Anda di halaman 1dari 14

Nama: Isnaini Indriawati

NIM: P27833318011

MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU DALAM IMPLEMENTASI


PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK XX KAPLET PADA PROSES
PENGEMASAN PRIMER DENGAN PENERAPAN KONSEP PDCA

Metode PDCA

1. Plan
Pada tahap pertama dilakukan plan (perencanaan), tahap perencanaan ini
dilakukan dengan beberapa tahap antara lain:
a. Memilih produk solid XX kaplet sebagai produk dengan penanganan prioritas
karena pada proses pengemasan primer XX kaplet terdapat banyak cacat strip
dengan rata – rata 8% tiap batch
b. Menentukan prioritas masalah menggunakan diagram pareto untuk
menentukan cacat strip

c. Menetapkan target pencapaian dengan mengetahui penyebab dominan cacat


strip pada proses pengemasan primer XX kaplet, kemudian dilakukan
perbaikan sesuai dengan target yang telah di tetapkan diawal yaitu
menurunkan cacat strip hingga 0,05 DPU atau kurang dari 5% cacat strip perp
produksi dari kondisi sebelumnya 0,085 DPU.
d. Mencari penyebab masalah
1) Sebab – akibat strip bocor

2) Sebab – akibat strip tidak rapi


3) Sebab – akibat strip kaplet double

4) Sebab – akibat strip kaplet tidak sesuai ukuran


e. Menyusun langkah perbaikan
1) Rencana perbaika pada jenis cacat strip bocor
No. Akar What Why How When Where Who
Penyebab
Dominan
Pokok Ide Ukuran Cara Waktu Lokasi Siapa
Bahasan Keberhasilan Penerapan
1. Kurang Tambah Agar tidak ada Mengambil Mulai 20 Ruang Packer
operator 1 lagi strip bocor, packer dari juni 2016 kemas black
operator yang terlewat black area primer area
lagi
untuk
control
hasil
strip
2. Tidak Training Agar tidak ada Trainging atau Mulai 1 Ruang Spv
mengikuti berkala lagi strip bocor sosialisasi juni 2016 Tr. Prod.
pedoman sebanyak pedoman kerja
kerja, karena 3 bulan pengemasan
kurang sekali primer produk
training solid
3. Mesin lama Merubah Agar tidak lagi Merubah 20 mei Batch Adm.
sehingga setting strip bocor parameter 2016 record Batch
kurang panas suhu setting suhu XX record
diawal heater heater kaplet
pada BR menjadi 90 –
155 derajat
celcius
selama 3 jam
diawal,
kemudian di
reset
kelmbali
menjadi 90 –
150 derajat
celcius
setelah 3 jam
beroperasi
2) Rencana perbaikan pada jenis cacat strip tidak rapi
No. Akar What Why How When Where Who
Penyebab
Dominan
Pokok Ide Ukuran Cara Waktu Lokasi Siapa
Bahasan Keberhasilan Penerapan
1. Kurang Tambah Agar tidak ada Mengambil Mulai 20 Black Packer
operator 1 lagi strip tidak packer dari juni 2016 area black
operator rapi black area area
lagi
untuk
control
hasil
strip
2. Tidak Training Agar tidak ada Trainging atau Mulai 1 Ruang Spv
mengikuti berkala lagi strip tidak sosialisasi juni 2016 Tr. Prod.
pedoman sebanyak rapi pedoman kerja
kerja, karena 3 bulan pengemasan
kurang sekali primer produk
training solid
3. Tidak ada Ganti Agar tidak lagi Mengganti Mulai 1 Ruang teknisi
jadwal cutting strip tidak rapi cutting foil juni 2016 kemas
pengecekan foil lama dengan prmer
dan dengan yang baru
pengantian yang agar lebih
part mesin, baru
tajam
cutting foil,
sudah tidak
tajam,
sehingga
cutting foil
belum
diganti

3) Rencana perbaikan pada jenis cacat strip kaplet double


No. Akar What Why How When Where Who
Penyebab
Dominan
Pokok Ide Ukuran Cara Waktu Lokasi Siapa
Bahasan Keberhasilan Penerapan
1. Kurang Tambah Agar tidak ada Mengambil Mulai 20 Black Packer
operator 1 lagi strip double packer dari juni 2016 area black
operator kaplet black area area
lagi
untuk
control
hasil
strip
2. Tidak Training Agar tidak ada Trainging atau Mulai 1 Ruang Spv
mengikuti berkala lagi strip double sosialisasi juni 2016 Tr. Prod.
pedoman sebanyak kaplet pedoman kerja
kerja, karena 3 bulan pengemasan
kurang sekali primer produk
training solid

4) Rencana perbaikan pada jenis cacat strip kaplet tidak sesuai ukuran
No. Akar What Why How When Where Who
Penyebab
Dominan
Pokok Ide Ukuran Cara Waktu Lokasi Siapa
Bahasan Keberhasilan Penerapan
1. Kurang Tambah Agar tidak ada Mengambil Mulai 20 Black Packer
operator 1 lagi strip tidak packer dari juni 2016 area black
operator sesuai ukuran black area area
lagi
untuk
control
hasil
strip
2. Tidak Training Agar tidak ada Trainging atau Mulai 1 Ruang Spv
mengikuti berkala lagi strip tidak sosialisasi juni 2016 Tr. Prod.
pedoman sebanyak sesuai ukuran pedoman kerja
kerja, karena 3 bulan pengemasan
kurang sekali primer produk
training solid

2. Do
Perbaikan yang dilakukan untuk mengurnagi cacat dengan alat bantu 5W1H
antara lain:
a. jenis strip bocor
b. jenis strip tidak rapi
c. jenis double kaplet
d. jenis kaplet tidak sesuai ukuran
3. Check
Dilakukan evaluasi dengan cara memabndingkan nilai defect per unit saat belum
dilakukan perbaikan. Hasil dari implementasi perbaikan dapat disimpulkan
berhasil dilakukan.
4. Action
Perbaikan Training berkala, menganti part mesin dengan yang baru, dan
menstandarkan setting suhu heater pada mesin, perbaikan-perbaikan yang
dilakukan harus dimonitoring pelaksanaanya sampai nantinya ada perbaikan baru
yang lebih baik lagi. Berikut adalah standarisasi yang dilakukan atas aktifitas
perbaikan yang telah dibahas :
a. Operator tidak mengikuti PK
1) Dilakukan training berkala setiap 3 bulan sekali. Training berkala perlu
dilakukan karena untuk meningkatkan kualitas kerja Operator sesuai
dengan Pedoman Kerja berlaku.
2) Selain training berkala dan dimonitoring, untuk meningkatkan ketelitian
operator adalah dengan melakukan pengecekan terhadap hasil stripping
setiap 30 menit sekali selama proses pengemasan primer berlangsung.
b. Suhu heater terlalu rendah untuk diawal proses

Daftar Pustaka

Santy Utami dan Abdul Hadi Djamal. 2018. Impelementasi Pengendalian Kualitas
Produk XX Kaplet Pada Proses Pengemasan Primer dengan Penerapan
Konsep PDCA. Jurnal Integrasi Sistem Industri 5 (2).

Anda mungkin juga menyukai