Anda di halaman 1dari 3

1.

Persalinan Normal

Persalinan normal merupakan persalinan yang cenderung aman dan minim risiko. Proses persalinan melalui
lubang vagina ini, umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Meskipun begitu, Ibu harus melakukan
persiapan untuk melahirkan normal sejak dini.

Persalinan normal dipengaruhi oleh tiga faktor penting, yakni kekuatan Ibu saat mengejan, keadaan jalan
lahir, serta kondisi janin. Ketiga faktor ini harus berada dalam kondisi yang baik agar persalinan normal
dapat berjalan dengan baik. Jika ada masalah pada salah satunya, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut oleh dokter terkait apakah persalinan normal masih dapat dilakukan atau tidak.

2. Persalinan dibantu alat

Jika persalinan normal tidak dapat dilakukan karena kondisi tertentu, dokter mungkin menyarankan
melakukan persalinan dengan alat bantu, yaitu dengan vakum dan forsep. Umumnya, persalinan dengan alat
bantu dilakukan jika Ibu kehabisan tenaga untuk mengejan.

Persalinan dengan bantuan vakum atau disebut ekstrasi vakum dilakukan dengan menarik bayi keluar
menggunakan sebuah cup penghisap yang bekerja secara lembut. Cara kerjanya adalah dengan meletakkan
vakum yang terhubung dengan mesin listrik atau pompa di atas kepala bayi. Vakum akan dilakukan saat
mulut rahim telah terbuka penuh dan kepala bayi berada di bagian bawah panggul.

Persalinan dengan bantuan vakum akan dilakukan jika terjadi indikasi yang dapat membahayakan kesehatan
Ibu, bayi, atau keduanya. Misalnya, Ibu memiliki masalah hipertensi yang dapat membahayakan
keselamatan Ibu maupun bayi jika melahirkan normal. Meski terlihat mudah, prosedur vakum ini,  berisiko
menyebabkan efek samping, berupa luka dan pendarahan di jalan lahir Ibu, serta luka atau lecet di kepala
bayi.

Persalinan dengan alat bantu selanjutnya adalah dengan forsep, alat bantu yang terbuat dari logam dan
menyerupai sendok. Persalinan yang dibantu forsep dapat dilakukan tanpa Ibu harus mengejan. Umumnya,
cara ini dilakukan ketika Ibu mengalami keracunan kehamilan, asma, atau penyakit jantung. Persalinan
forsep umumnya lebih berisiko dan lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan persalinan vakum.

Sebagai salah satu persiapan untuk melahirkan dengan alat bantu forsep, Ibu perlu mengetahui dulu efek
samping persalinan yang mungkin terjadi pada bayi, salah satunya adalah adanya cedera pada kepala, yaitu
di tulang wajah dan tengkorak. Jika efek samping ini terjadi setelah melahirkan, bayi harus diawasi dengan
ketat selama beberapa hari untuk mendapatkan perawatan optimal.

3. Persalinan caesar

Untuk menjalani persalinan dengan operasi caesar, Ibu harus melakukan beberapa persiapan untuk
melahirkan caesar, termasuk kesiapan mental. Operasi caesar umumnya dilakukan ketika terjadi
kemacetan pada persalinan normal ataupun terjadinya masalah pada proses persalinan yang dapat
mengancam nyawa Ibu dan bayi.

Pada beberapa kondisi, persalinan dengan operasi caesar dapat dijadwalkan atau direncanakan jauh-jauh-
jauh hari, terutama jika terjadi masalah pada kesehatan Ibu atau janin saat hamil. Persalinan caesar haruslah
disiapkan dengan matang, meski mungkin juga dilakukan dengan segera ketika terjadi kondisi darurat.

4. Persalinan di dalam air

Persalinan di dalam air, merupakan metode persalinan normal dengan sedikit modifikasi, yaitu Ibu
berendam di dalam bak atau kolam berisi air hangat saat sedang melahirkan si Kecil. Persalinan yang
awalnya populer di Eropa ini ditujukan untuk memudahkan bayi lahir dan mengurangi rasa stres pada Ibu.
Menurut Americanpregnancy.org, air hangat dapat memberikan efek menenangkan, serta dapat membuat
Ibu bergerak dengan lebih bebas karena air dapat mengurangi beban bada tubuh.

Selain itu, persalinan di dalam air ini juga bertujuan untuk memberikan kondisi yang serupa seperti di dalam
kandungan bagi bayi saat lahir untuk menghindari munculnya stres pada si Kecil. Namun, sebelum
melakukannya, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter agar tak terjadi risiko yang dapat
membahayakan nyawa si Kecil.

Selain mengetahui jenis-jenis persalinan, persiapan menjelang kelahiran yang juga dapat dilakukan oleh Ibu
adalah sejak dini mempelajari cara memandikan bayi baru lahir. Mengetahui langkah-langkah ini
sangatlah penting untuk merawat bayi setelah lahir. Nah, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah
memilih produk perawatan yang tepat untuk si Kecil. Ibu perlu memastikan sabun dan shampoo bayi Ibu
memiliki formula yang lembut dan aman untuk kulitnya yang masih sangat sensitif. Selain merawatnya
dengan sabun dan shampoo yang lembut, Ibu juga perlu menjaga kelembapan kulit si Kecil setelah lahir.
Untuk itu, Ibu bisa menyiapkan JOHNSON’S baby lotion yang sudah teruji secara klinis aman dan lembut
®

untuk kulit bayi. JOHNSON’S baby lotion dapat melindungi kelembapan kulit si Kecil selama 24 jam,
®

sehingga kulitnya tidak kering, serta tetap lembut dan halus.

Read more at https://www.johnsonsbaby.co.id/jenis-dan-metode-


persalinan#8wMgJRj5hkm6GwTr.99

Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan terutama


factor psikologis.
 Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
1.                  Stressor internal dan eksternal
      Faktor psikologis yang berasal dari dalam diri ibu dapat berupa latar belakang
kepribadian ibu dan pengaruh perubahan dan pengaruh hormonal yang terjadi selama
kehamilan.
Faktor psikologis yang berasal dari luar  diri ibu dapat berupa pengalaman ibu misalnya
ibu mengalami masa anak-anak yang bahagia  dan mendapatkan cukup cinta
kasih,berasal dari keluarga yang bahagia sehingga mempunyai anak di anggap sesuatu
yang diinginkan dan menyenangkan maka ia akan terdorong secara psikologis untuk
mampu memberikan kasih sayang kepada anaknya
2.                   Support keluarga
      Ibu merupakan  salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga
apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi  keadaan keluarganya.
Dalam menjalani proses itu ,ibu hamil sangat membutuhkan dukungan intensif dari
keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
3.                  Substance abus dan partner abuse
      Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat membekas dan
sangat memengaruhi kepribadiannya. Perlakuan kekerasan terhadap fisik atau kekerasan
seksual yang di lakukan pasangannya. Satu kekerasan wanita hamil yaitu Aborsi.

Anda mungkin juga menyukai