DISUSUN OLEH:
Lifia Ramadhanty
Mira Yulianti
Olipha Natalia Gobai
Moch Kamal Abdillah Poluan
Ressy Khalvia Frahmie
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isinya sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan. Namun
demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses
Perubahan anatomi dan adaptasi pada perempuan hamil sebagian besar sudah
terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan
perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah
bahwa hampir semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil
setelah proses persalinan dan menyusui selesai. Oleh karena itu, penukis membuat
makalah dengan judul “Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologi Ibu Hamil Yang
SistemPerkemihan”.
4
5
Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genitalia eksterna dan organ
genitalia interna. Organ genitalia eksterna dan vaginaadalah bagian untuk senggama,
sedangkan organ genitalia interna adalah bagian untuk ovulasi, tempat pembuahan sel
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau
ke-13 hingga ke-27), dan trimester ke tiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke -40)
tentang perubahan fisiologik tersebut menjadi modal dasar dalam mengenali kondisi
kondisi patologik yang mengganggu status kesehatan ibu ataupung bayi yang
mengambil tindakan yang tepat dan perlu untuk memperoleh luaran yang optimal dari
3. Apa saja terapi komplementer yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
1.3 Tujuan
kehamilan
3. Agar pembaca mengetahui terapi komplementer apa saja yang dapat dilakukan
kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan
perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah
bahwa hampir semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil
1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi
hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai
kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama
kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu
setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 g
dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah
menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan
amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume total nya mencapai 5 L bahkan
dapat mencapai 20 L dengan berat rata-rata 1100 g.
Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot,
sementara produksi miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu
terjadi akumulasi jaringan ikat dan elestik, terutama pada lapisan otot luar.
Kerjasama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah
7
8
atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis disebut dengan lingkaran retraksi
fisiologis.
luteum, desidua, plasenta dan hati. Aksi biologi utamanya adalah dalam proses
remodelling jaringan ikat pada saluran reproduksi, yang kemudian akan
mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses persalinan.
d. Vagina dan perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas
pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan
terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda chadwick. Perubahan ini
meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat hipertrofi dari
sel-sel otot polos.
Pada dinding vagian akan mengalami banyak perubahan yang merupakan
persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan
meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat dan hipertrofi sel
otot polos. Perubahan ini menyebabkan bertambah panjangnya dinding vagina.
Selain itu, papila mukosa juga mengalami hipertrofi dengan seperti paku sepatu.
e. Kulit
Pada kulit dinding perut akan mengalami perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah buah dada
dan paha. Perubahan ini dikenal dengan istilah striae gravidarum. Perubahan
kulit pada payudara, abdomen dan paha disebabkan karena peregangan pada
lapisan kolagen. Peregangan maksimum menyebabkan area tereggang menjadi
lebih tipis, yang tampak seperti garis merah yang berubah menjadi garis putih
berkilauan yang disebut striae gravidarum. Selain itu, kebanyakan pada banyak
wanita kulit di garis pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi
kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang juga akan muncul dengan
ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher, yang disebut dengan
cloasma/melasma gravidarum. Mlasma disebabkan oleh deposit melanin pada
makrofag epidermal biasanya menghilang pada masa nifas, tetapi dapat juga
menetap sampai 10 tahun.
f. Payudara
11
Pada trimester ke dua dan ke tiga pada perempuan dengan gizi baik
dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada
perempuan dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan
perminggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.
2. Sistem kardiovaskular
Pada minggu kelima cardiak output akan meningkat dan perubahan ini
terjadi untuk mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain itu, juga terjadi
peningkatan denyut jantung.
Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan menekan vena kava
inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi terlentang. Penekanan vena
kava inferior ini akan mengurangi darah balik vena ke jantung. Selama trimester
terakhir posisi terlentang akan membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan
posisi miring. Karena alasan inilah tidak dianjurkan ibu hamil dalam posisi
terlentang pada akhir kehamilan.
4. Sistem Respirasi.
Selama terjadinya kehamilan, sirkumferensia torak akan bertambah ± 6 cm,
tetapi tidak mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional & volume residu
paru-paru karena pengaruh diafragma yang naik ± 4 cm selama kehamilan.
13
9. Sistem kekebalan
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih
rentan terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan
16
apakah ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu
keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya
akan mengalami cedera akibat tendangan bayi. Ia juga mengakami proses
duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimewa
khusus lain selama ia hamil, perpisahan antara ia dan bayinya yang tidak
dapat dihindarkan, dan perasaan kehilangan karena uterusnya yang penuh
tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong. Wanita akan
kembali merasakan ketidak nyamanan fisik yang semakin kuat menjelang
akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan
memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya.
Alternatif posisi dalam berhubungan seksual dan metode alternatif untuk
mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat menimbulkan perasaan
bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara tersebut. Berbagai
perasaan secara jujur dengan perasaan dan konsultasi mereka dengan anda
menjadi sangat penting.
Proses pembentukan bayi dari sejak pembuahan sampai lahir tidak dapat
di amati secara lansung para ahli mempergunakan berbagai kesempatan, cara
dan alat untuk mendapat keterangan-keterangan tentang proses pertumbuhan
sejak pembuahan itu walaupun dengan susah payah akhirnya pada akhir
embriologi. Telah berhasil menemukan ibu tentang embryo itu diperoleh dari :
1. Keterangan ibu tentang gerakan-gerakan embryo itu
2. Alat-alat untuk menangkap embryo itu debaran jantung dan gerakan
embryo tersebut.
3. Pengamatan lansung terhadap bayi yang dikeluarkan ketika operasi
diantara alat yang digunakan ialah sterhoscop, balvonometer dan sinar.
Saat pertumbuhan merupakan saat yang sangat besar artinya bukan hanya
20
perkembangan dengan urutan tertentu dan juga kurang lebih pada usia
prenatal yang sama pada fetus. Perkembangan yang teratur menurut skema
tertentu itu belum dan sesaat sesudah dilahirkan merupakan hal yang sangat
penting.
Pengaruh prenatal pada tingkah laku sesudah dilahirkan dapat
dibedakan antara pengaruh lingkungan (faktor ektern), ketegangan, kebiasaan
subjektif, ketegangan emosi, tahayul dan sikap ibu perkembangan yang
menyimpang pada masa prenatal dapat dibedakan dalam dua kelompok yang
besar yaitu : Penyimpangan genetic timbul pada waktu konsepsi,
penyimpangan perkembangan prenatal dapat terjadi setiap saat sesudah
konsepsi.
PERAN KELUARGA
Sesuai dengan pendapat Caplan yang dikutip oleh Friedman (1998)
yang menerangkan bahwa keluarga memiliki fungsi suportif yaitu melalui
dukungan informasional, keluarga berfungsi memberikan bimbingan dan
menyebarkan informasi kepada anggota keluarga lain. Keluarga dari wanita
yang sedang hamil harus mempunyai pengertian dan pengetahuan yang cukup
tentang proses atau perubahan yang dialami oleh wanita hamil sehingga dapat
menghindari atau mengatasi kemungkinan bahaya pada kehamilan.
Pengetahuan responden pada kelompok perlakuan mengalami peningkatan
100% setelah diberikan intervensi. Hal ini disebabkan pemberian informasi
kepada keluarga dan ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan. Peneliti
memberikan intervensi berupa informasi kepada keluarga tentang pentingnya
antisipasi tanda bahaya kehamilan dan memotivasi keluarga untuk terus
memberikan dukungan informatif kepada ibu hamil, sehingga ibu hamil
mendapatkan kejelasan informasi mengenai macam tanda bahaya kehamilan,
bahaya ibu hamil risiko tinggi dan cara menjaga kesehatan selama hamil.
Semakin banyak informasi yang diperoleh, maka pengetahuan ibu hamil
22
Bagi ibu yang mengalami masalah psikologis, tidak mendapat jalan untuk
pemecahan sering menjadi pemicu ketidakmampuan beradaptasi terhadap
kehamilannya, khususnya pada trimester I. Jenis masalah psikologis yang
cenderung dialami ibu, antara lain kehamilan yang tidak diharapkan,
kehamilan tanpa dukungan keluarga, pernikahan yang tidak direstui , dan
kekerasan dalam rumah tangg yang dialami oleh ibu.
3. Sosial ekonomi
Pernikahan pada usia muda dan tidak terencana, pada umumnya
pasangan yang demikian belum memiliki pekerjaan. Dengan demikian,
kehamilannya dianggap sebagai beban. Hal ini tentu dapat mempengaruhi
proses adaptasi iby dalam masa kehamilannya. Ibu mungkin tidak dapat
memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinyasehingga
mungkin mengalami pertumbuhan janin yang terhambat.
b. Tempat melahirkan
24
1. Senam Yoga
Secara fisiologis, senam yoga ini akan membalikkan efek stress yang
melibatkan bagian parasimpatik dari system syaraf pusat (Domin, 2001). Senam
yoga akan menghambat peningkatan syaraf simpatik, sehingga hormon
penyebab disregulasi tubuh dapat dikurangi jumlahnya. Terjadi penurunan
detak jantung, irama nafas, tekanan darah, ketegangan otot, tingkat metabolism,
dan produksi hormon penyebab stress. Seiring dengan penurunan tingkat
hormon penyebab stress, maka seluruh badan mulai berfungsi pada tingkat
lebih sehat dengan lebih banyak energy untuk penyembuhan (healing),
peguatan (restoration), dan peremajaan (rejuvenation) (Domin, 2001). Dengan
demikiam, ibu hamil akan merasa rileks seiring dengan menurunnya gejala
kecemasan.
Selain itu latihan yoga selama kehamilan dapat meringankan oedema dan
kram yang sering terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, membantu posisi
bayi dan pergerakan, meningkatkan system pencernaan dan nafsu makan,
meningkatkan energy dan memperlambat metabolism untuk memulihkan
ketenangan dan focus, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi rasa mual,
morning sickness dan suasana hati, meredakan ketegangan disekitar leher rahim
dan jalan lahir, yang berfokus pada membuka pelvis untuk mempermudah
persalinan, mengurangi ketegangan, cemas dan depresi selama kehamilan dan
ketidaknyamanan payudara (Wiadnyana, 2011)
2. Akupresur
26
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan
Tujuan utama intervensi yang akan dilakukan pada asuhan keperawatan yang
diberikan pada masa kehamilan adalah:
a. Wanita akan menunjukan pengetahuan yang benar tentang adaptasi yang
dialami tubuh seorang ibu hamil terhadap perkembangan janin sebagai dasar
untuk memahami rasional dan pentingnya perawatan, koping yang digunakan
dan menjalankan perannya.
b. Wanita akan menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi, kebutuhan
seksual, aktivitas sehari hari, rasa tidak nyaman akibat kehamilan, dan
perawatan diri.
c. Wanita akan mengenali gejala gejala yang menunjukan deviasi/penyimpangan
dari kehamilan normal dan melaporkan hal hal tersebut untuk dapat segera
diatasi.
d. Wanita dan keluarganya akan berpartisipasi secara aktif dalam perawatannya
selama kehamilan.
4. Intervensi
Dari beberapa masalah keperawatan yang muncul, perawat dapat
melakukan intervensi yang berkaitan dengan kebutuhan selama kehamilan
diantaranya adalah:
32
4.1 Kesimpulan
1. Bahwa dalam menegakkan diagnosa yang tepat maka haruslah dilakukan
pengkajian pada ibu secara menyeluruh yang meliputi anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan laboratorium.
2. Dalam memberikan asuhan Keperawatan, perawat harus memahami kondisi
fisiologi dan psikologi ibu dengan harapan persalinan berlangsung aman,
nyaman, dan bersih tanpa adanya komplikasi yang mungkin terjadi.
3. Terapi komplementer yang dapat mengurangi gejala perubahan fisiologi dan
psikologi ibu pada masa kehamilan yaitu, akupresur, senam yoga, rendam kaki
dengan air hangat, dan jahe.
34
DAFTAR PUSTAKA
Damarsanti, Putri, dkk. 2018. Pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap
Tingkat Kecemasan Pada Ibu Hamil Trisemester III Di Puskesmas Pegandon
Kendal. Jurnal Keperawatan Pemikiran Ilmiah. 4 : 10
Dwi, Ayu, dkk. 2017. Efektifitas Pemberian Jahe Hangat Dalam Mengurangi
Frekuensi Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trisemester I. Jurnal Ilmiah, 2 : 2
Kusmiyati, Yuni, Heni Puji Wahyuningsih Dan Sujiyatini. 2009. Perawatan Ibu
Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Wiadnyana, M.S. 2011. The Power Of Yoga For Pregnancy and Post Pregnancy.
Gramedia Widiasarana. Jakarta : Taruna Grafika
35