Anda di halaman 1dari 102

ANALISIS TAYANGAN SINETRON REMAJA CINTA SUCI

(STUDI KASUS PADA PERILAKU REMAJA DI KELURAHAN


TANJUNG SOLOK KECAMATAN KUALA JAMBI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana


Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah

Oleh:
EVA LINDA
NIM : UK. 150150

PROGRAM STUDI KOMUNIKASIPENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
i
MOTTO

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru


kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”(QS. Ali “Imran:104)1

1
Departemen Agama R.I. Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang : Toha Putra,t,th), 50.

v
ABSTRAK
Skripsi ini membahas Analisis Tayangan Sinetron Remaja Cinta Suci (Studi
Kasus Pada Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala
Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur). Pokok permasalahan penelitian ini
adalah Tayangan sinetron mempengaruhi perilaku remaja di Kelurahan Tanjung
Solok Kecamatan Kuala Jambi Kecamatan Kuala Jambi. Rumusan masalah dari
penelitian ini yaitu, Bagaimana isi sinetron cinta suci di SCTV, pengaruh program
sinetron remaja ditelevisi terhadap perilaku remaja di Kelurahan Tanjung Solok,
peran orang tua dalam mengatasi pengaruh sinetron remaja ditelevisi terhadap
perilaku remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Analisis
tayangan sinetron cinta suci pada perilaku remaja di Kelurahan Tanjung Solok.
Tinjauan teori penelitian ini diikat oleh teori Uses and gratification milik
Hebert Blumer dan Elihu Katz yang menyatakan bahwa khalayak terlibat dalam
berbagai jenis perilaku komunikasi memberikan pengaruh penonton terhadap
tayangan TV. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-
deskriptif, dan menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu, Observasi,
Wawancara, dan Dokumentasi.
Temuan dan hasil penelitian yaitu, isi sinetron cinta suci di SCTV, yaitu 1)
Nilai informasi, 2) Nilai Hiburan, 3) Nilai pendidikan, Pengaruh Tayangan
Sinetron Cinta Suci Terhadap Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdapat 2 dampak
yaitu, Dampak positif sinetron yang mendidik, yang pertama Membiasakan anak
melakukan perbuatan baik, kedua Menjadi anak yang patuh terhadap orang tua,
ketiga Menjadi anak yang tampil apa adanya, dan dampak negatif sinetron yang
kurang mendidik, yang pertama Mengikuti gaya anak dalam sinetron, kedua
menjadi anak sok kayak, ketiga mematangkan remaja dalam hal seksual, Peran
orang tua dalam mengatasi pengaruh sinetron remaja ditelevisi terhadap perilaku
remaja Peran Orang tua dalam menghadapi remaja, Orang tua harus saling bahu
membahu dan bekerjasama dalam mendidik anak mereka. Akhirnya penulis
merekomendasikan yaitu, Pengaruh Tayangan Sinetron Cinta Suci Terhadap
Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten
Tanjung Jabung Timur. Adegan yang diperankan oleh artis dalam sinetron akan
banyak memberikan pengaruh buruk pada anak. Karena, anak-anak pada
umumnya fikiran masih belum matang sehingga mereka tidak tahu membedakan
mana kehidupan yang nyata dan acting tanpa disadari anak-anak telah meniru
adegan demi adegan yang di tayangkan.

vi
PERSEMBAHAN

Yang paling utama dan segalanya......


Allhamdulillahhirobbil ‘alamin sembah sujud serta syukur kepada ALLAH SWT.
Dengan rahmat yang telah memberiku kekuatan dan membekaliku dengan ilmu
serta rasa kasih sayang atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan
akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu
terlimpahkan kepada beginda Rasulullah SAW. Kupanjatkan kepada ALLAH
SWT atas segala rahmat dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan
segala kekuranganku. Segala syukur ku ucapakan kepadamu karena telah
menghadirkan mereka yang selalu memberi semangat do’a disaat aku tertatih.
Hanya padaMU tempat ku mengadu dan mengucapakan syukur.
Ayahanda dan Ibunda tercinta
Sebagai tanda bukti, hormat dan rasa terimakasih yang tiada terhingga
Kupersembahkan karya kecilku ini kepada ayahku (H.Daeng Mangendrek) dan
Ibuku (Kartini) yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta
tiada terhingga, yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas
yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal
untuk membuat ayah dan ibu bahagia, karena diriku menyadari belum mampu
berbuat yang lebih. Untuk ayah, terimakasih atas jerih payahmu menafkahiku,
membesarkanku sehingga ke mampu menjadi anak kuat seperti saat ini.
Terimakasih atas semua keringat lelahnya ayah mencari nafkah yang belum bisa
akau balas. Untuk Ibu terimakasih atas do’amu dan jerih payahmu
membesarkanku, menasehatiku untuk menjadi lebih baik, terimakasih ibu. Untuk
itu Skripsi ini aku persembahkan untuk kedua orang tuaku yang tersayang.
Abangku, Kakakku dan Adiku tersayang
Untuk abangkuh Rahman dan Habibie, Kakakku Ruhak, dan Adikku Marlina dan
Savina, Tiada yang paling mengharukan ketika harus berpisah berbulan-bulan
denganmu, meskipun sering bertengkar tapi hal ini lah yang inda rindukan ketika
jauh darimu.
Terimahkasih telah menjadi Abang, Kakak, Adik terbaik untuk Inda, terimakasih
telah menjadi keluarga sekaligus sahabat yang baik untuk Inda.
Hanya karya kecil ini yang dapat Inda berikan kepadamu....
Sahabat Seperjuangan
Skripsi ini kupersembahkan pula kepada orang yang sangat berarti dalam hidupku
yakni teman, keluarga, dan patner yang selalu memberikan dukungan tanpa henti
sepupukuh (Juni Ahmad), serta tidak lupa untuk para sahabat seperjuangan yang
telah memberikan semangat masukan (Asriani, Kholillah Delvi, Nurjannah
tusholekha, Nurfaidah dan Windy Kusumawati). Dan teman-teman khusunya
Komunikasi Penyiaran Islam A angkatan 2015 dan teman-teman di Fakultas
Dakwah 2015 lainnya telah memberikanku motivasi dan semangat sehingga aku
bisa menyelesaikan skripsi ini...

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya skripsi
dengan judul “Strategi Pemasaran Surat Kabar dalam Menghadapi Persaingan
Media Online (Studi pada Harian Pagi Jambi Independent” dapat diselesaikan
dengan baik. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW sang suri teladan umat, yang telah membawa umat manusia
kealam yang terang benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu
pengetahuan.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai ujian dan
cobaan. Namun, semua itu patut disyukuri, karena banyak sekali pengalaman dan
pelajaran yang penulis dapatkan dari penyelesaian skripsi ini. Dukungan dan
motivasi dari berbagai pihak juga penulis dapatkan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karenaitu, penulis ingin mengucapakan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Dian Mursidah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak
Muhaimin, M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan
waktu dalam membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan penyusunan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. Muh. Nurung, Lc, M. Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik.
3. Bapak Drs. Surururddin M.Pd. selaku ketua prodi Komunikasi Dan Penyiaran
Islam dan ibu Mardalena M.Ud selaku sekretaris prodi Komunikasi Dan
Penyiaran Islam.
4. Bapak Samsu, S.Ag, M.Pd.I, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,M.Hum selaku wakil dekan 1 Fakultas
Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Dr. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
7. Bapak Dr. H. Su’aidi, MA, P.hd,D Bapak Dr. H.Hidayat, M.Pd, dan Ibu Dr.
Fadhlillah, M.Pd selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
8. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi
bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi suatu
bermanfaatan.
9. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
10. Kepala perpustakaan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya serta
kepala perpustakaan wilayah Jambi.

viii
ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


NOTA DINAS .............................................................................................. ii
PENGESAHAN ........................................................................................... iii
MOTTO ....................................................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................. v
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Permasalahan ......................................................................... 5
C. Batasan Masalah..................................................................... 6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... 6
E. Kerangka Teori....................................................................... 7
F. Metode Penelitian................................................................... 22
G. Metode Keabsahan Data ........................................................ 27
H. Studi Relevan ........................................................................ 29

BAB II PROFIL KELURAHAN TANJUNG SOLOK


A. Historis dan Geografis Kelurahan ......................................... 31
B. Visi dan Misi Kelurahan Tanjung Solok ............................... 32
C. Kondisi sosial masyarakat Kelurahan Tanjung Solok ........... 33
D. Struktur organisasi Kelurahan Tanjung Solok ...................... 40

BAB III Isi Analisis Sinetron Cinta Suci


A. Gambaran Sinetron.................................................................. 41
B. Analisis Tayangan .................................................................. 42

BAB IV PENGARUH PROGRAM SINETRON REMAJA DI TELEVISI


TERHADAP PERILAKU REMAJA DI KELURAHAN
TANJUNG SOLOK
A. Pengaruh Tayangan Sinetron Cinta Suci
Terhadap Perilaku Remaja ..................................................... 52
B. Peran Orang Tua Dalam Mengatasi Pengaruh Sinetron Remaja
Di Televisi Terhadap Perilaku Remaja ................................... 62
C. Kendala Dalam Menghadapi Pengaruh Sinetron Cinta Suci .. 64

x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 70
B. Implikasi Penelitian................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE

xi
TRANSLITERASI2

A. Alfabet

Arab Indonesia Arab Indonesia


‫ا‬ ̓ ‫ط‬ ṭ
‫ب‬ B ‫ظ‬ ẓ
‫ت‬ T ‫ع‬ ‘
‫ث‬ Th ‫غ‬ Gh
‫ج‬ J ‫ف‬ F
‫ح‬ ḥ ‫ق‬ Q
‫خ‬ Kh ‫ك‬ K
‫د‬ D ‫ل‬ L
‫ذ‬ Dh ‫م‬ M
‫ر‬ R ‫ن‬ n
‫ز‬ Z ‫ه‬ h
‫س‬ S ‫و‬ w
‫ش‬ Sh ‫ء‬ ,
‫ص‬ ṣ ‫ي‬ y
‫ض‬ ḍ

B. Vokal dan Harakat

Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

َ‫ا‬ A َ‫ﺎ‬ ā ‫اِى‬ ḭ

‫َا‬ U ‫اى‬ á ‫او‬ aw


َِ‫ا‬ I ‫او‬ ū ‫اى‬ ay

C. Tā’ Marbūṭah

Transliterasi untuk Tā’ Marbūṭahini ada tiga macam:


1. Tā’ Marbūṭahyang mati atau mendapat harakat sukun, maka transliterasinya
adalah /h/.

Arab Indonesia

2
Tim Penyusun, PanduanPenulisanKaryaIlmiahMahasiswaFakultasUshuluddin IAIN STS
Jambi (Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2014), 136-137.

xii
‫صالَة‬ Ṣalāh
‫مرَاَة‬ Mir’āh

2. Tā’ Marbūṭahhidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,
maka transliterasinya adalah /t/.

Arab Indonesia
‫وزارةَالترَبية‬ Wizārat al-Tarbiyah
‫مرَاةَالزَمن‬ Mir’āt al-zaman

3. Tā’ Marbūṭahyang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah /tan/tin/tun/.

Arab Indonesia
‫فجئة‬

xiii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi televisi memudahkan masyarakat dalam
mengetahui peristiwa yang terjadi dari berbagai belahan dunia dengan cepat dan
serentak. Televisi berfungsi sebagai media informasi sekaligus hiburan. Media
televisi juga menjadi salah satu media pendidikan bagi anak. Era ini media televisi
sudah sangat beragam, mulai dari televisi nasional hingga televisi lokal. Dari
berbagai macam televisi yang ada sekarang dengan ciri khas penyajian dan
berbagai bentuk program yang dapat menambah wawasan dan informasi bagi
penonton.1
Perkembangan Stasiun Televisi di Indonesia baru dalam aspek kualitas
(jumlah lembaga media, keragaman program siaran atau acara, durasi siaran dan
lain sebagainya). Namun dari segi kualitas, umumnya Stasiun Televisi kita amat
“memperhatinkan”. Padahal keberadaan media Televisi telah lama eksis, bahkan
sebelum kemerdekaan Indonesia 1945. Abad ini, hanya segelintir Stasiun Televisi
yang dalam misinya sebagai salah satu alat untuk mencerdaskan dan
memperdayakan bangsa, tetapi sebagian besar Stasiun Televisi di Indonesia tanpa
disadari malah merusak akhlak bangsa, “meninabobokan” masyarakat dengan
siaran atau acara yang sesungguhnya “membodohi” dan melemahkan daya juang
masyarakat dalam kehidupan.
Media Televisi merupakan media yang dapat “mendominasi”komunikasi
massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak.
Televisi mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu audio visual (dapat
didengar dan dilihat), dapat menggambarkan kenyataan dan langsung dapat
menyajikan peristiwa yang sedang terjadi ke setiap rumah para pemirsa
dimanapun mereka berada.2

1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya
Bakti, 1993), 177.
2
Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa : Suatun Pengantar
(Bandung : Simbiosa Rekatama Media : 2007), 40.

1
2

Fungsi media massa secara umum pertama, menyiarkan informasi. Ini


fungsi utama media massa sebab masyarakat membeli media tersebut karena
memerlukan informasi tentang berbagai hal yang terjadi di dunia ini. Kedua,
mendidik. Media massa menyajikan pesan-pesan yang mengandung pengetahuan
sehingga dapat dijadikan media pendidikan massa. Ketiga, menghibur. Media
massa biasanya menyajikan rubrik atau program yang bersifat hiburan untuk
mengimbangi berita berat (hard news) yang dapat menguras perhatian dan pikiran
pemirsa. Keempat, memengaruhi. Melalui fungsinya media massa memegang
peranan penting dalam tatanan kehidupan masyarakat.3
Bagi masyarakat (pemirsa) semua tayangan acara televisi, baik komedi,
film, talkshow, musik ataupun kuis menjadi trendsenter gaya hidup. Pemirsa
televisi begitu tergila-gila dengan gaya bintang iklan, pemandu acara talkshow
atau artis sinetron dan film. Kegilaan pemirsa itu terwujud dalam bentuk model
rambut, pakaian, parfum, sampai gaya bicara mereka dalam kehidupan sehari-
hari.4
Bagi remaja televisi pada umumnya menjadi salah satu sarana bermain.
Namun ada pula Remaja yang menganggap televisi sebagai teman disaat mereka
merasa kesepian atau tidak mempunyai kegiatan. Karena sifat dari televisi itu
sendiri adalah mentransfer pesan dengan cara sederhana, baik dalam bentuk audio
atau visual, maka informasi atau data yang disampaikan menjadi mudah diterima
dan dicerna, sehingga banyak orang menyukainya.
Program yang ditayangkan pada televisi memiliki berbagai macam tujuan.
Akan tetapi, banyak acara televisi yang tidak mencerminkan keadaan keseharian.
Seperti yang banyak terlihat saat ini pada sinetron-sinetron remaja yang bernuansa
sekolah. Dalam sinetron, sekolah bukan lagi tempat belajar akan tetapi tempat
pacaran, berkelahi dan lain sebagainya. Sebagimana yang dikatakan oleh Riska,
“[S]ekolah tidak lagi digambarkan sebagai tempat belajar melainkan tempat

3
Prof.Dr. Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Dakwah Teori, Pendekatan dan Aplikasi.
(Bandung : Simbiosa Rekatama Media : 2012), 77.
4
Wawan Kuswandi , Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa (Jakarta : Rineka
Cipta, 2008), 104 .
3

pacaran, mengembangkan intrik, berkelahi dan pelecehan. Hal tersebut membuat


sekolah menjadi institusi yang direndahkan”. 5
Sinetron sejak dulu memang telah banyak menyajikan cerita yang
berkelanjutan, isi ceritanya pun sangat beragam. Banyak sinetron memiliki rating
yang tinggi. Salah satunya adalah sinetron yang akan dibahas dalam penelitian ini
yakni sinetron Cinta Suci yang tayang di SCTV. Sinetron inipun telah di
oeringtakan oleh pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena banyak adegan
yang tidak semestinya dipublikasikan, KPI menilai sinetron ini banyak memuat
pelanggaran yang dilakukan oleh Pemain. Seperti berpacaran hingga melakukan
ciuman dengan pasangan, dan beberapa perbuatan tidak terpuji lainnya. Hal ini
tentu akan membawa efek negatif bagi para penontonnya, terlebih saat ini
penonton televisi adalah remaja.6
Tidak disadari banyak masyarakat khususnya para remaja banyak yang
meniru adegan tersebut pada remaja yang sangat gemar sekali menonton sinetron
cinta suci mulai tayang jam 18:20 Wib. Sinetron ini sangat di gemari para pemirsa
khususnya remaja. Memang tidak bisa di pungkiri perkembangan zaman dan
teknologi yang canggih selain tayangansinetron televisi pada saat sekarang ini
sangat mendukung perilaku remaja.Yang memiliki gejala-gejala yang
membahayakan bagi remaja. Karenaemosi yang di timbulkan oleh mereka masih
sangat belum stabil dan masih belum bisa menentukan jati dirinya. Tayangan
sinetron secara tidak sadar bisa mempengaruhi remaja. Pengaruh yang timbul
antara lainnya berubahnya tingka laku, cara bicara dan berpakaian walaupun
sebenarnya tidak pentas diterapkan bagi remaja. Remaja cendrung
memperlihatkan kebiasaan-kebiasaan remaja yang hampir samadengan kehidupan
nyata. Banyak adegan yang ditayangkan memiliki gejala-gejala yang sesuai
dengan kehidupan dan perilaku remaja.karena bagi mereka adegan tersebut keren.
Pemerintah sudah berupaya memperingatkan dengan menegurnya melalui KPI

5
Wawancara penulis dengan salah seorang remaja yang bernama Riska diKelurahan
Tanjung Solok, 5 Januari 2019
6
https://keepo.me/celeb/5-sinetron-laris-indonesia-yang-pernah-mendapat-teguran-dari-
kpi2/pada tanggal 05Januari 11:00.
4

tetapi tetap saja masih dilanggar, seharusnya pemerintah melalui KPI harus beri
sanksi yang lebih tegas untuk memberi jera karena jika tetap seperi ini remaja
yang menjadi harapan bangsa moralnya akan rusak karena dibodohi oleh sinetron
yang tidak mendidik dan tidak berkualitas.
Tetapi realitasnya kebanyakan dari acara televisi memutar acara yang
berbau kekerasan, adegan pacaran, yang mestinya belum pantas untuk mereka
tonton, tidak hormat terhadap orang tua, gaya hidup yang hura-hura dan masih
banyak lagi deretan dampak negatif yang bisa menggrogoti Remaja yang masih
belum mengerti dan mengetahui apa-apa. kebanyakan hanya acara-acara sinetron
yang marak terdapat diberbagai channelSCTV, seperti “Cinta Suci”, misalnya,
memang terlihat menyenangkan ketika mereka bertengkar , berfoya-foya, bahkan
percintaan.
Pembentukan perilaku sosial anak secara umum dipengaruhi oleh orang tua,
teman sepermainan, dan anggota keluarga. Di sinilah orang tua lebih berperan
dalam kerelaan pelayanan fisik dengan penuh kasih sayang dan pembiasaan dan
latihan pengenalan nilai dan norma atau aturan-aturan.7 Dengan orang tua
memperhatikan perkembangan anak, kemungkinan besar anak tidak terpengaruh
oleh tokoh favorit mereka yang ada ditelevisi, dengan cara mendiskusikan
terhadap anak apa yang sudah ditonton.
Usia remaja khususnya anak sekolah sangat rentan untuk mengikuti perilaku
dari sinetron yang ditayangkan di televisi. Hal-hal yang mereka lihat akan mereka
tiru meskipun itu adalah suatu perilaku yang tidak terpuji, apalagi ketika melihat
para pemain memiliki wajah dan acting yang menurut mereka sangat sempurna
sehingga membuat remaja tertarik untuk mengikutinya, karena masa remaja yang
masih dalam masa perkembangan. Mereka tidak akan memperdulikan hal tersebut
pantas atau tidak pantas.
Dari segi jumlah waktu yang dihabiskan oleh para remaja dalam menonton
televisi cukup masuk akal untuk menganggap bahwa hal ini dapat menimbulkan
dampak yang mendalam pada diri remaja terutama di daerah-daerah yang masih

7
Fachruddin Hasbullah. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak (Banda Aceh : Yayasan
Pena, 2003), 48.
5

dikatakan perkampungan seperti di Kelurahan Tanjung SolokKecamatan Kuala


Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Televisi sebagai salah satu hiburan yang
sangat digemari dikarenakan jaringan internet masih sangat terbatas. Ada pun
jaringan yang bisa diandalkan hanya TELKOMSEL dan INDOSAT, sedangkan
untuk mengakses internet hanya dengan memanfaatkan TELKOMSEL yang
jaringan kadang bagus dan kadang tidak.
Sejak tayangnya sinetron Cinta Suci di SCTV yang banyak menggambarkan
kemewahan pada kehidupan. maka tidak dapat dipungkiri hal ini berpengaruh
besar bagi para remaja yang merasa kurang mampu terutama di perkampungan.
Tidak jarang dari mereka memaksa orang tua bahkan melakukan hal-hal diluar
batas demi memenuhi keinginan untuk hidup mewah seperti yang mereka lihat
dalam sinetron tersebut.
Remaja adalah suatu masa dari umur manusia yang paling banyak
mengalami perubahan, sehingga membawanya berpindah dari masa anak-anak
menuju masa dewasa. Perubahan ini biasanya terjadi antara umur 15-20
tahun.8Remaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua remaja baik laki-
laki maupun perempuan.
Dari paparan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Analisis Tayangan Sinetron Remaja Cinta Suci (Studi Kasus Pada
Perilaku Remaja di KelurahanTanjungSolokKecamatan Kuala Jambi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur).

B. Permasalahan
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Analisis Tayangan
Sinetron Remaja Cinta Suci Studi Kasus Pada Perilaku Remaja di Kelurahan
Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Pokok masalah iniakan di jawab melalui 3 rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana isi sinetron cinta suci di SCTV?
2. Bagaimana pengaruh program sinetron remaja ditelevisi terhadap perilaku
remaja di Kelurahan Tanjung Solok?

8
Zakiyah Daradjat, Pembinaan Remaja, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), 35-36.
6

3. Bagaimana peran orang tua dalam mengatasi pengaruh sinetron remaja


ditelevisi terhadap perilaku remaja?

C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini nantinya lebih kongkrit dan menemui
sasaran yang lebih tepat serta menghindari terjadinya penyimpangan-
penyimpangan dan kemungkinan meluasnya masalah yang dibahas. Dalam
penulisan ini maka penulis hanya mengadakan penelitian tentang Analisis
Tayangan Sinetron Remaja Cinta Suci (Studi Kasus Pada Perilaku Remaja di
Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur). yang diteliti adalah dalam lingkup televisi melalui tayangan sinetron
Cinta Suci di SCTV pada episode 1,2,dan 3. Penelitian ini hanya di lakukan di RT
03 dan RT 04 di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten
Tanjung Jabung Timur.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahuai isi sinetron cinta suci di SCTV.
b. Mengetahui pengaruh program sinetron remaja televisi terhadap
perilaku remaja.
c. Mengetahui peran orang tua dalam mengatasi pengaruh sinetron remaja
ditelevisi terhadap perilaku remaja.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun Kegunaan dari penelitian ini adalah:
a. Sebagai masukan bagi masyarakat di Kelurahan Tanjung Solok
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
b. Menambah pengalaman penulis dalam penelitian lapangan terutama
tentang dunia petelevisian.
c. Sebagai salah satu untuk menyelesaikan program Strata Satu (SI) pada
jurusa komunikasi penyiaran Islam.
7

D. Kerangka Teori
Penelitian ini diikat oleh teori sosial dibidang komunikasi yang berkaitan
dengan Analisis Tayangan Sinetron Remaja yaitu televisi. Komunikasi bersifat
dinamis, sehingga komunikasi mengikuti perubahan kebutuhan dan dinamika
kehidupan manusia. Kebutuhan akan informasi terus meningkat seiring pesatnya
perkembangan dan kemajuan inovasi dan teknologi, demi mencapai kesejahteraan
hidup manusia. Teori komunikasi massa yang digunakan penulis pada penelitian
ini teori efek media (theori of media effects) yaitu teori uses and gratifications.
Uses and gratifications untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Hebert
Blumer dan Elihu Katz tahun 1974 dalam buku The Uses of Mass
Communications: Current Perspektives on Gratifications Research. Di awal
dekade- 1940-an dan 1950 para pakar telah meneliti alasan mengapa khalayak
terlibat dalam berbagai jenis perilaku komunikasi. Lahirnya teori ini juga
merupakan kritik terhadap teori peluru (the bullet theory og communication) atau
teori jarum hipodermik (hypodermic needle theory) dari Wilbur Schram, dalam
teori peluru ini dikatakan bahwa media sangat kreatif dan powerfull, sedangkan
audiens pasif. Sehingga media akan mudah mengenai atau menembus sasaran
(audiens).9
Uses and gratifications penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan
pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang atau uses and gratification,
salah teori dan pendekatan yang sering digunakan dalam komunikasi. Teori dan
pendekatan yang sering digunakan dalam komunikasi. Teori dan pendekatan ini
tidak mencakup atau mewakili keseluruhan proses komunikasi, karena sebagian
pesar perilaku audience hanya dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan
kepentingan (interest) mereka sebagai suatu fenomena mengenai proses
penerimaan (pesan media). Pendekatan uses and gratifications ditujukan untuk
menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi massa dan menjelaskan
penggunaan media oleh individu atau agregasi individu.

9
Edi santoso dan mite setiansah. Teori Komunikasi (Yogjakarta : Graha Ilmu, 2010), 106-
107.
8

Menganalisis Teori Uses and gratificatoins, Blumer dan Katz mengatakan:


[B]ahwa penggunaan media memainkan peran aktif untuk memilih dan
menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak
yang aktif dalam proses komunikasi.Artinya audiens (penggunaan media)
adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi, dan berusaha untuk mencari
sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya. 10

Pendekatan uses and gratifications memberikan alternatif untuk


memandang pada hubungan anatara isi media dan audience, dan pengkategorian
isi media menurut fungsinya. Meskipun masih diragukan adanya satu atau
beberapa model uses and gratifications, Katz menggambarakan logika yang
mendasari pendekatan mengenai uses and gratifications:1) Kondisi sosial
psikologis seseorang akan menyebabkan adanya, 2) Kebutuhan, yang
menciptakan 3) Harapan-harapan terhadap 4) Media massa atau sumber-sumber
lain, yang membawa kepada 5) Perbedaan pola penggunaan media (atau
keterlibatan dalam aktivitas lainnya) yang akhirnya akan menghasilkan 6)
Pemenuhan kebutuhan dan 7) Konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak
diharapkan sebelumnya.Sebagai tambahan bagi elemen-elemen dasar tersebut di
atas, pendekatan uses and gratification sering memasukkan unsur motif untuk
memuaskan kebutuhan dan alternatif-alternatif fungsional untuk memenuhi
kebutuhan.11 (Katz, Blumer, dan Gurevitch,). Mereka menyatakan bahwa terdapat
lima asumsi dasar teori uses and gratifications.12
1. Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan.
2. Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media
tertentu terdapat pada anggota khalayak.
3. Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan.
4. Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka,
minat, dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang
akurat mengenai kegunaan tersebut kepada para peneliti.

10
Nurudin, Komunikasi Massa (Malang : CESPUR,2003), 181.
11
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Dirkursi Teknologi
komunikasi di masyarakat (Jakarta : Kencana, 2006), 290.
12
Richard West and Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi ;Analisis dan Aplikasi,
(Jakarta : Salemba Humanika, 2010), 104.
9

5. Penilaian mengenai nilai-nilai isi media hanya dapat dinilai oleh


khalayak.13Adapun 5 Asumsi dari penjelasan diatas sebagai berikut:
a. Asumsi teori ini mengenai khalayak yang aktif dan penggunaan media
yang beriorientasi pada tujuan cukup jelas McQuil dan Kolegnya
(1972) mengindentifikasi beberapa cara untuk mengklafikasikan
kebutuhan dan kepuasan khalayak. Klafikasi tersebut mencakup
pengalihan (diversion), yang didefinisikan sebagai keluar dari runitas
atau masalah sehari-hari, hubungan personal (personal relationship),
yang terjadi ketika orang menggunakan media sebagai ganti
temannya, identifikasi personal (personal identity), atau cara untuk
menekankan nilai-nilai individu dan pengawasan (surveillance), atau
informasi mengenai bagaimana media akan membantu individu
mencapai sesuatu.14
b. Uses and gratifications menghubungkan kepuasan akan kebutuhan
pada pilihan terhadap sebuah media yang berada di tangan khalayak.
Karena orang adalah agen yang aktif, mereka mengambil inisiatif.
c. Bahwa media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan
akan kebutuhan berarti bahwa media dan khalayaknya tidak berada
dalam kevakuman.
d. Uses and gratifications masalah metologis mengenai kemampuan
peneliti untuk mengumpulkan informasi yang andal dan akurat dari
konsumen media. Untuk beragumen bahwa khalayak cukup sadar diri
akan penggunaan media, minat serta motif mereka sehingga mereka
dapat memberikan kepada peneliti sebuah gambaran akurat
menyatakan kembali keyakinan akan khalayak yang aktif, hal ini juga
mengimplikasikan bahwa orang sadar akan aktivitas ini. Penelitian
awalnya mengenai uses and gratifications mencakup menanyakan

13
Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa (Jakarta : Kencana Prenada Media
Graup, 2006), 509.
14
Richard West and Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi,
(Jakarta: Salemba Humanika, 2010), 105.
10

kepada responden mengenai mengapa mereka mengomsumsi media


tertentu.15
e. Hal ini menyatakan bahwa peneliti harus mempertahankan
penilaiannya mengenai hubungan antara kebutuhan khlayak akan
media atau muatan tertentu.16
Model uses and gratifications menunjukan bahwa yang menjadi
permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap atau perilaku
khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial
khalayak. Jadi, bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja
menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.17
Pendekatan teori uses and gratifications ini mengingatkan akan satu hal
yang penting yaitu orang menggunakan media dengan berbagai macam tujuan
yang berbeda. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pengguna komunikasi massa
memegang kendali. Pendekatan teori ini bisa berfungsi sebagai obat penawar
terhadap penekanan pada audien yang pasif dan persuasi yang telah mendominasi
banyak penelitian terdahulu.18
1. Efek Media
Efek Media adalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan
media massa.Sifat Teori komunikasi massa yang dinamis dapat dilihat dari
perjalanan sejarahnya. Berbagai hipotesis dan teori yang diajukan akan
diuji,dibuktikan untuk kemudian ditolak atau diterima. Seluruh pengetahuan
dibidang ini harus melalui berbagai tahap perkembangan. Pada masa tertentu
muncul sejumlah teori yang kurang lebih sama (unifrom theory). Teori-teori
ini kemudian diringkas menjadi paradigma yang dinilai konsisten dengan
seluruh fakta-fakta yang diketahui. Namun perkembangan masyarakat yang
terjadi selalu memunculkan fakta baru dan pemahaman dan pengetahuan
manusia meningkat.

15
Richard West and Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi : Analisis dan Aplikasi,
(Jakarta: Salemba Humanika, 2010), 105.
16
Ibid,.106.
17
Onong Uchjana Effendi. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung :PT Citra Aditya
Bakti, 2003), 289.
18
Ibid., 291
11

Efek media massa memiliki tipologi terdiri dari:


a. Efek Media yang terencana
Efek media massa yang direncanakan bisa terjadi dalam waktu yang
pendek atau waktu yang cepat, tetapi juga bisa terjadi dalam waktu yang
lama. Efek media massa yang dapat direncanakan dan terjadi dalam waktu
yang cepat yaitu seperti propaganda, respons individu, kampanye media,
news learning, pembingkaian berita, dan agenda-setting. Sebuah pemberitaan
media massa melalui propaganda umpamanya, maka media massa dapat
melakukannya dalam waktu singkat, yaitu beberapa menit di media massa,
kemudian efek media massanya dapat pula diperkirakan sampai seberapa jauh
menerpa masyarakat, termasuk luasan efek yang yang dapat terjadi. Begitu
pula kampanye media seperti iklan, dapat juga dilakukan dalam waktu
singkat, dan efek iklan dapat diperkirakan sejauh mana memengaruhi
masyarakat. Pembingkaian berita (framing), dengan maksud-maksud tertentu
oleh sebuah media massa, dapat dilakukan dalam waktu pendek dan efeknya
dapat membentuk opini-opini yang bisa diperkirakan oleh orang media,
termasuk pula agenda-setting berakibat terhadap terpolanya agenda
masyarakat sesuai dengan pilihan agenda media.
Namun efek media yang terencana ini juga dapat dilakukan dalam waktu
yang lama,dengan efek media yang lama pula terjadi dimasyarakat. Dengan
pemberitaan yang direncanakan oleh media,maka media dapat merencanakan
terjadinya sebuah difusi dalam berbagai objek pembangunan dimasyarakat.
Namun pula,karena waktu yang lama,maka pemberitaan terhadap sebuah
objek terdifusi inovasi terhadap hal-hal yang baru dimasyarakat. Sebuah
difusi inovasi yang baik dimasyarakat akan dengan mudah mendapat
penerimaan masyarakat,karena itu dalam waktu yang lama,media dapat
menyebarkan difusi inovasi kepada seluruh lapisan masyarakat.19

19
Burhan Bungi, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Dirkursi Teknologi
komunikasi di masyarakat (Jakarta : Kencana, 2006), 323.
12

Efek media massa yang di rencanakan bisa terjadi dalam waktu yang cepat
tetapi juga bisa terjadi dalam waktu yang lama. Namun efek media ini yang
terencana juga dapat dilakukan dalam waktu yang lama.
b. Efek Media Yang Tidak Terencana
Efek media massa yang terjadi tak terencana dapat berangsung dalam dua
tipologi,yaitu terjadi dalam waktu cepat dan terjadi dalam waktu yang lama.
Yang terjadi dalam waktu cepat merupakan tindakan reaksional terhadap
pemberitaan yang tiba-tiba mengagetkan masyarakat. Pemberitaan macam ini
tanpa disadari media akan menimbulkan reaksi individu yang merasa
dirugikan,akan reaksi kelompok yang merasa dicemarkan,bahkan bisa
memicu tindakan-tindakan kekerasan. Reaksi terhadap pemberitaan majalah
Tempo oleh seorang pengusaha di Jakarta sehingga sampai ke pengadilan,
kemudian aksi pendudukan Banser di kantor Redaksi Jawa Pos di Surabaya,
adalah contoh-contoh dari efek media massa yang tak terduga atau tak dapat
dikenalikan oleh media sendiri.
Begitu pula,pemberitaan media massa tentang kekerasan dan
kriminal,seperti, Derap Hukum, Tikam, Patroli dan sebagainya, sekilas dalam
waktu pendek tak bermasalah, orang yang menonton acara itu tidak langsung
melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum yang dilihatnya di televisi
atau media massa lainnya. Namun dalam waktu yang lama, tanpa disadarinya,
acara-acara macam itu akan menciptakan “jalan keluar” yang tak dihendaki
oleh dirinya sendiri, apabila ia mengalami masalah yang sama dengan apa
yang dilihatnya di televisi. Jadi, efek media massa ini telah menciptakan “peta
analog” mengenai jalan keluar dari masalah yang akan dihadapi diwaktu yang
akan datang. Sehingga apabila orang itu kena musibah, maka dengan
gampang saja ia menggunakan racun nyamuk untuk menghabisi hidupnya,
karena “peta analog” penyelesaian masalah seperti itu telah lama hidup dalam
“theater of the mind”-nya.20
Jadi, dalam waktu yang sama efek-efek media massa ini sulit
dikendalikan sama sekali. Namun efek itu telah merusak kontrol sosial,

20
Ibid., 324.
13

sistem-sistem sosial, sistem budaya, pandangan hidup dan konsep realitas


orang, sampai dengan gagasan-gagasan menciptakan budaya-budaya baru
yang merusak keradaban umat manusia.
Dari tingkat kekuatan dan kerusakan sosial yang diakibatkan oleh efek
media massa maka dapat dijelaskan bahwa kerusakan sosial akibat efek
media massa ini sebagai berikut : Tahap satu, efek merusak paling mudah
terjadi adalah pada tatanan fisik dan perilaku individual (perilaku organisme)
ysng berdampak pada perilaku kelompok dan masyarakat. Efek ini terlihat
dengan berbagai perilaku mulai dari perilaku menolak, menahan diri sampai
dengan perilaku menerima. Ada juga efek emosional seperti ketakutan,
phobia, sampai dengan efek melawan. Tahap dua, efek merusak pada tatanan
sikap (norma personal) dan norma-norma lain disekitar sikap seperti merusak
sistem sosial sampai dengan merusak sistem budaya serta lingkungan yang
lebih luas.
2. Sinetron
Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari tokoh secara
bersamaan. Masing-masing tokoh Memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri
tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. Akhir cerita sinetron
cenderung selalu terbuka dan sering kali tanpa penyelesaian (open-ended).
Cerita cenderung dibuat berpanjang-panjang selama masih ada audien yang
menyukaianya.
Selanjutnya sinetron juga diartikan sebagai drama dalam rangkaian
episode yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan.
Kemasannya dibuat dalam konsep dasar produksi televisi. Penayangan
sinetron biasaanya terbagi dalam beberapa episode. Sinetron yang memiliki
episode terbatas di sebut dengan miniseri. Episode dalam suatu miniseri
merupakan bagian dari cerita keseluruhan. Dengan demikian, episode sama
seperti bab dari buku.
14

da beberapa Jenis-jenis Sinetron yang dapat dilihat dalam layar


pertelevisian Indonesia, antara lain sebagai berikut:
a. Laga Klasik
Pihak broadcast dan para pembuat sinetron menyebutkan, bahwa
yang dimaksud dengan laga klasik adalah sinetron laga dengan setting
jaman kerajaan dahulu (Jawa, Sunda, dan lain-lain).
b. Drama Rumah Tangga
Jenis ini berpola kehidupan rumah tangga yang diselingi dengan
bumbu-bumbu pertengkaran dan konflik, temannya seputar warisan,
kekerasan suami terhadap istri, perselingkuhan, percintaan yang
dramatis.
c. Komedi
Komedi merupakan salah satu jenis sinetron yang paling digemari
oleh penonton. Komedi menyajikan cerita lucu. Semua konflik
diserahkan untuk menimbulkan kesan lucu.
d. Religius
Sinetron ini berorientasi pada tema-tema keagamaan dan tidak
melulu berpihak pada agama mayoritas saja. Konflik-konflik dalam plot
banyak disisipi pemikiran-pemikiran keagamaan, demikian pula dengan
tokoh-tokohnya.
e. Drama Remaja
Pada saat ini drama remaja adalah jenis sinetron yang sedang
populer di kancah pentelevisian Indonesia. Didiminasi tokoh-tokoh
remaja mulai dari percintaan, , konflik di sekolah, dan lain-lain.21
Jika program sinetron yang tayang ditelivi menerapkan aspek-
aspek diatas maka program sinetron tersebut dapat dikatan sebagai
program sinetron dengan kualitas baik atau layak ditoton.
3. Perilaku Remaja
21
Nurul Eka Anjaningtyas, Pengertian Perilaku Manusia, dalam http://dianh
usadanuruleka.blogspot.co.id/p/konsep-perilaku-manusia.html. pada tanggal 10 Januari 22:00 Wib
15

Perilaku adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan lain sebagainya.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun tidak diamati oleh pihak luar.
Menurut Skinner Menyatakan:
[P]erilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut
merespon. Faktor yang mempengaruhi perilaku manusia ialah genetika,
sikap; suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu,
norma sosial, pengaruh tekanan sosial, dan kontrol perilaku pribadi,
kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu
perilaku.22
Perilaku yang bisa dikatakan sama dengan akhlak secara terminologi
berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara
sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk
jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai,
tingkah laku, atau tabiat.
Akhlak secara bahasa berasal dari kata khalaqa yang kata asalnya
khuluqun yang berarti perangai, tabiat, adat atau khalqun yang berarti
kejadian, buatan, ciptaan. Jadi secara etimologi akhlak itu berarti perangai,
adat, tabiat, atau sistem perilaku yang dibuat. Akhlak secara kebahasaan bisa
baik atau buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebagai
landasannya, meski secara sosiologi di Indonesia kata akhlak sudah
mengandung konotasi baik, jadi, orang yang berakhlak berarti orang yang
berakhlak baik.23
Bentuk dan ruang lingkup akhlak dalam Islam meliputi tiga aspek, yaitu:
1. Akhlak Kepada Allah SWT (Taat Kepada Allah SWT)
Firman Allah SWT yang menjelaskan tentang taat kepada Allah SWT
yaitu dalam surat Ali-Imran ayat 102 yang berbunyi sebagai berikut :
22
Nurul Eka Anjaningtyas, Pengertian Perilaku Manusia, dalam http://dianh
usadanuruleka.blogspot.co.id/p/konsep-perilaku-manusia.html. pada tanggal 10 Januari 22:20 Wib
23
Zakiyah Daradjat, dkk, Dasar-dasar Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), 253.
16

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah


sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu
mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam”. 24

2. Akhlak Kepada Sesama Manusia


Agama Islam memberikan tuntunan kepada umatnya tentang akhlak
yang terpuji. Akhlak terpuji merupakan akhlak yang baik dan menjadi
sifat para nabi serta orang-orang shiddiq , sedangkan akhlak yang buruk
merupakan sifat setan dan orang-orang yang tercela . Karena pada
dasarnya, akhlak itu terbagi menjadi 2 macam yaitu :
a. Akhlak baik atau terpuji (al ahlaqul karimah)
Manusia diciptakan untuk selalu beribadah kepada Allah SWT dan
taat kepada segala larangan-Nya, termasuk diantara perintah-Nya
adalah untuk berbuat baik kepada sesama, karena setiap perbuatan
baik yang kita lakukan akan berakibat baik bagi kita sendiri.
Perbuatan baik yang diperintahkan Allah SWT untuk selalu kita
kerjakan diantaranya berbakti kepada orang tua jujur, sabar,
perkataan yang baik dan pemaaf.
b. Akhlak kepada orang tua
Berbakti kepada orang tua merupakan manifestasi akhlakul
karimah. Berakhlakul karimah kepada orang tua hukumnya wajib,
jika seorang anak tidak berbakti kepada orangtua, maka ia berdosa
karena melanggar kewajiban yang dibebankan kepadanya.
Seseorang disebut durhaka jika tidak mau berbakti kepada orang

24
Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan terjemahannya, (Bandung :CV
Penerbit J-Art, 2004).
17

tua, atau menentang dalam hal kebaikan atau menyakiti hati


mereka.
Al-Qur’an menempatkan bakti kepada orang tua pada
posisi kedua setelah kepada Allah, hal tersebut tercermin pada
firman-Nya dalam surat Al-Isra’ ayat 23 yang berbunyi:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan


menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik
pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur“dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik
pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
Perkataan yang mulia”. 25

Ayat tersebut telah memberikan penegasan tentang urgensi


sikap positif terhadap orang tua yang berada pada posisi kedua
setelah bakti kepada Tuhan, lebih jauh lagi ayat tersebut
memberikan petunjuk teknis yang menyangkut persoalan sikap
kepada orang tua yang harus dihindari, yakni perkataan yang kasar

25
Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan terjemahannya, (Bandung :CV
Penerbit J-Art, 2004).
18

dan kurang sopan seperti “hus” atau “ah” dan lain sebagainya.
Bahkan ayat tersebut menekankan perlunya sikap hormat dan
lemah lembut dengan tutur kata yang mulia.
Firman Allah SWT tersebut sudah cukuplah kiranya
sebagai pemacu gerak langkah seorang anak untuk berakhlakul
karimah kepada orang tua dan tidak ada dalih satupun yang dapat
dijadikan dasar untuk tidak berbakti kepada kedua orang tua.
c. Perkataan Yang Baik
Diantara anggota tubuh, lisan termasuk yang terbanyak membuat
maksiat, dalam hal ini hanya satu usaha yang dapat
menyelamatkannya yaitu dengan jalan membiasakan berkata-kata
yang baik dan bermanfaat. Rasulullah mengajarkan “Seandainya
tidak bisa berkata yang baik-baik sebaiknya diam saja.”
b. Akhlak tercela atau buruk (al-akhlakul madzmumah)
Akhlak madzmumah adalah sifat yang dibenci oleh Allah dan
Rasul-Nya. Di dalam Al-Qur’an dan hadist Rasul, banyak sekali
larangan terhadap budi pekerti yang tercela ini bagi orang-orang
yang mukmin. Karena budi pekerti tersebut akan merusak
lingkungan masyarakat dan juga dapat membahayakannya. Di
dalam agama Islam, selain seorang muslim harus berakhlak kepada
Tuhan dan Rasul-Nya, juga harus berakhlak baik dalam kancah
pergaulan sesama manusia dan tidak ketinggalan berakhlak yang
baik terhadap mahluk yang bernyawa.
3. Akhlak kepada lingkungan.
Lingkungan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak
bernyawa lainnya yang diciptakan oleh Allah SWT yang menjadi miliknya,
serta semua yang memiliki ketergantungan kepadanya. Keyakinan ini akan
mengantarkan manusia khususnya umat muslim untuk menyadari bahwa
semua itu adalah makhluk Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan
baik, sehingga kita tidak diperbolehkan untuk mengganggu dan merusaknya.
19

Skinner, juga membedakan perilaku menjadi:


a. Perilaku yang alami (innate behavior), yaitu perilaku yang dibawa sejak
organisme dilahirkan, yaitu yang berupa refleks-refleks dan insting-
insting.
b. Perilaku operan (operan behavior), yaitu perilaku yang dibentuk melalui
proses belajar. Perilaku ini merupakan perilaku yang dibentuk, dipelajari
dan dapat dikendalikan, karena itu dapat berubah melalui proses belajar.
c. Menurut Sarwano perilaku mempunyai arti lebih konkrit dari pada “jiwa”.
Karena lebih konkrit itu, maka perilaku lebih mudah dipelajari dari pada
jiwa dan melalui perilaku kita tetap akan dapat mempelajari jiwa.
Termaksud dalam perilaku disini adalah perbuatan-perbuatan yang
terbuka (overt) maupun yang tertutup (covert).
d. Perilaku terbuka adalah perilaku yang kasat mata, dapat diamati secara
langsung oleh pancaindra, seperti cara berpakaian atau cara berbicara.
e. Perilaku yang tertutup adalah perilaku yang hanya dapat diketahui secara
tidak langsung, misalnya berfikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut dan
sebagainya.
Selanjutnya, adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pembentukan perilaku ada tiga macam, diantaranya yaitu :
1. Lingkungan Keluarga
Pertamakali yang dikenal seorang remaja adalah lingkungan keluarga
yaitu tempat yang pertama kali remaja menerima pendidikan dari
orang tuanya, kepribadian orang tua, sikap hidup dan cara hidup
merupakan unsurunsur pendidikan yang tidak langsung dengan
sendirinya akan masuk ke dalam pembentukan perilaku remaja.
Suasana keluarga sangat penting bagi perkembangan perilaku remaja.
Seorang remaja yang dibesarkan dalam lingkungan yang harmonis
dan agamis dalam arti oran gtua memberikan curahan kasih sayang,
perhatian serta bimbingan dalam kehidupan berkeluarga, maka
perkembangan perilaku remaja tersebut cenderung positif. Dan
sebaliknya, remaja yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang
20

broken home, kurang harmonis, orang tua yang bersikap keras


terhadap anaknya atau tidak memperhatikan nilai-nilai agama dalam
keluarga, maka cenderung akan mengalami perilaku yang
menyimpang.

2. Lingkungan Sekolah
Tempat pendidikan yang kedua kalinya setelah keluarga yaitu sekolah.
Di sekolah remaja akan dibina, dididik, diasuh, dibimbing oleh
seorang guru. Guru adalah wakil dari orang tua yang berkewajiban
mengajarkan kebiasaankebiasaan yang baik dan sekaligus
menanamkan nilai-nilai moral dalam rangka pembentukan perilaku
ihsan dalam pergaulan dengan anak. Setelah masuk sekolah remaja
mulai bergaul dengan teman sebayanya dan menjadi anggota dari
kelompoknya. Pada saat itulah ia mengalihkan perhatiannya untuk
mengembangkan sifatnya atau perilaku yang cocok atau dikagumi
teman-temannya walaupun mungkin tidak sesuai dengan harapan
orangtuanya. Melalui bergaul dengan teman-temannya anak belajar
menilai dirinya sendiri dan kedudukannya dalam kelompok.
3. Lingkungan Masyarakat
Manusia dalam kehidupannya selalu mengadakan hubungan dengan
sesama orang lain. Oleh sebab itu lingkungan masyarakat juga
membentuk akhlak baik dalam hal positif maupun negatif. Selain itu,
setiap lingkungan masyarakat (ras, bangsa, suku) memiliki tradisi,
adat atau kebudayaan yang khas. Tradisi atau kebudayaan suatu
masyarakat memberikan cara berfikir maupun bersosialisasi dengan
orang lain. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan antara
masyarakat modern yang budayanya relatif maju dengan masyarakat
primitif yang budayanya relatif masih sederhana.
4. Media Massa (TV)
21

Media massa dalam hal ini televisi juga memiliki peran dalam
membentuk perilaku remaja.

4. Remaja
Remaja waktu manusia umur belasan tahun. Pada masa remaja manusia
tidak dapat dikatakan dewasa dan juga tidak bisa dikatakan anak-anak. Masa
remaja salah satu masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa,
antara umur 11 tahun sampai 21 tahun. Remaja adalah suatu periode transisi
dari masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa yang dimasuki pada usia
kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22
tahun.
Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas. Mereka sudah
tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara
penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja berada di antara anak
dan orang dewasa. Oleh karena itu remaja seringkali dikenal dengan fase
“mencari jati diri” atau fase “Topan dan Badai”. Remaja masih belum mampu
menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun
psikisnya.26
Namun fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada pada
masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik.
Dalam kategori usia 15 tahun sampai 20 tahun, berada pada masa transisi
antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mengalami fase perkembangan
menuju secara mental, emosi, fisik, dan sosial.27
Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya karena pada
periode itu, seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak, untuk
menuju ke tahap selanjutnya, yaitu tahap kedewasaan. Masa ini disarankan
sebagai suatu kritis karena belum adanya pegangan, sedangkan

26
Edhay 76”pengertian-remaja-secara-umum” http://.blogspot.co.id/2015/html, 06 Januari
2019.
27
Ny.Y. Singgih D. Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa, Psikologi Remaja, (Jakarta : BPK
Gunung Agung, 1981),89.
22

kepribadiannya sedang mengalami pembentukan. Pada waktu itu dia


memerlukan bimbingan, terutama dari otang tuannya. 28

F. Metode Penlitian
1. Pendekatan Penelitian
Kajian terhadap Analisis Tayangan Sinetron Remaja Cinta Suci (Studi
Kasus Pada Remaja Rt 03 dan Rt 04 di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan
Kuala Jambi Kabupaten Tanjung JabungTimur). Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak
menggunakan perhitungan, melainkan menggambarkan dan menganalisa data
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau kata-kata.29
2. Setting dan Subjek Penelitian
Setting Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Solok
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur RT 03 dan 04.
Yaitu tentang Analisis Tayangan Sinetron Remaja Cinta Suci di SCTV (Studi
Kasus Pada Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala
Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur).Yang terlibat dalam setting
penelitian ini adalahRemaja.
Subjek Penelitian berpusat pada masyarakat di Kelurahan Tanjung
Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang
meliputi Remaja, Orang tua dan tokoh masyarakat. Mengingat subjek yang
baik adalah subjek yang terlibat aktif, cukup mengetahui, memahami, atau
berkepentingan dengan aktivitas yang akan diteliti, serta memiliki waktu
untuk memberikan informasi secara benar, yang diteliti adalah dalam lingkup
televisi melalui tayangan sinetron Cinta Suci di SCTV.
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Lurah
2) Remaja
3) Orang tua

28
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2007), 326.
29
Surakhmad dan Wiranto, Pengantar Penelitian (Bandung : 1989), 134.
23

4) Tokoh Masyarakat
Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat aktif, cukup
mengetahui, memahami atau berkepentingan dengan aktifitas yang akan
diteliti, serta memberikan waktu memberikan informasi secara benar.

3. Sumber Data dan Jenis Data


Sumber data dalam penelitian ini terjadi dari,manusia, situasi/peristiwa,
dan dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun
tindakan orang yang bisa memberikan data melalui wawancara. Sumber data
suasana/peristiwa berupa suasana yang bergerak (peristiwa) ataupun diam
(suasana), meliputi ruangan, suasana, dan proses. Sumber data tersebut
merupakan objek yang akan diobservasikan. Sumber data dokumenter atau
berbagai referensi yang menjadi bahan rujukan dan berkaitan dengan masalah
yang diteliti.30
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder.31
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama
melalui observasi atau wawancara mengenai masalah pokok dalam
pembahasan penulis. Dari hasil observasi dan wawancara nantinya untuk
memperoleh data mengenai Analisis Tayangan Sinetron Remaja Cinta Suci
(Studi Kasus Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala
Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur).
Sumber data primer meliputi : Remaja dan orang tua. Peranan manusia
atau orang sebagai informan sangat diutuhkan. Karena hal itu merupakan
salah satu ciri utama penelitian kualitatif, yaitu manusia sangat berperan
dalam keseluruhan proses penelitian.Sementara data sekunder adalah data
yang diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi serta peristiwa yang
bersifat lisan dan tertulis.

30
Tim penyusun, Panduan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushulludin IAIN STS Jambi,
: Fakultas Ushulludin IAIN STS Jambi, 2016.
31
Nawawi Hadari, Metode penelitian Bidang Sosial (Yogjakarta : Gajah Mada University
Press, 1993), 100.
24

Sumber data sekunder berupa: Dokumentasi, Historis dan Geografis,


keagamaan penduduk, kependidikan, struktur, keadaan penduduk, keadaaan
mata pencaharian. Masyarakat di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala
Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

4. Metode Pengumpulan Data


a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Observasi merupakan suatu proses yang komplek, untuk mendapatkan
data dengan jalan pengamatan dan pencacatan sistematis fenomena-fenomena
yang diselidiki.32 Metode ini penulis gunakan untuk mengamati secara
langsung mengenai Perilaku Remaja Terhadap Tayangan Sinetron (studi kasus
pada Sinetron Cinta Sici di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur).
Pengamatan digunakan untuk memperoleh data mengenai Prilaku
remaja yang dilakukan, Pengaruh yang terjadi serta upaya penyelesaian
masalah tersebut, sehingga dapat diketahui secara empiris fenomena apa yang
terjadi dalam kaitannya dengan persoalan yang dikaji.
b. Interview (wawancara)
Wawancara mendalam merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan melalui cara lisan atau tatap muka antara peneliti dengan sumber
data manusia.33Dalam hal ini penulis mewawancarai beberapa informan yang
menurut penulis berkompeten dalam hal ini yaitu remaja dan beberapa
masyarakat.
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Lurah
2) Remaja
3) Orang tua
4) Tokoh Masyarakat
c. Dokumentasi

32
Soetrisno Hadi, Metodelogi Resert (Yogjakarta : Andi Offiset, 1986), 80.
33
Suharsimi Arikunto,prosedur Peneliti (Jakarta : Bumi Aksara, 1989), 139
25

Dokumentasi merupakan pengumpulan data melalui data-data


dokumenter, berupa cacatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda,
atau jurnal yang dapat memberikan informasi tentang objek yang diteliti. Data
dokumentasi yang di maksud adalah data tentang Remaja , serta berbagai data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini untuk melengkapi data yang diperoleh
dari wawancara dan observasi yang didapat.34
Dokumentasi biasanya berbentuk tulisan (Cacatan harian, sejarah
kehidupan, cerita, peraturan, dan kebijakan).
Gambar (Foto, gambar hidup, sketrsa), karya (gambar, patung dan
film). Dokumentasi merupakan studi pelengkap dari observasi dan
wawancara.35 Namun dalam kajian ini peneliti menggunakan dokumentasi
dengan pengumpulan data melalui data-data documenter, berupa profil
Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung
Jabung Timur, Transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda ataupun jurnal
yang dapat memberikan informasi tentang objek diteliti.

5. Teknik Analisis Data


Setelah selesai penelitian ini,maka dilakukan pengolahan data dari hasil
observasi dan wawancara dalam proses penelitian, data yang diproleh terlebih
dahulu disleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu dan dianalisis
melalui segi kualitatif, dengan teknik.
a. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data “kasar” yang
muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Sebagaimana kita ketahui,
reduksi data, berlangsung terus menerus selama proyek yang berorientasi
kualitatif berlangsung. 36 Sebenarnya bahkan sebelumya data benar-benar

34
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi (Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi,2016), 63.
35
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung : Alvabeta, 2013), 82.
36
Matthew B, Miles Dan Micheal Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: Universitas
Indonesia, 1992), 16
26

terkumpul, antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak waktu


penelitinya memutuskan (acapkali tanpa didasari sepenuhnya) kerangka
konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan
pengumpulan data yang mana yang dipilihnya. Selama pengumpulan data
berlangsung, terjadilah tahapan reduksi selanjudnya (membuat ringkasan,
mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, menulis
memo). Reduksi data proses tranformasi ini berlanjud terus sesudah peneliti
lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.
Reduksi data juga merupakan proses berfikir sensitive yang
memerlukan kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi,
reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dalam penelitian.37
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
tebih jelas, dan mempemudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjudnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang tebih jelas, dan
mempemudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjudnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
Dalam meruduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang
akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif yaitu temuan. Oleh
karena itu, jika peneliti melakukan penelitian menemukan segala sesuatu
yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola justru hal itulah
yang harus dijadikan perhatikan peneliti dalam melakukan reduksi data.
b. Data display (penyajian data )
Alur penting yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data
atau Display data. Penyajian, sebagai sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.38 Dengan melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami

37
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif Dan R D, (Bandung: Alfabeta 2012),
247
38
Matthew B, Miles Dan Micheal Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: Universitas
Indonesia, 1992), 17
27

akan yang akan sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh
mengalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang
didapat dari penyajian-penyajian tersebut. Setelah peneliti melakukan reduksi
data, maka selanjudnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data yang
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori
flowchart dan selanjudnya.39 Dalam hal ini Miles and Huberman menyatakan
: “ yang sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat na`ratif.
c. Verifikasi data
Verifikasi data adalah upaya membuktikan kembali benar atau tidaknya
kesimpulan yang dibuat, sesuai atau tidaknya kesimpulan dengan kenyataan.
Verifikasi dapat dilakukan dengan jalan melakukan pengecekan ulang, atau
dengan melakukan trianggulasi. Cara lain yang dapat dilakukan dengan
merekomendasi kepada pelaku riset lain untuk mengulangi riset yang telah
dilakukan itu terhadap masalah yang sama. Apabila terbukti temuan-temuan
yang dihasilkan tidak berbeda secara signifikan berarti kesimpulan itu
terverifikasi.40

G. Pemeriksaan Keabsahan Data


1. Perpanjang Keikutsertaan
Pelaksanaan perpanjangan di lakukan lewat keikutsertaan peneliti lokasi
secara langsung dan cukup lama, dalam upaya mendeteksi dan
menghitungkan penyimpangan yang mungkin mengurangi keabsahan data,
karena kesalahan penelitian data oleh peneliti atau responden, disengaja atau
tidak disengaja.
2. Ketekunan Pengamatan

39
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, kualitatif Dan R S D, (Bandung: Alfabeta, 2012),
249
40
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),
280.
28

Ketekunan pengamatan dapat dilakukan dengan cara pengamatan secara


teliti, rinci dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol
dalam penelitian, faktor-faktor tersebut kemudiaan ditelaah.41 Dengan cara ini
maka kepastian data dan urutan peristiwa dapat direkam dengan pasti dan
tersusun. Hal ini diharapkan pula dapat mengurangi kesalahan data yang
timbul akibat peneliti yang terburu-buru dalam menilai suatu persoalan
ataupun kesalahan data yang timbul dari kesalahan responden yang
memberikan data secara tidak tepat.

3. Trianggulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan suatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai perbandingan terhadap data itu.42 Jadi dalam hal ini mengecek
sumber data yang diperoleh di lapangan berkenaan dengan penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan trianggulasi dengan sumber yaitu
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan atau informasi
yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian
kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:
a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
b) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa
yang dikatanya secara pribadi.
c) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatannya sepanjang waktu.
d) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
berpendidikan menengah atau tinggi, orang kaya, pemerintah.

41
Sugiyono, Methodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2013), 272.
42
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004), 330.
29

e) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang


berkaitan.43
4. Diskusi dengan Teman Sejawat
Diskusi Merupakan Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data,
peneliti akan melakukan diskusi dengan teman sejawat, guna memastikan
bahwa data yang diterima benar-benar nyata dan bukan persepsi sepihak dari
peneliti atau informan. Melalui cara tersebut peneliti mengharapkan
mendapatkan sumbangan, Masukan,dan saran, yang berharga dan konstruktif
dalam meninjau orisinalitas data yang telah didapatkan.44

H. Studi Relevan
Pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Lili Kusmanta Mahasiswi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati tahun 2016 yang berjudul “Dampak
menonton sinetron pangeran terhadap perilaku remaja (Studi kasus di Desa
Cikuya Kecamatan Cicalengka)”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengtahui
dampak menonton sinetron pangeran terhadap perilaku remaja (Studi kasus di
Desa Cikuya Kecamatan Cicalengka. Metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perilaku seseorang dipengaruhi oleh agen sosialisasi media massa. 45
Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Agus Isnaien yangMahasiswa
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011 yang berjudul Analisis
Program acara Kick Andy di Metro TV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek Dengan subjek
penelitian adalah para crew, memberikan motivasi untuk melakukan hal yang baik

43
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004), 330-331.
44
Tim Penyusun,Panduan Penulis Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN STS
Jambi (Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 66-68.
45
LiliKusmanta,Dampak menonton sinetron pangeran terhadap perilaku remaja (Studi
kasus di Desa Cikuya Kecamatan Cicalengkahttp://digilib.uinsgd.ac.id/3906/1/1_cover.pdf pada
tanggal 06 Januari 2019 10:40 Wib.
30

karena kekurangan buka suatu alasan untuk menyerah. Metodelogi yang


digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. 46
Ketiga, Penelitian yang dilakukan oleh Indra Wahyudi Mahasiswa
Universitas Sumatera Selatan tahun 2017 yang berjudul ”Motif Ibu Rumah
Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis Deskritif Motivasi Ibu
Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam Menonton
Tayangan Sinetron)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motif
ibu Rumah Tangga di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan dalam ini adalah
Uses and Gratifications, Televisi, Sinetron, dan Motif. Penelitian ini bersifat
deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu
individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan
frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu
antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. 47
Dari Uraian Diatas yang menjadi perbedaan hampir mempunyai kesamaan
ruang pembahasan dengan penelitian ini, yaitu sama-sama menganalisis tentang
Tayangan Sinetron Televisi. Mengenai tingkah laku/perilaku yang disebabkan
oleh media massa terutama televisi melalui program sinetron. Tetapi terdapat
perbedaan yang signifikan antara ketigapeneliti tersebut dengan penelitian
penelitian lebih mengarahAnalisis Tayangan Sinetron Remaja Cinta Suci (Studi
Kasus pada Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala
Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

46
Agus Isnaien, Analisis Program acara Kick Andy di Metro TV (Jakarta
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5245/1/AGUS%20ISNAIEN-FDK.PDF)
pada tanggal 06 Januari 2019 11:40 Wib.
47
IndraWahyudi,“Motif Ibu Rumah Tangga Menonton Tayangan Sinetron (Studi Analisis
Deskritif Motivasi Ibu Rumah Tangga Di Setia Budi Tanjung Sari Pasar 1 Medan Dalam
Menonton Tayangan Sinetron)”. http://docplayer.info/70004960-Motif-ibu-rumah-tangga-
menonton-tayangan-sinetron.html.pada tanggal 06 Januari 2019 11:00 Wib.
BAB II

PROFIL KELURAHAN TANJUNG SOLOK KECAMATAN KUALA


JAMBI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

A. Historis dan Geografis


Dalam menjalankan pemerintahan Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan
Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur,berawal sejak warga suku Laut di
Kampung Laut Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi. Dikenal juga dalam bahasa melayu sebagai suku Duanu, yang
artinya Suku Laut. Mereka hampir mirip dengan nelayan Suku Duanu Di
kepulauan Riau dan Pesisir lain yang keberadaannya telah menyebar. Tanjung
Solok merupakan Sebuah Kelurahan yang terletak di Kuala jambi, Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Jambi, Indonesia. Tanjung Solok merupakan hasil
pemekaran dari Kelurahan Kampung Laut. Tanjung Solok sendiri penduduknya
beragam suku seperti, Bugis, Melayu, Jawa, Duano, Banjar, dan Lainnya. 1
Sepanjang hidup mereka, berlangsung secara turun temurun, laut dipercayai
sebagai sumber penghidupan. Karena itu, meski sering kali laut tidak ramah,
mereka tetap bertahan. Rumah-rumah yang kumuh dan sangat rapat, terbangun
dari kayu bulian sebagai pancangnya dan kayu meranti pada dinding-dindingnya.
Sejak tahun 1960-an setidaknya sudah empat kali kebakaran menghanguskan
pemukiman itu, Angin puting beliung dan ombak pasang juga kerap kali
menerjang rumah-rumah warga. Namun, rentetan musibah yang dialami bukannya
membuat mereka mencari tempat yang aman. Kampung Laut malah semakin
ramai dalam perkembangannya. Banyak pendatang singgah dan akhirnya menetap
di Kampung Laut. Sekitar tahun 1960-an baru ada sekitar 60-an keluarga Suku
Laut menetap. Jumlah mereka di sana kian membengkak, dan kini mencapai
sekitar 1.000 keluarga. Sangking banyaknya penghuni, Kampung Laut pun
dipecah menjadi tiga kelurahan, yaitu Tanjung Solok, Majelis Hidayah, dan
Kampung Laut. Para pendatang tinggal di dua kelurahan pertama, sedangkan
warga suku Laut tetap menjadi penghuni Kampung Laut.
1
Dokumen Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Tahun 2015

31
32

Keadaan alam Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi


Kabupaten Tanjung Jabung Timur Merupakan dataran rendah dengan ketinggian
100 M dari permukaan Laut, maka suhu 0,6C dan curah hujan rata-rata 2.000-
3.000 mm/tahun.Dataran rendah terdiri dari rawa/gambut dengan permukaan
tanah banyak dialiri pasang surut air laut.
Secara Geografis Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki luas 5195 Ha. Dengan jumlah
lingkungan 2 lingkungan, dan terdiri dari 20 Rt. Jumlah penduduk 4.495 jiwa,
laki-laki, 2.320 jiwa dan perempuan 2.175 jiwa. Kepala keluarga (kk) 1.160 kk.
- Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Muara Sabak Timur.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Muara Sabak Timur dan
Kecamatan Muara Sabak Barat.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Mendahara.

B. Visi dan Misi Kelurahan Tanjung Solok


- Visi
Visi adalah suatu gambaran kondisi masa depan yang diinginkan dengan
melihat, potensi, masalah nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat.
Penyusunan visi Kelurahan Tanjung Solok dilakukan dengan pendekatan
Partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Keluarah
Tanjung Solok.Seperti pemerintah Kelurahan Tanjung Solok, BPD,
Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Lembaga Masyarakat dan Masyarakat
Kelurahan Tanjung Solok pada umumnya. Maka dalam pertimbangan
diatas Visi Kelurahan Tanjung Solok adalah“Meningkatkan
Kesejahteraan Rakyat”. Untuk mencapai masyarakat yang adil dan
sejaterah, diwujudkan dengan pelayanan pemerintah yang baik (jujur,
demokratis dan transparan). Kepada seluruh lapisan masyarakat dengan
didukung oleh perangkat Kelurahan Tanjung Solok yang bekerja secara
profesional.
33

- Misi
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur daerah yang berkualitas dan
berwawasan lingkungan.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan dan
pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis agrobisnis, koperasi,
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) investasi industri,
kepariwisataan dan pemberdayaan masyarakat nelayan (maritim)
3. Meningkatkan kualitas SDM melalui peninkatan kualitas kesehatan,
pendidikan, kesetaraan gender, pengendalian penduduk dan penerapan
IPTEK.
4. Mewujudkan masyarakat yang agamis dan berbudaya serta keamanan
daerah yang kondustri.
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah dan desa yang baik,
bersih, transparan dan demokratis.

C. Kondisi Sosial Masyarakat Kelurahan Tanjung Solok


1. Keadaan Penduduk
KelurahanTanjung Solok merupakan salah satu Kelurahan yang
berkependudukan cukup padat diwilayah Kecamatan Kuala Jambi pada akhir
tahun 2017berjumlah 4495 jiwa yang terdiri dari laki-laki 2.320 jiwa dan
perempuan 2.175 jiwa dengan 1160 KK.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Kelurahan Tanjung Solok
sebagian besar adalah Petani.

Tabel 2.1 Jumlah penduduk berdasarkan Umur di Kelurahan Tanjung


Solok2

2
Dokumen Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Tahun 2017
34

RT KK 0-5 5-7 7-12 12-15 15-20 20-24 25-45 45-46 56


Thn Thn Thn Thn Thn Ke
Thn Thn Thn
atas

01 50 15 22 30 20 15 21 24 24 18

02 41 17 17 22 13 15 18 18 35 15

03 35 19 17 21 12 16 15 21 25 27

04 32 20 16 21 14 14 14 22 27 25

05 46 19 20 25 22 13 17 17 32 14

06 71 24 21 27 12 27 31 30 31 24

07 59 20 23 18 18 18 22 25 32 18

08 75 36 25 19 19 23 25 32 32 25

09 65 24 14 20 15 20 60 24 25 21

10 52 20 15 22 18 17 35 18 24 15

11 49 20 17 21 21 21 25 14 31 15

12 53 18 23 19 18 18 30 48 22 20

13 74 29 27 14 31 20 66 16 49 31

14 81 35 19 25 20 25 37 50 13 20

15 65 21 17 20 22 18 25 20 25 21

16 94 38 30 17 25 28 19 48 19 30

17 60 23 22 14 27 19 66 31 18 27

18 38 16 19 14 14 15 22 18 22 16
35

19 41 27 19 17 15 15 24 15 21 32

20 77 36 29 21 23 18 30 28 27 32

Jumlah 1.160 477 412 407 379 375 602 519 534 414
Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa
Jiwa Jiwa Jiwa

Tabel 1 di atas menjelaskan bahwa jumlah penduduk berdasarkan jenjang


umur dengan jiwa terbanyak adalah 20-24 tahun dengan jumlah 602 jiwa dan
jenjang umur paling sedikit adalah 7-12 tahun berjumlah 407 jiwa. Masyarakat
diKelurahan Tanjung Solok memiliki jiwa sosial yang baik. Untuk menjaga
kesehatan dan kebersiahan lingkungan , 1 sampai 2 kali dalam sebulan warga
diKelurahan Tanjung Solok mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan,
parit dan sarana umum lainnya yang terdapat diKelurahan Tanjung Solok.
Pemuda dan orang tua membaur menjadi satu bekerja membersihkan lingkungan
tempat mereka hidup dan tinggal di sana, tepatnya diKelurahan Tanjung Solok.
Sifat gotong royong juga ditampakkan oleh masyarakat diKelurahan Tanjung
Solok dalam berbagai hal, seperti dalam kegiatan pesta pernikahan dimana di
antara masyarakat saling bantu membantu dalam kegiatan tersebut.3

Tabel 2.2 Mata Pencarian Masyarakat Kelurahan Tanjung Solok4


No Pekerjaan Jumlah

1 Pegawai Swasta 55 Orang

2 Petani 1198 Orang

3 Buruh Tani 549 Orang

3
Dokumen Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur Tahun 2015
4
Dokumentasi di Kelurahan Tanjung Solok Tahun 2017
36

4 Pedagang 50 Orang

5 PNS/TNI 3 Orang

6 Buruh Industri 25 Orang

7 Peternak 22 Orang

8 Nelayan 309Orang

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Kelurahan


Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi secara keselurahan rata-rata bekerja
petani sebagai sumber pendapatan atau hasil ekonomo masyarakat. Selebihnya
yang mendominasi pekerjaan masyarakat yang tidak bekerja.

2. Keadaan Agama dan Budaya


Masyarakat Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten
Tanjung Jabung Timur hampir rata rata penduduknya menganut agama Islam dan
tidak banyak keluarga yang menganut non Islam. Dibidang seni dan budaya,
Kelurahan Tanjung Solok ada beberapa kelompok kesenian, seperti kelompok
kompangan bapak-bapak, dan kelompok Sholawatan Ibu-ibu.
Sedangkan dibidang olahraga ada beberapa club olahraga seperti, bola kaki,
voly, badminton dan tenis meja yang sangat diminati oleh kaum remaja putra dan
putri di Kelurahan Tanjung Solok. Dan juga ada beberapa prestasi yang diraih
oleh remaja putra dan putri diKelurahan Tanjung Solok.
Tabel 2. 2 Pemeluk Agama di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan
Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 5
No Agama Jumlah

1 Islam 4.530

5
Dokumentasi di Kelurahan Tanjung Solok Tahun 2017
37

2 Katholik -

3 Protestan 7

4 Hindu -

5 Budha 5

6 Aliran Kepercayaan -

Bila di perhatikan tabel diatas, maka dapat diketahui agama yang di anut
oleh penduduk Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten
Tanjung Jabung Solok mayoritas Islam, Selanjutnya untuk menjalankan aktivitas
penduduk di dalam menjalankan ajaran agamanya, sangat diperlukan sarah
ibadah. Untuk mengetahui keadaan sarana dan persarana ibadah yang ada. Di
Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur ini dapat dilihat sarana dan prasarana tempat beribadah yang dimiliknya
yaitu dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana Ibadah di Kelurahan Tanjung Solok
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur 6

No Jenis Jumlah Keterangan

1 Mesjid 5 Permanen

2 Mushola 3 Permanen

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa fasilitas ibadah di


Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur terdiri dari 5 unit mesjid, 3 unit Mushola yang semuanya terdiri secara
permanen.

6
Dokumentasi di Kelurahan Tanjung Solok Tahun 2017
38

3. Pendidikan
Pada umumnya tingkat pendidikan di Kelurahan Tanjung Solok adalah
tamatan SMP dan SMA bahkan banyak anak-anak di Kelurahan Tanjung Solok
banyak yang sudah menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi. Dengan
meningkatnya pendidikan di Kelurahan Tanjung Solok dikarnakan meningkatnya
pendapatan ekonomi masyarakat Kelurahan Tanjung Solok.
Dibidang sumber daya alam manusia, pemerintah Kelurahan Tanjung Solok
bekerja sama dengan pihak lain juga berupaya menyediakan sarana dan prasarana
untuk pendidikan yang dimulai dari, PAUD,TK,SD,SMP,SMA dan didukung oleh
tenaga pengajar yang berpengalaman. Pertumbuhan ekonomi masyarakat
Kelurahan Tanjung Solok sudah cukup baik, karena ditunjang dengan hasil usaha
baik itu dibidang perkebunan, pertanian,nelayan maupun usaha-usaha lainnya
yang dapat menambah pendapatan masyarakat.
Di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung
Jabung Timur.tersebut hanya 3 Paud, 2 TK, 4 SD, 1 SMP, dan 1 SMA, dimana
anak-anak disana di wajibkan untuk belajar untuk menuntut ilmu, disanalah nanti
anak-anak diajarkan berbagai ilmu pengetahuan. Dengan itu dapat dilihat keadaan
sarana pendidikan yang ada di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi
sebagai berikut:
Tabel:2.4 Keadaaan Fasilitas Pendidikan di Kelurahan Tanjung Solok
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur7
No Sarana Pendidikan Jumlah

1 PAUD 3

2 TK 2

3 SD 4

4 SMP 1

7
Dokumentasi di Kelurahan Tanjung Solok Tahun 2017
39

5 SMA 1

Masyarakt di Kelurahan Tanjung Solok merupakan salah satu Kelurahan


yang sebagian besar masyarakatnya adalah bermata pencaharian Pokok sebagai
Petani dan Nelayan. Disamping kegiatan pertanian dan nelayan ada juga kegiatan
peternakan. Hampir sebagian besar petani dan nelayan di Kelurahan sudah
bergabung dalam kelompok tani dan sudah melakukan mitra usaha dengan
perusahaan/pabrik pengelolahan petani dan Nelayan.
Tentunya hal ini sangat menguntungkan bagi para petani dan nelayan,
dengan adanya kelompok-kelompok tani dan nelayan yang ada saat ini. Maka
masyarakat lebih mudah untuk mengajukan permohonan bantuan berupa bibit dan
pompong untuk nelayan maupun hal-hal lainnya.Selain dibidang pertanian dan
nelayan, masyarakt Kelurahan Tanjung Solok memiliki usaha sampingan yaitu
usaha dibidang peternakan yang telah ditekuni oleh beberapa masyarakat saat ini.
Ada kelompo-kelompok peternak seperti sapi dan kambing.
Pertanian, peternakan dan nelayan merupakan mata pencaharian yang
penting sebagian masyarakt di Kelurahan Tanjung Solok. Tapi disamping itu
masih banyak kendala yang dihadapi oleh masyarakat terutama dibidang sarana
dan prasarana adalah perhubungan yang merupakan hal sangat sulit untuk
mengeluarkan hasil produksi pertanian, yang belum memadai sehingga untuk
mengeluarkan hasil usaha pertanian yang ada masih cukup sulit dikeluarkan.
Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang sangan penting bagi
kemajuan dalam suatu wilayah, untuk Kelurahan Tanjung Solok sendiri sumber
daya manusia yang ada sudah menunjukkan tingkat yang cukup baik. Peningkatan
kapasitas masyarakat perlu ditingkatkan kembali, guna menunjang peningkatan
ekonomi masyarakat dari pemerintah daerah. Kegiatan-kegiatan yang dapat
dilaksanakan barupa pelatihan keterampilan, yang nantinya diharapkan dapat
meningkatkan taraf ekonomi masyarakat itu sendiri.
40

D. Struktur Organisasi Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi


Kabupaten Tanjung Jabung Timur 8

LURAH

RASYID

KASI KAUR T.U DAN


PEMERINTAHAN UMUM

MUZRIYADI M.IKBAL
TAWAQAL

KASI KAUR KEUANGAN


PELAYANAN
ARDIANSAH
M.ARIEF
HIDAYATULLA
H

8
Dokumentasi Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung
Jabung Timur Tahun 2017
BAB III

Isi Sinetron Cinta Suci di SCTV

A. Gambaran Sinetron
Salah satu stasiun televisi swasta yaitu SCTV yang mulai 17 September
2018 jam 18.20-21:30 WIB. Berupa sinetron dengan judul Cinta Suci yang di
produksi oleh SinemArt. Cinta Suci adalah mengisahkan tentang kehidupan
keluarga di perankan oleh Ammar Zoni sebagai (Marcel), irish Bella sebagai
(Suci), Radja Nasution sebagai (Ronny), Jonas Rivanno sebagai (Aditya), dan
Asmiranda sebagai (Monica) secara garis besar, senetron ini berkisah tentang
besarnya kasih sayang Suci pada orang orang yang ia cintai.
Namun, kebesaran cinta ini terlanjur disalah pahami. Belum lagi kehadiran
beberapa tokoh yang memperkeruh segalanya. Diawali dengan keberadaan Suci di
pengadilan, ia menghadiri sidang perceraiannya dengan sang suami, Aditya.
Pengacara yang menuntut Suci membeberkan kasusnya. Dia menyindir sifat Suci
yang egois, serakah, matre dan tidak tahu diri karena sama sekali tidak mengurus
suaminya yang sedang koma. Begitu pun dengan anaknya, Ronny yang baru 6
tahun yang berjuang di Rumah Sakit. Tidak ada yang tahu apa yang tengah
direncanakan Suci. Harta Suci dan Aditya sudah habis untuk membayar biaya
rumah sakit. Suci berusaha mencari pekerjaan, tetapi ternyata tidak cukup. Suci
yakin bahwa Aditya akan sadar dari komanya, tetapi ada biaya yang harus
dibayar. Sedang sangat terpaksa, Suci menerima tawaran Marcel, teman
sekolahnya dulu yang ternyata masih memendam rasa cinta yang dalam
terhadapnya, untuk menikahinya. Marcel yang juga adalah rekan bisnis Aditya,
pengusaha sukses, berjanji bahwa ia akan membayar semua biaya rumah sakit dan
pengobatan Aditya dan Ronny.
Setelah resmi berserai, Suci menikah dengan Marcel. Oleh karena itu, dia
akhirnya mendapatkan uang untuk menyelamatkan sumani dan anaknya. Marcel
memenuhi janjinya untuk membiayai semua pengobatan Aditya dan Ronny.
Ronny dioperasi dan selamat. Seminggu setelah pernikahan Suci dan Marcel,
Aditya tiba-tiba tersadar dari koma. Mengetahui Suci sudah menceraikannya dan
menikahi Marcel, Aditya tentu nggak terima. Dia ingin balas dendam untuk

41
42

menghancurkan bisnis dan harta Mascel. Aditya mulai menunjukkan kemajuan


dalam pekerjaannya. Dia makin dekat dengan niatnya menghancurkan bisnis
Marcel. Hal yang Aditya tidak ketahui adalah setiap langkah yang diambilnya
sebenarnya ada andil bantuan seseorang, yang nantinya dia tahu bahwa ternaya
orang itu adalah Suci. Kerumitan tidak berhenti sampai di situ, Sebab kehadiran
Monica menambah masalah. Monica adalah manta pacar Marcel di London dulu.
Ia kembali ke Indonesia dan ingin merebut marcel dari Suci.1
Program sinetron ini banyak digemari para penonton khususnya para remaja
yang masih duduk di bangku sekolahan. Sinetron ini tayang pada jam primetime
maka dari itu sejak kemunculannya pertama kali senetron ini langsung menguasai
rating tertinggi di stasiun tv nasional. Hal ini jelas menjadi masalah bagi banyak
pihak dimana salah satunya adalah memberikan pengaruh buruk bagi sebagian
audiens yang menonton, yang kemudian menimbulkan beberapa konflik dalam
media penyiaran itu sendiri.

B. Analisis Sinetron
Berdasarkan hasil analisis remaja banyak yang merasa mereka melihat
sinetron tersebut hanya untuk menghabiskan waktu luang mereka.Dari karakter
yang di perankan oleh para artis dan pemain lainnya.Mereka sangat sensitive
dengan jalan cerita yang dibuat, semakin ceritannya menyentuh, semakin banyak
digemari oleh remaja tersebut. Kebanyakan mereka masih belum banyak
mendapatkan pesan yang diberikan oleh tayangan sinetron tersebut. Sinetron di
Indonesia kebanyakan lebih mementingkan kualitas wajah pemain, karakter
pemain tersebut dan jalan cerita yang sangat mudah menyentuh perasaan. Karena
di Kelurahan Tanjung Solok mayoritas penggemar sinetron adalah remaja.
Sinetron Cinta Suci menjadi sebagai pilihan remaja walaupun sangat banyak
sinetron lain dari stasiun televisi lainnya. Karena sinetron cinta suci menceritakan
tentang kehidupan keluarga dan percintaan. Maka dari itu remaja tertarik
menonton sinetron tersebut.

1
http://www.kapanlagi.com/showbiz/sinetron/sinopsis-cinta-suci-besarnya-kasih -sayang-
suci-yang-terlanjur-disalahpahami-10f328.html. pada tanggal 14 Maret 2019 10:35 Wib.
43

Sinetron Cinta Suci ini juga banyak menyelipkan hal-hal yang sedang trend
atau yang banyak dibicarakan oleh para remaja saat ini, mulai dari gaya sinetron
yang ditonton hingga gaya berpakaian oleh aktordan aktris.Bahkan sinetron ini
mendapatkan rating yang tinggi diantara banyaknya sinetron yang ada.
Sebagian besar aktifitas menonton televisi berawal dari kebutuhan akan
informasi yang dicari, kemudin terbentuk secara terus menerus menjadi semacam
ritual keseharian. Aktivitas dalam menonton tayangan televisi adalah suatu
peroses yang rumit, terjadi alam praktik domestik, yang hanya dapat dipahami
dalam konteks kehidupan sehari-hari. Analisis isi sinetron menunjukkan bahwa
remaja di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung
Jabung timur lebih cenderung menonton sinetron untuk menghabiskan waktu
untuk mengisi waktu luang. Sebagian dari mereka setelah menonton tayangan
sinetron cinta suci merubah pandangan atas apa yang ia ketahui sebelumnya dari
sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Secara tidak langsung tayangan ini dapat
menghibur bagi remaja di Kelurahan Tanjung Solok. Dihubungkan dengan
analisis yang peneliti gunakan yaitu teori Uses and gratification yang mana teori
tersebut ditekankan kepada audience yang aktif untuk menentukan media mana
yang menjelaskan bahwa penggunaan media berperan aktif dalam memiliki dan
menggunakan media.
Penggunaan media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik
dalam memenuhi kepuasannya. Jika kepuasaan khalayak terpenuhi maka, media
itu dianggap efektif dalam memenuhi kebutuhan. Asusmsi yang mendasari pola
pendekatan ini ialah adanya anggapan bahwa pemirsa aktif karena didorong oleh
motivasinya untuk mengkomsumsi dan memilih media dan jenis isi media yang
dapat memenuhi kebutuhannya baik secara psikologis maupun sosial.
Teori tersebut dikaitkan dengan apa yang terjadi pada kalangan perilaku
remaja di Kelurahan tanjung solok. Dari hasil uraian wawancara yang telah
dijabarkan,tidak dapat dipungkiri bahwa televisi khususnya dalam hal ini program
sinetron Cinta Suci telah memberikan efek yang sangat besar bagi remaja di
Kelurahan Tanjung Solok. Dengan adanya program sinetron Cinta Suci yang
menghibur sekaligus berpengaruh bagi anak remaja di Kelurahan Tanjung Solok.
44

Tayangan Cinta Suci selalu menyajikan hal-hal yang menarik dalam setiap
penayangannya sehingga penontonnya tidak merasa bosan.
Remaja sebagai akibat keyakinan mereka bahwa media televisi sebagai
sumber informasi,pendidikan,dan hiburan, pada gilirannya nanti dapat
menimbulkan akibat lain. Antara lain timbulnya rasa kebebasan dari remaja dalam
menonton sinetron di televisi. Rasa bebas menonton sinetron di televisi ini
didukung pula oleh pemerintah yang bersikap memberikan kebebasan kepada
remaja dalam menonton sinetron di televisi. Berbagai tayangan program cinta suci
di televisi berhasil menarik minat pemirsa untuk menontonya atau termotivasi
untuk menonton, namun tentunya berdasarkan kepentingan masing-masing.
Program sinetron ini banyak digemari para penonton khususnya para remaja
yang masih duduk di bangku sekolahan. Sinetron ini tayang pada jam primetime
maka dari itu sejak kemunculannya pertama kali senetron ini langsung menguasai
rating tertinggi di stasiun tv nasional. Hal ini jelas menjadi masalah bagi banyak
pihak dimana salah satunya adalah memberikan pengaruh buruk bagi sebagian
audiens yang menonton, yang kemudian menimbulkan beberapa konflik dalam
media penyiaran itu sendiri.
Tetapi disisi lain sinetron ini banyak menampilkan kejadian yang tidak
mendidik untuk para remaja mudah terhanyut dalam dramatis tayangan yang ada
di televisi, seperti tindakan percintaan, kekerasan dan banyak anak-anak yang
menonton tayangan tersebut.
Disisi lain hal posistif yang bisa dipetik dari tayangan sinetron ini yaitu
mempunyai sikap kesabaran, pengorbanan, dan ketulusan. Tapi sisi negatif itu
yang mencoreng sinetron cinta suci. Dari penjelasan diatas seharusnya tayangan
sinetron cinta suci 1mengurangi adegan-adegan percintaan karena dapat
membodohi pemikiran anak remaja yang bisa terbawa hingga dewasa.
Setelah melakukan observasi di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala
Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur banyak sebagian remaja yang mengikuti
karakter Film tersebut. Ada tiga poin menunjukkan karakteristik dari Analisis
Sinetron, yaitu:
45

1) Nilai Informasi
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana informasi tidak hanya dalam
bentuk siaran pandangan mata, atau berita yang dibacakan penyiar, dilengkapi
gambar-gambar yang faktual, akan tetapi juga menyiarkan bentuk lain seperti
ceramah, diskusi, dan komentar. Televisi dianggap sebagai media massa yang
mampu memuaskan pemirsa dirumah jika dibandingkan dengan media
lainnya.Pada tayangan cinta suci ini menunjukkan adegan yaituProgram tayangan
sinetron ini menambah pengetahuan yang berarti, program ini memberikan
informasi tentang peristiwa dan kondisi yang terkait dengan lingkungan terdekat,
masyarakat dan dunia. Program ini memberikan banyak hal baru, menambah
informasi kepada orang yang melihatnya tidak diketahui seperti:gaya hidup
sinetron, pergaulan.
Pada tayangan cinta suci ini menunjukkan adegan yang mana diantaranya
yaitu:
a) Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup yang semula biasa-biasa saja sesaat berubah
aktor di sinetron bukan lagi hal yang baru, itu sudah umum apalagi
didukung dengan penataan kota sekaraang ini. Mall-mall berdiri megah di
tengah-tengah kota serta pernak-pernik di dalamnya merupakan gambaran
yang biasa diambil dari seting cerita sebuah sinetron. Sinetron selalu
menyajikan keadaan masyarakat yang sudah modern.
Dalam wawancara penulis dengan remaja yang bernama Mirna dia
mengatakan bahwa:
“[B]agi saye dapat mengetahui , memperlihatkan pergaulan, gaya hidupnya
yang berlebihan mewah,pernak-pernik, dan perilaku artisnya dengan lawan
jenis secara bebas tanpa ada batas”.2

Berdasarkan dari pernyataan diatas menunjukkan bahwaa perilaku


menonton sinetron tidak memberi batasan tentang pergulan remaja, dan

2
Wawancara penulis dengan seorang remaja yang bernama Fatimah di Kelurahan
Tanjung Solok Rt 03, 19 Maret 2019
46

membiarkan para remaja bergaul dan bercampur baur dengan lawan jenisny
secara bebas. Kemudian pengaruh teman sebaya pun ikut berperan dalam
menentukan pergaulan, karena lingkungan yang mendesak dan perilaku
bergaul dengan lawan jenis sudah ,menjadi kebiasaan bagi remaja, maka
remaja akan mengambil jalan pintas yaitu mengikuti teman-teman yang
bergaul dengan lawan jenis, tanpaa berfikir panjang dan mencari tahu
terlebih dahulu tentang dampak positif dan negatif dari pergaulan tersebut
remaja langsung mengambil langkah untuk mengikuti apa yang biasa dia
lihat pada sinetron dan apa yang orang-orang sukai supaya mereka bisa
diterima di lingkungnnya.Apalagi remaja tersebut tidak bisa ketinggalan
dalam menonton sinetron tersebut. Seharusnya mampu menilai pengaruh
positif dan negatif dari tayang tersebut.

2) Nilai hiburan
Saat ini, kita hidup di jaman modern yang haus akan hiburan. Dalam setiap
sela-sela aktivitas kita, kita akan selalu membutuhkan hiburan.Dalam negara yang
masyarakatnya masih bersifat agraris, fungsi hiburan yang melekat pada televisi
siarannya tampaknya lebih dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu siaran
diisi oleh acara-acara hiburan. Hal ini dapat dimengerti karena pada layar televisi
dapat ditampilkan gambar hidup beserta suaranya bagaikan kenyataan, dan dapat
dinikmati di rumah-rumah oleh seluruh keluarga, serta dapat dinikmati oleh
khalayak yang tidak dimengerti bahasa asing bahkan yang tuna aksara.
Sekarang ini hiburan semakin diakui sebagai kebutuhan manusia. Tanpa
hiburan manusia tidak dapat hidup wajar. Di dalam penelitian ini remaja
penggemar tayangan cinta suci, mereka kemudian meniru para tokoh sinetron di
layar televisi.
Pada tayangan cinta suci ini menunjukkan adegan yang mana diantaranya
yaitu:
a) Persahabatan
Pesan sosial persahabatan yang menjadi mayoritas pada film ini. Tokoh
utama selalu digambarkn dekat dengan sahabat-sahabatnya. Kedekataan
47

emosional mereka membawa beberapa pesan tentang persahabatan. Mereka


hadir ketika masalah emosional, musibh dan hiburan dibutuhkan oleh salah
satu anggota persahabatan itu. Dalam film cinta suci digambarkan,
persahabatan begitu penting, sehingga sering terjadi konflik antar atau intra
masyarakat di dalam persahabatan tersebut.
Dalam wawancara penulis dengan remaja yang bernama Saprianti dia
mengatakan bahwa:
“[S]uci mempunyai sahabat yang bernama Yati,Yati selalu ikut dalam
persoalan kehidupan suci dan ia selalu membantu Suci di dalam tayangan
sinetron tersebut”.3

Berdasarkan dari pernyataan diatas, menunjukkan bahwa di dalam


sinetron cinta suci persahabatan sangatlah penting. Menunjukkan kepada
remaja di Kelurahan Tanjung Solok bahwa sahabat memainkan peran yang
penting dalm membentuk kesejahteraan dan perkembangan anak dan
remaja. Kebutuhan untuk kedekatan meningkatkan pada masa remaja awal
dan hal ini mendorong remaja untuk mencari teman dekat.

b) Percintaan
Adegan percintaan yang diangkat dalam sinetron cinta suci alur cerita
yang mengisahkan tentang percintaan Suci dan Aditya mengangkat teman
dengan kehidupan keluarga. Sinetron ini menarik masyarakat untuk
menonton kisah-kisag romantis mereka membuat penonton tidak sabar
menanti akhir dari kisah ini. Selain itu kisah cinta sejaati antar Suci dan
Marcel.Oleh sebab itu sinetron yang bergenre percintaan remaja ini sangat
menarik minat para penonton terutama anak remaja di Kelurahan Tanjung
Solok.Sinetron percintaan yang mereka lihat di tayangan sinetron alasan
remaja menyukai sinetron percintaan adalah karena tokoh yang memainkan
peran tersebut indah dipandang mata, menghibur, ingin dapat jodoh super

3
Wawancara penulis dengan seorang remaja yang bernama Saprianti diKelurahan
Tanjung Solok Rt 04, 17 Maret 2019
48

perfeck, menyukai alur ceritanya, perjuangan cintannya, suasana


keromantisannya.
Dalam wawancara penulis dengan remaja yang bernama Marlina dia
mengtakan bahwa:
“[S]uci selalu mencontohkan sifat ketulusan menerima baik buruk sifat
pasangan nya maupun keluaraganya”. 4

Selanjutnya wawancara dengan seorang remaja yang bernama Nurfazhilla


dia menyatakan bahwa:
“[S]aya merasa senang dan terhibur sih saat menonton cinta suci, kemudian
tidak menyebabkan saye bosan untuk menontonnya apalagi ada adegan
romantis, menangis dan lain-lain”.5

Berdasarkan dari pernyataan diatas, menunjukkan bahwa perilaku


menonton didalam sinetron yang berkisah tentang percintaan, remaja yang
diawali dengaan menonton lawan jenisyang kemudian dapat ditiru oleh
kalangan remaja yang melihatnya,tampaknya sinetron saat ini lebih banyak
pengaruhnya. Sehingga apapun yang diberikan dan diterima pada remaja.
Dan remaja merasa terhibur ketika menonton sinetron tersebut. pada masa
sekarang pergaulan lawan jenis bukan lagi hal yang biasa-biasa saja, para
remaja yang senang bergaul lawan jenis disebabkan juga oleh orang tua
yang kurang memberikan perhatian dan penjelasan tentang bagaimana tata
cara bergaul dengan lawan jenis yang sebenarnya, padahal di dalam agama
Islam sudah diatur tentang bagaimanacara bergaul dengan lawan jenis,
kurangnya pengetahuan orang tua dalam aturan agama juga berperan
penting dalam pergaulan remaja dengan lawan jenis, karena agama adalah
yang mengatur segala urusan yang ada di dunia dan akhirat, ketika salah
satu aturan sudah dilanggar maka akan timbul pengaruh-pengaruh yang
negaatif untuk kedepannya.

4
Wawancara penulis dengan seorang remaja yang bernama Marlina diKelurahan Tanjung
Solok Rt 04, 18 Maret 2019
5
Wawancara penulis dengan seorang remaja yang bernama Nurfazhilla diKelurahan
Tanjung Solok Rt 03, 17 Maret 2019
49

3) Nilai Pendidikan
Televis merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan pendidikan
kepada khlayak yang jumlahnya begitu banyak dan disampaikan secara simultan.
Sesuai dengan makna pendidikan, yaitu meningkatkan pengetahuan dan penalaran
masyarakat televisi menyiarkan acarannya secara teratur dan terjadwal seperti
pelajaran bahasa Indonesia, matematika, dan lainnya. Selain itu televisi juga
menyajikan acara pendidikan yang bersifat informal seperti sandiwara, legenda
dan lain-lain. Pada adegan cinta suci yang paling dominan menegaskan
pentingnya membangun moralitas yang menjadi target penonton pada tayangan
tersebut agar berusaha memahami pesan-pesan moral yang disampaikan melalui
tayangan cinta suci sehingga nilai moral dapat tertanam dan kemudia melandasi
sikap, tindakan, dan perilaku anak di kemudian hari agar lebih berani, jujur,
percaya diri, ketulusan, sabar dan bertanggung jawab, terutama dapat menghadapi
tantangan-tantangan dimasa depan saat anak akan menjelang masa remaja dan
dewasa, dimana terutama saat masa remaja, mereka berada pada masa transisi
yang dihadapkan pada berbagai persoalan.
Pada tayangan cinta suci ini menunjukkan adeganyang mana diantaranya
yaitu:
a) Mengajarkan sopan santun
Dari tayangan sinetron mengajarkan sopan santun sangatlah penting di
tanamkan kepada anak-anak, agar anak mengerti pentingnya bersikap sopan
kepada orng lain.Sikap sopan anak di cerminkan dari orang tuanya. Sopan
santun terkadang sulit diajarkan pada anak-anak tetapi sikap tersebut
ditanamkan pada anak sejak kecil, maka hal tersebut akan menjadi sebuah
kebiasaan.
“[D]i dalam tayangan sinetron cinta suci Ibu Marcel yang bernama Ibu
Wahida selalu dimengajarkan kepada Anak-anaknye untuk bisa lebih sopan
terhadap seorang perempuan dan bisa menghargai orang lain”.6

6
Wawancara penulis dengan remajaRiska di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 20 Maret
2019
50

Dari wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa, di dalam tayangan


sinetron cinta suci orang tua dari Marcel mengajarkan kepada anak untuk
sopan santun.Dari tayangan sinetron tersebut, mengajarakan kepada orang
tua arti Pentingnya mengajarkan anak sopan santun dalam keluarga dan
lingkungan masyarakat.

b) Kesabaran
Sabar itu ditujukan kepada manusia secara khusus sasarannya adalah
orang yang beriman. Orang beriman akan selalu menghadapi tantangan,
gangguan, ujian dan cobaan dengan sabar, yang menuntut pengorbanan jiwa
dan harta benda yng berharga bagi mereka. Berbagai pengalaman dilalui
oleh manusia dalam kehidupan beragama.
“[S]uci di dalam film cinta suci selalu menghadapi masalah dengan
penuh kesabaran walaupun yang lain jahat terhadap dirinye.”. 7

Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa, kesabaraan dalam


tayangan sinetron dapat dicontoh kepada remaja di Kelurahan Tanjung
Solok mungkin sesuatu yang terjadi pada dirinya atau keluarganya, mungkin
sesuai dengan keinginnnya. Contoh dari sinetron inilah seseorang harus
bersabar diri dalam menghadapi sehingga bisa memperoleh keberuntungan
dalam hidupnya.

c) Perilaku Religius
Sinetron religius yang pada hakekatnya mengandung hal-hal yang
berhubungan dengan keagamaan ini yang memperlihatkan hubungan
manusia dengan Tuhan yang Maha Esa harus mampu menyampaikan sisi
posistif yang sangat dominan dalam cerita sehingga tidak melenceng dari
ajaran agama dan tidak mendapatkan respon negatif dari masyaraakat
apabila menampilkan sisi negatif yang berlebihan. Perlaku yang dekat
dengan hal spritul yang merupakan usaha manusia untuk mendekatkan diri
7
Wawancara penulis dengan remaja bernama Mala di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 24
Maret 2019
51

dengn Tuhan Yang Masa Esa. Nilai relegius dapat diajarkan melalui
beberapa kegiatan yang sifatnya religi. Yang mana dapat mengembangkan
dan menuntun diri kita untuk bertindak sesuai moral dan etika.
Dalam wawancara penulis dengan remaja yang bernama Saprianti dia
mengatakan bahwa:
“[S]uci selalu melibatkan Allah dalam kehidupan keluarganya, selalu
meminta do’a agar dirinya terhindar dari segala masalah”.8

Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa, sebagai acara yang
sedang menjamur pada stasiun televisi, sinetron relegius sangat dibutuhkan
pengaruh positifnya untuk dijadikan contoh kehidupan yang baik dan benar sesuai
dengan moral dan jaran agama. Cerita yang bernuansakan ini menjadi alternatif
yang penting untuk mengajak pra remaja mengingat kepada sang pencipta yakni
Tuhan Yang Maha Esa serta contoh-contoh perilaku menghormati orang tua,
kehidupan damai dengan saling tolong menolong sesama manusia itu harus
diberikan kepada remaja agar para remaja itu menjalani kehidupannya secara baik
dan positif di bandingkan dengan mengerjakan hl-hal negatif yang pada dasarnya
hanya merugikan hidupnya.Secara tidak sadar, sinetron cinta suci sudah
mencontohkan perilaku yang baik kepada khalayak akan terpengaruh atau
mengubah perilaku dengan apa yang ditampilkan di televisi. Baik positif maupun
negatif. Pengaruh bisa mengubah sikap relegius atau nilai dari seseorang dan
menggerakan seseorang tersebut untuk melakukan sesuatu.Mengubah perilaku
secara tidak sadar, khalayak akan terpengaruh atau mengubah perilaku dengan apa
yang ditampilkan di televisi. Baik posistif maupun negatif. Pengaruh bisa
merubah sikap regilius atau nilai dari seseorang dan menggerakan seseorang
tersebut untuk melakukan sesuatu.

8
Wawancara penulis dengan seorang remaja yang bernama Saprianti diKelurahan
Tanjung Solok Rt 04, 16 Maret 2019
BAB IV
PENGARUH PROGRAM SINETRON REMAJA DI TELEVISI
TERHADAP PERILAKU REMAJA DI KELURAHAN TANJUNG SOLOK

A. Pengaruh Tayangan Sinetron Cinta Suci Terhadap Perilaku Remaja di


Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung
Jabung Timur
Dizaman yang sudah dibilang serba modern ini, hampir setiap masing-
masing rumah tangga memiliki televisi dirumahnya karena televisi merupakan
media yang dapat memberikan hiburan ketika seseorang merasa jenuh serta dapat
memberikan informasi yang sedang terjadi terkini secara langsung dan cepat dan
tepat. Media televisi ini menjadi faktor utama dalam menerapkan transfaran atau
sifat keterbukaan untuk sebuah kejadian dan dipublikasikan sehingga peristiwa
yang terjadi dapat terealisasi baik dalam berbagai bidang seperti politik, sosial,
budaya dan lain-lain. Munculnya televisi menjadi hal yang berperan penting
dalam mengisi informasi bagi kebutuhan menyeluruh masyarakat perkotaan
hingga masyarakat pedesaan.
Salah satu hal yang paling berpengaruh dari daya tarik televisi adalah bahwa
informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan sistematis,
sehinggapemirsa tidak perlu lagi mempelajari isi pesan dalam menangkap siaran-
siaran televisi. Ada kekuatan tentu saja ada kelemahan kekurangan televisi adalah
karena bersifat transitori maka isi pesannya tidak dapat dimemori oleh pemirsa
(lain halnya dengan media cetak, informasi dapat disimpan dalam bentuk
klipingan koran). Media televisi terikat oleh waktu tontonan, sedangkan media
cetak dapat dibaca kapan saja dan dimana saja. Televisi tidak bisa melakukan
kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung dan vulgar seperti hal media.
Kehadiran televisi mampu menghipnotis pemirsanya dalam mengubah sikap
dan pandangan mereka, dan televisi juga sebagai alat untuk komunikasi antara
orang satu dengan orang lain dalam bentuk penyiaran, hiburan, gambar dan lain
sebagainya. Berbagai tayangan yang mengabaikan kode etik penyiaran tersaji

52
53

dilayar kaca televisi mengubah sikap, mengubah opini, mengubah karakter


masyarakat dan lain sebagainya.
Setiap stasiun televisi bersaing satu sama lain untuk menarik penontonya
atau pemirsannya sebagai tujuan untuk mencapai keuntungan yang sebesar-
besarnya dengan cara menarik minat para penonton. Lalu bagaimanakah setiap
stasiun televisi menarik peminat para penonton sebagai konsumen disetiap acara
tayangan yang disuguhkan oleh televisi. Ternyata stasiun televisi lebih banyak
menayangkan acara bersifat hiburan. Karena, masyarakat khususnya anak remaja
sebagian besar pada umumnya sangat suka menonton acara hiburan seperti
sinetron.
Sinetron sifatnya bisa mempengaruhi, membohongi, meniru serta membuat
kita lupa diri. Sinetron sangat berpengaruh pada anak remaja untuk
perkembangannya. Karena cerita didalamnya, yang terkadang tidak masuk akal
dan membodohi penontonya. Menyaksikan sinetron televisi membuat pemirsanya
ketagihan untuk selalu menyaksikan acara tersebuat. Anak-anak sebagian besar
menjadi korban dari tayangan-tayangan sinetron dengan adegan yang berunsur
sex, kekerasan dan hal lainnya.
Tayangan sinetron dapat berakibat fatal lewat tayangan yang ditampilkan.
Selain itu, remaja biasanya mengikuti alur cerita perepisode agar mengetahui
perkembangan sinetron tersebut. Sampai-sampai mereka sangat lalai dan
terpesona dengan sinetron yang sedang berlangsung. Kemudian mereka sering
meninggalkan sholat magrib dan isya yang memang jam tayang sinetron “Cinta
Suci” berpaspasan dengan waktu sholat dan mengaji.1
Sinetron dalam pandangan negatif tayangan yang banyak kurang mendidik
remaja. Pelaku sinetron banyak menampilkan tokoh, percakapan, reka adegan dan
waktu tayangan yang tidak sesuai dengan penonton semua umur. Anak-anak atau
remaja sangat rentan dengan pengaruh negatif ini yang berdampak buruk pada
aktivitas belajarnya di rumah, terutama kegiatan-kegiatan keagamaannya seperti
waktu shalat dan mengaji yang ditukar dengan kegiatan menonton sinetron.

1
Observasi di Kelurahan Tanjung Solok di Rt 03 dan Rt 04, 15 Maret 2019
54

Sebagaimana yang diterangkaan oleh Bapak Daeng seorang tokoh agama


Dikeluran Tanjung Solokketika di wawancarai mengatakan;
“[A]nak-anak sekarang pada umumnya sangat jauh berbeda dengan waktu
masa-masa bapak masih remaja. Sekarang lihat saja anak remaja saat ini
banyak yang dalam sisi agama mereka sangat kurang. Ditambah lagi dengan
berbagai macam tayangan sinetron bermunculan membuat mereka malas,
lalai waktu mengaji maupun sholat mereka asyik menonton sinetron dan
bahkan membentak atau melawan perkataan orang tua itu menunjukkan
sangat berpengaruh kepada perilaku mereka”.2

Dari wawancara diatas dapat dijelskan bahwa, anak remaja sekarang sangat
berbeda pada zaman dahulu. Karena, remaja zaman dahulu tingkat nilai
keagamaanya sangat tinggi. Sehingga remaja pada masa lalu tahu perilaku mana
yang baik dan mana yang buruk dan tahu bagaimana caranya mematuhi perintah,
orang tua. Memang televisi dengan tayangan sinetronnya membuat anak remaja
pada saat ini tingkat nilai agama dan perilaku yang menjadi berkurang dan
berpengaruh terhadap perilaku buruk.

1. Dampak positif sinetron yang mendidik diantaranya adalah:


a. Membiasakan anak melakukan perbuatan Baik
Pembiasaan sebagai media transformasi nilai-nilai agama dalam pembinaan
remaja di keluarga perlu diperhatikan. Pembiasaan ini dapat sedini mungkin,
misalnya mengucapakan rasa syukur dan pujian-pujian kepada Allah setelah
selesai menolong dan pembiasaan-pembiasaan lain yang sesuai dengan norma
agama.
Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh ibu Kartini, orang tua yang mengatakan
bahwa:
“[U]ntuk Orang tua Marcel perlakuannya baik kepada anaknya,Ibu Marcel
yang bername ibu Wahida selalu mengajarkaan kepada Marcel mane yang
baik dan buruk, selalu menahan diri untuk tidak melakukan dosa ,dan tidak
menyakiti suciorang tua marcel ini baik dan patut dicontoh sebagai orang
tua.”3

2
Wawancara penulis dengan salah seorang tokoh agama diKelurahan Tanjung Solok, 17
Maret 2019
3
Wawancara penulis dengan Ibu Kartinidi Kelurahan Tanjung Solok Rt 04, 18 Maret
2019
55

Wawancara dengan Savina, remaja di Kelurahan Tanjung Solok yang


mengatakan:

“[O]rang tue Marcel selalu mengajarkan kepada marcel untuk berbuat baik
kepada Suci dan tidak mempermainkan Suci, Maka saye pun mematuhi
perintah orang tua saye.” 4

Dari wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa di keluarga Ibu Kartini,


sinetron cinta suci, orang tua Marcelselalu mengajarkan anak-anak supaya
berbuat baik, tidak mempermainkan Suci.Banyak ilmu agama yang dapat
diterapkan kepada anak dalam pembinaan remaja. Orang tua di Kelurahan
Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
memberikan perhatian kepada remaja tentang membiasaan perkataan,
perbuatan yang baik kepada remaja-remaja. Dan mencontoh mana yang baik
dan buruk di dalam sinetron tersebut.

b. Menjadi anak yang patuh terhadap orang tua.


Dalam pembinaan anak, maka salah satu cara yang utama adalah menjadi
anak yang patuh terhadap orang tua, memberikan teladan anak dirumah dalam
kehidupan kesehariannya.Karena dengan memberikan teladan yang baik
kepada anak dilingkungan keluarga, maka anak akan selalu mencontoh sikap
dan prilaku orang tuanya.
Penulis melakukan wawancara kepada salah satu orang tua remaja yang
bernama Ibu Besse menyatakan bahwa:
“[D]alam sinetron cinta suci, suci selalu mematuhi perkataan oraang tuanya
dan ibu mertuanya, untuk itu pembinan ak saye, dirumah memang
perhatiaan harus selalu ditanamkan kepada anak, karena adanya perhatian,
anak merasa di sayangi dan termotivasi untuk patuh terhadap orang
tuanye.”5

4
Wawancara penulis dengan remaja bernama Savinadi Kelurahan Tanjung Solok Rt 04,
19 Maret 2019
5
Wawancara penulis dengan Ibu Besse di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 23 Maret 2019
56

Dalam wawancara penulis dengan remaja yang bernama Mala dia


mengatakan:
“[S]uci dalam sinetron cinta suci selalu patuh terhadap orang tuanye dan
mertuanye walaupun ia mempunyai masalah dengan mertuanye ia selalu
sabar,saya kalau ada masalah dengan keluarga juga sabar, berdo’a kepada
Allah SWT, dan selalu diajarkan saya tentang baik dan buruk dan
bagaimana cara menghormati orang tue, mengikuti apa kate orang tue saya
dan selalu patuh apa katenye”. 6

Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa, sinetron cinta suci ada
ilmu agama yang bisa diterapkan dalam pembinaan remaja di Kelurahan
Tanjung Solok. Meskipun orang tua di Keluruhan Tanjung Solok memberikan
perhatian kepada remaja tentang kebiasaan yang baik.Pengaruh film tersebut
terhadap remaja di Kelurahan Tanjung Solok menerapkan perilaku sabar sama
seperti karakter suci, hal tersebut terlihat dengan perubahan sopan-santun para
remaja yang berbicara sopan terhadap orang tua. Begitu pula sebagian remaja
banyak menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan remaja lain dalam
situasi kondisi yang baik seperti berkumpul dalam acara-acara keagamaan.

c. Menjadi anak yang tampil apa adanya


Menjadi diri sendiri adalah kita kita sadar dan Menerima apa dan bagaimana
kita sepenuhnya, mensyukuri bahwa seperti inilah kita adanya dengan segala
kelebihan dan kekurangnnya.
Wawancara dengan Ahmad remaja di Kelurahan Tanjung Solok yang
menyatakan:
“[I]bu Marcel yang bernama ibu Wahida selalu menasehati Marcel untuk
tumbuh menjadi anak yang baik dan tampil apa adanya dan tidak merusak
kebahagian Suci, saya juge selalu dinasehati orang tua saya untuk menjadi
anak yang apa adanya bertingkah yang tidak aneh-aneh seperti bermewah-
mewah itu yang saye lakukan.”.7

6
Wawancara penulis dengan remaja bernama Mala di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 24
Maret 2019
7
Wawancara penulis dengan remaja yang bernama Ahmad di Kelurahan Tanjung Solok
Rt 03, 2 3Maret 2019
57

Dengan berdasarkan pernyataan diatas bahwa, film tersebut memperlihatkan


tayangan Ibu dalam mendidik anaknya agar menjadi baik,remaja lebih peduli
terhadap pendapat dan pandangan orang tua Marcel dengan selalu menasehati
anaknya supaya tidak melakukan hal yang buruk.Sebagaimana dari wawancara
remaja di atas, tampil apa adanya setelah melihat perlakuan dari Ibu Marcel yang
selalu menasehati anaknya. Sebaiknya remaja tahu mana yang baik dan mana
yang buruk untuk dicontoh.

2. Dampak negatif pada sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah:


a. Mengikuti gaya tokoh anak dalam sinetron
Perilaku remaja saat ini sangat memprihatinkan dimana zaman sekarang.
Banyak tingkah laku yang menyimpang telah ditunjukkan oleh beberapa
remaja, perilaku diperlihatkan tidak lagi seperti usia mereka. Dari observasi
penulis menemukan bahwa ada beberapa perilaku yang mereka lihat dari
tayangan sinetron cinta suci yaitu8, Bergaya seperti halnya artis, pakaian,
model rambut, pacaran, dan berkelahi.
Tayangan sinetron cinta suci mampu membuat anak remaja mengikuti
gaya yang berlebihan, remaja berfikir bahwa mereka bisa seperti yang mereka
lihat dan mereka akan membandingkan dengan kehidupan nyata. Bukan hanya
itu mereka bisa meniru seperti pemain yang ada dalam tayangan sinetron cinta
suci tersebut.
“[S]aye suke menonton sinetron cinta suci yang sering ditayangkan
ditelevisi, karena sinetronnya sekarang ini pada bagus-bagusnya apa lagi
pemainnya Marcel dan Suciganteng dan cantik-cantik, terus gaya mereka
pada keren-keren gitu, jujur deh ya suka banget tuh dengan gaye mereka
bisa diikuti, kan lagi trendy alias modern zaman sekarang. Wah asyik aja
gitu niru gaye mereka, gaul gitu loh.Sehari ajeh saye tak nonton televisi
aduh gimana gitu sepi ajeh tidak ada hiburan”9

8
Observasi di Kelurahan Tanjung Solok di Rt 03 dan Rt 04, 17 Maret 2019
9
Wawancara penulis dengan remajaRiska di Kelurahan Tanjung SolokRt 03, 19 Maret
2019.
58

Dari pernyataan diatas remaja memiliki pandangan tentang tayangan


sinetron cinta suci yang saat digemari oleh remaja yang ingin mencontoh gaya
dari tokoh sinetron tersebut.
Sinetron-sinetron yang saat ini ditayangkan banyak yang menggambarkan
kehidupan yang jauh dari realita sebagian besar masyarakt kita. Kehidupan
yang mewah bergelimang harta dan terjalinnya relasi-relasi yang sangat indah
dengan sosok-sosok yang sangat ideal seperti yang dialami oleh banyak tokoh
sinetron tampak seperti dunia mimpi bagi banyak penontonnya. Ketika
mengikuti jalan cerita di berbagai sinetron, mereka seperti tersihir dalam dunia
mimpi yang sangat indah. Saat menonton sinetron, para penikmat sinetron
seringkali akan membayangkan atau setidaknya akan mengingingkan bahwa
mereka hidup seperti tokoh-tokoh yang ada dalam sinetron.
Pengaruh buruknya adalah ketika kemudian mereka kembali dunia nyata.
Mereka menemukan kenyataan pahit bahwa dunia tidak seindah dalam
sinetron. Akibatnya yang mengkin terjadi adalah kekecewaan terhadap dunia
nyata sehari-hari tersebut sehingga banyak yang kemudian memilih untuk
“lari” dan tidak mau menghadapinya.
Contoh kasus nyata yang terjadi di lingkungan masyarakat, anak SD yang
sat ini seharusnya belajar dan bermain diusia mereka, tapi tidak untuk saat ini
mereka berpacaran layaknya orang dewasa karena apa yang mereka lihat di
tayangan sinetron mereka mengikutinya, Sehingga perilaku sudah banyak
terjadi dikarnakan tayangan sinetron yang sama sekali tidak mengandung nilai-
nilai edukasi.
Pergeseran perilaku remaja tersebut dikarnakannya norma-norma yang
sedikit demi sedikit hilang sehingga para remaja melakukan penyimpangan,
norma-norma sosial tersebut sama dan berlaku disetiap daerah yang ada di
Indonesia khususnya di Kelurahan Tanjung Solok.
Hal ini menjadi perbincangn dimsyarakat, dimana para remaja terjerumus
pada era globlisasi dan masa kini, mereka menjadi korban tayangan sinetron
cinta suci yang dimana seharusnya mereka hanya melihat televisi sebagai
59

hiburan bukannya menirunya semua adegan yang ditayangkan pada sinetron


cinta suci.
Sebagian Remaja di Keluran Tanjung Solok menirukan adegan yang ada
disinetron cintaa suci seperti halnya artis, pakaian, model rambut, berkelahi,
dan pacaran di depan umum yang seharusnya tidak mereka lakukan, berkelahi
sesama teman yang terkadang perkelahian itu gara-gara pacaran.

b. Menjadi anak yang sok kaya.


Dalam tayangan sinetron cinta suci menceritakan kehidupan yang megah
tidak ada yang miskin, para pemain banyak menggunakan rumah yang megah,
kendaraan yang mahal. Penampilan yang menunjukkan bahwa para pemain
sinetron tersebut bukan dari kalangan kelas bawah.
Sehingga para remaja yang melihat tayangan tersebut ingin berpenampilan
seperti yang para pemain tayangkan sinetron cinta suci, sehingga dalam
kehidupan nyata mereka menjadi remaja yang sok kaya tapi pada kenyataannya
mereka hanya orang biasa. Hal ini yang kurang pantas untuk dicontoh oleh
remaja dan anak-anak. Adapun observasi yang dilakukan penulis dengan salah
remaja yang bernama Rina.
“[K]alau pendapat aku tentang sinetron cinta suci, pemeran yang bernama
elsa kakak dari Suci dalam sinetron cinta suci menjadi sok kayak dan
memperlakukan suci bukan siapa-siapa dan mengusir suci dari rumahnya
kerena takutnya suci hanya menambah beban keluarganye saje. untuk
pengaruhnya lumayan merusak generasi muda dikarnakan yang ditayangkan
tu tidak ade nilai pendidiknye apalagi, dalam sinetron tu tak ade yang
miskin, orang kaye semue rumahnye besak-besak, care dandannye juge,
terus tu memang remaja sekarang ni banyak yang niru, contohnye, beli tas,
ape gaye sepatu nak kayak yang artis dalam sinetron tu pakek padahal
hargenya mahal, itu be kadang dak semue remaja mampu membeli kadang
mereka terlalu memakse terhadap gayanye”.10

10
Wawancara penulis dengan remaja bernama Rina di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 22
Maret 2019.
60

Selanjutnya wawancara dengan seorang remaja yang bernama Nurfazhilla


dia menyatakan bahwa:
“[K]alau menurut saya sih menonton sinetron cinta suci, itu memang itu
sangat besar ya pengaruhnye, sebab artis-artis dalam sinetron tersebut masih
muda-mudah terus gayenye juga pada oke-oke tuh, ya wajar-wajarlah kalau
kite yang masih muda ngikuti gaye mereka, jujur ajah nih saye juga ikutan
ngikuti cara berpakaian yang bermerek-merek,kalau yang murah kurang
tertarik, gaul gitu ya kapan lagi gitu loh mumpung masih muda ya gpp lh
ngikuti trendy masa kini,habisnye sih keren modern gitu”.11

Seperti yang sudah penulis lihat dan mewawancarai salah satu remaja di
Kelurahan Tanjung Solok mengenai perilaku remaja apa saja yang terjadi
kepada remaja akibat tayangan sinetron cinta suci, ternyata banyak sekali jenis
perubahan yang terjadi pada remaja dan hal tersebut.Banyak anak sekolah
pelajar saat ini meniru gaya idolanya dengan hal lain, cara berpakaian, tutur
kata, perlengkapan, asesoris yang berlebihan sehingga anak tersebut merasa
puas dengan apa yang ia miliki. Karakter pemikirn remaja sekarang
menimbulkan pola pikir yang rusak bahkan anak remaja sering memimpikan
kehidupan idolanya dengan kehidupnnya yang sekarang.
Sinetron memang membuat karakter remaja di Kelurahan Tanjung Solok
sering membuat pengaruh negatif bagi lingkungan dan diri sendiri, salah satu
contoh masalah perkembangan vullgarisme yang menjujung fasion kebarat-
baratan dengan norma pergaulan dan tingkat perkembangn fisikologinya
sehingga maraknya anak remaja menampilkan sisi enaknya saja tanpa
memperlihatkan tempat dan dimana apa yang ia sedang ia rasakan.
Dengan adanya acara televisi remaja melupakan pendidikan sekolah serta
termotivasi untuk cepat berpacaran akibat apa yang sedang ia lihat bahkan
meniru gaya bicara dan pola kehidupan di sekolah. Teknologi
berkesinambungan dengan adanya acara televisi yang membuat anak tersebut
sik kaya, sok cantik, sombong terhadap diri seseorang karna adanya
masyarakat begitu glamour akibat tayangan sinetron.

11
Wawancara penulis dengan seorang remaja yang bernama Nurfazhilla diKelurahan
Tanjung Solok Rt 03, 18 Maret 2019
61

Orang tua tidak bisa lagi mengontrol perkembangan anak, misalnya moral
anak dan pergaulan yang bebas yang dipengaruhi artis yang di idolakaannya
sehingga sering melakukan yang tidak baik bagi kehidupan yang nyata.
Pergaulan anak bisa berkurang terhadap lingkungan dan sekolah karna anak
remaja tersebut merasakan kesepian maupun kesenangan karena adanya
sinetron bahkan merasakan kepuasan.
Tidak semua remaja SMP maupun SMA yang ada di Kelurahan Tanjung
Solok khususnya Rt 03 dan Rt 04, yang ikut-ikutan melakukan hl seperti itu
dalam hal negatis. Ada juga remaja yang tau tentang era globalisasi dan
perkembangan zaman tapi mereka tidak mengikuti atau mebcontoh perbuatan
tersebut. Karena remaja yang pintar dalam bergaul dan remaja yang pintar tau
mana yang baik dicontoh dan mana yang tidak baik tidak perlu dicontoh.
Dan mereka remaja yang pintar akan milih pergaulan yang posistif dan
mereka akan melihat dan berfikir bahwa tayangan-tayangan sinetron yang tidak
mendidik sama sekali cukup menjadi hiburan saja tidak untuk dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Melainkan merubah geberasi pada perilaku yang kurang baik seperti
cintoh, cara bergaya pcaran, tawuran, berkelahi dan pacaran. Media atau
saluran komunikasi yang digunakan pesan untuk sampai kepada penerimannya.
Dengan kata lain, ia ingin menjelaskan bahwa media atau saluran komunikasi
memiliki kekuatan dan memberikan pengaruhnya kepada masyrakat. Dalam
menggunakan media orang cenderung mementingkan isi pesannya saja dan
orang sering kali tidak menyadari bhwa media yang menyampaikan pesan itu
juga mempengaruhi kehidupannya.2

c. Mematangkan remaja dalam hal Seksual


Dalam hal ini tayangan sinetron cinta suci banyak menampilkan adegan-
adegan mesra terhadap lawan jenisnya, mengungkapkan kata-kata romatis
sehingga khlayak terutama remaja lebih histeris bahkan ada diantara mereka
mengikuti adegan tersebut. Menampilkan dua pasangan yang bukan muhrim
62

berciuman kening yang mana halnya ini akan ditiru oleh remaja bahkan anak-
anak, hal ini lah yang mematangkan remaja dalam hal seksual.
Observasi penulis menyatakan bahwa kenyataan yang dialami remaja saat
ini dalam hal berpacaran bukan hanya sekedar ciuman seperti yang
ditayangkan dalam sinetron, bahkan hal yang dilakukan remaja lebih dari itu
dikarnakan remaja dalam hal seksualnya telah matang, hal ini yang menjadi
perhatian orang tua. Dimana kini banyak dari orang tua yang lebih memilih
bekerja keduanya dan meninggalkan anak-anak di bawah pengawasan
pembantu, orang tua bahkan hanya dengan kerabat dekat sehingga pengawasan
anak menjadi kurang.
“[K]alau menurut saye sinetron cinta suci, Suci dan Marcel secara terangan-
terangan berciuman pada hal kan aslinye bukan suami istri, remaja
pikirannye lebih dewasa apelagi kadang mereka menampilkan ciuman,
memng idak terlalu parah tapi disini mampu merubah pikiran anak-anak
yang seharusnya mereka belum tau tentang hal kayak gitu jadi mereka tau
bahkan mereka memperaktekkanya, itu sering terjadi bahka saya pernah
melihatnya”.12

Dari pernyataan diatas bahwa tayangan sinetron cinta suci mampu


merubah pemikiran remaja dan meningkatkan remaja dalam hal seksual,
meningkatkan dalam arti remaja yang seharusnya belum mengetahui hal yang
seperti diatas, jadi mereka tau sehingga mereka akan mencoba seperti yang
ditayangkan, hal ini yang akan merusak generasi remaja untuk kedepannya.

B. Peran Orang Tua Dalam Mengatasi Pengaruh Sinetron Remaja Di


Televisi Terhadap Perilaku Remaja
Pentingnya peranan orang tua dalam mengatasi pengaruh sinetron dan
membendung arus informasi dan tayangan-tayangan hiburan yang ada di TV
membuat prihatin bagi perilaku remaja.
Orang tua harus saling bahu membahu dan bekerjasama dalam mendidik
anak mereka. Peran ibu saja tidak cukup bapak-bapak juga harus berperan.

12
Wawancara seorang siswa yang bernama Murni di Kelurahan Tanjung Solok Rt 04, 15
Maret 2019.
63

Berikut penuturan Pak CikDin selaku Guru Ngaji di Kelurahan Tanjung Solok
ketika diwawancara mengatakan:
“[K]edua orang tua harus sama-sama berperan. Peran ibu saja tidak cukup.
Bapak-bapak juga harus berperan. Kalau anaknye belum shalat, bapaknye
perlu mengajaknye. Kalau anak belum belajar, bapaknya perlu
mengingatkannya, dan kalau anaknye belum mengaji, ibunya juga perlu
mengingatkannye”.13

Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwa, peranan orang tua
lebih besar bagi kehidupan anaknya untuk masa depan, bagi remaja yang dapat
memberikan pengaruh terhadap tayangan sinetron.
perhatian pada lingkungan sekitas, mereka hanya terpaku pada televisi.
Berikut pernyataan dari beberapa orang tua tentang pengaruh program televisi
terhadap anak remaja mereka:
Penulis melakukan wawancara kepada salah satu orang tua remajayang
sering menonton sintron/film yang bernama ibu Besseyang sering menonton
sintron/film.
“[A]nak saya bebaskan untuk menonton televisi apapun asalkan sesuai
dengan umurnya, dengan kebebasan yang diberikan memang dia agak
sering menonton televisi. Saya tidak mengizinkan dia untuk menonton barat,
kalau film dari negeri sendiri boleh-boleh saja tapi saya lihat sinetron yang
ditayangkan juga banyak negarif yang bertentangan dengan norma agama.
Hal ini tidak baik untuk generasi nantinya kalau pihak televisi tidak
memperhatikan secara sesama”.14
Selanjutnya pernyataan orang tua seorang remaja yang bernama ibu
Suryanidia mengatakan bahwa.
“[S]aya menyadari sebagai orang tua adalah saya berperan penting terhadap
anak-anak saya. Seperti perbuatan, perkataan yang dilihat atau dengar anak
akan masuk ke dalam jiwanya. Sehingga, saya dan suami saya berusaha
supaya anak-anak tidak terlalu asyik dan tidak terlalu lama saat menonton
tayangan sinetron karena takutnya dia mencontoh yang buruk dari

13
Wawancara penulis dengan Guru Ngaji yang bernama Pak Cik Din di Kelurahan
Tanjung Solok, 25 Maret 2019

14
Wawancara penulis dengan Ibu Besse di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 23 Maret
2019
64

film/sinetron karena saya lihat sinetron Cinta Suci jauh sekali berbeda dari
kehidupan kami di Kelurahan Tanjung Solok Ini. 15

Hasil observasi dilapangan telah diperoleh suatu gambaran bahwa orang tua
adalah guru yang paling menentukan dalam perilaku remaja serta bertanggung
jawab kepada anak-anak mereka dalam membentuk dan membina sumberdaya
manusia di masa akan datang. Suatu kewajiban bagi orang tua untuk selalu
memahami dan mengontrol anak-anak mereka dalam menonton sinetron Cinta
Suci bertujuan memilih mana posif dan mana yang negatif untuk di lihat anak
remaja. Penilaian seorang anak sangat tergantung pada sikap dari kedua orang
tuanya, oleh karena itu selaku orang tua harus bisa menunjukkan sikap yang
bijaksana termasuk didalam memilih sinetron Cinta Suci bagi anak remaja dan
selalu waspada pada setiap perilaku yang terjadi pada remaja.

C. Kendala Dalam MenghadapiPengaruh Sinetron Cinta Suci Terhadap


Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok
Seiring dengan pesatnya kemajuan desa dalam bidang teknologi tentu sangat
berpengaruh bagi Anak remaja, terpancar pula keprihatihan di kalangan Anak
pelajar. Melihat masalah-masalah sosial yamg muncul di dalam masyarakat
terutama yang melanda kaum mudanya. Derasnya proses pembangunan
(modernisasi) menimbulkan masalah-masalah sosial dan nilai-nilai baru karena
globalisasi informasi semakin menawarkan keseragaman gaya hidup barat, maka
timbul pula fenomena baru dikalangan masyarakat seperti individualisme,
matrealisme dan lain sebagainya yang betentangan dengan nilai-nilai agama,dan
budaya masyarakat.
Secara Umum kendala dalam menghadapi arus globalisasi informasi di
Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur ada beberapa orang tua yang menghadapi pengaruh sinetron yang dikemas
dalam bentuk cerita yang menarik berbentuk film/sinetron adalah sebagai berikut.

15
Wawancara penulis dengan Ibu Suryani di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 23 Maret
2019
65

1. Sosial Ekonomi
a. Ekonomi Mapan“[K]alangan ekonomi ini mendominasi sebagian kecil
masyarakat di kelurahan Tanjung Solok, dengan ekonomi mapan para
masyarakat tentu saja bisa melengkapi fasilitas rumah mereka dengan
berbagai fasilitas teknologi modern dengan lengkap. Anak-anak mereka
dengan berbagai fasilitas yang memadai tidak mempertimbangkan pengaruh
dari kemewahan yang telah mereka berikan. Hal ini malah dipergunakan
oleh anak-anak mereka untuk hura-hura dan poya-poya membeli minuman
dan obat terlarang (narkoba) bersama teman-temannya. Dari mana mereka
tau kalau tidak dari televisi.16
b. Ekonomi Menengah“[S]ebagian besar masyarakat Kelurahan Tanjung Solok
boleh dikatakan keadaan ekonominya adalah ekonomi menengah. Mareka
juga melengkapi fasilitas teknologi di rumah tangga sesuai kebutuhan dan
keuangan yang mereka miliki.17
c. Ekonomi Lemah“[P]ara ekonomi lemah ini hanya sebagian kecil di
kelurahan Tanjung Solok, kalangan ini tidak banyak memiliki fasilitas
teknologi di rumahnya karena uang yang mereka miliki hanya cukup untuk
makan sehari-hari.18
Dari pernyataan diatas kehidupan masyarakat Kelurahan Tanjung Solok
dikatakan masyarakat mapan dibidang ekonomi. Mereka memang sebagian besar
bekerja sebagai petani dan nelayan. Dengan keuangan yang mencukupi mereka
memiliki televisi digital yang hampir setiap Kepala Keluarga memilikinya. Bagi
masyarakat yang tidak memiliki perkebunan mereka bekerja sebagai nelayan yang
penghasilan hanya cukup untuk keperluan sehari-hari. Dilihat dari keadaan
masyarakat yang membutuhkan satu dengan yang lain dan saling mengisi
kekurangan yang lain menjadi faktor kendala dalam menghadapi pengaruh
sinetron terhadap remaja di Kelurahan Tanjung Solok.

16
Wawancara penulis dengan Ibu Patimah di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 18 Maret
2019
17
Wawancara penulis dengan Ibu Kartini di Kelurahan Tanjung Solok Rt 04, 18 Maret
2019
18
Wawancara penulis dengan Ibu Madia di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 19 Maret
2019
66

2. Pendidikan
Pendidikan adalah hal sangat penting untuk menunjang kemajuan dan
mengurangi tingkat kebodohan dan buta huruf. Masyarakat di Kelurahan
Tanjung Solok sudah memahami bahwa pendidikan sangat penting bagi putra-
putri mereka nantinya walaupun masih ada orang tua yang beranggapan
pendidikan bukanlah mutlak menjamin suksesnya anak mereka di masa depan
tergantung pemahaman dan pendidikan orang tua.
a. Pendidikan Agama
Pendidikan agama merupakan pendidikan yang sangat penting bagi
manusia agar mereka mampu mengendalikan diri dari hal-hal buruk,
pendidikan agama ini harus ditanamkan kepada anak sejak dini.
Sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an surat Al Mujadihlah ayat 11:

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:” Berlapang-


lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.19

Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa, orang yang berpendidikan dan
beriilmu akan ditinggikan derajatnya dari yang lain karena ilmu dan pendidikan
yang mereka miliki akan mampu meningkatkan daya fakir positif dan akan
bertindak sebaik mungkin dalam menghadapi hidup apabila didukung dengan
keimanan akan berjalan seimbang, yang banyak di katakan dalam seminar-

19
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung : Jumanatul ‘Ali-Art,
2004), 543.
67

seminar. Imtaq (Iman dan Taqwa) dan Imtek (Ilmu pengetahuan dan teknologi)
harus sejalan karena dengan dua hal tersebut akan tercipta manusia yang tahu
akan fungsi dirinya sehingga mampu menempatkan dirinya sebagai khalifah di
bumi dan sebagai mahluk ciptaan-Nya.
Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Berlian yang memiliki dua orang anak
yang masih pelajar.
“[P]endidikan agama sangat penting bagi kita semua, apalagi bagi anak-
anak Ibu yang sekarang sudah meranjak remaja, Ibu mendidik mereka
dengan pendidikan agama dari kecil sebaik mungkin dengan memberi
contoh yang baik kepada mereka dengan menjalankan semua ibadah yang
dianjurkan. Dengan pendidikan yang baik dan buruk bagi mereka.20

b. Pendidikan Umum
Pendidikan yang menyangkut kehidupan di dunia baik dibidang filsafat,
sain dan teknologi, kesenian maupun olah raga. Karena dengan mengusai
ilmu tersebut sesuai dengan keahlian maka kita akan mampu menyelesaikan
diri dengan perkembangan zaman apalagi pada saat ini dunia akan
menghadapi perdagangan bebas di mana masyarakat yang kurang terampil
dan tidak memiliki ilmu akan tertindas dari negara lain.
Berikut ini informasi dari Ibu Ana orang tua remaja dia mengatakan:
“[S]aya selaku orang tua semampu saya akan memberikan yang terbaikbagi
anak-anak. Walaupun saya harus bekerja keras, asalkan anak bahagia dan
tidak kekurangan. Saya ingin melihat anak saya bisa berubah hidupnya ke
tahap yang lebih baik dari kehidupan kami sekarang dan menjadi anak yang
sholeh memiliki pergaulan yang baik. Saya selalu mengatakan kepada anak-
anak saya jangan hura-hura tuntutlah ilmu sebaik mungkin.21

Dari pernyataan diatas dapat dijelaskan bahwa, untuk memperoleh ilmu itu
jangan pernah merasa puas hanya pada satu tempat saja kita dianjurkan menuntut
ilmu walaupun harus menyeberangi lautan dan gunung sampai ke negeri lain,
disini dapat dilihat bahwa memperoleh ilmu dan pendidikan adalah hal yang
sangat penting bagi kesejahteraan diri sendiri dan masyarakat umumnya.

20
Wawancara penulis dengan Ibu Berlian di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 18 Maret
2019
21
Wawancara penulis dengan Ibu Ana di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 20 Maret 2019
68

c. Pendidikan Keluarga
Pendidikan yang sangat berperan penting untuk membentuk kepribadian
anak, karena pendidikan keluarga inilah yang menentukan baik buruknya
moral anak. Pendidikan didalam keluarga ini harus diberikan sepenuh
mungkin kasih sayang dan perhatian yang ukup karena keluarga adalah guru
pertama selain dari lingkungan sekolah-sekolah. Seperti firman Allah SWT
dalam surat At Tahrim ayat 6:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari


api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.22

Dari Uraian At Tahrim di atas dapat dijelaskan bahwa sebagai orang yang
beriman di anjurkan memberi pendidikan kepada anggota keluarga dengan
pendidikan yang baik sesuai ajaran agama kerena anak yang shaleh akan
menciptakan surga bagi orang tuanya.
Kemudian hasil wawancara dengan Bapak Daeng, orang tua yang
mengatakan:
“[B]aik dan buruknya moral anak tergantung didikan dari orang tuanya,
sebagaimana orang tua harus mengontrol perkembangan anak, beri mereka
kebebasan untuk menentukan pilihan. Sebagai orang tua arahkan pilihan
mereka dengan menerangkan baik buruknya pilihan yang mereka pilih.
Jangan ada diatur dan dikekang di dalam keluarga dengan pendidikan
agama dan pengawasan yang kita berikan Insyah Allah anak-anak kita akan
mampu membendung pengaruh negatif dari lingkungannya”. 23

22
Depag RI, Al Quran dan terjemahannya, (Bandung : Syamil Quran, 2007), 560.
23
Wawancara penulis dengan Bapak Daeng di Kelurahan Tanjung Solok Rt 04, 22 Maret
2019
69

d. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat sangat menunjang bagi perilaku remaja, dari
hasil survey di lapangan masyarakat remaja di Kelurahan Tanjung Solok ini
beragam diantaranya:
Wawancara dengan Ahmad, remaja di Kelurahan Tanjung Solok
mengatakan:
“[A]ku suka bekawan dengan teman-teman yang berpendidikan karena
mereka berperilaku baik tidak mmudah terpengaruh hal-hal yang negatif
walaupun ada juga sebagian dari mereka yang terpengaruh itu kebanyakan
dari keluarga mampu yang kurang didikan dan perhatian dari orang tua”.24

Kemudian hasil wawancara dengan rudi pemuda di Kelurahan Tanjung


Solok mengatakan:
“[R]emaja di Kelurahan Tanjung Solok ini masih ada yang putus sekolah
hanya tamat SD dan SMP, mereka sangat mudah terpengaruh pergaulan
yang menjerumuskan mereka, seperti pergaulan bebas dan mengkomsi obat-
obat terlarang yang mulanya hanya dilihat dan lama-kelamaan akhirnyajadi
pemakai juga”.25

Informasi dari remaja dan pemuda diatas dapat dijelaskan bahwa


lingkungan masyarakat remaja di Kelurahan Tanjung Solok ini yaitu anak
berpendidikan dan anak yang putus sekolah. Dari informasi yang didapat, yang
sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan ataupun program televisi adalah anak
remaja yang putus sekolah mereka mencontoh apa yang dilihat tetapi
menerapkannya tidak sesuai dengan keadaan. Mereka menganggap yang
dilakukan adalah modern mencontoh apapun yang dilihatnya di televisi, tidak
mengindahkan lagi norma-norma yang ada di Kelurahan Tanjung Solok tersebut.
Sedangkan remaja yang berpendidikan lebih bisa menempatkan diri, mereka lebih

24
Wawancara penulis dengan remaja bernama Ahmad di Rt 04 di Kelurahan Tanjung
Solok Rt 04, 23 Maret 2019
25
Wawancara penulis dengan Rudi, pemuda di Kelurahan Tanjung Solok Rt 03, 25 Maret
2019
70

bisa, mengontrol diri dari hal-hal buruk yang akan menghancurkan masa depan
mereka nantinya.
Kendala yang sangat kuat untuk mengghadapi Pengaruh Sinetron Terhadap
Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok adalah hanya adanya tingkat sosial
ekonomi masyarakat yang berbeda. Ekonomi mapan dan ekonomi menengah
mendominisasi sebagian besar masyarakat di Kelurahan Tanjung Solok hampir
setiap Kepala Keluarga memiliki televisi yang membuat informasi dari luar akan
masuk dengan cepat kepada masyarakat khususnya remaja. Di pengaruhi lagi
bedanya tingkat pendidikan yang ada diantara Kepala Keluarga Karena tidak
semua orang tua yang paham akan pengaruh buruk dari siaran sinetron yang
ditayangkan di televisi bagi perilaku remaja. Disamping pengaruh lingkungan
pergaulan anak remaja yang salah arah ditunjang kurangnya control orang tua
terhadao anak-anak meraka.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pengamatan penulis dilapangan tentu saja Analisis tayangan sinetron
remaja Cinta suci sangat mempengaruhi perilaku remaja di Kelurahan Tanjung
Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Karena
tayangan sinetron tersebut memberikan pengaruh besar terhadap penontonnya.
1. Konten analisis sinetron cinta suci di SCTV dalam tayangan sinetron ini adalah
1) Nilai Informasi 2) Nilai Hiburan 3) Pendidikan
2. Pengaruh Tayangan Sinetron Cinta Suci Terhadap Perilaku Remaja di
Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur.
Dampak positif sinetron yang mendidik diantaranya adalah:
a) Membiasakan anak melakukan perbuatan Baik, b) Menjadi anak yang
patuh terhadap orang tua, c)Menjadi anak yang tampil apa adanya.
Dampak negatif pada sinetron yang kurang mendidik diantaranya adalah:
a) Mengikuti gaya tokoh anak dalam sinetron, b) Menjadi anak yang sok
kaya,c) Mematangkan remaja dalam hal Seksual
3. Peran Orang tua dalam mengahadapi remaja, Orang tua harus saling bahu
membahu dan bekerjasama dalam mendidik anak mereka. Peran ibu saja tidak
cukup bapak-bapak juga harus berperan. Maka orang tua diharapkan peka
terhadap perkembangan anak mereka dan memberikan pengertian akan
manfaat dan mudharat dari sebuah tayangan sehingga anak remaja menjadi
dewasa dalam memilih tayangan yang pantas dan tidak pantas untuk ditiru
pada usianya.

71
72

B. Implikasi Penelitian
Sebagai penerus bangsa yang mempunyai moral dan pengetahuan
seharusnya remaja mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, kita juga
harus memilah manahal yang baik diikuti mana hal yang hanya cukup dilihat
tanpa harus mengikutinya, seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan zaman
dan era globalisasi yang semakin canggih.
Diharapkan kepada remaja untuk tidak secara terus menerus menonton
program televisi yang tidak membawa manfaat bagi diri sendiri, sebab, banyak
sekali pengaruh yang terjadi baik secara perkembangan psikologi, perilaku buruk
hingga sosial. Contohnya, sinetron hanya bersifat memberi hiburan semata, setiap
adegan yang diperagakan oleh artis tidaklah nyata yang sebenarnya terjadi di
kehidupan kita. Maka hendaklah selektif dalam memilih tayangan televisi yang
berpengaruh bagi kehidupan.
Bagi orang tua hendaknya selalu memperhatikan apa yang ditonton oleh
buah hati. Sangat di sayangkan jika mereka akan terpengaruh oleh sinetron yang
ditontonnya. Apabila anak juga sedang menonton hendaknya orang tua juga ikut
mengawasi. Sehingga kita sebagai orang tua juga dapat berperan sebagai
penyaring program acara atau sinetron apa saja yang menjadi konsumsi anak.
Hendaklah orang tua mengatur waktu kapan saja anak boleh menonton serta
berilah pendidikan yang baik dengan mengedepankan pendidikan agama.
Pendidikan di rumah juga amat penting dalam berperilaku.
Sehingga penulis mengharapkan agar remaja lebih pandai berfikir untuk
melihat tayangan sinetron yang baik diikuti dan tidak baik diikuti dan sehingga
dapat mengubah perilaku positif bagi remaja di Kelurahan Tanjung Solok
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Tidak hanya kepada remaja dan orang tua saja, untuk seluruh masyarakat
penikmat sinetron. Haruslah dapat memberikan contoh yang baik kepada anak-
anak, karena anak selalu mencontoh perilaku yang menurut mereka baik namun
itu tidak patut untuk ditiru jadilah konsumen yang pintar.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan terjemahan, Departemen Agama RI, Bandung : CV penerbit


J-Art, 2004.
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa :
Suatun Pengantar Bandung : Simbiosa Rekatama Media : 2007.
Suharsimi, Arikunto,Prosedur Peneliti Jakarta : Bumi Aksara, 1989.
Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Dirkursi
Teknologi Komunikasi di Masyarakat Jakarta : Kencana, 2006.
Daradjat, Zakiyah. dkk, Dasar-dasar Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang,
1984. Daradjat, Zakiyah.Pembinaan Remaja, Jakarta: Bulan Bintang, 1982.
Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005.
Gunarsa, Ny.Y. Singgih D. dan . Gunarsa Singgih D., Psikologi Remaja,
Jakarta : BPK Gunung Agung, 1981
Kuswandi, Wawan Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa
Jakarta : Rineka Cipta, 2008.
Hadi, Soetrisno , Metodelogi Resert Yogjakarta : Andi Offiset, 1986.
Hasbullah, Fachruddin. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Banda Aceh
: Yayasan Pena, 2003.
Hadari, Nawawi.Metode penelitian Bidang Sosial Yogjakarta : Gajah Mada
University Press, 1993.
Moleong, Lexy J.Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000.
Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga MassaJakarta : Kencana
Prenada Media Graup, 2006
Nurudin, Komunikasi Massa Malang : CESPUR,2003.
Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka,1986.
Saeful Muhtadi, Asep. Komunikasi Dakwah Teori, Pendekatan dan
Aplikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media : 2012.
Santoso, Edi dan Setiansah, Mite. Teori Komunikasi Yogjakarta : Graha
Ilmu, 2010.
Sarwono, Psikologi Remaja, Jakarta : Raja Grafindo Remaja, 2006.
Soekanto, Soejono, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : PT Raja Grafindo,
2007), 326.
Sudibyo, A.Penjajahan baru dijagat media, Jakarta : PT Kompas Media
Nusantara, 2009.
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif Bandung : Alvabeta, 2013.
Sugiono. Methodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya,2013.
Tridhonanto, Al. Beranda Agency, Mengembangkan Pola Asuh Demokratis
(Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,2014), 12.
Uchjana OnongEffendy. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi Bandung :PT
Citra Aditya Bakti, 2003
Uchjana, Onong Effendy. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi Bandung:
Citra Aditya Bakti, 1993.
Tim Penyusun,Panduan Penulis Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas
Ushuluddin IAIN STS JambiFak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016.
West,Richard and Tuner H Lynn. Pengantar Teori Komunikasi : Analisis
dan Aplikasi, Jakarta : Salemba Humanika, 2010.

Website
Edhay 76”pengertian-remaja-secara-umum”
http://.blogspot.co.id/2015/html, 05 Januari 2019.
Nurul Eka Anjaningtyas, Pengertian Perilaku Manusia,
dalamhttp://dianh
https://eprints.uny.ac.id/7679/3/bab%202%20-%2005103241021.pdf pada
tanggal 10 januari 2019.
https://eprints.uny.ac.id/7679/3/bab%202%20-%2005103241021.pdf pada
tanggal 10 januari 2019.
https://keepo.me/celeb/5-sinetron-laris-indonesia-yang-pernah-mendapat-
teguran-dari-kpi2/ pada tanggal 12 Januari 2019
http://www.kapanlagi.com/showbiz/sinetron/sinopsis-cinta-suci-besarnya-
kasih -sayang-suci-yang-terlanjur-disalahpahami-10f328.html. pada
tanggal 14 Maret 201
DAFTAR RESPONDEN

NO NAMA KETERANGAN

1 Rasyid Lurah

2 Cik Din Guru Mengaji

3 Daeng Tokoh Masyarakat

4 Rudi Pemuda

5 Ahmad Remaja

6 Besse Orang Tua

7 Berlian Orang Tua

8 Madia Orang Tua

19 Ana Orang Tua

10 Suryati Orang Tua

11 Patimah Orang Tua

12 Kartini Orang Tua

13 Marlina Remaja

14 Fatimah Remaja

15 Saprinati Remaja

16 Murni Remaja

17 Nurfazhilla Remaja

18 Rina Remaja

19 Mirna Remaja

20 Mala Remaja

21 Savina Remaja

22 Riska Remaja
JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan November Desember Januari Februari Maret

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Penulisan Draft Proposal x

2 Pengajuan dan Penunjukan x


Dosen Pembimbing

3 Konsultasi dan Perbaikan x


Hasil

4 Seminar Proposal dan x x


Perbaikan Hasil Seminar

5 Pengesahan Judul x

6 Pengumpulan dan x
Penyusunan Data

7 Analisis Data da Penulisan x x


Draf

8 Penyempurnaan dan x x x x
Penggandaan

9 Ujian Munaqasyah

10 Revisi Skripsi setelah


Munaqasyah
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

“Analisis Tayangan Sinetron Remaja Cinta Suci


(Studi Kasus Pada Perilaku Remaja di Kelurahan Tanjung Solok
Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur)”.

N JENIS DATA METODE SUMBER DATA


O
1 Letak Geografis di -Observasi -Setting
KelurahanTanjungSolokKecam - - Dokumen Geografis
atan Kuala Jambi Kabupaten Dokumentasi
Tanjung Jabung Timur

2 Sejarah di -Wawancara LurahdiKelurahanTanjung


KelurahanTanjungSolokKecam -Dokumentasi Solok
atan Kuala Jambi Kabupaten
Tanjung Jabung Timur - Dokumen Sejarah di
KelurahanTanjungSolok

3 Struktur Kelurahan Tanjung -Dokumentasi - Data Dokumen Struktur


Solok di Kelurahan Tanjung
Solok

4 Kandungan sinetron cinta suci -Wawancara - Gambaran Sinetron


- Analisis Sinetron

5 Pengaruh program sinetron -Wawancara - Remaja


remaja di televisi terhadap
perilaku remaja di kelurahan
tanjung solok
A. Panduan Observasi

NO Jenis Data Objek Observasi

1 -Letak Geografis -Keadaan dan Letak Geografis di


KelurahanTanjungSolokKecamatan Kelurahan Tanjung Solok Kecamtan
Kuala Jambi Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
KabupatentanjungJabungTimur Timur

2 Sarana dan Prasarana -sarana dan prasarana yang digunakan


dikelurahan Tanjung Solok

3 Pengaruh program sinetron remaja - Dampak Perilaku yang terlihat secara


di televisi terhadap perilaku remaja langsung
di kelurahan tanjung solok

B. Panduan Dokumentasi
NO Jenis Data Data Dokumentasi

1 - Letak Geografis di -Data dokumentasi tentang letak


KelurahanTanjungSolokKecamatan geografis di
Kuala Jambi Kabupaten Tanjung KelurahanTanjungSolok
Jabung Timur

2 Sejarah Kelurahan Tanjung Solok -Data dokumentasi tentang

Jam Tayang sejarah

-Jam tayang siaran Cinta Suci


3 Struktur Organisasi Kelurahan -Data dikumntasi struktur
Tanjung Solok Kecamatan Kuala Kelurahan Tanjung Solok
Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur

C. Butir-butir Wawancara
NO Jenis Data Sumber Data dan Subtansi Wawancara

1 Letak Geografis Pak Lurah


KelurahanTanjungSolokKecamatan -Bisa dijelaskan letak geografis
Kuala Jambi Kelurahan Tanjung Solok
KabupatentanjungJabungTimur

2 Sarana dan prasarana Pak Lurah


-Apa saja sarana dan prasarana yang
terdapat di Kelurahan Tanjung Solok
3 Pengaruh Tayangan Sinetron Cinta -Apa yang anda sukai dari tayangan Cinta
Suci Terhadap Perilaku Remaja di Suci tersebut?
-Bagaimana perasaan anda setelah
Kelurahan Tanjung Solok
menonton tayangan sinetron cinta suci?
Kecamatan Kuala Jambi -Adegan seperti apa yang anda senangi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur dari tayangan sinetron cinta suci?
Apakah ada dikalangan remaja yang
meniru adegan tersebut?
-Bagaimana pendapat anda tentang
sinetron cinta suci?
-apa pendapat anda sinetron cinta suci
berdampak atau negatif?

4 Peran orang tua dalam mengatasi - Bagaimana peran orang tua dalam
pengaruh sinetron ditelevisi mengbatasi waktu menonton Anak?
terhadap perilaku remaja - Bagaimana pengawasan orang terhadap
tayangan televisi?
DOKUMENTASI

Kantor Lurah di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten


Tanjung Jabung Timur.

Proses Wawancara dengan Pak Lurah yang bernama Rasyid.

Proses Wawancara dengan pemuda yang bernama Rudi.


Proses Wawancara dengan remaja yang bernama Mala

Proses Wawancara dengan Ibu Patimah

Proses Wawancara dengan remaja yang bernama Saprianti


Proses Wawancara dengan remaja yang bernama Rina.

Menonton tayangan sinetron cinta suci pada malam hari.

Menonton tayangan sinetro cinta suci pada malam hari


Proses Wawancara dengan remaja yang bernama Murni.

Proses Wawancara dengan Ibu Madia.

Menonton tayangan sinetron Cinta suci pada malam hari.


Proses Wawancara dengan remaja bernama Marlina.

Proses Wawancara dengan remaja yang bernama Rio dan menonton tayangan
sinetron cinta suci pada malam hari.

Menonton tayangan sinetron Cinta suci pada malam hari.


Proses Wawancara dengan Ibu Besse.

Menonton tayangan sinetron Cinta suci pada malam hari.

Menonton tayangan sinetron Cinta suci pada malam hari.


Proses Wawancara dengan Ibu Suryani.

Gambaran Lokasi Penelitian.


CURRICULUM VITAE

A. Informan Diri
Nama : Eva Linda
Tempat & Tanggal Lahir : Kampung Laut 11 September 1997
Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Puri Masurai 2 Mendalo Darat

Nama Ayah : H. Daeng Mangendrek


Nama Ibu : Kartini
Alamat Email : evalindaopp@gmail.com

B. Riwayat Hidup
1. SD 03 Tanjung Jabung Timur 2013-2009
2. SMPN 7 Tanjung Jabung Timur 2009-2012
3. SMAN 9 Tanjung Jabung Timur 2012-2015
4. UIN Sultha Thaha Saipuddin Jambi 2015-2019

Anda mungkin juga menyukai