyakit osteoporosis.
Menopause yang biasanya terjadi pada wanita usia 40-an atau 50-an,
secara dramatis meningkatkan kecepatan keropos tulang, itulah yang
menyebabkan osteoporosis pada wanita cenderung lebih tinggi dibandingkan
pria. Penyakit osteoporosis terjadi ketika tubuh kehilangan tulang lebih cepat

6
daripada yang dapat membentuk tulang baru. Seiring waktu,
ketidakseimbangan antara kerusakan tulang dan pembentukan menyebabkan
massa tulang menurun, sehingga patah tulang terjadi lebih mudah. Empat
puluh persen perempuan dan dua puluh lima persen pria di atas usia 50 akan
terkena patah tulang karena osteoporosis lansia dalam seumur hidup nya yang
tersisa. Lebih dari 2 juta fraktur (patah tulang) terjadi di Amerika Serikat
setiap tahun dan penyakit tulang osteoporosis ini dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang serius.
Menurut National Osteoporosis Foundation (NOF), osteoporosis
merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang utama selama lebih dari 44
juta orang Amerika atau 55 persen dari mereka yang telah berumur 50 tahun
atau lebih. Sekitar 10 juta orang di Amerika Serikat sudah memiliki riwayat
penyakit osteoporosis dan hampir 34 juta lebih memiliki massa tulang yang
rendah, menempatkan mereka pada risiko osteoporosis. Delapan puluh persen
dari mereka yang terkena dampak osteoporosis adalah perempuan.Risiko
osteoporosis lebih tinggi jika usia lanjut, riwayat keluarga osteoporosis,
menopause, riwayat patah tulang, orang tua memiliki riwayat penyakit patah
tulang pinggul, amenore, anorexia nervosa, gaya hidup tidak
aktif, diet rendah kalsium atau vitamin D, rendah testosteron
(hipogonadisme), merokok, terlalu banyak minum alkohol, mengkonsumsi
obat tertentu (termasuk beberapa obat anti-kejang, hormon tiroid dalam dosis
besar, atau steroid), dan sebagainya. Kondisi hormonal tertentu juga dapat
mempengaruhi penyakit osteoporosis.
B. Penyebab Terjadinya Penyakit Osteoporosis
Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita
osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan
gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala Jika kepadatan tulang sangat
berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul
nyeri tulang dan kelainan bentuk. Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri
punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps
secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-

7
tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah
nyeri jika penderita berdiri atau berjalan.
Berdasarkan jenisnya, penyakit osteoporosis ini dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
1) Osteoporosis primer yang dapat terjadi pada tiap kelompok umur. Jenis
osteoporosis ini aktor pemicunya adalah merokok, aktivitas, pubertas
tertunda, berat badan rendah, alkohol, ras kulit putih asia, riwayat
keluarga, postur tubuh dan asupan kalsium yang rendah. Osteoporosis
primer terdiri dari 2 bagian :
- Tipe I (post-menopusal) terdiri dari 15-20 tahun setelah menopase
(53-75 thn). Ditandai dengan fraktur tulang belaknag dan
berkurangnya gigi geligi. Disebabkan karena luasnya jaringan
trabrkular pada tempat tersebut, dimana jarinagn trabekular lebih
respnsif terhadap pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada
wanita, tidak semua wanita memilik risikio yang sama untuk
menderita osteoporosis postmenopausal, wnaita kulit putih dan
daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini dari pada wanita
kulit hitam.
- Tipe II (seline) dapat terjadi pada tiap kelompok umur. Penyebabnya
meliputi eksis kortikoteroid, hipertiroidisme, multimieloma,
malnuntrisi, definisi estrogern, hiperparatiroidisme, faktor genetic
dan obat-obatan. Kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan
kalsium yang berhubungan denagn usia dan ketidakseimbangan
diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang
baru biasanya terjaid pada usia 70 tahun dan dua kali lebih sering
menyerang pada wanita.
2) Osteoporosis sekunder dialami oleh kurang dari 5 % pendeita
osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh
obat-obatan. Isa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan
homonal (terutama tioid, paratoid, damn adrenal) dan obat-obatan
(kortikosteroid, barbiturate, anti kejang dan hormon tiroid yang

8
berlebihan). Pemakaian alkohol yang ebrlebihan dan merokok
memperburuk keadaan osteoporosis.
3) Osteoporosis juvenile idiopatik merupakan osteoporosis yang tidak di
ketahiu penyebabnya. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda
yang memiliki kadar dan fungsi hormone yang normal, kadar vitamin
yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya
tulang.
Dari penjelasan diatas, jelaslah berbagai factor risisko menjadi
penyebab munculnya penyakit osteoporosis. Factor-faktor tersebut adalah : 
- Mengalami fraktur di atas 50 tahun, karena seiring dengan pertambahan
usia, fungsi organ tubuh justru menurun sehingga penyerapan kalsium
menurun dan fungsi hormone para tiroid meningkat 
- Memiliki massa tulang yang rendah akibat dari tubuh kurus dan mungil,
tulang akan giat membentuk sel jika di tekan oleh berat badan, fungsi
tulang adalah untuk menyangga bobot maka dengan demikian tulang
akan terangsang untuk membentuk massa pada daerah tersebut, terutama
pada daerah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan, maka massa
tulang cenderung kurang terbentuk sempurna. 
- Memiliki kerabat dengan riwayat osteoporosis. Karma dalam keluarga
pasti mempunyai struktur genetic tulang yang sama 
- Lebih banyak di derita oleh wanita 
- Memiliki ukuran tulang yang kecil 
- Gaya hidup yang tidak sehat
- Sering mengkonsumsi daging merah dan minuman bersoda, karena
keduanya mengandung banyak fosfor yang merangsang pembentukan
hormone tiroid, penyebab lepasnya kalsium dari dalam darah. - Minuman
bekafein dan beralkohol, air seni peminum kafein lebih banyak
mengandung kalsium, dan kalsium itu berasal dari proses pembentukan
tulang. Selain itu kafein dan alcohol bersifat toksin yang menghambat
proses pembentukan massa tulang. 

9
- Malas berolahraga. Semakin banyak gerak dan olahraga, maka otot akan
terpacu untuk membentuk massa 
- Merokok, perokok sangat rentan terhadap osteoporosis, karena zat
nikotin didalamnya dapat mempercepat penyerapan tulang, nikotin juga
membuat kadar dan aktivitas hormone estrogen dalam tubuh berkurang
sehingga susunan-susunan sel tidak kuat dalam mrenghadapi proses
pelapukan, rokok dapat membuat penghisapnya mengalami hipertensi,
penyakit jantung, dan tersumbatnya aliran darah keseluruh tubuh. Saat
melewati umur 35, efek rokok pada tulang akan mulai terasa, karena
proses  pembentukan pada umur tersebut sudah terhenti. 
- Kurang kalsium, jika kalsium tubuh berkurang maka tubuh akan
mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh
lain, termasuk yang ada di tulang 
- Kurang hormone estrogen, terutama setelah menopause. 
- Penderita anoreksia nervousa 
- Mengkonsumsi obat yang mengandung kortikosteroid 

C. Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Osteoporosis


Sebelum terlambat dan terkena penyakit osteoporosis ini, harusnya
diadalkan pencegahan, yaitu meliputi:
a) Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan
mengonsumsi kalsium yang cukup
Kalsium merupakan unsur pembentuk tulang dan gigi. Maka, agar
kepadatan tulang terus terjaga, penting untuk mengkonsumsi kalsium
yang banyak terdapat dalam susu. Sayangnya, seiring bertambahnya usia,
kemampuan untuk menyerap kalsium semakin berkurang. Maka,
sebaiknya Anda membiasakan diri atau anak Anda untuk minum susu
setiap hari sejak usia dini. Karena penyebab osteoporosis adalah
kurangnya asupan kalsium pada usia muda. Kaum muda, seringkali
mereka berpikir tidak perlu lagi mengkonsumsi susu yang dianggap
sebagai makanan anak kecil. Atau karena berpikir tulang tidak dapat

10
tumbuh lagi sehingga mereka enggan minum susu. Memang, pada
umumnya tulang berhenti tumbuh saat usia 16-18 tahun, tetapi bukan
berarti kita tidak perlu lagi memperhatikan kesehatan tulang, karena
fungsi tulang sangat penting bagi tubuh. Kalsium yang dibutuhkan tiap
orang berbeda, bergantung pada berat badan dan aktivitas yang
dijalankan. Pada ibu hamil dan menyusui, kalsium yang dibutuhkan lebih
banyak.
b) Melakukan olah raga dengan beban
Selain mengkonsumsi kalsium, penting untuk melakukan
olahraga secara teratur agar dapat memperkuat tulang dan menambah
kepadatan massa tulang. Sama seperti otot, tulang juga perlu dilatih agar
dapat menciptakan tulang yang kuat.
Olahraga yang dapat dilakukan untuk melatih tulang adalah
dengan melakukan olahraga yang memberikan gaya tekan pada tulang,
gaya renggang dan gaya pelintir. Gaya tersebut dapat merangsang
pertumbuhan tulang sehingga tulang menjadi sehat. Anda dapat
mencobanya dengan bersepeda, joging, jalan kaki atau naik turun tangga.
Selain dengan mengkonsumsi kalsium, vitamin D dan
berolahraga, akan lebih baik bila Anda mencoba hidup sehat dengan
menghentikan kebiasaan merokok. Rokok, kopi, alkohol, teh, dan cola
dapat menghambat penyerapan kalsium. Sebaliknya, konsumsilah
makanan bergizi yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna. Olah raga beban
(misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan
tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang
c) Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).
Agar kalsium yang berasal dari susu dan makanan dapat diserap
sempurna, diperlukan vitamin D. Tentu akan sangat disayangkan, bila
kita banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium tetapi
tidak dapat diserap dengan sempurna, sehingga akhirnya tubuh
mengambil kalsium yang ada pada tulang. Akibatnya, tulang menjadi
rapuh. Untuk mendapatkan vitamin D sebenarnya tidak sulit. Sinar

11
matahari pagi (antara jam 06.00 sampai jam 09.00 pagi) dan sore (setelah
jam 16.00) adalah salah satu sumber vitamin D. Dalam lapisan kulit
tubuh kita sebenarnya terdapat vitamin D non aktif dan dengan pancaran
sinar matahari vitamin D ini dapat aktif dan berguna bagi tubuh.
Selain dari sinar matahari, vitamin D juga dapat diperoleh dari
makanan seperti ikan (misal: ikan salmon dan sarden), kuning telur, hati,
susu, keju dan produk olahan susu lainnya.
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif,
terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur
30 tahun). Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa
meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang
sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Akan tetapi tablet
kalsium dan susu yang dikonsumsi setiap hari akhir - akhir ini menjadi
perdebatan sebagai pemicu terjadi osteoporosis, berhubungan dengan
teori osteoblast.
d) Kebiasaan Merusak Tulang
Hilangkan juga kebiasaan yang dapat membuat pertumbuhan
tulang terganggu atau membuat struktur tulang menjadi rusak. Kebiasaan
buruk yang dimaksud adalah:
 Membungkukkan badan yang dapat menyebabkan saraf yang
melewati tulang belakang terjepit sehingga menimbulkan sakit
pinggang.
 Memakai sepatu hak tinggi untuk waktu yang lama. Saat
menggunakannya, terjadi perenggangan pada jaringan lunak sekitar
sendi mata kaki sehingga dapat merusak struktur jaringan lunak ini.
 Membawa tas berat. Dapat memperparah kondisi tulang apabila kita
memiliki kelainan pada tulang.
 Membunyikan jari. Bunyi terjadi akibat gesekan jaringan lunak di
sekitar sendi jari. Proses yang terjadi berulang-ulang ini akan
mengakibatkan gangguan di jaringan lunak tersebut.

12
Kesehatan tulang seringkali terabaikan, karena rasa sakit
umumnya baru terasa bila tulang sudah rapuh atau ketika tulang
dinyatakan keropos. Proses pengambilan kalsium dari tulang sering
disebut silent disease karena terjadi tanpa tanda-tanda atau gejala. Maka,
terus perhatikan kesehatan tulang Anda, hindari osteoporosis, agar dapat
terus lancar beraktivitas sampai usia lanjut.
Pengobatan osteoporosis sama saja seperti pencegahan terhadap
penyakit ini hanya saja pengobatan lebih di fokus kan kepada
memperlambat atau menghentikan kehilangan mineral, meningkatkan
kepadatan tulang, dan mengontrol nyeri sesuai dengan penyakitnya.
Kebanyakan 40% dari perempuan akan mengalami patah tulang
akibat dari osteoporosis selama hidupnya. Maka tujuan dari pengobatan
ini adalah mencegah terjadinya fraktur (patah tulang).
 Diet: dewasa muda harus mencapai kepadatan tulang yang normal
dengan mendapatkan cukup kalsium (1000mg/hari) dalam
dietnya( minum susu atau makan makanan tinggi kalsium seperti
salmon), berolahraga seperti jalan kaki atau  aerobik dan menjaga
berat badan normal.
 Spesialis: orang dengan fraktur tulang belakang, pinggang, atau
pergelangan tangan harus dirujuk ke spesialis ortopedi untuk
manajemen selanjutnya.
 Olah raga: modifikasi gaya hidup harus menjadi salah satu
pengobatan anda. Olah raga yang teratur akan mengurangi patah
tulang akibat osteoporosis.  Olah raga yang di rekomendasikan
termasuk disalamnya adalah jalan kaki, bersepeda, jogging.
Disamping itu ada beberapa obat-obatan yang berperan penting
untuk membantu mengatasi juga dapat diberikan seperti dibawah ini:
 Estrogen: untuk perempuan yang baru menopause,  penggantian
estrogen merupakan salah satu cara untuk mencegah osteoporosis.
Estrogen dapat mengurangi atau menghentikan kehilangan jaringan
tulang. Dan apabila pengobatan estrogen dimulai pada saat

13
menopause akan mengurangi kejadian fraktur pinggang sampai 55%.
Estrogen dapat diberikan melalui oral (diminum) atau ditempel pada
kulit.
 Kalsium: kalsium dan vtamin D diperlukan untuk meningkatkan
kepadatan tulang.
- Konsumsi perhari sebanyak 1200-1500 mg (melalui makanan
dan suplemen).
- Konsumsi vitamin D sebanyak 600-800 IU diperlukan untuk
meningkatkan kepadatan tulang.
 Bifosfonat: pengobatan lain selain estrogen yang ada: alendronate,
risedonate, dan etidronate.  Obat-obatan ini memperlambat
kehilangan jaringan tulang dan beberapa kasus meningkatkan
kepadatan tulang. Pengobatan ini dipantau dengan memeriksa DXAs
setiap 1 sampai 2 tahun. Sebelum mengkonsumsi obat ini dokter
anda akan memeriksa kadar kalsium dan fungsi ginjal anda.
 Hormon lain: hormon-hormon ini akan membatu meregulasi kalsium
dan fosfat dalam tubuh dan mencegah kehilangan jarungan tulang.
oKalsitonin

oTeriparatide

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Osteoporosis adalah kondisi progresif di mana tulang menjadi lemah
dan secara struktural lebih mungkin untuk fraktur atau patah. Biasanya, tubuh
membentuk jaringan tulang baru yang diserap oleh tubuh untuk
menyeimbangkan jumlah jaringan tulang yang dipecah dalam tubuh. Ini
adalah proses alami yang terjadi pada tubuh setiap manusia.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim :osteoporosis http://www. -osteoporosis.html diakses 1 mei 2012


Anonym http://www.artikelkeperawatan.info/tag/ -keperawatan-osteoporosis
diakses 1 mei 2012

16
CATATAN PENTING DALAM MENULIS MAKALAH

1. FORMAT MAKALAH
Judul :
a. Judul font nya 20
b. Nama penyusun dan kelas
c. Nama dosen
d. Logo
e. Nama kampus
Bab I : Pendahuluan
a. Latar Belakang
(isinya: definisi, angka kejadian di dunia, indonesia dan di aceh (jika
ada), peran perawat dan pentingnya mengetahui askep pada kasus ini)
b. Tujuan Penulisan
c. Manfaat
Bab II : Tinjauan Teoritis
a. Teori yang dipilih
b. Konsep area
Bab III : Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
Daftar Pustaka

Aturan penulisan
a. Tulis menggunakan tulisan Times New Roman dengan spasi 1.5
b. Nama file ditulis: nomor kelompok_judul_kelas (K2_STROKE_2B)

2. SUMBER TEORI
Sumber materi di yang diizinkan untuk digunakan dalam makalah yaitu:
1. (Google Schoolar) Artikel Ilmiah
2. Google Book
3. Buku
4. Tidak Boleh Dari Blogspot
5. Daftar Pustaka Tulis Referensi Yang Ada Digunakan saja. minimal dari 3
sumber.

17
3. UNTUK PRESENTASI SIAPKAN:
a. Power point buatlah sebagus mungkin
b. Rekaman suara membacakan isi power point dengan durasi paling lama 10
menit oleh anggota kelompok, bisa 1-3 orang.

Bentuk penilaian yang akan dinilai oleh dosen


PENILAIAN PENUGASAN MAKALAH DAN PRESENTASI
Tanggal Presentasi :
Kelas :
Judul & Nomor Kelompok:

N KRITERIA PENILAIAN NILAI


O
1 MAKALAH MAKSIMAL
40
A. KELENGKAPAN MATERI,
KERAPIAN
B. KETEPATAN WAKTU
PENGUMPULAN TUGAS
2 PRESENTASI MAKSIMAL
60
A. POWER POINT
(TAMPILANNYA DAN
KELENGKAPAN MATERI)
B. KEMAMPUAN PRESETASI
(KEJELASAN SUARA, LENGKAP
DAN TEPAT WAKTU)
C. KEMAMPUAN MENJAWAB
PERTANYAAN
TOTAL NILAI

TUGAS DIKUMPULKAN PALING TELAT PADA HARI RABU


TANGGAL 8 APRIL 2020 jam 17.00 WIB.

18
19

Anda mungkin juga menyukai