Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ani Meliyani

NIM : 10012682125017
Kelas : BKU Gizi Reguler Sore
Mata Kuliah : Gizi Kesehatan Masyarakat

1. Which nutritional concerns and associated health consequences do the women and
their families face?
Nicole tergolong obesitas karena memiliki IMT 31 dan juga kadar gula darah yang
tergolong pradiabtes. Tidak memiliki asuransi kesehatan sehingga jarang berobat ke dokter.
Kebiasaan sarapan dengan sandwich atau buritto dari restoran cepat saji. John memiliki berat
bdan normal karena mengikut program SBP dan NLSP sehingga mendapatan menu sarapan
dan makan siang dari sekolah. Paula anak keduanya juga memiliki masalah kelebihan berat
badan. Kebiasaan sarapan dengan menu sereal dan susu murni. Sarah ibunya juga mengalami
obesitas dan menjalani pengobatan rutin untuk mengontrol tekanan darah tingginya. Menu
yang biasa dikonsumsi untuk sarapan adalah telur goreng dengan roti panggang dan makan
siang dengan sandwich dengan daging olahan dan keju Amerika, sandwich selai kacang dan
jelly, atau tortilla isi daging giling dan keju, terkdang ditambahkan sayuran kaleng atu keripik
kentang. Menu snack baanya jeruk, pisang dan semangka.
Kesimpuannya Nicole, Paula dan Sarah terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat
saji dan tinggi lemak serta rendah serat. Sehingga berefek terhadap IMT mereka. Sedangkan
John tidak memiliki masalah gizi karena pagi dan siang mengkonsumsi menu yang beragam
Buseje memiliki banyak tanggungan keluarga. Sarapan yang disediakan adalah bubur
encer yang disebut dengan nsima yang dibuat dengan tepung jagung. Untuk anak-anak dan
suaminya disajikan dengan the dan gula. Makanan yang dikonsumsi keluarganya tidak
beragam selama berminggu-minggu. BUseje menderita anemia defisiensi besi, anak-anaknya
juga mengalami kekurangan zat besi dan vitamin A. Menu makan siang berupa buah dan
nsima.

2. What are the underlying causes of suboptimal diets and health for Nicole and Buseje?
Keluarga Nicole banyak mengkonsumsi menu makanan cepat saji dengan tinggi kalori dan
lemak dan juga kurang aktifitas fisik. sedangkan keluarga Buseje mengkonsumsi makanan
yang tidak beragam hanya karbohidrat saja karena dalam keadaan kekurangan.
3. Which public health programs are available to assist the two women and their
families?
Keluarga Nicole

Program pendidikan gizi dapat membantu Nicole meningkatkan pilihannya untuk dirinya dan
keluarganya. Perbaikan dapat mencakup memilih lebih banyak sayuran dan biji-bijian,
memesan item menu rendah lemak, rendah kalori, dan mendapatkan lebih banyak aktivitas
fisik. Perubahan ini dapat membantunya mempertahankan berat badan yang sehat, sehingga
menurunkan risiko penyakit terkait obesitas.
Program bantuan gizi dapat memberikan makanan sehat dan informasi tentang cara
menggunakannya. Program interdisipliner dapat membantu mengurangi tingkat kejahatan dan
meningkatkan trotoar lingkungan. Kebijakan yang bermanfaat dapat mencakup persyaratan
kafetaria di tempat kerja untuk menjual makanan sehat berbiaya rendah. %program ini dapat
membantu Nicole, ibunya, dan putrinya untuk makan lebih baik dan lebih banyak
berolahraga.

Keluarga Buseje
a. Program pemberian vitamin A
b. Nutrisi yang lebih luas dan program kerja berbasis masyarakat dapat menyebabkan
peningkatan ketersediaan makanan bergizi di Malawi, sementara peningkatan
kesetaraan gender dapat menghasilkan kontribusi yang lebih besar dari suami Buseje
dan porsi makanan bergizi yang proporsional untuk Buseje.
c. Pemberian tablet tambah darah
d. Unit rehabilitasi gizi untuk anak stunting dan wasting

4. Which nutritional challenges do Nicole, Buseje, and their respective families face due
to economic, racial/ethnic, geographic, gender, and other disparities?
Masalah kelebihan gizi dan kekurangan gizi yang dipengaruhi waktu, gender,
penghasilan. Gizi buruk adalah salah satu penyebab global utama kematian dan
kesakitan, dengan obesitas, kekurangan gizi kronis dan akut, dan kekurangan gizi
mengancam lebih dari setengah populasi dunia. Status gizi dapat ditingkatkan, tetapi
upaya tingkat populasi berbasis masyarakat diperlukan untuk memberikan dampak
yang signifikan. Pemerintah, organisasi nirlaba dan masyarakat, universitas, dan
sektor swasta dapat berkolaborasi secara efektif untuk mengembangkan program
dengan dampak yang lebih besar dan lebih tahan lama daripada upaya individu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai