Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Nadia
(2019.C.11a.1052)
PRODI S1 KEPERAWATAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
atas segala berkat dan cinta kasih-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan pada waktunya. Adapun judul dalam penulisan makalah ini adalah
“Konsep Promosi Kesehatan”. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah ikut membantu dalam penulisan makalah
ini,sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangan-kekurangan,
oleh sebab itu penulis dengan kerendahan hati mengharapkan kritik dan saran
demi sempurnanya makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1
BAB 3 PENUTUP......................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan................................................................................... 15
3.2 Saran............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Di samping itu, masalah lain yang dihadapi adalah perubahan dan
tantangan yang bersifat strategis baik internal maupun eksternal. Dalam kontek
internal antara lain adalah meliputi krisis politik, ekonomi, sosial budaya, dan
keamanan serta bencana alam dan keadaan geografis di beberapa wilayah
Indonesia. Dalam kontek eksternal antara lain adalah era globalisasi,
perkembangan teknologi transportasi, dan telekomunikasi-informasi. Keterikatan
Indonesia dengan berbagai komitmen internasional seperti Millennium
Development Goals, dan agenda-agenda internasional lainnya di bidang promosi
kesehatan. Semua itu perlu dipertimbangkan dalam mengalokasikan kegiatan
promosi kesehatan di daerah melalui dana dekonsentrasi pada tahun 2006.
Oleh sebab itu pusat promosi kesehatan sejak tahun 2005 telah melakukan
perubahan mind set dalam pengembangan programnnya baik dipusat dan daerah
yang dituangkan dalam kegiatan setiap tahun. Untuk mencapai target yang sudah
ditetapkan setiap tahunnya maka pada tahun 2006 Pusat promosi kesehatan dan
daerah mengalokasikan kegiatannya sesuai dengan 3 kegiatan pokok dan 12
kegiatan indikatifnya dengan beberapa penekanan kegiatan seperti pengembangan
desa sehat, Peningkatan pencapaian PHBS RT sehat, Advokasi. Pengembangan
model promosi kesehatan, penangan promosi KLB, Pengembangan media
promosi, pelatihan, pengembangan profile, dll.
1.3 Tujuan
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3. meningkatkan kesadaran.
Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses yang
memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan
mereka (Health promotion is the process of enabling people to increase control
over, and to improve, their health, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi
kesehatan adalah kesadaran di dalam diri orang-orang tentang pentingnya
kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-
usaha untuk menyehatkan diri mereka.
3
“Health promotion is a programs are design to bring about “change” within
people, organization, communities, and their environment”
4
menunjukkan bahwa masyarakat sakit besarnya sekitar 15%, sedangkan
masyarakat sehat agar tidak jatuh sakit besarnya sekitar 85 %. Dari datatersebut
artinya persentasi masyarakat sehat agar tidak jatuh sakit cenderung lebih banyak.
Tetapi tantangan pembangunan kesehatan semakin hari cukup berat yaitu trend
semakin meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit yang
disebabkan karena perubahan gaya hidup (life style). Data Riskesdas Kemenkes
RI 2010 menunjukkan 59% kematian di Indonesia disebabkan penyakit tidak
menular yang membutuhkan biaya pengobatan yang sangat besar seperti stroke,
kanker, diabetes, gagal ginjal dan penyakit jantung. Tentunya untuk menciptakan
gaya hidup sehat yang lebih baik melalui upaya promosi kesehatan, dengan
promosi kesehatan maka dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat serta dapat
berperan dalam upaya peningkatan kesehatan. Seperti di tingkat desa atau
kelurahan harus dilakukan pemberdayaan terhadap kader dan masyarakat untuk
meningkatkan upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat seperti Posyandu
(Pos Pelayanan terpadu), Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu), dan lain
sebagainya, berbagai program pemberdayaan masyarakat yang sudah berhasil
namun mati suri harus dihidupkan kembali agar masyarakat dapat hidup sehat.
Pengertian promosi kesehatan menurut beberapa ahli:
5
2. Green (1984), promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi dan
intervensi kesehatan terkait dengan politik, ekonomi serta organisasi yang
dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang
kondusif bagi kesehatan.
3. Gillies (1998), promosi kesehatan merupakan payung dan digunakan untuk
menggambarkan suatu rentang aktivitas yang mencakup pendidikan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Dari pengertian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa promosi kesehatan merupakan suatu proses kesadaran,
kemauan dan kemampuan masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan memperbaiki lingkungan sesuai dengan sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
6
harus diintegrasikan semangat dandukungan kemitraan yang dilandasi oleh
kesamaan (equality), keterbukaan (transparency dan salingmemberi manfaat
(mutual benefit) dengan berbagai stake holders agar masyarakat mampu
danmempraktikkan perilaku untuk mencegah dan mengatasi masalah
kesehatannya.
7
b. Mini loka karya
c. Konferensi pers
d. Dialog terbuka.
e. Sarasehan.
f. Promosi.
g. Pertunjukkan, dan lain lain.
8
kehamilan, namun karena keterbatasan ekonomi dan tidak adanya
transportasi maka ibu hamil tidak pergi ke sarana pelayanankesehatan.
c. Masyarakat Pemula (Crisis Response Community) merupakan masyarakat
yang tidak tahuakan pentingnya kesehatan dan belum didukung oleh
fasilitas yang tersedia. Misalnya masyarakat yang ada didaerah terpencil.
Cara pendekatan gerakan masyarakat terbagi 2(dua), yaitu :
1. Makro
a) Membangun komitmen di setiap jenjang
b) Membangun masyarakat
c) Menyediakan juklak dan biaya operasional
d) Memonitoring dan evaluasi serta koordinasi
2. Mikro:
a. Menggali potensi yang belum disadari masyarakat. Potensi dapat
muncul dari adanya kebutuhan masyarakat (demand creation),
yang diperoleh melalui pengarahan, pemberian masukan, dialog,
kerjasama dan pendelegasian.
b. Membuat model-model percontohan pengembangan masyarakat,
seperti menerapkan Pendekatan Edukatif dan Manajemen
ARRIF (Analisis, Rumusan, Rencana, Intervensi, Forum
Komunikasi) .
c. Beberapa tolak ukur keberhasilan gerakan masyarakat dapat
disebutkan antara lain: Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat, peningkatan peserta danasehat/JPKM.
9
a. Kesetaraan (equity)
b. Keterbukaan (Transparancy)
10
melaksanakan praktik hidup bersih dan sehat, menyebarluaskan informasi dan
menciptakan suasana yang kondusif berperan sebagai kelompok penekan
(preasure group) untuk mempercepat terbentuknya perilaku hidup bersih dan
sehat.
3) Sasaran tersier
1) Sasaran primer
2) Sasaran sekunder
Individu atau kelompok yang memiliki pengaruh atau disegani oleh sasaran
primer seperti Tokoh masyarakat (tokoh agama, tokoh adat, petugas kesehatan,
pejabat pemerintahan dan lain lain), organisasi kemasyarakatan, media massa
diharapkan dapat turut serta dalam meningkatkan kesehatan pada individu dan
keluarga, dengan cara berperan sebagai panutan dalam melaksanakan praktik
hidup bersih dan sehat, menyebarluaskan informasi dan menciptakan suasana
11
yang kondusif berperan sebagai kelompok penekan (preasure group) untuk
mempercepat terbentuknya perilaku hidup bersih dan sehat.
3) Sasaran tersier
12
3. 8 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Adapun bidang keilmuan yang ada di Departemen PKIP adalah sebagai berikut;
13
1. Dasar-dasar Psikologi
2. Psikologi Kesehatan
3. Komunikasi Interpersonal
4. Determinan Sosio-Budaya dalam Kesehatan
5. Pendidikan dan Pelatihan
6. Manajemen Program Promosi Kesehatan
7. Pengembangan Media Komunikasi Kesehatan
8. Metode Pendidikan dalam Promosi Kesehatan
9. Aplikasi Promosi Kesehatan di Berbagai Tatanan
10. Perilaku Kesehatan dan Pengukurannya
11. Pengembangan Organisasi
12. Dinamika Kelompok
13. Pemasaran Sosial
14. Promosi Kesehatan Lanjut
15. Perilaku Kesehatan Lanjut
16. Advokasi Promosi Kesehatan
17. Perencanaan dan Evaluasi Promosi Kesehatan
18. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
19. Aspek Sosiabudaya Kesehatan
20. Komunikasi Kesehatan
21. Kesehatan Lingkungan
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
15
atau pendidikan kesehatan kita sebagai perawat dapat mencegah berbagai
penyakit.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/32675404/KONSEP_PROMOSI_KESEHATAN
https://poltekkesbandung.ac.id/visi-dan-misi-promosi-kesehatan
https://www.scribd.com/document/359904677/Ruang-Lingkup-Promosi-
Kesehatan
https://www.academia.edu/37621748/Promkes-Komprehensif
https://www.scribd.com/upload-document?
archive_doc=385895144&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C
%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C
%22platform%22%3A%22web%22%7D
http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/10/promosi-kesehatan.html
https://www.fkm.ui.ac.id/tentang-kami/departemen/pendidikan-kesehatan-
dan-ilmu-perilaku/
17