Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PRAKTIKUM SWITCHING DAN REKAYASA TRAFIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Praktikum Switching dan Rekayasa Trafik
Semester 5

PEMBIMBING :
Dianthy Marya, ST, MT

Disusun oleh :
Kelompok 5/ Kelas JTD 3C
Nama NIM
Amelia Feruzzi 1941160114
Eka Purnama Wulandari 1941160108
Nadin Ariesta Ayudya Fardani 1941160009
Reinaldo Riswanto Saputra 1941160081

D-IV JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2021
BIODATA

Nama : Amelia Feruzzi


NIM : 1941160114
TTL : Pasuruan, 11 July 2001
Alamat : Jl. Tongkol No.38A Dermo, Kec. Bangil,
Kab. Pasuruan

Nama : Eka Purnama Wulandari


NIM : 1941160108
TTL : Sumenep, 5 Mei 2001
Alamat : Jl. Mutiara Gg.1 No.6, Bangselok

Nama : Nadin Ariesta Ayudya Fardani


NIM : 1941160009
TTL : Malang, 15 April 2001
Alamat : Jl. Simpang Piranha Atas 75-A

Nama : Reinaldo Riswanto Saputra


NIM : 1941160081
TTL : Pekanbaru, 31 Maret 2001
Alamat : Jl. Kol Sugiono IX A / 10

i
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................2
Pengantar sistem switching dan Telephone Exchange....................................................................2
1.1 Tujuan...............................................................................................................................2
1.2 Alat dan Bahan..................................................................................................................2
1.3 Dasar Teori........................................................................................................................2
1.4 Prosedur............................................................................................................................9
1.5 Hasil dan Analisa............................................................................................................11
1.6 Kesimpulan.....................................................................................................................13
1.7 Referensi.........................................................................................................................13
BAB II...........................................................................................................................................14
…………………………………...................................................................................................14
2.1 Tujuan.............................................................................................................................14
2.2 Alat dan Bahan................................................................................................................14
2.3 Dasar Teori......................................................................................................................14
2.4 Prosedur..........................................................................................................................14
2.5 Hasil dan Analisa............................................................................................................14
2.6 Kesimpulan.....................................................................................................................14
2.7 Referensi.........................................................................................................................14
LAMPIRAN..................................................................................................................................16

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. PSTN6

BAB I

Pengantar sistem switching dan Telephone Exchange

1.1 Tujuan
1. Memahami sistem Switch
2. Memahami perkembangan PTSN
3. Memahami Telephone Exchange

3
1.2 Alat dan Bahan
1. Perangkat Komputer/PC
2. Antena BTS
3. Telepon Kabel
4. Antena Parabola
5. Kabel Fiber Optik
6. FAX
7. Modem
8. Internet

1.3 Dasar Teori


PSTN adalah sistem telekomunikasi berbasis circuit-switched. Pada
awalnya PSTN hanya menyediakan layanan voice. PSTN sekarang telah
berkembang ke arah pelayanan komunikasi data yang didorong oleh
berkembangnya dunia internet dengan Internet Protokol (IP)-nya. PSTN bekerja
secara analog.

PSTN menyediakan banyak infrastruktur Internet jarak jauh atau jaringan


backbone. Dengan cara ini, PSTN juga mendukung packet switching, meskipun
secara tidak langsung. PSTN mendukung segala bentuk telekomunikasi, dengan
menyediaan infrastruktur transmisi dan infrastruktur switching. PSTN terdiri dari
dua bagian, yaitu :

1. Eksternal (media transmisi, loop lokal. trunk jarak jauh dll).

2. Internal (Switching Office kantor pusat atau bursa).

4
Gambar 1. PSTN

PSTN secara tradisional bekerja secara analog. Implementasi dan


pengembangan yang lebih baru adalah ISDN yang sepenuhnya berbasis teknologi
digital.

ISDN (Integrated Services Digital Network) yaitu suatu sistem


telekomunikasi di mana layanan antara data, suara, dan gambar diintegrasikan ke
dalam suatu jaringan, yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung
sebagai menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yang lapang. Para pemakai
ISDN diberikan keuntungan berupa fleksibilitas dan penghematan biaya, karena
biaya sebagai sistem yang terintegrasi ini hendak jauh lebih murah apabila
memakai sistem yang terpisah.

PSTN memiliki empat komponen atau elemen utama yaitu

1) CPE (Component Premises Equipment)


CPE adalah peralatan telekomunikasi dan teknologi informasi yang
disimpan di lokasi fisik pelanggan dan bukan di tempat penyedia layanan.
Salah satu contoh dari CPE adalah telepon.
2) Local Loop
Local loop adalah suatu Layanan Loop sangat tepat bagi perusahaan yang
ingin menghubungkan kantor pusat dengan beberapa kantor cabang yang
berada di satu wilayah ataupun lintas wilayah.
3) Exchanges
Exchanges/Sentral adalah pusat pengaturan terhadap jaringan-jaringan
telepon.
4) Trunk Lines
Jalur trunk adalah jalur komunikasi diantara beberapa switch pusat atau
jalur komunikasi yang menghubungkan pengguna telepon ke pusat.

5
Pada gambar diatas merupakan proses pengaksesan telepon analog pada
sentral analog. Pensinyalan dan multipleksing suara melewati sebuah kabel berpilin
sepanjang rata-rata 2.5 Km. melewati sebuah jalur rangkaian menuju pusat analog.

Gambar 3. Konsep PSTN (Voice)

Konsep PSTN (Voice) :


1. Tegangan analog dan kabel tembaga digunakan untuk komunikasi jarak
dekat dengan ditengah adanya kotak pilar.
2. sinyal suara di filter sampai 4 KHz, input ke jaringan digital.
3. Transmisi digital menggunakan TDM menggantikan transmisi FDM.
4. Fiber optik dan transmisi nirkabel digunakan kecepatan yang lebih
tinggi.dan kapasitas transmisi yang tinggi, dan beberapa standartnya
T1/E1, PDH, dan SONET/SDH ‘synchronous protocols.
5. sinyal bisa melalui saluran yang terhubung atau jaringan ss7. f) routing
otomatis. g) sirkuit switch masih digunakan (rute yang dipertahankan
untuk durasi telepon). h) algoritma optimasi perutean yang kompleks
(LP Karmarakert, dll) digunakan untuk peralihan yang lebih cepat.

6
Gambar 4. Konsep PSTN (Non-voice)
Konsep PSTN (Non-Voice) :
1. PSTN dapat membawa informasi suara dan membawa informasi berupa
data.
2. Layanan dapat menggunakan modem.

Selain layanan suara PSTN juga bisa menyediakan faks dan data dalam kecepatan
rendah. Munculnya sistem komunikasi digital, yaitu :

Pertukaran Manual

Pengoperasian pertukaran manual yang dibantu operator sudah dikenal luas.


Jenis pertukaran ini menggunakan rakitan sakelar, colokan dan jack. Semua
perangkat keras pertukaran lokal diduplikasi untuk setiap pelanggan kecuali
generator dering, set kepala operator dan baterai.

Gambar 5. Manual Exchanges

Batasan Pertukaran Manual :

1. Tergantung bahasa
2. Tidak memiliki privasi.
3. Ada penundaan switching.
4. Fitur terbatas.

7
Switching Strowger
Switching strowger adalah step by step switching. sistem terdiri dari
elemen-elemen, seperti rangkaian saluran subsriber, lotter, pencari saluran, pemilih
grup, dan pemilih akhir.
Setiap pelanggan terhubung, ke pertukaran lokalnya, dengan sepasang
kabel. di bursa, setiap saluran pelanggan berakhir ke sirkuit saluran pelanggannya
sendiri (SLC). Satu SLC per pelanggan.

Gambar 6. Switching Strowger

Dalam Switching ada banyak pelanggan, tetapi hanya sedikit pemilih. Oleh
karena itu tahap pengalokasi diperlukan, di antaranya, sebagai antarmuka, untuk
menemukan pemilih bebas dan untuk menghubungkan ke subcriber pemanggil.
Setelah pengalokasi menemukan pemilih pertama yang free, itu ditandai sibuk,
sehingga tidak ada pelanggan lain yang dapat diberikan.
 Keuntungan :
1. Sistem Step by Step tidak mahal
2. Sangat andal, karena sifat peralatan yang terdistribusi
 Kerugian :
1. Tidak ada perutean alternatif yang mungkin, karena proses panggilan
adalah Step by Step.
2. Sistem strowger dapat menangani, hanya panggilan cepat yang lambat.
3. Tidak dapat menangani panggilan DTMF, hanya cocok untuk panggilan
pulsa.

8
4. Waktu Perpindahan terbatas.
5. Banyak komponen mekanis dan membutuhkan perawatan tanpa henti.
6. Kemacetan bisa muncul ketika sistem switching banyak di akses.
7. Kapasitas sistem switching berkurang drastis 20 sampai 40%, karena
nomor layanan khusus seperti pemadam kebakaran, ambulans polisi dan
sebagainya.

Pertukaran Crossbar
Crossbar switch atau switch yang terdiri dari garis/batang yang bersilangan
adalah sistem switch yang menghubungkan beberapa titik input output yang
berbentuk matriks. Crossbar switch menggunakan rele elektromagnet dan terdiri
dari 10 horizontal bar yang digerakkan oleh 5 pasang rele elektromagnet dan 20
vertikal bar yang digerakkan 20 rele elektromagnet, sehingga memiliki 200 titik
persilangan.

Gambar 7. Crossbar Switching

Prinsip dasar :
1. Konsep dasar Crossbar adalah bahwa, ia menggunakan jaringan kontrol
umum. sirkuit kontrol umum ini menangani (rute) beberapa panggilan
secara bersamaan melalui jaringan switching pada saat yang sama.

9
2. Jaringan kontrol umum pada pertukaran lintas bar, melakukan semua fungsi
yang terkait dengan, mengatur, memantau, dan memutuskan panggilan,
selain penagihan.
3. Kontrol umum juga memfasilitasi, penomoran pelanggan yang seragam, di
area yang luas seperti kota besar dengan banyak pertukaran.
4. Metode kontrol umum switching menghilangkan, kerugian dari langkah
demi langkah switching, dengan menerima seluruh nomor (semua digit)
sebelum memproses panggilan.

Stored Program Concept (SPC)

SPC adalah instruksi dan data yang isimpan dalam tempat penyimpanan
internal sebuah komputer. Instruksi dapat diolah lebih cepat dan mudah
dimodifikasi. Konsep ini diperkenalkan oleh Jogn Von Neumann pada tahun 1945
dan merupakan yaciri yang paling penting dari komputer digital. SPC
menggunakan komputer digital, dengan program yang tersimpan, untuk fungsi
kontrolnya. SPC mendukung banyak fitur tambahan, seperti panggilan singkat,
penerusan panggilan, panggilan tunggu, penagihan dll

Gambar 8. Basic of SPC

Dasar SPC :

1. Pada SPC, satu set instruksi spesifik yang disebut program disimpan dalam
memorinya dan dieksekusi secara otomatis satu per satu, oleh prosesor
serbaguna berkecepatan tinggi.

10
2. Fungsi pertukaran seperti kontrol dan switching, selain fitur tambahan
dilakukan melalui program khusus ini, yang disimpan dalam memori
komputer.
3. Komputer dapat deprogram untuk menguji status jalur input dan jalur output
dan bertindak dengan tepat.
4. Semua sistem switching yang diproduksi untuk digunakan sebagai sistem
switching public. Sekarang menggunakan komputer dan pemrograman
perangkat lunak untuk mengontrol pengalihan panggilan.
5. Saat menggunakan SPC, persyaratan arus dan tegangan loop ditingkatkan
(arus loop pemancar 20 mA dan umpan baterai 52V), menghasilkan panjang
loop subcriber yang lebih panjang.

Struktur kontrol dasar SPC :

1. SPC menggunakan prosesor yang dirancang untuk memenuhi berbagai


persyaratan pertukaran.
2. Prosesor diduplikasi dalam mode siaga panas, untuk mencegah kerusakan
dan akibatnya meningkatkan keandalan.
3. Sistem SPC menggunakan arsitektur perangkat lunak dan perangkat keras
terdistribusi.
4. Prosesor terpisah menjaga fungsi pemeliharaan sistem switching.
5. SPC melakukan perutean trunk ke bursa lain, mendukung peralihan, fungsi
kontrol, pemantauan pelanggan, penagihan, fitur khusus baru, dan
sebagainya.
6. Ada dua jenis dalam pertukaran SPC, yaitu SPC terpusat dan SPC
terdistribusi.

1.4 Prosedur
Dalam penerapan prosedur yang digunakan oleh PTSN ada beberapa
Langkah-langkahnya, yaitu :

1. Perangkat pengirim dihubungkan dengan analog switching.


2. Menghubungkan jaringan melalui analog switching ke telepon
pengguna.
3. Menghubungkan jaringan telepon pelanggan yang berada di dalam
rumah menuju keluar rumah.
11
4. Sinyal yang telah dikirim oleh perangkat pengirim akan diterima oleh
perangkat pengguna.

Dalam penerapan prosedur yang digunakan Manual Exchanges terdapat


beberapa Langkah, yaitu :

1. X ingin memanggil Y
2. X mengangkat handset dan pertukaran mendeteksi loop-nya (arus DC
mengalir dalam loop ini)
3. Sebuah lampu akan diaktifkan dan operator mendapatkan tanda
sehingga operator akan terhubung dengan X
4. Operator berbicara dengan X dan mengetahui nomor pihak yang
dipanggil (Y) yang diinginkan
5. Operator menutup sirkuit Y dan membunyikan telepon Y, dengan
menggunakan kunci dering dan generator dering. Ketika Y menjawab,
LED akan diaktifkan. Kemudian operator berbicara kepada Y dan
menambal X dan Y melalui kabel patch.
6. Kedua lampu A dan B 'menyala' selama mereka berbicara
7. Jika salah satu atau kedua lampu padam, operator akan melepas jack
Dalam penerapan prosedur yang digunakan Strowger terdapat beberapa
Langkah, yaitu :

1. Menentukan nomer telepon dari tujuan

2. Selector pertama akan bergerak secara vertical/ horizontal (tergantung


letak angka) menuju kearah baris dan kolom digit angka pertama

3. Kemudian selector pertama akan terhubung dengan selector kedua yang


akan bergerak secara vertical/ horizontal (tergantung letak angka) menuju
kearah baris dan kolom digit angka kedua

4. Kemudian yang terakhir dua digit angka terakhir akan mengarahkan


selector terakhir ke baris dan kolom sesuai dengan dua digit angka
terakhir.

Dalam penerapan prosedur yang digunakan Strowger terdapat beberapa


Langkah, yaitu :

12
Katakanlah sakelar berada di pelanggan dan kabel vertikal dapat menjadi
trunk dalam pertukaran local. Kabel Horizontal dan vertikal keduanya dapat
menjadi trunk di pertukaran grup tingkat yang lebih tinggi. Mari kita katakan
bahwa sakelar berada dalam pertukaran yang sangat kecil dan ada tiga pelanggan
AB dan C yang terhubung ke kabel horizontal dan D , E dan F terhubung ke kabel
vertikal.

1. Jika A ingin berbicara dengan E, magnet 4 dan 2 diberi energi. ( selalu


magnet
Horizontal pertama ).
2. Jika B ingin berbicara dengan D dan D, E dan F terhubung ke kabel
vertikal
3. Jika A ingin berbicara dengan E, magnet 4 dan 2 diberi energi. ( selalu
magnet Horizontal pertama ).
4. Jika B ingin berbicara dengan D magnet 5 dan 1 diberi energi .
5. Jika C ingin berbicara dengan F magnet 6 dan 3 diberi energi.

1.5 Hasil dan Analisa


Dari hasil Analisa, PSTN dibagi menjadi dua yaitu External dan Internal.
Ekseternal yaitu local loop, transmisi sedang, internal yaitu switching kantor,
kantor pusat, atau pertuakaran. PSTN dapat menyediakan faks dan data kecepatan
rendah juga layanan suara. PSTN mendukung semua bentuk telekomunikasi.
ISDN layanan terintegrasi layanan digital ujung ke ujung 64 Kbps. Aplikasi
yang dapat digunakan suara data, video. Telepon digital khusus aka nada mini
LAN, dengan beberapa kotak kecil. Link digital terhubung ke lokal jaringan
internet (‘S’-bus), hingga 8 terminal berupa faks, telepon dan beberapa pc. Telepon
analog dapat terhubung ke ISDN dengan menggunakan adaptor khusus.
A. Beberapa jenis Switching system :
1. Unmanaged Switch
a. Sering digunakan dalam kantor / rumah
b. Instalasi cukup mudah serta harga yang terjangkau
c. Sebagai pengelola aliran data antara printer dan beberapa computer
2. Managed Switch
a. Menggunakan user interface

13
b. Mudah saat melakukan konfigurasi
3. Smart Switch
a. Memiliki kemampuan otomatis
b. Dapat diubah sesuai kebutuhan jaraingan
c. Konfigurasi menngunakan web base
4. Enterprise Managed Switch
a. Biasanya digunakan untuk perusahaan besar
b. Membutuhkan operator untuk monitoring jaringan dan konfigurasi
c. Struktur jaringan lebih kompleks
B. Beberapa jenis Telephone exchange :
1. PABX Analog
a. Menggunakan sinyal analog (single line telephone)
b. Menggunakan kabel tembaga dan POTS
c. Dapat menerima telephone, mematikan suara telephone,radial dan
speed dial
2. PABX Digital
a. Menggunakan kabel tilion 4 kawat
b. Masing masing pesawat telephone dapat menjadi operator console
3. IP PABX
a. Menggunakan jaringan data
b. Dapat dijalankan secara analag atau digital
c. Juga dapat dijalankan sebagai modem
4. PABX Hybird
a. Berupa gabungan PABX analog dan PABX digital

 Jenis Switching yang paling baik digunakan adalah :


o Enterprise Managed Switch
Memiliki kelebihan sebagai berikut :
1. Biasanya digunakan untuk perusahaan besar
2. Membutuhkan operator untuk monitoring jaringan dan
konfigurasi
3. Struktur jaringan lebih kompleks
 Jenis telephone Exchange yang paling baik digunakan adalah :

14
o IP PABX
Memiliki kelebihan sebagai berikut ;
1. Menggunakan jaringan data
2. Dapat dijalankan secara analag atau digital
3. Juga dapat dijalankan sebagai modem

1.6 Kesimpulan
Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari materi diatas :
1. Pertukaran telepon diatur dalam system hierarki.
2. Apabila panggilan tidak dapat ditangani oleh cluster local, maka
panggilan akan diteruskan untuk melalui rute selanjutnya yang
menyebabkan berkurangnya jumlah batang hubung.
3. PTSN sendiri berperan sebagai dasar analog.

1.7 Referensi
https://www.neliti.com/publications/133887/studi-migrasi-public-switched-
telephone-network-pstn-menuju-jaringan-telekomunik
https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Isdn_91507_p2k-unkris.html

https://www.artatel.com/post/apa-itu-pstn-dan-bagaimana-cara-kerjanya/

15
BAB II

Pemasangan Telepon

2.1 Tujuan
1. Dapat memahami mengenai pemasangan roset
2. Dapat memahami mengenai pemasangan RJ 11
3. Dapat memahami mengenai pemasangan kabel telepon

2.2 Alat dan Bahan


1. Kabel telepon
2. Roset telepon dengan 2 soket
3. Perangkat telepon merk apapun
4. 2 buah soket baterai kotak
5. 2 buah baterai kotak bertegangan 9 volt
6. Crumping tools
7. Cutter
8. Alat test

2.3 Dasar Teori


Dalam jaringan telepon, kabel digunakan sebagai media perantara untuk
menghubungkan telepon dengan perangkat lain seperti PABX dan Roset.
Dalam hal ini jaringan telepon tersebut menggunakan kabel sejajar dan konektor
RJ-11.

 Konektor RJ-11
RJ 11 adalah konektor yang dipergunakan dalam jaringan telepon. Konektor
ini biasanya disandingkan dengan kabel STP.Konektor RJ-11 adalah standar
konektor dimanfaatkan pada pasangan 2-4 (kawat) kabel telepon.
Meskipun konektor RJ-11 memiliki total 6 posisi konektor, biasanya baik
hanya 2 atau 4 benar-benar dimanfaatkan. RJ-11 konektor kabel datang
dalam dua kabel standar varietas-dipilin (flat-satin) dan unshielded Twisted
Pair (UTP).
RJ11 adalah yang paling familiar dari jack terdaftar, karena fakta bahwa
hampir semua garis tunggal (POTS) jack telepon di kebanyakan rumah dan
kantor di Amerika Utara menggunakan jenis konektor, serta sejumlah
negara lainnya.

RJ-11 memiliki beberapa fungsi yang diantaranya sebagai berikut:


16
1. Konektor telepon standar yang dipasang ke jack yang biasanya dipasang
di dinding untuk mendapatkan sambungan telepon. Konektor ini bisa
digunakan untuk menghubungkan komputer dalam sebuah jaringan PCnet-
Home
2. Kabel yang umumnya digunakan untuk saluran telepon (telkom) atau
modem DSL dalam kabel RJ 11 ada sekumpulan 4 kabel kecil untuk
mentransmisikan data.
 Roset
Roset adalah sebutan unutk kotak yang menjadi tempat masukan konektor
terminal pesawat telpon setelah KTB. Fungsi roset adalah untuk
menstabilkan dan menyaring sinyal telpon. Roset ini juga memudahkan
menyambung dan memutuskan hubungan antara terminal ke instalasi kabel
rumah.

Gambar 1. Konektor RJ-11 (Male Type)

Gambar 2. Konektor RJ-11 (Male & Female Type)


Di dalam RJ11 terdapat empat pelat tembaga yang akan dihubungkan
dengan empat kawat pada kabel.

Gambar 3. Susunan Kabel pada Konektor RJ11

17
 Kabel Telepon

Gambar 4. Warna dari kabel telepon datar empat kawat

Kabel ini merupakan kabel yang digunakan salah satunya adalah untuk
menghubungkan pesawat telepon satu dengan lainnya namun perlu menggunakan
konektor. Jenis sambungan dalam kabel telepon datar umumnya ada dua macam
yaitu lurus (straight) dan terbalik (cross over), sebagaimana terlihat pada gambar
berikut:

STRAIGHT CROSSOVER
Gambar 5. Sambungan Konektor RJ11 dalam Straight dan Crossover

Gambar 6. Kabel Telepon Terpasang Pada Konektor RJ11 (Male)

18
2.4 Prosedur
 Pemasangan RJ-11
1) Kupas kabel kurang lebih 1 cm
2) Urutkan warnanya, biasanya pada ujung 1 terdapat warna biru, merah, putih.
Dan pada ujung yang kedua terbalik urutan warnanya yaitu warna putih, merah,
biru, dan kuning, lalu rapikan dan potong sama rata
3) Masukan kedalam conector RJ 11 dan jepit pakai crumping tools, Ambil ujung
yang satunya terus kupas juga kabelnya sekitar 1 cm
4) Setelah itu kita urutkan warna putih, merah, biru, dan kuning (terbalik dengan
conector yang pertama). Cross (1-4), (2-3), (3-2), (4-1)
5) Rapikan dan pasang conectornya
6) Setalah itu kita test, lalu lihat hasilnya apakah conector sudah terjepit dengan
benar dan sudah sesuai dengan yang kita cross (1-4), (2-3), (3-2), (4-1)
7) Selesai

 Pemasangan Roset
Pertama buka pelindung tembaga dari 2 kabel tersebut. Didalam roset terdapat
4 kabel untuk yug analog yang dipakai yaitu kabel merah dan hijau, dan untuk yg
digital memakai kabel hitam dan kuning. Dan karena kita memakai yang analog
saja berarti 2 kabel yg sebelumnya sudah disiapkan hanya disambungkan pada
kabel merah dan hijau.
 Pemasangan Telepon
1) Siapkan roset telepon lalu buka casing roset telepon, masing" soket terdapat 4
warna kabel yaitu merah, hijau, kuning, dan hitam kabel warna kuning dan
hitam tidak diperlukan, sehingga sebaiknya dipotong saja
2) Hubungkan kabel hijau socket pertama dengan soket kedua lalu sekrup pada
salah satu lubang sekrup, ada 8 lubang sekrup dan bebas untuk dipilih salah
satu,
3) Hubung seri dua buah soket baterai, hubungkan kutup positif atau kabel warna
merah soket baterai pertama dengan kutub negatif atau kabel warna hitam soket
baterai kedua
4) Lalu isolasi agar tidak terjadi hubung singkat
5) Dengan demikian kabel yang lainnya di kutub positif dan kutub negatif baterai
dengan nilai voltase 18volt. 18volt adalah hasil penjumlahan dari dua buah
baterai 9volt
6) Hubungkan kabel merah socket pertama dengan kabel positif baterai lalu
hubungkan kabel merah socket kedua dengan negatif baterai. (positif dan
negatif baterai dalam hal ini bisa dibolak-balik)
7) Tutup casing Roset dan lakukan beberapa langkah agar terlihat rapi
8) Kemudian hubungkan baterai kotak ke socket baterai
9) Hubungkan kabel telepon pada masing-masing perangkat telepon
19
10) Lalu hubungkan ujung kabel perangkat telepon pada masing-masing socket,
maka ketika kedua gagang perangkat telepon diangkat maka kedua gagang
tersebut sudah bisa digunakan untuk saling berbicara.

2.5 Hasil dan Analisa


Jaringan telepon sederhana ini tidak melibatkan telepon sentral sehingga tidak
membutuhkan pengalamatan karena tidak butuh pengalamatan maka seluruh fungsi
tombol dan nada dering tidak diperlukan dan tidak berfungsi dengan demikian
penelepon satu dan penelepon dua dapat langsung bercakap-cakap tanpa harus
menekan alamat nomor telepon.
Prinsip kerjanya sangat sederhana, Baterai menghidupkan komponen
elektronik yang ada di dalam kedua perangkat telepon dalam hal ini baterai dan kedua
perangkat telepon terhubung secara seri ketika salah satu atau kedua microphone pada
gagang menangkap sinyal suara maka sinyal suara akan diubah oleh microphone
menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut mempengaruhi arus listrik baterai yang
sedang mengalir, Efek yang ditimbulkan adalah sinyal listrik tersebut akan terdengar
pada semua speaker baik pada perangkat telepon satu maupun perangkat telepon yang
kedua, Sehingga singkat cerita kedua penelepon bisa saling berbicara dan mendengar
satu sama lain.
Sederhana bukan?. Karena sistem jaringan telepon ini hanya cocok untuk
lingkup area kecil atau kebutuhan tertentu jika kalian ingin mempraktekkan maka
berikut adalah estimasi biayanya, dan lebih murah lagi jika kalian menggunakan
telepon bekas.
Bahan-Bahan Kuantitas Estimasi Harga Perangkat
Perangkat Telepone + Kabel 2 Rp 120.000
Roset Telepone 1 Rp 5000
Soket Baterai 2 Rp 3000
Baterai Kotak 9 Volt 2 Rp 22.000
Total Rp 150.000
Tabel 1. Estimasi biaya untuk pemasangan telepon
2.6 Kesimpulan
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………

2.7 Referensi
https://www.youtube.com/watch?v=I7o511A6_BQ
https://www.youtube.com/watch?v=t6QNT0Mp4CE
https://www.youtube.com/watch?v=TcggqZN08do
https://www.youtube.com/watch?v=qNzQCHTNOfU
http://kelompok5amazing.blogspot.com/2014/10/landasan-teori-bayo.html
http://ellashella24.blogspot.com/2014/05/pengertian-rj-11.html

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai