1. Apakah didalam tubuh manusia terdapat listrik? Coba buktikan!
Iya, Arus listrik kecil di dalam tubuh manusia ini ada karena reaksi kimia yang terjadi sebagai bagian dari fungsi tubuh normal, bahkan tanpa adanya medan listrik eksternal. Bahkan jantung pun aktif secara elektrik - suatu aktivitas yang dapat dilacak oleh dokter Anda dengan bantuan elektrokardiogram. Sementara itu, terjadinya aktivitas listrik tubuh terutama pada membran sel. Hampir semua sel di dalam tubuh kita mampu menghasilkan listrik. Setiap proses yang membuat kita tetap hidup saat ini jelas berkaitan dengan medan listrik yang dibuat oleh beberapa komponen tubuh. Semua aktivitas bergantung pada sinyal listrik tubuh, dimana kerusakan pada sistem kelistrikan tubuh akan menjadi masalah. 2. Jelaskan konsep BIOLISTRIK pada tubuh manusia! Energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. 3. Apakah listrik yang terdapat didalam tubuh manusia = kabel listrik yang ada dirumah-rumah? Tidak sama, karena listrik yang terdapat pada tubuh makhluk hidup disebut dengan biolistrik. Berbeda dengan listrik yang berasal dari elektron seperti baterai, listrik dalam tubuh makhluk hidup berasal dari ion. Jadi, listrik yang ada dalam tubuh kita bukan seperti listrik yang mengalir pada kabel listrik Squad. 4. Mengapa tubuh manusia sangat berbahaya bila bersentuhan dengan aliran listrik? Karena tubuh manusia merupakan penghantar listrik yang baik karena sebagian besar mengandung air yang bersifat penghantar. Tegangan listrik bolak-balik mengandung frekuensi dan energi, sehingga bila tubuh manusia dialiri listrik ini akan mempengaruhi kerja organ-organ dalamnya, dimana akibat yang paling fatal adalah kematian. 5. Bagaimana kelistrikan saraf bekerja? Proses kelistrikan pada sel saraf bekerja untuk menghantarkan impuls atau rangsangan. Pada saat sel saraf tidak sedang menghantarkan impuls, maka muatan positif dari Na+ akan melingkupi bagian paling luar dari membran sel. Kemudian, pada kondisi tersebut, membran sel saraf untuk bagian paling luar yang memiliki muatan listrik positif serta membran sel dalam memiliki muatan negatif (Cl-). Ketika neurotransmitter terlepas dari sel saraf yang lain, maka kelistrikan pada sel saraf yang mana impuls atau rangsangan akan lanjut pada sel saraf yang selanjutnya. Kemudian, neurotransmitter akan mengakibatkan muatan listrik positif Na+ untuk masuk ke sel saraf. Selanjutnya, muatan ion positif Na+ akan masuk ke sel saraf melalui membran sel. Rangsangan listrik akan mengalir menuju ke ujung paling akhir dari sel saraf. Kemudian, ketika rangsangan sudah mencapai ujung sel saraf tersebut, neurotransmitter akan terlepas kembali ke sel saraf yang lain atau menuju ke sel saraf tujuan. 6. Bagaimana terjadinya proses aliran listrik pada sel saraf? Saat neurotransmitter dilepaskan dari ujung akson suatu sel saraf ke dendrit pada sel saraf lain, maka impuls akan diteruskan ke sel saraf berikutnya impuls ini akan membaca ion Na+ yang awalnya terdapat di luar membran akson menjadi masuk ke dalam membran akson membran dalam akson menjadi lebih positif saat menerima rangsangan listrik atau impuls, impuls kemudian akan mengalir atau bergerak di sepanjang membran akson hingga ke ujung akhir sel saraf saat rangsangan telah mencapai ujung sel saraf maka neurotransmitter akan dilepaskan lalu kembali menuju sel saraf lain atau sel tujuan, tegangan listrik pada sel saraf berdasarkan keberadaan impuls. 7. Bagaimana cara kerja dari sistem saraf otonom? Cara kerja sistem saraf yaitu pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut : a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain