PEMBIMBING :
Dianthy Marya, ST, MT
Disusun oleh :
Kelompok 5/ Kelas JTD 3C
Nama NIM
Amelia Feruzzi 1941160114
Eka Purnama Wulandari 1941160108
Nadin Ariesta Ayudya Fardani 1941160009
Reinaldo Riswanto Saputra 1941160081
i
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................2
Pengantar sistem switching dan Telephone Exchange....................................................................2
1.1 Tujuan...............................................................................................................................2
1.2 Alat dan Bahan..................................................................................................................2
1.3 Dasar Teori........................................................................................................................2
1.4 Prosedur............................................................................................................................9
1.5 Hasil dan Analisa............................................................................................................11
1.6 Kesimpulan.....................................................................................................................13
1.7 Referensi.........................................................................................................................13
BAB II...........................................................................................................................................14
…………………………………...................................................................................................14
2.1 Tujuan.............................................................................................................................14
2.2 Alat dan Bahan................................................................................................................14
2.3 Dasar Teori......................................................................................................................14
2.4 Prosedur..........................................................................................................................14
2.5 Hasil dan Analisa............................................................................................................14
2.6 Kesimpulan.....................................................................................................................14
2.7 Referensi.........................................................................................................................14
LAMPIRAN..................................................................................................................................16
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. PSTN6
BAB I
1.1 Tujuan
1. Memahami sistem Switch
2. Memahami perkembangan PTSN
3. Memahami Telephone Exchange
3
1.2 Alat dan Bahan
1. Perangkat Komputer/PC
2. Antena BTS
3. Telepon Kabel
4. Antena Parabola
5. Kabel Fiber Optik
6. FAX
7. Modem
8. Internet
4
Gambar 1. PSTN
5
Pada gambar diatas merupakan proses pengaksesan telepon analog pada
sentral analog. Pensinyalan dan multipleksing suara melewati sebuah kabel berpilin
sepanjang rata-rata 2.5 Km. melewati sebuah jalur rangkaian menuju pusat analog.
6
Gambar 4. Konsep PSTN (Non-voice)
Konsep PSTN (Non-Voice) :
1. PSTN dapat membawa informasi suara dan membawa informasi berupa
data.
2. Layanan dapat menggunakan modem.
Selain layanan suara PSTN juga bisa menyediakan faks dan data dalam kecepatan
rendah. Munculnya sistem komunikasi digital, yaitu :
Pertukaran Manual
1. Tergantung bahasa
2. Tidak memiliki privasi.
3. Ada penundaan switching.
4. Fitur terbatas.
7
Switching Strowger
Switching strowger adalah step by step switching. sistem terdiri dari
elemen-elemen, seperti rangkaian saluran subsriber, lotter, pencari saluran, pemilih
grup, dan pemilih akhir.
Setiap pelanggan terhubung, ke pertukaran lokalnya, dengan sepasang
kabel. di bursa, setiap saluran pelanggan berakhir ke sirkuit saluran pelanggannya
sendiri (SLC). Satu SLC per pelanggan.
Dalam Switching ada banyak pelanggan, tetapi hanya sedikit pemilih. Oleh
karena itu tahap pengalokasi diperlukan, di antaranya, sebagai antarmuka, untuk
menemukan pemilih bebas dan untuk menghubungkan ke subcriber pemanggil.
Setelah pengalokasi menemukan pemilih pertama yang free, itu ditandai sibuk,
sehingga tidak ada pelanggan lain yang dapat diberikan.
Keuntungan :
1. Sistem Step by Step tidak mahal
2. Sangat andal, karena sifat peralatan yang terdistribusi
Kerugian :
1. Tidak ada perutean alternatif yang mungkin, karena proses panggilan
adalah Step by Step.
2. Sistem strowger dapat menangani, hanya panggilan cepat yang lambat.
3. Tidak dapat menangani panggilan DTMF, hanya cocok untuk panggilan
pulsa.
8
4. Waktu Perpindahan terbatas.
5. Banyak komponen mekanis dan membutuhkan perawatan tanpa henti.
6. Kemacetan bisa muncul ketika sistem switching banyak di akses.
7. Kapasitas sistem switching berkurang drastis 20 sampai 40%, karena
nomor layanan khusus seperti pemadam kebakaran, ambulans polisi dan
sebagainya.
Pertukaran Crossbar
Crossbar switch atau switch yang terdiri dari garis/batang yang bersilangan
adalah sistem switch yang menghubungkan beberapa titik input output yang
berbentuk matriks. Crossbar switch menggunakan rele elektromagnet dan terdiri
dari 10 horizontal bar yang digerakkan oleh 5 pasang rele elektromagnet dan 20
vertikal bar yang digerakkan 20 rele elektromagnet, sehingga memiliki 200 titik
persilangan.
Prinsip dasar :
1. Konsep dasar Crossbar adalah bahwa, ia menggunakan jaringan kontrol
umum. sirkuit kontrol umum ini menangani (rute) beberapa panggilan
secara bersamaan melalui jaringan switching pada saat yang sama.
9
2. Jaringan kontrol umum pada pertukaran lintas bar, melakukan semua fungsi
yang terkait dengan, mengatur, memantau, dan memutuskan panggilan,
selain penagihan.
3. Kontrol umum juga memfasilitasi, penomoran pelanggan yang seragam, di
area yang luas seperti kota besar dengan banyak pertukaran.
4. Metode kontrol umum switching menghilangkan, kerugian dari langkah
demi langkah switching, dengan menerima seluruh nomor (semua digit)
sebelum memproses panggilan.
SPC adalah instruksi dan data yang isimpan dalam tempat penyimpanan
internal sebuah komputer. Instruksi dapat diolah lebih cepat dan mudah
dimodifikasi. Konsep ini diperkenalkan oleh Jogn Von Neumann pada tahun 1945
dan merupakan yaciri yang paling penting dari komputer digital. SPC
menggunakan komputer digital, dengan program yang tersimpan, untuk fungsi
kontrolnya. SPC mendukung banyak fitur tambahan, seperti panggilan singkat,
penerusan panggilan, panggilan tunggu, penagihan dll
Dasar SPC :
1. Pada SPC, satu set instruksi spesifik yang disebut program disimpan dalam
memorinya dan dieksekusi secara otomatis satu per satu, oleh prosesor
serbaguna berkecepatan tinggi.
10
2. Fungsi pertukaran seperti kontrol dan switching, selain fitur tambahan
dilakukan melalui program khusus ini, yang disimpan dalam memori
komputer.
3. Komputer dapat deprogram untuk menguji status jalur input dan jalur output
dan bertindak dengan tepat.
4. Semua sistem switching yang diproduksi untuk digunakan sebagai sistem
switching public. Sekarang menggunakan komputer dan pemrograman
perangkat lunak untuk mengontrol pengalihan panggilan.
5. Saat menggunakan SPC, persyaratan arus dan tegangan loop ditingkatkan
(arus loop pemancar 20 mA dan umpan baterai 52V), menghasilkan panjang
loop subcriber yang lebih panjang.
1.4 Prosedur
Dalam penerapan prosedur yang digunakan oleh PTSN ada beberapa
Langkah-langkahnya, yaitu :
1. X ingin memanggil Y
2. X mengangkat handset dan pertukaran mendeteksi loop-nya (arus DC
mengalir dalam loop ini)
3. Sebuah lampu akan diaktifkan dan operator mendapatkan tanda
sehingga operator akan terhubung dengan X
4. Operator berbicara dengan X dan mengetahui nomor pihak yang
dipanggil (Y) yang diinginkan
5. Operator menutup sirkuit Y dan membunyikan telepon Y, dengan
menggunakan kunci dering dan generator dering. Ketika Y menjawab,
LED akan diaktifkan. Kemudian operator berbicara kepada Y dan
menambal X dan Y melalui kabel patch.
6. Kedua lampu A dan B 'menyala' selama mereka berbicara
7. Jika salah satu atau kedua lampu padam, operator akan melepas jack
Dalam penerapan prosedur yang digunakan Strowger terdapat beberapa
Langkah, yaitu :
12
Katakanlah sakelar berada di pelanggan dan kabel vertikal dapat menjadi
trunk dalam pertukaran local. Kabel Horizontal dan vertikal keduanya dapat
menjadi trunk di pertukaran grup tingkat yang lebih tinggi. Mari kita katakan
bahwa sakelar berada dalam pertukaran yang sangat kecil dan ada tiga pelanggan
AB dan C yang terhubung ke kabel horizontal dan D , E dan F terhubung ke kabel
vertikal.
13
b. Mudah saat melakukan konfigurasi
3. Smart Switch
a. Memiliki kemampuan otomatis
b. Dapat diubah sesuai kebutuhan jaraingan
c. Konfigurasi menngunakan web base
4. Enterprise Managed Switch
a. Biasanya digunakan untuk perusahaan besar
b. Membutuhkan operator untuk monitoring jaringan dan konfigurasi
c. Struktur jaringan lebih kompleks
B. Beberapa jenis Telephone exchange :
1. PABX Analog
a. Menggunakan sinyal analog (single line telephone)
b. Menggunakan kabel tembaga dan POTS
c. Dapat menerima telephone, mematikan suara telephone,radial dan
speed dial
2. PABX Digital
a. Menggunakan kabel tilion 4 kawat
b. Masing masing pesawat telephone dapat menjadi operator console
3. IP PABX
a. Menggunakan jaringan data
b. Dapat dijalankan secara analag atau digital
c. Juga dapat dijalankan sebagai modem
4. PABX Hybird
a. Berupa gabungan PABX analog dan PABX digital
14
o IP PABX
Memiliki kelebihan sebagai berikut ;
1. Menggunakan jaringan data
2. Dapat dijalankan secara analag atau digital
3. Juga dapat dijalankan sebagai modem
1.6 Kesimpulan
Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari materi diatas :
1. Pertukaran telepon diatur dalam system hierarki.
2. Apabila panggilan tidak dapat ditangani oleh cluster local, maka
panggilan akan diteruskan untuk melalui rute selanjutnya yang
menyebabkan berkurangnya jumlah batang hubung.
3. PTSN sendiri berperan sebagai dasar analog.
1.7 Referensi
https://www.neliti.com/publications/133887/studi-migrasi-public-switched-
telephone-network-pstn-menuju-jaringan-telekomunik
https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Isdn_91507_p2k-unkris.html
https://www.artatel.com/post/apa-itu-pstn-dan-bagaimana-cara-kerjanya/
15
BAB II
Pemasangan Telepon
2.1 Tujuan
1. Dapat memahami mengenai pemasangan roset
2. Dapat memahami mengenai pemasangan RJ 11
3. Dapat memahami mengenai pemasangan kabel telepon
Konektor RJ-11
RJ 11 adalah konektor yang dipergunakan dalam jaringan telepon. Konektor
ini biasanya disandingkan dengan kabel STP.Konektor RJ-11 adalah standar
konektor dimanfaatkan pada pasangan 2-4 (kawat) kabel telepon.
Meskipun konektor RJ-11 memiliki total 6 posisi konektor, biasanya baik
hanya 2 atau 4 benar-benar dimanfaatkan. RJ-11 konektor kabel datang
dalam dua kabel standar varietas-dipilin (flat-satin) dan unshielded Twisted
Pair (UTP).
RJ11 adalah yang paling familiar dari jack terdaftar, karena fakta bahwa
hampir semua garis tunggal (POTS) jack telepon di kebanyakan rumah dan
kantor di Amerika Utara menggunakan jenis konektor, serta sejumlah
negara lainnya.
17
Kabel Telepon
Kabel ini merupakan kabel yang digunakan salah satunya adalah untuk
menghubungkan pesawat telepon satu dengan lainnya namun perlu menggunakan
konektor. Jenis sambungan dalam kabel telepon datar umumnya ada dua macam
yaitu lurus (straight) dan terbalik (cross over), sebagaimana terlihat pada gambar
berikut:
STRAIGHT CROSSOVER
Gambar 5. Sambungan Konektor RJ11 dalam Straight dan Crossover
18
2.4 Prosedur
Pemasangan RJ-11
1) Kupas kabel kurang lebih 1 cm
2) Urutkan warnanya, biasanya pada ujung 1 terdapat warna biru, merah, putih.
Dan pada ujung yang kedua terbalik urutan warnanya yaitu warna putih, merah,
biru, dan kuning, lalu rapikan dan potong sama rata
3) Masukan kedalam conector RJ 11 dan jepit pakai crumping tools, Ambil ujung
yang satunya terus kupas juga kabelnya sekitar 1 cm
4) Setelah itu kita urutkan warna putih, merah, biru, dan kuning (terbalik dengan
conector yang pertama). Cross (1-4), (2-3), (3-2), (4-1)
5) Rapikan dan pasang conectornya
6) Setalah itu kita test, lalu lihat hasilnya apakah conector sudah terjepit dengan
benar dan sudah sesuai dengan yang kita cross (1-4), (2-3), (3-2), (4-1)
7) Selesai
Pemasangan Roset
Pertama buka pelindung tembaga dari 2 kabel tersebut. Didalam roset terdapat
4 kabel untuk yug analog yang dipakai yaitu kabel merah dan hijau, dan untuk yg
digital memakai kabel hitam dan kuning. Dan karena kita memakai yang analog
saja berarti 2 kabel yg sebelumnya sudah disiapkan hanya disambungkan pada
kabel merah dan hijau.
Pemasangan Telepon
1) Siapkan roset telepon lalu buka casing roset telepon, masing" soket terdapat 4
warna kabel yaitu merah, hijau, kuning, dan hitam kabel warna kuning dan
hitam tidak diperlukan, sehingga sebaiknya dipotong saja
2) Hubungkan kabel hijau socket pertama dengan soket kedua lalu sekrup pada
salah satu lubang sekrup, ada 8 lubang sekrup dan bebas untuk dipilih salah
satu,
3) Hubung seri dua buah soket baterai, hubungkan kutup positif atau kabel warna
merah soket baterai pertama dengan kutub negatif atau kabel warna hitam soket
baterai kedua
4) Lalu isolasi agar tidak terjadi hubung singkat
5) Dengan demikian kabel yang lainnya di kutub positif dan kutub negatif baterai
dengan nilai voltase 18volt. 18volt adalah hasil penjumlahan dari dua buah
baterai 9volt
6) Hubungkan kabel merah socket pertama dengan kabel positif baterai lalu
hubungkan kabel merah socket kedua dengan negatif baterai. (positif dan
negatif baterai dalam hal ini bisa dibolak-balik)
7) Tutup casing Roset dan lakukan beberapa langkah agar terlihat rapi
8) Kemudian hubungkan baterai kotak ke socket baterai
9) Hubungkan kabel telepon pada masing-masing perangkat telepon
19
10) Lalu hubungkan ujung kabel perangkat telepon pada masing-masing socket,
maka ketika kedua gagang perangkat telepon diangkat maka kedua gagang
tersebut sudah bisa digunakan untuk saling berbicara.
2.7 Referensi
https://www.youtube.com/watch?v=I7o511A6_BQ
https://www.youtube.com/watch?v=t6QNT0Mp4CE
https://www.youtube.com/watch?v=TcggqZN08do
https://www.youtube.com/watch?v=qNzQCHTNOfU
http://kelompok5amazing.blogspot.com/2014/10/landasan-teori-bayo.html
http://ellashella24.blogspot.com/2014/05/pengertian-rj-11.html
20
LAMPIRAN
21