Anda di halaman 1dari 14

TEKANAN DARAH

Oleh:

Nama : Ian Setiawan Siwanahono

NIM : 2102021004

Prodi : Kesehatan Masyarakat

MK : FISIKA

Dosen Mk : Rizka Hasmi Nasution,M.Pd

INSITUT KESEHATAN HELVETIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena pertolongan dan
rahmatnya saya bisa menyelesaikan makalah saya ini yang berjudul “Tekanan Darah’
tepat pada waktunya.

Saya juga berterimakasih kepada dosen Mata Kuliah Fisika Ibu Rizka Hasmi
Nasution,M.Pd yang selalu membimbing dan mengarahkan saya dalam penyelesaian
makalah ini. Serta terimakasih juga kepada orang tua yang selalu memberikan semangatdan
memfasilitasi saya dalam penyelesaian makalah yang sederhana ini. Dan terimkasih juga
kepada teman – teman yang turut memberi simpati dan saran dalam proses penyelesaian
makalah kami ini.

Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kelemahan dan kekurangan
dalam penyusunanya. Oleh itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat
saya harapkan demi perbaikan penulisan makalah kedepannya.

MEDAN Oktober 2021

Penulis

Ian Setiawan Siwanahono


DAFTAR ISI
Cover .........................................................................................................................................1

Kata Pengantar ..........................................................................................................................2

Daftar Isi ....................................................................................................................................3

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................................4


B. Rumusan Masalah ......................................................................................5
C. Tujuan penulisan Makalah .......................................................................6

BAB II: PEMBAHASAN .................................................................................7

A. Tekanan Darah ............................................................................................8


a. Tekanan Darah Normal ..........................................................................9
b. Tekanan Darah Tinggi ( Hipertensi ) ......................................................10
c. Pengukuran Tekanan Darah ...................................................................11

BAB III: PENUTUP ........................................................................................12

1 . Kesimpulan ...................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Tekanan darah adalah kekuatan darah saat mengalir di dinding


pembuluh darah yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan kembali ke

menuju jantung (vita, 2004). Hipertensi merupakan tekanan darah persisten

dimana tekanan sistoliknya diatas 140mmHg atau tekanan diastolik diatas

99 mmHg (JNC VII, 2003). Hal tersebut berarti peningkatan secara

abnormal dan terus menerus pada tekanan darah dikarenakan satu atau

beberapa faktor yang tidak dapat mempertahankan tekanan darah secara

normal (Hayens, 2003).WHO menyatakan hipertensi sebagai salah satu

sillent killer dan diperkirakan menjadi penyebab kematian 7,1 juta jiwa

didunia adalah sekitar 13% dari jumlah kematian (Sani, 2008). Hipertensi

dalam kehamilan merupakan salah satu kasus yang banyak terjadi.

Hipertensi dalam kehamilan adalah adanya tekanan darah 140/90 mmHg

atau lebih setelah kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya

normotensif atau kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg dan atau tekanan

diastolik 15 mmHg di atas nilai normal(Prawirohardjo, 2009).Angka

Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini menurut Survey Demografi

Kesehatan Indonesia tahun 2015 sebesar 305/100.000 kelahiran hidup,

penyebab kematian ibu secara langsung yang diakibatkan oleh hipertensi

dalam kehamilan sebesar 10-20%.

Tekanan darah pada ibu hamil akan mengalami perbedaan

dibandingkan dengan kondisi tidak hamil. Volume darah dan sistem

respirasi meningkat 25% dengan puncak pada kehamilan 32 minggu diikuti


pompa jantung meningkat 30%(Manuaba, 2010)

2. Rumusan Masalah

Tekanan darah tinggi ( hipertensi )Hipertensi adalah istilah medis dari


penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai
komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa sekaligus meningkatkan
risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.

Tekanan darah bisa diartikan sebagai kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi
darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama yang berada
dalam tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh darah
dan seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa oleh
jantung dan semakin sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah akan
semakin tinggi.

3. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :

a. Mengetahui bagaimana Tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi


b. Cara mengatasi tekanan darah tinggi ( Hipertensi )
c. Cara mengetahui faktor-faktor Hipertensi
d. Cara menjaga tekanan darah normal

BAB II
PEMBAHASAN

A. Tekanan Darah

Tekanan darah setiap orang berbeda-beda karena berbagai macam faktor.


Salah satunya adalah usia. Semakin bertambah usia seseorang, semakin tinggi
pula kisaran normal tekanan darahnya. batas tekanan darah normal berdasarkan
usia.

Tekanan darah menunjukkan seberapa kuat jantung memompa darah ke


seluruh tubuh Anda. Ukuran ini merupakan salah satu tanda vital tubuh yang
sering dijadikan acuan untuk melihat kesehatan tubuh secara umum dan harus
dipantau secara berkala.

a. Tekanan darah Normal Berdasarkan Usia

Tekanan darah dituliskan dengan 2 angka yang dipisahkan dengan garis


miring, misalnya 120/80 mmHg.

Angka 120 mewakilkan dengan tekanan darah sistolik, yaitu tekanan saat
jantung berkontraksi untuk mempompa darah ke seluruh tubuh. Sementara
angka 80 mewakilkan tekanan darah diastolik, yaitu tekanan saat otot jantung
berelaksasi sebelum kembali memompa darah.

Kedua tekanan ini memiliki kisaran normalnya masing-masing dan setiap usia
memiliki kisaran yang berbeda-beda pula.

Berikut ini adalah batas tekanan darah normal yang dibagi berdasarkan
kelompok usia:

1 . Tekanan darah normal pada anak-anak

Walaupun tidak berbeda jauh, tekanan darah normal pada usia anak-anak dapat
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

Anak usia prasekolah (3–5 tahun): batas normal tekanan sistolik berkisar
antara 95-110 mmHg dan tekanan diastolik berkisar antara 56-70 mmHg.Anak
usia sekolah (6–13 tahun): batas normal tekanan sistolik berkisar antara 97-112
mmHg dan tekanan diastolik berkisar antara 57-71 mmHg.

2 . Tekanan darah normal pada remaja

Pada remaja usia 13–18 tahun, batas normal tekanan sistoliknya berkisar
antara 112–128 mmHg dan diastolik berkisar antara 66–80 mmHg. Variasi
tekanan darah di dalam batas normal seorang remaja dapat disebabkan oleh
berbagai macam faktor, misalnya tinggi badan, jenis kelamin, dan waktu
pengukuran tekanan darah.

3 . Tekanan darah normal pada dewasa

Secara umum, orang dewasa dikatakan memiliki tekanan darah normal jika
angkanya berada di atas 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Tekanan darah
normal bisa naik atau turun tergantung aktivitas fisik yang Anda jalani dan
kondisi emosional yang tengah Anda alami.

Pada ibu hamil, perubahan hormonal menyebabkan kisaran tekanan darah


menjadi lebih rendah. Bahkan pada ibu hamil, tekanan darah 120/80 mmHg
sudah termasuk kategori harus berhati-hati akan risiko preeklamsia.

4 . Tekanan darah normal pada usia lanjut

Tekanan darah normal pada orang lanjut usia (lansia) cenderung lebih
tinggi, yaitu itu < 150 mmHg untuk tekanan sistolik dan < 90 mmHg untuk
tekanan diastolik. Hal ini disebabkan pembuluh darah pada lansia cenderung
lebih kaku, sehingga jantung memerlukan tekanan lebih tinggi untuk memompa
darah ke seluruh tubuh.Jika tekanan darahnya terlalu rendah, lansia malah bisa
mengalami pusing dan hipotensi ortostatik sehingga meningkatkan risiko jatuh
dan cedera.

Cara menjaga tekanan darah normal :

Selama masih dalam batas normalnya, semakin rendah tekanan darah Anda,
semakin baik pula kesehatan jantung Anda. Namun, tekanan darah rendah juga
perlu diwaspadai jika menimbulkan keluhan seperti pusing, mual, dan pingsan.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan guna mengontrol
tekanan darah tetap normal:
 Atur pola makan sehat dan gizi seimbang setiap harinya, serta kurangi
asupan garam dan kafein.
 Rutin berolahraga guna menjaga tekanan darah normal, setidaknya
selama 20–30 menit setiap harinya. `
 Pertahankan berat badan ideal dan kelola stres dengan baik, misalnya
dengan melakukan yoga.
 Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara
berlebihan karena bisa berbahaya bagi kesehatan jantung dan pembuluh
darah.

Tekanan darah memang harus dipantau secara berkala guna mencegah


terjadinya tekanan darah tinggi (hipertensi) atau justru tekanan darah rendah
(hipotensi). Hal ini karena baik hipotensi maupun hipertensi bisa tidak
bergejala, sehingga dikhawatirkan kondisi ini tidak terdeteksi dan menimbulkan
berbagai macam komplikasi.

b. Tekanan Darah Tinggi

1. Hipertensi

Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi
ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan
nyawa sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke,
bahkan kematian.

Tekanan darah bisa diartikan sebagai kekuatan yang diberikan oleh


sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama yang
berada dalam tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh
darah dan seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa
oleh jantung dan semakin sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah
akan semakin tinggi.

Hipertensi dapat diketahui dengan rutin melakukan pemeriksaan tekanan


darah. Setidaknya, orang dewasa dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
darah, termasuk tekanan darah setiap lima tahun sekali.

Penulisan hasil tekanan darah berupa dua angka. Angka pertama atau
sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi
atau berdetak. Sementara itu, angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di
dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.

Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi bila pembacaan tekanan


darah sistolik pada pengukuran selama dua hari berturut-turut menunjukkan
hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau pembacaan tekanan darah
diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.

a. Faktor Risiko Hipertensi

Seiring bertambahnya usia, seseorang akan memiliki kemungkinan yang


lebih tinggi untuk mengalami hipertensi. Beberapa faktor yang bisa
meningkatkan risiko hipertensi yaitu:

Berusia di atas 65 tahun.

 Konsumsi makanan tinggi garam berlebihan.


 Kelebihan berat badan atau obesitas.
 Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.
 Kurang asupan buah dan sayuran.
 Jarang berolahraga.
 Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung
kafein.
 Mengonsumsi minuman beralkohol.

Meski demikian, risiko hipertensi dapat dicegah dengan mengubah pola


hidup dan pola makan menjadi lebih sehat secara rutin. Penuhi asupan gizi
tubuh seimbang, asupan cairan harian tubuh, dan berolahraga secara teratur.

b. Penyebab Hipertensi

Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder.
Masing-masing memiliki penyebab yang berbeda, seperti berikut ini.

1. Hipertensi Primer

Sering kali, penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang dewasa


tidak diketahui. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap
selama bertahun-tahun.

2. Hipertensi Sekunder
Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena kondisi kesehatan
yang mendasarinya. Hipertensi sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan
menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer.

Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain:

 Obstruktif sleep apnea (OSA).


 Masalah ginjal.
 Tumor kelenjar adrenal.
 Masalah tiroid.
 Cacat bawaan di pembuluh darah.

c. Gejala Hipertensi

Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang


timbul, antara lain:

1. Sakit kepala;
2. Lemas;
3. Masalah penglihatan;
4. Nyeri dada;
5. Sesak napas;
6. Aritmia; dan
7. Adanya darah dalam urine.

d. Diagonisasi Hipertensis

Hasil pengukuran tekanan darah dibagi menjadi empat kategori umum:

1. Tekanan darah normal adalah tekanan darah di bawah 120/80 mmHg.


2. Prahipertensi adalah tekanan sistolik yang berkisar dari 120–139 mmHg,
atau tekanan darah diastolik yang berkisar dari 80–89 mmHg.
Prahipertensi cenderung dapat memburuk dari waktu ke waktu.
3. Hipertensi tahap 1 adalah tekanan sistolik berkisar 140–159 mmHg, atau
tekanan diastolik berkisar 90–99 mm Hg.
Hipertensi tahap 2 tergolong lebih parah. Hipertensi tahap 2 adalah
tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih tinggi, atau tekanan diastolik 100
mmHg atau lebih tinggi.
Penulisan hasil tekanan darah berupa dua angka. Angka pertama atau
sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi
atau berdetak. Sementara itu, angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di
dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.

Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi bila pembacaan tekanan


darah sistolik pada pengukuran selama dua hari berturut-turut menunjukkan
hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau pembacaan tekanan darah
diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.

e. Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah Tekanan darah dapat diukur dengan alat


syphygmomanometer atau tensimeter. Tekanan darah diukur dalam pembuluh
arteri besar yang biasanya dilakukan di lengan atas.

Tekanan yang diukur adalah tekanan sistol dan tekanan diastole. Tekanan
darah normal berkisar 120/80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan
darah sistol, yaitu bilik berkontraksi dan darah dipompa keluar dari jantung.
Tekanan sistol terjadi kurang lebih 72 kali per menit saat keadaan tenang dan
jantung sehat. Angka 80 menunjukkan tekanan darah diastole, saat bilik
berelaksasi dan darah masuk ke dalam jantung.

Pada orang sehat, darah mengalir di dalam pembuluh darah tanpa hambatan.
Namun, pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) tekanan darahnya
mencapai 140/90. Pembuluh darah menyempit.

Penyempitan tersebut karena adanya plak yang mengganggu aliran darah


sehingga jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kuatnya tekanan
dari pompa jantung akan membuat di dinding pembuluh darah mengalami
stroke.

Sebaliknya, penderita hipotensi (tekanan darah rendah) memiliki tekanan


darah dibawah 90/60. Bila tekanan darah terlalu rendah akan menyebabkaan
sulitnya darah mencapai otak. Biasanya penderita hipotensi akan merasa pusing,
mudah letih, dan kehilangan keseimbangan karena kurang asupan oksigen pada
otak. Faktor yang memengaruhi tekanan darah adalah umur, jenis kelamin,
kelompok etnis, kebugaran tubuh, dan sosial ekonomi.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Tekanan darah setiap orang berbeda-beda karena berbagai macam faktor.


Salah satunya adalah usia. Semakin bertambah usia seseorang, semakin tinggi
pula kisaran normal tekanan darahnya. batas tekanan darah normal berdasarkan
usia.

Tekanan darah menunjukkan seberapa kuat jantung memompa darah ke


seluruh tubuh Anda. Ukuran ini merupakan salah satu tanda vital tubuh yang
sering dijadikan acuan untuk melihat kesehatan tubuh secara umum dan harus
dipantau secara berkala.

Cara menjaga tekanan darah normal :

Selama masih dalam batas normalnya, semakin rendah tekanan darah Anda,
semakin baik pula kesehatan jantung Anda. Namun, tekanan darah rendah juga
perlu diwaspadai jika menimbulkan keluhan seperti pusing, mual, dan pingsan.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan guna mengontrol
tekanan darah tetap normal:

 Atur pola makan sehat dan gizi seimbang setiap harinya, serta
kurangi asupan garam dan kafein.

 Rutin berolahraga guna menjaga tekanan darah normal, setidaknya


selama 20–30 menit setiap harinya. `

 Pertahankan berat badan ideal dan kelola stres dengan baik, misalnya
dengan melakukan yoga.

 Hindari merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol secara


berlebihan karena bisa berbahaya bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

1.Hipertensi

Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi
ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan
nyawa sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke,
bahkan kematian.

Tekanan darah bisa diartikan sebagai kekuatan yang diberikan oleh


sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama yang
berada dalam tubuh. Besarnya tekanan ini bergantung pada resistensi pembuluh
darah dan seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa
oleh jantung dan semakin sempit pembuluh darah arteri, maka tekanan darah
akan semakin tinggi.

Hipertensi dapat diketahui dengan rutin melakukan pemeriksaan tekanan


darah. Setidaknya, orang dewasa dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
darah, termasuk tekanan darah setiap lima tahun sekali

2.Diagonisasi Hipertensis

Hasil pengukuran tekanan darah dibagi menjadi empat kategori umum:

1.Tekanan darah normal adalah tekanan darah di bawah 120/80 mmHg.

2.Prahipertensi adalah tekanan sistolik yang berkisar dari 120–139 mmHg, atau
tekanan darah diastolik yang berkisar dari 80–89 mmHg. Prahipertensi
cenderung dapat memburuk dari waktu ke waktu.

3.Hipertensi tahap 1 adalah tekanan sistolik berkisar 140–159 mmHg, atau


tekanan diastolik berkisar 90–99 mm Hg.

4.Hipertensi tahap 2 tergolong lebih parah. Hipertensi tahap 2 adalah tekanan


sistolik 160 mmHg atau lebih tinggi, atau tekanan diastolik 100 mmHg atau
lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai