PEMBIMBING :
Dianthy Marya, ST, MT
Disusun oleh :
Kelompok 5/ Kelas 3D
Nama NIM
Fery Aditya Prayoga 1941160071
Firda Wahyuningtyas 1941160063
Marcelino Dwantara Anugerah 1941160066
Talitha Widya Sadina 1941160147
i
DAFTAR ISI
BIODATA........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................iv
BAB I
SISTEM SWITCHING DAN TELEPHONE EXCHANGE...........................................................5
1.1 Tujuan...............................................................................................................................5
1.2 Alat dan Bahan..................................................................................................................5
1.3 Dasar Teori........................................................................................................................5
1.4 Prosedur..........................................................................................................................10
1.5 Hasil dan Analisa............................................................................................................12
1.6 Kesimpulan.....................................................................................................................14
1.7 Referensi.........................................................................................................................15
BAB 2
PEMASANGAN JARINGAN TELEPON....................................................................................16
2.1 Tujuan.................................................................................................................................16
2.2 Alat dan Bahan...................................................................................................................16
2.3 Dasar Teori.........................................................................................................................16
2.4 Prosedur..............................................................................................................................20
2.5 Hasil dan Analisa................................................................................................................20
2.6 Kesimpulan.........................................................................................................................21
2.7 Referensi.............................................................................................................................24
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.5 Telepon digital (ISDN) mengakses digital (ISDN) exchanges [1]............................8
Gambar 1.7 Local Call Routing pada Strowger Switching System [2].........................................9
Gambar 2.2 Alur jaringan dari telepon rumah hingga sentral (Telkom) [5]................................17
Gambar 2.3 (1) Soket Tembaga RJ11 (2) Soket Fiber Optik [6].................................................19
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami apa itu sistem switching, evolusi pada PSTN, dan
sistem telephone exchange.
2. Mahasiswa dapat memahami beberapa Teknik dalam telephone exchange (Manual,
Strowger, Crossbar, dan Program Tersimpan SPC).
5
Gambar 1.1 Basic Telekomunikasi [1]
6
exchange (Local Exchanges). Loop lokal adalah
antara pelanggan dan saluran utama pertukaran
pertama selalu antara dua pertukaran telepon
3. Exchanges : Dapat terdiri atas 4 atau 5 tipe exchanges, dimana
diatur secara nirarki (kedudukan tertinggi ke
terendah)
4. Trunk Lines : Media transmisi (fiber, kabel tembaga, radio,
dsb) interkoneksi dengan urutan exchange yang
lebih tinggi. Transmisi antara semua komponen
bisa berupa analog, digital, atau campuran
keduanya.
7
kecepatan dan kapasitas transmisi yang lebih tinggi. Beberapa standart yang digunakan
8
adalah T1/E1, PDH, dan SONET/SDH “synchronous” protokol. Pengiriman sinyal
(Signaling) dapat melalui channel/trunk atau via separate network (SS7).
ISDN (Integrated Services Digital Network)
ISDN merupakan “end to end” digital service dengan basis bit rate 64 Kbps.
ISDN adalah suatu sistem telekomunikasi di mana layanan antara data, suara, dan gambar
diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yang menyediakan konektivitas digital ujung ke
ujung untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yang luas. Pengaplikasian ISDN
berupa suara, data (internet) video conference, dsb. Meskipun telepon analog yang sudah
ada dapat dikoneksikan melalui jaringan ISDN menggunakan adaptor special.
Gambar 1.5 Telepon digital (ISDN) mengakses digital (ISDN) exchanges [1]
Non-Voice Services
Dalam PSTN (Public Switching Telephone Network) pasti membawa suara
(voice), tetapi juga bisa membawa non-voice services seperti FAX atau data. Namun
layanan ini hanya memungkinkan dengan menggunakan modem.
9
Telephone Exchanges
A. Manual Exchanges
Pengoperasian dari operator membutuhkan bantuan manual exchange. Tipe
exchange ini menggunakan rakitan switch Plug and Jack. Semua hardware local
exchange diduplikasi untuk semua subscriber kecuali ringing generator, operator’s head
set, dan baterai.
B. Strowger Exchanges
Strowger switching merupakan step by step switching.Sistem trowger terdiri atas
elemen-elemen seperti subscriber, line circuit, allotter, line finder, group selector, dan
final selector.
Gambar 1.7 Local Call Routing pada Strowger Switching System [2]
Line Finder yang tertampil adalah sebuah two motion selector. Two Motion
Selector sendiri merupakan selector yang memiliki ou tlet pada sisi horizontal dan
vertical. Selector dalam keadaan awal berada pada home position, saat menerima impuls
dari telepon, wiper selector akan berpindah. Perpindahannya ditentukan oleh besarnya
impuls tadi. Kemudian setiap output selector dihubungkan dengan telepon lain. [3]
C. Crossbar Exchange
Konsep dasar dari crossbar switching adalah crossbar switching menggunakan
jaringan control yang umum. Dimana jaringan control ini meng-handle (route) beberapa
panggilan, serentak melalui jaringan switching secara bersamaan pada shared basis.
Jaringan control yang umum pada crossbar exchange menampilkan semua fungsi
yang berkaitan dengan set up, monitor, dan diskoneksi panggilan selain menampilkan
tagihan (billing). Jaringan control juga memfasilitasi/menyediakan nomor seragam
subscriber dengan skala area yang luas seperti pada kota besar dengan banyaknya
exchange.
Metode kontrol umum dari switching menghilangkan kerugian yang dialami oleh
step by step (Strowger) switching dengan menerima seluruh nomor (semua digit)
sebelum memproses panggilan.
1
D. Stored Program Exchanges (SPC)
SPC merupakan sistem pertama yang menggunakan Computer Controlled
Switching System. SPC menggunakan computer digital dengan stored program sebagai
pengontrol fungsi. SPC mendukung banyak fitur tambahan seperti halnya panggilan
singkat, panggilan langsung, panggilan tunggu, billing, dan sebagainya. Pada SPC,
sebuah set instruksi spesifik dinamakan program akan disimpan pada memori dan diolah
secara otomatis satu demi satu menggunakan prosessor high speed versatile. Fungsi
exchange seperti control dan switching, selain fitur tambahan akan dibawa melalui
program spesifik yang tersimpan pada memori komputer. Hal ini akan mengarah pada
Stored Program Control.
Sebuah komputer dapat diprogram untuk mengetes status dari line input dan line
output sehingga berjalan lancer. Semua pembuatan sistem switching yang digunakan
pada sistem public switching sekarang menggunakan computer dan software
programming untuk mengontrol switching pada panggilan.
1.4 Prosedur
PSTN (Public Switching Telephone Network)
1) Telepon terkoneksi dengan switch, lalu switch yang akan menyambungkan
user/pelanggan ke tujuan ingin disambungkan
Manual Exchanges
1
Strowger Exchange
1) Semisal X mau menelfon Y dengan nomor 5345, maka X menekan nomor 5345
2) Pada digit pertama diterima angka 5 dan dua motion selektor wiper bergerak
secara vertikal menunjuk baris ke 5, dari dua motion selektor, semua terminal
pada baris akan terkoneksi secara otomatis ke switch lain yg digit pertamanya
memiliki angka 5
3) Setelah selektor terkoneksi dengan selektor kedua yang akan merespon digit ke
dua. Contohnya pada nomor yg kita miliki adalah 3. Dua motion selektor bergerak
secara vertikal ke kontak ketiga. Hal ini menunjukan kemungkinanpelanggan
yang memiliki digit pertama angka 5 dan 3.
4) Proses ini berulang hingga digit terakhir
Crossbar Exchange
1) Kabel horizontal dan vertikal daat menjadi pelanggan dalam pertukaran yang
sangat kecil
2) Kabel horizontal bisa menjadi pelanggan dan kabel vertikal menjadi sistem
transportasi pada pertukaran lokal
1
3) Kabel horizontal dan vertikal daat menjadi sistem transportasi pada pertukaran
dengan level yg tinggi
Stored Program Exchange (SPC)
1
sistem switching yang lain
B. Telephone Exchange
• Manual Exchange
Tabel 1.2 Kelebihan dan Kekurangan Manual Exchange
No. Kekurangan
1 Privasi kurang terjaga
2 Delay dalam penghubungan karena manual
3 Keterbatasan jumlah dalam penghubungan telepon
4 Bergantung pada Bahasa yang digunakan
• Strowger Exchange
Tabel 1.3 Kelebihan dan Kekurangan Strowger Exchange
No. Kelebihan Kekurangan
Tidak ada perutean alternatif yang
Sistem langkah demi langkah memungkinkan, karena proses
1
tidak mahal panggilan dilakukan selangkah
demi selangkah
Sistem strowger dapat menangani,
Sangat andal, karena sifat
2 hanya panggilan cepat yang
peralatan yang terdistribusi
lambat
Tidak dapat menangani panggilan
3 dtmf, hanya cocok untuk
panggilan pulsa
Waktu hidup bagian yang
4
bergerak terbatas dan terbatas
Banyak komponen mekanis dan
5 membutuhkan perawatan tanpa
henti
kemacetan bisa timbul ketika
6
sistem switching banyak dimuat
• Crossbar Exchange
Tabel 1.4 Kelebihan dan Kekurangan Crossbar Exchange
No. Kelebihan Kekurangan
Titik persimpangan tidak bisa
1 Tidak adanya pemblokan
digunakan secara efisien
1
1
Hanya perlu memfungsikan gerbang Hilangnya titik persimpangan
2
tunggal menghalangi koneksi
3 Memakan lebih banyak biaya
• SPC
Tabel 1.5 Kelebihan dan Kekurangan SPC
No. Kelebihan Kekurangan
Harus menggunakan media
1 Jangkauan pelayanan lebih luas
komputer
Pekerjaan dapat dibagi atau
2
dikerjakan hingga bagian spesifik
Ketahanan dan ketersedian jaringan
3
yang baik
Dari hasil analisa kelebihan dan kekurangan yang terlampir pada tabel untuk
sistem switching maupun setiap jenis telephone exchange, Kelompok 3 memilih sistem
switching yang paling baik untuk digunakan adalah Non-Voice Switching dan untuk
telephone exchange jenis SPC lebih unggul karena pelayanan yang lebih luas dan
ketahanan layanan yang lebih baik serta dapat bekerja lebih spesifik.
1.6 Kesimpulan
1) Sistem Switching disebut sebagai suatu tekologi yang digunakan untuk
menghubungkan suatu panggilan pada jaringan telepon atau mengarahkan atau
memforward paket dari suatu link ke link yang lain.
2) Pertukaran sinyal antar telepon pengirim yang telah diatur seperti pada hirarki,
sehingga jika terdapat panggilan yang tidak dapat diproses oleh sentral lokal,
panggilan itu akan diteruskan ke rute yang lebih tinggi. Hal ini agar menjaga lalu
lintas lokal sinyal tetap terjaga.
3) Lingkungan pertukaran dalam dekomposisi vertikan dibagi menjadi beberapa blok
dan setiap blok ditugaskan ke prosesor yang melakukan semua fungsi kontrol yang
terkait dengan blok pralatan tertentu. Sedangkan setiap prosesor dalam dekomposisi
horizontal melakukan satu atau beberapa fungsi kontrol pertukaran.
4) Tegangan analog dan kabel tembaga pada masa kini hanya digunakan pada saat
segmen terdekat dari user. Transmisi digital menggunakan TDM menggantikan
transmisi analog yang menggunakan sistem FDM.
5) Sistem switching Non-voice switching dinilai lebih unggul daripada yang lain karena
menyediakan pengiriman data dan FAX yang mana tidak bisa dilakukan oleh sistem
switching lain seperti ISDN
1
6) Telephone exchange jenis SPC dinilai paling efektif karena pelayanan yang lebih
luas dan ketahanan layanan yang lebih baik serta dapat bekerja lebih spesifik.
1.7 Referensi
[1] https://www.youtube.com/watch?v=h1PLfYNwnGk&t=245s
[2] https://www.youtube.com/watch?v=uYXOGdEkS6A&t=640s
[3] https://www.slideshare.net/nugrahabeny/dasar-telekomunikasi-slide-week-7-
switching-elektromekanis-dan-nonelektromekanis
[4] https://www.slideshare.net/lukmanalimudin/circuit-switching-67905522
BAB 2
2.1 Tujuan
1. Telepon rumah
2. Kabel
3. RJ11
1
4. Cutter
5. Tang
6. Obeng
Komunikasi Data dalam Jaringan adalah suatu proses yang memungkinkan data
yang ada pada terminal yang berdeda saling berhubungan dan berinteraksi untuk
melakukan proses tertentu.
1
JARLOKAT adalah suatu bentuk jaringan akses yang konfigurasinya dimulai dari terminal blok
vertical pada Main DISTRIBUTION Frame (MDF) atau sering disebut rangka pembagi utama.
Untuk meningkatkan kemampuan teknologi Jarlokat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Jaringan Catu Langsung
Pada jaringan catu langsung, pelanggan dicatu dari kotak pembagi (KP) terdekat
pelanggan yang langsung terhubung dengan rangka pembagi unit (RPU) tanpa melalui
rumah kabel (RK). Semua pasangan urat kabel (pair) dari KP tersambung tetap ke RPU.
b. Jaringan Catu Tidak Langsung
1
Pada jaringan catu tidak langsung, pelanggan dicatu dari KP terdekat yang
terhubung lebih dulu ke RK, kemudian dari RK dihubungkan ke RPU melalui kabel
primer. Rumah kabel digunakan sebagai titik sambungan antara kabel primer dengan
kabel sekunder yang disambungkan secara fleksibel melalui kabel jumper wire. kabel
jumpoer wire ini biasanya berupa kabel tembaga polietelin.
• JARLOKAF (Jaringan Lokal Akses Fiber Optic)
Adalah jaringan transmisi yang menghubungkan sentral local ke arah terminal pelanggan
dengan menggunakan media transmisi serat optik. Kali ini jaringan yang dipakai adalah
FTTH. FTTH adalah
Layanan yang dapat di support oleh Jarlokaf :
• POTS ( Plain Old Telephoni Service )
• ISDN Basic Rate Acces
• 2.048 Mbps digital leased line
• Melayani broadcast dan video on demand
PSTN (Public Switched Telephone Network)
PSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone Network atau yang biasa
disebut jaringan telpon tetap (dengan kabel). PSTN secara umum diatur oleh standar-
standar teknis yang dibuat oleh ITU-T, dan menggunakan pengalamatan E.163/E.164
(secara umum dikenal dengan nomor telepon). PSTN merupakan jaringan publik yang
bersifat circuit switch dan pada awalnya untuk fasilitas telepon PSTN merupakan
jaringan telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia.
2
Gambar 2.2 Alur jaringan dari telepon rumah hingga sentral (Telkom) [5]
a. Soket/ Roset
Soket/ roset merupakan sebuah terminal 1 pair to 1 pair (pada umumnya), namun
ada juga yang 1 pair to beberapa pair, dimana kabel rumah tersebut akan
diterminasi di roset dan setelah itu akan dihubungkan ke pesawat telepon.
b. Kotak Terminal Batas (KTB)
KTB merupakan kotak terminal yang berada pada rumah atau biasanya di dinding
rumah. KTB yang biasanya dipasang adalah berbentuk kotak berwarna abu-abu di
tempel di dinding sebagai lanjutan terminasi dari DP.
c. Distribution Point (DP)
Terminal kabel tempat penyambungan kabel sekunder dengan saluran penanggal.
DP biasanya terletak di atas tiang.
d. Kabel Sekunder
Kabel sekunder merupakan kabel yang menghubungkan antara RK dan DP.
e. Rumah Kabel (RK)
Merupakan sebuah terminal untuk tempat terminasi kabel primer dan sekunder.
Biasanya bentruknya berupa kotak tertutup berwarna abu-abu yang terletak di
pinggir jalan. Di bagian pintu depan terdapat kode untuk RK tersebut.
f. Kabel Primer
2
Kabel primer adalah kabel yang menghubungkan MDF dengan RK
g. Main Distribution Frame (MDF)
Berupa kerangka besi untuk menempatkan blok-blok terminal horizontal dan
vertikal. Blok terminal vertikal terletak di sisi pelanggan pada rangka MDF dan
berfungsi sebagai tempat diterminasikannya kabel primer. Sementara Blok
terminal horizontal terletak pada sisi sentral di rangka MDF dan berfungsi sebagai
tempat diterminasikannya kabel dari sentral (kabel sentral). Blok terminal vertikal
dan blok terminal horizontal dihubungkan dengan dengan menggunakan kabel
jumper wire, yaitu kabel tembaga polietelin.
h. Sentral
Sentral Telepon merupakan pusat pengaturan hubungan antara pelanggan telepon.
Soket/roset sendiri dibedakan menjadi dua jenis dilihat dari kabel yang digunakan
di dalamnya. Jenis pertama yakni soket yang menggunakan fiber optik dan jenis kedua
menggunakan kabel tembaga.
(1) (2)
Gambar 2.3 (1) Soket Tembaga RJ11 (2) Soket Fiber Optik [6]
1) Perbedaan utama antara kabel tembaga dan fiber optik adalah kecepatan transmisi
statistik kabel fiber relatif lebih tinggi daripada kabel tembaga. Kabel tembaga
hampir 31% lebih lambat dalam transmisi data dibandingkan kabel fiber.
2
2) Kabel tembaga mentransmisikan data melalui itu dalam bentuk pulsa listrik yaitu,
karena pergerakan elektron. Berbeda dengan fiber optik, transmisi data adalah
hasil gerakan foton sehingga mentransmisikan dalam bentuk pulsa ringan.
3) Bandwidth yang disediakan oleh kabel tembaga lebih kecil dari pada fiber optik.
Dengan demikian, kabel tembaga memenuhi standar industri dan memberikan
kinerja hingga 10 Gbps. Namun, fiber optik karena bandwidthnya yang besar
memiliki kinerja yang lebih tinggi hingga 60 Tbps ke atas.
4) Energi yang dikonsumsi oleh kabel tembaga selama operasinya relatif lebih besar
dari 10W tetapi di sisi yang berbeda, fiber optik mengkonsumsi lebih sedikit
energi yaitu putaran 2W per pengguna.
5) Umur kawat tembaga kira-kira 5 tahun karena mudah dipengaruhi oleh variasi
suhu dan faktor lingkungan lainnya. Namun, fiber optik memiliki umur 30 hingga
50 tahun.
6) Karena fiber optik sulit untuk disadap dibandingkan dengan kabel tembaga, oleh
karena itu terbukti menguntungkan dari segi keamanan. Karena alasan inilah fiber
optik banyak digunakan untuk transmisi informasi saat ini.
7) Fiber optik memungkinkan transmisi informasi dengan harga yang jauh lebih
cepat dibandingkan dengan kabel tembaga.
8) Biaya pemasangan dan renovasi kabel fiber lebih banyak dari pada kabel
tembaga.
2.4 Prosedur
• Pemasangan konektor RJ11
1) Urutkan warna pada kabel dengan urutan warna kuning, biru, merah, dan putih
pada ujung pertama.
2) Rapikan dan potong kabel sama rata
3) Masukkan kabel tadi ke dalam konektor RJ11 dan jepit menggunakan tang
crimping.
4) Ambil ujung kabel kedua kemudian kupas kabelnya menjadi sekitar 1 cm
5) Kemudian urutkan kabel warna putih, merah, biru, dan kuning (kebalikan dengan
warna konektor ujung yang satunya)
6) Rapikan kemudian pasang konektornya.
2
7) Kemudian kabel di tes menggunakan alat LAN tester apakah konektor sudah
terjepit dengan benar dan sudah sesuai dengan yang sudah di cross.
2
2.5 Hasil dan Analisa
Gambar 2.2 adalah alur jaringan dari telefon rumah hingga ke sentral (Telkom). Untuk
pemasangan menggunakan fiber optic maupun tembaga alur jaringannya sama seperti pada
Gambar 2.2. Pembeda pemasangan menggunakan fiber optic dan tembaga terletak pada soket
atau rosetnya yang tertampil pada Gambar 2.3. Dua kabel tersebut memiliki keuntungan maupun
kekurangan masing-masing, antara lain:
• Kabel Tembaga
Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Kabel Tembaga
Kelebihan Kekurangan
Mempunyai harga yang relatif lebih Instalansi yang rumit
murah
Mempunyai harga yang relatif lebih Redaman yang relative besar, sehingga
murah untuk hubungan perangkat yang jaraknya
jauh harus dipasang repeater-repeater.
Mudah didapat Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan
terhadap gangguan-gangguan fisik yang
dapat berakibat putusnya hubungan.
Dapat digunakan untuk menyalurkan Rentan terhadap gangguan frekuensi
informasi sampai dengan 900 kanal listrik dan radio
telepon
Karena menggunakan penutup isolasi Kapasitas bandwithnya yang kecil
maka kecil kemungkinan terjadi
interferensi dengan system lain.
2
sehingga lebar pita (bandwidth) menjadi
lebih besar.
Tingkat keamanan fiber optic yang Harga relatif mahal jika dibandingkan
tinggi , karena serat optik tidak mudah dengan kabel jenis lainnya seperti UTP
terbakar dan tidak mengalirkan listrik yang memiliki harga yang terjangkau.
sedikitpun.
Tahan terhadap gangguan elektromagnetik Kabel fiber optik tidak bisa diletakkan di
belokan yang sangat tajam, ini
dikarenakan fiber optik menggunakan
cahaya sebagai penghantar sinyal, jika
kabel ditekuk maka cahaya akan bocor
dan akan mengalir ke tekukkan tersebut.
Ukuran dari kabel yang tipis, kecil dan
juga ringkas
lebih menghemat tempat, dibandingkan
dengan kabel tembaga.
Dari hasil analisa kekuranagan serta kelebihan, menggunakan fiber optic sebagai media
transmisi lebih unggul dibanding menggunakan kabel tembaga. Alasannya adalah selain lebih
cepat dan efisien gangguan dari fiber optic lebih sedikit ketimbang kabel tembaga.
2
2.6 Kesimpulan
1) Pemasangan telepon rumah diperlukan alat yaitu roset. Roset sendiri memiliki fungsi
untuk menstabilkan dan mengolah sinyal dan dikonversi menjadi sinyal analog
sehingga data yang kirim bisa diterima dengan jelas ke penerima.
2) Roset disini berfungsi sebagai tempat pengolahan sinyal sehingga dalam kasus ini
seperti yang sudah dijelaskan diatas, saat kita hendak melakukan panggilan kita tidak
perlu lagi untuk menekan tombol – tombol angka pada telepon kabel, sehingga dalam
melakukan panggilan bisa dilakukan dengan cepat
3) Saat menghubungkan roset dengan telepon kabel kita memerlukan konektor yaitu RJ-
11 yang mana terdapat pengkodean tersendiri seperti penginisialan angka 1 sampai 6.
Penginsialan tersebut dapat digunakan untuk membuat sambungan . pada umumnya
terdapat dua jenis sambunngan yaitu straight dan cross-over yang mana jenis
sambungan ini memiliki kegunaan yang berbeda
2.7 Referensi
[1] https://www.youtube.com/watch?v=I7o511A6_BQ
[2] https://www.youtube.com/watch?v=t6QNT0Mp4CE
[3] https://www.youtube.com/watch?v=TcggqZN08do
[4] https://www.youtube.com/watch?v=qNzQCHTNOfU
[5] http://nnauliaputri.blogspot.com/2018/09/komunikasi-data-dalam-jaringan.html
[6] https://www.tutorfiber.com/2021/03/perbedaan-kabel-tembaga-dan-fiber-
optik.html
[7] http://irdnaperdana.blogspot.com/2018/03/kelebihan-dan-kekurangan-tembaga-
fiber.html