Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KAR

YA TULIS ILMIAH

PENERAPAN TERAPI MUSIK KLA


SIK DAN SLOW DEEP BREATHIN
G UNTUK MENURUNKAN NYERI P
ADA LANSIA DENGAN HIPERTEN
SI DI PANTI SOSIAL TRESNA WE
RDHA KOTA BENGKULU TAHUN 2
021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu masalah
kesehatan utama dunia karena bisa menimbulkan penyakit jantung dan
stroke otak yang mematikan. Hipertensi dianggap masalah kesehatan serius
karena kedatangannya seringkali tidak kita sadari dengan sedikit, jika
memang ada, gejala yang nyata. Penyakit ini bisa terus bertambah parah
tanpa disadari hingga mencapai tingkat yang mengancam hidup pasiennya
(Wade, 2016).
World Health Organisation (WHO) menyatakan bahwa lansia
adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan
akhir dari fase kehidupannya.
ANGKA KEJADIAN
Insert Your
RIKESDAS Image
INDONESIA Insert
PANTI Your Image
SOSIAL TRESNA
(2018) WERDHA
KOTA BENGKULU
45-54 tahun 45,3% (2020)

Menurut WHO 55-64 tahun 55,2% Tahun 2017 25 orang dari


61 lansia
(2016)Sekitar 1 milyar > 75 tahun 69,5%
penduduk di seluruh JUMLAH PENDERITA HIPERTENSI DI Tahun 2018 32 orang dari
dunia menderita KOTA BENGKULU
(DINAS KESEHATAN PROVINSI
60 lansia
hipertensi BENGKULU, 2019) Tahun 2019 29 orang dari
Your Text Here Your Text81Here
lansia
Tahun 2015 3.297 orang
Tahun 2016 You can simply
5.204 orang You can simply
impress your Tahun 2020impress17
your
orang dari
Tahun 2017 4.254 orang
audience and add audience and add
75 lansia
a unique zing.
Tahun 2018 83.193 orang a unique zing.
Tahun 2019 60.732 orang
03
02
01 Tujuan Penulisan
Manfaat
Penulisan Studi
Kasus
Rumusan Studi Kasus
Masalah
1. Bagi Pasien
Dapat mengetahui pengaruh
2. Bagi Panti Sosial Tresna
pelaksanaan Penerapan Terapi Werdha Kota Bengkulu
Bagaimana gambaran
Musik Klasik dan Slow Deep 3. Bagi Akademik
pelaksanaan Penerapan Terapi
Musik Klasik dan Slow Deep Breathing pada Lansia dengan 4. Bagi Peneliti Lain
Hipertensi di Panti Sosial 5. Bagi Penulis
Breathing pada Lansia dengan
Tresna Werdha Kota Bengkulu
Hipertensi di Panti Tresna
Tahun 2021
Werdha Kota Bengkulu
Tahun 2021?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Manifestasi Klinis
Hipertensi/tekanan darah tinggi adalah Sakit kepala, Nyeri kepala
meningkatnya tekanan darah atau kekuatan Oksipital, Rasa pegal dan tidak
menekan darah pada dinding rongga dimana nyaman pada tengkuk ,
darah itu berada. Pengukuran tekanan darah Perasaan berputar, serasa jatuh
,Jantung berdebar atau detak
serial 150/95 mmHg atau lebih tinggi pada orang jantung terasa cepat ,Telinga
yang berusia diatas 50 tahun memastikan Berdenging.
hipertensi.

Klasifikasi
Nyeri kepala karena Kategori Tekanan Tekanan darah
darah sistol diastol
hipertensi ini (mmHg) (mmHg)
dikatagorikan sebagai Optimal <120 <80
Normal <130 <85
nyeri kepala intrakranial Normal tinggi 130-139 85-89
dimana nyeri kepala tipe Grade 1 (hipertensi ringan) 140-149 90-99
ini sering diduga akibat Sub group (perbatasan) 150-159 90-94
Grade 2 (hipertensi sedang) 160-179 100-109
dari venomena vascular Grade 3 (hipertensi berat) >180 >110
abnormal. Hipertensi sistolik terisolasi >140 <90
Sub-group (perbatasan) 140-149 <90
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
Farmakologi Non Farmakologi

1) Memberikan relaksasi dengan terapi musik


1) Terapi oksigen klasik,dan teknik nafas dalam
2) Pemantauan 2) Pemijatan untuk pelepasan ketegangan otot
hemodinamik 3) Menurunkan berat badan apabila terjadi gizi berlebih
3) Pemantauan jantung (obesitas).
4) Meningkatkan kegiatan atau aktifitas fisik.
4) Obat-obatan
5) Mengurangi asupan natrium
6) Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol
Terapi Musik Klasik dan Slow Deep Breathi
ng

Terapi Musik Klasik Slow Deep Breathing


Terapi musik adalah penggunaan Latihan slow deep breathing
musik sebagai alat terapi untuk adalah tindakan yang dilakukan
memperbaiki, memelihara,
secara sadar untuk mengatur
meningkatkan keadaan mental, fisik
dan emosi. Bagi penderita hipertensi pernafasan secara secara lambat
atautekanan darah tinggi, musik dapat dan dalam sehingga
dijadikan sebagai terapi yang efektif menimbulkan efek relaksasi
untuk menurunkan tekanan darah (Tarwoto, 2011).
(Ismarina, 2015). Berdasarkan teori, teknik
relaksasi napas dalam ini sangat
Dengan mendengarkan musik, sistem
limbik akan teraktivasi dan menjadikan banyak kegunaanya, salah
individu menjadi rileks yang dapat satunya adalah untuk pereda
menurunkan tekanan darah. nyeri.
(Nafilasari, 2013).
Karakteristik Pasien

Identitas pasien meliputi: Nama, jenis kelamin, umur, alamat,


agama, bangsa/suku, pekerjaan, status perkawinan, tanggal
masuk rumah sakit, diagnosa medis.

Fase PraInteraksi Fase Orientasi Fase Interaksi Fase Terminasi

Fase Prainteraksi ini dimulai Tahap interaksi/kerja Pada fase terminasi dalam
sebelum kontrak pertama dalam komunikasi komunikasi terapeutik
dengan klien. Perawat Pada Fase ini dimulai terapeutik,yang dilakukan kegiatan yang dilakukan
mengumpulkan data tentang saat perawat bertemu adalah memberi oleh perawat adalah
klien, mengeksplorasi kesempatan pada klien menyimpulkan hasil, tindak
dengan klien untuk
perasaan, fantasi dan untuk bertanya, memulai lanjut dengan klien,
pertama kalinya.
ketakutan diri dan membuat kegiatan dengan cara melakukan kontrak (waktu,
rencana pertemuan dengan yang baik, melakukan tempat dan topik),
klien. kegiatan sesuai rencana.. mengakhiri wawancara
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Pencedera


Fisiologis

2 Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan


perubahan afterload

3 Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan


tekanan intrakranial ke otak
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Studi Kasus Subjek Studi Kasus


Penelitian kualitatif ini menggunakan rancangan Kriteria Inklusi: Penderita hipertensi yang
studi kasus yang bertujuan untuk mengeksplorasi mempunyai tekanan darah lebih atau sama
tahapan penerapan Terapi Musik Klasik dan Slow dengan 140/90-159/99 mmHg, Penderita
Deep Breathing untuk menurunkan nyeri pada Hipertensi dengan nyeri di kepala ,Mampu
pasien Hipertensi. berkomunikasi dengan baik dan pendengaran
yang baik, Penderita yang bersedia menjadi
Teknik Pengumpulan Data Kasus Responden.
Kriteria Eksklusi: Penderita hipertensi dengan
Wawancara, Observasi dan
gangguan pendengaran ,Penderita dengan
Pemeriksaan Fisik, Studi Dokumentasi, komplikasi berat, Penderita tidak bersedia
Instrumen Pengumpulan Data Menjadi responden.
Prosedur Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian diawali dengan penyusunan usulan proposal studi kasus
tentang Pemberian terapi musik klasik dan slow deep breathing pada
Studi kasus ini akan dilakukan di klien hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Kota Bengkulu.
Panti Sosial Tresna Werdha Kota Setelah proposal disetujui dewan penguji, maka tahap yang akan
Bengkulu. Studi kasus ini dilakukan adalah pengurusan surat izin penelitian. Selanjutnya
direncanakan akan penulis akan mulai melakukan gambaran karakteristik klien,
dilaksanakan pada bulan mendeskripsikan fase pra interaksi, fase orientasi, fase interaksi dan
fase terminasi.
Februari tahun 2020.
.
Insert Your Image

TERIMAKASIH 
“Semoga Bermanfaat”

Anda mungkin juga menyukai