Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO / DIALOG PERAWAT DENGAN KELUARGA DAN PASIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Kelompok 2 Pembimbing Pak Aan Somana

PERAWAT : BU, apa masalah yang ibu hadapi / dalam merawat Bapak ?

KELUARGA : ya gitu sus, saya kadang kewalahan merawat Bapak.

PERAWAT : Apa yang ibu lakukan ?

KELUARGA : Saya hanya merawata Bapak dirumah saja, suka saya kasih minum obat tapi kadang
tetap Bapak masih suka marah marah.

PERAWAT : Baik, Bu. Saya akan coba jelaskan tentang marah Bapak dan hal-hal yang perlu
diperhatikan

KELUARGA : Oh, ya atuh sus, kalo boleh tahu bagaimana kondisi Bapak yang suka marah
marah ?

PERAWAT : Bu, marah adalah suatu perasaan yang wajar, tapi bila tidak disalurkan dengan
benar, akan membahayakan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Yang menyebabkan suami ibu
marah dan ngamuk adalah kalau dia merasa direndahkan, keinginan tidak terpenuhi. Kalau Bapak
apa penyebabnya bu ?

KELUARGA : kalau Bapak sih, dia ingin punya mobil tapi belum kesampaian juga, makanya suami
saya suka tersinggung sama teman-teman lalu suami saya suka marah dan ngamuk

PERAWAT : Kalau nanti wajah suami ibu tampak tegang dan merah,lalu kelihatan gelisah, itu
artinya suami ibu sedang marah, dan biasanya setelah itu ia akan melampiaskannya dengan
membanting-banting perabot rumah tangga atau memukul atau bicara kasar ?

KELUARGA : Ya betul sekali sus, kalau suami saya sedang kumat ya marahnya, piring, gelas
semua suka dibanting nya, apalagi suka mukul pintu sambil matanya merah dan tegang, saya suka
takut sus.

PERAWAT : kalau ada perubahan terjadi, lalu apa yang biasa dia lakukan ?

KELUARGA : Ya begitu, kadang yang suami saya lakukan kalau lagi marah ya mukul saya,
membanting perabot rumah, teriak teriak .

PERAWAT : Bila hal itu tersebut terjadi sebaiknya ibu tetap tenang, bicara lembut tapi tegas,
jangan lupa jaga jarak dan jauhkan benda-benda tajam dari sekitar bapak seperti gelas, pisau.
Jauhkan juga anak-anak kecil dari bapak.

KELUARGA : Alhamdulilah sus, kalau suami saya suka marah dan ngamuk, kebetulan anak anak
selalu sedang sekolah atau sedang main bersama teman-teman nya,

PERAWAT : Bila bapak masih marah dan ngamuk segera bawa ke puskesmas atau RSJ setelah
sebelumnya diikat dulu (ajarkan caranya pada keluarga). Begini bu caranya saya ajarkan ya
KELUARGA : Oh begitu ya sus, cara mengikat nya. Tapi kayanya saya ga akan bisa kalau mengikat
sendirian hanya saya saja.

PERAWAT : jangan lupa minta bantuan orang lain saat mengikat bapak ya bu, lakukan dengan
tidak menyakiti bapak dan dijelaskan alasan mengikat yaitu agar bapak tidak mencederai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.

KELUARGA : oh ya sus,alhamdulilah saya sudah mulai tahu cara merawat bapak kalau sedang
marah

PERAWAT : Nah bu, ibu sudah lihat kan apa yang saya ajarkan kepada ibu bila tanda-tanda
kemarahan itu muncul. Ibu bisa bantu bapak dengan mengingatkan jadual latihan cara mengontrol
marah yang sudah dibuat secara fisik, verbal,spiritual dan obat teratur.

KELUARGA : Ya sus, terimakasih ya atas penjelasan nya

PERAWAT : kalau bapak bisa melakukan latihannya dengan baik, jangan lupa dipuji ya bu.

KELUARGA : Ya sus, harus dipuji dong biar suami saya senang dan tidak marah lagi

PERAWAT : Nah, pak sekarang coba ceritakan kepada ibu, latihan yang sudah bapak lakukan.

PASIEN (BAPAK): begini sus, cara mengontrol marah itu yaitu dengan tarik nafas dalam keluarkan,
ulangi sampai 5x, memukul bantal atau kasur, atau sering berdoa,dzikir,atau segera lakukan wudhu
agar marah nya hilang.

PERAWAT : Bagus sekali, Coba perlihatkan kepada ibu jadwal harian bapak.

PASIEN (BAPAK): ini sus, jadwal harian saya.

PERAWAT : Bagus, nanti dirumah ibu bisa membantu bapak latihan mengontrol kemarahan
Bapak. Sekarang kita akan coba latihan bersama-sama ya pak

PASIEN (BAPAK): Ayo sus,

PERAWAT : masih ingat gak pak, bu kalau tanda-tanda marah sudah bapak rasakan, maka yang
harus dilakukan bapak adalah .......

PASIEN (BAPAK): tarik nafas dalam lalu keluarkan ulangi sampai 3x

KELUARGA : bisa juga sus dengan melakukan berdoa, dzikir atau ambil air wudhu lalu wudhu

PERAWAT : Ya betul, bapak berdiri lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar lalu keluarkan
atau tiup perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari
hidung, bagus... tahan,dan tiup melalui mulut. Nah lakukan 5 kali. Coba ibu temani dan bantu bapak
menghitung latihan ini sampai 5 kali.

KELUARGA : Baik sus, saya akan bantu bapak (KELUARGA membantu PASIEN)

PERAWAT : Bagus sekali, bapak dan ibu sudah bisa melakukannya. Cara yang kedua masih ingat
pak , bu ?
PASIEN (BAPAK): Masihhhh

KELUARGA : Masihhh

PERAWAT : Ya benar, kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal,
berdebar-debar, mata melotot, selain nafas dalam bapak dalam melakukan pukul kasur dan bantal.

Sekarang coba kita ke latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar bapak ?

PASIEN (BAPAK): Itu sus, kamar nomor 5

PERAWAT : jadi kalau nanti bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan
kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah. Coba bapak lakukan sambil didampingi
ibu, berikan bapak semangat ya bu

KELUARGA : Siap sus, saya selalu mendukung dan menyemangati suami saya

PASIEN (BAPAK) SEDANG MEMPRAKTEKAN CARA MEMUKUL BANTAL DAN KASUR

PERAWAT : Ya bagus sekali bapak melakukannya. Cara yang ketiga bicara yang baik bila sedang
marah. Ada tiga caranya pak. Coba praktekan langsung ke ibu cara bicara ini.

1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata kasar,misalnya : Bu,saya perlu uang untuk beli rokok. Coba bapak
praktekan (PASIEN MEMPRAKTEKAN CARA NO.1). Perawat menjawab : Bagus pak
2. Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan bapak tidak ingin melakukannya ,
katakan : Maaf, saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan. Coba bapak
praktekan . PASIEN MEMPRAKTEKAN CARA NO.2). Perawat menjawab : Bagus Pak
3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal bapak
dapat mengatakan “ saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu. Coba praktekan. (PASIEN
MEMPRAKTEKA CARA NO 3). Perawat menjawab : bagus

PERAWAT : cara berikutnya adalah kalau bapak sedang marah,apa yang harus dilakukan ?

PASIEN (BAPAK): Tarik nafas dalam keluarkan melalui mulut bisa sampai 5x, lalu memukul bantal
dan kasur,lalu dengan 3 cara berbicara yang nada suara rendah

PERAWAT : Baik sekali, coba bapak sekarang langsung duduk dan tarik nafas dalam, jika tidak
reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian
sholat”. Bapak bisa melakukan sholat secara teratur dengan didampingi ibu untuk meredakan
kemarahan. Cara terakhir yaitu minum obat teratur ya pak, bu agar pikiran bapak jadi tenang,
tidurnya juga tenang, tidak ada rasa marah. Bapak coba jelaskan berapa macam obatnya !

PASIEN (BAPAK): banyak sus

PERAWAT : bagus, jam berapa minum obat ?

PASIEN (BAPAK): pagi dan sore

PERAWAT : Bagus, apa guna nya obat?


PASIEN (BAPAK): agar tidak marah, pikiran tenang dan tidur juga tenang

PERAWAT : Bagus, apakah boleh mengurangi atau menghentikan obat ?

PASIEN (BAPAK): Tidak boleh sus,

PERAWAT : wah bagus sekali. Dua hari yang lalu saya sudah jelaskan terapi pengobatan yang
bapak dapatkan, ibu tolong selama dirumah ingatkan bapak untuk meminumnya secara teratur dan
jangan dihentikan tanpa sepengetahuan dokter.

KELUARGA : baik sus,

PASIEN (BAPAK): baik sus,

PERAWAT : pak, bu jadual yang telah dibuat tolong dilanjutkan, baik jadual aktivitas maupun
jadwal minum obatnya. Mari kita lihat jadwal bapak. Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut
adalah perilaku yang ditampilkan oleh bapak selama dirumah. Kalau misalnya bapak menolak minum
obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain,. Jika hal itu terjadi segera hubungi
suster N di Rumah Sakit Sayang, atau puskesmas terdekat dari rumah ibu dan bapak. Ini noor
telepon rumah sakitnya 0263 261026. Jika tidak teratasi suster N akan merujuknya ke BPKJ.
Selanjunya suster N yang akan membantu memantau perkembangan bapak selama dirumah.

TERMINASI

KESIMPULAN

Tadi saya sudah menjelaskan mulai dari perngertian, tanda dan gejala,proses terjadinya hingga cara
merawat klien dengan perilaku kekerasan,ibu juga telah mampu mempraktekan dengan baik, selain
itu tadi kita juga telah belajar cara membuat jadwal harian

EVALUASI

Subjektif : bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya ?

Objektif : sekarang coba ibu jelaskan kepada saya pengertian perilaku kekerasan, tanda dan gejala
serta bagaimana proses terjadinya perilaku kekerasan ?

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

Ibu tadi suidah saya jelaskan tolong diingat-ingat ya bu, untuk jadwal kegiatan jangan lupa dilakukan
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

KONTRAK

Ibu mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan untuk hari ini nanti apabila ada kesempatan kita
bisa berdiskusi lagi ya bu, saya minta maaf ya bu, bila ada salah kata, saya minta maaf, saya permisi
ya bu.

Selamat siang

Anda mungkin juga menyukai