Orientasi
PERAWAT : “selamat pagi, mbak, sesuai dengan janji kita 2 hari yang lalu sekarang kita
ketemu lagi untuk latihan cara-cara mengontrol rasa marah ibu. Apakah sudah berkurang
rasa marah ibu?”
PERAWAT : “Ohiya, bagaimana, mbaj? Masih ingat diskusi kita yang lalu? Ada yang
mau mbak tanyakan?
PERAWAT : "Baiklah kalau begitu, berapa lama waktu yang mbak inginkan untuk kita
latihan? Bagaimana kalau 30 menit?"
PERAWAT :“ Oke, bagaimana kalau kita latihan disini saja? Sebentar saya panggilkan ibu
supaya dapat berlatih bersama”
Kerja
PERAWAT : “Nah, bu, coba perlihatkan kepada anak ibu jadwal latihan harian ibu!
PASIEN :“Nah, Nanti mbak bisa membantu latihan mengontrol kemarahan ibu”
PERAWAT : “Sekarang kita akan coba latihan bersama-sama ya, bu. Masih ingat buk,
mbak kalau tanda-tanda marah sudah ibu rasakan maka yang harus dilakukan ibu
adalah…?”
ANAK :"Suruh ibu berdiri, lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar lalu keluarkan/tiup
perlahan-lahan melului mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Lalu coba lagi, tarik dari
hidung, tahan dan tiup melalui mulut. Lakukan sebanyak 5 kali."
PERAWAT :"Nah sekarang bantu dan temani ibu melakukan latihan ini sampai 5 kali.”
PERAWAT :“Bagus sekali, ibu dan mbak sudah dapat melakukan dengan baik”
Terminasi
PERAWAT :“Baiklah bu, latihan sudah kita lakukan. Bagaimana perasaan ibu setelah
kita latihan cara mengontrol marah bu?”
PERAWAT : “Oh baguslah, selanjutnya tolong pantau dan motivasi ibu melakukan
jadwal latihan yang telah dibuat, jangan lupa berikan pujian untuk ibu bila dapat
melakukannya dengan benar ya mbak!”
PERAWAT : “Baik 2 hari lagi ibu dan mbak bertemu saya untuk melihat manfaat kegiatan
latihan yang telah dijadwalkan tadi. Sepertinya cukup untuk hari ini, sampai jumpa ibu,
mbak!”