Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PERKULIAHAN

W142100030 –
Pengolahan Sinyal
Digital
Judul Tugas
Tugas Besar 1
Abstrak
Jenis Tugas
Individual

Nama Mahasiswa & NIM


RETNO BANGUN RIZKI - 41419110197
Capaian Pembelajaran (CPMK)
1. Teori dan pemahaman bentuk sinyal khususnya sinyal sistem diskrit (CPL1)
2. Mengetahui dan memahami prinsip superposisi sinyal diskrit (CPL 3)
3. Mampu menjelaskan dan menerapkan prinsip superposisi sinyal CPL 4)

Durasi/Tempo (Minggu)
Diberikan: 25 September, 2021
2 Minggu (ditulis waktu pengerjaan tugas)
Batas Akhir Pengumpulan: 9, Oktober 2021

Penilaian
Bobot Persentase Tugas
30% [Diisi bobot asesmen tugas dari total keseluruhan asesmen]

Instruksi Pengumpulan Tugas • Kumpulkan soft copy yang diketik pada kertas A4
• Gunakan Satuan Internasional (SI)
• Kerjakan dengan terperinci

Pernyataan
Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk mematuhi peraturan UMB
tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan
sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan akademik.

Tanda tangan
Tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan

...................................
................................... ................................... ................................... Nama Lengkap
Retno Bangun Rizki Nama Lengkap Nama Lengkap

Fakultas Program Studi Disusun Oleh


Teknik Teknik Elektro Isack Farady ST., MT.
Capaian Pembelajaran (CPMK):
1. Mampu memahami bentuk sinyal khususnya sinyal sistem diskrit (CPL 1,3,4)
2. Mampu memahami dan membedakan jenis filter/tapis digital (CPL 1,3,4)
3. Mampu mejelaskan dan menerapkan prinsip superposisi dua sinyal (CPL 1,3,4)
Komponen Penilaian Nilai Maksimal Nilai Diberikan

1. Konsep Sinyal dalam PSD 30


2. Sinyal dan system Diskrit 30
3. Superposisi dua sinyal 40

Pengumpulan Total Total

Tanda tangan Tanggal 100 XX

Apakah ada penambahan waktu? Pengurangan keterlambatan Pengurangan: Nilai Akhir:


Kesepakatan pengumpulan: pengumpulan:

Tanda tangan

Koordinator Mata Kuliah/ Kelompok Bidang


Ilmu : Ahmad Firdausi ST.MT Ya / Tidak

Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
Skenario
Tugas Besar 1 ini dikerjakan secara individual dan diupload via web
reply POST di w8 dalam format PDF dengan penamaan file:
No.URUT_NIM_NAMA-MAHASISWA.PDF

NO URUT NIM NAMA MAHASISWA

1 41416110047 GALUH RAMADHAN


2 41417110024 SIDIQ SUSWANTO
3 41417110032 ARIF BUDIMAN
4 41417110118 HARY PRAYOGO
5 41417120005 AWAN CAHYADI
6 41418110127 ANUGRAH ILHAMI
7 41419110011 HILMAN FAUZAN
8 41419110013 JULI SETIO NUGROHO
9 41419110016 ANAS FARID ARRAFI
10 41419110076 ACHMAD SHOFA NUR HUDA
11 41419110125 AHMAD TOHANI
12 41419110126 REZA FAHLEVI
13 41419110154 BAYU FAISYAL HIELMI
14 41419110176 DIDI TRISTANTO
15 41419110177 ERI KURNIAWAN
16 41419110178 YEREMIA EVAN JULIO
17 41419110197 RETNO BANGUN RIZKI
18 41419110198 YURUSOKHI LAIA
19 41420110086 DONNY FAJAR RAMADHAN
MUHAMMAD IQBAL
20 41421110096 ALHAMDANI
21 41421110097 ANGGA SASKIA GEO FANY
A. LEMBAR PERTANYAAN

Pertanyaan Tugas
Dalam tugas 1 ini Anda diminta untuk mengerjakan secara Individual dengan cara dijabarkan
prosesnya.

Pertanyaan 1. Konsep Sinyal dalam PSD (CPMK 1) (CPL 1,3,4) (Nilai 30)

- Berikan penjelasan dengan Bahasa Anda sendiri mengenai pengertian sinyal dan
bagaimana pembagian sinyal berdasarkan bentuk/struktur satuannya.
- Berikan perbedaan antara sinyal analog dan sinyal digital

Pertanyaan 2. Sinyal dan system diskrit (CPMK 2) (CPL 1,3,4) (Nilai 30)

Jelaskan dan berikan gambar dari bentuk sinyal dalama waktu kontinyu dan waktu diskrit.
Berikan perbedaan keduanya.

Pertanyaan 3. Sistem Persamaan Linier (CPMK 3) (CPL 1,6,7) (Nilai 40)


Lakukan operasi konvolusi sederhana dari sebuah sistem filter digital dengan konsep
penggabungan diu sinyal.

Catatan: Asumsikan sinyal diskrit anda seperti pada pertemuuan w_3


B. LEMBAR JAWABAN

Pertanyaan 1:
Sinyal adalah suatu besaran fisis yang berubah terhadap waktu, ruang, ataupun dapat
berubah terhadap variabel bebas lainnya, yang dimaksud dengan variabel bebas disini adalah
sinyal dapat dikatakan sebagai sinyal kontinyu (dinyatakan dengan x(n)), sinyal diskrit
(dinyatakan dengan x(t)), dan lain-lain

Sinyal Analog
Sinyal Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa
informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang
dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan
dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat
analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat
diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka
jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh
noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga
variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
• Amplitudo adalah parameter tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
• Frekuensi merupakan banyaknya gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
• Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada waktu tertentu.

Gelombang sinus memiliki frekuensi tunggal, dimana gelombang sinus dapat dideskripsikan memiliki
frekuensi awal nol dan amplitudo awal nol. Kemudian amplitudo tersebut akan berubah-ubah
sehingga berpindah ke amplitudo maksimum positif.
Kelebihan Sinyal Analog
Sinyal analaog memiliki potensi jumlah tak terbatas resolusi sinyal. Dibandingkan dengan sinyal-sinyal
digital, sinyal analog kepadatan tinggi, dapat dilakukan pengolahan lebih sederhana dibandingkan
dengan setara digital. Sinyal analog dapat diproses secara langsung oleh komponen analog, meskipun
beberapa proses tidak tersedia kecuali dalam bentuk digital.

Kelemahan Sinyal Analog


Kelemahan dari teknologi ini adalah tidak bisa mengukur sesuatu dengan cukup teliti. Karena hal ini
disebabkan kemampuan mereka untuk secara konsisten terus – menerus merekam perubahan yang
terus menerus terjadi, dalam setiap pengukuran yang dilakukan oleh teknologi analog ini selalu ada
peluang keragu – raguan akan hasil yang dicapai, dalam sebuah teknologi yang membutuhkan
ketepatan kordinasi dan ketepatan angka – angka yang benar dan pas, kesalahan kecil akibat
kesalahan menghitung akan berdampak besar dalam hasil akhirnya. Dan teknologi ini butuh ketepatan
dan ketelitian yang akurat, salah satu bentuknya adalah otak kita.

Sinyal digital
inyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan
bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses
informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan isyarat digital hanya mencapai
jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya isyarat ini juga dikenal dengan isyarat
diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas
pada isyarat digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit
adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11.
Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

System digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-
kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya
/ jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat memengaruhi nilai akurasi system digital.
Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada
teknologi analog yaitu:
• Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat
informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
• Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak memengaruhi kualitas
dan kuantitas informsi itu sendiri.
• Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
• Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara
interaktif.

Kelemahan Sinyal Digital


Sinyal digital juga mempunyai beberapa kerugian dibandingkan dengan sinyal analog, bahwa
sinyal digital memerlukan bandwidth yang besar.

Pertanyaan 2:
Sinyal
Secara umum, variable yang berdiri sendiri (independent) secara matematis diwujudkan
dalam fungsi waktu.
Terdapat 2 tipe dasar sinyal, yaitu:
1. Sinyal waktu kontinyu (continous-time signal)
2. Sinyal waktu diskrit (discrete-time signal

Pada sinyal kontinyu, variable independent (yang berdiri sendiri) terjadi terus-menerus dan
kemudian sinyal dinyatakan sebagai sebuah kesatuan nilai dari variable independent.
Sebaliknya, sinyal diskrit hanya menyatakan waktu diskrit dan mengakibatkan variabel
independent hanya merupakan himpunan nilai diskrit

Sinyal waktu kontinyu yaitu sinyal yang terdefinisi untuk setiap nilai pada sumbu waktu t,
dimana t adalah bilangan riil. Sedangkan Sinyal waktu diskrit adalah sinyal yang terdefinisi
hanya pada nilai waktu diskrit n, dimana n adalah bilangan bulat.

Sinyal Waktu kontinyu


Suatu sinyal x(t) dikatakan sebagai sinyal waktu-kontinyu atau sinyal analog ketika memiliki
nilai real pada keseluruhan rentang waktu yang ditempatinya. Sinyal waktu kontinyu dapat
didefinisikan dengan persamaan matematis sebagai berikut.
𝑓(𝑡)𝜖 (−∞, ∞)
Dua contoh sederhana pada sinyal kontinyu yang memiliki fungsi step dan fungsi ramp
(tanjak)

Gambar : 1 Sinyal Periodik sinusoida

Sinyal Diskrit

Pada system diskrit, lebih ditekankan pada pemrosesan sinyal yang berderetan. Pada sejumlah nilai
x, dimana nilai yang ke-x pada deret x(n)akan dituliskan secara formal sebagai:

𝑥 = {𝑥(𝑛)}; −∞ < 𝑛 < ∞


Sinyal waktu diskrit mempunyai beberapa fungsi dasar seperti berikut:

Deret unit sample (unit-sampel sequence), δ(n), dinyatakan sebagai deret dengan nilai

Sekuen Step

Deret unit step (unit-step sequence), u(n), mempunyai nilai:


Sinyal Sinus Diskrit

Pertanyaan 3:

Konvolusi Dua Sinyal Discrete Unit Step

Contoh membangkitkan sebuah sinyal unit step diskrit yang memiliki nilai

seperti berikut:

1 , untuk 0 ≤ n ≤ 4
𝑥[𝑛] = 𝑣 [𝑛] = {
0 , untuk niai lain

Dan melakukan operasi konvolusi yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

x[n]*v[n]

Untuk itu langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bangkitkan sinyal x[n] dengan mengetikkan perintah berikut:

L=input('Panjang gelombang(>=10) : ');

P=input('Lebar pulsa (lebih kecil dari L): ');

for n=1:L

if n<=P

x(n)=1;

else

x(n)=0;

end

end

t=1:L;

subplot(3,1,1)
stem(t,x)

2. Jalankan program dan tetapkan nilai L=20 dan P=10.

3. Selanjutnya masukkan pembangkitan sekuen unit step ke dua dengan cara menambahkan syntax
berikut ini di bawah program anda pada langkah pertama:

for n=1:L

if n<=P

v(n)=1;

else

v(n)=0;

end

end

t=1:L;

subplot(3,1,2)

stem(t,v)

4. Coba jalankan program dan tambahkan perintah berikut:

subplot(3,1,3)

stem(conv(x,v))

5. Coba jalankan seperti pada langkah kedua, dan hasilnya :

Anda mungkin juga menyukai