Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH TENTANG ADAPTASI IBU DALAM PERUBAHAN FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI

DALAM MASA PRENATAL

DISUSUN OLEH:
Lifia Ramadhanty

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S-1) LINTAS JALUR


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan  makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga  makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isinya sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Table of Contents
No table of contents entries found.
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian yang menjadi satu kesatuan.
Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-perubahan
anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai
dengan trimester III kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan
sistem pencernaan, payudara, system endokrin, system kekebalan, system perkemihan.
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan. Namun demikian,
selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses kehamilan
berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal.
Perubahan anatomi dan adaptasi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi
segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini
merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua
perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan
menyusui selesai. Oleh karena itu, penukis membuat makalah dengan judul “Perubahan
Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Ibu Hamil Yang Meliputi Sistem Reproduksi, Payudara, Sistem
Endokrin, Sistem Kekebalan, Dan Sistem Perkemihan”.
Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genitalia eksterna dan organ genitalia
interna. Organ genitalia eksterna dan vaginaadalah bagian untuk senggama, sedangkan organ
genitalia interna adalah bagian untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur, transportasi
blastokis, implantasi, dan tumbuh kembang janin.
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam
12 minggu, trimester ke dua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ke tiga 13
minggu (minggu ke-28 hingga ke -40)
Perubahan tersebut mencakup perubahan produksi dan pengaruh hormonal serta
perubahan anatomik dan fisiologik selama kehamilan. Pengenalan dan pemahaman tentang
perubahan fisiologik tersebut menjadi modal dasar dalam mengenali kondisi kondisi patologik
yang mengganggu status kesehatan ibu ataupung bayi yang dikandungnya. Dengan
kemampuan tersebut, penolong atau petugas kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat
dan perlu untuk memperoleh luaran yang optimal dari kehamilan dan persalinan.

B.     Rumusan Masalah


1.      Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi saat kehamilan?
2.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan ibu hamil untuk beradaptasi
terhadap perubahan fisiologi dan psikologi selama masa kehamilan?

C.    Tujuan
1.      Agar pembaca mengetahui apa saja perubahan-perubahan yang terjadi saat kehamilan
2.      Agar pembaca mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisiologi dan
psikologi selama kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Pada Perempuan Hamil


Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi
segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini
merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua
perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamilsetelah persalinan dan menyusui
selesai.
1.      Sistem Reproduksi
a.      Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil
konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan
yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih
kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada
perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang.
Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung
janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume total nya
mencapai 5 L bahkan dapat mencapai 20 L dengan berat rata-rata 1100 g.
Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot, sementara
produksi miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi
jaringan ikat dan elestik, terutama pada lapisan otot luar. Kerjasama tersebut akan
meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan
menebal, tetapi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan akan menipia. Pada akhir
kehamilan ketebalannya hanya berkisar 1,5 cm bahkan kurang. Pada awal kehamilan
penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon estrogen dan progesteron. Hal ini
dapat dilihat dengan perubahan uterus pada awal kehamilan mirip dengan kehamilan
ektopik. Akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran uterus
didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan tuba fallopii, ovarium
dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus, sementara pada akhir
kehamilan akan berada sedikit diatas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga
mempengaruhi penebalan sel-sel otot uterus, dimana bagian uterus yang mengelilingi
tempat implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian
lainnya sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal sebagai
tanda piscaseck.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti
buah avokad. Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus dan korpus akan
membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu. Panjang
uterus akan bertambah lebih cepat dibandingkan lebarnya sehingga akan berbentuk oval.
Ismus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang
mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar.
Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis dan
seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal, mendorong usus
ke samping dan ke atas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Pada saat
pertumbuhan uterus akanberotasi kearah kanan, dekstrototasi ini disebabkan oleh adanya
rektosigmoid di daerah kiri pelvis. Pada triwulan akhir ismus akan berkembang menjadi
segmen bawah uterus. Pada akhir kehamilan otot-otot uterus bagian atas kanan
berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan menipis. Batas antara
segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis disebut dengan lingkaran retraksi
fisiologis.

Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur
dan pada umumnya tidak disertai nyeri. Pada trimester ke dua kontraksi ini dapat
dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Sampai bulan terakhir kehamilan biasanya
kontraksi sangat jarang dan meningkat pada satu atau dua minggu sebelum persalinan.
Hal ini erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah reseptor oksitosin dan gap junction
diantara sel-sel miometrium. Pada saat ini kontraksiakan terjadi setiap 10 sampai 20
menit, dan pada akhir kehamilan kontraksi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan
dianggap sebagai kehamilan palsu.
b.      Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Perubahan ini
terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh serviks,
bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks.
Serviks manusia merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang mengalami
perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Mulut rahim didominasi
jaringan ikat fibrosa. Komposisinya berupa jaringan matriks ekstraselular terutama
mengandung kolagen dengan elastin & proteoglikan & bagian sel yang mengandung otot
dan fibrolas, epitel dan pembuluh darah.

c.       Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan
sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang relatuf minimal. Relaksin suatu hormon
protein yang mempunyai struktur mirip dengan insulin dan insulin like growth faktor I& II,
disekresikan oleh korpus luteum, desidua, plasenta dan hati. Aksi biologi utamanya
adalah dalam proses remodelling jaringan ikat pada saluran reproduksi, yang kemudian
akan mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses persalinan.
d.      Vagina dan perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada kulit dan
otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan
yang dikenal dengan tanda chadwick. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan
hilangnya sejumlah jaringan ikat hipertrofi dari sel-sel otot polos.
Pada dinding vagian akan mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan
untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan
mukosa, mengendornya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos. Perubahan ini
menyebabkan bertambah panjangnya dinding vagina. Selain itu, papila mukosa juga
mengalami hipertrofi dengan seperti paku sepatu.
e.       Kulit
Pada kulit dinding perut akan mengalami perubahan warna menjadi kemerahan, kusam
dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah buah dada dan paha. Perubahan ini
dikenal dengan istilah striae gravidarum. Perubahan kulit pada payudara, abdomen dan
paha disebabkan karena peregangan pada lapisan kolagen. Peregangan maksimum
menyebabkan area tereggang menjadi lebih tipis, yang tampak seperti garis merah yang
berubah menjadi garis putih berkilauan yang disebut striae gravidarum. Selain itu,
kebanyakan pada banyak wanita kulit di garis pertengahan perutnya (linea alba) akan
berubah menjadi kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang juga akan muncul
dengan ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher, yang disebut dengan
cloasma/melasma gravidarum. Mlasma disebabkan oleh deposit melanin pada makrofag
epidermal biasanya menghilang pada masa nifas, tetapi dapat juga menetap sampai 10
tahun.

f.       Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih lunak.
Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah kulit
akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar kehitaman dan tegak. Setelah bulan
pertama suatu cairan berwarna kekuningan disebut kolostrum dapat keluar.tetapi air susu
belum dapat di produksi karena hormon prolaktin ditekan oleh prolactin inhibiting hormone.
Ukuran payudara sebelum kehamilan tidak mempunyai hubungan dengan banyaknya air
susu yang akan dihasilkan.

g.      Perubahan metabolik


Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan
isinya. Kemudian payudara, volume dara, dan cairan ekstraselular. Diperkirakan selama
kehamilan, berat badan akan bertambah 12,5 kg.
Tabel rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan indeks
massa tubuh.

Kategori IMT Rekomendasi (kg)


Rendah < 19,8 12,5-18
Normal 19,8-26 11,5-16
Tinggi 26-29 7-11,5
Obesitas >29 ≥7
Gemeli 16-20,5

Pada trimester ke dua dan ke tiga pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan
menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan
gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan perminggu masing-masing
sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.

Tabel penambahan berat badan selama kehamilan

Jaringan dan 10 minggu 20 minggu 30 minggu 40 minggu


cairan
Janin 5 300 1500 3400
Plasenta 20 170 430 650
Cairan 30 350 750 800
amnion
Uterus 140 320 600 970
Mammae 45 180 360 405
Darah 100 600 1300 1450
Cairan 0 30 80 1480
ekstraselular
Lemak 310 250 3480 3345
Total 650 4000 8500 12500

2.      Sistem kardiovaskular


Pada minggu kelima cardiak output akan meningkat dan perubahan ini terjadi untuk
mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain itu, juga terjadi peningkatan denyut
jantung.
Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan menekan vena kava inferior dan
aorta bawah ketika berada dalam posisi terlentang. Penekanan vena kava inferior ini akan
mengurangi darah balik vena ke jantung. Selama trimester terakhir posisi terlentang akan
membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan posisi miring. Karena alasan inilah tidak
dianjurkan ibu hamil dalam posisi terlentang pada akhir kehamilan.

3.      Sistem Respirasi.


Selama terjadinya kehamilan, sirkumferensia torak akan bertambah ± 6 cm, tetapi tidak
mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional & volume residu paru-paru karena
pengaruh diafragma yang naik ± 4 cm selama kehamilan. Kebutuhan oksigen ibu
meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan
oksigen jaringan uterus dan payudara . janin membutuhkan oksigen dan suat cara untuk
membuangkarbondioksida. Tinggi difragma bergeser sebesr 4cm selama masa hamil.
Dengan demakin tuanya kehamilan dan seiring pembesaran uterus ke rongga abdobaen,
pernafasan dada menggantikan pernafasan perut dan penurunan diafragma saatinfirasi
menjadi semakin sulit.
Contoh kasus :
Ibu rina merasa lebih banyak menggunakan pernafasan dada , dan sulit infirasi
pernafasan serta pusing saat nafas pendek yang biasanya terjadi ketik duduk di bawah .
hal ini merupakan bentuk adaptasi anatomi dan fisiologi ibu hamil pada sistem
pernafasan.
4.      Traktus digestivus/pencernaan
Seiring semakin besarnya rahim, lambung dan usus akan tergeser. Termasuk juga
dengan yang lainnya misalnya apendiks yang akan tergeser ke arah atas dan lateral.
Selain itu, gusi akan menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga dengan cidera yang
sedang saja dapat menyebabkan perdarahan.
5.      Traktus urinarius/perkemihan
Pada awal-awal bulan kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh rahim yang mulai
membesar sehingga menimbulkan sering berkemih (kencing). Kondisi ini akan mulai
berkurang bahkan hilang dengan nakin tuanya usia kehamilan bila rahim keluar dari
rongga panggul. Tetapi pada akhir kehamilan, bila kepala janin telah mulai turun ke pintu
atas panggul, keluhan itu akan muncul kembali.
Ginjal akan mengalami pembesaran, glomerular filtration rate, & renal plasma flow juga
akan mengalami peningkatan. Sedangkan ureter akan terjadi dilatasi dimana sisi kanan
akan lebih besar dibandingkan ureter kiri.
A. Perubahan sistem perkemihan pada kehamilan
Perubahan pada ginjal
Kehamilan menyebabkan ginjal mengalami penambahan berat dan panjang
sebesar 1 cm. Pelvis ginjal mengalami dilatasi akibat peningkatan progesteron.
6.      Sistem Endokrin.
Selama kehamilan itu normal, maka kelenjar hipofisis akan membesar +- 135%. Tetapi,
kelenjar ini tidak begitu memiliki arti penting dalam kehamilan. Kelenjar tiroid akan
mengalami pembesaran hingga 15,0 ml ketika persalinan akibat dari hiperplasia kelenjar
& peningkatan vaskularisasi. Sedangkan kelenjar adrenal akan mengecil, tetapi hormon
androstenedion, testosteron, dioksikortikosteron, aldosteron, & kortisol akan mengalami
peningkatan. Sementara itu, dehidroepiandrosteron sulfat akan mengalami penurunan.
7.      Sistem Muskuloskeletal.
Akibat kompensasi dari pembesaran rahim ke posisi anterior, lordosis menggeser pusat
daya berat ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis & pubis
akan meningkat mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Karena
mobilitas tersebut dapat meningkatkan perubahan sikap ibu & pada akhirnya
menyebabkan perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung terutama pada akhir
kehamilan.
8.      Sistem Persyarafan
Perubaha fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala neurologis
dan neuromuskular sebagai berikut :
a. Kompresi syaraf panggul atas statis vaskular akibat pembesaran uterus dapat
menyebabkan perubahan sensori di tungakai bawah.
b. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada syaraf atau
kompresi akar syaraf.
Beberapa yang dirasakan ibu hamil diantaranya :
1) Pusing dan kunang kunang
Pusing dan perasaan seperti melihat kunagn kunang disebabkan oleh hipotensi supine
(vena cava sindrom). Hal ini terjadi karena ketidak stabilan vasomotor dan hipotensi
pastural khususnya stelah duduk atau berdiri dengan periode yang lama. Hipotensi
patural bisa jadi karena kekurangan volume darah sementara.
2) Meralgia paresthetica (keskitan,mati rasa, berkeringat, terasa gatal di daerah paha),
bisa disebabkan oleh tekanan uterus pasa sysraf kutan lateral femoral.
c. Sindrom karpel tunel
Sindrom ini bisa menimbulkan perasaan terbakar, gatal dan sakit ditangan (biasanya di
jempol dan tiga jari pertama) sakitnya bisa sampai ke pergelangan tangan naik ke
lengan bagian bawah dan kadang-kadang sampai ke pundak leher dan dada. Sindrom
ini menyebabkan luka pada pergelangan tangan sehingga menyebabkan implamasi
dan penyempitan di saraf tengah yang menjalar ke telapak tangan.
d. Kejang kaki mendadak
Biasanya terjadi dengan menarik kontraksi otot betis secara berulang. Hal ini terjadi
karena ibu sedang istirahat atau bangun tidur. Kejang ini dikarenakan rendahnya
serum ion kalsium dan meningkatnya fosfat atau ketidak cukupan intake kalsium.
Ketika itu terjadi seharusnya ibu melenturkan atau meluruskan kaki atau berdiri. Ibu
tidak dianjrukan untuk memijat kakinya karena mungkin saja rasa sakit itu berasal dari
trombloplebitis.
Contoh kasus:
ibu susan mengeluhkan masalah nyeri kepala gangguan penglihatan dan gangguan
pemusatan perhatian, konsentrasi dan memoris selama kehamilan. Hal ini terjadi karena
perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada sistem syaraf.
9.      Sistem kekebalan
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih rentan
terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh,
kadar immunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah. Immunoglobulin G atau IgG
merupakan komponen utama dari immunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini.
IgG merupakan satu-satunya imunoglobulin yang dapat menembus plasenta sehingga
imunitas pasif akan di peroleh oleh bayi. Kekebalan ini dapat melindungi bayi dari infeksi
selanjutnya.

B.     Perubahan Adaptasi Psikologis Dalam Masa Kehamilan


1.      Trimester pertama
Trimester pertama sering dianggap sebaia periode penyesuaian. Penyesuaian yang
dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.
Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia
hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan,
depresi dan kesedihan. Hingga kini masih diragukan bahwa seorang wanita lajang
yang bahkan telah merencanakan dan menginginkan kehamilan atau telah berusaha
keras untuk tidak hamil ia mengatakan pada dirinya sendiri sedikitnya satu kali bahwa
ia sebenarnya berharap tidak hamil. Keseragaman kebutuhan ini perlu dibicarakan
dengan wanita karena ia cenderung menyembunyikan ambivalensi atau perasaan
negatifnya ini karena perasaan tersebut bertentangan dengan apa yang menurutnya
semestinya ia rasakan. Jika tidak dibantu menerima dan memahami ambivalensi dan
perasaan negatif tersebut sebagai suatu hal yang normal dalam kehamilan, maka ia
akan merasa sangat bersalah jika nantinya bayi yang dikandungnya meninggal saat
dilahirkan atau terlahir cacat atau abnormal. Ia akan mengingat pikiran-pikiran yang ia
miliki selama trimester pertama dan merasa bahwa ialah penyebab tragedi tersebut.
Beberapa wanita terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan atau telah
berusaha keras untuk hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa dirinya
telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya. Trimester
pertama sering menjadi waktu yang sangat menyenangkan untuk melihat apakah
kehamilan akan berkembang dengan baik.
Hasrat seksual pada trimester pertama bervariasi antara wanita yang satu dengan
yang lain. Meski beberapa wanita mengalami pengingkatan seksual, tetapi secara
umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya libido dan hal ini memerlukan
komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangan masing-masing.
2.      Trimester kedua
Kehamilan trimester Kedua merupakan waktu kehamilan pada minggu ke 13 sampai
dengan 28 atau waktu kehamilan menanjak umur 3 bulan hingga 7 bulan. Pada masa-
masa ini adanya rasa mual dan terjadinya muntah-muntah akan berangsur menghilang
dan adanya perubahan pada tubuh akan terlihat nyata. Perut akan terlihat membesar,
dan biasanya akan diikuti dengan adanya stretch mark.
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni ketika
wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami
selama kehamilan. Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita
menelusur kedalam dan paling banyak mengalami kemunduran. Trimseter kedua
sebenarnya terbagi atas dua fase; praquickening dan pasca quickening. Quickening
menunjukan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan bagi
wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamanya pada trimester kedua, yakni
mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri.
Menjelang akhir trimester pertama dan selama porsi pra-quickening trimster kedua
berlangsung, wanita tersebut akan mengalami lagi, sekaligus mengevaluasi kembali,
semua aspek hubungan yang ia jalani dengan ibunya sendiri.
Dengan timbulnya quickening, muncul sejumlah perubahan, karena kehamilan telah
menjadi jelas dalam pikirannya. Kontak sosialnya berubah. ia lebih banyk
bersosialisasi dengan wanita hamil atau ibu baru lainnya, dan minat serta aktivitasnya
berfokus pada kehamilan, cara membesarkan anak, dan persiapan untuk menerima
peran yang baru.
Sebagian wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang lebih 807 wanita
mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada
trimester pertama dan sebelum hamil.
Kecemasan, kekhawatiran dan masalah-masalah yang sebelumnya menimbulkan
ambivalensi pada wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami perubahan dari
seorang menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang yang mencari kasih
sayang dari pasangannya, semua faktor ini turut mempengarugi peningkatan libido dan
kepuasan seksual.

3.      Trimseter ketiga


Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada
periode ini wanila mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah
sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan waswas
mengingat bayi dapat lahir kapanpun, Trimester ketiga merupakan waktu persiapan
yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara
perhatian utama terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan.
Orang-orang disekitarnya kini mulai membuat rencana untuk bayi yang dinantikan.
Wanita tersebut menjadi lebih protektif terhadap bayo, mulai menghindari keramaian
atau seseorang atau apapun yang ia anggap berbahaya. Memilih bayi untuk bayinya
merupakan persiapan menanti kelahiran bayi. Ia menghadiri kelas sebagai persiapan
menjadi orang tua. Sejumlah kekuatan muncul pada trimsester ketiga. Wanita mungkin
merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupan dirinya sendiri, seperti: apakah
nanti bayinya kan lahir normal, atau abnormal terkait persalinan dan pelahiran apakah
ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena
perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera
akibat tendangan bayi. Ia juga mengakami proses duka lain ketika ia mengantisipasi
hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus lain selama ia hamil, perpisahan antara
ia dan bayinya yang tidak dapat dihindarkan, dan perasaan kehilangan karena
uterusnya yang penuh tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong.
Wanita akan kembali merasakan ketidak nyamanan fisik yang semakin kuat menjelang
akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan
dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya.
Alternatif posisi dalam berhubungan seksual dan metode alternatif untuk mencapai
kepuasan dapat membantu atau dapat menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa
tidak nyaman dengan cara-cara tersebut. Berbagai perasaan secara jujur dengan
perasaan dan konsultasi mereka dengan anda menjadi sangat penting.

C. PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI SELAMA KEMILAN


Proses pembentukan bayi dari sejak pembuahan sampai lahir tidak dapat di amati
secara lansung para ahli mempergunakan berbagai kesempatan, cara dan alat untuk
mendapat keterangan-keterangan tentang proses pertumbuhan sejak pembuahan itu
walaupun dengan susah payah akhirnya pada akhir embryologi. Telah berhasil menemukan
ibu tentang embryo itu diperoleh dari :
1. Keterangan ibu tentang gerakan-gerakan embryo itu
2. Alat-alat untuk menangkap embryo itu debaran jantung dan gerakan embryo tersebut.
3. Pengamatan lansung terhadap bayi  yang dikeluarkan ketika operasi  diantara alat yang
digunakan ialah sterhoscop, balvonometer dan sinar. Saat pertumbuhan merupakan saat
yang sangat besar artinya bukan hanya merupakan saat timbulnya hidup baru tetapi saat
penyerahan factor-faktor keturunan yang mewarnai corak dari individu yang sedang dalam
proses pembentukan, macam-macam factor keturunan itu antara lain  :
a. Kromosom sel benih yang dibedakan
b. Kematangan sel benih yang dibedakan menjadi, benih hidup, pembuahan, bahan diri
dan ruh. Tingkat-tingkat perkembangan dalam kandungan menurut Hurlock terbagi
menjadi tiga tingkatan yaitu tingkatan benih yang berlansung dari sejak pembuahan
sampai akhir minggu kedua, tingkat embryo yang berlansung dari akhir minggu kedua
sampai akhir minggu keenam dan tingkat penyempurnaan ( penyempurnaan ) yang
berlansung dari akhir bulan kedua sampai akhir.
Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap individu adalah kesatuan
dari jasad dan ruh. Dimana jasad terbentuk dari zat-zat yang kesemuanya terdapat dibumi,
sedangkan ruh itu suatu substansi immateri yang berasal dari alam lain dilihat dari kesatuan
jasad dan ruh ini maka masa hidup di alam kandungan terbagi dua tingkatan yaitu :
1. Tingkatan-tingkat jasad berlansung sejak pembuahan smpai masuknya ruh pada umur 120
hari di dalam kandungan.
2. Tingkatan kesatuan jasad dan ruh berlansung sejak masuknya ruh kedalam jasad sampai
lahir. Kemungkinan jenis kelamin pada bayi perempuan atau laki-laki sama besar karena
sel-sel sperma terdiri dari pada kromosom X dan separuh dari kromosom Y maka secara
teoritis ada kemungkinan yang sama untuk pembuahan anak laki-laki dan anak
perempuan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi dalam kandungan antara lain adalah
faktor makanan, kesehatan ibu, emosi ibu dan umur orang tua.
    Urutan perkembangan dalam periode pranal telah pasti dan tak dapat diubah. Kepala, mata,
tubuh, tangan, kaki, alat-alt kelamin dan alat-alat perkembangan dengan urutan tertentu dan
juga kurang lebih pada usia prenatal yang sama pada fetus. Perkembangan yang teratur
menurut skema tertentu itu belum dan sesaat sesudah dilahirkan merupakan hal yang sangat
penting.
Pengaruh prenatal pada tingkah laku sesudah dilahirkan dapat dibedakan antara pengaruh
lingkungan (faktor ektern), ketegangan, kebiasaan subjektif, ketegangan emosi, tahayul dan
sikap ibu perkembangan yang menyimpang pada masa prenatal dapat dibedakan dalam dua
kelompok yang besar yaitu : Penyimpangan genetic timbul pada waktu konsepsi,
penyimpangan perkembangan prenatal dapat terjadi setiap saat sesudah konsepsi.

PERAN KELUARGA
Sesuai dengan pendapat Caplan yang dikutip oleh Friedman (1998) yang menerangkan bahwa
keluarga memiliki fungsi suportif yaitu melalui dukungan informasional, keluarga berfungsi
memberikan bimbingan dan menyebarkan informasi kepada anggota keluarga lain. Keluarga
dari wanita yang sedang hamil harus mempunyai pengertian dan pengetahuan yang cukup
tentang proses atau perubahan yang dialami oleh wanita hamil sehingga dapat menghindari
atau mengatasi kemungkinan bahaya pada kehamilan. Pengetahuan responden pada kelompok
perlakuan mengalami peningkatan 100% setelah diberikan intervensi. Hal ini disebabkan
pemberian informasi kepada keluarga dan ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan.
Peneliti memberikan intervensi berupa informasi kepada keluarga tentang pentingnya antisipasi
tanda bahaya kehamilan dan memotivasi keluarga untuk terus memberikan dukungan informatif
kepada ibu hamil, sehingga ibu hamil mendapatkan kejelasan informasi mengenai macam
tanda bahaya kehamilan, bahaya ibu hamil risiko tinggi dan cara menjaga kesehatan selama
hamil. Semakin banyak informasi yang diperoleh, maka pengetahuan ibu hamil mengenai
antisipasi tanda bahaya kehamilan juga akan semakin baik. Dukungan sosial terutama
dukungan keluarga memegang peran penting pada perilaku ibu primigravida dalam merawat
dan menjaga kehamilan. Ibu hamil terutama ibu primigravida membutuhkan dukungan fisik dan
psikologis yang harus dipenuhi. Ibu hamil pun membutuhkan pengobatan, istirahat dan akan
merasa bahagia mendapat pertolongan praktis. Dukungan yang diberikan oleh keluarga akan
menimbulkan respons antara lain merasa diterima, merasa diperhatikan, merasa dihargai,
mendapatkan rasa aman dan mendapatkan kemudahan menyelesaikan kesulitan, sehingga
dapat menghadapi kehamilan dengan lancar.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Fisiologi Dan Psikologi Selama


Kehamilan.
1.      Kematangan pribadi
Ibu hamil yang kepribadiannya kurang matang, sering mengalami gangguan dalam
beradaptasi terhadap perubahan pada masa kehamilan.mereka memandang bahwa
kehamilan sebagai suatu beban bagi dirinya sehingga akan timbul suatu reaksi sebagai
upaya pertahanan yang berwujud regresi,terutama ketika kehamilan pada trimester I.
Saat itu terjadi ketidakseimbangan hormon yang memicu peningkatan asam lambung
sehingga ibu merasakan mual dan muntah. Ibu hamil yang kepribadiannya matang akan
dapat mengandalkan, bahkan menganngap hal itu sebagai hal yang biasa sehingga
masih dapat beraktivitas seperti biasa. Lain hal nya dengan ibu dengan kepribadian
yang belum matang, hal ini dirasakan sangat menyiksa dirinya, sangat parah sehingga
tidak bisa beraktivitas. Bahkan hingga dirawat di rumah sakit karena mual muntah yang
berlebihan, makan dan minum harus dipenuhi dengan pemberian infus.
2. Masalah psikologis yang dialami
Bagi ibu yang mengalami masalah psikologis, tidak mendapat jalan untuk pemecahan
sering menjadi pemicu ketidakmampuan beradaptasi terhadap kehamilannya,
khususnya pada trimester I. Jenis masalah psikologis yang cenderung dialami ibu,
antara lain kehamilan yang tidak diharapkan, kehamilan tanpa dukungan keluarga,
pernikahan yang tidak direstui , dan kekerasan dalam rumah tangg yang dialami oleh
ibu.
3. Sosial ekonomi
Pernikahan pada usia muda dan tidak terencana, pada umumnya pasangan yang
demikian belum memiliki pekerjaan. Dengan demikian, kehamilannya dianggap
sebagai beban. Hal ini tentu dapat mempengaruhi proses adaptasi iby dalam masa
kehamilannya. Ibu mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janinyasehingga mungkin mengalami pertumbuhan janin yang
terhambat.
D. Persiapan Persalinan
Persiapan persalinan terbagi menjadi dua, antara lain:
1. Persiapan persalinan bagi ibu
a. Pemilihan metode persalinan
Dalam hal ini penting adanya komunikasi antara dokter atau tim medis dan
pasangan suami-istri. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
Pertimbangkan juga segi resiko dan efek yang terjadi setelahnya. Misalnya dengan
melahirkan normal, operasi Caesar, persalinan di bantu alat maupun waterbirth.
b. Tempat melahirkan
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari rumah untuk
memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit atau BPS.
Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga dapat
mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah sakit atau BPS tersebut.
c. Tenaga medis penolong persalinan
Dokter kandungan maupun bidan yang sekiranya akan menangani proses
persalinan sebaiknya ditentukan dari jauh-jauh hari. Ada baiknya menciptakan
kesinambungan antara tenaga medis yang memantau kehamilan ibu sedari awal,
sehingga dapat tahu betul perihal perkembangan ibu dan janin.
d. Persiapan mental ibu
Menghindari kepanikan dan ketakutan, menyiapkan diri ibu, mengingat bahwa
setelah semua ini ibu akan mendapatkan buah hati yang didambakan.Menyimpan
tenaga untuk melahirkan, tenaga akan terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap
gelisah. dengan bersikap tenang, ibu dapat melalui saat persalinan dengan dan
lebih siap.Dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu
akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.
e. Persiapan kebutuhan
1) Persiapan yang harus dibawa untuk ibu selama persalinan
2) Sikat gigi (Untuk ibu hamil)  serta pasta gigi
3) Minum dan makan untuk ibu
4) Sarung bersih
5) Celana dalam bersih
6) Pembalut
7) Handuk
8) Sabun
9) Kaos kaki
10) Baju ganti
11) Bra untuk menyusui
12) Barang-barang pribadi lainnya
BAB III

3. 1 ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Proses pengkajian dilakukan selama periode prenatal yang meliputi wawancara,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Data yang perlu dikumpulkan pada saat
pengkajian adalah interpretasi subyektif pasien tentang status kesehatan dan kehamilannya
dan observasi afek pasien, postur, bahasa tubuh, warna kulit, tanda fisik dan keadaan
emosional (Klien, 2000). Saat wawancara tanyakan riwayat kesehatan komprehensif yang
menekankan pada:
a. Kehamilan saat ini: alasan mencari perawatan, keluhan utama atau keluhan yang
dirasakan selama hamil, hamil keberapa, usia kehamilan sekarang, tanggal perkiraan
melahirkan, kebutuhan selama kehamilan, persiapan persalinan dan persiapan awal
menjadi ibu, harapan yang diinginkan tentang cara kelahiran, jenis kelamin bayi, status
nutrisi, pola berkemih.
b. Kehamilan sebelumnya: jumlah anak saat ini, riwayat kehamilan dan pengalaman
persalinan sebelumnya, riwayat kehilangan (abortus) janin, dan riwayat medis yang
meliputi: riwayat pembedahan, penggunaan obat, penyakit yang menyertai, riwayat
menstruasi.
c. Riwayat psiko sosial dan budaya: pekerjaan wanita dan pasangan, pendidikan, status
pekawinan, latar belakang budaya dan etnik, status sosial ekonomi, persepsi tentang
kehamilan saat ini (apakah kehamilan ini diinginkan, direncanakan, apakah wanita dan
pasangan senang, apakah wanita menerima kehamilan), masalah yang timbul akibat
kehamilan (finansial, karier/pekerjaan, tempat tinggal), perubahan pola seksual.
d. Keadaan keluarga: kaji sistem dukungan keluarga, hubungan ibu hamil dengan suami,
keluarga ayah, ibu, dan saudara, hubungan dengan keluarga suami, riwayat cacat dan
kelainan genetik Riwayat keluarga memberi informasi tentang keluarga pasien, orang
tua, saudara kandung, anak, Hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik,
familial dan kondisi yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita atau janin.
e. Pengkajian fisik: pemeriksaan fisik difokuskan pada pemeriksaan ginekologi, payudara,
abdomen, pemeriksaan panggul, inspeksi luar, pemeriksaan dalam, palpasi luar, dan
pemeriksaan yang menyangkut keluhan utama dan riwayat kesehatan atau penyakit
yang pernah diderita pasien.
f. Tes kesehatan atau laboratorium yang pernah dilakukan selama hamil: pemeriksaan
darah (kadar Hb, Ht, sel darah putih, glukosa,), tekanan darah, tinggi badan, berat
badan, urin (protein, sel darah putih, pH), USG, VDRL, hepatitis, EKG, titer rubela, toxo,
pap smear.
g. Pengkajian semua faktor resiko yang mungkin ada: Hipertensi, jantung, diabetes, cacat
bawaan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga perlu dilakukan pengkajian yang berkaitan
dengan tugas perawatan kesehatan keluarga, yaitu:
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Hal yang perlu dikaji adalah
1) Pengetahuan pasien dan keluarga tentang fakta dari masalah yang meliputi
pengertian, tanda kehamilan, gejala kehamilan normal dan penyimpangan dari
normal
2) Persepsi keluarga terhadap kehamilan
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat
Hal yang perlu dikaji:
1) Apakah kehamilan yang dialami dianggap suatu masalah
2) Apakah keluarga takut dengan akibat perubahan yang terjadi akibat kehamilan
3) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap anggota keluarga yang sedang
hamil dan kehamilannya
4) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
5) Apakah keluarga percaya terhadap petugas kesehatan yang ada
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit
Hal yang perlu dikaji adalah:
1) Sejauh mana keluarga mengetahui kehamilannya: kebutuhan, perubahan dan
perawatan
2) Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan dan perkembangan perawatan yang
diperlukan
3) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber sumber yang ada dalam keluarga
(penanggung jawab, sumber keuangan, fasilitas fusik, psikososial, dukungan
keluarga)
4) Bagaimana sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sedang hamil
d. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah
yang sehat
Hal yang perlu dikaji
1) Sejauhmana keluarga mengetahui sumber sumber yang dimiliki
2) Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
3) Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya higiene sanitasi
4) Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan
5) Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga
e. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan
kesehatan di masyarakat.
Hal yang perlu dikaji adalah
1) Sejauh mana keluarga tahu keberadaan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan
untuk perawatan wanita hamil
2) Sejauhmana keluarga mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas
kesehatan
3) Sejauhmana keluarga mempercayai petugas dan fasilitas kesehatan
4) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik dengan petugas
kesehatan
5) Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa ditegakkan berdasarkan data yang didapat selama pengkajian. Diagnosa yang
mungkin muncul adalah

a. Ansietas yang berhubungan dengan:


1) Kekhawatiran terhadap diri sendiri dan janin
2) Krisis situasional/maturasional
3) Perubahan fisik selama hamil
4) Rasa tidak nyaman selama krhamilan
5) Ancaman terhadap konsep diri
6) Stres
7) Perubahan status peran, status kesehatan, pola peran, keadaan ekonomi
b. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan respon keluarga terhadap
diagnosa kehamilan
c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman terhadap
penatalaksanaan kesehatan dan kehamilan
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
1) Morning sicknes
2) Emesis gravidarum
e. Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan
1) Rasa kurang nyaman pada kehamilan
2) Rasa takut bahwa senggama akan mencederai janin
f. Konflik peran orang tua
1) Ketidaktahuan peran yang harus dijalankan
2) Perubahan status peran, perkawinan
g. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
1) Persepsi negatif terhadap kehamilan
2) Psikososial
3) Perubahan fisik selama kehamilan

Untuk diagnosa keperawatan keluarga etiologi berdasarkan hasil pengkajian dari 5 tugas
perawatan kesehatan keluarga.

3. Tujuan
Tujuan utama intervensi yang akan dilakukan pada asuhan keperawatan yang diberikan
pada masa kehamilan adalah:
a. Wanita akan menunjukan pengetahuan yang benar tentang adaptasi yang dialami tubuh
seorang ibu hamil terhadap perkembangan janin sebagai dasar untuk memahami
rasional dan pentingnya perawatan, koping yang digunakan dan menjalankan perannya.
b. Wanita akan menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi, kebutuhan seksual,
aktivitas sehari hari, rasa tidak nyaman akibat kehamilan, dan perawatan diri.
c. Wanita akan mengenali gejala gejala yang menunjukan deviasi/penyimpangan dari
kehamilan normal dan melaporkan hal hal tersebut untuk dapat segera diatasi.
d. Wanita dan keluarganya akan berpartisipasi secara aktif dalam perawatannya selama
kehamilan.

4. Intervensi
Dari beberapa masalah keperawatan yang muncul, perawat dapat melakukan intervensi
yang berkaitan dengan kebutuhan selama kehamilan diantaranya adalah:
a. Ciptakan hubungan perawat-pasien-keluarga yang saling percaya. Hal ini penting untuk
menentukan intensitas, kualitas hubungan dan keberhasilan intervensi yang
direncanakan bersama
b. Kaji keluhan selama hamil: mual, muntah, pusing, perubahan pola seksual, sering
kencing dan pengalaman kehamilan dan persalinan sebelumnya.
c. Berikan informasi adequat tentang kehamilan: perubahan fisik, perubahan emosi,
psikologis dan perubahan peran serta tanda tanda dari masalah kehamilan yang tidak
normal.
d. Beri kesempatan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak untuk mengutarakan
perasaan terhadap kehamilan yang dijalani, harapan dan masalah yang mungkin ada
terkait kehamilan anggota keluarganya.
e. Libatkan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak dalam kelompok yang sama
untuk berbagi pengalaman, pendapat dan perasaan
f. Diskusikan bersama pasien, pasangan atau anggota keluarga yang lain tentang
kebutuhan selama hamil, harapan terhadap kehamilan sekarang, dan rencana
persalinan.
g. Ajarkan teknik persiapan yang diperlukan untuk proses persalinan dan persiapan
menjadi ibu: latihan nafas, senam hamil, teknik mengejan yang benar, cara perawatan
payudara, cara menyusui.
h. Berikan alternatif /pilihan penyelesain terhadap masalah yang dirasakan
i. Berikan dukungan secara adequat dan anjurkan pada keluarga untuk melakukan hal
yang sama terhadap perubahan yang tejadi selama kehamilan
j. Jelaskan cara senggama yang aman untuk wanita hamil, perawatan diri yang diperlukan
terkait perubahan selama kehamilan (payudara, personal higiene,kulit)
k. Anjurkan keluarga ikut berperan pada perawatan ibu
l. Beri informasi pada pasien dan anggota keluarga untuk mengakses sumber informasi
terkait kehamilan: buku, internet, konsultasi dengan dokter kandungan.
m. Motivasi pasien untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur termasuk
pemeriksaan darah, dan ginekologi.
n. Diskusikan dengan ibu dan atau anggota keluarga yang lain tentang jadwal kunjungan
dan pemeriksaan kehamilan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bahwa dalam menegakkan diagnosa yang tepat maka haruslah dilakukan pengkajian pad
ibu yang akan brsalin secara menyeluruh yang meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan dalam dan pemeriksaan laboratorium.
2. Dalam memberikan asuhan Keperawata, perawat harus memahami kondisi psikologi ibu
dan langkah pada memberikan pertolongan dengan harapan persalinan berlangsung
aman, nyaman, dan bersih tanpa adanya komplikasi yang mungkin terjadi.
3. Bahwa psikoogi ibu dalam bersalin juga perlu diperhatikan yaitu dengan mengikutsertakan
orang terdekat sehingga ibu mendapat support selama persalinan, karena dengan
psikologi ibu yang baik juga berpegaruh baik dengan proses persalinan  

B.     Saran
Sebagai seorang mahasiswa keperawatan yang akan menjadi seorang tenaga kesehatan,
harusnya lebih mempelajari dan memahami bagaimana perubahan fisiologis dan psikologis
selama masa kehamilan. Karena peran bidan sangat penting dalam memberikan konseling
pada ibu hamil mengenai perubahan-perubahan tersebut. Sehingga ibu hamil mampu
mengantisipasi maupun mengatasi perubahan yang dialaminya. Juga ibu hamil akan terhindar
dari sara takut atau stres dan mampu menjalani masa kehamilannya dengan normal dan
bahagia.
DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo/Editor Ketua, Abdul Bari Saifuddin,.. Edisi Keempat,
Cetakan Ketiga. Jakarta: Pt. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2016.

Kusmiyati, Yuni, Heni Puji Wahyuningsih Dan Sujiyatini. 2009. Perawatan Ibu Hamil.
Yogyakarta: Fitramaya.

Fairus, Martini. 2011. Fisiologi Kebidanan. Sewon, Bantul, Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Siwi Walyani, Elisabeth. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta:


PUSTAKABARUPRESS.

Ayu Mandriwati, Gusti. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan Berbasis Kompetensi. Jakarta:
EGC.
Friedman. 1998. Keperawatan Keluarga. Edisi 3. Jakarta: EGC, hlm. 10-11.

Anda mungkin juga menyukai