Uk150150 - Eva Linda - Kpi - Evalinda Opp
Uk150150 - Eva Linda - Kpi - Evalinda Opp
SKRIPSI
Oleh:
EVA LINDA
NIM : UK. 150150
1
Departemen Agama R.I. Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang : Toha Putra,t,th), 50.
v
ABSTRAK
Skripsi ini membahas Analisis Tayangan Sinetron Remaja Cinta Suci (Studi
Kasus Pada Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala
Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur). Pokok permasalahan penelitian ini
adalah Tayangan sinetron mempengaruhi perilaku remaja di Kelurahan Tanjung
Solok Kecamatan Kuala Jambi Kecamatan Kuala Jambi. Rumusan masalah dari
penelitian ini yaitu, Bagaimana isi sinetron cinta suci di SCTV, pengaruh program
sinetron remaja ditelevisi terhadap perilaku remaja di Kelurahan Tanjung Solok,
peran orang tua dalam mengatasi pengaruh sinetron remaja ditelevisi terhadap
perilaku remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Analisis
tayangan sinetron cinta suci pada perilaku remaja di Kelurahan Tanjung Solok.
Tinjauan teori penelitian ini diikat oleh teori Uses and gratification milik
Hebert Blumer dan Elihu Katz yang menyatakan bahwa khalayak terlibat dalam
berbagai jenis perilaku komunikasi memberikan pengaruh penonton terhadap
tayangan TV. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-
deskriptif, dan menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu, Observasi,
Wawancara, dan Dokumentasi.
Temuan dan hasil penelitian yaitu, isi sinetron cinta suci di SCTV, yaitu 1)
Nilai informasi, 2) Nilai Hiburan, 3) Nilai pendidikan, Pengaruh Tayangan
Sinetron Cinta Suci Terhadap Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdapat 2 dampak
yaitu, Dampak positif sinetron yang mendidik, yang pertama Membiasakan anak
melakukan perbuatan baik, kedua Menjadi anak yang patuh terhadap orang tua,
ketiga Menjadi anak yang tampil apa adanya, dan dampak negatif sinetron yang
kurang mendidik, yang pertama Mengikuti gaya anak dalam sinetron, kedua
menjadi anak sok kayak, ketiga mematangkan remaja dalam hal seksual, Peran
orang tua dalam mengatasi pengaruh sinetron remaja ditelevisi terhadap perilaku
remaja Peran Orang tua dalam menghadapi remaja, Orang tua harus saling bahu
membahu dan bekerjasama dalam mendidik anak mereka. Akhirnya penulis
merekomendasikan yaitu, Pengaruh Tayangan Sinetron Cinta Suci Terhadap
Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. Adegan yang diperankan oleh artis dalam sinetron akan
banyak memberikan pengaruh buruk pada anak. Karena, anak-anak pada
umumnya fikiran masih belum matang sehingga mereka tidak tahu membedakan
mana kehidupan yang nyata dan acting tanpa disadari anak-anak telah meniru
adegan demi adegan yang di tayangkan.
vi
PERSEMBAHAN
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya skripsi
dengan judul “Strategi Pemasaran Surat Kabar dalam Menghadapi Persaingan
Media Online (Studi pada Harian Pagi Jambi Independent” dapat diselesaikan
dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW sang suri teladan umat, yang telah membawa umat manusia
kealam yang terang benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu
pengetahuan.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan
cobaan. Namun, semua itu patut disyukuri, karena banyak sekali pengalaman dan
pelajaran yang penulis dapatkan dari penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan
motivasi dari berbagai pihak juga penulis dapatkan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karenaitu, penulis ingin mengucapakan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Dian Mursidah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak
Muhaimin, M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan
waktu dalam membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan penyusunan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. Muh. Nurung, Lc, M. Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik.
3. Bapak Drs. Surururddin M.Pd. selaku ketua prodi Komunikasi Dan Penyiaran
Islam dan ibu Mardalena M.Ud selaku sekretaris prodi Komunikasi Dan
Penyiaran Islam.
4. Bapak Samsu, S.Ag, M.Pd.I, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,M.Hum selaku wakil dekan 1 Fakultas
Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Dr. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
7. Bapak Dr. H. Su’aidi, MA, P.hd,D Bapak Dr. H.Hidayat, M.Pd, dan Ibu Dr.
Fadhlillah, M.Pd selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
8. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi
bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi suatu
bermanfaatan.
9. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
10. Kepala perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya serta
kepala perpustakaan wilayah Jambi.
viii
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Permasalahan ......................................................................... 5
C. Batasan Masalah..................................................................... 6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... 6
E. Kerangka Teori....................................................................... 7
F. Metode Penelitian................................................................... 22
G. Metode Keabsahan Data ........................................................ 27
H. Studi Relevan ........................................................................ 29
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 70
B. Implikasi Penelitian................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xi
TRANSLITERASI2
A. Alfabet
C. Tā’ Marbūṭah
Arab Indonesia
2
Tim Penyusun, PanduanPenulisanKaryaIlmiahMahasiswaFakultasUshuluddin IAIN STS
Jambi (Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2014), 136-137.
xii
صالَة Ṣalāh
مرَاَة Mir’āh
2. Tā’ Marbūṭahhidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,
maka transliterasinya adalah /t/.
Arab Indonesia
وزارةَالترَبية Wizārat al-Tarbiyah
مرَاةَالزَمن Mir’āt al-zaman
Arab Indonesia
فجئة
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi televisi memudahkan masyarakat dalam
mengetahui peristiwa yang terjadi dari berbagai belahan dunia dengan cepat dan
serentak. Televisi berfungsi sebagai media informasi sekaligus hiburan. Media
televisi juga menjadi salah satu media pendidikan bagi anak. Era ini media televisi
sudah sangat beragam, mulai dari televisi nasional hingga televisi lokal. Dari
berbagai macam televisi yang ada sekarang dengan ciri khas penyajian dan
berbagai bentuk program yang dapat menambah wawasan dan informasi bagi
penonton.1
Perkembangan Stasiun Televisi di Indonesia baru dalam aspek kualitas
(jumlah lembaga media, keragaman program siaran atau acara, durasi siaran dan
lain sebagainya). Namun dari segi kualitas, umumnya Stasiun Televisi kita amat
“memperhatinkan”. Padahal keberadaan media Televisi telah lama eksis, bahkan
sebelum kemerdekaan Indonesia 1945. Abad ini, hanya segelintir Stasiun Televisi
yang dalam misinya sebagai salah satu alat untuk mencerdaskan dan
memperdayakan bangsa, tetapi sebagian besar Stasiun Televisi di Indonesia tanpa
disadari malah merusak akhlak bangsa, “meninabobokan” masyarakat dengan
siaran atau acara yang sesungguhnya “membodohi” dan melemahkan daya juang
masyarakat dalam kehidupan.
Media Televisi merupakan media yang dapat “mendominasi”komunikasi
massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak.
Televisi mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu audio visual (dapat
didengar dan dilihat), dapat menggambarkan kenyataan dan langsung dapat
menyajikan peristiwa yang sedang terjadi ke setiap rumah para pemirsa
dimanapun mereka berada.2
1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya
Bakti, 1993), 177.
2
Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa : Suatun Pengantar
(Bandung : Simbiosa Rekatama Media : 2007), 40.
1
2
3
Prof.Dr. Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Dakwah Teori, Pendekatan dan Aplikasi.
(Bandung : Simbiosa Rekatama Media : 2012), 77.
4
Wawan Kuswandi , Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa (Jakarta : Rineka
Cipta, 2008), 104 .
3
5
Wawancara penulis dengan salah seorang remaja yang bernama Riska diKelurahan
Tanjung Solok, 5 Januari 2019
6
https://keepo.me/celeb/5-sinetron-laris-indonesia-yang-pernah-mendapat-teguran-dari-
kpi2/pada tanggal 05Januari 11:00.
4
tetapi tetap saja masih dilanggar, seharusnya pemerintah melalui KPI harus beri
sanksi yang lebih tegas untuk memberi jera karena jika tetap seperi ini remaja
yang menjadi harapan bangsa moralnya akan rusak karena dibodohi oleh sinetron
yang tidak mendidik dan tidak berkualitas.
Tetapi realitasnya kebanyakan dari acara televisi memutar acara yang
berbau kekerasan, adegan pacaran, yang mestinya belum pantas untuk mereka
tonton, tidak hormat terhadap orang tua, gaya hidup yang hura-hura dan masih
banyak lagi deretan dampak negatif yang bisa menggrogoti Remaja yang masih
belum mengerti dan mengetahui apa-apa. kebanyakan hanya acara-acara sinetron
yang marak terdapat diberbagai channelSCTV, seperti “Cinta Suci”, misalnya,
memang terlihat menyenangkan ketika mereka bertengkar , berfoya-foya, bahkan
percintaan.
Pembentukan perilaku sosial anak secara umum dipengaruhi oleh orang tua,
teman sepermainan, dan anggota keluarga. Di sinilah orang tua lebih berperan
dalam kerelaan pelayanan fisik dengan penuh kasih sayang dan pembiasaan dan
latihan pengenalan nilai dan norma atau aturan-aturan.7 Dengan orang tua
memperhatikan perkembangan anak, kemungkinan besar anak tidak terpengaruh
oleh tokoh favorit mereka yang ada ditelevisi, dengan cara mendiskusikan
terhadap anak apa yang sudah ditonton.
Usia remaja khususnya anak sekolah sangat rentan untuk mengikuti perilaku
dari sinetron yang ditayangkan di televisi. Hal-hal yang mereka lihat akan mereka
tiru meskipun itu adalah suatu perilaku yang tidak terpuji, apalagi ketika melihat
para pemain memiliki wajah dan acting yang menurut mereka sangat sempurna
sehingga membuat remaja tertarik untuk mengikutinya, karena masa remaja yang
masih dalam masa perkembangan. Mereka tidak akan memperdulikan hal tersebut
pantas atau tidak pantas.
Dari segi jumlah waktu yang dihabiskan oleh para remaja dalam menonton
televisi cukup masuk akal untuk menganggap bahwa hal ini dapat menimbulkan
dampak yang mendalam pada diri remaja terutama di daerah-daerah yang masih
7
Fachruddin Hasbullah. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Banda Aceh : Yayasan
Pena, 2003), 48.
5
B. Permasalahan
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Analisis Tayangan
Sinetron Remaja Cinta Suci Studi Kasus Pada Perilaku Remaja di Kelurahan
Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Pokok masalah iniakan di jawab melalui 3 rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana isi sinetron cinta suci di SCTV?
2. Bagaimana pengaruh program sinetron remaja ditelevisi terhadap perilaku
remaja di Kelurahan Tanjung Solok?
8
Zakiyah Daradjat, Pembinaan Remaja, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), 35-36.
6
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini nantinya lebih kongkrit dan menemui
sasaran yang lebih tepat serta menghindari terjadinya penyimpangan-
penyimpangan dan kemungkinan meluasnya masalah yang dibahas. Dalam
penulisan ini maka penulis hanya mengadakan penelitian tentang Analisis
Tayangan Sinetron Remaja Cinta Suci (Studi Kasus Pada Perilaku Remaja di
Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur). yang diteliti adalah dalam lingkup televisi melalui tayangan sinetron
Cinta Suci di SCTV pada episode 1,2,dan 3. Penelitian ini hanya di lakukan di RT
03 dan RT 04 di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten
Tanjung Jabung Timur.
D. Kerangka Teori
Penelitian ini diikat oleh teori sosial dibidang komunikasi yang berkaitan
dengan Analisis Tayangan Sinetron Remaja yaitu televisi. Komunikasi bersifat
dinamis, sehingga komunikasi mengikuti perubahan kebutuhan dan dinamika
kehidupan manusia. Kebutuhan akan informasi terus meningkat seiring pesatnya
perkembangan dan kemajuan inovasi dan teknologi, demi mencapai kesejahteraan
hidup manusia. Teori komunikasi massa yang digunakan penulis pada penelitian
ini teori efek media (theori of media effects) yaitu teori uses and gratifications.
Uses and gratifications untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Hebert
Blumer dan Elihu Katz tahun 1974 dalam buku The Uses of Mass
Communications: Current Perspektives on Gratifications Research. Di awal
dekade- 1940-an dan 1950 para pakar telah meneliti alasan mengapa khalayak
terlibat dalam berbagai jenis perilaku komunikasi. Lahirnya teori ini juga
merupakan kritik terhadap teori peluru (the bullet theory og communication) atau
teori jarum hipodermik (hypodermic needle theory) dari Wilbur Schram, dalam
teori peluru ini dikatakan bahwa media sangat kreatif dan powerfull, sedangkan
audiens pasif. Sehingga media akan mudah mengenai atau menembus sasaran
(audiens).9
Uses and gratifications penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan
pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang atau uses and gratification,
salah teori dan pendekatan yang sering digunakan dalam komunikasi. Teori dan
pendekatan yang sering digunakan dalam komunikasi. Teori dan pendekatan ini
tidak mencakup atau mewakili keseluruhan proses komunikasi, karena sebagian
pesar perilaku audience hanya dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan
kepentingan (interest) mereka sebagai suatu fenomena mengenai proses
penerimaan (pesan media). Pendekatan uses and gratifications ditujukan untuk
menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan
penggunaan media oleh individu atau agregasi individu.
9
Edi santoso dan mite setiansah. Teori Komunikasi (Yogjakarta : Graha Ilmu, 2010), 106-
107.
8
10
Nurudin, Komunikasi Massa (Malang : CESPUR,2003), 181.
11
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Dirkursi Teknologi
komunikasi di masyarakat (Jakarta : Kencana, 2006), 290.
12
Richard West and Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi ;Analisis dan Aplikasi,
(Jakarta : Salemba Humanika, 2010), 104.
9
13
Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa (Jakarta : Kencana Prenada Media
Graup, 2006), 509.
14
Richard West and Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi,
(Jakarta: Salemba Humanika, 2010), 105.
10
15
Richard West and Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi,
(Jakarta: Salemba Humanika, 2010), 105.
16
Ibid,.106.
17
Onong Uchjana Effendi. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung :PT Citra Aditya
Bakti, 2003), 289.
18
Ibid., 291
11
19
Burhan Bungi, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Dirkursi Teknologi
komunikasi di masyarakat (Jakarta : Kencana, 2006), 323.
12
Efek media massa yang di rencanakan bisa terjadi dalam waktu yang cepat
tetapi juga bisa terjadi dalam waktu yang lama. Namun efek media ini yang
terencana juga dapat dilakukan dalam waktu yang lama.
b. Efek Media Yang Tidak Terencana
Efek media massa yang terjadi tak terencana dapat berangsung dalam dua
tipologi,yaitu terjadi dalam waktu cepat dan terjadi dalam waktu yang lama.
Yang terjadi dalam waktu cepat merupakan tindakan reaksional terhadap
pemberitaan yang tiba-tiba mengagetkan masyarakat. Pemberitaan macam ini
tanpa disadari media akan menimbulkan reaksi individu yang merasa
dirugikan,akan reaksi kelompok yang merasa dicemarkan,bahkan bisa
memicu tindakan-tindakan kekerasan. Reaksi terhadap pemberitaan majalah
Tempo oleh seorang pengusaha di Jakarta sehingga sampai ke pengadilan,
kemudian aksi pendudukan Banser di kantor Redaksi Jawa Pos di Surabaya,
adalah contoh-contoh dari efek media massa yang tak terduga atau tak dapat
dikenalikan oleh media sendiri.
Begitu pula,pemberitaan media massa tentang kekerasan dan
kriminal,seperti, Derap Hukum, Tikam, Patroli dan sebagainya, sekilas dalam
waktu pendek tak bermasalah, orang yang menonton acara itu tidak langsung
melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum yang dilihatnya di televisi
atau media massa lainnya. Namun dalam waktu yang lama, tanpa disadarinya,
acara-acara macam itu akan menciptakan “jalan keluar” yang tak dihendaki
oleh dirinya sendiri, apabila ia mengalami masalah yang sama dengan apa
yang dilihatnya di televisi. Jadi, efek media massa ini telah menciptakan “peta
analog” mengenai jalan keluar dari masalah yang akan dihadapi diwaktu yang
akan datang. Sehingga apabila orang itu kena musibah, maka dengan
gampang saja ia menggunakan racun nyamuk untuk menghabisi hidupnya,
karena “peta analog” penyelesaian masalah seperti itu telah lama hidup dalam
“theater of the mind”-nya.20
Jadi, dalam waktu yang sama efek-efek media massa ini sulit
dikendalikan sama sekali. Namun efek itu telah merusak kontrol sosial,
20
Ibid., 324.
13
Perilaku adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan lain sebagainya.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun tidak diamati oleh pihak luar.
Menurut Skinner Menyatakan:
[P]erilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut
merespon. Faktor yang mempengaruhi perilaku manusia ialah genetika,
sikap; suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu,
norma sosial, pengaruh tekanan sosial, dan kontrol perilaku pribadi,
kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu
perilaku.22
Perilaku yang bisa dikatakan sama dengan akhlak secara terminologi
berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara
sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk
jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai,
tingkah laku, atau tabiat.
Akhlak secara bahasa berasal dari kata khalaqa yang kata asalnya
khuluqun yang berarti perangai, tabiat, adat atau khalqun yang berarti
kejadian, buatan, ciptaan. Jadi secara etimologi akhlak itu berarti perangai,
adat, tabiat, atau sistem perilaku yang dibuat. Akhlak secara kebahasaan bisa
baik atau buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebagai
landasannya, meski secara sosiologi di Indonesia kata akhlak sudah
mengandung konotasi baik, jadi, orang yang berakhlak berarti orang yang
berakhlak baik.23
Bentuk dan ruang lingkup akhlak dalam Islam meliputi tiga aspek, yaitu:
1. Akhlak Kepada Allah SWT (Taat Kepada Allah SWT)
Firman Allah SWT yang menjelaskan tentang taat kepada Allah SWT
yaitu dalam surat Ali-Imran ayat 102 yang berbunyi sebagai berikut :
22
Nurul Eka Anjaningtyas, Pengertian Perilaku Manusia, dalam http://dianh
usadanuruleka.blogspot.co.id/p/konsep-perilaku-manusia.html. pada tanggal 10 Januari 22:20 Wib
23
Zakiyah Daradjat, dkk, Dasar-dasar Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), 253.
16
24
Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan terjemahannya, (Bandung :CV
Penerbit J-Art, 2004).
17
25
Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan terjemahannya, (Bandung :CV
Penerbit J-Art, 2004).
18
dan kurang sopan seperti “hus” atau “ah” dan lain sebagainya.
Bahkan ayat tersebut menekankan perlunya sikap hormat dan
lemah lembut dengan tutur kata yang mulia.
Firman Allah SWT tersebut sudah cukuplah kiranya
sebagai pemacu gerak langkah seorang anak untuk berakhlakul
karimah kepada orang tua dan tidak ada dalih satupun yang dapat
dijadikan dasar untuk tidak berbakti kepada kedua orang tua.
c. Perkataan Yang Baik
Diantara anggota tubuh, lisan termasuk yang terbanyak membuat
maksiat, dalam hal ini hanya satu usaha yang dapat
menyelamatkannya yaitu dengan jalan membiasakan berkata-kata
yang baik dan bermanfaat. Rasulullah mengajarkan “Seandainya
tidak bisa berkata yang baik-baik sebaiknya diam saja.”
b. Akhlak tercela atau buruk (al-akhlakul madzmumah)
Akhlak madzmumah adalah sifat yang dibenci oleh Allah dan
Rasul-Nya. Di dalam Al-Qur’an dan hadist Rasul, banyak sekali
larangan terhadap budi pekerti yang tercela ini bagi orang-orang
yang mukmin. Karena budi pekerti tersebut akan merusak
lingkungan masyarakat dan juga dapat membahayakannya. Di
dalam agama Islam, selain seorang muslim harus berakhlak kepada
Tuhan dan Rasul-Nya, juga harus berakhlak baik dalam kancah
pergaulan sesama manusia dan tidak ketinggalan berakhlak yang
baik terhadap mahluk yang bernyawa.
3. Akhlak kepada lingkungan.
Lingkungan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak
bernyawa lainnya yang diciptakan oleh Allah SWT yang menjadi miliknya,
serta semua yang memiliki ketergantungan kepadanya. Keyakinan ini akan
mengantarkan manusia khususnya umat muslim untuk menyadari bahwa
semua itu adalah makhluk Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan
baik, sehingga kita tidak diperbolehkan untuk mengganggu dan merusaknya.
19
2. Lingkungan Sekolah
Tempat pendidikan yang kedua kalinya setelah keluarga yaitu sekolah.
Di sekolah remaja akan dibina, dididik, diasuh, dibimbing oleh
seorang guru. Guru adalah wakil dari orang tua yang berkewajiban
mengajarkan kebiasaankebiasaan yang baik dan sekaligus
menanamkan nilai-nilai moral dalam rangka pembentukan perilaku
ihsan dalam pergaulan dengan anak. Setelah masuk sekolah remaja
mulai bergaul dengan teman sebayanya dan menjadi anggota dari
kelompoknya. Pada saat itulah ia mengalihkan perhatiannya untuk
mengembangkan sifatnya atau perilaku yang cocok atau dikagumi
teman-temannya walaupun mungkin tidak sesuai dengan harapan
orangtuanya. Melalui bergaul dengan teman-temannya anak belajar
menilai dirinya sendiri dan kedudukannya dalam kelompok.
3. Lingkungan Masyarakat
Manusia dalam kehidupannya selalu mengadakan hubungan dengan
sesama orang lain. Oleh sebab itu lingkungan masyarakat juga
membentuk akhlak baik dalam hal positif maupun negatif. Selain itu,
setiap lingkungan masyarakat (ras, bangsa, suku) memiliki tradisi,
adat atau kebudayaan yang khas. Tradisi atau kebudayaan suatu
masyarakat memberikan cara berfikir maupun bersosialisasi dengan
orang lain. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan antara
masyarakat modern yang budayanya relatif maju dengan masyarakat
primitif yang budayanya relatif masih sederhana.
4. Media Massa (TV)
21
Media massa dalam hal ini televisi juga memiliki peran dalam
membentuk perilaku remaja.
4. Remaja
Remaja waktu manusia umur belasan tahun. Pada masa remaja manusia
tidak dapat dikatakan dewasa dan juga tidak bisa dikatakan anak-anak. Masa
remaja salah satu masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa,
antara umur 11 tahun sampai 21 tahun. Remaja adalah suatu periode transisi
dari masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa yang dimasuki pada usia
kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22
tahun.
Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas. Mereka sudah
tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara
penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja berada di antara anak
dan orang dewasa. Oleh karena itu remaja seringkali dikenal dengan fase
“mencari jati diri” atau fase “Topan dan Badai”. Remaja masih belum mampu
menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun
psikisnya.26
Namun fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada pada
masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik.
Dalam kategori usia 15 tahun sampai 20 tahun, berada pada masa transisi
antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mengalami fase perkembangan
menuju secara mental, emosi, fisik, dan sosial.27
Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya karena pada
periode itu, seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak, untuk
menuju ke tahap selanjutnya, yaitu tahap kedewasaan. Masa ini disarankan
sebagai suatu kritis karena belum adanya pegangan, sedangkan
26
Edhay 76”pengertian-remaja-secara-umum” http://.blogspot.co.id/2015/html, 06 Januari
2019.
27
Ny.Y. Singgih D. Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa, Psikologi Remaja, (Jakarta : BPK
Gunung Agung, 1981),89.
22
F. Metode Penlitian
1. Pendekatan Penelitian
Kajian terhadap Analisis Tayangan Sinetron Remaja Cinta Suci (Studi
Kasus Pada Remaja Rt 03 dan Rt 04 di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan
Kuala Jambi Kabupaten Tanjung JabungTimur). Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak
menggunakan perhitungan, melainkan menggambarkan dan menganalisa data
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau kata-kata.29
2. Setting dan Subjek Penelitian
Setting Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Solok
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur RT 03 dan 04.
Yaitu tentang Analisis Tayangan Sinetron Remaja Cinta Suci di SCTV (Studi
Kasus Pada Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala
Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur).Yang terlibat dalam setting
penelitian ini adalahRemaja.
Subjek Penelitian berpusat pada masyarakat di Kelurahan Tanjung
Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang
meliputi Remaja, Orang tua dan tokoh masyarakat. Mengingat subjek yang
baik adalah subjek yang terlibat aktif, cukup mengetahui, memahami, atau
berkepentingan dengan aktivitas yang akan diteliti, serta memiliki waktu
untuk memberikan informasi secara benar, yang diteliti adalah dalam lingkup
televisi melalui tayangan sinetron Cinta Suci di SCTV.
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Lurah
2) Remaja
3) Orang tua
28
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2007), 326.
29
Surakhmad dan Wiranto, Pengantar Penelitian (Bandung : 1989), 134.
23
4) Tokoh Masyarakat
Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat aktif, cukup
mengetahui, memahami atau berkepentingan dengan aktifitas yang akan
diteliti, serta memberikan waktu memberikan informasi secara benar.
30
Tim penyusun, Panduan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushulludin IAIN STS Jambi,
: Fakultas Ushulludin IAIN STS Jambi, 2016.
31
Nawawi Hadari, Metode penelitian Bidang Sosial (Yogjakarta : Gajah Mada University
Press, 1993), 100.
24
32
Soetrisno Hadi, Metodelogi Resert (Yogjakarta : Andi Offiset, 1986), 80.
33
Suharsimi Arikunto,prosedur Peneliti (Jakarta : Bumi Aksara, 1989), 139
25
34
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi (Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi,2016), 63.
35
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung : Alvabeta, 2013), 82.
36
Matthew B, Miles Dan Micheal Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: Universitas
Indonesia, 1992), 16
26
37
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif Dan R D, (Bandung: Alfabeta 2012),
247
38
Matthew B, Miles Dan Micheal Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: Universitas
Indonesia, 1992), 17
27
akan yang akan sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh
mengalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang
didapat dari penyajian-penyajian tersebut. Setelah peneliti melakukan reduksi
data, maka selanjudnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data yang
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori
flowchart dan selanjudnya.39 Dalam hal ini Miles and Huberman menyatakan
: “ yang sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat na`ratif.
c. Verifikasi data
Verifikasi data adalah upaya membuktikan kembali benar atau tidaknya
kesimpulan yang dibuat, sesuai atau tidaknya kesimpulan dengan kenyataan.
Verifikasi dapat dilakukan dengan jalan melakukan pengecekan ulang, atau
dengan melakukan trianggulasi. Cara lain yang dapat dilakukan dengan
merekomendasi kepada pelaku riset lain untuk mengulangi riset yang telah
dilakukan itu terhadap masalah yang sama. Apabila terbukti temuan-temuan
yang dihasilkan tidak berbeda secara signifikan berarti kesimpulan itu
terverifikasi.40
39
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, kualitatif Dan R S D, (Bandung: Alfabeta, 2012),
249
40
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),
280.
28
3. Trianggulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan suatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai perbandingan terhadap data itu.42 Jadi dalam hal ini mengecek
sumber data yang diperoleh di lapangan berkenaan dengan penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan trianggulasi dengan sumber yaitu
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan atau informasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:
a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
b) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa
yang dikatanya secara pribadi.
c) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatannya sepanjang waktu.
d) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
berpendidikan menengah atau tinggi, orang kaya, pemerintah.
41
Sugiyono, Methodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2013), 272.
42
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004), 330.
29
H. Studi Relevan
Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Lili Kusmanta Mahasiswi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati tahun 2016 yang berjudul “Dampak
menonton sinetron pangeran terhadap perilaku remaja (Studi kasus di Desa
Cikuya Kecamatan Cicalengka)”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengtahui
dampak menonton sinetron pangeran terhadap perilaku remaja (Studi kasus di
Desa Cikuya Kecamatan Cicalengka. Metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perilaku seseorang dipengaruhi oleh agen sosialisasi media massa. 45
Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Agus Isnaien yangMahasiswa
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011 yang berjudul Analisis
Program acara Kick Andy di Metro TV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek Dengan subjek
penelitian adalah para crew, memberikan motivasi untuk melakukan hal yang baik
43
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004), 330-331.
44
Tim Penyusun,Panduan Penulis Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN STS
Jambi (Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 66-68.
45
LiliKusmanta,Dampak menonton sinetron pangeran terhadap perilaku remaja (Studi
kasus di Desa Cikuya Kecamatan Cicalengkahttp://digilib.uinsgd.ac.id/3906/1/1_cover.pdf pada
tanggal 06 Januari 2019 10:40 Wib.
30
46
Agus Isnaien, Analisis Program acara Kick Andy di Metro TV (Jakarta
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5245/1/AGUS%20ISNAIEN-FDK.PDF)
pada tanggal 06 Januari 2019 11:40 Wib.
47
IndraWahyudi,“Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis
Deskritif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam
Menonton Tayangan Sinetron)”. http://docplayer.info/70004960-Motif-ibu-rumah-tangga-
menonton-tayangan-sinetron.html.pada tanggal 06 Januari 2019 11:00 Wib.
BAB II
31
32
- Misi
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur daerah yang berkualitas dan
berwawasan lingkungan.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan dan
pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis agrobisnis, koperasi,
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) investasi industri,
kepariwisataan dan pemberdayaan masyarakat nelayan (maritim)
3. Meningkatkan kualitas SDM melalui peninkatan kualitas kesehatan,
pendidikan, kesetaraan gender, pengendalian penduduk dan penerapan
IPTEK.
4. Mewujudkan masyarakat yang agamis dan berbudaya serta keamanan
daerah yang kondustri.
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah dan desa yang baik,
bersih, transparan dan demokratis.
2
Dokumen Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Tahun 2017
34
01 50 15 22 30 20 15 21 24 24 18
02 41 17 17 22 13 15 18 18 35 15
03 35 19 17 21 12 16 15 21 25 27
04 32 20 16 21 14 14 14 22 27 25
05 46 19 20 25 22 13 17 17 32 14
06 71 24 21 27 12 27 31 30 31 24
07 59 20 23 18 18 18 22 25 32 18
08 75 36 25 19 19 23 25 32 32 25
09 65 24 14 20 15 20 60 24 25 21
10 52 20 15 22 18 17 35 18 24 15
11 49 20 17 21 21 21 25 14 31 15
12 53 18 23 19 18 18 30 48 22 20
13 74 29 27 14 31 20 66 16 49 31
14 81 35 19 25 20 25 37 50 13 20
15 65 21 17 20 22 18 25 20 25 21
16 94 38 30 17 25 28 19 48 19 30
17 60 23 22 14 27 19 66 31 18 27
18 38 16 19 14 14 15 22 18 22 16
35
19 41 27 19 17 15 15 24 15 21 32
20 77 36 29 21 23 18 30 28 27 32
Jumlah 1.160 477 412 407 379 375 602 519 534 414
Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa
Jiwa Jiwa Jiwa
3
Dokumen Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Tahun 2015
4
Dokumentasi di Kelurahan Tanjung Solok Tahun 2017
36
4 Pedagang 50 Orang
5 PNS/TNI 3 Orang
7 Peternak 22 Orang
8 Nelayan 309Orang
1 Islam 4.530
5
Dokumentasi di Kelurahan Tanjung Solok Tahun 2017
37
2 Katholik -
3 Protestan 7
4 Hindu -
5 Budha 5
6 Aliran Kepercayaan -
Bila di perhatikan tabel diatas, maka dapat diketahui agama yang di anut
oleh penduduk Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten
Tanjung Jabung Solok mayoritas Islam, Selanjutnya untuk menjalankan aktivitas
penduduk di dalam menjalankan ajaran agamanya, sangat diperlukan sarah
ibadah. Untuk mengetahui keadaan sarana dan persarana ibadah yang ada. Di
Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur ini dapat dilihat sarana dan prasarana tempat beribadah yang dimiliknya
yaitu dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana Ibadah di Kelurahan Tanjung Solok
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 6
1 Mesjid 5 Permanen
2 Mushola 3 Permanen
6
Dokumentasi di Kelurahan Tanjung Solok Tahun 2017
38
3. Pendidikan
Pada umumnya tingkat pendidikan di Kelurahan Tanjung Solok adalah
tamatan SMP dan SMA bahkan banyak anak-anak di Kelurahan Tanjung Solok
banyak yang sudah menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi. Dengan
meningkatnya pendidikan di Kelurahan Tanjung Solok dikarnakan meningkatnya
pendapatan ekonomi masyarakat Kelurahan Tanjung Solok.
Dibidang sumber daya alam manusia, pemerintah Kelurahan Tanjung Solok
bekerja sama dengan pihak lain juga berupaya menyediakan sarana dan prasarana
untuk pendidikan yang dimulai dari, PAUD,TK,SD,SMP,SMA dan didukung oleh
tenaga pengajar yang berpengalaman. Pertumbuhan ekonomi masyarakat
Kelurahan Tanjung Solok sudah cukup baik, karena ditunjang dengan hasil usaha
baik itu dibidang perkebunan, pertanian,nelayan maupun usaha-usaha lainnya
yang dapat menambah pendapatan masyarakat.
Di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung
Jabung Timur.tersebut hanya 3 Paud, 2 TK, 4 SD, 1 SMP, dan 1 SMA, dimana
anak-anak disana di wajibkan untuk belajar untuk menuntut ilmu, disanalah nanti
anak-anak diajarkan berbagai ilmu pengetahuan. Dengan itu dapat dilihat keadaan
sarana pendidikan yang ada di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi
sebagai berikut:
Tabel:2.4 Keadaaan Fasilitas Pendidikan di Kelurahan Tanjung Solok
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur7
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 PAUD 3
2 TK 2
3 SD 4
4 SMP 1
7
Dokumentasi di Kelurahan Tanjung Solok Tahun 2017
39
5 SMA 1
LURAH
RASYID
MUZRIYADI M.IKBAL
TAWAQAL
8
Dokumentasi Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Tahun 2017
BAB III
A. Gambaran Sinetron
Salah satu stasiun televisi swasta yaitu SCTV yang mulai 17 September
2018 jam 18.20-21:30 WIB. Berupa sinetron dengan judul Cinta Suci yang di
produksi oleh SinemArt. Cinta Suci adalah mengisahkan tentang kehidupan
keluarga di perankan oleh Ammar Zoni sebagai (Marcel), irish Bella sebagai
(Suci), Radja Nasution sebagai (Ronny), Jonas Rivanno sebagai (Aditya), dan
Asmiranda sebagai (Monica) secara garis besar, senetron ini berkisah tentang
besarnya kasih sayang Suci pada orang orang yang ia cintai.
Namun, kebesaran cinta ini terlanjur disalah pahami. Belum lagi kehadiran
beberapa tokoh yang memperkeruh segalanya. Diawali dengan keberadaan Suci di
pengadilan, ia menghadiri sidang perceraiannya dengan sang suami, Aditya.
Pengacara yang menuntut Suci membeberkan kasusnya. Dia menyindir sifat Suci
yang egois, serakah, matre dan tidak tahu diri karena sama sekali tidak mengurus
suaminya yang sedang koma. Begitu pun dengan anaknya, Ronny yang baru 6
tahun yang berjuang di Rumah Sakit. Tidak ada yang tahu apa yang tengah
direncanakan Suci. Harta Suci dan Aditya sudah habis untuk membayar biaya
rumah sakit. Suci berusaha mencari pekerjaan, tetapi ternyata tidak cukup. Suci
yakin bahwa Aditya akan sadar dari komanya, tetapi ada biaya yang harus
dibayar. Sedang sangat terpaksa, Suci menerima tawaran Marcel, teman
sekolahnya dulu yang ternyata masih memendam rasa cinta yang dalam
terhadapnya, untuk menikahinya. Marcel yang juga adalah rekan bisnis Aditya,
pengusaha sukses, berjanji bahwa ia akan membayar semua biaya rumah sakit dan
pengobatan Aditya dan Ronny.
Setelah resmi berserai, Suci menikah dengan Marcel. Oleh karena itu, dia
akhirnya mendapatkan uang untuk menyelamatkan sumani dan anaknya. Marcel
memenuhi janjinya untuk membiayai semua pengobatan Aditya dan Ronny.
Ronny dioperasi dan selamat. Seminggu setelah pernikahan Suci dan Marcel,
Aditya tiba-tiba tersadar dari koma. Mengetahui Suci sudah menceraikannya dan
menikahi Marcel, Aditya tentu nggak terima. Dia ingin balas dendam untuk
41
42
B. Analisis Sinetron
Berdasarkan hasil analisis remaja banyak yang merasa mereka melihat
sinetron tersebut hanya untuk menghabiskan waktu luang mereka.Dari karakter
yang di perankan oleh para artis dan pemain lainnya.Mereka sangat sensitive
dengan jalan cerita yang dibuat, semakin ceritannya menyentuh, semakin banyak
digemari oleh remaja tersebut. Kebanyakan mereka masih belum banyak
mendapatkan pesan yang diberikan oleh tayangan sinetron tersebut. Sinetron di
Indonesia kebanyakan lebih mementingkan kualitas wajah pemain, karakter
pemain tersebut dan jalan cerita yang sangat mudah menyentuh perasaan. Karena
di Kelurahan Tanjung Solok mayoritas penggemar sinetron adalah remaja.
Sinetron Cinta Suci menjadi sebagai pilihan remaja walaupun sangat banyak
sinetron lain dari stasiun televisi lainnya. Karena sinetron cinta suci menceritakan
tentang kehidupan keluarga dan percintaan. Maka dari itu remaja tertarik
menonton sinetron tersebut.
1
http://www.kapanlagi.com/showbiz/sinetron/sinopsis-cinta-suci-besarnya-kasih -sayang-
suci-yang-terlanjur-disalahpahami-10f328.html. pada tanggal 14 Maret 2019 10:35 Wib.
43
Sinetron Cinta Suci ini juga banyak menyelipkan hal-hal yang sedang trend
atau yang banyak dibicarakan oleh para remaja saat ini, mulai dari gaya sinetron
yang ditonton hingga gaya berpakaian oleh aktordan aktris.Bahkan sinetron ini
mendapatkan rating yang tinggi diantara banyaknya sinetron yang ada.
Sebagian besar aktifitas menonton televisi berawal dari kebutuhan akan
informasi yang dicari, kemudin terbentuk secara terus menerus menjadi semacam
ritual keseharian. Aktivitas dalam menonton tayangan televisi adalah suatu
peroses yang rumit, terjadi alam praktik domestik, yang hanya dapat dipahami
dalam konteks kehidupan sehari-hari. Analisis isi sinetron menunjukkan bahwa
remaja di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung
Jabung timur lebih cenderung menonton sinetron untuk menghabiskan waktu
untuk mengisi waktu luang. Sebagian dari mereka setelah menonton tayangan
sinetron cinta suci merubah pandangan atas apa yang ia ketahui sebelumnya dari
sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Secara tidak langsung tayangan ini dapat
menghibur bagi remaja di Kelurahan Tanjung Solok. Dihubungkan dengan
analisis yang peneliti gunakan yaitu teori Uses and gratification yang mana teori
tersebut ditekankan kepada audience yang aktif untuk menentukan media mana
yang menjelaskan bahwa penggunaan media berperan aktif dalam memiliki dan
menggunakan media.
Penggunaan media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik
dalam memenuhi kepuasannya. Jika kepuasaan khalayak terpenuhi maka, media
itu dianggap efektif dalam memenuhi kebutuhan. Asusmsi yang mendasari pola
pendekatan ini ialah adanya anggapan bahwa pemirsa aktif karena didorong oleh
motivasinya untuk mengkomsumsi dan memilih media dan jenis isi media yang
dapat memenuhi kebutuhannya baik secara psikologis maupun sosial.
Teori tersebut dikaitkan dengan apa yang terjadi pada kalangan perilaku
remaja di Kelurahan tanjung solok. Dari hasil uraian wawancara yang telah
dijabarkan,tidak dapat dipungkiri bahwa televisi khususnya dalam hal ini program
sinetron Cinta Suci telah memberikan efek yang sangat besar bagi remaja di
Kelurahan Tanjung Solok. Dengan adanya program sinetron Cinta Suci yang
menghibur sekaligus berpengaruh bagi anak remaja di Kelurahan Tanjung Solok.
44
Tayangan Cinta Suci selalu menyajikan hal-hal yang menarik dalam setiap
penayangannya sehingga penontonnya tidak merasa bosan.
Remaja sebagai akibat keyakinan mereka bahwa media televisi sebagai
sumber informasi,pendidikan,dan hiburan, pada gilirannya nanti dapat
menimbulkan akibat lain. Antara lain timbulnya rasa kebebasan dari remaja dalam
menonton sinetron di televisi. Rasa bebas menonton sinetron di televisi ini
didukung pula oleh pemerintah yang bersikap memberikan kebebasan kepada
remaja dalam menonton sinetron di televisi. Berbagai tayangan program cinta suci
di televisi berhasil menarik minat pemirsa untuk menontonya atau termotivasi
untuk menonton, namun tentunya berdasarkan kepentingan masing-masing.
Program sinetron ini banyak digemari para penonton khususnya para remaja
yang masih duduk di bangku sekolahan. Sinetron ini tayang pada jam primetime
maka dari itu sejak kemunculannya pertama kali senetron ini langsung menguasai
rating tertinggi di stasiun tv nasional. Hal ini jelas menjadi masalah bagi banyak
pihak dimana salah satunya adalah memberikan pengaruh buruk bagi sebagian
audiens yang menonton, yang kemudian menimbulkan beberapa konflik dalam
media penyiaran itu sendiri.
Tetapi disisi lain sinetron ini banyak menampilkan kejadian yang tidak
mendidik untuk para remaja mudah terhanyut dalam dramatis tayangan yang ada
di televisi, seperti tindakan percintaan, kekerasan dan banyak anak-anak yang
menonton tayangan tersebut.
Disisi lain hal posistif yang bisa dipetik dari tayangan sinetron ini yaitu
mempunyai sikap kesabaran, pengorbanan, dan ketulusan. Tapi sisi negatif itu
yang mencoreng sinetron cinta suci. Dari penjelasan diatas seharusnya tayangan
sinetron cinta suci 1mengurangi adegan-adegan percintaan karena dapat
membodohi pemikiran anak remaja yang bisa terbawa hingga dewasa.
Setelah melakukan observasi di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala
Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur banyak sebagian remaja yang mengikuti
karakter Film tersebut. Ada tiga poin menunjukkan karakteristik dari Analisis
Sinetron, yaitu:
45
1) Nilai Informasi
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana informasi tidak hanya dalam
bentuk siaran pandangan mata, atau berita yang dibacakan penyiar, dilengkapi
gambar-gambar yang faktual, akan tetapi juga menyiarkan bentuk lain seperti
ceramah, diskusi, dan komentar. Televisi dianggap sebagai media massa yang
mampu memuaskan pemirsa dirumah jika dibandingkan dengan media
lainnya.Pada tayangan cinta suci ini menunjukkan adegan yaituProgram tayangan
sinetron ini menambah pengetahuan yang berarti, program ini memberikan
informasi tentang peristiwa dan kondisi yang terkait dengan lingkungan terdekat,
masyarakat dan dunia. Program ini memberikan banyak hal baru, menambah
informasi kepada orang yang melihatnya tidak diketahui seperti:gaya hidup
sinetron, pergaulan.
Pada tayangan cinta suci ini menunjukkan adegan yang mana diantaranya
yaitu:
a) Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup yang semula biasa-biasa saja sesaat berubah
aktor di sinetron bukan lagi hal yang baru, itu sudah umum apalagi
didukung dengan penataan kota sekaraang ini. Mall-mall berdiri megah di
tengah-tengah kota serta pernak-pernik di dalamnya merupakan gambaran
yang biasa diambil dari seting cerita sebuah sinetron. Sinetron selalu
menyajikan keadaan masyarakat yang sudah modern.
Dalam wawancara penulis dengan remaja yang bernama Mirna dia
mengatakan bahwa:
“[B]agi saye dapat mengetahui , memperlihatkan pergaulan, gaya hidupnya
yang berlebihan mewah,pernak-pernik, dan perilaku artisnya dengan lawan
jenis secara bebas tanpa ada batas”.2
2
Wawancara penulis dengan seorang remaja yang bernama Fatimah di Kelurahan
Tanjung Solok Rt 03, 19 Maret 2019
46
membiarkan para remaja bergaul dan bercampur baur dengan lawan jenisny
secara bebas. Kemudian pengaruh teman sebaya pun ikut berperan dalam
menentukan pergaulan, karena lingkungan yang mendesak dan perilaku
bergaul dengan lawan jenis sudah ,menjadi kebiasaan bagi remaja, maka
remaja akan mengambil jalan pintas yaitu mengikuti teman-teman yang
bergaul dengan lawan jenis, tanpaa berfikir panjang dan mencari tahu
terlebih dahulu tentang dampak positif dan negatif dari pergaulan tersebut
remaja langsung mengambil langkah untuk mengikuti apa yang biasa dia
lihat pada sinetron dan apa yang orang-orang sukai supaya mereka bisa
diterima di lingkungnnya.Apalagi remaja tersebut tidak bisa ketinggalan
dalam menonton sinetron tersebut. Seharusnya mampu menilai pengaruh
positif dan negatif dari tayang tersebut.
2) Nilai hiburan
Saat ini, kita hidup di jaman modern yang haus akan hiburan. Dalam setiap
sela-sela aktivitas kita, kita akan selalu membutuhkan hiburan.Dalam negara yang
masyarakatnya masih bersifat agraris, fungsi hiburan yang melekat pada televisi
siarannya tampaknya lebih dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu siaran
diisi oleh acara-acara hiburan. Hal ini dapat dimengerti karena pada layar televisi
dapat ditampilkan gambar hidup beserta suaranya bagaikan kenyataan, dan dapat
dinikmati di rumah-rumah oleh seluruh keluarga, serta dapat dinikmati oleh
khalayak yang tidak dimengerti bahasa asing bahkan yang tuna aksara.
Sekarang ini hiburan semakin diakui sebagai kebutuhan manusia. Tanpa
hiburan manusia tidak dapat hidup wajar. Di dalam penelitian ini remaja
penggemar tayangan cinta suci, mereka kemudian meniru para tokoh sinetron di
layar televisi.
Pada tayangan cinta suci ini menunjukkan adegan yang mana diantaranya
yaitu:
a) Persahabatan
Pesan sosial persahabatan yang menjadi mayoritas pada film ini. Tokoh
utama selalu digambarkn dekat dengan sahabat-sahabatnya. Kedekataan
47
b) Percintaan
Adegan percintaan yang diangkat dalam sinetron cinta suci alur cerita
yang mengisahkan tentang percintaan Suci dan Aditya mengangkat teman
dengan kehidupan keluarga. Sinetron ini menarik masyarakat untuk
menonton kisah-kisag romantis mereka membuat penonton tidak sabar
menanti akhir dari kisah ini. Selain itu kisah cinta sejaati antar Suci dan
Marcel.Oleh sebab itu sinetron yang bergenre percintaan remaja ini sangat
menarik minat para penonton terutama anak remaja di Kelurahan Tanjung
Solok.Sinetron percintaan yang mereka lihat di tayangan sinetron alasan
remaja menyukai sinetron percintaan adalah karena tokoh yang memainkan
peran tersebut indah dipandang mata, menghibur, ingin dapat jodoh super
3
Wawancara penulis dengan seorang remaja yang bernama Saprianti diKelurahan
Tanjung Solok Rt 04, 17 Maret 2019
48
4
Wawancara penulis dengan seorang remaja yang bernama Marlina diKelurahan Tanjung
Solok Rt 04, 18 Maret 2019
5
Wawancara penulis dengan seorang remaja yang bernama Nurfazhilla diKelurahan
Tanjung Solok Rt 03, 17 Maret 2019
49
3) Nilai Pendidikan
Televis merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan pendidikan
kepada khlayak yang jumlahnya begitu banyak dan disampaikan secara simultan.
Sesuai dengan makna pendidikan, yaitu meningkatkan pengetahuan dan penalaran
masyarakat televisi menyiarkan acarannya secara teratur dan terjadwal seperti
pelajaran bahasa Indonesia, matematika, dan lainnya. Selain itu televisi juga
menyajikan acara pendidikan yang bersifat informal seperti sandiwara, legenda
dan lain-lain. Pada adegan cinta suci yang paling dominan menegaskan
pentingnya membangun moralitas yang menjadi target penonton pada tayangan
tersebut agar berusaha memahami pesan-pesan moral yang disampaikan melalui
tayangan cinta suci sehingga nilai moral dapat tertanam dan kemudia melandasi
sikap, tindakan, dan perilaku anak di kemudian hari agar lebih berani, jujur,
percaya diri, ketulusan, sabar dan bertanggung jawab, terutama dapat menghadapi
tantangan-tantangan dimasa depan saat anak akan menjelang masa remaja dan
dewasa, dimana terutama saat masa remaja, mereka berada pada masa transisi
yang dihadapkan pada berbagai persoalan.
Pada tayangan cinta suci ini menunjukkan adeganyang mana diantaranya
yaitu:
a) Mengajarkan sopan santun
Dari tayangan sinetron mengajarkan sopan santun sangatlah penting di
tanamkan kepada anak-anak, agar anak mengerti pentingnya bersikap sopan
kepada orng lain.Sikap sopan anak di cerminkan dari orang tuanya. Sopan
santun terkadang sulit diajarkan pada anak-anak tetapi sikap tersebut
ditanamkan pada anak sejak kecil, maka hal tersebut akan menjadi sebuah
kebiasaan.
“[D]i dalam tayangan sinetron cinta suci Ibu Marcel yang bernama Ibu
Wahida selalu dimengajarkan kepada Anak-anaknye untuk bisa lebih sopan
terhadap seorang perempuan dan bisa menghargai orang lain”.6
6
Wawancara penulis dengan remajaRiska di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 20 Maret
2019
50
b) Kesabaran
Sabar itu ditujukan kepada manusia secara khusus sasarannya adalah
orang yang beriman. Orang beriman akan selalu menghadapi tantangan,
gangguan, ujian dan cobaan dengan sabar, yang menuntut pengorbanan jiwa
dan harta benda yng berharga bagi mereka. Berbagai pengalaman dilalui
oleh manusia dalam kehidupan beragama.
“[S]uci di dalam film cinta suci selalu menghadapi masalah dengan
penuh kesabaran walaupun yang lain jahat terhadap dirinye.”. 7
c) Perilaku Religius
Sinetron religius yang pada hakekatnya mengandung hal-hal yang
berhubungan dengan keagamaan ini yang memperlihatkan hubungan
manusia dengan Tuhan yang Maha Esa harus mampu menyampaikan sisi
posistif yang sangat dominan dalam cerita sehingga tidak melenceng dari
ajaran agama dan tidak mendapatkan respon negatif dari masyaraakat
apabila menampilkan sisi negatif yang berlebihan. Perlaku yang dekat
dengan hal spritul yang merupakan usaha manusia untuk mendekatkan diri
7
Wawancara penulis dengan remaja bernama Mala di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 24
Maret 2019
51
dengn Tuhan Yang Masa Esa. Nilai relegius dapat diajarkan melalui
beberapa kegiatan yang sifatnya religi. Yang mana dapat mengembangkan
dan menuntun diri kita untuk bertindak sesuai moral dan etika.
Dalam wawancara penulis dengan remaja yang bernama Saprianti dia
mengatakan bahwa:
“[S]uci selalu melibatkan Allah dalam kehidupan keluarganya, selalu
meminta do’a agar dirinya terhindar dari segala masalah”.8
Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa, sebagai acara yang
sedang menjamur pada stasiun televisi, sinetron relegius sangat dibutuhkan
pengaruh positifnya untuk dijadikan contoh kehidupan yang baik dan benar sesuai
dengan moral dan jaran agama. Cerita yang bernuansakan ini menjadi alternatif
yang penting untuk mengajak pra remaja mengingat kepada sang pencipta yakni
Tuhan Yang Maha Esa serta contoh-contoh perilaku menghormati orang tua,
kehidupan damai dengan saling tolong menolong sesama manusia itu harus
diberikan kepada remaja agar para remaja itu menjalani kehidupannya secara baik
dan positif di bandingkan dengan mengerjakan hl-hal negatif yang pada dasarnya
hanya merugikan hidupnya.Secara tidak sadar, sinetron cinta suci sudah
mencontohkan perilaku yang baik kepada khalayak akan terpengaruh atau
mengubah perilaku dengan apa yang ditampilkan di televisi. Baik positif maupun
negatif. Pengaruh bisa mengubah sikap relegius atau nilai dari seseorang dan
menggerakan seseorang tersebut untuk melakukan sesuatu.Mengubah perilaku
secara tidak sadar, khalayak akan terpengaruh atau mengubah perilaku dengan apa
yang ditampilkan di televisi. Baik posistif maupun negatif. Pengaruh bisa
merubah sikap regilius atau nilai dari seseorang dan menggerakan seseorang
tersebut untuk melakukan sesuatu.
8
Wawancara penulis dengan seorang remaja yang bernama Saprianti diKelurahan
Tanjung Solok Rt 04, 16 Maret 2019
BAB IV
PENGARUH PROGRAM SINETRON REMAJA DI TELEVISI
TERHADAP PERILAKU REMAJA DI KELURAHAN TANJUNG SOLOK
52
53
1
Observasi di Kelurahan Tanjung Solok di Rt 03 dan Rt 04, 15 Maret 2019
54
Dari wawancara diatas dapat dijelskan bahwa, anak remaja sekarang sangat
berbeda pada zaman dahulu. Karena, remaja zaman dahulu tingkat nilai
keagamaanya sangat tinggi. Sehingga remaja pada masa lalu tahu perilaku mana
yang baik dan mana yang buruk dan tahu bagaimana caranya mematuhi perintah,
orang tua. Memang televisi dengan tayangan sinetronnya membuat anak remaja
pada saat ini tingkat nilai agama dan perilaku yang menjadi berkurang dan
berpengaruh terhadap perilaku buruk.
2
Wawancara penulis dengan salah seorang tokoh agama diKelurahan Tanjung Solok, 17
Maret 2019
3
Wawancara penulis dengan Ibu Kartinidi Kelurahan Tanjung Solok Rt 04, 18 Maret
2019
55
“[O]rang tue Marcel selalu mengajarkan kepada marcel untuk berbuat baik
kepada Suci dan tidak mempermainkan Suci, Maka saye pun mematuhi
perintah orang tua saye.” 4
4
Wawancara penulis dengan remaja bernama Savinadi Kelurahan Tanjung Solok Rt 04,
19 Maret 2019
5
Wawancara penulis dengan Ibu Besse di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 23 Maret 2019
56
Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa, sinetron cinta suci ada
ilmu agama yang bisa diterapkan dalam pembinaan remaja di Kelurahan
Tanjung Solok. Meskipun orang tua di Keluruhan Tanjung Solok memberikan
perhatian kepada remaja tentang kebiasaan yang baik.Pengaruh film tersebut
terhadap remaja di Kelurahan Tanjung Solok menerapkan perilaku sabar sama
seperti karakter suci, hal tersebut terlihat dengan perubahan sopan-santun para
remaja yang berbicara sopan terhadap orang tua. Begitu pula sebagian remaja
banyak menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan remaja lain dalam
situasi kondisi yang baik seperti berkumpul dalam acara-acara keagamaan.
6
Wawancara penulis dengan remaja bernama Mala di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 24
Maret 2019
7
Wawancara penulis dengan remaja yang bernama Ahmad di Kelurahan Tanjung Solok
Rt 03, 2 3Maret 2019
57
8
Observasi di Kelurahan Tanjung Solok di Rt 03 dan Rt 04, 17 Maret 2019
9
Wawancara penulis dengan remajaRiska di Kelurahan Tanjung SolokRt 03, 19 Maret
2019.
58
10
Wawancara penulis dengan remaja bernama Rina di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 22
Maret 2019.
60
Seperti yang sudah penulis lihat dan mewawancarai salah satu remaja di
Kelurahan Tanjung Solok mengenai perilaku remaja apa saja yang terjadi
kepada remaja akibat tayangan sinetron cinta suci, ternyata banyak sekali jenis
perubahan yang terjadi pada remaja dan hal tersebut.Banyak anak sekolah
pelajar saat ini meniru gaya idolanya dengan hal lain, cara berpakaian, tutur
kata, perlengkapan, asesoris yang berlebihan sehingga anak tersebut merasa
puas dengan apa yang ia miliki. Karakter pemikirn remaja sekarang
menimbulkan pola pikir yang rusak bahkan anak remaja sering memimpikan
kehidupan idolanya dengan kehidupnnya yang sekarang.
Sinetron memang membuat karakter remaja di Kelurahan Tanjung Solok
sering membuat pengaruh negatif bagi lingkungan dan diri sendiri, salah satu
contoh masalah perkembangan vullgarisme yang menjujung fasion kebarat-
baratan dengan norma pergaulan dan tingkat perkembangn fisikologinya
sehingga maraknya anak remaja menampilkan sisi enaknya saja tanpa
memperlihatkan tempat dan dimana apa yang ia sedang ia rasakan.
Dengan adanya acara televisi remaja melupakan pendidikan sekolah serta
termotivasi untuk cepat berpacaran akibat apa yang sedang ia lihat bahkan
meniru gaya bicara dan pola kehidupan di sekolah. Teknologi
berkesinambungan dengan adanya acara televisi yang membuat anak tersebut
sik kaya, sok cantik, sombong terhadap diri seseorang karna adanya
masyarakat begitu glamour akibat tayangan sinetron.
11
Wawancara penulis dengan seorang remaja yang bernama Nurfazhilla diKelurahan
Tanjung Solok Rt 03, 18 Maret 2019
61
Orang tua tidak bisa lagi mengontrol perkembangan anak, misalnya moral
anak dan pergaulan yang bebas yang dipengaruhi artis yang di idolakaannya
sehingga sering melakukan yang tidak baik bagi kehidupan yang nyata.
Pergaulan anak bisa berkurang terhadap lingkungan dan sekolah karna anak
remaja tersebut merasakan kesepian maupun kesenangan karena adanya
sinetron bahkan merasakan kepuasan.
Tidak semua remaja SMP maupun SMA yang ada di Kelurahan Tanjung
Solok khususnya Rt 03 dan Rt 04, yang ikut-ikutan melakukan hl seperti itu
dalam hal negatis. Ada juga remaja yang tau tentang era globalisasi dan
perkembangan zaman tapi mereka tidak mengikuti atau mebcontoh perbuatan
tersebut. Karena remaja yang pintar dalam bergaul dan remaja yang pintar tau
mana yang baik dicontoh dan mana yang tidak baik tidak perlu dicontoh.
Dan mereka remaja yang pintar akan milih pergaulan yang posistif dan
mereka akan melihat dan berfikir bahwa tayangan-tayangan sinetron yang tidak
mendidik sama sekali cukup menjadi hiburan saja tidak untuk dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Melainkan merubah geberasi pada perilaku yang kurang baik seperti
cintoh, cara bergaya pcaran, tawuran, berkelahi dan pacaran. Media atau
saluran komunikasi yang digunakan pesan untuk sampai kepada penerimannya.
Dengan kata lain, ia ingin menjelaskan bahwa media atau saluran komunikasi
memiliki kekuatan dan memberikan pengaruhnya kepada masyrakat. Dalam
menggunakan media orang cenderung mementingkan isi pesannya saja dan
orang sering kali tidak menyadari bhwa media yang menyampaikan pesan itu
juga mempengaruhi kehidupannya.2
berciuman kening yang mana halnya ini akan ditiru oleh remaja bahkan anak-
anak, hal ini lah yang mematangkan remaja dalam hal seksual.
Observasi penulis menyatakan bahwa kenyataan yang dialami remaja saat
ini dalam hal berpacaran bukan hanya sekedar ciuman seperti yang
ditayangkan dalam sinetron, bahkan hal yang dilakukan remaja lebih dari itu
dikarnakan remaja dalam hal seksualnya telah matang, hal ini yang menjadi
perhatian orang tua. Dimana kini banyak dari orang tua yang lebih memilih
bekerja keduanya dan meninggalkan anak-anak di bawah pengawasan
pembantu, orang tua bahkan hanya dengan kerabat dekat sehingga pengawasan
anak menjadi kurang.
“[K]alau menurut saye sinetron cinta suci, Suci dan Marcel secara terangan-
terangan berciuman pada hal kan aslinye bukan suami istri, remaja
pikirannye lebih dewasa apelagi kadang mereka menampilkan ciuman,
memng idak terlalu parah tapi disini mampu merubah pikiran anak-anak
yang seharusnya mereka belum tau tentang hal kayak gitu jadi mereka tau
bahkan mereka memperaktekkanya, itu sering terjadi bahka saya pernah
melihatnya”.12
12
Wawancara seorang siswa yang bernama Murni di Kelurahan Tanjung Solok Rt 04, 15
Maret 2019.
63
Berikut penuturan Pak CikDin selaku Guru Ngaji di Kelurahan Tanjung Solok
ketika diwawancara mengatakan:
“[K]edua orang tua harus sama-sama berperan. Peran ibu saja tidak cukup.
Bapak-bapak juga harus berperan. Kalau anaknye belum shalat, bapaknye
perlu mengajaknye. Kalau anak belum belajar, bapaknya perlu
mengingatkannya, dan kalau anaknye belum mengaji, ibunya juga perlu
mengingatkannye”.13
Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa, peranan orang tua
lebih besar bagi kehidupan anaknya untuk masa depan, bagi remaja yang dapat
memberikan pengaruh terhadap tayangan sinetron.
perhatian pada lingkungan sekitas, mereka hanya terpaku pada televisi.
Berikut pernyataan dari beberapa orang tua tentang pengaruh program televisi
terhadap anak remaja mereka:
Penulis melakukan wawancara kepada salah satu orang tua remajayang
sering menonton sintron/film yang bernama ibu Besseyang sering menonton
sintron/film.
“[A]nak saya bebaskan untuk menonton televisi apapun asalkan sesuai
dengan umurnya, dengan kebebasan yang diberikan memang dia agak
sering menonton televisi. Saya tidak mengizinkan dia untuk menonton barat,
kalau film dari negeri sendiri boleh-boleh saja tapi saya lihat sinetron yang
ditayangkan juga banyak negarif yang bertentangan dengan norma agama.
Hal ini tidak baik untuk generasi nantinya kalau pihak televisi tidak
memperhatikan secara sesama”.14
Selanjutnya pernyataan orang tua seorang remaja yang bernama ibu
Suryanidia mengatakan bahwa.
“[S]aya menyadari sebagai orang tua adalah saya berperan penting terhadap
anak-anak saya. Seperti perbuatan, perkataan yang dilihat atau dengar anak
akan masuk ke dalam jiwanya. Sehingga, saya dan suami saya berusaha
supaya anak-anak tidak terlalu asyik dan tidak terlalu lama saat menonton
tayangan sinetron karena takutnya dia mencontoh yang buruk dari
13
Wawancara penulis dengan Guru Ngaji yang bernama Pak Cik Din di Kelurahan
Tanjung Solok, 25 Maret 2019
14
Wawancara penulis dengan Ibu Besse di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 23 Maret
2019
64
film/sinetron karena saya lihat sinetron Cinta Suci jauh sekali berbeda dari
kehidupan kami di Kelurahan Tanjung Solok Ini. 15
Hasil observasi dilapangan telah diperoleh suatu gambaran bahwa orang tua
adalah guru yang paling menentukan dalam perilaku remaja serta bertanggung
jawab kepada anak-anak mereka dalam membentuk dan membina sumberdaya
manusia di masa akan datang. Suatu kewajiban bagi orang tua untuk selalu
memahami dan mengontrol anak-anak mereka dalam menonton sinetron Cinta
Suci bertujuan memilih mana posif dan mana yang negatif untuk di lihat anak
remaja. Penilaian seorang anak sangat tergantung pada sikap dari kedua orang
tuanya, oleh karena itu selaku orang tua harus bisa menunjukkan sikap yang
bijaksana termasuk didalam memilih sinetron Cinta Suci bagi anak remaja dan
selalu waspada pada setiap perilaku yang terjadi pada remaja.
15
Wawancara penulis dengan Ibu Suryani di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 23 Maret
2019
65
1. Sosial Ekonomi
a. Ekonomi Mapan“[K]alangan ekonomi ini mendominasi sebagian kecil
masyarakat di kelurahan Tanjung Solok, dengan ekonomi mapan para
masyarakat tentu saja bisa melengkapi fasilitas rumah mereka dengan
berbagai fasilitas teknologi modern dengan lengkap. Anak-anak mereka
dengan berbagai fasilitas yang memadai tidak mempertimbangkan pengaruh
dari kemewahan yang telah mereka berikan. Hal ini malah dipergunakan
oleh anak-anak mereka untuk hura-hura dan poya-poya membeli minuman
dan obat terlarang (narkoba) bersama teman-temannya. Dari mana mereka
tau kalau tidak dari televisi.16
b. Ekonomi Menengah“[S]ebagian besar masyarakat Kelurahan Tanjung Solok
boleh dikatakan keadaan ekonominya adalah ekonomi menengah. Mareka
juga melengkapi fasilitas teknologi di rumah tangga sesuai kebutuhan dan
keuangan yang mereka miliki.17
c. Ekonomi Lemah“[P]ara ekonomi lemah ini hanya sebagian kecil di
kelurahan Tanjung Solok, kalangan ini tidak banyak memiliki fasilitas
teknologi di rumahnya karena uang yang mereka miliki hanya cukup untuk
makan sehari-hari.18
Dari pernyataan diatas kehidupan masyarakat Kelurahan Tanjung Solok
dikatakan masyarakat mapan dibidang ekonomi. Mereka memang sebagian besar
bekerja sebagai petani dan nelayan. Dengan keuangan yang mencukupi mereka
memiliki televisi digital yang hampir setiap Kepala Keluarga memilikinya. Bagi
masyarakat yang tidak memiliki perkebunan mereka bekerja sebagai nelayan yang
penghasilan hanya cukup untuk keperluan sehari-hari. Dilihat dari keadaan
masyarakat yang membutuhkan satu dengan yang lain dan saling mengisi
kekurangan yang lain menjadi faktor kendala dalam menghadapi pengaruh
sinetron terhadap remaja di Kelurahan Tanjung Solok.
16
Wawancara penulis dengan Ibu Patimah di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 18 Maret
2019
17
Wawancara penulis dengan Ibu Kartini di Kelurahan Tanjung Solok Rt 04, 18 Maret
2019
18
Wawancara penulis dengan Ibu Madia di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 19 Maret
2019
66
2. Pendidikan
Pendidikan adalah hal sangat penting untuk menunjang kemajuan dan
mengurangi tingkat kebodohan dan buta huruf. Masyarakat di Kelurahan
Tanjung Solok sudah memahami bahwa pendidikan sangat penting bagi putra-
putri mereka nantinya walaupun masih ada orang tua yang beranggapan
pendidikan bukanlah mutlak menjamin suksesnya anak mereka di masa depan
tergantung pemahaman dan pendidikan orang tua.
a. Pendidikan Agama
Pendidikan agama merupakan pendidikan yang sangat penting bagi
manusia agar mereka mampu mengendalikan diri dari hal-hal buruk,
pendidikan agama ini harus ditanamkan kepada anak sejak dini.
Sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an surat Al Mujadihlah ayat 11:
Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa, orang yang berpendidikan dan
beriilmu akan ditinggikan derajatnya dari yang lain karena ilmu dan pendidikan
yang mereka miliki akan mampu meningkatkan daya fakir positif dan akan
bertindak sebaik mungkin dalam menghadapi hidup apabila didukung dengan
keimanan akan berjalan seimbang, yang banyak di katakan dalam seminar-
19
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung : Jumanatul ‘Ali-Art,
2004), 543.
67
seminar. Imtaq (Iman dan Taqwa) dan Imtek (Ilmu pengetahuan dan teknologi)
harus sejalan karena dengan dua hal tersebut akan tercipta manusia yang tahu
akan fungsi dirinya sehingga mampu menempatkan dirinya sebagai khalifah di
bumi dan sebagai mahluk ciptaan-Nya.
Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Berlian yang memiliki dua orang anak
yang masih pelajar.
“[P]endidikan agama sangat penting bagi kita semua, apalagi bagi anak-
anak Ibu yang sekarang sudah meranjak remaja, Ibu mendidik mereka
dengan pendidikan agama dari kecil sebaik mungkin dengan memberi
contoh yang baik kepada mereka dengan menjalankan semua ibadah yang
dianjurkan. Dengan pendidikan yang baik dan buruk bagi mereka.20
b. Pendidikan Umum
Pendidikan yang menyangkut kehidupan di dunia baik dibidang filsafat,
sain dan teknologi, kesenian maupun olah raga. Karena dengan mengusai
ilmu tersebut sesuai dengan keahlian maka kita akan mampu menyelesaikan
diri dengan perkembangan zaman apalagi pada saat ini dunia akan
menghadapi perdagangan bebas di mana masyarakat yang kurang terampil
dan tidak memiliki ilmu akan tertindas dari negara lain.
Berikut ini informasi dari Ibu Ana orang tua remaja dia mengatakan:
“[S]aya selaku orang tua semampu saya akan memberikan yang terbaikbagi
anak-anak. Walaupun saya harus bekerja keras, asalkan anak bahagia dan
tidak kekurangan. Saya ingin melihat anak saya bisa berubah hidupnya ke
tahap yang lebih baik dari kehidupan kami sekarang dan menjadi anak yang
sholeh memiliki pergaulan yang baik. Saya selalu mengatakan kepada anak-
anak saya jangan hura-hura tuntutlah ilmu sebaik mungkin.21
Dari pernyataan diatas dapat dijelaskan bahwa, untuk memperoleh ilmu itu
jangan pernah merasa puas hanya pada satu tempat saja kita dianjurkan menuntut
ilmu walaupun harus menyeberangi lautan dan gunung sampai ke negeri lain,
disini dapat dilihat bahwa memperoleh ilmu dan pendidikan adalah hal yang
sangat penting bagi kesejahteraan diri sendiri dan masyarakat umumnya.
20
Wawancara penulis dengan Ibu Berlian di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 18 Maret
2019
21
Wawancara penulis dengan Ibu Ana di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 20 Maret 2019
68
c. Pendidikan Keluarga
Pendidikan yang sangat berperan penting untuk membentuk kepribadian
anak, karena pendidikan keluarga inilah yang menentukan baik buruknya
moral anak. Pendidikan didalam keluarga ini harus diberikan sepenuh
mungkin kasih sayang dan perhatian yang ukup karena keluarga adalah guru
pertama selain dari lingkungan sekolah-sekolah. Seperti firman Allah SWT
dalam surat At Tahrim ayat 6:
Dari Uraian At Tahrim di atas dapat dijelaskan bahwa sebagai orang yang
beriman di anjurkan memberi pendidikan kepada anggota keluarga dengan
pendidikan yang baik sesuai ajaran agama kerena anak yang shaleh akan
menciptakan surga bagi orang tuanya.
Kemudian hasil wawancara dengan Bapak Daeng, orang tua yang
mengatakan:
“[B]aik dan buruknya moral anak tergantung didikan dari orang tuanya,
sebagaimana orang tua harus mengontrol perkembangan anak, beri mereka
kebebasan untuk menentukan pilihan. Sebagai orang tua arahkan pilihan
mereka dengan menerangkan baik buruknya pilihan yang mereka pilih.
Jangan ada diatur dan dikekang di dalam keluarga dengan pendidikan
agama dan pengawasan yang kita berikan Insyah Allah anak-anak kita akan
mampu membendung pengaruh negatif dari lingkungannya”. 23
22
Depag RI, Al Quran dan terjemahannya, (Bandung : Syamil Quran, 2007), 560.
23
Wawancara penulis dengan Bapak Daeng di Kelurahan Tanjung Solok Rt 04, 22 Maret
2019
69
d. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat sangat menunjang bagi perilaku remaja, dari
hasil survey di lapangan masyarakat remaja di Kelurahan Tanjung Solok ini
beragam diantaranya:
Wawancara dengan Ahmad, remaja di Kelurahan Tanjung Solok
mengatakan:
“[A]ku suka bekawan dengan teman-teman yang berpendidikan karena
mereka berperilaku baik tidak mmudah terpengaruh hal-hal yang negatif
walaupun ada juga sebagian dari mereka yang terpengaruh itu kebanyakan
dari keluarga mampu yang kurang didikan dan perhatian dari orang tua”.24
24
Wawancara penulis dengan remaja bernama Ahmad di Rt 04 di Kelurahan Tanjung
Solok Rt 04, 23 Maret 2019
25
Wawancara penulis dengan Rudi, pemuda di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 25 Maret
2019
70
bisa, mengontrol diri dari hal-hal buruk yang akan menghancurkan masa depan
mereka nantinya.
Kendala yang sangat kuat untuk mengghadapi Pengaruh Sinetron Terhadap
Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok adalah hanya adanya tingkat sosial
ekonomi masyarakat yang berbeda. Ekonomi mapan dan ekonomi menengah
mendominisasi sebagian besar masyarakat di Kelurahan Tanjung Solok hampir
setiap Kepala Keluarga memiliki televisi yang membuat informasi dari luar akan
masuk dengan cepat kepada masyarakat khususnya remaja. Di pengaruhi lagi
bedanya tingkat pendidikan yang ada diantara Kepala Keluarga Karena tidak
semua orang tua yang paham akan pengaruh buruk dari siaran sinetron yang
ditayangkan di televisi bagi perilaku remaja. Disamping pengaruh lingkungan
pergaulan anak remaja yang salah arah ditunjang kurangnya control orang tua
terhadao anak-anak meraka.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengamatan penulis dilapangan tentu saja Analisis tayangan sinetron
remaja Cinta suci sangat mempengaruhi perilaku remaja di Kelurahan Tanjung
Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Karena
tayangan sinetron tersebut memberikan pengaruh besar terhadap penontonnya.
1. Konten analisis sinetron cinta suci di SCTV dalam tayangan sinetron ini adalah
1) Nilai Informasi 2) Nilai Hiburan 3) Pendidikan
2. Pengaruh Tayangan Sinetron Cinta Suci Terhadap Perilaku Remaja di
Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur.
Dampak positif sinetron yang mendidik diantaranya adalah:
a) Membiasakan anak melakukan perbuatan Baik, b) Menjadi anak yang
patuh terhadap orang tua, c)Menjadi anak yang tampil apa adanya.
Dampak negatif pada sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah:
a) Mengikuti gaya tokoh anak dalam sinetron, b) Menjadi anak yang sok
kaya,c) Mematangkan remaja dalam hal Seksual
3. Peran Orang tua dalam mengahadapi remaja, Orang tua harus saling bahu
membahu dan bekerjasama dalam mendidik anak mereka. Peran ibu saja tidak
cukup bapak-bapak juga harus berperan. Maka orang tua diharapkan peka
terhadap perkembangan anak mereka dan memberikan pengertian akan
manfaat dan mudharat dari sebuah tayangan sehingga anak remaja menjadi
dewasa dalam memilih tayangan yang pantas dan tidak pantas untuk ditiru
pada usianya.
71
72
B. Implikasi Penelitian
Sebagai penerus bangsa yang mempunyai moral dan pengetahuan
seharusnya remaja mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, kita juga
harus memilah manahal yang baik diikuti mana hal yang hanya cukup dilihat
tanpa harus mengikutinya, seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan zaman
dan era globalisasi yang semakin canggih.
Diharapkan kepada remaja untuk tidak secara terus menerus menonton
program televisi yang tidak membawa manfaat bagi diri sendiri, sebab, banyak
sekali pengaruh yang terjadi baik secara perkembangan psikologi, perilaku buruk
hingga sosial. Contohnya, sinetron hanya bersifat memberi hiburan semata, setiap
adegan yang diperagakan oleh artis tidaklah nyata yang sebenarnya terjadi di
kehidupan kita. Maka hendaklah selektif dalam memilih tayangan televisi yang
berpengaruh bagi kehidupan.
Bagi orang tua hendaknya selalu memperhatikan apa yang ditonton oleh
buah hati. Sangat di sayangkan jika mereka akan terpengaruh oleh sinetron yang
ditontonnya. Apabila anak juga sedang menonton hendaknya orang tua juga ikut
mengawasi. Sehingga kita sebagai orang tua juga dapat berperan sebagai
penyaring program acara atau sinetron apa saja yang menjadi konsumsi anak.
Hendaklah orang tua mengatur waktu kapan saja anak boleh menonton serta
berilah pendidikan yang baik dengan mengedepankan pendidikan agama.
Pendidikan di rumah juga amat penting dalam berperilaku.
Sehingga penulis mengharapkan agar remaja lebih pandai berfikir untuk
melihat tayangan sinetron yang baik diikuti dan tidak baik diikuti dan sehingga
dapat mengubah perilaku positif bagi remaja di Kelurahan Tanjung Solok
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Tidak hanya kepada remaja dan orang tua saja, untuk seluruh masyarakat
penikmat sinetron. Haruslah dapat memberikan contoh yang baik kepada anak-
anak, karena anak selalu mencontoh perilaku yang menurut mereka baik namun
itu tidak patut untuk ditiru jadilah konsumen yang pintar.
DAFTAR PUSTAKA
Website
Edhay 76”pengertian-remaja-secara-umum”
http://.blogspot.co.id/2015/html, 05 Januari 2019.
Nurul Eka Anjaningtyas, Pengertian Perilaku Manusia,
dalamhttp://dianh
https://eprints.uny.ac.id/7679/3/bab%202%20-%2005103241021.pdf pada
tanggal 10 januari 2019.
https://eprints.uny.ac.id/7679/3/bab%202%20-%2005103241021.pdf pada
tanggal 10 januari 2019.
https://keepo.me/celeb/5-sinetron-laris-indonesia-yang-pernah-mendapat-
teguran-dari-kpi2/ pada tanggal 12 Januari 2019
http://www.kapanlagi.com/showbiz/sinetron/sinopsis-cinta-suci-besarnya-
kasih -sayang-suci-yang-terlanjur-disalahpahami-10f328.html. pada
tanggal 14 Maret 201
DAFTAR RESPONDEN
NO NAMA KETERANGAN
1 Rasyid Lurah
4 Rudi Pemuda
5 Ahmad Remaja
13 Marlina Remaja
14 Fatimah Remaja
15 Saprinati Remaja
16 Murni Remaja
17 Nurfazhilla Remaja
18 Rina Remaja
19 Mirna Remaja
20 Mala Remaja
21 Savina Remaja
22 Riska Remaja
JADWAL PENELITIAN
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
5 Pengesahan Judul x
6 Pengumpulan dan x
Penyusunan Data
8 Penyempurnaan dan x x x x
Penggandaan
9 Ujian Munaqasyah
B. Panduan Dokumentasi
NO Jenis Data Data Dokumentasi
C. Butir-butir Wawancara
NO Jenis Data Sumber Data dan Subtansi Wawancara
4 Peran orang tua dalam mengatasi - Bagaimana peran orang tua dalam
pengaruh sinetron ditelevisi mengbatasi waktu menonton Anak?
terhadap perilaku remaja - Bagaimana pengawasan orang terhadap
tayangan televisi?
DOKUMENTASI
Proses Wawancara dengan remaja yang bernama Rio dan menonton tayangan
sinetron cinta suci pada malam hari.
A. Informan Diri
Nama : Eva Linda
Tempat & Tanggal Lahir : Kampung Laut 11 September 1997
Pekerjaan : Mahasiswa
B. Riwayat Hidup
1. SD 03 Tanjung Jabung Timur 2013-2009
2. SMPN 7 Tanjung Jabung Timur 2009-2012
3. SMAN 9 Tanjung Jabung Timur 2012-2015
4. UIN Sultha Thaha Saipuddin Jambi 2015-2019